segala kerajaan, dan Dia Haha atas segala sesuatu ".(QS A1 Hulk :1) Kupersemhahkan sebagai baktiku kepada Ayahanda tercinta telah jauh di alam sana,

dokumen-dokumen yang mirip
segala kerajaan, dan Dia Haha atas segala sesuatu ".(QS A1 Hulk :1) Kupersemhahkan sebagai baktiku kepada Ayahanda tercinta telah jauh di alam sana,

Uil PENAMPILAN KOLEKTOR PLAT DATAR DENGAN MED[Ih PENVlMPAN AIR UMTUK PENGERlNGAN SELAl PISANG

Uil PENAMPILAN KOLEKTOR PLAT DATAR DENGAN MED[Ih PENVlMPAN AIR UMTUK PENGERlNGAN SELAl PISANG

AUDIT ENERGI PADA PROSES PRODUKSI BIJI KAKAO KERING DI PTP NUSANTARA VIII PERKEBUNAN BATULAWANG CIAMIS, JAWA BARAT. Oleh : RANING MASADA F

KINERJA PEN GERING KOPI DENGAN SUMBER ENERGI

MODEL SIMULASI PENGERI NGAN GENGKEH Y lpe " GROSS - FLOW "

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bunda, Fatia, Mas Hamid dan ayah (almarhum)

For my parents, my brother and sisters, and Jovi ta Sutrisna

For my parents, my brother and sisters, and Jovi ta Sutrisna

Gambar 8. Profil suhu lingkungan, ruang pengering, dan outlet pada percobaan I.

Terunluk yang lercinta. Zbu, Bapak, Samsudin. dan yang tersayang. Amin, Pardi, Thti dan Agus

JENIS-JENIS PENGERINGAN

SIMPULAN UMUM 7.1. OPTIMISASI BIAYA KONSTRUKSI PENGERING ERK

SUPLEMEEQTASI PANAS DENGAN BAHAN BAKAR MINYAK TANAH PADA ALAT PENGER ING KOLEKTOR TENAGA SURYA

Oleh AT0 SUNARTO F

ALAT PENGERING HASIL - HASIL PERTANIAN UNTUK DAERAH PEDESAAN DI SUMATERA BARAT

UJI PERFORMANSI ALAT PENGERING EFEK RUMAH KACA (ERK) TIPE RAK DENGAN PEMANAS TAMBAHAN PADA PENGERINGAN KERUPUK UYEL

KINERJA PENGERING KOPI TIPE VIS. Oleh : DONNY HAMONANGAN SINAGA F

UJI KINERJA ALAT PENGERING LORONG BERBANTUAN POMPA KALOR UNTUK MENGERINGKAN BIJI KAKAO

BAB I PENDAHULUAN. Sorgum manis (Sorghum bicolor L. Moench) merupakan tanaman asli

BAB I PENDAHULUAN. Tanaman kakao (Theobroma cacao. l) merupakan salah satu komoditas

UJI UNJUK KERJA PEMANAS TAMBAHAN PADA PENGERING EFEK RUMAH KACA (ERK)

RANCANGAN DAN UJI PERFORMANSI PROTOTIPE ALAT PEMANAS UDARA PENGERING CENGKEH

RANCANGAN DAN UJI PERFORMANSI PROTOTIPE ALAT PEMANAS UDARA PENGERING CENGKEH

BAB I PENDAHULUAN. Kopi merupakan komoditas sektor perkebunan yang cukup strategis di. Indonesia. Komoditas kopi memberikan kontribusi untuk menopang

UJI KINERJA ALAT PENGERINGAN GABAH DENGAN ENERGI SURYA BERBANTU PEMANAS BUATAN

UJI PERFOMANSI ALAT PENGERING RUMPUT LAUT TIPE KOMBINASI TENAGA SURYA DAN TUNGKU BERBAHAN BAKAR BRIKET

Lampiran 1. Perhitungan kebutuhan panas

I. PENDAHULUAN. Komoditas hasil pertanian, terutama gabah masih memegang peranan

PEWIGERlNG KELAPA PARUT TlPE RAK BERGETAR

METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat

Ekonomi Penggunakan A7at Pengering Tipe Sirkular di Perkebunan RajamandaTa, PTP XI1 Bandung. Dibawah bimbingan Ir. A Kohar

Karya ini kuperseinbahkan bual : ~Wama, Papa, Isye, dan Prcguh tercinta

Karya ini kuperseinbahkan bual : ~Wama, Papa, Isye, dan Prcguh tercinta

SKRIPSI ANALISA PERFORMANSI KOLEKTOR SURYA PELAT BERGELOMBANG UNTUK PENGERING BUNGA KAMBOJA DENGAN EMPAT SISI KOLEKTOR. Oleh :

UJI PERFORMANSI ALAT PENGERING ENERGI SURYA EFEK RUMAH KACA (ERK) DENGAN MENGGUNAKAN PEMANAS TAMBAHAN UNTUK PENGERINGAN BIJI KAKAO.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. air pada tubuh ikan sebanyak mungkin. Tubuh ikan mengandung 56-80% air, jika

Don't ask an easy life, but pray to be a strong man... Karya ini kupersembahkan kepada: o,,g?i~. Guru an a1rndm*ka...

Don't ask an easy life, but pray to be a strong man... Karya ini kupersembahkan kepada: o,,g?i~. Guru an a1rndm*ka...

KARAKTERISTIK PENGERINGAN COKLAT DENGAN MESIN PENGERING ENERGI SURYA METODE PENGERINGAN THIN LAYER

Kupersembahkan untuk : Ibu, Papi dan adik-adikku tercinta. (QS A1 'Alaq : 1-5)

Kupersembahkan untuk : Ibu, Papi dan adik-adikku tercinta. (QS A1 'Alaq : 1-5)

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN (BAHAN DAN METODE) keperluan. Prinsip kerja kolektor pemanas udara yaitu : pelat absorber menyerap

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Kupersembahkan kepada. ayah bunda tercinta

Kupersembahkan kepada. ayah bunda tercinta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

AUDIT ENERGI PADA PENGOLAHAN TEH DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VIII, PARAKAN SALAK, SUKABUMI. Oleh : FAJAR EDY PURNOMO NRP: F

PEPJGAWUH LAMA PENYULINGAN LADA SEGAR XIEHGAN METODA AIR DAW UAP TERWADAP RENDEMEN MlNYAK DAN MUTU LADA PUTlH VAbfG DIHASILKAN

MEMPELAJARI PEMGARUH BEBAT CAMGRUL YAM6 BERBEDA TERHADWP PEtaBGELfiBARAH ENEWGI TUBhblH, KAPASBTdhS DAN EFBSIENSI KERliA PEMCWNGKULWN

III. METODOLOGI PENELITIAN. pengeringan tetap dapat dilakukan menggunakan udara panas dari radiator. Pada

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelah melakukan penelitian pengeringan ikan dengan rata rata suhu

PENGENTASAN KEMISKINAN KELOMPOK NELAYAN PANTAI CAROCOK KECAMATAN IV JURAI, PAINAN MELALUI PENERAPAN TEKNOLOGI PENGERINGAN DAN USAHA TEPUNG IKAN

RANCANG BANGUN DAN KAJIAN SISTEM PEMBUANGAN PANAS DARI RUANG PENDINGIN SISTEM TERMOELEKTRIK UNTUK PENDINGINAN JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae)

besarnya energi panas yang dapat dimanfaatkan atau dihasilkan oleh sistem tungku tersebut. Disamping itu rancangan tungku juga akan dapat menentukan

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai Maret 2013 di

Gambar 2. Profil suhu dan radiasi pada percobaan 1

DESAIN SISTEM KENDALI SUHU DAN RH BERBASIS LOGIKA FUZZY PADA PENGERINGAN BIJI PALA (Myristica sp.) ERK HYBRID

Analisa Performa Kolektor Surya Pelat Datar Bersirip dengan Aliran di Atas Pelat Penyerap

DARl KELAPA KMINA-1, KHINA-2 DAN KHINA-3

Unjuk kerja Pengering Surya Tipe Rak Pada Pengeringan Kerupuk Kulit Mentah

MODIFIKASI DAN UJI PERFORMANS! ALAT PENGERING TlPE BAK UNTUK PENGERIHGAH PAPAIN

"~erjuanglah kamu pada (agama) Allah dengan sebenar-benar. kr:yeaii~alan bagi mu dalam agatna, sepert i agama bapakmu

I. PENDAHULUAN. ditingkatkan dengan penerapan teknik pasca panen mulai dari saat jagung dipanen

IBM KELOMPOK USAHA (UKM) JAGUNG DI KABUPATEN GOWA

I. PENDAHULUAN. tersedia di pasaran umum (Mujumdar dan Devhastin, 2001) Berbagai sektor industri mengkonsumsi jumlah energi berbeda dalam proses

AUDIT ENERGI PADA PROSES PRODUKSI BlJl KAKAO KERING Dl KEBUN RAJAMANDALA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA Vlll BANDUNG, JAWA BARAT OLEH :

AGROTECHNO Volume 1, Nomor 1, April 2016, hal

Teruntuk Ibu tersayang, Bapak terkasih disisinya, serta saudara-saudaraku tercinta: kak Budi, kak Toto, yuk Wiwit, kak Arief, dan de Ari.

ANALISIS KELAYAKAN PENGGUNAAN PENGERJNG TEROWONGAN ENERGI SURYA RANCANGAN HOHENHEJM. Oleh : SAMcrRI F

ANALISIS KELAYAKAN PENGGUNAAN PENGERJNG TEROWONGAN ENERGI SURYA RANCANGAN HOHENHEJM. Oleh : SAMcrRI F

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XI (SNTTM XI) & Thermofluid IV Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Oktober 2012

METODE PENELITIAN. Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Batch Dryer, timbangan, stopwatch, moisturemeter,dan thermometer.

PERANCANGAN BANGUNAN KOLAM PENAMPUNG DAN PERMODELAN KARAKTERISTIK LIMBAH CAIR PROSES PENCUCIAN BIJI KAKAO (Theobroma cacao) TERFERMENTASI

BAB I PENDAHULUAN. Kacang tanah merupakan komoditas pertanian yang penting karena banyak

PENGEMBANGAN ALAT PENGERlNG KACANG TANAM MODEL SUMUR UNTUK TINGKAT PEDESAAN

BAB I PENDAHULUAN. Tanaman sukun tumbuh tersebar merata di seluruh daerah di Indonesia,

UJI KINERJA MESIN SANGRAI TIPE SILINDER HARISONTAL BERPUTAR UNTUK PENYANGRAIAN BIJI KAKAO UNDER GRADE SKRIPSI SITI AZIZAH NIM.

6zr-6. UJI KONSOLlDASl PADA TANAH PODSOLIK DAN REGOSOL. Oleh SUTOY 0 F FAKULTAS TEKNOLOGl PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

6zr-6. UJI KONSOLlDASl PADA TANAH PODSOLIK DAN REGOSOL. Oleh SUTOY 0 F FAKULTAS TEKNOLOGl PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS TEKNO-EKONOMI ALAT / MESIN UNTUK PENGOLAHAN BIJI KAKAO (Theobroma cacao L.)

LAMPIRAN 1 DATA PENELITIAN

-- f MEMPELAJARI KARAKTERISTIK PENGERINGAN LOBAK ( RAPHANUS SATIVUS L. VAR. HORTENSIS BACK) LISTIAWATI SULAIMAN F Oleh

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL KONVERSI TANAMAN KAYU MANIS MENJADI KAKAO DI KECAMATAN GUNUNG RAYA KABUPATEN KERINCI PROVINSI JAMBI

KARAKTERISTIK PENGERINGAN BIJI KOPI BERDASARKAN VARIASI KECEPATAN ALIRAN UDARA PADA SOLAR DRYER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

APLIKASI METODA OHMIC HEATING UNTUK EKSTRAKSI MINYAK LEMON

PENGERINGAN JAGUNG (Zea mays L.) MENGGUNAKAN ALAT PENGERING DENGAN KOMBINASI ENERGI TENAGA SURYA DAN BIOMASSA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN EKSPOR BIJI KAKAO INDONESIA OLEH IRMA KOMALASARI H

UJI KINERJA RUMAH KACA PENGERING DENGAN BANTUAN SEL SURYA SEBAGAI PENGGERAK KI PAS. Oieh : Ame Srima Tarigan F FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

PEMBUATAN ALAT PENGERING SURYA UNTUK HASIL PERTANIAN MENGGUNAKAN KOLEKTOR BERPENUTUP PRISMA SEGITIGA

Aplikasi Energi Surya Dalam Pengolahan Ribbed Smoke Sit (RSS) Dengan Menggunakan Asap Cair Sebagai Pengumpulan dan Pengawet Karet SIT di Palembang

Transkripsi:

'' Haha Suei Allah Yang di tangan-nyalah segala kerajaan, dan Dia Haha Kuasa atas segala sesuatu ".(QS A1 Hulk :1) Kupersemhahkan sebagai baktiku - kepada Ayahanda tercinta yang telah jauh di alam sana, Ihunda serta keluarga tersayang..........

ANALBSlf PfRFQRMAIIlSl ALAT PENGERlNG TlPE TEROWQNGAN KOMBlNASI ENERGl MATAHARl DAN TUNGKU BlQMASSA UNTUK PElUGERlNGAN KAKAO Oleh MUH. TAUFIK SURIYANTO F 23 1186 1991 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

Muh. Taufik Suriyanto. F. 23.1186. Analisis Performansi Alat Pengering Tipe Terowongan Kombinasi Energi Matahari dan Tungku Biomassa Untuk Pengeringan Kakao. Dibawah bimbingan Atjeng M. Syarief, Sri Mulato dan Edy Hartulistiyoso. RINGKASAN Penggunaan alat pengering tipe terowongan kombinasi energi matahari dan tungku biomassa yang menggunakan kolektor datar sebagai pengumpul energi panas pada siang hari dan tungku biomassa sebagai sumber energi pada malam hari untuk pengeringan kakao, merupakan penelitian lanjutan dari alat pengering sejenis yang sebelumnya digunakan untuk pengeringan kelapa. Dari penelitian ini diharapkan dapat diketahui karakteristik pengeringan kakao dan performansi alat pengeringnya sehingga dapat dilakukan perubahan-perubahan (modifikasi) terhadap alat pengering untuk mendapatkan kakao bermutu baik. Penelitian ini merupakan penelitian pendahuluan yang akan diikuti dengan penelitian-penelitian lanjutan dan dilakukan bekerja sarna dengan PUSLITBUN Bogor, BPP Teknologi Jakarta dan Universitas Hoheinheim, Stuttgart Jerman Percobaan dilakukan di Laboratorium Solar Dryer, Ciomas, Bogor dari tanggal 27 Oktober s.d. 3 Desember 1990. Jenis kakao yang digunakan adalah jenis kakao lindak (Bulk kakao) yang diperoleh dari Perkebunan Pasir

Ucing, Bayabang, Bandung. Pengerlngan dilakukan sebanyak lima kali dengan debit udara tetap (1750 m3/jam) sampai nilai laju pengeringan terus menerus di bawah 1 % bk/jam. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa lama proses pengeringan untuk mencapai kadar air terkecil (8% bk) berkisar antara 65 s.d. 88 jam. Laju pengeringan terbesar berkisar antara 4.3 % s.d. 9 %bk/jam sedangkan efisiensi kolektor dan efisiensi pengeringan masingmasing berkisar antara 28.9 % s.d. 63.2 X dan 31.28 % s.d. 78.6 %. Nilai konstanta pengeringan (K) dan kadar air keseimbangan (Me) kakao pada penelitian ini masing-masing berkisar antara 0.0262 s.d. 0.0512 dan 7.4 s.d. 8.8 X bk. Nilai K dan Me ini dapat diperkirakan dengan mengganggap kakao berbentuk bola melalui persamaan yang merupakan fungsi dari suhu mutlak dan kelembaban relatif udara pengering : dengan penyimpangan untuk nilai K berkisar antara 57-112 % dan nilai Me berkisar antara 1-48 %. Hasil evaluasi rancangan menunjukkan bahwa luas kolektor sebenarnya (19 m2) lebih kecil dari luas kolektor teoritis (36.27 m2). Dimensi kolektor teoritis

adalah 30.23 m x 1.2 m sedangkan kapasitas alat pengering dapat mencapai 1 ton kakao basah jika digunakan kipas penghembus yang mampu menghasilkan debit udara sebesar 3 450 m3/jam. Hasil analisis ekonomi menunjukkan biaya pokok pengeringan berkisar antara Rp 119-194/kg kakao basah, sedangkan titik impas dicapai apabila alat pengering diisi dengan kapasitas antara 78.9 kg - 261.9 kg kakao basah.

INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN ANALJSIS PERFORMANSI ALAT PENGERING TIPE TEROWONGAN KOMBINASI ENERGI MATAHARI DAN TUNGKU BIOMASSA UNTUK PENGERINGAN KAKAO SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN pada Jurusan MEKANISASI PERTANIAN, Fakultas Teknolvgi Pertanian, Institut Pertanian Bogor Oleh MIJH. TAUFIK SURIYANTO Dilahirkan pada tanggal 19 Maret 1967 di Kuningan Tanggal lulus : 28 Juni 1991 Disetujui, Bogor, 20 Juli 1991 Dosen Pembimbing

KATA PENGANTAR Tiada yang patut diucapkan selain puji syukur ke hadirat Allah SWT karena hanya berkat nikmat, rahmat dan hidayah-nya tulisan ini dapat diselesaikan. Tulisan ini merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh untuk dapat menyelesaikan tingkat S-1 di Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Pembuatan tulisan ini tidak bisa lepas dari bantuan semua pihak, terutama PUSLITBUN Bogor yang telah memberikan kesempatan yang sangat berharga sehingga penulis dapat diikutsertakan dalam proyek kerja samanya dengan BPP Teknologi Jakarta dan Universitas Hoheinheim, Stuttgart, Jerman. Dalam kesempatan ini, secara khusus penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Dr. Ir. S. Wardojo, Direktur Pusat Penelitian Perkebunan Bogor, yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas dalam penelitian. 2. Dr. Ir. Atjeng M. Syarief MSAE., sebagai Dosen Pembimbing Utama. 3. Dr. 1 Edy J. Amir MSc., Kepala Bagian Teknologi PUSLITBUN Bogor, yang telah memberikan pengarahan selama penelitian. 4. Ir. Sri Mulato MSc., sebagai Dosen Pembimbing Lapang,

5. Ir. Tilman Pass, penanggung jawab proyek dari Universitas Hnheinheim, Jerman, yang telah memberikan pengarahan langsung selama penelitian. 6. Ir. Mawardi Silaban, Staf Peneliti dari BPP Teknologi, Jakarta. 7. Ir. Edy Hartulistiyoso, sebagai Dosen Pembimbing Pendamping. 8. Staf Solar Dryer, Ciomas, Bogor, yang telah memberikan bantuan selama penelitian. 9. Ibu terciata, Kak Tien & Yech, dan keluarga semua yang telah memberikan dukungan baik material maupun spriritual. 10. Rekan Usman Silalahi, dan semua pihak yang telah membantu. Penulis meayadari tulisan ini masih jauh dari sempurna, namun dengan penuh kerendahan hati penulis berharap mudah-mudahan masih ada sedikit manfaat yang dapat diambil dari tulisan ini, terutama bagi pihak yang berkepentingan maupun bagi kita semua. Bogor, Juni 1991 Penulis

DAFTAR TABEL Halaman Luas areal dan produksi perkebunan komoditi kakao tahun 1965-1987 di Indonesia.............. Tabel 2 Perbandingan produktivitas per jenis pengusahaan ( kg/ha ) beberapa budidaya perkebunan tahun 1979, 1983, dan 1984 s.d. 1987...... Radar air keseirnbangan dari biji kakao pada kelembaban relatif 70 X Syarat mutu biji kakao Indonesia Daya listrik pads berbagai kecepatan kipas penghernbus.......... Kebutuhan tenaga listrik..... Efisiensi alat pengering...... Perbandingan nilai konstanta pengeringan............ Perbandingan nilai kadar air keseimbangan............ Persamaan graf ik regresi linier hubungan ef isiensi kolektor dengan rasio antara beda suhu outlet kolektor-udara 1 ingkungan dan radiasi surya........ Tabel 12. Tabel 13. Persamaan grafik regresi linier hubungan intensitas radiasi surya dengan rasio antara beda suhu outlet kolektor-udara 1 ingkungan d an radiasi surya........... Mutu kakao hasil pengeringan... Hasil perhitungan analisis ekonomi................. Tabel 14. Hasil perhitungan "Break Events Point"............... Perbandingan hasil evaluasi rancangan dan keadaan sebenarnya..

DAFTAR GAHBAR Halaman Gamhar 1. Penampang melintang buah kakao.. 7 Gamhar 2. Isoterm sorpsi air pada suhu 30" dari biji kakao yang difermentasi.................. 17 Gambar 3. Alat pengering tenda surya.... 3 0 Gambar 4. Pembagian segmen-segmen untuk perhitungan intensitas radiasi surya har ian dengan metoda trapesium............. 46