BAB II LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PENGGUNAAN DIALEK OSAKA PADA KOMIK YOZAKURA QUARTET JILID KE-1 KARYA YASUDA SUZUHITO

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

Pergi kemana? どこへ行きますか

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial tidak dapat hidup tanpa adanya komunikasi dengan sesama. seseorang dengan status sosial dan budaya dalam masyarakat itu

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり

PDF created with FinePrint pdffactory trial version YUK BELAJAR NIHONGO

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam

Berapa Harganya? いくらですか

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PARTIKEL GURAI DAN GORO. Menurut Drs. Sugihartono ( 2001:178 ), joshi adalah jenis kata yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing.

BAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ.

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan :

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,.

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JOSHI

ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III)

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi,

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG

SOAL PRE TEST. A. Pilihlah jawaban yang tepat untuk melengkapi kalimat di bawah ini! は に を ) やすみですか

BAB I PENDAHULUAN. Dedi Sutedi, bahasa adalah alat pengungkap pikiran maupun perasaan. Melalui

ANALISIS PERBEDAAN DIALEK KANSAI BERDASARKAN GENDER PADA TOKOH HEIJI DAN KAZUHA DALAM KOMIK DETECTIVE CONAN 74 DAN 75 Furri Ulfia Fajri

ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI

PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang.

Bab 1. Pendahuluan. Manusia sebagai makhluk hidup sangat memerlukan komunikasi. Menurut Trenholm

Bab 3. Analisis Data. Sebagaimana yang telah diceritakan secara singkat mengenai dongeng Urashima

BAB 4 KESIMPULAN. Universitas Indonesia

ぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh.

Konversi Romaji ke Hiragana dengan Algoritma Pencocokan String

1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : BAHASA JEPANG PEMINATAN b. Semester : Genap c. KompetensiDasar : 3.5 dan 4.5

Bab 4. Simpulan dan Saran. Pada bab ini penulis akan memberikan Simpulan dari hasil analisis mengenai makna

1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : Bahasa Jepang b. Semester : 1 c. Kompetensi Dasar : 3.3 dan 4.3

ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA. Oleh: Juju Juangsih, M.Pd

BAB 2 LANDASAN TEORI

LAMPIRAN Data kalimat yang menggunakan aisatsu hyougen

Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. tteyuuka~, yabai~, mecha~, sugoi~, maji~, dan zenzen~ semuanya

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada

BAB I PENDAHULUAN. termasuk bahasa Jepang. Salah satu keunikan bahasa Jepang ialah adanya. 助詞は 単独で用いられず 名詞や動詞などの他の語に後接する 活用のない語です (Iori, 2000 : 345)

BAB 3 PENGGUNAAN KATA HAI DALAM KOMIK KOBO-CHAN

Bab 2. Landasan Teori. dasar analisis yang akan diuraikan pada bab selanjutnya.

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam suatu bahasa terdapat bermacam macam jenis kata, di antaranya,

BAB 3 ANALISIS DATA. mencoba untuk menganalisis permasalahan-permasalahan yang telah saya temukan

Bab 5. Ringkasan. Bahasa merupakan media untuk menyampaikan ( 伝達 ) suatu makna kepada

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan

BAB I. PENDAHULUAN. digunakan oleh kelompok sosial untuk bekerja sama, berinteraksi, dan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB 2. Tinjauan Pustaka

BAB 2. Landasan Teori

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap bahasa mempunyai keunikannya masing-masing. Baik dari segi penulisan,

Keyword : Speech Act, Refusal,Keigo

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah perilaku mengekspresikan, menyampaikan, dan

ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method =

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. responden, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: mitra tutur, ungkapan yang digunakan responden disesuaikan dengan

Bab 3. Analisis Data. Bab ini berisikan tentang hasil analisis yang telah penulis lakukan pada bulan Maret

DIKTAT KULIAH. Penjelasan Pemakaian Tata Kalimat 日本語研究者教材開発室

PENGGUNAAN UNGKAPAN BAHASA JEPANG TULIS (Studi kasus pada mahasiswa Jurusan Jepang Univ.Darma Persada)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial masyarakat yang digunakan di berbagai negara sangat beragam.

BAB I PENDAHULUAN. Belajar bahasa lain mungkin menjadi penting dalam aktivitas intelektual manusia

Bab 2. Landasan Teori. baik dalam memberikan penjelasan tentang hubungan antara satu kata dengan kata

SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE

BAB IV ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA. pemahaman mahasiswa terhadap Kotowari Hyōgen. Proses pengumpulan data

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

KISI KISI SOAL POSTTEST. Kompetensi Dasar 毎日の生活

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat dimengerti oleh lawan bicara. Kata-kata tersebut terkadang

DIALEK OKAYAMA YANG TERDAPAT DALAM NOVEL BOKKE, KYOUTE KARYA SHIMAKO IWAI SKRIPSI OLEH ELFI RAHMA

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi (Wijana, 1996:2). Menurut Yule, pragmatik adalah studi tentang

映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat komunikasi, membantu manusia menyampaikan atau mengungkapkan

Bab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang penting dalam kontak

BAB II RAGAM KESANTUNAN MEMOHON BAHASA JEPANG DAN KURIKULUM B. RAGAM KESANTUNAN DALAM MEMOHON BAHASA JEPANG

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Yanagita Kunio (via Danandjaja, 1997: 35-36) salah satu cara

L. Dewi Indah, S.Pd P. Agama Kristen Katolik Mey Supartini, S.Pd. Drs. Agus S. Martono, S.Pd Biologi / P. Lingkungan Hidup Dra. Hj.

ABSTRAK. Kata Kunci : tindak tutur tidak langsung literal, perubahan fungsi kalimat, deklaratif, imperatif, interogatif

BAB I PENDAHULUAN. ide, atau perasaan tersebut dapat secara harfiah atau metaforis, secara langsung atau tidak

BAB IV KESIMPULAN. Dari analisis kontrastif verba tingkat tutur dalam 敬語 bahasa Jepang dan

LANDASAN TEORI. Menurut Niwa saburo (1998 : 2005/03/18 ) bahwa: とも や っけ って か. menurut gendai nihongo bunpo gaisetsu adalah sebagai berikut :

ANALISIS PENGGUNAAN STRATEGI PENOLAKAN TIDAK LANGSUNG DALAM BAHASA JEPANG OLEH MAHASISWA BAHASA JEPANG STBA YAPARI ABA BANDUNG

PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sejarah Dialek di Jepang Tiap daerah hampir memiliki dialek yang berbeda. Menurut sejarahnya ini karena letak dan pengaruh terhadap daerah-daerah ini yang berlainan. Dan dimulai abad ke-17 ketika ibukota Jepang berpindah dari Kyoto ke Edo (Tokyo) maka mulai saat itu dialek Tokyo (Tokyo-ben) banyak dipakai sebagai sarana komunikasi pemerintahan, perdagangan, dsb. Dari situ muncullah istilah hyoujungo atau bahasa standar. Tentu saja yang paling mendekati atau dianggap standar adalah dialek model Tokyo atau Kanto. Meskipun sebenarnya dialek Kanto pun masih ada yang meleset dari standar yang ada di hyoujungo. (OPENING UP TO THE DIFFERENCE: THE DIALECT DIALECTICS The Japan Times, Selasa, 23 Mei 2006) 2.2 Dialek Bahasa Jepang Dialek bahasa Jepang ( 方言 hougen) adalah variasi bahasa Jepang yang berbeda-beda menurut pemakai dan daerahnya di Jepang. Bahasa Jepang yang menjadi lingua franca di Jepang disebut 標準語 hyoujungo (bahasa Jepang Standar) atau 共通語 kyoutsuugo (bahasa umum) yang awalnya didasarkan pada dialek Tokyo. Dalam bahasa Jepang, dialek disebut -ben ( 弁 ), sehingga dikenal sebutan 大阪弁 Osaka-ben (dialek Osaka), 名古屋弁 Nagoya-ben (dialek 9

Nagoya), dan sebagainya. Selain disebut Kyoto-ben, dialek Kyoto secara khusus disebut 京言葉 Kyo-kotoba. Berbeda dari bahasa Jepang Standar, dialek-dialek bahasa Jepang menggunakan kosakata, ekspresi, aksen, dan intonasi yang khas daerah tersebut. Berbeda dari dialek Tokyo yang menjadi dasar bahasa Jepang Standar, dialekdialek bahasa Jepang lainnya sering mendapat pandangan negatif, mulai dari "bahasa orang desa yang tidak berpendidikan", "medok", hingga "bahasa hancur". Ada pula dialek bahasa Jepang yang dinilai "kotor", sedangkan dialek lainnya dianggap "bernilai tinggi". (http://id.wikipedia.org/wiki/dialek_bahasa_jepang.htm) 2.2.1 Dialek Kansai Dialek Kansai terbagi menjadi 3 dialek yang disesuaikan dengan nama wilayahnya, yaitu dialek Osaka 大阪弁 Osaka-ben, dialek Kyoto 京都弁 Kyoto-ben, dan dialek Kobe 神戸弁 Kobe-ben. Ketiga dialek tersebut memiliki ciri khasnya masing-masing, namun penggunaannya telah tercampur-baur karena letak geografisnya berdekatan. Hal ini menjadi faktor yang mempengaruhi terjadinya interaksi antara penduduk yang tinggal di Osaka, Kyoto, dan Kobe. (Gikavianne dalam Analisis Ragam Dialek Kansai, 2006:15) 10

2.2.2 Dialek Osaka Osaka-ben masih termasuk dalam Keluarga Dialek Kansai. Orangorang sering tertukar-tukar dalam menggunakan Kansai-ben dengan Osaka-ben. Di dalam Dialek Osaka, aksen adalah penting. Hal ini terlihat misalnya pada: ookini dan maido. Kedua kata itu merupakan kata dalam dialek Osaka yang artinya terima kasih. Tapi kata-kata itu bisa menjadi bukan dialek Osaka bila pengucapannya menggunakan aksen pada Bahasa Jepang Standar. Dalam hal ini, aksen Bahasa Jepang Standar identik dengan aksen orang Tokyo. Dengan kata lain, jika suatu frase Bahasa Jepang Standar diucapkan dengan aksen dialek Osaka, berarti frase tersebut adalah dialek Osaka. Untuk mengucapkan dialek Osaka dengan benar, terlebih dahulu pembicara harus tahu apakah suku kata pertama dari suatu suku kata dimulai dengan nada tinggi atau rendah. Jika dibandingkan dengan Bahasa Jepang Standar kata-kata dalam Osaka-ben diucapkan secara berbeda, sesuai dengan beberapa peraturan. 1. Kata-kata sering dipendekkan dalam Osaka-ben. - Kata standar dalam bahasa Jepang: yoku ( よく ), yang berarti "bagus", dipendekkan menjadi you ( よう ) 11

- Kata chigau ( 違う ), yang berarti "berbeda" atau "salah", dipendekkan menjadi chau ( ちゃう ) - Kata omoshiroi ( 面白い ), yang berarti "menarik" atau "lucu", dipendekkan menjadi omoroi ( おもろい ) - Kata soreja ( それじゃ ), yang berarti "oke, kalau begitu.." atau "sampai jumpa", dipendekkan menjadi honja ( ほんじゃ ) 2. Bunyi S dalam bahasa jepang standar cenderung diganti dengan bunyi H. - Kata ikimahen ( 行きまへん ) sering dipakai untuk menggantikan ikimasen ( 行きません ) yang berarti "tidak pergi / tidak akan pergi". - Ada juga han ( はん ) yang dipakai untuk menggantikan san ( さん ), sebagai akhiran pada waktu memanggil nama orang lain secara sopan. 3. Partikel untuk "kata benda" adalah や - ya ( や ) dipakai untuk menggantikan da ( だ ) bentuk bisaa dari desu. - yanai ( やない ) digunakan untuk dewanai/janai ( ではない / じゃない ) yang merupakan akhiran kalimat nominal negatif. 4. Vokal panjang yang terletak di akhir kata / kalimat bisaanya dipendekkan. - souda ( そうだ ), "ya, benar", dipendekkan menjadi soya ( そや ), atau seya ( せや ) - ikou ( 行こう ), "ayo pergi", dipendekkan menjadi iko ( 行こ ) 12

5. Vokal pendek di akhir kata malah sering dipanjangkan. - ~te+mi ( てみ ), yang merupakan pola yang berarti "mencoba", menjadi -te+mii ( てみい ) - te ( 手 ), "tangan", berubah menjadi te- ( 手ー ) panjang - ki ( 木 ), "pohon", berubah menjadi ki- ( 木ー ) dengan bunyi i panjang 6. Bunyi TSU kecil ( っ...) bisaanya berubah menjadi vokal dobel atau disatukan. - shimatta ( しまった ), yang dipakai untuk menunjukkan keadaan yang tidak diinginkan, berubah menjadi shimota ( しもた ) - tsukatte ( 使って ), yang merupakan bentuk -te dari tsukuru, berubah menjadi vokal panjang dan disatukan menjadi tsukōte ( つこうて / つこーて ) 7. Secara umum, hampir sebagian besar kata dimodifikasi dengan menghilangkan sebagian bunyinya. - omoshiroi ( 面白い ) menjadi omoroi ( おもろい ), tapi dalam percakapan seharihari diucapkan menjadi omoro- ( おもろー ). - atsui ( 暑い ), yang berarti panas, menjadi atsuu ( あつー ) - kimochi warui ( 気持ち悪い ), yang berarti merasa tidak sehat atau tidak suka, menjadi kimoi ( きもい ) 2.2.3 Partikel Dalam Dialek Kansai Berikut ini adalah beberapa partikel pada dialek Kansai yang berbeda dengan Bahasa Jepang Standar. 13

Kansai-ben Bahasa Jepang Standar Arti かい [kai] か [ka] akhiran kalimat tanya informal かいな [kaina] かて [kate] がな [gana] なあ さん [san] で [de] でっか [dekka] ちゃう [chau] - akhiran kalimat tanya sindiran も [mo], ~ ても [temo], ( で ) さえ walaupun... [(de)sae] ございます (hanya untuk beberapa kata) よ [yo], ぞ [zo] ですか [desu ka] じゃない?[janai?] hanya sekedar penambah akhiran kalimat dipakai sebagai partikel pengganti gozaimasu, seperti ohayou-san untuk ohayou gozaimasu partikel akhiran untuk mempertegas kalimat. jarang dipakai oleh wanita akhiran kalimat tanya yang dipendekkan bukankah...? /... kan ya? な [na] ね [ne] versi kansai untuk pengganti ne なん [nan] なの [nano] mempertegas pertanyaan ねん [nen] - partikel akhir kalimat yang netral ねや [neya] のだ [noda] ~ まっか [makka] ~ まっせ [masse] もん [mon] もの ~ ますか [-masu ka] ~ ますよ [-masu yo] alasan yang implicit bentuk kependekan bentuk kependekkan hal / benda, (tergantung kalimat) や [ya] です [desu], だ [da] versi Kansai untuk menggantikan desu / da ら [ 等 ] [ra] ~ たち [ 達 ] [tachi] わ [wa] よ [yo] bentuk jamak untuk manusia versi kansai digunakan laki-laki dan perempuan untuk mengakhiri kalimat netral ん [n] の [no] akhiran kalimat netral (http://www.nihongoresources.com/language/dialects/kansaiben.html) 14