BAB III PERFORMANSI PUBLIC ADDRESS SYSTEM 3.1 Identifikasi Penelitian Kebutuhan manusia terhadap transportasi semakin lama semakin meningkat, terutama kebutuhan akan transportasi udara, yaitu pesawat terbang. Pesawat terbang merupakan alat transportasi paling efisien dari sisi waktu, cepat dan juga terjangkau dibanding transportasi darat dan laut. Hal ini menimbulkan banyak permintaan dan pergerakan penumpang pengguna jasa bandar udara dari tahun ke tahun semakin bertambah. Untuk itu, pihak maskapai penerbangan menambah jumlah pesawat, rute dan waktu penerbangan. Berikut adalah peningkatan jumlah penerbangan dan penumpang domestik di Terminal 1 Bandara Soekarno Hatta dari tahun 2002 2013 yang dapat dilihat pada Tabel 3.1. 41
42 Tabel 3.1 Data Statistik Penerbangan dan Penumpang Domestik TAHUN PENERBANGAN KEBERANGKATAN (pesawat) KEDATANGAN (pesawat) D O M E S T I K KEBERANGKATAN (orang) PENUMPANG KEDATANGAN (orang) TRANSIT (orang) 2002 54,598 54,743 4,309,032 4,710,719 472,978 2003 76,334 76,450 6,484,423 7,343,660 940,320 2004 95,025 95,083 8,937,194 10,090,326 2,173,536 2005 100,108 100,367 9,751,820 10,921,197 1,311,296 2006 101,794 101,321 10,667,845 11,959,493 1,576,100 2007 104,164 100,174 11,621,812 12,316,398 1,567,717 2008 106,432 106,210 11,890,575 11,737,680 1,381,368 2009 113,577 114,403 13,323,473 14,457,487 1,714,250 2010 123,700 123,881 15,481,065 16,914,582 2,266,146 2011 138,115 138,910 17,544,583 19,837,938 2,903,755 2012 151,744 154,170 19,793,735 22,866,451 3,263,570 2013 157,135 160,053 20,574,428 23,578,314 3,294,001 Berdasarkan data dari Tabel 3.1, maka diperoleh grafik peningkatan jumlah penerbangan domestik di Terminal 1 Bandara Soekarno Hatta, ditunjukkan pada gambar 3.1. pesawat 180.000 160.000 140.000 120.000 100.000 80.000 60.000 40.000 20.000 PERGERAKAN PESAWAT DOMESTIK 0 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Kedatangan 54.74376.45095.083100.36101.32100.17106.21114.40 123.8 138.91154.17160.05 Keberangkatan 54.59876.33495.025100.10101.79104164106.43113.57 123.7 138.11151.74157.13 Gambar 3.1 Grafik Pergerakan Pesawat Domestik Dari Tahun 2002 2013
43 Sedangkan untuk grafik peningkatan jumlah penumpang di Terminal 1 Bandara Soekarno Hatta dapat ditunjukkan pada gambar 3.2. 25.000.000 PERGERAKAN PENUMPANG DOMESTIK 20.000.000 15.000.000 10.000.000 orang 5.000.000 0 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Kedatangan 4.710 7.343 10.09 10.92 11.95 12.31 11.73 14.45 16.91 19.83 22.86 23.57 Keberangkatan 4.309 6.484 8.937 9.751 10.66 11.62 11.89 13.32 15.48 17.54 19.79 20.57 Transit 472.9 940.3 2.173 1.311 1.576 1.567 1.381 1.714 2.266 2.903 3.263 3.294 Gambar 3.2 Grafik Pergerakan Penumpang Domestik Dari Tahun 2002-2013 Dari data Tabel 3.1, maka diperoleh identifikasi penelitian sebagai berikut : 1. Sumber bising dari kepadatan penumpang. 2. Pengukuran level kebisingan sesuai dengan lokasi penelitian yang dikaitkan dengan tingkat kebisingan. 3. Pengaruh noise level (kebisingan) terhadap Automatic Volume Control. 4. Performansi Public Address System setelah menggunakan Automatic Volume Control.
44 3.2 Diagram Kerja Penelitian Untuk mengetahui dasar pemikiran pada studi yang dilakukan, dibuat suatu diagram kerja penelitian. Diagram kerja penelitian ini dimaksudkan untuk mempermudah dalam melakukan penelitian serta diperoleh gambaran mengenai penelitian yang sistematis untuk melaksanakan penelitian dan penulisan laporan, yang ditunjukkan pada gambar 3.3. Identifikasi Masalah Penentuan Waktu dan Lokasi Pengambilan Data Pengumpulan Data Pengukuran Kebisingan Kepadatan Penumpang Perhitungan nilai total SPL pada speaker Perhitungan nilai SPL Automatic Volume Control (AVC) Analisa Data Analisis Kebisingan Kepadatan Penumpang Analisis Pengaruh Noise Level terhadap Automatic Volume Control (AVC) Performansi PAS setelah menggunakan AVC Kesimpulan dan Saran Gambar 3.3 Alir Metode Penelitian
45 3.3 Waktu dan Lokasi Penelitian Waktu survei untuk mengetahui pengaruh kepadatan penumpang dan pengaruh unjuk kerja Automatic Volume control terhadap kebisingan dilakukan dari pukul 00.00 24.00. Pengukuran dilakukan pada hari kerja (Senin, Selasa, Rabu, Kamis, dan Jumat) dan hari libur (Sabtu dan Minggu). Penelitian hanya dilakukan di Terminal 1B, karena pada dasarnya kegiatan operasional di Terminal 1B tipikal dengan Terminal 1A dan Terminal 1C. Pemilihan lokasi penelitian adalah Anjungan Keberangkatan (B1) jarak 15 m dari sensor suara, 5 m dari sumber suara. Lobby Keberangkatan 1 (B2) jarak 20 m dari sensor suara, 5 m dari sumber suara. Lobby Keberangkatan (B3) jarak 30 m dari sensor suara, 5 m dari sumber suara. Hall Keberangkatan 1 (B4) jarak 40 m dari sensor suara, 7 m dari sumber suara. Hall Keberangkatan 2 (B5) jarak 30 m dari sensor suara, 7 m dari sumber suara. Anjungan Kedatangan (B6) jarak 15 m dari sensor suara, 5 m dari sumber suara. Lobby Kedatangan 1 (B7) jarak 30 m dari sensor suara, 5 m dari sumber suara. Lobby Kedatangan 2 (B8) jarak 20 m dari sensor suara, 5 m dari sumber suara. Hall Kedatangan 1 (B9) jarak 40 m dari sensor suara, 7 m dari sumber suara. Hall Kedatangan 2 (B10) jarak 30 m dari sensor suara, 7 m dari sumber suara.
46 Berikut adalah jarak titik pengamatan kebisingan dengan sensor suara dan sumber suara (speaker), dapat dilihat pada Tabel 3.2. Tabel 3.2 Jarak Titik Pengamatan Kebisingan Dengan Sensor Suara dan TITIK Sumber Suara (Speaker) LOKASI JARAK DARI SENSOR SUARA (meter) JARAK TERDEKAT DARI SUMBER SUARA (meter) B1 LOBBY KEBERANGKATAN 1 15 5 B2 LOBBY KEBERANGKATAN 2 20 5 B3 B4 LOBBY KEBERANGKATAN 3 HALL KEBERANGKATAN 1 30 40 5 7 B5 HALL KEBERANGKATAN 2 30 7 B6 LOBBY KEDATANGAN 1 15 5 B7 LOBBY KEDATANGAN 2 20 5 B8 LOBBY KEDATANGAN 3 30 5 B9 HALL KEDATANGAN 1 40 7 B10 HALL KEDATANGAN 2 30 7 Dari Tabel 3.2 di atas, dapat ditentukan titik-titik pengamatan berdasarkan lokasi penelitian yang dimaksud dari layout Terminal 1 Ground Floor Bandara Soekarno Hatta pada gambar 3.4.
47 Gambar 3.4 Layout Terminal 1 Ground Floor 3.4 Instrumen Penelitian Adapun instrumen yang digunakan selama melakukan penelitian adalah : 1. Sound Level Meter LT Lutron SL-4001 yang mempunyai range pengukuran 30 130 dba untuk mengukur tingkat bising. 2. Stopwatch, digunakan untuk menghitung waktu saat pengukuran. 3. Meteran, digunakan untuk mengukur jarak antara sumber bising dengan pusat pengukuran.
48 3.5 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Pengukuran kebisingan yang diakibatkan kepadatan penumpang. 2. Perhitungan nilai total SPL pada speaker. 3. Perhitungan nilai SPL pada Automatic Volume Control (AVC). 3.5.1 Pengukuran Kepadatan Penumpang Pengukuran kepadatan penumpang dapat dilakukan dengan cara : 1. Menentukan jam sibuk (peak hour) berdasarkan data jadwal penerbangan per hari baik hari kerja (Senin, Selasa, Rabu, Kamis, dan Jumat) maupun hari libur (Sabtu dan Minggu). 2. Menentukan lokasi penelitian sebagai prediksi level kebisingan yang paling tinggi akibat pengaruh kepadatan penumpang. 3. Mengukur level kebisingan tertinggi dan terendah, dapat dilakukan dengan menggunakan alat Sound Level Meter. 4. Menghitung rata-rata level kebisingan tertinggi dan terendah dengan persamaan sebagai berikut : dimana : (3.1) L eq T L 1 L 2 L n : tingkat kebisingan rerata dalam interval pengukuran tertentu (db) : interval lama pengukuran (hari) : tingkat kebisingan sesaat t 1 (db) : tingkat kebisingan sesaat t 2 (db) : tingkat kebisingan sesaat t n (db)
49 t 1 t 2 t n : waktu pengukuran sesaat t 1 (db) : waktu pengukuran sesaat t 2 (db) : waktu pengukuran sesaat t n (db) 3.5.2 Perhitungan Nilai Total SPL Speaker Sound Pressure Level (SPL) atau tingkat tekanan suara adalah satuan yang memberikan gambaran besar tekanan suara yang dikeluarkan oleh sebuah sumber bunyi yang disebutkan dalam satuan desibel (db). Semakin besar nilai SPL, maka keluaran speaker semakin tinggi dan sebaliknya semakin kecil nilai SPL, maka keluaran speaker semakin rendah. Untuk menentukan nilai SPL pada masing masing jenis speaker dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut : 1. Mengumpulkan data spesifikasi parameter speaker dan amplifier berdasarkan lokasi penelitian yang akan diteliti. Adapun data parameter yang dimaksud adalah : a. Daya (Watt) yang dimiliki masing-masing speaker dan amplifier. b. Impedansi (Ω) yang dimiliki masing-masing speaker dan amplifier. c. Sensitivitas response (db) yang dimiliki masing-masing speaker. d. Jumlah speaker dan amplifier yang terpasang berdasarkan lokasi penelitian. 2. Menetukan besar total SPL speaker pada masing masing amplifier dengan lokasi penelitian yang ditentukan, dapat dirumuskan dengan persamaan: (3.2)
50 dimana : L total speaker : jumlah speaker yang terpasang (db SPL ) L 1 : speaker 1 (db SPL ) L 2 : speaker 2 (db SPL ) L n : speaker ke-n (db SPL ) Dari hasil perhitungan total speaker, akan diperoleh total SPL speaker untuk masing - masing lokasi penelitian, demikian juga untuk menghitung total kebisingan. 3.5.3 Perhitungan nilai SPL Automatic Volume Control Perhitungan nilai SPL Automatic Volume Control (AVC) adalah perhitungan untuk mengetahui seberapa besar penambahan atau penurunan SPL yang diberikan oleh alat Automatic Volume Control terhadap besar total SPL speaker dan kebisingan kepadatan penumpang pada lokasi penelitian. Agar informasi yang diberikan bisa sampai ke pendengar dengan jelas, tentunya SPL speaker harus lebih besar dibandingkan dengan besar kebisingan (noise). Jika SPL terlalu kecil terhadap noise, maka informasi tidak akan sampai ke pendengar dengan jelas, dan jika SPL terlalu besar, maka akan merusak suasana atau menyakitkan bagi pendengar. Untuk mengatasi kebisingan tertinggi pada jam sibuk maka diperlukan penambahan nilai SPL AVC sehingga menghasilkan volume suara PAS yang ideal. Tingkat tekanan suara (SPL) dalam sebuah speaker bertambah seiring dengan bertambahnya daya yang diberikan pada sumber bunyi (speaker).
51 Besar penambahan SPL Automatic Volume Control yang ditransmisikan ke speaker guna mengatasi kebisingan yang tinggi, maka dapat dihitung dengan persamaan : (3.3) dimana : ΔSPL : penambahan SPL AVC (db SPL ) L BISING L TOTAL SPEAKER : total kebisingan (db) : total SPL speaker (db) Untuk menaikkan berapa besar besar daya yang harus diumpankan ke speaker (P 2 ) dihitung dengan persamaan : (3.4) dimana : ΔSPL P 1 P 2 : penambahan SPL AVC (db) : power / daya speaker (Watt) : power / daya yang harus diumpankan ke speaker (Watt) Setelah memperoleh berapa besar penambahan ΔSPL Automatic Volume Control, dari data total kebisingan kepadatan penumpang dapat dibandingkan data total SPL speaker sebelum dengan jumlah data SPL speaker dan penambahan ΔSPL Automatic Volume Control, sehingga diperoleh hasil performansi Public Address System yang dirumuskan dalam persamaan : (3.5)