BAB IV ANALISA DAN HASIL
|
|
- Fanny Santoso
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV ANALISA DAN HASIL 4.1 Analisa Pengukuran Kepadatan Penumpang Analisa pengukuran kepadatan penumpang adalah menganalisa seberapa besar pengaruh kebisingan yang disebabkan kepadatan penumpang di suatu area berdasarkan data hasil pengukuran dan perhitungan untuk menentukan level kebisingan tertinggi dan terendah dilihat dari jam sibuk (peak hour). Jam sibuk dapat ditentukan dari jumlah jadwal beberapa penerbangan dimana waktu penerbangannya hampir bersamaan ataupun bersamaan dengan penerbangan maskapai yang lain, dapat dilihat jadwal penerbangan per hari pada lampiran A. Berikut adalah jumlah penerbangan domestik tiap 1 jam dalam 1 hari, pada Tabel
2 53 Tabel 4.1 Jumlah Penerbangan Domestik Per Jam Nama Maskapai Waktu Berangkat (Hour) Jumlah Penerbangan (Flight) Sriwijaya Sepi Xpress & Sriwijaya Sepi Keterangan No Flight No Flight Sriwijaya & Lion Air Normal Sriwijaya, Nam & Lion Air Peak Sriwijaya & Lion Air Peak Sriwijaya & Lion Air Normal Sriwijaya & Lion Air Peak Sriwijaya & Lion Air Peak Sriwijaya & Lion Air Peak Sriwijaya & Lion Air Normal Sriwijaya & Lion Air Peak Sriwijaya & Lion Air Peak Sriwijaya & Lion Air Peak Sriwijaya & Lion Air Normal Sriwijaya & Lion Air Peak Sriwijaya & Lion Air Peak Sriwijaya & Lion Air Normal Sriwijaya & Lion Air Normal Lion Air Normal Lion Air Sepi Sriwijaya & Lion Air Sepi Sriwijaya & Lion No Flight Pada Tabel 4.1, terdapat 4 (empat) kondisi penerbangan yaitu no flight, sepi, normal dan sibuk. Dikatakan kondisi no flight, tidak adanya jadwal operasional penerbangan, kondisi sepi adanya jadwal penerbangan dengan jumlah 1 3 penerbangan, kondisi normal adanya jadwal penerbangan dengan jumlah 4 5 penerbangan, sedangkan kondisi sibuk, tingginya jumlah penerbangan tiap jam di atas 6 (enam) jadwal penerbangan yang bersamaan. Dari data Tabel
3 Jumlah Flight di atas, kondisi tertinggi jumlah penerbangan pada jam sebanyak 12 (dua belas) penerbangan. Berdasarkan data Tabel 4.1, maka diperoleh grafik hubungan waktu terhadap jadwal penerbangan per jam dalam sehari, ditunjukkan pada gambar Kondisi Jadwal Penerbangan Per Jam Peak / Normal Sepi Flight Schedule Gambar 4.1 Grafik Hubungan Waktu Terhadap Jadwal Penerbangan Dari Tabel 4.1 dan Grafik 4.1 di atas, diperoleh rentang jam penerbangan untuk kondisi no flight, sepi, normal, dan sibuk. Rentang kondisi no flight pada jam dan Rentang kondisi sepi pada jam dan Rentang kondisi normal pada jam ; ; ; dan Sedangkan kondisi padat penerbangan (sibuk) pada jam ; ; ; Puncak tertinggi kepadatan penumpang ada pada jam sebanyak 12 penerbangan, jam dan sebanyak 11 penerbangan dalam waktu bersamaan. Diasumsikan pada kondisi
4 55 (jam) sibuk, akan diperoleh hasil db kebisingan yang tertinggi sedangkan db kebisingan yang terendah pada kondisi no flight dan sepi. Pengukuran level kebisingan tertinggi dan terendah dapat dilakukan dengan menggunakan alat Sound Level Meter (SLM). Hasil pengukuran dengan alat Sound Level Meter adalah dalam satuan decibel (db). Pengukuran dilakukan dalam waktu 1 (satu) minggu yaitu dimulai dari hari kerja (Senin, Selasa, Rabu, Kamis, dan Jumat) dan hari libur (Sabtu dan Minggu). Berikut hasil pengukuran kebisingan kepadatan penumpang dalam waktu sepekan pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 Hasil Pengukuran Kebisingan Kepadatan Penumpang Waktu Berangkat (Hour) Kebisingan Hasil Penelitian (dba) Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
5 56 Note : jam sibuk level kebisingan terendah level kebisingan tertinggi Dari tabel 4.2 di atas, diperoleh level kebisingan tertinggi dan terendah dalam per hari. Level kebisingan terendah ditandai dengan warna merah muda, ada pada rentang jam dan dengan nilai kebisingan 60,1 db pada kondisi no flight. Sedangkan level kebisingan tertinggi ditandai dengan warna ungu, ada pada jam dengan nilai kebisingan 95.7 db, kemudian diikuti hari Jumat pada jam dan hari Minggu pada jam , dengan nilai kebisingan 95.5 db pada kondisi sibuk / peak dapat dilihat pada tabel warna kuning. Sedangkan besar kebisingan kepadatan penumpang terhadap lokasi penelitian yang diteliti sebanyak 10 (sepuluh) tempat, yaitu Lobby Keberangkatan 1 (B1), Lobby Keberangkatan 2 (B2), Lobby Keberangkatan 3 (B3), Hall Keberangkatan 1 (B4), Hall Keberangkatan 2 (B5), Lobby Kedatangan 1 (B6), Lobby Kedatangan 2 (B7), Lobby Kedatangan 3 (B8), Hall Kedatangan 1 (B9), Hall Kedatangan 2 (B10) dalam waktu sepekan dapat dilihat pada lampiran B (terlampir). Pada lampiran 4.2 dapat dilihat tingkat kebisingan tertinggi dan terendah dalam waktu seminggu (Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu dan Minggu) untuk masing-masing lokasi penelitian yang diteliti. Untuk mengetahui besar kebisingan rerata (L eq ) untuk masing-masing lokasi penelitian dapat dihitung sesuai persamaan 3.1 sebagai berikut :
6 57 dimana : L eq T L 1 L 2 L n : tingkat kebisingan rerata dalam interval pengukuran tertentu (dba) : interval lama pengukuran (hari) = 7 hari : tingkat kebisingan sesaat t 1 (dba) : tingkat kebisingan sesaat t 2 (dba) : tingkat kebisingan sesaat t n (dba) t 1 - t 7 : waktu pengukuran (detik) = 2 detik Misalkan : 1. Data level kebisingan pada kondisi no flight, pada jam di lokasi B1. ( lampiran 4.2) L eq = = = 10 log. 2 {[ 10 6, , , , , , ,03 ]} = 10 log 2,15 x 10 6 L eq = 63,3 db 2. Data level kebisingan pada kondisi sepi, pada jam di lokasi B2. ( lampiran 4.2) L eq =
7 58 = = 10 log. 2 {[ 10 6, , , , , , ,66 ]} = 10 log 5,94 x 10 6 L eq = 67,7 db 3. Data level kebisingan pada kondisi normal, pada jam di lokasi B2. ( lampiran 4.2) L eq = = = 10 log. 2 {[ 10 7, , , , , , ,69 ]} = 10 log 1,054 x 10 8 L eq = 80,2 db 4. Data level kebisingan pada kondisi sibuk pada jam di lokasi B1. ( lampiran 4.1) L eq = =
8 59 = 10 log. 2 {[ 10 9, , , , , , ,58 ]} = 10 log 4,77 x 10 9 L eq = 96,7 db Dari hasil persamaan 3.1, diperoleh hasil kebisingan rerata tertinggi dan terendah untuk masing-masing lokasi penelitian, dapat dilihat pada tabel 4.3. Tabel 4.3 Perhitungan Kebisingan Rerata (L eq ) LOKASI PENELITIAN KONDISI KEBISINGAN (db) LOKASI PENELITIAN KONDISI KEBISINGAN (db) B1 - LOBBY KEBERANGKATAN 1 B2 - LOBBY KEBERANGKATAN 2 B3 - LOBBY KEBERANGKATAN 3 B4 - HALL KEBERANGKATAN 1 B5 - HALL KEBERANGKATAN 2 No Flight 63,3 B6 - LOBBY No Flight 63,2 Sepi 67,3 ARRIVAL 1 Sepi 64,9 Normal 75,8 Normal 80,2 96,6 No Flight 62,8 B7 - LOBBY ARRIVAL 2 96,5 No Flight 63,1 Sepi 67,7 Sepi 65,6 Normal 80,2 Normal 80,3 96,7 No Flight 64,8 B8 - LOBBY ARRIVAL 3 96,7 No Flight 63,2 Sepi 67,7 Sepi 64,3 Normal 80,7 Normal 73,8 96,6 No Flight 63 B9 - HALL ARRIVAL 1 96,1 No Flight 63,2 Sepi 67,7 Sepi 64,6 Normal 84,6 Normal 79,2 93,3 No Flight 63 B10 - HALL ARRIVAL 2 86,7 No Flight 63,1 Sepi 67,7 Sepi 64,5 Normal 84,6 Normal 77,8 92,5 87,1
9 60 Dari tabel di atas, maka diperoleh besar kebisingan kepadatan penumpang berdasarkan kondisi no flight, sepi, normal dan padat penerbangan (sibuk). 4.2 Analisa Perhitungan Nilai Total SPL Pada Speaker Analisa perhitungan nilai total SPL speaker adalah mengukur besar SPL speaker untuk masing-masing lokasi penelitian dan menghitung total SPL speaker terhadap jarak pengukuran dari sensor suara yang terpasang. Berikut adalah data hubungan SPL speaker terhadap jarak pengamatan sensor suara dapat dilihat pada Tabel 4.4. Tabel 4.4 Hubungan SPL Speaker Terhadap Jarak Sensor Suara LOKASI PENELITIAN JARAK DARI SENSOR SUARA (meter) SPL SPEAKER (db) B1 LOBBY KEBERANGKATAN B2 LOBBY KEBERANGKATAN B3 LOBBY KEBERANGKATAN SENSOR SUARA (Buah) 1 (area lobby keberangkatan) B4 HALL KEBERANGKATAN B5 HALL KEBERANGKATAN (area hall keberangkatan) B6 LOBBY KEDATANGAN B7 LOBBY KEDATANGAN B8 LOBBY KEDATANGAN (area lobby kedatangan) B9 HALL KEDATANGAN B10 HALL KEDATANGAN (area hall kedatangan) Semakin besar nilai SPL speaker terhadap jarak dari sensor suara, maka semakin besar atau tinggi speaker mengeluarkan suara, dan sebaliknya semakin kecil nilai SPL speaker terhadap jarak dari sensor suara yang terpasang, maka semakin kecil speaker mengeluarkan suara. Rincian jumlah speaker dan amplifier untuk masing - masing lokasi penelitian dapat dilihat pada lampiran C.
10 61 Perhitungan total SPL speaker dilakukan per sensor suara, dimana di area lobby keberangkatan sebanyak 3 lokasi penelitian, area hall keberangkatan sebanyak 2 lokasi penelitian, area lobby kedatangan sebanyak 3 lokasi penelitian dan area hall kedatangan sebanyak 2 lokasi penelitian. Untuk mengetahui total SPL speaker (L total speaker ) dan kebisingan kepadatan penumpang (L bising ) untuk masing - masing lokasi penelitian dapat dihitung sesuai persamaan 3.2 berikut. 1. SPL Speaker a. Area lobby keberangkatan = 10 log ( 10 89/ / /10 ) = 10 log ( ) = 10 log = 92,84 db b. Area hall keberangkatan = 10 log ( 10 86/ /10 ) = 10 log ( ) = 10 log = 89,53 db c. Area lobby kedatangan = 10 log ( 10 90/ / /10 )
11 62 = 10 log ( ) = 10 log = 93,84 db d. Area hall kedatangan = 10 log ( 10 86/ /10 ) = 10 log ( ) = 10 log = 88,54 db 2. Kebisingan Kepadatan Penumpang a. Area lobby keberangkatan = 10 log ( 10 63,3/ ,8/ ,8/10 ) = 10 log ( ) = 10 log = 68,49 db (no flight) = 10 log ( 10 67,3/ ,7/ ,7/10 ) = 10 log ( ) = 10 log = 72,34 db (sepi) = 10 log ( 10 75,8/ ,2/ ,7/10 )
12 63 = 10 log ( ) = 10 log = 84,15 db (normal) = 10 log ( 10 96,6/ ,7/ ,6/10 ) = 10 log ( 4,57 x ,67 x ,57 x ) = 10 log 13,81 x = 111,4 db (sibuk) b. Area hall keberangkatan = 10 log ( 10 63/ /10 ) = 10 log ( ) = 10 log = 66,01 db (no flight) = 10 log ( 10 67,7/ ,7/10 ) = 10 log ( ) = 10 log = 70,71 db (sepi) = 10 log ( 10 84,6/ ,6/10 ) = 10 log ( ) = 10 log = 87,61 db (normal)
13 64 = 10 log ( 10 93,3/ ,5/10 ) = 10 log ( ) = 10 log = 105,9 db (sibuk) c. Area lobby kedatangan = 10 log ( 10 63,2/ / ,2/10 ) = 10 log ( ) = 10 log = 67,91 db (no flight) = 10 log ( 10 64,9/ ,6/ ,2/10 ) = 10 log ( ) = 10 log = 78,41 db (sepi) = 10 log ( 10 80,2/ ,3/ ,8/10 ) = 10 log ( ) = 10 log = 83,72 db (normal) = 10 log ( 10 96,5/ ,7/ ,1/10 ) = 10 log ( 4,47 x ,67 x ,07 x )
14 65 = 10 log 13,21 x = 111,21 db (sibuk) d. Area hall kedatangan = 10 log ( 10 63,2/ ,1/10 ) = 10 log ( ) = 10 log = 66,16 db (no flight) = 10 log ( 10 64,6/ ,5/10 ) = 10 log ( ) = 10 log = 67,56 db (sepi) = 10 log ( 10 79,2/ ,8/10 ) = 10 log ( ) = 10 log = 81,57 db (normal) = 10 log ( 10 86,7/ ,1/10 ) = 10 log ( ) = 10 log = 99,91 db (sibuk)
15 66 Berikut hasil total SPL speaker dan kebisingan kepadatan penumpang untuk seluruh lokasi penelitian dan kondisi operasional penerbangan, dapat dilihat pada Tabel 4.5. Tabel 4.5 Perhitungan Total SPL Speaker dan Kebisingan Tabel Perhitungan SPL Speaker dan Kebisingan Lokasi Penelitian Speaker Kondisi Kebisingan (db) Penerbangan (db) Lobby Keberangkatan 92,84 no flight 68,49 sepi 72,34 normal 84,15 sibuk 111,4 Hall Keberangkatan 89,53 no flight 66,01 sepi 70,71 normal 87,61 sibuk 105,9 Lobby Kedatangan 93,84 no flight 67,91 sepi 78,41 normal 83,72 sibuk 111,21 Hall Kedatangan 88,54 no flight 66,16 sepi 67,56 normal 81,57 sibuk 99,91 Dari tabel di atas, maka dapat ditentukan batas bawah dan batas atas Automatic Volume Control (AVC) sehingga diperoleh level range alat tersebut yaitu berada pada level 66 db 88 db untuk kondisi no flight dan normal penerbangan. Tetapi pada jam sibuk, nilai kebisingan rata-rata melebihi batas atas AVC sehingga volume suara PAS menjadi mengecil. Hal ini disebabkan jarak speaker dengan sensor suara berbeda beda sehingga tidak dapat mencakup keseluruhan kebisingan penumpang secara maksimal maka diperlukan penambahan SPL AVC untuk mengatasi kebisingan tersebut.
16 Analisa Perhitungan SPL Automatic Volume Control (AVC) Analisa perhitungan SPL Automatic Volume Control (AVC) adalah menganalisa seberapa besar penambahan atau penurunan SPL oleh Automatic Volume Control terhadap total nilai SPL speaker dan pengaruh kebisingan kepadatan penumpang pada lokasi penelitian yang diteliti sehingga keluaran suara Public Address System lebih optimal. Dari data Tabel 4.4, sudah jelas bahwa pengaruh kebisingan kepadatan penumpang sangat mempengaruhi performansi keluaran suara Public Address System Terminal 1 Bandara Soekarno Hatta. Oleh sebab itu, perlu adanya pengaturan volume kontrol Automatic Volume Kontrol (AVC) dengan cara penambahan SPL AVC ( SPL) untuk mengoptimalkan volume suara PAS tersebut. Besar penambahan SPL AVC ( SPL) dalam desibel maupun daya yang harus ditransmisikan ke speaker, yaitu berdasarkan tingkat kebisingan tertinggi dan total SPL speaker untuk masing-masing posisi sensor suara yang terpasang, dengan mengacu sesuai persamaan 3.3 yaitu menghitung SPL yang harus ditransmisikan ke speaker, persamaan 3.4 yaitu menaikkan besar daya (P 2 ) yang harus ditransmisikan ke speaker. Misalkan : Area Lobby Keberangkatan Diketahui : Range level AVC L bising L total speaker : 66 db 88 db : 111,4 db : 92,84 db
17 68 Persamaan 3.3, menghitung SPL yang harus ditransmisikan ke speaker : SPL = L bising L total speaker = 111,4 db 92,84 db = + 18,56 db Persamaan 3.4, untuk menaikkan besar daya (P 2 ) yang harus ditransmisikan ke speaker dari besar penambahan SPL : SPL = 10 log ( P 2 / P 1 ) 18,56 = 10 log ( P 2 / 1 W ) log ( P 2 / 1 W ) = 1,856 P 2 = 10 1,856 = 71,77 Watt Berikut hasil penambahan SPL AVC untuk seluruh lokasi penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.6. Tabel 4.6 Perhitungan Penambahan SPL AVC Tabel Perhitungan SPL Automatic Volume Control (AVC) Lokasi Penelitian Speaker (db) Kebisingan (db) Penambahan SPL (db) Lobby Keberangkatan 92,85 111,4 + 18,56 Hall Keberangkatan 89,54 105,9 +16,36 Lobby Kedatangan 93,85 111,21 +17,36 Hall Kedatangan 88,55 99,21 +11,36 Kenaikan SPL AVC sebesar +18,56 db di area lobby keberangkatan adalah untuk mengurangi kebisingan sebesar 111,4 db dari total SPL speaker sebesar 92,85 db. Terjadi penguatan daya sebesar 71,74 Watt dan kenaikan sinyal tegangan sebesar 16,94 Volt yang diberikan ke speaker. Hasil perhitungan penambahan SPL AVC bertujuan menaikkan nilai total SPL speaker yang
18 69 terpasang untuk mengatasi tingkat kebisingan yang tinggi sehingga menghasilkan performansi PAS yang optimal. Besar persentase performansi Public Address System setelah menggunakan AVC dapat dihitung dengan persamaan 3.8. Misalkan : Area Lobby Keberangkatan = = 83,34 % Sedangkan untuk menghitung performansi PAS terhadap kebisingan rata-rata dapat dihitung dalam persamaan : = = 85,28 % Berikut performansi Public Address System, dapat dilihat pada Tabel 4.7. Tabel 4.7 Performansi Public Address System (PAS) Lokasi Penelitian Tabel Performansi Public Address System (PAS) Kebisingan (db) Sebelum Speaker (db) Sesudah Speaker (db) Performansi PAS (%) Lobby Keberangkatan 111,41 92,85 111,41 83,34 Hall Keberangkatan 105,9 89,54 105,9 84,55 Lobby Kedatangan 111,21 93,85 111,21 84,39 Hall Kedatangan 99,21 88,55 99,21 89,25 Rata - rata 106,93 91,19 106,93 85,28
19 70 Dari Tabel 4.7 di atas, diperoleh seberapa besar pengaruh Automatic Volume Control (AVC) terhadap performansi unjuk kerja Public Address System. Performansi PAS terhadap kebisingan terendah ada pada area hall kedatangan yaitu 89,25%, performansi PAS terhadap kebisingan tertinggi ada pada area lobby keberangkatan yaitu 83,34% dan performansi PAS terhadap kebisingan rata-rata yaitu 85,28% dengan kebisingan sebesar 106,93 db mendapat penambahan SPL AVC +15,74 db. Setelah melakukan analisa, baik dilihat dari hasil statistik maupun perhitungan, maka dapat diambil suatu kesimpulan untuk mengetahui pengaruh hasil akhir dari kebisingan kepadatan penumpang, hubungan SPL speaker terhadap jarak dan penambahan SPL ( SPL) terhadap unjuk kerja PAS pada bab selanjutnya.
BAB III PERFORMANSI PUBLIC ADDRESS SYSTEM
BAB III PERFORMANSI PUBLIC ADDRESS SYSTEM 3.1 Identifikasi Penelitian Kebutuhan manusia terhadap transportasi semakin lama semakin meningkat, terutama kebutuhan akan transportasi udara, yaitu pesawat terbang.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Fasilitas Pelayanan Elektronika Pengamanan terdiri dari X-Ray, Walk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bandar Udara Soekarno Hatta adalah Bandar Udara Internasional yang dikelola oleh PT. Angkasa Pura II (Persero) bergerak di bidang pelayanan jasa kebandarudaraan.
Lebih terperinciANALISA PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP PERFORMANSI PUBLIC ADDRESS SYSTEM TERMINAL 1 BANDARA SOEKARNO HATTA
ANALISA PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP PERFORMANSI PUBLIC ADDRESS SYSTEM TERMINAL 1 BANDARA SOEKARNO HATTA Mora Yolanda Sagala Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana, Jakarta Email
Lebih terperinciPENENTUAN TINGKAT KEBISINGAN SIANG MALAM DI PERKAMPUNGAN BUNGURASIH AKIBAT KEGIATAN TRANSPORTASI TERMINAL PURABAYA SURABAYA
TUGAS AKHIR PENENTUAN TINGKAT KEBISINGAN SIANG MALAM DI PERKAMPUNGAN BUNGURASIH AKIBAT KEGIATAN TRANSPORTASI TERMINAL PURABAYA SURABAYA Dosen Pembimbing 1 : Ir.Wiratno A.Asmoro,M.Sc Dosen Pembimbing 2
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. ANALISA PERGERAKAN PESAWAT 4.1.1. Data pergerakan pesawat Data yang digunakan dalam menganalisa kebutuhan apron adalah data pergerakan pesawat dimana idealnya disesuaikan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dan jasa penunjang bandara di kawasan Barat Indonesia sejak tahun 1984.
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Instasi Terkait 4.1.1 Angkasa Pura II PT. Angkasa Pura II merupakan perusahaan pengelola jasa kebandar udaraan dan pelayanan lalu lintas udara yang telah
Lebih terperinciEvaluasi dan Perencanaan Posisi Parkir Pesawat pada Apron Bandara Husein Sastranegara Bandung
Reka Racana Jurusan Teknik Sipil Itenas Vol. 2 No. 3 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional September 2016 Evaluasi dan Perencanaan Posisi Parkir Pesawat pada Apron Bandara Husein Sastranegara Bandung
Lebih terperinciPEMETAAN TINGKAT KEBISINGAN AKIBAT AKTIVITAS TRANSPORTASI DI JALAN KALIWARON-KALIKEPITING SURABAYA
SEMINAR TUGAS AKHIR PEMETAAN TINGKAT KEBISINGAN AKIBAT AKTIVITAS TRANSPORTASI DI JALAN KALIWARON-KALIKEPITING SURABAYA Masmulki Daniro J. NRP. 3307 100 037 Dosen Pembimbing: Ir. M. Razif, MM Semakin pesatnya
Lebih terperinciBAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN 4.2 ANALISIS PENGUKURAN DENGAN PARAMETER GAIN
24 BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil percobaan berdasarkan perencanaan dari sistem yang telah dibuat dengan referensi yang ada. Dalam percobaan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Profil Bandara Internasional Adisucipto Yogyakarta
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Bandara Internasional Adisucipto Yogyakarta Perusahaan Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional Adisutjipto Yogyakarta merupakan Bandar Udara
Lebih terperinciSIMULASI PENENTUAN JUMLAH DAN KOMPOSISI PESAWAT MAKSIMUM PADA DUA PARALEL RUNWAY SATRIO REKSO W
SIMULASI PENENTUAN JUMLAH DAN KOMPOSISI PESAWAT MAKSIMUM PADA DUA PARALEL RUNWAY SATRIO REKSO W - 3110100061 Latar Belakang Jumlah penumpang pesawat terus tumbuh setiap tahunnya jumlah pergerakan pesawat
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisa perhitungan dan evaluasi pada Tugas Akhir ini, dapat disimpulkan beberapa hal berikut : 1. Berdasarkan hasil analisa dan evaluasi check
Lebih terperinciDAILY MAPPING AIRCRAFT NOISE LEVEL IN UNIT APRON AHMAD YANI AIRPORT, SEMARANG, CENTRAL JAVA, USING CONTOUR NOISE METHOD
DAILY MAPPING AIRCRAFT NOISE LEVEL IN UNIT APRON AHMAD YANI AIRPORT, SEMARANG, CENTRAL JAVA, USING CONTOUR NOISE METHOD Evi, Irawan Wisnu Wardana, Endro Sutrisno Department of Environmental Engineering,
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH VOLUME DAN KECEPATAN KENDARAAN TERHADAP TINGKAT KEBISINGAN PADA JALAN DR. DJUNJUNAN DI KOTA BANDUNG
ANALISIS PENGARUH VOLUME DAN KECEPATAN KENDARAAN TERHADAP TINGKAT KEBISINGAN PADA JALAN DR. DJUNJUNAN DI KOTA BANDUNG Fernanda Gilsa Rahmatunnisa 1, Mutia Ravana Sudarwati 1, Angga Marditama Sultan Sufanir
Lebih terperinciRhaptyalyani Fakultas Teknik Univeristas Sriwijaya Jl. Raya Prabumulih- Palembang km 32 Indralaya, Sumatera Selatan.
PENGARUH KECEPATAN DAN JUMLAH KENDARAAN TERHADAP KEBISINGAN (STUDI KASUS KAWASAN KOS MAHASISWA DI JALAN RAYA PRABUMULIH- PALEMBANG KM 32 INDRALAYA SUMATERA SELATAN) Nyimas Septi Rika Putri Fakultas Teknik
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci : Kebisingan, Jalan Raya.
PENGARUH KECEPATAN DAN JUMLAH KENDARAAN TERHADAP KEBISINGAN (STUDI KASUS KAWASAN KOS MAHASISWA DI JALAN RAYA PRABUMULIH-PALEMBANG KM 32 INDRALAYA SUMATERA SELATAN) Anugra Setiawan Jurusan Teknik Sipil,
Lebih terperinciBUKU LAPORAN HARIAN (LOG BOOK) MAHASISWA PKL 2011
BUKU LAPORAN HARIAN (LOG BOOK) MAHASISWA PKL NAMA MAHASISWA : AYU MEGAWATI NPM : 0803091007 LOKASI PKL : RADIN INTEN II AIRPORT NO HARI/ TANGGA L 1 Senin, 2 2 Selasa, 3 3 Rabu, 4 4 Kamis, 5 PUKUL KEGIATAN
Lebih terperinciBAB III METODE STUDI
BAB III METODE STUDI Penyusunan Tugas Akhir ini meliputi tahapan pelaksanaan studi dan uraian analisis yang digunakan. Adapun tahapan yang dilakukan dalam analisis ini seperti pada diagram alir di bawah
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-4 1
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-4 1 EVALUASI KINERJA TERMINAL PENUMPANG 1A BANDAR UDARA INTERNASIONAL SOEKARNO-HATTA Riki Tri Alfian, Ir.Hera Widyastuti, M.T.Ph.D Jurusan Teknik Sipil, Fakultas
Lebih terperinciDesain Sumber Bunyi Titik
Desain Sumber Bunyi Titik Yogo Widi Prakoso 1, Made Rai Suci Santi 1,2, Adita Sutresno 1,2* 1 Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika 2 Program Studi Fisika, Fakultas Sains dan Matematika
Lebih terperinciPRISMA FISIKA, Vol. II, No. 2 (2014), Hal ISSN : TINGKAT KEBISINGAN AKIBAT AKTIVITAS MANUSIA DI RUANG INAP RUMAH SAKIT
TINGKAT KEBISINGAN AKIBAT AKTIVITAS MANUSIA DI RUANG INAP RUMAH SAKIT Novi Suryanti 1), Nurhasanah 1), Andi Ihwan 1) 1)Program Studi Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tanjungpura
Lebih terperinciPERENCANAAN SISTEM PENANGANAN BAGASI PADA TERMINAL 1B DI BANDAR UDARA INTERNASIONAL JUANDA SURABAYA
E37 PERENCANAAN SISTEM PENANGANAN BAGASI PADA TERMINAL 1B DI BANDAR UDARA INTERNASIONAL JUANDA SURABAYA Tubagus Moch. Satria Erlangga dan Ervina Ahyudanari Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil &
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bandar udara merupakan lapangan terbang yang dipergunakan untuk. tidak dapat di jangkau oleh transportasi darat dan laut.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bandar udara merupakan lapangan terbang yang dipergunakan untuk mendarat dan lepas landas pesawat udara, naik turun penumpang, dan bongkar muat kargo atau pos, serta
Lebih terperinciEvaluasi Kinerja Gate Assignment pada Terminal 1 Keberangkatan Domestik Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya
E4 Evaluasi Kinerja Gate Assignment pada Terminal 1 Keberangkatan Domestik Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya Hersanti Rahayu, Ervina Ahyudanari Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan
Lebih terperinciAnalisis Tingkat Kebisingan Di Kawasan Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru
Analisis Tingkat Kebisingan Di Kawasan Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru Rudhi Andreas Komang ), Aryo Sasmita 2), David Andrio 3) ) Mahasiswa Program Studi Teknik Lingkungan, 2,3)
Lebih terperinciBAB III METODE EVALUASI. Metode evaluasi adalah tahapan-tahapan yang penjabarannya secara rinci
BAB III METODE EVALUASI Metode evaluasi adalah tahapan-tahapan yang penjabarannya secara rinci dan harus ditetapkan sebelum melakukan pemecahan masalah yang ada. Tujuannya agar penelitian yang akan dilakukan
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisa dan evaluasi pada Tugas Akhir ini, dapat disimpulkan beberapa hal berikut: 1. Berdasarkan service time dari peraturan DIRJEN Perhubungan
Lebih terperinci3.1. Waktu dan Tempat Alat dan Bahan. Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only.
III. METODOLOGI 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2011 sampai Juni 2011. Kegiatan yang dilakukan meliputi pengambilan data di lapangan, studi pustaka, dan anlisis data perhitungan,
Lebih terperinciEvaluasi Kinerja Akustik Dari Ruang Kedap Suara Pada Laboratorium Rekayasa Akustik Dan Fisika Bangunan Teknik Fisika ITS
1 Evaluasi Kinerja Akustik Dari Ruang Kedap Suara Pada Laboratorium Rekayasa Akustik Dan Fisika Bangunan Teknik Fisika ITS Ferry Setyo Kurniawan, Wiratno Argo Asmoro Jurusan Teknik Fisika- Fakultas Teknologi
Lebih terperinciBLOK 3 Jam Senin Ruang Selasa Ruang Rabu Ruang Kamis Ruang Jumat Ruang Sabtu Ruang Minggu 1 (6 Februari - 11 Februari ) P1 M1
BLOK 3 Jam Senin Ruang Selasa Ruang Rabu Ruang Kamis Ruang Jumat Ruang Sabtu Ruang Minggu 1 (6 Februari - 11 Februari ) P1 M1 P2 M1 P5 M1 A1// P5 M1 A3// anatomi anatomi 08.00-10.00 T1 M1 T3 M1 P4 M1 A3
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA TERMINAL PENUMPANG 1A BANDAR UDARA INTERNASIONAL SOEKARNO-HATTA
EVALUASI KINERJA TERMINAL PENUMPANG 1A BANDAR UDARA INTERNASIONAL SOEKARNO-HATTA PROGRAM SARJANA LINTAS ( S-1 ) LINTAS JALUR JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI
Lebih terperinciARDHINA NUR HIDAYAT ( ) Dosen Pembimbing: Ir. Didik Bambang S, MT.
ARDHINA NUR HIDAYAT (3308100066) Dosen Pembimbing: Ir. Didik Bambang S, MT. Evaluasi Perubahan Tingkat Kebisingan Akibat Aktivitas Transportasi Dikaitkan Dengan Tata Guna Lahan Di Kawasan Dharmawangsa
Lebih terperinciANALISIS SISTEM ANTRIAN DI PT.KERETA API INDONESIA (KAI) STASIUN HALL BANDUNG
1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak lepas dari masalah antrian. Hampir semua orang pernah mengalami masalah antri. Antrian yang terlalu panjang tentu
Lebih terperinciPEMETAAN TINGKAT KEBISINGAN AKIBAT AKTIVITAS TRANSPORTASI DI JALAN KERTAJAYA INDAH TIMUR- DARMAHUSADA INDAH TIMUR-DARMAHUSADA INDAH UTARA, SURABAYA
PEMETAAN TINGKAT KEBISINGAN AKIBAT AKTIVITAS TRANSPORTASI DI JALAN KERTAJAYA INDAH TIMUR- DARMAHUSADA INDAH TIMUR-DARMAHUSADA INDAH UTARA, SURABAYA Oleh: Heru NRP. 3307100024 Dosen Pembimbing Ir. M. Razif,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bintaro Utama 3 Jalan Bintaro Utama 3A Jalan Pondok Betung Raya Jalan Wr
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persimpangan jalan adalah simpul transportasi yang terbentuk dari beberapa pendekat, dimana arus kendaraan dari berbagai pendekat bertemu dan memencar meninggalkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jasa pelayanan maskapai penerbangan dari tahun ke tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan jasa pelayanan maskapai penerbangan dari tahun ke tahun semakin menjadi perhatian masyarakat luas. Hal itu dapat dilhat dari ketatnya persaingan
Lebih terperinciGUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 176 TAHUN 2003
KEPUTUSAN PROPINSI NOMOR : 76 TAHUN 2003 TENTANG BAKU TINGKAT GETARAN, KEBISINGAN DAN KEBAUAN DI PROPINSI Menimbang Mengingat : a. Bahwa untuk menjamin kelestarian fungsi lingkungan hidup agar dapat bermanfaat
Lebih terperinciPENGUKURAN KEBISINGAN DI AREA KOMPRESSOR GUNA MENENTUKAN JAM KERJA PEGAWAI SELAMA BEROPERASI
PENGUKURAN KEBISINGAN DI AREA KOMPRESSOR GUNA MENENTUKAN JAM KERJA PEGAWAI SELAMA BEROPERASI Khoerul Anwar 1, Binandika Arya Wangsa 2, Furqon Vaicdan 3 1 Balai Besar Teknologi Aerodinamika, Aeroelastika,
Lebih terperinciJADWAL KULIAH/RESPONSI/PRAKTIKUM MATRIKULASI T.A 2014/2015 TINGKAT PERSIAPAN BERSAMA - INSTITUT PERTANIAN BOGOR
C5/G7 SENIN 30 Juni 2014 08.00-10.00 FIS101 3(2-3) FISIKA DASAR 1 KULIAH RK CCR 1.02 G7 SENIN 30 Juni 2014 12.30-15.00 FIS101 3(2-3) FISIKA DASAR 1 PRAKTIKUM lab 1 C5 SENIN 30 Juni 2014 15.00-17.30 FIS101
Lebih terperinciANALISA KEBISINGAN DAERAH PERUMAHAN ANGKASA PURA I AKIBAT FLYOVER PESAWAT TERBANG DI BANDAR UDARA SEPINGGAN BALIKPAPAN
ANALISA KEBISINGAN DAERAH PERUMAHAN ANGKASA PURA I AKIBAT FLYOVER PESAWAT TERBANG DI BANDAR UDARA SEPINGGAN BALIKPAPAN ELYSA MARGARET 2410 100 084 IR. TUTUG DHANARDONO, MT NIP. 19520613 198103 1 004 LABORATORIUM
Lebih terperinciNIK NO PESERTA SESI Tanggal Jam Lokasi
NO NIK NO PESERTA SESI Tanggal Jam Lokasi 1 3203016408880011 3012-3-000001 1 hari 1 sesi 1 Rabu 12 Nopember 2014 08:00 s.d 09:30 Labkom A 2 3204052106830004 3012-3-000003 2 hari 1 sesi 1 Rabu 12 Nopember
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Model System Antrian di halte bus transjakarta koridor 1 Blok M - Kota
40 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Model System Antrian di halte bus transjakarta koridor 1 Blok M - Kota Kegiatan pelayanan di terminal bustransjakarta tujuan Blok M Kota di mulai sejak pukul
Lebih terperinciANALISA TINGKAT KEBISINGAN LALU LINTAS DI JALAN RAYA DITINJAU DARI BAKU TINGKAT YANG DIIJINKAN
ANALISA TINGKAT KEBISINGAN LALU LINTAS DI JALAN RAYA DITINJAU DARI BAKU TINGKAT YANG DIIJINKAN Galuh Renggani Wilis Prodi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas pancasakti Tegal Email : galuhrw@gmail.com
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PERMASALAHAN PERUMUSAN MASALAH STUDI LITERATURE PENGUMPULAN DATA PENGOLAHAN DATA - VOLUME PARKIR - DURASI PARKIR
BAB III METODOLOGI 3.1 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data untuk setiap penelitian sangat diperlukan. Hal ini ditujukan untuk mempermudah dalam pengambilan data maupun pengolahan data. Selain
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN TERMINAL PENUMPANG 1A BANDAR UDARA INTERNASIONAL SOEKARNO HATTA
, Halaman 347 355 Online JURNAL di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkts KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017 ANALISIS KELAYAKAN TERMINAL PENUMPANG 1A BANDAR UDARA INTERNASIONAL SOEKARNO
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA SENTANI JAYAPURA
EVALUASI KINERJA TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA SENTANI JAYAPURA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA BANDAR UDARA KELAS I KHUSUS SENTANI JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNK SIPIL
Lebih terperinciPEMETAAN TINGKAT KEBISINGAN AKIBAT AKTIVITAS TRANSPORTASI DI JALAN MULYOREJO-SUTOREJO SURABAYA
TUGAS AKHIR PEMETAAN TINGKAT KEBISINGAN AKIBAT AKTIVITAS TRANSPORTASI DI JALAN MULYOREJO-SUTOREJO SURABAYA Handy Febri Satoto NRP. 3307100076 Dosen Pembimbing: Ir. M. Razif, MM KEBISINGAN? Kebisingan adalah
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. dikuatkan. Pengaturan tersebut meliputi pengaturan mikropon-mikropon, kabelkabel,
BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Suara Sistem suara atau Tata suara merupakan suatu teknik pengaturan peralatan suara atau bunyi pada suatu acara pertunjukan, pertemuan, rekaman dan lain lain. Tata suara
Lebih terperinciANALISA KEBISINGAN AKIBAT AKTIVITAS TRANSPORTASI DI JALAN AHMAD YANI KOTA SORONG
ANALISA KEBISINGAN AKIBAT AKTIVITAS TRANSPORTASI DI JALAN AHMAD YANI KOTA SORONG Hendrik Pristianto Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Sorong ABSTRAK Kebisingan merupakan polusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan jasa pelayanan maskapai penerbangan dari tahun ke tahun semakin menjadi perhatian masyarakat luas. Hal itu dapat dilhat dari ketatnya persaingan
Lebih terperinciPENENTUAN TINGKAT KEBISINGAN LALU LINTAS DI JALAN TUANKU TAMBUSAI PEKANBARU
PENENTUAN TINGKAT KEBISINGAN LALU LINTAS DI JALAN TUANKU TAMBUSAI PEKANBARU Bima Anggraini 1, Rahmi Dewi 2, Juandi 3 E-mail: bimaanggraini23@yahoo.com 1 Mahasiswi Program S1 Fisika FMIPA-UR 2 Dosen Jurusan
Lebih terperinciData hasil pengukuran RTA speaker SS 29 agus 2011
Data hasil pengukuran RTA speaker SS 29 agus 2011 Alat ukur : Phonic RTA PAA3 (RTA = real time analyzer) Resolusi : 1/3 oktaf Sumber suara : Pink noise dari PAA3 Amplifier : SS paket 4, tone control flat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pengguna jasa transportasi (penumpang) menginginkan pelayanan yang prima, baik dalam hal keselamatan, kenyamanan, maupun harga yang ditawarkan. Saat ini penumpang memiliki
Lebih terperinciSD kelas 4 - MATEMATIKA BAB 11. GEOMETRI DAN PENGOLAHAN DATALatihan Soal 11.1
1. Pernyataan dibawah ini benar, kecuali.... SD kelas 4 - MATEMATIKA BAB 11. GEOMETRI DAN PENGOLAHAN DATALatihan Soal 11.1 Kubus mempunyai 8 titik sudut. Kubus sisinya berbentuk persegi panjang Kubus mempunyai
Lebih terperinciIV. DATA PENELITIAN. Beberapa data primer yang diperoleh melalui survei langsung di lapangan meliputi kondisi
61 IV. DATA PENELITIAN A. Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam analisis yakni terdiri dari data primer dan data sekunder. Beberapa data primer yang diperoleh melalui survei langsung di lapangan meliputi
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan literature baik berupa buku buku transportasi, artikel, jurnal
18 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Langkah pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan mengumpulkan literature baik berupa buku buku transportasi, artikel, jurnal jurnal dan
Lebih terperinciELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 141
ELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 141 ANALYTICAL STUDY OF QoS (Quality of Service) IN THE IMPLEMENTATION OF VOICE COMMUNICATION APPLICATION VoIP (Voice over Internet Protocol) ON THE INTRANET
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan dan Metode Pendekatan Jenis Penelitian ini adalah explanatory research, yaitu menjelaskan hubungan antara variabel-variabel yang telah ditetapkan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta merupakan bandar udara terbesar yang ada di Indonesia saat ini. Bandara Internasional Soekarno-Hatta tercatat dalam daftar
Lebih terperinciPEMROGRAMAN KOMPUTER UNTUK MENGANALISIS TINGKAT KEBISINGAN ELLA DESYNATA S
PEMROGRAMAN KOMPUTER UNTUK MENGANALISIS TINGKAT KEBISINGAN ELLA DESYNATA S NRP : 9821040 Pembimbing : V. Hartanto S.,Ir. M.Sc FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG
Lebih terperinciMetoda pengukuran intensitas kebisingan di tempat kerja
Standar Nasional Indonesia Metoda pengukuran intensitas kebisingan di tempat kerja ICS 13.140 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Istilah dan definisi...
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. bidang penggilingan padi. Penggilingan Padi Karto terletak di Desa Bangun
digilib.uns.ac.id 40 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penggilingan Padi Karto merupakan industri informal yang bergerak di bidang penggilingan padi. Penggilingan Padi Karto terletak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persimpangan merupakan pertemuan dari beberapa ruas jalan yang memungkinkan terjadinya perpindahan kendaraan dari suatu ruas jalan ke ruas jalan lainnya. Daerah persimpangan
Lebih terperinciPRESENSI DOSEN DIPEKERJAKAN KOPERTIS WILAYAH V
Pangkat/Gol. : Perguruan Tinggi : Universitas Ahmad Dahlan Jabatan Fungsional : Bulan : Januari 2014 No. HARI TANGGAL DATANG PULANG. DATANG PULANG 1 Rabu 01-Jan-14 Libur Libur Libur 2 Kamis 02-Jan-14 1.
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Cara Pengambilan Sampel Sampel diperlukan dalam sebuah penelitian untuk mengetahui kondisi lalu lintas. Walaupun sampel tersebut belum sepenuhnya dapat memberikan gambaran
Lebih terperinciKEBUTUHAN FREKUENSI PENERBANGAN RUTE JAKARTA JOGYAKARTA JAKARTA PT INDONESIA AIR ASIA
KEBUTUHAN FREKUENSI PENERBANGAN RUTE JAKARTA JOGYAKARTA JAKARTA PT INDONESIA AIR ASIA MB Tampubolon Eddy Suhaedi Robby Ariyanto STMT Trisakti STMT Trisakti STMT Trisakti stmt@indosat.net stmt@indosat.net
Lebih terperinciKajian Kapasitas Jalan dan Derajat Kejenuhan Lalu-Lintas di Jalan Ahmad Yani Surabaya
Volume 1, Nomor 1, Agustus 26 Kajian Kapasitas Jalan dan Derajat Kejenuhan Lalu-Lintas di Jalan Ahmad Yani Surabaya Dunat Indratmo Dosen D3 Teknik Sipil FTSP-ITS email: dunat@ce.its.ac.id ABSTRAK Jumlah
Lebih terperinciD4 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bandung yang tengah bergerak dalam masa pembangunan, menuntut dilangsungkannya aktivitas secara maksimal. Dalam hal ini, penyediaan transportasi sebagai syarat
Lebih terperinciANALISIS PENINGKATAN KAPASITAS TERMINAL BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO HATTA DENGAN VARIASI SISTEM PEMROSESAN
ANALISIS PENINGKATAN KAPASITAS TERMINAL BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO HATTA DENGAN VARIASI SISTEM PEMROSESAN Oleh Nur Ainida Gia NIM : 15007077 (Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Program Studi Teknik
Lebih terperinciPENENTUAN TINGKAT KEBISINGAN SIANG MALAM DI PERKAMPUNGAN BUNGURASIH AKIBAT KEGIATAN TRANSPORTASI TERMINAL PURABAYA SURABAYA
PENENTUAN TINGKAT KEBISINGAN SIANG MALAM DI PERKAMPUNGAN BUNGURASIH AKIBAT KEGIATAN TRANSPORTASI TERMINAL PURABAYA SURABAYA ( Edy Hariyanto, Ir. Wiratno A.Asmoro,M.Sc dan Ir. Tutug Dhanardono,MT) Jurusan
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT KEBISINGAN PADA KAWASAN PERMUKIMAN SEKITAR BANDARA SULTAN HASANUDDIN DAN DAMPAKNYA TERHADAP LINGKUNGAN
ANALISIS TINGKAT KEBISINGAN PADA KAWASAN PERMUKIMAN SEKITAR BANDARA SULTAN HASANUDDIN DAN DAMPAKNYA TERHADAP LINGKUNGAN Sumarni Hamid Aly 1, Muralia Hustim 2, Tika Purnamasari 3 1, 2 Staf pengajar Jurusan
Lebih terperinciUSER MANUAL BEL SEKOLAH
USER MANUAL BEL SEKOLAH Hal yang perlu diperhatikan: Untuk fleksibilitas power, Kit Bel Sekolah memiliki 2 input power dengan tegangan 5V atau tegangan 6 12 Volt Untuk input tegangan 6 12 Volt, selain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta merupakan bandar udara pengumpul atau hub di satu dari 12 bandar udara yang dikelola oleh PT. Angkasa Pura II. Pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan pesatnya pembangunan yang berwawasan nasional maka prasarana
BAB I PENDAHULUAN I.1. UMUM DAN LATAR BELAKANG Jalan raya merupakan bagian dari sarana transportasi darat yang memiliki peranan penting untuk menghubungkan suatu tempat ke tempat yang lain. Sejalan dengan
Lebih terperinciDosen Konsultasi : Ir. Hera Widiastuti, MT. Ayu Aprilischa ( )
Dosen Konsultasi : Ir. Hera Widiastuti, MT Ayu Aprilischa ( 3105 100 064 ) Pendahuluan Latar Belakang Permasalahan Tujuan Penelitian Batasan Masalah Lokasi Studi Manfaat Penelitian Adanya peningkatan permintaan
Lebih terperinciTINGKAT KEBISINGAN PETUGAS GROUND HANDLING DI BANDARA NGURAH RAI BALI
63 TINGKAT KEBISINGAN PETUGAS GROUND HANDLING DI BANDARA NGURAH RAI BALI Nyoman Surayasa 1), I Made Tapayasa 2), I Wayan Putrayadnya 3) 1) Dosen Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Warmadewa
Lebih terperinciRhaptyalyani FakultasTeknik UniveristasSriwijaya Jl. Raya Prabumulih- Palembang km 32 Indralaya, Sumatera Selatan. Abstract
PENGARUH KECEPATAN DAN JUMLAH KENDARAAN TERHADAP KEBISINGAN (STUDI KASUS KAWASAN KOS MAHASISWA DI JALAN RAYA PRABUMULIH- PALEMBANG KM 32 INDRALAYA SUMATERA SELATAN) NyimasSepti Rika Putri FakultasTeknik
Lebih terperinciDi bawah ini adalah tabel tanggapan frekuensi dari alat-alat music.
1. Jangkauan respon frekuensi speaker. Pertama-tama yang harus diketahui bahwa speaker mereproduksi suara dari perangkatperangkat elektronik yang menyertainya( CD player, amplifier, processor dan lain-lain.),
Lebih terperinciSTUDI ANALISIS KETERLAMBATAN PERJALANAN KERETA API PARAHYANGAN BANDUNG JAKARTA. Petra Rayu Indrapratama NRP:
2 STUDI ANALISIS KETERLAMBATAN PERJALANAN KERETA API PARAHYANGAN BANDUNG JAKARTA Petra Rayu Indrapratama NRP: 0221100 Pembimbing : V. Hartanto, Ir., M.Sc FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membutuhkan sarana transportasi yang menunjang proses kehidupan ekonomi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai negara yang memiliki lebih dari 17.000 pulau, Indonesia membutuhkan sarana transportasi yang menunjang proses kehidupan ekonomi masyarakatnya. Di Indonesia
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN JARAK TERHADAP SUMBER BUNYI BIDANG DATAR BERBENTUK LINGKARAN
PENGARUH PENAMBAHAN JARAK TERHADAP SUMBER BUNYI BIDANG DATAR BERBENTUK LINGKARAN Agus Martono 1, Nur Aji Wibowo 1,2, Adita Sutresno 1,2,* 1 Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika
Lebih terperinciTAHUN PELAJARAN 2015/2016 TAHUN PELAJARAN 2015/2016 BULAN JULI 2015 AGUSTUS 2015 SEPTEMBER 2015 BULAN JANUARI 2016 FEBRUARI 2016 MARET 2016
LAMPIRAN II : TAHUN PELAJARAN 2015/2016 TAHUN PELAJARAN 2015/2016 UNTUK TK/TKLB/RA/BA SEMESTER GASAL UNTUK TK/TKLB/RA/BA SEMESTER GENAP BULAN JULI 2015 AGUSTUS 2015 SEPTEMBER 2015 BULAN JANUARI 2016 FEBRUARI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kondisi kesehatan, aktivitas karyawan perlu dipertimbangkan berbagai potensi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan kerja merupakan bagian spesifik dari kesehatan umum, lebih memfokuskan lingkup kegiatannya pada peningkatan kualitas hidup tenaga kerja melalui penerapan upaya
Lebih terperinciBAB IV PENGAMATAN PEKERJAAN PERENCANAAN BANGUNAN TERMINAL DI BANDARA JAPURA RENGAT
BAB IV PENGAMATAN PEKERJAAN PERENCANAAN BANGUNAN TERMINAL DI BANDARA JAPURA RENGAT IV.1 Data Proyek Nama Proyek Luas Lahan Alamat Proyek Batas Lahan Utara : Selatan : Timur : Barat : : Bangunan Terminal
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM. keras dan perangkat lunak yang telah dibuat. Berdasarkan data-data dan bukti
62 BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM Pada bab pengujian sistem ini akan dibahas tentang hasil pengujian perangkat keras dan perangkat lunak yang telah dibuat. Berdasarkan data-data dan bukti pengujian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan tentu saja akan meningkatkan kebutuhan akan transportasi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkotaan dicirikan dengan adanya akses transportasi yang cukup baik. Perbaikan akses transportasi ke suatu tempat akan menjadikan lahan tersebut semakin menarik. Berkembangnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berjalannya waktu, kemajuan teknologi di bidang transportasi turut serta berkembang dengan cepat, mulai dari transportasi darat, laut, hingga udara.
Lebih terperinciPENENTUAN TINGKAT KEBISINGAN PADA PABRIK KELAPA SAWIT PT TASMA PUJA KECAMATAN KAMPAR TIMUR
PENENTUAN TINGKAT KEBISINGAN PADA PABRIK KELAPA SAWIT PT TASMA PUJA KECAMATAN KAMPAR TIMUR Jasmareni Sri Kurniati Baalijas *,Juandi, Sugianto Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepada kebutuhan yang paling mewah sekalipun. Kebutuhan mendasar adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk yang tidak pernah merasa puas dalam usahanya memenuhi semua kebutuhannya, dimulai dari kebutuhan yang paling mendasar sampai kepada kebutuhan
Lebih terperinciPENGARUH KEBISINGAN DARI AKTIFITAS BANDARA INTERNASIONAL JUANDA SURABAYA
19 Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol. 4 No. 1 PENGARUH KEBISINGAN DARI AKTIFITAS BANDARA INTERNASIONAL JUANDA SURABAYA Ninda Ramita dan Rudy Laksmono Progdi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Model Sistem Antrian Bank Central Asia Cabang Mall Taman Anggrek
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Model Sistem Antrian Bank Central Asia Cabang Mall Taman Anggrek Bank Central Asia Cabang Mall Taman Anggrek beroperasi dari hari Senin hingga hari Minggu. Bank Central
Lebih terperinciRevitalisasi adalah suatu proses atau cara dan perbuatan untuk menghidupkan kembali suatu hal yang sebelumnya terberdaya sehingga revitalisasi berarti
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1! Latar Belakang Sistem transportasi udara di Indonesia semakin berperan dalam pengembangan perekonomian dan merupakan kewenangan transportasi udara untuk dapat melayani seluruh wilayah
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 19,45 km dari kota Jakarta yang memiliki koordinat 06 o Lintang
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum dan Spesifikasi Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta adalah bandar udara yang terletal di Kota Tangerang, Provinsi
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengumpulkan data akan dilaksanakan pada hari senin, hari kamis dan hari
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu penelitian Untuk jalan perkotaan, volume lalu lintas pada jam puncak lebih tepat untuk digunakan dalam keperluan desain. Berdasarkan survey pendahuluan, pengamatan untuk
Lebih terperinciTINJAUAN EFEKTIFITAS PELAYANAN LAMPU PENGATUR LALULINTAS PADA PERSIMPANGAN PAAL DUA MENGGUNAKAN METODE MKJI 1997
TINJAUAN EFEKTIFITAS PELAYANAN LAMPU PENGATUR LALULINTAS PADA PERSIMPANGAN PAAL DUA MENGGUNAKAN METODE MKJI 1997 Sri Wahyuni Rachman, M. J. Paransa, James Timboeleng Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil
Lebih terperinciNo Hari/Tanggal Waktu Agenda Kegiatan
BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH.1 Program Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan, penulis selaku mahasiswa pendamping mencoba mencari memberikan solusi atau jalan keluar dari masalah-masalah
Lebih terperinciBAB III SLOT TIME DAN IDSC (INDONESIA SLOT COORDINATOR) tersibuk nomor tiga setelah Bandara Internasional Soekarno Hatta Jakarta
digilib.uns.ac.id 32 BAB III SLOT TIME DAN IDSC (INDONESIA SLOT COORDINATOR) A. Slot Time Bandara Internasional Adisutjipto merupakan salah satu bandara tersibuk nomor tiga setelah Bandara Internasional
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Tes pengujian penguatan tegangan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengukuran Tes Poin 4.1.1 Tes pengujian penguatan tegangan Tes pengujian penguatan yang diantaranyamerupakan pengukuran acak dari range 40-70dB pada tes poin penguat
Lebih terperinciDAMPAK PENERAPAN SLOT TIME BANDARA INTERNASIONAL ADISUTJIPTO YOGYAKARTA TERHADAP ARUS LALU LINTAS PARIWISATA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
DAMPAK PENERAPAN SLOT TIME BANDARA INTERNASIONAL ADISUTJIPTO YOGYAKARTA TERHADAP ARUS LALU LINTAS PARIWISATA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciSISTEM TATA SUARA PADA BANDARA STUDI KASUS BANDARA AHMAD YANI SEMARANG
Sistem Tata Suara Pada Bandara Studi Kasus Bandara Ahmad Yani Semarang SISTEM TATA SUARA PADA BANDARA STUDI KASUS BANDARA AHMAD YANI SEMARANG Agung Dwiyanto Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinci