PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN, FASILITAS BELAJAR DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII DI SMA N 12 SIJUNJUNG JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) YESI MAIZURLIANTI 11090041 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2016
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU DALAMPROSES PEMBELAJARAN, FASILITAS BELAJAR DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII DI SMA N 12 SIJUNJUNG Oleh, dan Mahasiswa dan Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat Jl. Gunung Pangilun No.1 Padang Sumatera Barat Email: Yesimaizurlianti@yahoo.co.id, vi2n@yahoo.com, Yolamalinda@Gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis 1) pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi guru dalam proses pembelajaran terhadap hasil belajar akuntansi siswa kelas XII di SMA N 12 Sijunjung, 2) pengaruh fasilitas belajar terhadap hasil belajar akuntansi siswa kelas XII di SMA N 12 Sijunjung, 3) pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar akuntansi siswa kelas XII di SMA N 12 Sijunjung, dan 4) pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi guru dalam proses pembelajaran, fasilitas belajar dan minat belajar secara bersama-sama terhadap hasil belajar akuntansi siswa kelas XII di SMA N 12 Sijunjung. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dan asosiatif yang menggunakan data primer dan skunder. Penelitian ini dilakukan di SMA N 12 Sijunjung pada bulan September 2015. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII IPS di SMA N 12 Sijunjung dengan sampel 60 siswa dimana teknik pengambilan sampel adalah Total sampling. Hasil analisa data menunjukkan bahwa (1) Terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap hasil belajar akuntansi siswa dengan nilai koefisiennya sebesar 0,559. Nilai koefisien ini signifikan karena t hitung sebesar 4,945 > t tabel sebesar 2,00324.;(2) Terdapat pengaruh yang signifikan antara Fasilitas belajar terhadap hasil belajar akuntansi siswa dengan nilai koefisiennya sebesar 0,597. Nilai koefisien ini signifikan karena t hitung sebesar 4,052 > t tabel sebesar 2,00324.;(3) Terdapat pengaruh yang signifikan antara Minat belajar terhadap hasil belajar akuntansi siswa dengan nilai koefisiennya sebesar 0,318. Nilai koefisien ini signifikan karena t hitung sebesar 4,572 > t tabel sebesar 2,00324.;(4) Terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi, fasilitas belajar dan minat belajar secara simultan terhadap hasil belajar akuntansi siswa dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa nilai F hitung sebesar 88,380 > F tabel sebesar 2,77. Besarnya pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi guru dalam proses pembelajaran, fasilitas belajar dan minat belajar terhadap hasil belajar akuntansi siswa kelas XII di SMA N 12 Sijunjung yaitu 82% dan sisanya 18% dipengaruhi oleh faktor lain yang ada di luar penelitian. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka di sarankan kepada siswa, guru dan pihak sekolah untuk lebih memperhatikan lagi persepsi siswa tentang kompetensi guru, fasilitas belajar, dan minat belajar siswa dalam proses belajar dalam upaya untuk lebih mengoptimalkan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII di SMA N 12 Sijunjung. 1. Mahasiswa Pendidikan Ekonomi 2. Dosen Pembimbing,.,,.
ABSTRACT This study aims to analyze 1) the influence of students' perceptions of the competence of teachers in the learning process on learning outcomes accounting class XII students in high school N 12 Sijunjung, 2) effect of learning facilities to the learning outcomes accounting class XII students in high school N 12 Sijunjung, 3) influence interest in learning the learning outcomes accounting class XII students in high school N 12 Sijunjung, and 4) the impact of students' perceptions of the competence of teachers in the learning process, learning and interest in learning together on learning outcomes accounting class XII students in high schooln12sijunjung. This type of research is descriptive and associative uses primary and secondary data. This research was done in high school N 12 Sijunjung in September 2015. The population in this study were all students of class XII IPS in SMA N 12 Sijunjung with a sample of 60 students where the sampling echnique is totals ampling. The results of data analysis showed that (1) There is a significant relationship between students' perceptions of teacher competence on student learning outcomes accounting with the coefficient value of 0,559. The coefficient value is significant because thitung 4.945> ttable of 2.00324.; (2) There is a significant relationship between learning facilities to the learning outcomes of accounting students with the coefficient value of 0.597. The coefficient value is significant because thitung 4,052> ttable of 2.00324.; (3) There is a significant relationship between interest in learning the learning outcomes of students with an accounting value of the coefficient of 0.318. The coefficient value is significant because thitung 4.572> ttable of 2.00324.; (4) There is a significant relationship between students' perceptions of competence, learning and interest in learning simultaneously to the learning outcomes of students of accounting with the results of research which states that the value Fhitung 88.380> Ftabel was 2.77. The amount of influence students' perceptions of the competence of teachers in the learning process, learning and interest in learning the learning outcomes accounting class XII students in high school N 12 Sijunjung is 82% and the remaining 18% are influenced by other factors which are outside the study. Based on these results, it is recommended to students, teachers and schools for more attention to students' perceptions of the competence of teachers, learning, and learning interest of students in the learning process in an effort to further optimize the learning outcomes accounting class XII Students in high school N 12 Sijunjung.
PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu hal sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga, masyarakat, dan bangsa. Negara Indonesia sebagai negara berkembang membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Salah satu mewujudkan sumber daya yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan formal memiliki peranan yang sangat penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui proses belajar mengajar. Pendidikan sebagai usaha mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk manusia seutuhnya, serta ikut menunjang keberhasilan pembangunan nasional. Mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan sumber daya manusia adalah salah satu tujuan dari pembangunan nasional. Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, Pasal 1 Ayat 1 tentang Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya di masyarakat, bangsa dan negara. Berdasarkan pengertian pendidikan di atas maka dapat diyakini bahwa untuk menyiapkan seseorang dalam menghadapi dan mengoptimalkan potensinya dimasa yang akan datang adalah melalui proses pendidikan. Keberhasilan pendidikan akan tercapai oleh suatu bangsa apabila ada usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan itu sendiri. Untuk itu pemerintah mengusahakan mutu pendidikan di Indonesia, terutama pendidikan formal. Peningkatan mutu pendidikan di sekolah berkaitan langsung dengan siswa sebagai anak didik dan guru sebagai pendidik. Salah satu usaha yang digunakan untuk mewujudkan tujuan tersebut adalah meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil belajar merupakan tolak ukur yang utama untuk mengetahui keberhasilan belajar siswa. Siswa yang prestasinya tinggi dapat dikatakan bahwa ia telah berhasil dalam belajar. Berdasarkan observasi awal yang telah dilakukan peneliti menunjukkan bahwa di SMA N 12 Sijunjung, di samping adanya siswa yang berhasil mencapai nilai lebih dari kriteria ketuntasan minimal, masih terdapat siswa yang memperoleh hasil belajar yang kurang mengembirakan yaitu di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 80, dapat dilihat pada Tabel berikut: Tabel. 1 Nilai Rata-rata Ulangan Akuntansi Siswa Kelas XII Jumlah Siswa yang Siswa yang Kelas Siswa KKM Nilai Rata-rata Tuntas Tidak Tuntas Jumlah % Jumlah % XII IPS 1 31 78,35 15 48,39 16 51,61 80 XII IPS 2 29 75,91 11 37,93 18 62,07 Sumber: Guru Akuntansi Kelas XII IPS SMA N 12 Sijunjung Tahun 2015/2016 Tabel 1 di atas menunjukkan hasil belajar siswa kelas XII IPS belum mencapai hasil yang maksimal. Dapat dilihat pada Tabel sebesar 51,61% Siswa kelas XII IPS 1 dan sebesar 62,07% kelas XII IPS 2 belum mencapai KKM, apabila dibandingkan dengan kriteria ketuntasan minimal klasikal yang sudah ditetapkan oleh sekolah yaitu 80, maka dapat diindikasikan bahwa kegiatan proses belajar mengajar akuntansi belum mencapai hasil yang maksimal terbukti dengan rendahnya hasil belajar. Hal Ini merupakan suatu permasalahan yang diduga harus diselesaikan di sekolah tersebut. Dari data di atas terlihat bahwa hasil belajar siswa yang telah dicapai oleh siswa
setelah mengikuti proses pembelajaran disekolah belum maksimum, karena rata-rata nilai ulangan harian kelas XII khususnya pada kelas XII IPS 1 masih banyak terdapat siswa yang belum tuntas atau belum mampu mencapai Kriteria Ketentuan Minimum (KKM) yang telah ditentukan oleh pihak sekolah yakni 80 untuk mata pelajaran akuntansi. Namun pada kenyataannya hasil belajar akuntansi siswa kelas XII IPS di SMA N 12 Sijunjung terhadap mata pelajaran akuntansi masih terbilang rendah. METODE PENELITIAN Berdasarkan permasalahan dan tujuan pnelitian yang ingin dicapai, maka jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan asosiatif. Menurut Iskandar (2009:19) penelitian deskriptif dan asosiatif ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini berusaha menggambarkan sejauh mana pengaruh presepsi siswa tentang kompetensi guru dalam proses pembelajaran, fasilitas belajar dan minat belajar tehadap hasil belajar Siswa kelas XII IPS SMA N 12 Sijunjung. Penelitian ini dilakukan di SMA N 12 Sijunjung yang beralamat di Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat. Penelitian ini dilakukan pada bulan September tahun 2015. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII IPS di SMA N 12 Sijunjung dengan sampel 60 siswa dimana teknik pengambilan sampel adalah Total sampling Persepsi siswa tentang kompetensi guru dalam proses pembelajaran, fasilitas belajar dan minat belajar diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang telah diuji cobakan terlebih dahulu. Penyusunan angket atau kuesioner berpedoman kepada skala likert dengan beberapa alternatif jawaban dengan diberi bobot penilaian positif dan negatif. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis induktif yang terdiri dari uji asumsi klasik, analisis regresi linear berganda dan uji hipotesis. HASIL PENELITIAN Berdasarkan olahan data penelitian hasil uji regresi linear berganda dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 16.0 adalah sebagai berikut: Tabel 2. Hasil Olahan Data Regresi Linear Berganda Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta T Sig. 1 (Constant) -8,473 5,560-1,524 0,133 X1 0,559 0,113 0,385 4,945 0,000 X2 0,597 0,147 0,320 4,052 0,000 X3 0,318 0,070 0,345 4,572 0,000 a. Dependent Variable: Y Sumber: Olahan Data Primer, 2015
Model persamaan regresi linear berganda yang dapat dituliskan dari hasil tersebut adalah sebagai berikut: = a + bı Xı + b2 X2 + b 3 X 3+ e =-8,473+0,559X 1 +0,597X 2 +0,318X 3+ e Dari model persamaan regresi linear berganda di atas dapat diketahui bahwa: 1. Nilai konstanta sebesar -8,473 berarti tanpa adanya pengaruh dari variabel persepsi siswa tentang kompetensi guru, fasilitas belajar dan minat belajar maka nilai variabel hasil belajar telah mencapai -8,473 satuan. 2. Koefisien regresi persepsi siswa tentang kompetensi guru (X 1 ) sebesar 0,559 yang bertanda positif. Hal ini berarti adanya pengaruh positif persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap hasil belajar, apabila nilai variabel persepsi siswa tentang kompetensi guru meningkat sebesar satu satuan maka akan meningkatkan nilai variabel persepsi siswa tentang kompetensi guru sebesar 0,559 dalam setiap satuannya. Dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan. 3. Koefisien regresi variabel fasilitas belajar (X 2 ) sebesar 0,597 yang bertanda positif. Hal ini berarti adanya pengaruh positif fasilitas belajar terhadap Hasil belajar, apabila nilai variabel fasilitas belajar meningkat sebesar satu satuan maka akan meningkat nilai variabel Hasil belajar siswa sebesar 0,597 dalam setiap satuannya. Dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan. 4. Koefisien regresi variabel minat belajar (X 3 ) sebesar 0,318 yang bertanda positif. Hal ini berarti adanya pengaruh positif minat belajar terhadap Hasil belajar, apabila nilai variabel minat belajar meningkat sebesar satu satuan maka akan meningkat nilai variabel Hasil belajar siswa sebesar 0,318 dalam setiap satuannya. Dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan. PEMBAHASAN 1. Pengaruh Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru dalam Proses Pembelajaran terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XII di SMA N 12 Sijunjung Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap hasil belajar akuntansi siswa kelas XII SMA N 12 Sijunjung. Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan t hitung sebesar 4,945 > t tabel sebesar 2,00324 dengan nilai signifikan 0,000< = 0,05. Hal ini berarti bahwa semakin baik persepsi siswa tentang kompetensi guru maka semakin baik pula pengaruh terhadap hasil belajar akuntansi siswa, begitu juga sebaliknya jika persepsi siswa kurang baik maka hasil belajar akuntansi siswa juga kurang baik. Menurut Arikunto (2003:7) mengat akan bahwa penilaian hasil belajar adalah untuk mengetahui apakah materi yang diajarkan sudah dipahami oleh siswa dan apakah strategi yang digunakan sudah tepat atau belum. 2. Pengaruh Fasilitas Belajar terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XII di SMA N 12 Sijunjung Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa fasilitas belajar berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar akuntansi siswa kelas XII di SMA N 12 Sijunjung. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa nilai t hitung sebesar 4,052 > t tabel sebesar 2,00324 dengan nilai signifikan 0,000 < = 0,05, berarti H a diterima dan H 0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara fasilitas terhadap hasil belajar siswa. Hal ini berarti bahwa semakin lengkap fasilitas belajar maka akan semakin tinggi hasil belajar akuntansi siswa, begitu juga sebaliknya jika kurang lengkap fasilitas belajar maka hasil belajar juga akan rendah. Dimyati (2006) mengatakan bahwa prasarana pembelajaran meliputi gedung sekolah, ruang belajar, lapangan olah raga,
ruang ibadah, ruang kesenian dan peralatan olah raga. Sedangkan sarana meliputi buku pelajaran, buku bacaan, alat dan fasilitas laboraturium sekolah. Lengkapnya sarana dan prasarana pembelajaran merupakan kondisi belajar yang baik. 3. Pengaruh Minat Belajar terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XII di SMA N 12 Sijunjung Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa minat belajar berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar akuntansi siswa kelas XII di SMA N 12 Sijunjung. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa nilai t hitung sebesar 4,572 > t tabel sebesar 2,00324 dengan nilai signifikan 0,000 < = 0,05, berarti H a diterima dan H 0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara minat terhadap hasil belajar akuntansi siswa. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi minat belajar maka akan semakin tinggi pula hasil belajar akuntansi siswa, begitu juga sebaliknya jika kurang minat dalam belajar maka hasil belajar juga akan kurang. Menurut Slameto (2010:180) menyatakan bahwa minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada hal yang menyeluruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut maka akan semakin besar minat. Apabila siswa memiliki minat belajar yang baik maka dia akan mempunyai penilaian positif tentang dirinya dan cenderung menampilkan prestasi yang baik. Minat belajar peran penting dalam proses pembelajaran. Disini siswa diminta untuk lebih tertarik dan aktif dalam belajar tidak hanya mengandalkan ilmu dari guru saja. Hal ini dapat mendorong siswa untuk lebih semangat dalam mengikuti proes pembelajaran sehingga meningkatkan hasil belajarnya. Hasil penelitian ini juga didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan Wiriani Azizah Hannah (2008) yang menyimpulkan bahwa Minat belajar berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar pada mata pelajaran akuntansi siswa kelas XI SMA N 6 Malang. 4. Pengaruh Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru dalam Proses Pembelajaran, Fasilitas Belajar dan Minat Belajar terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XII di SMA N 12 Sijunjung Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi guru, fasilitas belajar dan minat belajar berpengaruh secara simultan terhadap hasil belajar akuntansi siswa kelas XII di SMA N 12 Sijunjung. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa nilai F hitung 88,380 > F tabel 2,77 sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Dari hasil analisa koefisien determinasi yang dilakukan diperoleh nilai R square 0,826. Hal ini berarti 82,6% hasil belajar akuntansi siswa kelas XII di SMA N 12 Sijunjung dipengaruhi variabel persepsi siswa tentang kompetensi guru, fasilitas belajar dan minat belajar sedangkan sisanya 17,4% dipengaruhi oleh sebab-sebab lain yang ada di luar penelitian. Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor dari dalam diri siswa (internal) dan faktor yang datang dari luar diri siswa (eksternal) atau faktor lingkungan. Menurut Slameto (2003:64-72) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terdiri dari jasmani, psikologis dan kelelahan. Faktor eksternal terdiri dari a) Keluarga (cara orang tua mendidik, relasi atau anggota keluarga, suasana rumah, ekonomi keluarga, latar belakang kebudayaan), b) Sekolah (metode mengajar, media pembelajaran, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pembelajaran, waktu sekolah, standar, keadaan gedung, dan metode pembelajaran. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Variabel persepsi siswa tentang kompetensi guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar
akuntansi siswa kelas XII. Hal ini terlihat pada nilai koefisien sebesar 0,559 dengan nilai uji t hitung sebesar 4,945 > t tabel 2,00324 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05 berarti H a diterima dan H o ditolak. Hasil penelitian menunjukkan semakin baik persepsi siswa tentang kompetensi guru maka semakin baik pula hasil belajar akuntansi siswa kelas XII di SMA N 12 Sijunjung. 2. Variabel fasilitas belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar akuntansi siswa kelas XII. Hal ini terlihat pada nilai koefisien sebesar 0,597 dengan nilai uji t hitung sebesar 4,052 > t tabel 2,00324 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05 berarti H a diterima dan H o ditolak. Hasil penelitian menunjukkan semakin tinggi fasilitas belajar maka semakin tinggi pula hasil belajar akuntansi siswa kelas XII di SMA N 12 Sijunjung. 3. Variabel minat belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar akuntansi siswa kelas XII. Hal ini terlihat pada nilai koefisien sebesar 0,318 dengan nilai uji t hitung sebesar 4,572 > t tabel 2,00324 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05 berarti H a diterima dan H o ditolak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi minat belajar maka akan semakin tinggi pula hasil belajar akuntansi siswa kelas XII di SMA N 12 Sijunjung. 4. Variabel persepsi siswa tentang kompetensi guru, fasilitas belajar dan minat belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap Hasil Belajar Akuntansi siswa kelas XII di SMA N 12 Sijunjung Kabupaten Sijunjung. Hal ini terlihat pada nilai uji F hitung 88,380 > F tabel 2,77 dan nilai signifikan 0,000 < α = 0,05. Hal ini berarti H 0 ditolak dan H a diterima. Berdasarkan kesimpulan di atas maka penulis dapat memberikan saran atau masukan sebagai berikut: a) Diharapkan kepada guru bisa mengajar dengan lebih baik, agar tidak ada lagi persepsi-persepsi siswa yang tidak baik terhadap guru, serta bisa menguasai kelas pada saat proses pembelajaran berlangsung sehingga siswa akan nyaman mengikuti pelajaran dan tidak akan ada lagi siswa yang keluar dalam proses pembelajaran berlangsung. b) Disarankan kepada pihak sekolah agar lebih menyediakan fasilitas belajar untuk siswa seperti: kelengkapan buku akuntansi diperpustakaan, lengkapnya komputer, infokus dan fasilitas lainnya, dimana fasilitas belajar merupakan variabel yang besar pengaruhnya terhadap hasil belajar dengan nilai koefisien sebesar 0,597. Karena dengan lengkapnya fasilitas belajar di sekolah yang memadai akan membantu siswa mempermudah dalam proses pembelajaran. c) Disarankan kepada guru akuntansi agar menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi disetiap materi pembelajaran, sehingga siswa jadi lebih bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Rineka Cip). Jakarta. Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajarn (Rineka Cip). Jakarta. Enko Mulyasa. (2007). Menjadi Guru Professional. (Rosdakarya, Ed.). Bandung. Hamalik, O. (2003). Proses Belajar Mengajar (Bumi Aksar). Jakarta. Irianto, A. (2010). Statistik Konsep Dasa, Aplikasi dan Pengembangannya. In Statistik Konsep Dasar, Aplikasi, dan Pengembangannya (Kencana, p. 57). Jakarta. Iskandar. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Persada Pr). Jakarta. Sardiman. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Grafindo P). Jakarta. Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktpr yang mempengaruhi (Rineka Cip). Jakarta. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif (Alfabeta B). Jakarta.
Suliyanto. (2011). Ekonometrika Terapan (Andi Yogya). Yogyakarta. Syaiful Bahri Djamarah. (2002). Psikologi Belajar (Rineka Cip). Jakarta. Usman, M. U. (2005). Menjadi Guru Profesional (Rosdakarya). Bandung.