LAMPIRAN A PROSEDUR PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN 1 DATA PERCOBAAN

3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).

LAMPIRAN 1 DATA PERCOBAAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah kentang merah dan

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Untuk sampel

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat eksperimen dengan menggunakan metode

Lampiran 1. Perhitungan pembuatan larutan standar

STUDI INHIBISI KOROSI BAJA 304 DALAM 2 M HCl DENGAN INHIBITOR CAMPURAN ASAM LEMAK HASIL HIDROLISA MINYAK BIJI KAPUK (Ceiba petandra)

1.Penentuan Kadar Air. Cara Pemanasan (Sudarmadji,1984). sebanyak 1-2 g dalam botol timbang yang telah diketahui beratnya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah cincau hijau. Lokasi penelitian

LAMPIRAN 1 METODOLOGI PENELITIAN

Gambar sekam padi setelah dihaluskan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

1. Water Holding Capacity (WHC) (Modifikasi Agvise Laboratories). 2. Ammonia Holding Capacity (AHC) (Modifikasi Nurcahyani 2010).

Lampiran. Lampiran I. Rancangan Percobaan. Laaitan standar formaldehid. Sampel 2 macam. Persiapan sampel dengan. Penentuan Panjang gelombang optimum

3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab III Metodologi Penelitian

BAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

BAB III METODE PENELITIAN. dengan 12 Oktober 2013 di Laboraturium Unit Pelayanan Teknis (UPT)

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PERCOBAAN

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Bahan-bahan yang digunakan adalah verapamil HCl (Recordati, Italia),

Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II Kolom Berpacking (HETP) BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PERCOBAAN

BAB III RANCANGAN PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011,

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. furnace, desikator, timbangan analitik, oven, spektronik UV, cawan, alat

LAMPIRAN 1 DATA BAHAN BAKU

LAMPIRAN A DATA PENGAMATAN. A. Pemanfaatan Rumput Ilalang Sebagai Bahan Pembuatan Bioetanol Secara Fermentasi.

LAMPIRAN I. LANGKAH KERJA PENELITIAN ADSORPSI Cu (II)

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan

BAB I PENDAHULUAN I.1.

VOLUME, DENSITAS, BAHAN PADAT DAN CAIR SERTA POROSITAS

BERAT JENIS ZAT CAIR DAN ZAT PADAT

c. Kadar Lemak (AOAC, 1995) Labu lemak yang ukurannya sesuai dengan alat ekstraksi Soxhlet

LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Alur Kerja Ekstraksi Biji Alpukat (Persea Americana Mill.) Menggunakan Pelarut Metanol, n-heksana dan Etil Asetat

LAMPIRAN. Lampiran I Langkah kerja percobaan adsorpsi logam Cadmium (Cd 2+ ) Mempersiapkan lumpur PDAM

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

III. BAHAN DAN METODA 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di laboratorium Kimia Analitik Fakultas matematika dan Ilmu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Januari Februari 2014.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di industri rumah tangga terasi sekaligus sebagai

III. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia

BAB III METODA PENELITIAN. yang umum digunakan di laboratorium kimia, set alat refluks (labu leher tiga,

setelah pengeringan beku) lalu dimasukan ke dalam gelas tertutup dan ditambahkan enzim I dan enzim II masing-masing sebanyak 1 ml dan aquadest 8

KURVA KALIBRASI. LARUTAN STANDAR Cu 10 ppm. ANALISIS KONSENTRASI LOGAM PENGGANGGU Cu DENGAN ICP-OES LOGO

ρ = m/v m = massa V = Volume Satuan = g/ml = g cm -3 Satuan SI = kg/m 3

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V METODOLOGI. 1.1 Alat dan bahan yang digunakan Alat yang digunakan. 1. Spektrofotometri Visible. 2. Magnetic Stirer. 3.

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan September 2013 sampai bulan Maret 2014

TEKANAN. Tahukah kamu apakah Tekanan itu? Sebelum mengetahui definisi tekanan, marilah kita memahami

3 Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Kerangka Penelitian Kerangka penelitian secara umum dijelaskan dalam diagram pada Gambar 3.

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

Lampiran 1 Pembuatan Larutan Methyl Violet = 5

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

BAB V METODOLOGI. Dalam pelaksanaan percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

II. METODE PENELITIAN

9. Pembuatan Larutan Cr ppm Diambil larutan Cr ppm sebanyak 20 ml dengan pipet volumetri berukuran 20 ml, kemudian dilarutkan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel klasifikasi United State Department of Agriculture (USDA) fraksi tanah (Notohadiprawiro, 1990).

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PERCOBAAN

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian Secara Keseluruhan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian,

MAKALAH PENDAMPING : PARALEL A. PEMANFAATAN SERBUK GERGAJI KAYU SENGON SEBAGAI ADSORBEN ION LOGAM Pb 2+

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Tempat Penenlitian. Sampel yang diambil berupa tanaman MHR dan lokasi pengambilan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Alat-alat gelas, Neraca Analitik (Adam AFA-210 LC), Viskometer

LAMPIRAN A PENGUJIAN SIFAT GEOTENIK TANAH UJI BERAT JENIS TANAH

III MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1. Feses sapi potong segar sebanyak 5 gram/sampel. 2. Sludge biogas sebanyak 5 gram/sampel.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Labolatorium Ilmu Tanah Jurusan Agroteknologi

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

3 METODE. Waktu dan Tempat Penelitian. Metode Penelitian. Ekstraksi Minyak Biji Kamandrah Metode Pengempaan

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Bumbu Pasta Ayam Goreng 1. Kadar Air (AOAC, 1995) Air yang dikeluarkan dari sampel dengan cara distilasi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan bulan

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan September

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat eksperimental yang dilakukan dengan

4 Hasil dan Pembahasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. - Spektrofotometri Serapan Atom AA-6300 Shimadzu. - Alat-alat gelas pyrex. - Pipet volume pyrex. - Hot Plate Fisons

Pemeriksaan Gradasi Agregat Halus (Pasir) (SNI ) Berat Tertahan (gram)

BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Prosedur Penelitian Persiapan Bahan Baku

III. METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

Lampiran 1 Formulir organoleptik

LAMPIRAN. 2. Tabel penentuan konsentrasi dan kadar pada beda variable pelarut

III. METODOLOGI PENELITIAN. di laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Lampiran 1. Prosedur Analisis

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 2 tahap, yaitu :

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Timbangan analitik EB-330 (Shimadzu, Jepang), spektrofotometer UV

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

Transkripsi:

31 LAMPIRAN A PROSEDUR PENELITIAN A. Prosedur Analisa Spektrofotometri untuk Logam Cu 1. Mengambil 1 ml larutan sampel, kemudian diencerkan sampai 100 ml dengan aquades. 2. Menambahkan 0,4 ml larutan karbamat dan 0,4 ml larutan amoniak. 3. Setelah tercampur merata, tuang ke dalam kuvet secukupnya, dan kemudian menganalisa dengan panjang gelombang 480 nm. B. Ekstraksi Biji Kelor 1. Mengambil biji kelor yang telah ditumbuk dengan ukuran mesh kira-kira 20/35 secukupnya dan bungkus dengan kertas saring. 2. Merangkai peralatan ekstraksi (labu alas datar, soklet, kondensor refluks). 3. Mengekstrak biji kelor tersebut dengan n-hexane sampai n-hexane dalam soklet menjadi jernih. 4. Melakukan distilasi terhadap n-hexane yang telah tercampur dengan minyak biji kelor sehingga didapatkan minyak biji kelor tersebut. 5. Mencuci biji kelor yang telah diekstrak dengan aquades. 6. Mengoven biji kelor sampai kering. C. Menghitung Densitas Bulk Biji Kelor 1. Menimbang piknometer kosong (W 0 ) 2. Menimbang piknometer + air (W 1 ) 3. Menimbang piknometer + biji kelor (W 2 ) 4. Menimbang piknometer + biji kelor + air (W 3 ) 5. Menghitung volume piknometer W 1 W 0 Volume piknometer = ρair

32 6. Menghitung volume biji kelor Volume biji kelor = Volume piknometer - Volume air yang ditambahkan W 3 W 2 = Volume piknometer - ρair 7. Menghitung densitas biji kelor Densitas biji kelor (ρ p ) = (W 2 - W 0 )/volume biji kelor 8. Menghitung porositas (void fraction) biji kelor ε = volume rongga dalam bed/volume total bed 9. Menghitung densitas bulk ρ b = (1-ε)ρ p

33 LAMPIRAN B PERHITUNGAN PENELITIAN 1. Perhitungan Kecepatan Superficial (u 0 ) Rate volumetrik, v = 40 liter/hari = 1667 cm 3 /jam. Diameter kolom adsorbsi, d = 4 cm Luas permukaan kolom adsorbsi 1 2 1 2 s = π d = π (4) = 12,56 cm 2 4 4 sehingga, 3 v 1667cm / jam u 0 = = = 132,696 cm / jam 2 s 12,56cm 2. Perhitungan P Tinggi antara permukaan liquid di tangki feed dengan dasar bed (air masuk ke bed), h = 40 cm = 0,40 m Suhu air = 30 o C Diasumsikan suhu larutan logam berat = suhu air = 30 o C Sehingga ρ larutan logam berat = ρ air Densitas air pada suhu 30 o C = 0,9968 g/cm 3 = 996,80 kg/m 3 (Appendiks A.2-3 Geankoplis) ρ larutan logam berat = 996,80 kg/m 3 Konstanta kecepatan gafitasi, g = 9,80665 m/s 2 (Appendiks A.1-5 Geankoplis) P = ρ.g.h = (996,80) kg/m 3 (9,80665) m/s 2 (0,40) m = 3910,107 kg/ms 2 = 0,039 atm

34 3. Perhitungan untuk Menentukan Konsentrasi Logam Berat dari Kurva Kalibrasi Misalkan pada perhitungan logam Pb : Dari kurva kalibrasi pada gambar 4.1 didapat persamaan y = 2,2575 x dimana y = konsentrasi logam berat (ppm) x = adsorbansi Misalkan pada variabel C 0 = 1 ppm dan L = 5 cm Dari pembacaan spektrofotometer didapat harga A = 0,0554. Dengan menggunakan persamaan kalibrasi diatas dan memasukkan harga 0,0554 pada x, maka : y = 2,2575 (0,0554) = 0,125 Sehingga didapat harga konsentrasi akhir logam berat (C) = 0,125 ppm Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel B.1 lampiran C 4. Perhitungan Perbandingan Konsentrasi Awal Logam Berat dengan Konsentrasi Akhir Logam Berat Misal pada variabel C 0 = 1 ppm dan L = 5 cm didapat harga C = 0,125 ppm C 0,125 ppm Maka = = 0,125 ppm C0 1ppm Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel B.1 lampiran C 5. Perhitungan Densitas Bulk dari Biji Kelor (ρ b ) Suhu air = 30 o C Densitas air pada suhu 30 o C = 0,9968 g/cm 3 (Appendiks A.2-3 Geankoplis) Berat total biji kelor (bed) 14,6322+ 14,6323+ 14,6321 = = 14,6322 g 3 Berat piknometer kosong 17,6647+ 17,6645+ 17,6643 W 0 = = 17,6645 g 3

35 Berat piknometer + air 27,8520+ 27,8525+ 27,8523 W 1 = = 27,8523 g 3 Berat piknometer + biji kelor 19,224+ 19,220+ 19,221 W 2 = = 19,2217 g 3 Berat piknometer + air + biji kelor, 27,9809+ 27,9800+ 27,9805 W 3 = = 27,9804 g 3 Sehingga dapat dihitung : Volume piknometer = volume air W1 W = 0 27,8523 17,6645 = = 10,2205 cm 3 ρair 0,9968 Volume biji kelor = volume piknometer volume air yang ditambahkan W3 W2 = volume piknometer - ρair 27,9804 19,2217 = 10,2205-0,9968 = 1,4337 cm 3 Densitas biji kelor (ρ p ) = berat biji kelor/volume biji kelor W2 W = 0 volume kelor = ( 19,2217 17,6645 ) 1,4337 = 1,0862 g/cm 3 Densitas bulk (ρ b ) = (1-ε) ρ p Volume bed = berat total biji kelor/densitas biji kelor 14,6322 = = 13, 4716 cm 3 1,0862

36 Volume total bed = volume silinder dengan tinggi sebesar ketinggian bed 1 2 = π d L 4 1 2 = π (4) (5) 4 = 62,8 cm 3 ε = volume rongga dalam bed/volume total bed = (volume total bed volume bed)/volume total bed = ( 62,8 13,4716 ) = 0,7855 62,8 ρ b = (1-ε) ρ p = (1-0,7855)1,0862 = 0,2330 g/cm 3 6. Perhitungan Rate Feed (F A ) Pada C 0 = 1 ppm = 1 mg/liter = 0,000001 g/cm 3 dan L = 5 cm u 0 = 132,696 cm/jam F A = u 0.C 0 = (132,696) cm/jam (0,000001) g/cm 3 = 0,000132 g/cm 2.jam 7. Perhitungan Massa Logam Berat yang Terserap Setiap Massa Biji Kelor Pada Keadaan Jenuh (W sat ) Misalkan pada larutan logam Pb dengan C 0 = 1 ppm = 1 mg/liter = 0,000001g/cm 3 dan L = 5 cm F A = 0,000132 g/cm 2.jam ρ b = 0,2330 g/cm 3 Berdasarkan gambar 4.4 4.6 dicari harga t pada keadaan jenuh (C = C 0 ) 13 0 C 1 dt = 8 jam = t* C 0

37 W sat FA t * = = Lρ b (0,000132)(8) (5)(0,2330) = 0,000911 g logam berat/g kelor Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel B.29 lampiran C 8. Perhitungan Massa Logam Berat yang Terserap Setiap Massa Biji Kelor Sampai Saat Breakpoint (W b ) Pada penelitian ini, breakpoint pada saat konsentrasi akhir logam berat, misalkan pada logam Pb, C = 0,005 mg/liter = 0,005 ppm Pada C 0 = 1 ppm dan L = 5 cm C/C 0 = 0,005/1 = 0,005 F A = 0,000132 g/cm 2.jam ρ b = 0,2330 g/cm 3 Berdasarkan gambar pada 4.4 dicari harga t pada breakpoint (C/C 0 = 0,005) 3,4 C 1 dt= jam= C 3, 2 0 0 t b W b FA tb (0,000132)(3,2) = = Lρ b (5)(0,2330) = 0,000364 g logam berat /g biji kelor Hasil perhitungan bisa dilihat pada tabel B.29 lampiran C 9. Perhitungan Persentase Panjang Bed yang Tidak Terpakai Pada C 0 = 1 ppm dan L = 5 cm W sat = 0,000911 g logam berat/gam biji kelor W b = 0,000364 g logam berat /g biji kelor Wb Persentase panjang bed yang terpakai = x100% W sat

38 0,000364 = x 100% 0,000911 = 0,4 x 100% = 40% Persentase panjang bed yang tidak terpakai = W b 1 x100% W sat = (1 0,4) x 100% = 60% Panjang bed yang tidak terpakai = (0,60)(5)cm = 3 cm Hasil perhitungan bisa dilihat pada tabel B.29 lampiran C 10. Perhitungan Prediksi Waktu Breakpoint (t b ) untuk Ketinggian Bed = 15 cm Dari hasil perhitungan panjang bed yang tidak terpakai pada tabel B.29 pada lampiran C, dapat disimpulkan bahwa kenaikan panjang bed yang tidak terpakai konstan, yaitu sebesar (5,278 3) = 2,28 2 cm Sehingga diprediksikan pada L = 15 cm kenaikannya juga sebesar 2 cm, maka pada L = 15 cm dapat dihitung : Panjang bed yang tidak terpakai = ( panjang bed pada L = 10 cm) + 2 cm = (5,278) + 2 cm = 7,278 cm Persentase panjang bed yang tidak terpakai = 7,278/15 = 0,4852 = 48,52 % Persentase panjang bed yang terpakai = 1 0,4852 = 0,5148 Wb = 0, 5148 Wsat W b = 0,5148 W sat (1) FA tb ( 0,000132)( Wb = = t b) = 0,0001133 t b (2) Lρ (15)(0,2329) b

39 W FA t * (0,000132)( t*) = = Lρ (15)(0,2329) sat = b 0,0001133 t * Persamaan (2) dan (3) disubstitusi ke persamaan (1), menjadi : (0,0001133) t b = (0,5148) (0,0001133) t* t b = 0,5148 t* t* = 1,9424 t b (4) Dari persamaan gafik W b vs W sat pada gambar 4.13, yaitu : y = 0,3107 x + 0,00008 dimana, y = W b (g logam berat/g biji kelor) x = W sat (g logam berat/g biji kelor) Sehingga : W b = 0,3107 W sat + 0,00008 (5) Persamaan (2) dan (3) disubstitusi ke persamaan (5), menjadi : 0,0001133 t b = (0,3107) (0,0001133) t* + 0,00008 0,0001133 t b = 0,00001199 t* + 0,00008 t b = 0,3107 t* + 2,07 Prediksi t b dengan trial and error : Trial 1 : Harga t b = 5,2 jam dimasukkan ke persamaan (4), sehingga : t* = (1,9424)(5,2) = 10,1005 Harga t* = t b = [(0,3107)(2,07)] + 2,07 t b = 5,11 Hasil perhitungan trial dapat dilihat pada tabel B.30 lampiran C Perhitungan error t b hasil prediksi dengan t b hasil penelitian Dari tabel B.29 pada lampiran C didapat harga t b hasil penelitian 5,3 jam Dari tabel B.30 pada lampiran C didapat harga t b hasil prediksi 5,11 jam (3)

Error = (t b hasil prediksi t b hasil penelitian)/t b hasil prediksi = ( 5,3 5,11 )/ 5,3 x 100 % = 3,59 % 40

41 LAMPIRAN C HASIL PERHITUNGAN PENELITIAN A. Data Kalibrasi 1. Data Kalibrasi Logam Berat Pb C A 0 0 0,25 0,1104 0,5 0,218 0,75 0,3328 1 0,4435 1,5 0,665 2. Data Kalibrasi Logam Berat Cd C A 0 0 0,5 0,1502 1 0,328 1,5 0,4466 2 0,665 2,5 0,836

42 3. Data Kalibrasi Logam Berat Cu C A A I II III rata-rata 0 0 0 0 0 1 0,3 0,2 0,3 0,2667 2 0,4 0,5 0,1 0,3333 3 0,5 0,5 0,4 0,4667 4 0,6 0,5 0,7 0,6 5 0,7 0,8 0,8 0,7667 B. Hasil Analisa dan Perhitungan 1. Hasil Perhitungan C/C 0 Logam Berat Pb pada C 0 = 1 ppm dan L = 5 cm C 0 t C A (ppm) (jam) (ppm) C/C 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 2 0 0 0 1 3 0 0,007 0,007 1 4 0,0554 0,125 0,125 1 5 0,1218 0,275 0,275 1 6 0,1763 0,398 0,398 1 7 0,2193 0,495 0,495 1 8 0,2653 0,599 0,599 1 9 0,3101 0,7 0,7 1 10 0,3539 0,799 0,799 1 11 0,3876 0,875 0,875 1 12 0,4137 0,934 0,934 1 13 0,4363 0,985 0,985

43 2. Hasil Perhitungan C/C 0 Logam Berat Pb pada C 0 = 1 ppm dan L = 10 cm C 0 t (ppm) (jam) A C (ppm) C/C 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 2 0 0 0 1 3 0 0 0 1 4 0 0 0 1 5 0,0337 0,076 0,076 1 6 0,0648 0,198 0,198 1 7 0,0877 0,311 0,311 1 8 0,1378 0,421 0,421 1 9 0,1865 0,521 0,521 1 10 0,2308 0,615 0,615 1 11 0,2724 0,727 0,727 1 12 0,3220 0,825 0,825 1 13 0,3654 0,901 0,901 1 14 0,3991 0,961 0,961 3. Hasil Perhitungan C/C 0 Logam Berat Pb pada C 0 = 1 ppm dan L = 15 cm C 0 t (ppm) (jam) A C (ppm) C/C 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 2 0 0 0 1 3 0 0 0 1 4 0 0 0 1 5 0 0 0 1 6 0,0097 0,022 0,022 1 7 0,0430 0,097 0,097

44 Lanjutan C 0 t (ppm) (jam) A C (ppm) C/C 0 1 8 0,0926 0,209 0,209 1 9 0,1324 0,299 0,299 1 10 0,1759 0,397 0,397 1 11 0,2317 0,523 0,523 1 12 0,2777 0,627 0,627 1 13 0,3340 0,754 0,754 1 14 0,3805 0,859 0,859 1 15 0,4080 0,921 0,921 4. Hasil Perhitungan C/C 0 Logam Berat Cd pada C 0 = 1 ppm dan L = 5 cm C 0 t C A (ppm) (jam) (ppm) C/C 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 2 0 0 0 1 3 0 0 0 1 4 0,0376 0,115 0,115 1 5 0,0930 0,284 0,284 1 6 0,1349 0,412 0,412 1 7 0,1820 0,556 0,556 1 8 0,2242 0,685 0,685 1 9 0,2573 0,786 0,786 1 10 0,2854 0,872 0,872 1 11 0,3011 0,92 0,92 1 12 0,3136 0,958 0,958 1 13 0,3264 0,997 0,997

45 5. Hasil Perhitungan C/C 0 Logam Berat Cd pada C 0 = 1 ppm dan L = 10 cm C 0 t C A (ppm) (jam) (ppm) C/C 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 2 0 0 0 1 3 0 0 0 1 4 0 0 0 1 5 0,0265 0,081 0,081 1 6 0,0841 0,257 0,257 1 7 0,1188 0,363 0,363 1 8 0,1588 0,485 0,485 1 9 0,1984 0,606 0,606 1 10 0,2340 0,715 0,715 1 11 0,2583 0,789 0,789 1 12 0,2789 0,852 0,852 1 13 0,2995 0,915 0,915 1 14 0,3106 0,949 0,949 6. Hasil Perhitungan C/C 0 Logam Berat Cd pada C 0 = 1 ppm dan L = 15 cm C 0 t C A (ppm) (jam) (ppm) C/C 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 2 0 0 0 1 3 0 0 0 1 4 0 0 0 1 5 0 0 0 1 6 0,0170 0,052 0,052

46 Lanjutan C 0 t C A (ppm) (jam) (ppm) C/C 0 1 7 0,0671 0,205 0,205 1 8 0,0985 0,301 0,301 1 9 0,1466 0,448 0,448 1 10 0,1738 0,531 0,531 1 11 0,2141 0,654 0,654 1 12 0,2393 0,731 0,731 1 13 0,2658 0,812 0,812 1 14 0,2835 0,866 0,866 1 15 0,3057 0,934 0,934 7. Hasil Perhitungan C/C 0 Logam Berat Cu pada C 0 = 1 ppm dan L = 5 cm C 0 t A ratarata (ppm) C A1 A2 A3 (ppm) (jam) C/C 0 1 0 0,000 0,000 0,000 0,0000 0,0000 0,0000 1 1 0,000 0,000 0,000 0,0000 0,0000 0,0000 1 2 0,000 0,000 0,000 0,0000 0,0000 0,0000 1 3 0,000 0,000 0,000 0,0001 0,0445 0,0445 1 4 0,001 0,000 0,000 0,0004 0,2246 0,2246 1 5 0,000 0,001 0,001 0,0006 0,4004 0,4004 1 6 0,001 0,000 0,001 0,0009 0,5403 0,5403 1 7 0,000 0,002 0,001 0,0011 0,6780 0,6780 1 8 0,000 0,003 0,001 0,0012 0,7691 0,7691 1 9 0,000 0,002 0,002 0,0013 0,8475 0,8475 1 10 0,001 0,002 0,001 0,0014 0,9195 0,9195 1 11 0,001 0,001 0,002 0,0015 0,9640 0,9640 1 12 0,001 0,002 0,002 0,0016 0,9852 0,9852

47 8. Hasil Perhitungan C/C 0 Logam Berat Cu pada C 0 = 1 ppm dan L = 10 cm C 0 t A ratarata (ppm) C A1 A2 A3 (ppm) (jam) C/C 0 1 0 0,000 0,000 0,000 0,0000 0,0000 0,0000 1 1 0,000 0,000 0,000 0,0000 0,0000 0,0000 1 2 0,000 0,000 0,000 0,0000 0,0000 0,0000 1 3 0,000 0,000 0,000 0,0000 0,0000 0,0000 1 4 0,000 0,000 0,000 0,0000 0,0305 0,0305 1 5 0,000 0,001 0,000 0,0003 0,1663 0,1663 1 6 0,001 0,001 0,000 0,0006 0,3496 0,3496 1 7 0,000 0,001 0,001 0,0007 0,4704 0,4704 1 8 0,000 0,002 0,001 0,0010 0,6123 0,6123 1 9 0,000 0,002 0,001 0,0011 0,6907 0,6907 1 10 0,001 0,001 0,002 0,0012 0,7882 0,7882 1 11 0,001 0,001 0,002 0,0013 0,8475 0,8475 1 12 0,001 0,001 0,002 0,0014 0,9153 0,9153 1 13 0,001 0,002 0,002 0,0015 0,9577 0,9577 9. Hasil Perhitungan C/C 0 Logam Berat Cu pada C 0 = 1 ppm dan L = 15 cm C 0 t A ratarata (jam) C A1 A2 A3 (ppm) (jam) C/C 0 1 0 0,000 0,000 0,000 0,0000 0,0000 0,0000 1 1 0,000 0,000 0,000 0,0000 0,0000 0,0000 1 2 0,000 0,000 0,000 0,0000 0,0000 0,0000 1 3 0,000 0,000 0,000 0,0000 0,0000 0,0000 1 4 0,000 0,000 0,000 0,0000 0,0000 0,0000 1 5 0,000 0,000 0,000 0,0000 0,0233 0,0233 1 6 0,001 0,000 0,000 0,0002 0,1081 0,1081

48 Lanjutan C 0 t A ratarata (jam) C A1 A2 A3 (ppm) (jam) C/C 0 1 7 0,000 0,001 0,000 0,0004 0,2542 0,2542 1 8 0,000 0,001 0,001 0,0006 0,3962 0,3962 1 9 0,001 0,000 0,001 0,0008 0,5191 0,5191 1 10 0,000 0,002 0,001 0,0010 0,6187 0,6187 1 11 0,000 0,001 0,003 0,0011 0,7225 0,7225 1 12 0,001 0,000 0,002 0,0013 0,7966 0,7966 1 13 0,001 0,001 0,002 0,0014 0,8657 0,8657 1 14 0,001 0,001 0,002 0,0015 0,9195 0,9195 1 15 0,002 0,001 0,001 0,0016 0,9788 0,9788 10. Hasil Perhitungan C/C 0 Logam Berat Cd pada C 0 = 3 ppm dan L = 5 cm 3 0 0 0 0 3 1 0 0 0 3 2 0,0367 0,336 0,112 3 3 0,0877 0,804 0,268 3 4 0,1303 1,194 0,398 3 5 0,1784 1,635 0,545 3 6 0,2285 2,094 0,698 3 7 0,2684 2,46 0,82 3 8 0,2930 2,685 0,895 3 9 0,3119 2,859 0,953 3 10 0,3214 2,946 0,982 3 11 0,3250 2,979 0,993

49 11. Hasil Perhitungan C/C 0 Logam Berat Cd pada C 0 = 3 ppm dan L = 10 cm 3 0 0 0 0 3 1 0 0 0 3 2 0 0 0 3 3 0,0357 0,327 0,109 3 4 0,0867 0,795 0,265 3 5 0,1290 1,182 0,394 3 6 0,1741 1,596 0,532 3 7 0,2209 2,025 0,675 3 8 0,2579 2,364 0,788 3 9 0,2854 2,616 0,872 3 10 0,2985 2,736 0,912 3 11 0,3123 2,862 0,954 3 12 0,3237 2,967 0,989 12. Hasil Perhitungan C/C 0 Logam Berat Cd pada C 0 = 3 ppm dan L = 15 cm 3 0 0 0 0 3 1 0 0 0 3 2 0 0 0 3 3 0 0 0 3 4 0,0376 0,345 0,115 3 5 0,0809 0,741 0,247

50 Lanjutan 3 6 0,1250 1,146 0,382 3 7 0,1748 1,602 0,534 3 8 0,2167 1,986 0,662 3 9 0,2556 2,343 0,781 3 10 0,2792 2,559 0,853 3 11 0,3015 2,763 0,921 3 12 0,3146 2,883 0,961 3 13 0,3234 2,964 0,988 13. Hasil Perhitungan C/C 0 Logam Berat Pb pada C 0 = 3 ppm dan L = 5 cm 3 0 0 0 0 3 1 0,0053 0,036 0,012 3 2 0,0585 0,399 0,133 3 3 0,1178 0,804 0,268 3 4 0,1648 1,125 0,375 3 5 0,2145 1,464 0,488 3 6 0,2602 1,776 0,592 3 7 0,3024 2,064 0,688 3 8 0,3446 2,352 0,784 3 9 0,3886 2,652 0,884 3 10 0,4202 2,868 0,956 3 11 0,4360 2,976 0,992

51 14. Hasil Perhitungan C/C 0 Logam Berat Pb pada C 0 = 3 ppm dan L = 10 cm 3 0 0 0 0 3 1 0 0 0 3 2 0 0 0 3 3 0,0244 0,165 0,055 3 4 0,0815 0,552 0,184 3 5 0,1338 0,906 0,302 3 6 0,1865 1,263 0,421 3 7 0,2361 1,599 0,533 3 8 0,2800 1,896 0,632 3 9 0,3260 2,208 0,736 3 10 0,3703 2,508 0,836 3 11 0,4040 2,736 0,912 3 12 0,4359 2,952 0,984 15. Hasil Perhitungan C/C 0 Logam Berat Pb pada C 0 = 3 ppm dan L = 15 cm 3 0 0 0 0 3 1 0 0 0 3 2 0 0 0 3 3 0 0 0 3 4 0,0204 0,138 0,046 3 5 0,0682 0,462 0,154

52 Lanjutan 3 6 0,1267 0,858 0,286 3 7 0,1785 1,209 0,403 3 8 0,2308 1,563 0,521 3 9 0,2751 1,863 0,621 3 10 0,3225 2,184 0,728 3 11 0,3659 2,478 0,826 3 12 0,41063 2,781 0,927 3 13 0,43942 2,976 0,992 16. Hasil Perhitungan C/C 0 Logam Berat Cu pada C 0 = 3 ppm dan L = 5 cm C 0 t A (jam) A1 A2 A3 A ratarata C C/C 0 3 0 0 0 0 0 0 0 3 1 0,009 0,020 0 0,0093 0,0593 0,0198 3 2 0,005 0,136 0,085 0,0754 0,4792 0,1597 3 3 0,165 0,172 0,175 0,1707 1,0848 0,3616 3 4 0,238 0,240 0,240 0,2393 1,5210 0,5070 3 5 0,295 0,286 0,286 0,2889 1,8363 0,6121 3 6 0,323 0,335 0,354 0,3374 2,1443 0,7148 3 7 0,356 0,365 0,415 0,3788 2,4079 0,8026 3 8 0,401 0,412 0,430 0,4144 2,6338 0,8779 3 9 0,452 0,415 0,470 0,4457 2,8329 0,9443 3 10 0,467 0,468 0,451 0,4623 2,9382 0,9794 3 11 0,470 0,469 0,465 0,4680 2,9749 0,9916

53 17. Hasil Perhitungan C/C 0 Logam Berat Cu pada C 0 = 3 ppm dan L = 10 cm A C 0 t A1 A2 A3 A ratarata C C/C 0 3 0 0 0 0 0 0 0 3 1 0 0 0 0 0 0 3 2 0,007 0,019 0 0,0086 0,0549 0,0183 3 3 0,005 0,129 0,083 0,0723 0,4593 0,1531 3 4 0,174 0,176 0,168 0,1727 1,0975 0,3658 3 5 0,238 0,249 0,231 0,2394 1,5214 0,5071 3 6 0,290 0,293 0,282 0,2882 1,8320 0,6107 3 7 0,323 0,337 0,360 0,3398 2,1598 0,7199 3 8 0,345 0,365 0,416 0,3754 2,3859 0,7953 3 9 0,401 0,410 0,430 0,4138 2,6299 0,8766 3 10 0,455 0,415 0,469 0,4463 2,8369 0,9456 3 11 0,462 0,468 0,452 0,4607 2,9280 0,9760 3 12 0,469 0,468 0,466 0,4677 0,9725 0,9908 18. Hasil Perhitungan C/C 0 Logam Berat Cu pada C 0 = 3 ppm dan L = 15 cm C 0 t A (jam) A1 A2 A3 A ratarata C C/C 0 3 0 0 0 0 0 0 0 3 1 0 0 0 0 0 0 3 2 0 0 0 0 0 0 3 3 0,018 0 0,008 0,0086 0,0547 0,0182

54 Lanjutan C 0 t A (jam) A1 A2 A3 A ratarata C C/C 0 3 4 0,130 0,005 0,082 0,0723 0,4593 0,1531 3 5 0,165 0,164 0,165 0,1647 1,0466 0,3489 3 6 0,250 0,241 0,220 0,2369 1,5060 0,5020 3 7 0,289 0,289 0,283 0,2870 1,8242 0,6081 3 8 0,330 0,320 0,361 0,3370 2,1418 0,7139 3 9 0,365 0,345 0,412 0,3743 2,3791 0,7930 3 10 0,408 0,401 0,430 0,4131 2,6255 0,8752 3 11 0,416 0,455 0,471 0,4473 2,8431 0,9477 3 12 0,461 0,462 0,463 0,4620 2,9365 0,9788 3 13 0,468 0,466 0,467 0,4670 2,9683 0,9894 19. Hasil Perhitungan C/C 0 Logam Berat Pb pada C 0 = 5 ppm dan L = 5 cm 5 0 0,2901 0,660 0,132 5 1 0,6000 1,365 0,273 5 2 0,8308 1,890 0,378 5 3 1,0835 2,465 0,493 5 4 1,2923 2,940 0,588 5 5 1,5209 3,460 0,692 5 6 1,7231 3,920 0,784 5 7 1,9473 4,430 0,886 5 8 2,1033 4,785 0,957 5 9 2,1890 4,980 0,996

55 20. Hasil Perhitungan C/C 0 Logam Berat Pb pada C 0 = 5 ppm dan L = 10 cm 5 0 0,0011 0,002 0,012 5 1 0,0113 0,026 0,128 5 2 0,0236 0,054 0,268 5 3 0,0330 0,075 0,375 5 4 0,0430 0,098 0,489 5 5 0,0513 0,117 0,583 5 6 0,0606 0,138 0,689 5 7 0,0687 0,156 0,782 5 8 0,0779 0,177 0,886 5 9 0,0844 0,192 0,960 5 10 0,0873 0,199 0,993 21. Hasil Perhitungan C/C 0 Logam Berat Pb pada C 0 = 5 ppm dan L = 15 cm 5 0 0 0 0 5 1 0,0198 0,045 0,009 5 2 0,2857 0,650 0,130 5 3 0,5824 1,325 0,265 5 4 0,8088 1,840 0,368 5 5 1,0813 2,460 0,492 5 6 1,2989 2,955 0,591 5 7 1,5231 3,465 0,693

56 Lanjutan 5 8 1,7121 3,895 0,779 5 9 1,9385 4,410 0,882 5 10 2,1011 4,780 0,956 5 11 2,1736 4,945 0,989 22. Hasil Perhitungan C/C 0 Logam Berat Cd pada C 0 = 5 ppm dan L = 5 cm 5 0 0,1849 0,565 0,113 5 1 0,4468 1,365 0,273 5 2 0,6907 2,110 0,422 5 3 0,9051 2,765 0,553 5 4 1,1113 3,395 0,679 5 5 1,3175 4,025 0,805 5 6 1,4517 4,435 0,887 5 7 1,5614 4,770 0,954 5 8 1,6072 4,910 0,982 5 9 1,6285 4,975 0,995

57 23. Hasil Perhitungan C/C 0 Logam Berat Cd pada C 0 = 5 ppm dan L = 10 cm 5 0 0 0 0 5 1 0,2160 0,660 0,132 5 2 0,4615 1,410 0,282 5 3 0,6759 2,065 0,413 5 4 0,9100 2,780 0,556 5 5 1,1260 3,440 0,688 5 6 1,3077 3,995 0,799 5 7 1,4599 4,460 0,892 5 8 1,5466 4,725 0,945 5 9 1,5990 4,885 0,977 5 10 1,6154 4,935 0,987 24. Hasil Perhitungan C/C 0 Logam Berat Cd pada C 0 = 5 ppm dan L = 15 cm 5 0 0 0 0 5 1 0 0 0 5 2 0,2046 0,625 0,125 5 3 0,4632 1,415 0,283 5 4 0,6743 2,060 0,412 5 5 0,9067 2,770 0,554 5 6 1,1064 3,380 0,676 5 7 1,2913 3,945 0,789

58 Lanjutan 5 8 1,4681 4,485 0,897 5 9 1,5614 4,770 0,954 5 10 1,5941 4,8700 0,974 5 11 1,6236 4,9600 0,992 25. Hasil Perhitungan C/C 0 Logam Berat Cu pada C 0 = 5 ppm dan L = 5 cm C 0 t A (jam) A1 A2 A3 A ratarata C C/C 0 5 0 0,123 0,118 0,125 0,1220 0,7754 0,1551 5 1 0,293 0,289 0,29 0,2907 1,8475 0,3695 5 2 0,407 0,408 0,408 0,4077 2,5912 0,5182 5 3 0,485 0,486 0,487 0,4860 3,0891 0,6178 5 4 0,568 0,567 0,566 0,5670 3,6039 0,7208 5 5 0,642 0,643 0,643 0,6427 4,0849 0,8170 5 6 0,691 0,692 0,691 0,6913 4,3942 0,8788 5 7 0,746 0,745 0,747 0,7460 4,7417 0,9483 5 8 0,77 0,77 0,773 0,7710 4,9006 0,9801 5 9 0,775 0,777 0,778 0,7767 4,9366 0,9873

59 26. Hasil Perhitungan C/C 0 Logam Berat Cu pada C 0 = 5 ppm dan L = 10 cm C 0 t A (jam) A1 A2 A3 A ratarata C C/C 0 5 0 0,014 0,015 0,014 0,0143 0,0911 0,0182 5 1 0,144 0,143 0,144 0,1437 0,9132 0,1826 5 2 0,286 0,283 0,285 0,2847 1,8094 0,3619 5 3 0,407 0,405 0,408 0,4067 2,5848 0,5170 5 4 0,487 0,485 0,488 0,4867 3,0933 0,6187 5 5 0,564 0,565 0,564 0,5643 3,5870 0,7174 5 6 0,643 0,644 0,644 0,6437 4,0912 0,8182 5 7 0,693 0,693 0,692 0,6927 4,4027 0,8805 5 8 0,744 0,743 0,745 0,7440 4,7289 0,9458 5 9 0,769 0,768 0,770 0,7690 4,8878 0,9776 5 9 0,775 0,777 0,778 0,7767 4,9366 0,9873 27. Hasil Perhitungan C/C 0 Logam Berat Cu pada C 0 = 5 ppm dan L = 15 cm C 0 t A (jam) A1 A2 A3 A ratarata C C/C 0 5 0 0 0 0 0 0 0 5 1 0,014 0,015 0,013 0,0140 0,0890 0,0178 5 2 0,144 0,148 0,146 0,1460 0,9280 0,1856 5 3 0,279 0,28 0,281 0,2800 1,7797 0,3559 5 4 0,406 0,406 0,404 0,4053 2,5763 0,5153 5 5 0,485 0,485 0,486 0,4853 3,0848 0,6170

60 C 0 t A (jam) A1 A2 A3 A ratarata C C/C 0 5 6 0,561 0,561 0,564 0,5620 3,5721 0,7144 5 7 0,634 0,635 0,635 0,6347 4,0340 0,8068 5 8 0,694 0,697 0,693 0,6947 4,4154 0,8831 5 9 0,742 0,744 0,744 0,7433 4,7247 0,9449 5 10 0,764 0,766 0,765 0,7650 4,8624 0,9725 5 11 0,774 0,773 0,775 0,7740 4,9196 0,9839 28. Perhitungan densitas bulk biji kelor pada C 0 = 1 ppm L Berat biji kelor ρ b 5 14,6322 0,2330 10 29,7810 0,2371 15 43,1927 0,2293 29. Perhitungan untuk C 0 = 1 ppm sampai keadaan jenuh Jenis Logam Berat L t* W sat t b W b W b / W sat L terpakai (%) L tdk terpakai (cm) Pb Cd 5 8 0,000911 3,20 0,000364 0,4000 40,00 3,20 10 9 0,000504 4,25 0,000238 0,4722 47,22 4,25 15 10 0,000386 5,30 0,000205 0,5300 53,00 5,30 5 8 0,000911 3,10 0,000353 0,3875 38,75 3,10 10 9 0,000504 4,10 0,000229 0,4556 45,56 4,10 15 10 0,000386 5,20 0,000201 0,5200 52,00 5,20

61 Jenis Logam Berat Cu L t* W sat t b W b W b / W sat L terpakai (%) L tdk terpakai (cm) 5 7,5 0,000854 3,85 0,000439 0,5133 51,33 3,85 10 8,5 0,000476 5,10 0,000285 0,6000 60,00 5,10 15 10 0,000386 6,45 0,000249 0,6450 64,50 6,45 30. Hasil perhitungan prediksi tb untuk C 0 = 1 ppm dan L = 15cm Jenis logam L (cm) t b penelitian (jam) t b perhitungan (jam) Error ( % ) Pb 15 5,3 5,11 3,59 Cd 15 5,2 4,97 4,42 Cu 15 6,45 6,25 3,10