YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

dokumen-dokumen yang mirip
YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

BIMBINGAN KONSELING SNMPTN dan SBMPTN

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

MODUL BAHASA INDONESIA CERITA PENDEK

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

Latihan Soal Kelas X MIA Tahun Ajaran 2015/2016 MASALAH EKONOMI dan CARA MENGATASI MASALAH EKONOMI Oleh : Ella Ekaristy, S.Pd

MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XII EJAAN YANG DISEMPURNAKAN

BAB 6 PENGENDALIAN SOSIAL

AKUNTANSI PILIHAN Kelas X MIA PERAN PELAKU EKONOMI

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

AKUNTANSI PILIHAN Kelas X IIS KONSEP PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI

MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XI TEKS EKSPLANASI TEKS ULASAN FILM/DRAMA JENIS-JENIS KALIMAT TEKS PROSEDUR KOMPLEKS

anak manis D M sebatang rokok kretek M D M sebuah rumah mewah M D M seorang guru M D

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN KATA SAMBUNG PADA KARANGAN SISWA SMP N 2 GATAK SUKOHARJO

YAYASAN WIDYA BHAKTI SMA SANTA ANGELA Jalan Merdeka No. 24, Bandung KALIMAT MAJEMUK

MODUL 4. Kalimat Efektif Kerja belum selesai, belum apa-apa (Chairil Anwar) ABSTRAK

SMP kelas 7 - BAHASA INDONESIA BAB 3. Teks EksposisiLatihan Soal 3.1. Ayah pergi ke bandung,paman datang dari medan, Ibu menyambutnya dengan ramah.

SMP kelas 7 - BAHASA INDONESIA BAB 3. Teks EksposisiLatihan Soal 3.2

MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XI

PERBANDINGAN KLAUSA INTI DAN KLAUSA SEMATAN BAHASA INDONESIA DAN BAHASA INGGRIS. Oleh. Suci Sundusiah

Alat Sintaksis. Kata Tugas (Partikel) Intonasi. Peran. Alat SINTAKSIS. Bahasan dalam Sintaksis. Morfologi. Sintaksis URUTAN KATA 03/01/2015

C. Pengindahan D. Keindahan 8. Majelis Permusyawaratan Rakyat dapat disingkat menjadi... A. M.P.R. B. MPR

PEMBAHASAN SOAL SINTAKSIS

terpaksa antri atau harus berjalan jauh puluhan kilometer hanya untuk mendapatkan air bersih. Sebaliknya, ketika musim hujan tiba, air menjadi banyak

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Kata adalah satuan-satuan terkecil yang diperoleh sesudah sebuah kalimat

BAB II KAJIAN PUSTAKA

MODUL EKONOMI/AKUNTANSI KELAS X MIA TAHUN AJARAN 2015/2016 KONSEP DASAR ILMU EKONOMI Oleh : Ella Ekaristy, S.Pd

AKUNTANSI PILIHAN Kelas X MIA MASALAH EKONOMI dan CARA MENGATASI MASALAH EKONOMI

Apa itu sintaksis Sitindoan: Sintaksis ialah cabang dari tata bahasa yang mempelajari hubungan kata atau kelompok kata dalam kalimat dan menerangkan h

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA OLEH SISWA ASING Oleh Rika Widawati

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kuantitatif serta bertambahnya aspek psikis yang lebih bersifat kaulitatif. Dalam

Unsur Kalimat. Kenapa kalimat (SPOPK) menjadi kajian dalam penulisan ilmiah? 29/02/2012 KALIMAT?

BAB II POLA DAN TIPE KALIMAT MAJEMUK BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN SISWA KELAS VII SMP DWIJENDRA DENPASAR

04/10/2016. Dengan bangga, kami mempersembahkan KALIMAT. Pertemuan 6

HANDOUT Bahasa INDONESIA

KALIMAT. Menu SK DAN KD. Pengantar: Bahasa bersifat Hierarki 01/08/2017. Oleh: Kompetensi Dasar: 3. Mahasiwa dapat menjelaskan kalimat

MODUL. BAHASA dan SASTRA INDONESIA

KONSEP DASAR ILMU EKONOMI

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

1. KALIMAT. 1. Satuan bahasa berupa kata/rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. 2. Memiliki intonasi final.

SMP kelas 7 - BAHASA INDONESIA BAB 9. KEBAHASAANLATIHAN SOAL BAB 9. Karena kemarin hujan, hari ini banyak siswa tidak berbaju seragam.

SOSIOLOGI X SOSIALISASI TAHUN PELAJARAN STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR TUJUAN PEMBELAJARAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif lebih

Oleh Ratna Novita Punggeti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. kata seperti kata benda, kata kerja, kata sifat dimasukan dalam suatu jenis kata yang oleh

Oleh Septia Sugiarsih

SINTAKSIS. Sintaksis adalah menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat. B. KATA SEBAGAI SATUAN SINTAKSIS

a. Pengertian 5. N+FP 6. Ar+N b. Struktur Frasa Nomina 7. yang+n/v/a/nu/fp 1. N+N 2. N+V 8. Nu+N 3. N+A 4. N+Nu

MODUL. BAHASA dan SASTRA INDONESIA

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

MODUL PENJAS KELAS XI (BULUTANGKIS)

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

BAB V TEKS ULASAN FILM/DRAMA

SINTAKSIS PROSES PENERBITAN AYAT

BAHASA INDONESIA SET 9 SINTAKSIS MATERI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN TOP LEVEL - XII SMA

Lengkapi barisan bilangan berikut dengan pola bilangan Bila digambarkan dengan kubus satuan adalah sebagai berikut

BAB I PENDAHULUAN. (sikap badan), atau tanda-tanda berupa tulisan. suatu tulisan yang menggunakan suatu kaidah-kaidah penulisan yang tepat

Pendidikan 97. Bab 9. Pendidikan

ANALISIS KELAS KATA DAN POLA KALIMAT PADA TULISAN CERITA PENDEK SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

STMIK CIC CIREBON Nurul Bahiyah, M. Kom.

Latihan untuk Modul 1, 2, dan 3

ANALISIS KONJUNGSI ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAH AL HAJJ

DAFTAR ISI... HALAMAN SAMPUL DALAM... PERNYATAAN KEASLIAN... PERSETUJUAN PEMBIMBING TESIS... PENGESAHAN TIM PENGUJI TESIS... TRANSLITERASI...

Penggunaan Konjungsi dalam Kalimat. Anggota konjungsi ini adalah (karena, sebab, gara-gara, dan lantaran)

KALIMAT DALAM BAHASA INDONESIA. Wagiati Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran

AKU & BUMIKU: BANJIR & LONGSOR

ANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT MAJEMUK DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS XI MADRASAH ALIYAH NUR EL FALAH KUBANG PETIR SERANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

ANALISIS PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF PADA RUBRIK HUKUM DAN KRIMINAL DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI AGUSTUS-OKTOBER 2013

Kegiatan Sehari-hari

TEORI KINETIK GAS (TKG)

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi baik secara lisan, tulisan, maupun isyarat yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. memiliki berbagai rubrik berita maupun iklan, yakni rubrik berita utama (coverstory),

KALIMAT EFEKTIF. Makalah Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Bahasa Indonesia Dosen Pengampu: Ibu Suprihatiningsih

BAB I PENDAHULUAN. sekolah dasar. Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang dihasilkan dari alat

BAB IV SIMPULAN. Frasa 1 + dan + Frasa 2. Contoh: Veel kleiner dan die van Janneke

ketertiban biasakanlah mematuhi tata tertib tata tertib melatih sikap disiplin sejak kecil kita disiplin sudah besar jadi orang berguna

BAB I PENDAHULUAN. tertinggi atau terbesar. Wacana direalisasikan dalam bentuk yang utuh berupa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Peristiwa 75. Bab 7. Peristiwa

PENGERTIAN KALIMAT EFEKTIF

pelajaran 9 energi tahukah kamu apa itu energi 119

Mendeskripsikan denah/tempat

ANALISIS KATEGORI DAN PERAN PADA KONSTRUKSI BERKONJUNGSI DAN PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AZ-ZARIYAT

TATA BAHASA BAKU BAHASA INDONESIA ADITYA PERDANA ANI MINARTI BUDY ROMDHANI

BUKU SISWA ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

KLAUSA KOMPLEMEN DALAM KALIMAT TRANSFORMASI SEMATAN

KONJUNGSI. Karina Jayanti

3. Menambah referensi dalam penelitian lainnya yang sejenis.

Konjungsi yang Berasal dari Kata Berafiks dalam Bahasa Indonesia. Mujid F. Amin Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

Bab 5. Pengalamanku. M e n u U t a m a. Peta Konsep. M e n u T a m b a h a n. Pengalamanku. Memahami cerita dan teks drama. Bertelepon dan bercerita

bahasa indonesia Kelas X TEKS LAPORAN K-13 Semester 1 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Kurikulum 2013

10 Jenis Kata Menurut Aristoteles

HANDOUT FISIKA KELAS XII (UNTUK KALANGAN SENDIRI) GELOMBANG CAHAYA

Transkripsi:

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 URS is member of Registar of Standards (Holding) Ltd. ISO 9001 : 2008 Cert. No. 47484/A/0001/UK/En MODUL BAHASA INDONESIA Bab: KALIMAT MAJEMUK KELAS X 1

Jenis kalimat berdasarkan peran S dan P A. Kalimat Aktif Kalimat yang unsur subjeknya berperan sebagai pelaku atau yang melakukan tindakan. Ciri-ciri kalimat aktif: Mengandung kata kerja aktif yang ditandai dengan awalan men-, memper-i, men-i, men-kan, memper-i, dan memper-kan. Contoh: Nenek memperbaiki kompor. Imbuhan kata kerja aktif dalam kalimat aktif memiliki oposisi (dengan imbuhan kata kerja pasif yang berupa di-, diper-, di-i, dikan, diper-kan). Oposisi berarti pertentangan yang memperlihatkan perbedaan arti. Contoh: Wiji menulis puisi. (imbuhan men- pada kata kerja aktif) menjadi Puisi ditulis oleh Wiji. (imbuhan di- pada kata kerja pasif sebagai oposisi) Kalimat aktif memiliki predikat kata kerja berimbuhan ber-. Namun, bentuk kalimat ini tidak memiliki oposisi bentuk pasif. Contoh: Pandu berdagang buah. 2

B. Kalimat Pasif Kalimat yang subjeknya berperan sebagai penderita dari suatu tindakan. Ciri-ciri: Mengandung kata kerja pasif berimbuhan di-, diper-, di-i, di-kan, diper-i, diper-kan yang berfungsi sebagai oposisi imbuhan kata kerja aktif. Oposisi berarti pertentangan yang memperlihatkan arti. Unsur subjek dalam kalimat pasif dapat berubah menjadi unsur objek dalam kalimat aktif. Macam kalimat berdasarkan jumlah klausa A. Kalimat Sederhana/Kalimat Tunggal/Kalimat Simpleks Kalimat yang dibangun oleh sebuah klausa. Kalimat ini identik dengan satu klausa, disebut juga klausa mandiri. Contoh Ibu memasak Adi tidur 3

B. Kalimat Majemuk Kalimat yang dibangun dua buah klausa atau lebih. Kalimat majemuk dapat dibagi menjadi kalimat majemuk setara dan majemuk bertingkat. 1. Kalimat majemuk setara Kalimat yang memiliki dua buah klausa atau lebih dan memiliki kedudukan yang setara dan biasanya dihubungkan dengan konjungsi koordinatif. Penggunaan dua buah klausa menjadi sebuah kalimat luas setara dapat memberikan makna, antara lain sebagai berikut. a. Penambahan Konjungsi koordinatif yang biasa digunakan adalah dan, serta, kemudian, lalu, sedangkan, padahal, baik maupun). Contoh. Santi membaca buku sejarah lalu merangkum isinya.. b. Pertentangan Konjungsi koordinatif yang biasa digunakan adalah tetapi, atau, sedangkan, jangankan, melainkan, tidak/bukan saja, tidak/bukan hanya, tidak/bukan sekadar. Contoh. Jangankan berjalan seratus meter, naik gunung pun dia mampu melakukannya. c. Pemilihan Atau. Contoh. Barang-barang ini akan kamu bayar kontan atau mau mengutang dulu? d. Penegasan Bahkan, malah, apalagi, lagi pula 4

Contoh. Baju-baju hasil produksi kami dipasarkan ke seluruh Indonesia, bahkan juga ke Eropa. e. Pengurutan Lalu, kemudian, selanjutnya. Dengan catatan, jika klausa yang diurutkan lebih dari dua buah, bisa digunakan beberapa konjungsi secara berurutan. Contoh. Mula-mula dia duduk di depan meja tulis, lalu diambilnya selembar kertas dan sebatang pensil, kemudian ditulisnya surat izin itu. Catatan: Konjungsi dan, atau, tetapi, bahkan, apalagi, dan lagi pula karena fungsinya sebagai penyambung klausa tidak mungkin menduduki posisi paling awal. 2. Kalimat majemuk bertingkat Kalimat yang terdiri dari dua buah klausa yang kedudukannya tidak sama. Ada klausa yang kedudukannya lebih tinggi yang disebut klausa utama atau klausa atasan. Ada pula klausa yang kedudukannya lebih rendah yang lazim disebut klausa bawahan. Secara umum, klausa utama disebut induk kalimat, sedangkan klausa bawahan disebut anak kalimat. Induk kalimat (klausa atasan) sekurang-kurangnya terdiri dari subjek dan kalimat, serta memiliki potensi untuk menjadi kalimat sendiri. Contoh: Gunung Kelud meletus saat semua warga Blitar tidur lelap. Anak kalimat (klausa bawahan) klausa yang tidak dapat berdiri sendiri sebagai kalimat lengkap dan selalu terikat dengan induk kalimat. Contoh: Sejak bukit itu longsor, warga Banjarnegara mengungsi. 5

Penggabungan dua klausa secara bertingkat dapat memberi makna sebagai berikut. a. Sebab Konjungsi subordinatif yang biasa digunakan adalah sebab, karena. Contoh. Bahaya banjir sering melanda Jakarta karena saluran airnya penuh dengan sampah dan kotoran. b. Akibat Sampai, hingga, sehingga. Contoh. Banyak anggota DPR yang terlibat tindak korupsi sehingga rakyat tidak percaya lagi kepada mereka. c. Syarat Kalau, bila, apabila, bilamana, jilakau, asal. Jika harga BBM dinaikkan lagi, kehidupan kami pasti lebih sulit. d. Tujuan Untuk, agar, supaya. Contoh. Kamu harus belajar baik-baik agar hidupmu kelak menjadi lebih enak. e. Waktu Sesudah, sebelum, ketika, selagi, sejak, sewaktu. Contoh. Sesudah musim hujan berlangsung, got-got dan parit-parit harus diperbaiki. f. Kesungguhan Meskipun, biarpun, sungguhpun,walaupun. 6

Contoh. Dia berangkat juga ke kantor meskipun kesehatannya terganggu. g. Perkecualian Kecuali Contoh. Semua soal dapat saya jawab, kecuali soal nomor 10 yang tidak sempat saya selesaikan. h. Perbandingan Seperti, bak, bagai, laksana. Dengan cepet disambarnya tsa perempuan itu, bagai elang menyambar anak ayam. i. Cara/alat Dengan, tanpa. Pencari intan bekerja tanpa menghiraukan bahaya di sekelilingnya. j. Komplementasi Bahwa Contoh. Berkas riwayat hidupnya menujukkan bahwa dia pernah menjadi pelajar teladan untuk tingkat kabupaten dan provinsi. Latihan Soal! Carilah fungsi jabatan (SPOK) pada tiap kalimat di bawah ini! 1. Keadaan menjadi genting lagi karena musuh akan melancarkan serangan lagi di Bandung. 2. Kesebelasan Persib mempertahankan kemenangan dengan semua pemain mundur ke belakang. 3. Ia mengintip dari balik tirai dan berusaha mendengarkan pembicaraan mereka. 7

4. Sehabis mengerjakan pekerjaan rumahnya, adik langsung pergi ke kamar tidur. 5. Perusahaannya terus menerus mengalami kerugian hingga akhirnya seluruh harta bendanya habis terjual. 6. Saya bekerja sampai larut malam supaya anak-anak dapat melanjutkan sekolah. 7. Tempat itu licin, makanya kamu jatuh. 8. Perjuangan berjalan terus meskipun musuh telah menduduki hampir semua kota besar. 8

9