SOSIOLOGI X SOSIALISASI TAHUN PELAJARAN STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR TUJUAN PEMBELAJARAN
|
|
- Ida Tanuwidjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung Fax http//: smaangela@yahoo.co.id 043 URS is member of Registar of Standards (Holding) Ltd. ISO 9001 : 2008 Cert. No /A/0001/UK/En SOSIOLOGI X SOSIALISASI TAHUN PELAJARAN STANDAR KOMPETENSI Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KOMPETENSI DASAR Menganalisis berbagai gejala sosial dengan menggunakan konsep-konsep dasar Sosiologi untuk memahami hubungan sosial di masyarakat TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah proses pembelajaran ini selesai diharapkan siswa dapat : 1. Menjelaskan pengertian Sosialisasi (C2) 2. Menjelaskan kepribadian (C3) 3. Mendeskripsikan tujuan sosialisasi (C5) 4. Mendeskripsikan agen sosialisasi (C3) 5. Mendeskripsikan bentuk sosialisasi (C3) 6. Menganalisis pola sosialisasi (C4) SOSIOLOGI X Page 1
2 PETA KONSEP MATERI SOSIALISASI SOSIOLOGI X Page 2
3 Definisi Sosialisasi Sosialisasi adalah proses mempelajari dan menanamkan suatu nilai, norma, peran, dan pola perilaku dari satu generasi ke generasi lain dalam sebuah kelompok atau masyarakat agar dapat berpartisipasi dalam kehidupan ermasyarakat. Beberapa sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory) karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu. Definisi Sosialisasi Menurut Para Ahli Menurut Peter Berger, sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya. Menurut Soerjono Soekanto, sosialisasi adalah proses mengkomunikasikan kebudayaan kepada warga masyarakat yang baru. Jenis Sosialisasi Berdasarkan jenisnya, sosialisasi dibagi menjadi dua, yaitu : 1. Sosialisasi primer, yaitu sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil dengan belajar menjadi anggota masyarakat (keluarga). Sosialisasi primer berlangsung saat anak berusia 1-5 tahun. Secara bertahap dia mulai mampu membedakan dirinya dengan orang lain di sekitar keluarganya. Dalam tahap ini, peran orang-orang yang terdekat dengan anak menjadi sangat penting karena watak dan/atau kepribadian anak akan sangat ditentukan oleh warna kepribadian dan interaksi yang terjadi antara anak dengan anggota keluarga terdekatnya. 2. Sosialisasi sekunder, yaitu proses sosialisasi lanjutan setelah sosialisasi primer yang memperkenalkan individu ke dalam kelompok tertentu dalam masyarakat. Salah satu bentuknya adalah resosialisasi (pemberian identitas diri yang baru) dan desosialisasi ('pencabutan' identitas diri yang lama). Tipe Sosialisasi Tipe sosialisasi dibedakan menjadi dua, yaitu : 1) Formal Sosialisasi formal terjadi melalui lembaga-lembaga yang berwenang menurut ketentuan negara. Contohnya sekolah. SOSIOLOGI X Page 3
4 2) Informal Sosialisasi informal terdapat dalam pergaulan yang bersifat kekeluargaan. Contohnya teman, anggota klub, dan kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat. Walaupun proses sosialisasi dipisahkan menjadi dua yaitu formal dan informal, namun hasilnya sangat sulit untuk dipisahkan karena individu biasanya mendapat sosialisasi formal dan informal sekaligus. Pola Sosialisasi Sosialisasi dapat dibagi menjadi dua pola, yaitu : 1) Sosialisasi represif (repressive socialization), yang menekankan pada penggunaan materi dalam hukuman dan imbalan. Komunikasinya bersifat satu arah. Keluarga berperan sebagai significant other. 2) Sosialisasi partisipatoris (participatory socialization), yang menekankan pada interaksi dan komunikasi lisan yang bersifat dua arah. Hukuman dan imbalannya bersifat simbolik. Keluarga berperan sebagai generalized other. Proses Sosialisasi George Herbert Mead Menurut George Herbert Mead, tahapan proses sosialisasi yang dilalui seseorang adalah sebagai berikut. 1) Tahap persiapan (preparatory stage) Tahap ini dialami saat seorang anak mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosialnya, termasuk untuk memperoleh pemahaman tentang diri. Pada tahap ini juga anak-anak mulai melakukan kegiatan meniru meski tidak sempurna. Contoh: Kata "makan" yang diajarkan ibu kepada anaknya yang masih balita diucapkan "mam". Arti kata tersebut juga belum dipahami benar oleh anak. Lama-kelamaan anak memahami secara tepat arti kata makan dengan kenyataan yang dialaminya. 2) Tahap meniru (play stage) Tahap ini ditandai dengan semakin sempurnanya seorang anak menirukan peran-peran yang dilakukan oleh orang dewasa. Kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi orang lain mulai terbentuk, anak juga sadar bahwa dunia sosial manusia berisi banyak orang. Sebagian dari orang tersebut adalah orang-orang yang dianggap penting bagi pembentukan dan bertahannya diri, yaitu dari mana anak menyerap norma dan nilai. Bagi seorang anak, orang-orang ini disebut orang-orang yang amat berarti (significant other). 3) Tahap memainkan (game stage) Peniruan yang dilakukan sudah mulai berkurang dan diganti oleh peran SOSIOLOGI X Page 4
5 yang secara langsung dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran. Kemampuan menempatkan diri pada posisi orang lain pun meningkat sehingga memungkinkan adanya kemampuan bermain secara bersamasama. Pada tahap ini lawan berinteraksi semakin banyak dan hubungannya semakin kompleks. Individu mulai berhubungan dengan teman-teman sebaya di luar rumah. Peraturan-peraturan yang berlaku di luar keluarganya secara bertahap juga mulai dipahami. Bersamaan dengan itu, anak mulai menyadari bahwa ada norma tertentu yang berlaku di luar keluarga. 4) Tahap penerimaan norma kolektif (generalized stage) Pada tahap ini seseorang telah dianggap dewasa. Dia sudah dapat menempatkan dirinya pada posisi masyarakat secara luas. Dengan kata lain, ia dapat bertenggang rasa tidak hanya dengan orang-orang yang berinteraksi dengannya tapi juga dengan masyarakat luas. Manusia dewasa menyadari pentingnya peraturan, kemampuan bekerja sama--bahkan dengan orang lain yang tidak dikenalnya-- secara mantap. Manusia dengan perkembangan diri pada tahap ini telah menjadi warga masyarakat dalam arti sepenuhnya. Charles H. Cooley Charles H. Cooley lebih menekankan pada peran interaksi dalam teorinya. Menurutnya, self concept (konsep diri) terbentuk dari interaksi seseorang dengan orang lain, yang disebut looking-glass self. Tahap-tahap terbentuknya looking-glass self yaitu : 1. Kita membayangkan bagaimana kita di hadapan orang lain 2. Kita membayangkan bagaimana orang lain menilai kita 3. Bagaimana perasaan kita sebagai akibat dari penilaian itu Tahapan di atas berkaitan erat dengan teori labeling, di mana seseorang akan berusaha memainkan peranan yang sesuai dengan penilaian orang terhadap dirinya, walaupun penilaian itu belum tentu benar. Agen Sosialisasi Agen sosialisasi adalah pihak-pihak yang melakukan sosialisasi yang membantu seseorang membentuk pandangannya sendiri tentang dunianya dan membuat persepsi tentang tindakan-tindakan yang pantas dan tidak pantas dilakukan. Dalam beberapa kasus, pengaruh-pengaruh agen-agen ini sangat besar. Agen sosialisasi antara lain : a. Keluarga Merupakan kelompok primer yang memiliki intensitas tinggi untuk megawasi perilaku anggota keluarganya secara maksimal. SOSIOLOGI X Page 5
6 Orang tua berperan mendidik anak agar kehadirannya dapat diterima oleh masyarakat. Sosialisasi diberikan oleh orang tua kepada anak agar membentuk ciri khas kepribadiannya. Sosialisasi sering bersifat otoriter / memaksa anak untuk mematuhi nilai dan norma sosial b. Kelompok bermain Dilakukan antar teman sebaya maupun tidak sebaya. Terjadi secara ekualitas (hubungan sosialisasi yang sederajat). Hubungan pertemanan yang tidak sebaya tetap dapat membentuk hubungan yang sederajat Kelompok bermain ikut menentukan cara berperilaku anggota kelompoknya dan menjadi bagian dari subkultur yang dapat memberikan pengaruh positif atau negative. c. Sekolah Berperan dalam proses sosialisasi sekunder, melibatkan interaksi yang tidak sederajat (antara guru dengan murid) dan interaksi yang sederajat (murid dengan murid). Cakupan sosialisasi lebih luas, berorientasi untuk mempersiapkan penguasaan peran siswa pada masa mendatang, menanamkan nilai kedisiplinan yang lebih tinggi dan mutlak. d. Lingkungan kerja Diutamakan untuk mencapai kesuksesan dan keunggulan hasil kerja, sosialisasi tahap lanjut setelah memasuki masa dewasa. Adaptasi dalam proses sosialisasi lingkungan kerja dilakukan berdasarkan tuntutan system Intensitas sosialisasi tertinggi dilakukan antar kolega. e. Media massa Dilakukan untuk menghadapi masyarakat luas, pesan sosialisasi lebih bersifat umum Diperlukan peran serta masyarakat untuk bersikap selektif terhadap informasi yang akan diserap oleh anak. Sosialisasi mengikuti segala bentuk perkembangan dan perubahan sosial yang bersifat universal, berperan penting untuk menyampaikan nilai dan norma untuk menghadapi masyarakat yang heterogen. Fungsi Sosialisasi adalah : a. Membentuk pola perilaku dan kepribadian individu berdasarkan kaidah nilai dan norma suatu masyarakat b. Menjaga keteraturan hidup dalam masyarakat atas keragaman pola tingkah laku berdasarkan nilai dan norma yang diajarkan c. Menjaga integrasi kelompok dalam masyarakat KEPRIBADIAN Pengertian Menurut Yinger, kepribadian adalah keseluruhan perilaku seseorang individu dengan sitem kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian situasi. SOSIOLOGI X Page 6
7 Faktor yang mempengaruhi kepribadian a. Warisan Biologis Adalah kepribadian yang di pengaruhi oleh faktor keturunan orang tua baik pihak ayah ataupun ibu. b. Lingkungan Geografis Adalah kepribadian yang dipengaruhi oleh perbedaan iklim, topografi (permukaan atau relief bumi) dan sumber alam. c. Kebudayaan atau lingkungan kebudayaan. Adalah kepribadian yang dipengaruhi oleh adat istiadat masyarakat setempat. d. Pengalaman kelompok atau lingkungan sosial Adalah kepribadian dipengaruhi oleh lingkungan sosial dimana ia bergaul. e. Pengalaman unik Adalah kepribadian dipengaruhi oleh berbagai pengalaman yang berkesan begitu dalam bagi seseorang, baik buruk ataupun baik. HUBUNGAN SOSIALISASI DAN KEPRIBADIAN Hubungan utama sosialisasi dan kepribadiana adalah kepribadian merupakan hasil dari proses sosialisasi. Kepribadian yang baik ataupun buruk merupakan hasil dari bagaimana ia bersosialisasi dalam lingkungannya. Kesimpulan Sosialisasi sangat penting untuk semua individu, karena sosialisasi adalah proses yang dibutuhkan sebelum masuk ke dalam kelompok, organisasi, dan masyarakat melalui agen-agen sosialisasi seperti keluarga, teman sepermainan, sekolah, lingkungan pekerjaan, masyarakat umum dan media massa. Dengan adanya sosialisasi, masing-masing individu dapat menempatkan diri dengan baik di dalam berbagai situasi dan kondisi karena telah memahami dan mengenali lingkungannya. Pertanyaan-pertanyaan CONTOH SOAL 1. Jelaskan secara singkat apa itu sosialisasi. Sosialisasi adalah sebuah proses yang harus dilewati individu sebelum masuk ke dalam lingkungan masyarakat. 2. Bagaimana dengan sosialisasi bagi anak jalanan yang yatim piatu, misalnya, apakah proses sosialisasi terjadi? SOSIOLOGI X Page 7
8 Sosialisasi bagi anak jalanan terjadi. Sosialisasi bagi anak jalanan terjadi dengan bantuan lingkungan sekitar anak jalanan itu sendiri. Jika lingkungannya tidak baik, maka kemungkinan si anak pun akan menjadi tidak baik pula. 3. Apakah yang dimaksud dengan agen sosialisasi? Agen sosialisasi adalah pihak-pihak yang melakukan sosialisasi yang membantu seseorang membentuk pandangannya sendiri tentang dunianya dan membuat persepsi tentang tindakan-tindakan yang pantas dan tidak pantas dilakukan SOAL PENGAYAAN 1) Perhatikan pernyataan berikut : (1) Keturunan 4) Kebudayaan (2) Pengalaman unik 5) Kondisi fisik (3) Usia Dari pernyataan di atas yang termasuk ke dalam faktor pembentuk kepribadian : A. (1), (2), (4) D. (1), (4), (5) B. (1), (2), (5) E. (2), (3), (4) C. (1), (3), (5) 2) Keseluruhan prilaku individu yang khas yang berinteraksi dengan serangkaian situasi disebut : A. Tingkah laku D. Interaksi sosial B. Kepribadian E. Tindakan sosial C. Sosialisasi 3) Fokus utama sosiologi dalam memandang kepribadian adalah : A. Pengalaman unik dan warisan biologis B. Warisan biologis dan lingkungah fisik C. Kebudayaan dan lingkungan fisik D. Kebudayaan dan pengalaman kelompok E. Bentuk fisik dan golongan darah 4) Perhatikan pernyataan berikut : (1) Mengembangkan kemampuan berkomunikasi secara efektif (2) Membiasakan diri berprilaku sesuai dengan nilai dan norma (3) Menjadi pedoman dalam berinteraksi dengan masyarakat (4) Mengembangkan rasa peduli dan tenggang rasa terhadap sesama (5) Membekali seseorang dengan keterampilan interpersonal untuk bergaul dalam masyarakat Dari pernyataan di atas yang termasuk ke dalam tujuan sosialisasi adalah : A. (1), (2), (3) D. (1), (2), (5) SOSIOLOGI X Page 8
9 B. (1), (3), (4) E. (1), (4), (5) C. (2), (3), (4) 5) Berikut ini adalah agen sosialisasi, kecuali : A. Keluarga D. Kelompok bermain B. Diri sendiri E. Media massa C. Lingkungan kerja 6) Tahapan game stage terjadi pada masa : A. Kanak-kanak D. Tua B. Remaja E. Lanjut C. Dewasa 7) Keluarga mempunyai peranan paling penting sebagai media sosialisasai karena : A. Merupakan media sosialisasi yang efektif B. Fungsi keluarga adalah sebagai kontrol sosial C. Tempat pertama kali pembentukan dasar kepribadian D. Terdiri dari suami, istri, dan anak C. Dibentuk melalui perkawinan yang sah 8) Salah satu norma sosial yang tingkatan sanksinya berat adalah norma hukum, karena : A. Dirasakan nanti setelah meninggal dunia B. Dapat langsung terasa dari tokoh masyarakat C. Dapat dirasakan langsung oleh yang melakukan D. Mendapat sanksi langsung dari atasan yang berwenang E. Mendapat celaan dari masyarakat 9) Sejak dilahirkan seorang anak sangat tergantung pada perlindungan dan bantuan orang tua, serta belajar untuk menirukan apa yang dilihatnya. Proses tersebut disebut : A. Preparatory stage D. Game stage B. Slank E. Geng C. Play stage 10) Semua pihak yang berperan memberikan nilai, norma, dan peran sosial kepada individu sehingga berperilaku dan berkepribadian dewasa sesuai harapan masyarakat disebut : A. Kontrol sosial D. Agen sosialisasi B. Sosialisasi sosial E. Peran sosial C. Pengendalian social 11) Di sekolah, pergaulan para siswa dengan teman maupun guru diatur secara jelas. Proses sosialisasi yang terjadi tergolong berbentuk : SOSIOLOGI X Page 9
10 A. Formal D. Komunal B. Nonformal E. Individual C. Informal 12) Perhatikan hal-hal berikut : (1)Keluarga menanamkan nilai dan norma yang dianut masyarakat (2)Membentuk kemampuan beradaptasi dengan lingkungan yang lebih luas (3)Sarana pemenuhan kebutuhan hidup individu dan kelompok (4)Sebagai tempat anak mengenal kelompok bermain Dari pernyataan diatas yang termasuk peran sosialisasi primer dan sosialisasi sekunder adalah : A. (1) dan (2) D. (2) dan (3) B. (1) dan (3) E. (3) dan (4) C. (1) dan (4) 13) Jika seseorang pemuda terbiasa bergaul dengan orang-orang yang berperilaku menyimpang seperti berandalan, pemabuk, atau pecandu narkoba, lambat laun akan berperilaku menyimpang juga atau mengikuti perbuatan-perbuatan itu. Perilaku menyimpang yang dilakukan pemuda tersebut disebabkan oleh : A. Sosialisasi sub-budaya menyimpang D. Tidak diterapkannya sanksi sosial B. Pengaruh budaya asing menyimpang E. Perbedaan budaya masyarakat C. Tidak jelasnya norma dalam kelompok 14) Sejak lahir hingga dewasa, individu, terlibat dalam pergaulan sosial budaya. Dalam proses tersebut individu mendapatkan nilai, norma, dan peran sosial sehingga menjadi orang dewasa yang berguna bagi masyarakat. Proses belajar dalam pergaulan sosial-budaya tersebut dinamakan.... A. Interaksi D. Akomodasi B. Integrasi E. Asimilasi C. Sosialisasi 15) Meskipun tahu bahwa tawuran kaum remaja tidak ada untungnya, masih banyak remaja yang merasa bangga jika terlibat tawuran. Kasus ini terjadi karena : A. Rendahnya tingkat pendidikan D. Sifat bawaan dari lahir B. Adanya kebebasan media massa E. Banyaknya teman bermain C. Sosialisasi yang tidak sempurna 16) Dalam rangka menciptakan masyarakat tanpa narkoba, para pengedar dan pemakai narkoba dijerat hukum karena telah melanggar undang-undang. SOSIOLOGI X Page 10
11 Dalam kasus tersebut tampak pola pendekatan sosialisasi oleh pemerintah yang bersifat : A. Primer D. Persuasif B. Sekunder E. Ekualitatif C. Represif 17) Perhatikan beberapa contoh sosialisasi berikut : (1) Membiasakan anak untuk bangun pagi hari. (2) Membimbing anak dalam mengenal kerabat dekat. (3) Menasihati anak supaya tidak terlibat tawuran. (4) Membelikan anak buku ilmu pengetahuan sosial. Berdasarkan daftar tersebut yang termasuk sosialisasi primer adalah nomor: A. (1) dan (2) D. (2) dan (4) B. (1) dan (3) E. (3) dan (4) C. (2) dan (3) 18) Firman sejak kecil tinggal di kampung nelayan. Orang tuanya mendidik Firman untuk akrab dengan laut. Keterampilan berenang sudah dikuasainya sejak kecil. Bersama teman-temannya Firman bermain dan membantu mengolah ikan hasil tangkapan. Firman tumbuh besar menjadi anak yang percaya diri, tidak suka basa-basi, dan memiliki kesetiakawanan tinggi. Karakteristik kepribadian tersebut menunjukkan adanya hubungan antara sosialisasi dengan : A. Warisan biologis D. Pengendalian sosial B. Motivasi individu E. Lingkungan budaya C. Lembaga masyarakat 19). Ibu mengajarkan beberapa etiket bergaul kepada adik. Ketika bertemu dengan orang lain. Adik diajari menyapa dengan ramah. Jika diberi sesuatu, adik harus mengucapkan terima kasih. Kebiasaan tersebut terbawa hingga kini. Keberhasilan ibu mengajarkan etiket bergaul kepada adik membuktikan bahwa : A. Sosialisasi paling efektif dilakukan dengan ancaman B. Kepribadian dapat dibentuk oleh nilai dan norma C. Hanya ibu yang dapat mendidik anak dengan baik. D. Banyak nilai dan norma yang harus dihafalkan anak E. Anak kecil paling mudah dipengaruhi jiwanya. 20) Linda seorang kakak sulung perempuan yang baik. Dua orang adiknya lakilaki. Oleh karena sibuk bekerja, ayah dan ibu meminta Linda membantu mengasuh adik-adiknya sepulang sekolah. Semula Linda menerima tugas itu dengan riang.dia berusaha tampil ceria saat bermain bersama adik-adiknya. SOSIOLOGI X Page 11
12 Namun lambat-laun keceriaan Linda menghilang. Ternyata mengasuh adik bukan pekerjaan mudah. Akibatnya, dia sering marah setiap adiknya berbuat kesalahan kecil. Nyaris tidak ada lagi kebahagiaan yang terpancar di wajahnya. Wajah yang tampak hanyalah muram, cermin kelelahan dan keputusasaan. Linda kini sudah berubah. Realitas tersebut menunjukan adanya hubungan antara : A. Lingkungan dan kepribadian B. Warisan biologis dengan lingkungan C. warisan budaya dengan kepribadiaan D. Sosialisasi dengan sekolah E. Interaksi sosial dengan kekayaan GLOSSARY Sosialisasi adalah proses mempelajari dan menanamkan suatu nilai, norma, peran, dan pola perilaku dari satu generasi ke generasi lain dalam sebuah kelompok atau masyarakat agar dapat berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat Sosialisasi primer, yaitu sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil dengan belajar menjadi anggota masyarakat (keluarga Sosialisasi sekunder, yaitu proses sosialisasi lanjutan setelah sosialisasi primer yang memperkenalkan individu ke dalam kelompok tertentu dalam masyarakat. DAFTAR PUSTAKA Andreas, MS, Drs.(2008). Sosiologi SMA kelas X, Jakarta, Quadra Kun Maryati & Juju Suryawati.(2007). Sosiologi SMA kelas X. Jakarta: Esis Ujianto, Budi (2007), Sosiologi Kelas X, Bogor, Arya Duta Qomariyah, Puji Teori Ringkas Latihan dan Pembahasan Sosiologi SMA Kelas X, XI, XII. Yogyakarta: Intersolusi Pressindo Sudarmi, Sri. W. Indriyanto Sosiologi Untuk Kelas X SMA dan MA. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional SOSIOLOGI X Page 12
BAB 6 PENGENDALIAN SOSIAL
YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 URS
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan. dan Warren, masyarakat pedesaan memiliki karakteristik sebagai berikut :
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan Seperti telah diungkap oleh berbagai literatur ciri khas desa sebagai suatu komunitas pada masa lalu selalu dikaitkan dengan kebersahajaan
Lebih terperinciSMA/MA IPS kelas 10 - SOSIOLOGI IPS BAB 4. SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIANLATIHAN SOAL BAB 4. Pemerintah. Masyarakat. Media Massa.
SMA/MA IPS kelas 10 - SOSIOLOGI IPS BAB 4. SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIANLATIHAN SOAL BAB 4 1. Seorang anak sebagai generasi penerus dibekali dengan keimanan, ketakwaan serta pemahaman pada nilai
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Anak Jalanan 2.1.1 Anak Jalanan Anak jalanan, anak gelandangan, atau kadang disebut juga anak mandiri, sesungguhnya adalah anak-anak yang tersisih, marginal, dan teralienasi dari
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut H.R. Otje Salman Soemadingrat (2002:173) perkawinan adalah implementasi perintah Tuhan yang melembaga dalam masyarakat untuk membentuk rumah tangga dalam ikatan-ikatan kekeluargaan,
Lebih terperinciBAB V SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN SOSIOLOGI BAB V SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ALI IMRON, S.Sos., M.A. Dr. SUGENG HARIANTO, M.Si. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada dasarnya, sosialisasi memberikan dua kontribusi fundamental
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Sosialisasi 2.1.1 Pengertian Sosialisasi Pada dasarnya, sosialisasi memberikan dua kontribusi fundamental bagi kehidupan kita. Pertama, memberikan dasar atau fondasi
Lebih terperinciKelompok Sosial dan Organisasi Sosialisasi
Kelompok Sosial dan Organisasi Sosialisasi 1 Kelompok Sosial dan Organisasi Banyak studi sosiologi meneliti bagaimana individu dibentuk oleh kelompok sosial mereka, dari keluarga ke negara negara, dan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. dibuktikan karena kebanyakan dalam usia yang relatif dini, mereka sudah harus berhadapan
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Anak Jalanan 2.1.1 Anak Jalanan Anak jalanan, anak gelandangan, atau kadang disebut juga anak mandiri, sesungguhnya adalah anak-anak yang tersisih, marginal, dan teralienasi dari
Lebih terperinciSOSIOLOGI X PENYIMPANGAN DAN PENGENDALIAN SOSIAL TAHUN PELAJARAN STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR TUJUAN PEMBELAJARAN
YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 URS
Lebih terperinciIV SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN
Sosialisasi IV SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN sebagai proses belajar bagi seseorang atau sekelompok orang selama hidupnya untuk mengenali pola-pola hidup, nilai-nilai dan norma sosial agar ia
Lebih terperinciTUGAS SOSIOLOGI KEAS X PK MAN 1 SURAKARTA MATERI : NILAI DAN NORMA SOSIAL
TUGAS SOSIOLOGI KEAS X PK MAN 1 SURAKARTA Petunjuk : 1. Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan cara memilih jawaban yang paling tepat diantara huruf a, b, c,d atau e serta mengisi soal essay 2. Lembar
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. antropolog, telah mengembangkan Teori Peran. Teori Peran menggambarkan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Pustaka 2.1.1. Teori Peran (Role Theory) Walau Park menjelaskan dampak masyarakat atas perilaku kita dalam hubungannya dengan peran, namun jauh sebelumnya Robert Linton
Lebih terperinciMateri 1 Sosiologi Kelas X Semester 2: A. Pendahuluan
Materi 1 Sosiologi Kelas X Semester 2: SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN Standar Kompetensi: 2. Menerapkan nilai dan norma dalam proses pengembangan kepribadian Kompetensi Dasar: 2.1 Menjelaskan
Lebih terperinciBerasal dari bahasa latin karena merupakan akar dari segala bahasa
Sosiologi Socius Logos Socius : teman atau kawan yang membentuk masyarakat (Latin) Logos : Ilmu (Yunani) Berasal dari bahasa latin karena merupakan akar dari segala bahasa Saling membutuhkan karena makhluk
Lebih terperinciSOSIOLOGI KOMUNIKASI
Modul ke: 10 Fakultas Ilmu Komunikasi SOSIOLOGI KOMUNIKASI MEDIA MASSA DAN PROSES SOSIALISASI Rika Yessica Rahma,M.Ikom Program Studi Penyiaran http://mercubuana.ac.id PENGERTIAN SOSIALISASI Sosialisasi
Lebih terperinciMODUL BAHASA INDONESIA CERITA PENDEK
YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 URS
Lebih terperinciPERAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAK UNTUK MEWUJUDKAN KELUARGA SEJAHTERA
BAB II PERAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAK UNTUK MEWUJUDKAN KELUARGA SEJAHTERA 2.1 Keluarga Sejahtera Secara tradisional, keluarga diartikan sebagai dua atau lebih orang yang dihubungkan dengan pertalian
Lebih terperinci2016 IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KEDISIPLINAN SISWA DALAM MEMATUHI NORMA TATA TERTIB SEKOLAH
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Penelitian Sekolah merupakan salah satu lembaga sosial yang memiliki peranan penting dalam mengembangkan pendidikan di dalam masyarakat. Sekolah sebagai organisasi
Lebih terperinciYAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A
YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 URS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam setiap kehidupan sosial terdapat individu-individu yang memiliki kecenderungan berperilaku menyimpang dalam arti perilakunya tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Erni Purnamasari, 2015 PENGARUH RELIGIUSITAS TERHADAP ETIKA PADA SISWA KELAS XI MIA 4 DAN XI IIS 2 SMA NEGERI 14 KOTA BANDUNG
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja adalah masa peralihan, yang ditempuh oleh seseorang dari kanak-kanak menuju dewasa. Atau dapat dikatakan bahwa masa remaja adalah perpanjangan masa
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Keluarga adalah satuan sosial yang paling mendasar, dan terkecil dalam
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluarga adalah satuan sosial yang paling mendasar, dan terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak (baik yang dilahirkan ataupun diadopsi). Menurut
Lebih terperinciMODUL SENI RUPA KELAS X TAHUN AJARAN BERKARYA SENI RUPA TIGA DIMENSI
YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 MODUL
Lebih terperinciSOSIOLOGI KOMUNIKASI
Modul ke: SOSIOLOGI KOMUNIKASI Media Massa dan Proses Sosialisasi Fakultas ILMU KOMUNIKASI Enjang Pera Irawan, S.Sos, M.I.Kom Program Studi HUBUNGAN MASYARAKAT www.mercubuana.ac.id Sosialisasi dan Agen
Lebih terperinciKompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Bahasa Jerman
KELAS : X Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Bahasa Jerman KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
Lebih terperinciBIMBINGAN KONSELING SNMPTN dan SBMPTN
YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 URS
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORETIS. Pengertian perilaku bertanggung jawab Menurut Adiwiyoto (2001: 2)
4 BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Hakikat Perilaku Tanggung Jawab Pengertian perilaku bertanggung jawab Menurut Adiwiyoto (2001: 2) Dalam bukunya melatih anak bertanggung jawab, arti tanggung jawab adalah mengambil
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB ANAK TURUN MENJADI ANAK JALANAN Terdapat tiga faktor internal yang disebutkan dalam penelitian ini, yaitu impian bebas, ingin
Lebih terperinci41. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN BUDI PEKERTI SMA/SMK
41. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN BUDI PEKERTI SMA/SMK KELAS: X Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan
Lebih terperinciSILABUS MATA PELAJARAN: ANTROPOLOGI (PEMINATAN BAHASA)
SILABUS MATA PELAJARAN: ANTROPOLOGI (PEMINATAN BAHASA) Satuan Pendidikan : SMA Kelas /Semester : X/1 2 Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati dan
Lebih terperinciKEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT Y E S I M A R I N C E, S. I P
KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT Y E S I M A R I N C E, S. I P Kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah yang berarti budi atau akal. Kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Masa remaja merupakan salah satu masa dalam rentang perjalanan kehidupan dan menjadi bagian yang dilalui dalam siklus perkembangan manusia. Dewasa ini disebut
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tentang fenomena perilaku menyimpang di kalangan pelajar SMA Negeri 8 Surakarta, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. didefenisikan sebagai suatu kelompok kecil yang disatukan dalam ikatan perkawinan, darah,
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Keluarga adalah kelompok primer yang terpenting dalam masyarakat. Secara historis terbentuk paling dari satuan yang merupakan organisasi terbatas, dan mempunyai
Lebih terperinciHubungan Penerapan Bahasa Indonesia dengan Pengembangan Kepribadian Peserta Didik PAUD Kualu Ceria
Jurnal PGPAUD STKIP PTT Volume 2 Nomor 1 Tahun 2016 Halaman 73 78 JURNAL PAUD TAMBUSAI Research & Learning in Early Childhood Education http://journal.stkiptam.ac.id/index.php/obsesi Hubungan Penerapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keluarga merupakan kesatuan sosial yang terdiri atas suami istri dan anakanaknya,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keluarga merupakan kesatuan sosial yang terdiri atas suami istri dan anakanaknya, kerap sekali keluarga itu tidak hanya terdiri dari suami istri dan anakanaknya
Lebih terperinciYAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A
YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 URS
Lebih terperinci2016 PENGARUH PELAKSANAAN FULL DAY SCHOOL TERHADAP INTERAKSI SOSIAL DAN SOSIALISASI ANAK DI LINGKUNGAN MASYARAKAT
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan salah satu faktor utama dalam proses perkembangan peserta didik. Pendidikan juga sebagai sebuah upaya untuk mempersiapkan peserta didik
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. aspirasi dan memilih pemimpin dengan diadakannya pemilihan umum.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan suatu negara yang menganut paham demokrasi, dan sebagai salah satu syaratnya adalah adanya sarana untuk menyalurkan aspirasi dan memilih pemimpin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber daya alam. Dalam (Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003) Selain faktor yang berada dalam diri peserta didik, untuk dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan dasar yang penting untuk kemajuan bangsa, karena dengan adanya pendidikan sebuah bangsa akan mencapai kemajuan, baik dalam pengembangan
Lebih terperinciLINGKUNGAN DAN LEMBAGA PENDIDIKAN. a. Tempat (lingkungan fisik): keadaan iklim. Keadaan tanah dan keadaan alam
LINGKUNGAN DAN LEMBAGA PENDIDIKAN Lingkungan Lingkungan menurut Sartain (ahli psikologi Amerika) meliputi kondisi dan alam dunia ini yang dengan cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku, pertumbuhan
Lebih terperinciPROBLEM SOSIOLOGI SET SUPERINTENSIF SBMPTN 2016 PEMBAHASAN
PEMBAHASAN PROBLEM SET SOSIOLOGI SUPERINTENSIF SBMPTN 2016 1. Jawaban: D Tindakan sosial (Max Weber): Masyarakat adalah produk dari tindakan individu-individu yang berbuat dalam kerangka fungsi nilai,
Lebih terperinci13. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SOSIOLOGI SMA/MA
13. KOMPETENSI INTI DAN SOSIOLOGI SMA/MA KELAS: X Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut
Lebih terperinciSILABUS MATA PELAJARAN ANTROPOLOGI (PEMINATAN ILMU BAHASA DAN BUDAYA)
SILABUS MATA PELAJARAN ANTROPOLOGI (PEMINATAN ILMU BAHASA DAN BUDAYA) Satuan Pendidikan : SMA/MA Kelas : X Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Menghayati
Lebih terperinciPembahasan Latihan Soal UN SMA/MA. Sosiologi. Latihan Soal. Mata Pelajaran. Sosiologi. Program IPS Oleh Team Unsma.com
Pembahasan Latihan Soal UN SMA/MA Sosiologi Latihan Soal Mata Pelajaran Sosiologi Program IPS Oleh Team Unsma.com 1 Pembahasan Soal Disusun oleh : Team unsma.com Team unsma.com memandu siswa/siswi untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beradaptasi di tengah kehidupan masyarakat yang lebih luas.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keluarga merupakan sumber kepribadian seseorang. Di dalam keluarga dapat ditemukan berbagai elemen dasar yang dapat membentuk kepribadian seserang. Tidak dapat
Lebih terperinciKELAS: X. 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
20. PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/ MADRASAH ALIYAH/SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/MA/SMK/MAK) KELAS: X KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL) 1. Menghayati
Lebih terperinci56. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA DAN SASTRA KOREA SMA/MA
56. KOMPETENSI INTI DAN BAHASA DAN SASTRA KOREA SMA/MA KELAS: X Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.
Lebih terperinciBAB III SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN
BAB III SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN SKL 3: Mengidentifikasi proses sosialisasi dalam pembentukan kepribadian A. Pengertian Sosialisasi Manusia berbeda dari binatang. Perilaku pada binatang
Lebih terperinciSOSIOLOGI KOMUNIKASI. KOMUNIKASI SEBAGAI PROSES INTERAKSI Rika Yessica Rahma,M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Penyiaran
Modul ke: SOSIOLOGI KOMUNIKASI Fakultas Ilmu Komunikasi KOMUNIKASI SEBAGAI PROSES INTERAKSI Rika Yessica Rahma,M.Ikom Program Studi Penyiaran www.mercubuana.ac.id PENGERTIAN INTERAKSI SOSIAL Interaksi
Lebih terperinciLANDASAN SOSIOLOGIS. Ruang lingkup yang dipelajari oleh sosiologi pendidikan meliputi empat bidang :
LANDASAN SOSIOLOGIS PENGERTIAN LANDASAN SOSIOLOGIS : Sosiologi pendidikan merupakan analisis ilmiah tentang proses sosial dan pola-pola interaksi sosial di dalam sistem pendidikan. Ruang lingkup yang dipelajari
Lebih terperinci2015 PEWARISAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA PADA UPACARA ADAT NYANGKU DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Struktur masyarakat Indonesia yang majemuk menjadikan bangsa Indonesia memiliki keanekaragaman adat istiadat, budaya, suku, ras, bahasa dan agama. Kemajemukan tersebut
Lebih terperinci44. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SMA/SMK
44. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SMA/SMK KELAS: X Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan
Lebih terperinciD. Antropologi Materi Pembelajaran. Alokasi Waktu. Kegiatan Pembelajaran. Sumber Belajar
D. Antropologi Satuan Pendidikan : SMA/MA Kelas : X (sepuluh) Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
Lebih terperinci55. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA DAN SASTRA JEPANG SMA/MA
55. KOMPETENSI INTI DAN BAHASA DAN SASTRA JEPANG SMA/MA KELAS: X Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.
Lebih terperinciSifat Kodrat Manusia. Unsur-unsur Hakekat Manusia:
NENI KURNIAWATI Sifat Kodrat Manusia Unsur-unsur Hakekat Manusia: 1. Susunan kodrat manusia terdiri atas jiwa dan raga 2. Sifat kodrat manusia terdiri atas mahluk individu dan sosial 3. Kedudukan kodrat
Lebih terperinciBAB II TELAAH PUSTAKA. Culture shock mengacu pada reaksi psikologis. yang dialami individu karena berada ditengah
BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1 Konsep Culture Shock 2.1.1 Definisi Culture Shock Culture shock mengacu pada reaksi psikologis yang dialami individu karena berada ditengah budaya yang berbeda dengan budayanya
Lebih terperinciSosialisasi dan Pembentukan Kepribadian
BABV Sosialisasi dan Pembentukan Kepribadian Sumber: Bunda, Edisi 195 November 2004 Tujuan Pembelajaran: Di masyarakat kita belajar mengenai nilai, norma, adat istiadat, kebiasaankebiasaan, dan berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebingungan, kecemasan dan konflik. Sebagai dampaknya, orang lalu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Modernisasi dan industrialisasi memunculkan masyarakat modern yang serba kompleks dengan berbagai masalah sosial yang terdapat di dalamnya. Hal ini disebabkan
Lebih terperinciPENYIMPANGAN SOSIAL, DAMPAK DAN UPAYA PENCEGAHANNYA
PENYIMPANGAN SOSIAL, DAMPAK DAN UPAYA PENCEGAHANNYA Standar Kompetensi: Memahami masalah penyimpangan sosial. Kompetensi Dasar: Mengidentifikasi berbagai penyakit sosial (miras, judi, narkoba, HIV/Aids,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dan tidak dapat hidup sendiri tanpa pertolongan orang lain. Manusia membutuhkan kerjasama antara
Lebih terperinci2 Kebiasaan (Folksway) Norma yang menunjukan perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama
C. Lembaga Sosial 1. Pengertian Lembaga Sosial dan Norma Lembaga Sosial suatu sistem norma yg bertujuan utk mengatur tindakan tindakan maupun kegiatan masyarakat dalam rangka memenuhi kebutuhan pokok dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat disamping
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekolah adalah lingkungan pendidikan sekunder. Bagi anak yang sudah bersekolah, lingkungan yang setiap hari dimasukinya selain lingkungan rumah adalah sekolahnya. Anak
Lebih terperinci50. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR GEOGRAFI SMA/MA
50. KOMPETENSI INTI DAN GEOGRAFI SMA/MA KELAS: X Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses belajar (pendidikan) adalah proses yang dimana seseorang diajarkan untuk bersikap setia dan taat juga pikirannya dibina dan dikembangkan. Pendidikan adalah
Lebih terperinciKOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH (SMA/MA) MATA PELAJARAN GEOGRAFI
KOMPETENSI INTI DAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH (SMA/MA) MATA PELAJARAN GEOGRAFI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN JAKARTA, 2016 KOMPETENSI INTI DAN GEOGRAFI SMA/MA KELAS: X Tujuan kurikulum
Lebih terperinciYAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A
YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 URS
Lebih terperinciYAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A
YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangelsch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 URS
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Era Globalisasi membuat jati diri bahasa Indonesia perlu dibina dan. dimasyarakatkan luas pada khususnya. Agar bangsa Indonesia tidak
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era Globalisasi membuat jati diri bahasa Indonesia perlu dibina dan dimasyarakatkan luas pada khususnya. Agar bangsa Indonesia tidak terbawa arus oleh pengaruh dari budaya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. sesuai dengan posisi sosial yang diberikan baik secara formal maupun
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran Ayah 1. Definisi Peran Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan pada seseorang sesuai dengan posisi sosial yang diberikan baik secara formal maupun informal (Supartini,
Lebih terperinciKONTROL PENGENDALIAN SOSIAL
KONTROL PENGENDALIAN SOSIAL Dosen Pengampun : Antonius Ng Cambu S.Sos.,M.I.Kom Mata Kuliah : Pengantar Antropoligi Disusun Oleh Kelompok 4 Risal.A (201663301053) (kk) Risdayanti (201663201052) Rasdi Adnan
Lebih terperinciBAB. I PENDAHULUAN. manusia yang memiliki kemampuan, keterampilan, kedisiplinan, kemandirian
BAB. I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia saat ini dihadapkan pada berbagai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sejalan dengan itu maka dibutuhkan sumber daya manusia yang memiliki
Lebih terperinciAKUNTANSI PILIHAN Kelas X MIA PERAN PELAKU EKONOMI
YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 URS
Lebih terperinciMODUL SENI RUPA KELAS X (Semester 1) TAHUN AJARAN BAB 1 BERKARYA SENI RUPA 2 DIMENSI
YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 MODUL
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN PERILAKU AGRESIF PADA REMAJA
HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN PERILAKU AGRESIF PADA REMAJA Skripsi Untuk memenuhi persyaratan Dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Psikologi Disusun oleh : NITALIA CIPUK SULISTIARI F 100 040
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dijalankan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat. Seorang individu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perilaku individu berkaitan erat dengan yang namanya peran dalam kehidupan bermasyarakat. Peran mengandung hal dan kewajiban yang harus dijalani oleh seorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini merupakan individu usia 0-6 tahun yang mempunyai karakterikstik yang unik. Pada usia tersebut anak sedang menjalani pertumbuhan dan perkembangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan atauran dari suatu generasi kegenerasi lainnya dalam sebuah kelompok atau
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Pustaka 2.1.1. Sosialisasi Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan atauran dari suatu generasi kegenerasi lainnya dalam sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satunya adalah krisis multidimensi yang diderita oleh siswa sebagai sumber
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dunia pendidikan Indonesia saat ini kembali tercoreng dengan adanya tindak kekerasan yang dilakukan oleh para siswanya, khususnya siswa Sekolah Menengah
Lebih terperinci12. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR EKONOMI SMA/MA
12. KOMPETENSI INTI DAN EKONOMI SMA/MA KELAS: X Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh orang tuanya tentang moral-moral dalam kehidupan diri anak misalnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak merupakan amanah dan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang mana merupakan wujud cinta kasih sayang kedua orang tua. Orang tua harus membantu merangsang anak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bagi sebagian besar orang, masa remaja adalah masa yang paling berkesan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bagi sebagian besar orang, masa remaja adalah masa yang paling berkesan dan menyenangkan. Pengalaman baru yang unik serta menarik banyak sekali dilalui pada masa ini.
Lebih terperinciSERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL STANDAR KOMPETENSI GURU KURIKULUM 2006 (KTSP)
SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL STANDAR KOMPETENSI GURU KURIKULUM 2006 (KTSP) UU No. 14/2005 (UUGD) Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan
Lebih terperinciMATERI 6 BENTUK DAN FUNGSI LEMBAGA SOSIAL
MATERI 6 BENTUK DAN FUNGSI LEMBAGA SOSIAL 1. Bentuk dan Fungsi Lembaga Sosial Pada dasarnya, fungsi lembaga sosial dalam masyarakat beraneka macam berdasarkan jenis-jenis lembaganya. Oleh karena itu, kita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keluarga Sejahtera dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup dan memiliki hubungan yang sama, selaras dan seimbang antar anggota
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anak-anak terus bekerja, dan daya serap anak-anak tentang dunia makin meningkat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia kognitif anak-anak ialah kreatif, bebas dan penuh imajinasi. Imajinasi anak-anak terus bekerja, dan daya serap anak-anak tentang dunia makin meningkat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama, baik Pemerintah,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama, baik Pemerintah, keluarga sekolah maupun masyarakat dalam rangka mencapai cita-cita bangsa Indonesia, yaitu menciptakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULIAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULIAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra selain dapat hadir sebagai sebuah dunia yang memiliki totalitas dan mengemban makna sebagai mana dirinya sendiri, juga dapat dijadikan sebagai objek
Lebih terperinciYAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A
YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 URS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang memiliki berbagai kebudayaan yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya, kebudayaan ini tersebar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di tengah-tengah masyarakat masih sangat sedikit yang memiliki perhatian pada pengasuhan dan pendidikan anak yatim adalah organisasi Muhammadiyah. Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Sosialisasi Anak Prasekolah 1. Pengertian Sosialisasi Sosialisasi menurut Child (dalam Sylva dan Lunt, 1998) adalah keseluruhan proses yang menuntun seseorang, yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keluarga mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keluarga mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial dan merupakan kelompok masyarakat terkecil, yang terdiri dari seorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seseorang yang terlahir ke dunia pada dasarnya dalam keadaan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seseorang yang terlahir ke dunia pada dasarnya dalam keadaan belum mengetahui apa-apa. Individu yang baru dilahirkan bagai seonggok daging, hanya sebagai makhluk biologis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara umum pendidikan mampu manghasilkan manusia sebagai individu dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional harus mencerminkan kemampuan sistem pendidikan nasional untuk mengakomodasi berbagi tuntutan peran yang multidimensional.
Lebih terperinciYAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A
YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 URS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Keberhasilan pendidikan karakter, sekarang ini mutlak diperlukan bukan hanya di sekolah tapi di rumah dan di lingkungan sosial, bahkan sekarang ini peserta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai makhluk sosial, manusia tentu akan bersosialisasi dengan manusia lainnya agar bisa bertahan hidup. Dari sejak lahir, manusia selalu belajar dari apa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 (enam) tahun yang dilakukan melalui
Lebih terperinci