PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH, PENDAPATAN ORANG TUA DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP N 3 PARIAMAN JURNAL Oleh: NELGU NENGSIH 12090077 PROGRAM STUDI PENDIDIDKAN EKONOMI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRISUMATERA BARAT PADANG 2016
PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH, PENDAPATAN ORANG TUA DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP N 3 PARIAMAN Oleh Nelgu Nengsih 1, Citra Ramayani, S.Pd, ME 2, Putri Meliza Sari, SE, ME 3 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat 2,3) Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat Email : nelgunengsih@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh lingkungan sekolah dan pendapatan orang tua dan fasilitas belajar terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS SMP N 3 Pariaman. Jenis penelitian adalah deskriptif dan asosiatif dengan populasi 207 orangsiswa. Dengan jumlah sampel 136 orang siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan Propotional random sampling. Waktu penelitian dilakukan pada bulan juni 2016.dengan nilai koefisien sebesar 0,432 dilihat dari nilai t hitung sebesar 2,559> t tabel 1,978. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan secara bersama-sama antara lingkungan sekolah, pendapatan orang tua dan fasilitas sekolah terhadap motivasi belajar siswa. berdasarkan hasil analisis data F hitung 124,780 > F tabel 2,28 dan R squere 0,739 atau 73,9% yang artinya sumbangan dari variabel lingkungan sekolah, pendapatan orang tua dan fasilitas sekolah terhadap motivasi belajar siswa adalah sebesar 73,9% sedangkan sisanya sebesar 26,1% di pengaruhi oleh variabel lain yang tidak termaksud dalam penelitian ini. Kunci : Sarana dan prasarana sekolah, fasilitas sekolah, pendapatan orang tua ABSTRACT This study aims to determine how the influence of the school environment and parents 'income and facilities to the students' motivation to learn in social studies SMP N 3 Pariaman. This type of research is descriptive and associative with a population of 207 orangsiswa. With a sample of 136 students. The sampling technique used proportional random sampling. The research was conducted in June 2016.dengan coefficient value of 0.432 seen from the thitung 2,559> 1,978 ttabel. There is a positive and significant influence jointly between the school environment, the income of parents and school facilities on student motivation. based on data analysis 124.780 F count> F table 2,28 and R squere 0.739 or 73.9%, which means a donation of school environment variable, income parents and school facilities to the students' motivation is at 73.9% while the rest of 26.1 % influenced by other variables that are not referred to in this study. Keywords: Facilities and school infrastructure, school facilities, parental income
PENDAHULUAN Pendidikan pada masa sekarang sangatlah penting, hal ini karena dengan adanya pendidikan kita bisa mendapatkan ilmu, keterampilan dan pengalaman. Diharapkan dengan adanya pendidikan tingkat kualitas dari Sumber Daya Manusia (SDM) mengalami kemajuan, sehingga dapat membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan nasional yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sekaligus mengembangkan kualitas sumber daya manusia khususnya generasi muda sebagai komponen bangsa secara optimal. Selain itu juga mengupayakan perluasan dan pemerataan perolehan pendidikan yang bermutu tinggi bagi seluruh rakyat Indonesia sehingga akan tercipta rakyat Indonesia yang berkualitas tinggi. Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, pemerintah telah berusaha mengadakan pembaharuan dalam bidang pendidikan. Usaha-usaha tersebut antara lain dengan penyempurnaan kurikulum yaitu perubahan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) diganti dengan Kurikulum 2013 untuk menyesuaikan dengan lingkungan sekolah serta menimbulkan peran dan keterampilan seorang guru dengan memberikan kesempatan kepada guru untuk mengikuti program pelatihan dan penataran guru. Kurikulum 2013 yang katanya sebagai penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya tetapi belum sepenuhnya dilaksanakan. Hal ini dampak dari motivasi belajar siswa tinggi rendahnya motivasi belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor tersebut dapat digolongkan pada faktor yang berasal dari dalam diri siswa (faktor internal) dan dari luar diri siswa (faktor eksternal). Faktor eksternal meliputi kemampuan guru, kurikulum, media pembelajaran, metode mengajar serta strategi yang digunakan guru dalam menyampaikan materi di kelas. Sedangkan faktor internal meliputi kecerdasan, perhatian, bakat dan motivasi dari diri siswa itu sendiri (Arikunto, 2002:21). Menurut Sardiman (2011:75) menyatakan bahwa motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dihendaki oleh subjek belajar dapat tercapai. Dapat dilihat dari pengamatan hasil observasi penelitian semacam inilah yang ditemukan pada saat mengadakan observasi di lapangan. Kurangnya motivasi belajar siswa juga bisa dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 1. Mengenai motivasi belajar di SMP negeri 3 Pariaman 2015/2016 No Pernyataan Ya Tidak % % 1. Saya merasa tertentang untuk belajar apabila menemui materi pelajaran yang sulit 14 46,67 16 53,33 2. Saya memanfaatkan waktu istirahat dirumah untuk belajar 9 30 21 70 3. Saya memanfaatkan waktu segang disekolah untuk belajar 11 36,67 19 63,33 4. Saya berusaha mencari buku- buku referensi memahami materi pelajaran yang sulit 13 43,33 17 56,67 5. Saya yakin kemampuan saya, sehingga senang mengerjakan PRsendiri 10 33,33 20 66,67 6. Saya memanfaatkan waktu dirumah untuk belajar 12 40 18 60 7. Jika saya mampu menjawab pertanyaan dari guru maka saya mendapatkan poin dalam nilai saya 17 56,67 13 43,33 8. Saya belajar bersama dengan teman-teman untuk mengerjakan tugas IPS yang sulit 13 43,33 17 56,67 9. Saya senang jika dalam belajar suasana dalam kelas tenang dan tertib 14 46,67 16 53,34 10. Saya senang jika suasana dalam belajar kelompok sedang berlangsung dalam keadaa tertib dan tenang 18 60 12 40 Sumber : Siswa Kelas VIII.2 SMP Negeri 3 PariamanTahunAjaran 2015/2016 Dari permasalahan tersebut terlihat rendahnya motivasi siswa SMP Negeri 3 Pariaman untuk belajar. Rendahnya motivasi belajar siswa akan memberikan dampak yang sangat besar yaitu tujuan yang ingin dicapai, baik oleh guru maupun siswa tersebut tidak akan terlaksana dengan baik sehingga akhirnya hasil belajar siswa pun tidak bisa tercapai dengan baik. menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau menghindari perasaan tidak suka itu. Menurut Soemanto (2006: 203) mengatakan motivasi merupakan suatu proses didalam diri individu, didalam proses ini kita bisa melihat tingkah laku yang tampak. KAJIAN PUSTAKA Teori Motivasi Belajar Menurut Sardiman (2011: 74) motivasi adalah serangkaian usaha untuk METODE PENELITIAN Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian yang bersifat deskriptif dan asosiatif. Penelitian deskriptif
adalah penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal seperti apa adanya. Menurut Sugyono (2013:10), Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk menemukan ada atau tidaknya hubungan atau pengaruh antara variabel yang satu dengan variabel lainnya. Penelitian dilakukan di SMP N 3 Pariaman yang beralokasi jl. Soekarno hatta Pariaman Kecamatan Kuraitaji. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2016. Dengan menggunakan data primer merupakan data yang didapat dari individu atau responden berupa jawaban angket siswa dan data sekunder yang diperoleh dalam penelitian ini adalah dari guru mata pelajaran IPS,dan tata usaha sekolah. Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas VIII IPS di SMP N 3 Pariaman tahun ajaran 2015/2016 sebanyak 207 orang. Dari 119 orang yang menjadi sampel sebanyak 136 dengan teknik pengambilan sampel yaitu proposional random sampling dengan menggunakan rumus slovin dengan PEMBAHASAN 1) Pengaruh Lingkungan Sekolah Terhadap MotivasiBelajar SiswaKelas VIII SMP Negeri 3 Pariaman. Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa lingkungan sekolah (X 1 ) diperoleh t hitung sebesar 2,559 > t tabel 1,978 dengan signifikan 0,002 < 0,05 berarti H a diterima dan H 0 ditolak. Denga demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar SMP N 3 Pariaman. Hal ini berarti bahwa semakin Tabel 2. Hasil Uji Validitas Variabel Keterangan Valid Tidak Valid X1 12 1 X3 11 - menggunakan nilai kritis 5%. Skala pengukuran data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah skala likert, skala yang berhubungan dengan pernyataan atau sikap seseorang terhadap sesuatu dengan interval penilaian untuk setiap jawaban responden 1-5. Sebelum angket diedarkan kepada responden, terlebih dahulu dilakukan uji coba. Uji coba ini dilakukan untuk menguji apakah setiap butir pernyataan benar-benar dapat mengungkapkan variabel yang diteliti. Menurut Arikunto (2006:168) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Pernyataan dikatakan valid jika corrected item-total correlation >0,361. Menurut Arikunto (2006:188) reliabilitas menunjukkan suatu pengertian bahwa instrument dapat dipercaya. Untuk mengukur reliabilitas digunakan rumus Alpha Cronbach menggunakan bantuan SPSS. baik lingkungan sekolah maka semakin baik pula motivasi belajar yang akan diperoleh dan begitu juga sebaliknya. Slameto (2010:54) mengungkapkan bahwa ada dua faktor utama yang mempengaruhi motivasi belajar siswa, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal terdiri atas faktor jasmaniah (kesehatan) tubuh, faktor psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan), dan faktor kelelahan (baik jasmani maupun rohani). Sedangkan faktor eksternal terdiri atas faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana
rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga). 2. Pengaruh Pendapatan Orang Tua Terhadap MotivasiBelajar SiswaKelas VIII SMP Negeri 3 Pariaman. Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa pendapatan orang tua (X 2 ) diperoleh t hitung sebesar 4,499> t tabel 1,978 dengan signifikan 0,000 < 0,05 berarti H a diterima dan H 0 ditolak. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif signifikan secara parsial antara pendapatan orang tua terhadap motivasi belajar siswakelas VIII SMP Negeri 3 Pariaman. 3) Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap MotivasiBelajar SiswaKelas VIII SMP Negeri 3 Pariaman. Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa fasilitas belajar (X 3 ) diperoleh t hitung sebesar 3,169> t tabel 1,978 dengan signifikan 0,002< 0,05 berarti H a diterima dan H 0 ditolak. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif signifikan secara parsial antara fasilitas belajar terhadap motivasi belajar siswakelas VIII SMP Negeri 3 Pariaman. Hal ini berarti bahwa semakin bagus fasilitas belajar maka semakin tinggi motivasi belajar yang akan diperoleh, dan begitu juga sebaliknya. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa: Kesimpulan : Variabel lingkungan sekolah berpengaruh negatif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa mata pelajaran IPS siswa kelas VIII SMP N 3 Pariaman. Hal ini terlihat pada nilai koefisien sebesar 0,432 dengan nilai uji t hitung sebesar 2,559 > t tabel 1,987 dengan nilai signifikan 0,006 < 0,05 berarti H a ditolak dan H o diterima. Hal ini berarti bahwa semakin bagus lingkungan sekolah maka semakin bagus pula tentunya harus diimbangi dengan faktorfaktor pendukung lainnya. Variabel pendapatan orang tua berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa mata pelajaran IPS siswa kelas VIII di SMP Negeri 5 Pariaman. Hal ini terlihat pada nilai koefisien sebesar 0,500 dengan nilai uji thitung sebesar 4,449 > ttabel 1,987 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05 berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Hasil penelitian menunjukkan semakin pendapatan orang tua yang diberikan oleh orang tua kepada anaknya maka semakin tinggi pula motivasi yang akan dicapainya, karena anak akan merasa termotivasi dengan diberikan pendapatan yang lebih. Variabel fasilitas belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS siswa kelas IPS di SMP Negeri 3 Pariaman. Hal ini terlihat pada nilai koefisien sebesar 0,190 dengan nilai uji thitung sebesar 3,169 > ttabel 1,987 dengan nilai signifikan 0,002 < 0,05 berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara fasilitas belajar terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII SMP N 3 Pariaman. Variabel lingkungan sekolah, pendapatan orang dan fasilitas belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa mata pelajaran IPS siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Pariaman. Hal ini terlihat pada nilai uji F hitung 124,780 > F tabel 2,28 dan
nilai signifikan 0,000 < α = 0,05. Hal ini berarti H 0 ditolak dan H a diterima. Saran Berdasarkan hasil penelitian, penulis mengemukakan saran yang diharapkan dapat bermanfaat dalam meningkatkan motivasi belajar siswa mata pelajaran IPS siswa kelas VIII di SMP Negeri 3 Pariaman: Motivasi belajar siswa agar ditingkatkan lagi, walaupun frekuensi tingkat capaian penelitian telah memperlihatkan hasil yang baik akan tetapi masih terdapat yang nilai cukup, terutama dalam memberikan penghargaan dalam belajar. Guru diharapkan untuk lebih memperhatikan pemberian penghargaan kepada siswa dalam belajar sehingga bisa memotivasi siswa dalam belajarnya dan meningkatkan prestasi belajar siswa agar menjadi lebih baik. Lingkungan sekolah agar ditingkatkan lagi,walaupun secara keseluruhan indikator memiliki nilai yang baik, namun masih memiliki nilai frekuensi yang rendah. Diharapkan kepada pihak sekolah agar meningkatkan kenyamanan dan kelengkapan lingkungansekolah sehingga siswa merasa nyaman dan senang dalam belajar sehingga termotivasi dalam belajarnya. Fasilitas belajar agar ditingkatkan lagi, meskipun secara keseluruhan indikator memiliki nilai yang baik, terutama pada perabot belajar yang lengkap yang memiliki nilai frekuensi yang sangat rendah. Diharapkan kepada sekolah dan guru agar dapat melengkapi perabot belajar yangmasih kurang sehingga dapat fasilitas belajar cukup dan membuat siswa merasa senang saat belajar, sehingga dapat meningkatkan motivasi belajarnya. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Adji, W. (2004). Ekonomi SMK Untuk Kelas XI. Bandung: Ganeca Exacta. Bagus Arie Yusdianto. (2015). hubungan penghasilan orang tua terhadap motivasi belajar siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan ( Studi Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Wonoayu, Sidoarjo ) Arie Bagus Yusdianto Sasminta Christina Yuli Hartati Abstrak. Jurnal Ilmah, 03(1), 412 413. Dalyono, M. (2007). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Djamarah, S. B. (2011b). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Dimyati dan Mujhiono.(2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT. Rineka Cipta Dwewanti Indra Murti. (2013). Pengaruh lingkungan sekolah dan peran guru dalam proses pembelajaran terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA taman siswa jetis yogyakarta. Pradana, G. A. (2013). Pengaruh Pendapatan orang tua terhadap motivasi matematika kelas VIII SMP Negeri 2 Banyudono, 2(1), 15 16. Hamzah, B. (2008). Teori motivasi dan pengukuran. Jakarta: Bumi aksara. Marzuki, Gunawan Nurgiyantoro Burhan. 2004. Statistik Terapan:Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada Universitas Press