BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Nonequivalent Control Group Design

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 3.1 menjelaskan bahwa dalam desain ekperimen menggunakan dua kelompok penelitian yaitu kelompok eksperimen (O1dan O2) dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I I METODOLOGI 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELTIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. penyajian pelajaran dimana, siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan. efektif dan efisien jika diterapkan di suatu tempat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan

Penelitian ini menggunakan metode Eksperimental. Di dalam penelitian ini tes

METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Al-Kautsar Bandar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian eksperimen, Penelitian ini bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 3.1 Desain Eksperimen Pretest-Postest Control Group Design R Q1 X Q2 R Q3 Q4

BAB III METODE PENELITIAN. berbeda dengan metode eksperimen. Metode kuasi eksperimen ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

BAB III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari tanggal November 2012 di SMA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 31 Banjaran-Bandung. Dengan alamat Jalan Pajagalan no.115 Banjaran-Bandung

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN

Metode Penelitian. Menurut Syaiful dan Aswan, metode ekperimen adalah cara penyajian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Ngambur Pesisir Barat. Populasi

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua

BAB III METODE PENELITIAN. metode kuasi eksperimen adalah metode yang dalam pelaksanaannya tidak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

Gambar 3.1 : Desain penelitian oleh Newman dalam Endang mulyatiningsih (2011:89) Keterangan: R = Random Assigment X 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 JENIS DAN LOKASI PENELITIAN 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2010:107) penelitian ekperimental (experimental research) adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Dalam penelitian ini perlakuan yang digunakan adalah penggunaan model pembelajaran jigsaw dengan permainan puzzle. Tujuan dari penelitian eksperimental adalah untuk menyelidiki ada-tidaknya hubungan sebab-akibat, berapa besar hubungan sebab- akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuanperlakuan tertentu pada beberapa kelompok eksperimental dan menyediakan kontrol untuk perbandingan. 3.1.2 Lokasi Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 4 Mendenrejo Kradenan Blora dan penelitian ini dilaksanakan pada semester 2 tahun ajaran 2011/2012. 3.1.3 Prosedur Penelitian Eksperimen 1) Menyusun kisi-kisi tes 2) Menyusun instrumen tes uji coba berdasar kisi-kisi yang sudah disusun 3) Mengujicobakan instrumen tes uji coba pada kelas uji coba yang berbentuk tes objektif untuk tes I (tes homogenitas) 4) Mengujicobakan instrumen tes uji coba yang berbentuk pada kelas uji coba tes objektif dan uraian untuk tes II (tes formatif) 5) Menganalisis data hasil instrumen tes uji coba (tes I dan tes II) pada kelas uji coba untuk mengetahui validitas, reabilitas soal, dan tingkat kesukaran soal 35

23 6) Memberi tes I (tes homogenitas) kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol untuk uji homogenitas dan normalitas 7) Memberi perlakuan pada kelas V A sebagai kelompok eksperimen kelas V B sebagai kelompok kontrol di SDN 4 Mendenrejo Kradenan Blora. 8) Memberi tes II (tes formatif) kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol 9) Menganalisis hasil yang diperoleh dari hasil belajar siswa (tes formatif dan proses) 10) Menyusun laporan hasil penelitian Pada kondisi awal diharapkan keadaan sama, tidak ada perbedaan. Hal ini dilihat dari pemberian tes homogenitas (tes I). Setelah kondisi awal sama, maka dilanjutkan dengan pembagian dua kelompok yaitu kelompok kontrol adalah siswa kelas V B dan kelompok eksperimen adalah siswa kelas V A di SDN 4 Mendenrejo Kradenan Blora. Kelompok kontrol diberikan perlakuan pembelajaran menggunakan pembelajaran konvensional dan kelompok eksperimen diberikan perlakuan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran jigsaw dengan permaianan puzzle. Setelah diberikan perlakuan, diberikan tes formatif (tes II) pada kedua kelompok untuk melihat perkembangan hasil belajarnya. Untuk kelompok kontrol menggunakan hasil tes formatif sedangkan kelompok eksperimen menggunakan hasil tes formatif dan penilaian proses selama pembelajaran. Secara sederhana rancangan penelitian dapat digambarkan pada gambar 3.1.

24 Perlakuan Kondisi Kelompok Kontrol dengan Pembelajaran Konvensional Tes II Perbedaa n rata- Awal rata Hasil (Tes I) Perlakuan Belajar Kelompok dengan Eksperimen Pembelajaran Jigsaw puzzle Tes II Gambar 3.1 Rancangan Penelitian Eksperimen Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Jigsaw dengan permainan puzzle Desain Eksperimen Desain penelitian yang akan digunakan peneliti yaitu Quasi-Eksperimental Desaigns dengan tipe Two-Group Posttest Only (Mulyatiningsih, 2011: 88-89). Desain penelitian ini memiliki dua kelompok subjek yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Untuk memperjelas desain penelitian yang digunakan, maka dapat digambarkan rancangan penelitian pada gambar 3.2. R X O 1 O 2 Gambar 3.2 Desain Penelitian Eksperimen Keterangan: R : Random Assigment (Pemberian Tes I (Tes Homogenitas) X : Perlakuan (treatment) untuk kelompok eksperimen yaitu pada SD Negeri 4 Mendenrejo Kradenan Blora menggunakan model pembelajaran jigsaw dengan permainan puzzle O 1 O 2 : Pemberian tes formatif (Tes II) untuk kelompok eksperimen : Pemberian tes formatif (Tes II) untuk kelompok kontrol

25 3.2 VARIABEL PENELITIAN Model pembelajaran jigsaw dengan permainan puzzle adalah suatu metode pembelajaran yang menyusun potongan-potongan gambar yang telah disesuaikan dengan mal sehingga membentuk sebuah gambar yang benar serta menjawab pertanyaan yang sesuai dengan kode puzzle yang telah disusun. Hasil Belajar adalah besarnya skor yang diperoleh siswa kelas V dari skor proses (diskusi kelompok dan presentasi), dan skor hasil (tes formatif) pada akhir kegiatan pembelajaran. Hasil belajar adalah jumlah perolehan skor sebesar 40% skor proses (diskusi kelompok dan presentasi) + 60% skor hasil. Terdapat pada lampiran 5 3.3 UNIT PENELITIAN Didalam penelitian ini yang menjadi unit penelitian adalah siswa kelas V A sebagai kelompok eksperimen dengan jumlah 24 siswa terdiri dari 11 orang laki-laki dan 13 orang perempuan. Sedangkan kelas V B sebagai kelompok kontrol dengan jumlah 24 siswa terdiri dari 10 orang laki-laki dan 14 orang perempuan. Peneliti mengambil unit penelitian ini karena mempertimbangkan waktu dan tempat yang akan digunakan penelitian. SDN 4 Mendenrejo Kradenan Blora keadaannya cukup homogen, dilihat dari letak wilayah, status sekolah, jumlah siswa kelas V serta prestasi yang diraih dan dimiliki oleh sekolah. 3.4 TEKNIK DAN INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yaitu cara yang digunakan untuk mengumpulkan atau memperoleh data dalam suatu penelitian. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, sebagai berikut : 1. Tes Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data utama dalam penelitian ini adalah tes formatif hasil belajar dalam bentuk tes I dan tes II. Tes I dalam bentuk pilihan ganda dan tes II dalam bentuk pilihan ganda dan uraian. Tes

26 digunakan untuk mengetahui hasil belajar IPS siswa kelas V pokok bahasan masa penjajahan Belanda dan Jepang di Indonesia. Sebelum dibuat instrumennya maka sebelumnya disusun kisi-kisi soal. Untuk kisi-kisi soal lebih jelasnya dapat dilihat di lampiran1 2. Non tes Teknik non tes adalah pengukuran yang digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa tanpa menggunakan tes. Penelitian ini menggunakan teknik observasi yaitu sebuah teknik pengukuran untuk melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Observasi dilakukan untuk 2 hal yaitu: implementasi RPP dan kegiatan siswa. a. Observasi implementasi RPP Observasi digunakan untuk mendapatkan data tentang pencapaian pengajar dalam pemberian treatment di dalam kelas, sehingga di dalam pelaksanaan pembelajaran benar-benar sesuai dengan kondisi dan proses yang diharapkan. Observasi dilakukan terhadap proses pembelajaran Jigsaw dengan permainan puzzle. Untuk melakukan observasi tersebut maka dibuat instrumen observasi. Sebelum instrument observasi dibuat, maka dibuat dulu kisi kisi instrumen observasi. Konsep dasar penyusunan instrument observasi dalam hal ini adalah teori dan prosedur pelaksanaan pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini yaitu model pembelajaran Jigsaw dengan permainan puzzle. Indikator Tabel 3.1 Kisi Kisi Observasi Aktivitas Guru Aspek yang diamati Kegiatan awal pembelajaran Kegiatan inti pembelajaran 1. Membuka pelajaran dengan salam 2. Melakukan apersepsi dan motivasi 3. Menginformasikan tujuan pembelajaran 4. Menginformasikan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model jigsaw dengan permaianan puzzle 1. Memberikan materi masa penjajahan Belanda dan Jepang di Indonesia yang akan dibuat permaianan puzzle 2. Membimbing siswa dalam pembentukan kelompok ahli dan kelompok asal

27 Kegiatan akhir pembelajaran 3. Membimbing siswa berdiskusi dalam merangkai puzzle 4. Membimbing siswa dalam melaporkan hasil diskusi/presentasi 5. Membimbing siswa tanya jawab atau memberikan tanggapan terhadap hasil presentasi 6. Menentukan pemenang dari pembelajaran jigsaw dalam permainan puzzle 7. Memberikan hadiah kepada kelompok yang terbaik dalam permainan puzzle 1. Membimbing siswa untuk membuat rangkuman 2. Melaksanakan tes evaluasi untuk mengukur keberhasilan siswa dalam pembelajaran Setelah dibuat kisi-kisi barulah dibuat instrumen observasi aktifitas guru dalam kegiatan pembelajaran. Instrumen observasi dan rekap hasil observasi aktifitas guru dalam kegiatan pembelajaran pada lampiran 2. b. Observasi kegiatan siswa Observasi ini dilakukan pada kelompok eksperimen yaitu kelas V A SDN 4 Mendenrejo Kradenan Blora. Instrumen yang digunakan untuk observasi kegiatan siswa adalah observasi aktifitas siswa. Berikut ini disajikan tabel kisi-kisi observasi aktifitas siswa. Indikator Tabel 3.2 Kisi Kisi Observasi Aktivitas Siswa Aspek yang diamati Kegiatan Awal Pembelajaran Kegiatan inti pembelajaran Kegiatan akhir pembelajaran 1. Kesiapan dalam pembelajaran (mempersiapkan buku catatan dan buku pelajaran) 2. Memperhatikan penjelasan mengenai pelaksanaan pembelajaran yang akan dilakukan 1. Siswa Menyimak materi masa penejajahan Belanda dan Jepang yang akan dibuat permainan puzzle 2. Siswa aktif dalam diskusi kelompok dalam merangkai puzzle 3. Siswa disiplinan dalam pembelajaran 4. Siswa aktif dalam melaporkan hasil diskusi/presentasi 1. Siswa aktif membuat rangkuman materi yang dipelajari ke dalam buku catatan 2. Siswa aktif melakukan kegiatan refleksi

28 Langkah berikutnya jika kisi-kisi telah selesai dibuat yaitu membuat instrumen observasi keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Instrumen observasi dan rekap hasil observasi keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran pada lampiran 3 c. Penilaian Proses Pembelajaran Penilaian ini dilakukan pada kelompok eksperimen yaitu kelas V A SDN 4 Mendenrejo Kradenan Blora. Instrumen yang digunakan untuk penilaian proses pembelajaran siswa diantaranya kegiatan diskusi kelompok dan presentasi. Instrumen terlampir bersama RPP pada lampiran 4 3.5 TINGKAT KESUKARAN BUTIR SOAL Tingkat kesukaran soal adalah angka yang menunjukkan proporsi peserta didik yang menjawab betul suatu butir soal (Slameto, 2001). Semakin besar tingkat kesukaran berarti soal itu semakin mudah, begitu pula sebaliknya semakin rendah tingkat kesukaran berarti soal itu semakin sukar. Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks. Indeks tingkat kesukaran (P), dapat dihitung dengan rumus: P = Jumlah peserta didik yang menjawab benar dibagi dengan jumlah peserta didik keseluruhan atau P = Proporsi peserta didik yang menjawab dengan benar Menurut Naniek Sulistya Wardani (2009:8.7), rentang skor tingkat kesukaran soal berkisar antara 0-1, secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel 3.3 Tabel 3.3 Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal Berdasarkan Skor Rentang Skor Tingkat Kesukaran 0.00 0.25 Sukar 0.26 0.75 Sedang 0.76 1.00 Mudah 3 Hasil perhitungan tingkat kesukaran soal, secara rinci disajikan pada tabel

29 Tabel 3.4 Distribusi frekuensi tingkat kesukaran soal tes II Kategori Frekuensi Item Soal Rendah 12 Sedang 8 1, 2, 3, 4, 9, 11, 12, 13, 17, 18, 19, 20 5, 6, 7, 8, 10, 14, 15, 16 Sukar 0 - Berdasarkan tabel 3.4 tidak terdapat soal yang masuk dalam kategori sukar, dan terdapat 8 soal pada kategori sedang dan 12 soal pada kategori rendah. Tingkat kesukaran soal uraian menurut klasifikasi Puspendik dalam Rahma Zulaiha (2008:34) diperoleh melalui perhitungan dengan menggunakan rumus: TK = Keterangan : TK Mean Skor Maksimum 3.5 Mean Skor maksimum : Tingkat kesukaran soal uraian : Rata-rata skor siswa : Skor maksimum perolehan soal Hasil perhitungan tingkat kesukaran soal, secara rinci disajikan pada tabel Tabel 3.5 Distribusi frekuensi tingkat kesukaran soal uraian tes II Kategori Frekuensi Item Soal Rendah 0 - Sedang 3 1, 3, 5 Sukar 2 2, 4

30 Berdasarkan tabel 3.6 tidak terdapat soal yang masuk dalam kategori rendah, terdapat 3 soal pada kategori sedang dan terdapat 2 soal pada kategori sulit. 3.6 UJI INSTRUMEN PENELITIAN 3.6.1 Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan suatu instrumen. Sebuah instrumen dinyatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto dalam Dwinanto, 2011:34) Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran adalah teknik korelasi product moment yang dikemukakan Pearson (Arikunto dalam Dwinanto; 2011:34). Rumus korelasi product moment dengan angka kasar. Keterangan: r xy x y n = koefisien korelasi pearson = variabel bebas = variabel terikat = jumlah data Uji validitas dilakukan oleh bantuan SPSS 19,0. Kriteria validitas intrumen menurut Saifuddin Azwar (2010:90) menyatakan bahwa suatu item instrumen dianggap valid jika memiliki koefissien corrected item to total correlation 0,30. Kategori inilah yang digunakan untuk menentukan ke validan soal Instrumen tes homogenitas (Tes I) dan tes formatif (Tes II) yang akan diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan uji coba terlebih dahulu. Pada tanggal 2 April 2012 dilakukan uji coba instrumen tes homogenitas (Tes I) pada 30 siswa di SD Negeri 4 Wulung Randublatung, setelah selesai uji coba instrumen tes homogenitas dan didapatkan hasil (nilai dari pekerjaan siswa), dapat dilakukan penghitungan uji validitas instrumen hasil. Dari 35 item soal

31 (pilihan ganda 35 item) tes homogenitas (tes I) setelah dilakukan penghitungan uji validitas dengan bantuan SPSS 19, diperoleh hasil item soal yang valid pada nomor 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 20, 21, 23, 24, 25, 26,27, 28,30 dan item soal yang tidak valid pada nomor 17, 20, 33 dan pada item soal yang tidak valid dibuang/tidak dipakai. Setelah uji validitas instrumen tes homogenitas (Tes I), maka dilakukan uji validitas juga pada instrumen tes formatif (Tes II) yaitu langkah-langkah seperti pada saat uji validitas instrumen tes homogenitas (Tes I), yang pertama menguji cobakan instrumen agar dikerjakan oleh siswa kelas uji coba yaitu SD Negeri 4 Wulung Randublatung dan pada tanggal 10 Maret 2012, setelah selesai uji coba instrumen tes dan didapatkan hasil (nilai dari pekerjaan siswa), dapat dilakukan penghitungan uji validitas instrumen dari 25 item soal (pilihan ganda 25 item, uraian 10 item) tes. Setelah dilakukan penghitungan uji validitas dengan bantuan SPSS 19 dan diperoleh hasil item soal yang valid untuk pilihan ganda pada nomor 2, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 21, 22, 23, 24, 25 dan item soal pilihan ganda yang tidak valid pada nomor 1, 8, 20. Sedangkan untuk item soal uraian item soal yang valid pada nomor 1, 2, 4, 6, 7, 9, 10 dan item soal uraian yang tidak valid pada nomor 3, 5, 8, dan untuk item soal pilihan ganda dan uraian pada tes II yang tidak valid dibuang/tidak dipakai. 3.6.2 Uji Reliabilitas Menurut Sudjana (2011:16), reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Artinya, kapanpun alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama. Rumus reliabilitas dengan metode Alpha (Sugiyono, 2006:282) adalah: Keterangan: : koefisien realibilitas alpha k : mean kuadrat antara subyek : mean kuadrat kesalahan

32 : varians total Koefisien reliabilitas selalu dalam rentangan 0-1 yang menunjuk pada persentase varian error dengan sumber variasi yang berbeda Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan SPSS 19,0 dan kriteria untuk menentukan tingkat reliabilitas instrument digunakan pedoman yang dikemukakan oleh George dan Mallery dalam Naniek Sulistya Wardani (2010:35) sebagai berikut: α 0,7 : tidak dapat diterima 0,7 < α 0,8 : dapat diterima 0,8 < α 0,9 : reliabilitas bagus α > 0,9 : reliabilitas memuaskan Hasil uji reliabilitas dilakukan oleh bantuan SPSS 19. Untuk penghitungan reliabilitas instrumen tes homogenitas (tes I) mendapatkan hasil penghitungan reliabilitas sebesar 0,874 dengan kategori reliabilitas bagus. Berdasarkan hasil penghitungan tersebut maka instrumen tes I dapat digunakan untuk penelitian. Untuk penghitungan reliabilitas instrumes tes II dengan hasil penghitungan reliabilitas soal pilihan ganda sebesar 0, 900 dengan kategori reliabilitas bagus dan pada hasil penghitungan reliabilitas soal uraian sebesar 0, 759 dengan kategori reliabilitas dapat diterima. Berdasarkan hasil penghitungan tersebut maka instrumen tes II dapat digunakan untuk penelitian. 3.6.3 Uji Homogenitas Uji homogenitas bertujuan untuk menguji apakah varians-varians tersebut homogen atau tidak. Kedua kelompok dikatakan homogen jika skor signifikansi > 0.05. Kaidah uji homogenitas, jika F hitung < F tabel dan p > 0,05 ( 5 %) maka hubungan kedua variabel dinyatakan homogen, sebaliknya jika F hitung > F tabel dan p < 0,05 ( 5%) maka tidak homogen. Uji homogenitas menggunakan bantuan SPSS 19.0. Metode pengambilan keputusan pada uji homogenitas menurut Duwi Priyatno (2010:99) yaitu jika signifikansi > 0,05 maka H 0 diterima (varian sama) dan jika signifikansi < 0,05

33 maka H 0 ditolak (varian berbeda). Hasil uji homogenitas antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel 3.6 Tes Uji Homogenitas Tes I Test of Homogeneity of Variances Nilai tes 1 Levene Statistic df1 df2 Sig.,283 1 46,597 Dari tabel 3.8 diketahui bahwa angka signifikansi dari hasil uji homogenitas tes 1 antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mencapai 0,597. Hal ini berarti kedua kelompok homogen atau dalam kata lain kedua kelompok dalam keadaan yang sama jika p > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok tersebut adalah homogen karena 0,597 > 0,05. 3.7 TEKNIK ANALISIS DATA Data yang terkumpul dari hasil tes akhir pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dilakukan pengujian perbedaan rata-rata. Untuk menguji perbedaan rata-rata dipakai Uji t ragam sama yang dilakukan dengan bantuan SPSS 19. Sebelum melakukan Uji t dipastikan nilai dalam kondisi berdistribusi normal. Untuk menguji signifikasi perbedaan mean antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol analisis data yang digunakan adalah uji t-test. Uji t-test digunakan untuk menguji signifikansi perbedaan mean antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Setelah signifikansinya kita dapat menguji hipotesis yang telah disampaikan. Hipotesis yang telah diuji bisa digunakan untuk menarik simpulan dalam penelitian ini, setelah hasil dari penelitian dibahas. Rumus statistik untuk menghitung t-tes (Sugiyono, 2006:119), sebagai berikut:

34 Keterangan: t = t hitung = variansi kelompok eksperimen = variansi kelompok kontrol = jumlah kelompok eksperimen = jumlah kelompok kontrol = mean nilai tes akhir kelompok eksperimen = mean nilai tes akhir kelompok eksperimen