PENYUSUNAN SKALA PSIKOLOGIS KORBAN CYBER BULLYING. Dosen Pengampu: Prof. Dr. Edi Purwanta, M.Pd Dr. Ali Muhtadi, M.Pd

dokumen-dokumen yang mirip
PEDOMAN KUESIONER TERBUKA CYBER BULLYING. Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling

PENYUSUNAN SKALA PSIKOLOGIS GAYA BELAJAR SISWA. Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling

PENYUSUNAN SKALA PSIKOLOGIS PERENCANAAN KARIR. Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling

PEDOMAN WAWANCARA AGRESIF VERBAL. Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling

TUGAS INDIVIDU PENGEMBANGAN SKALA PSIKOLOGIS DALAM BIDANG PRIBADI-SOSIAL

#### Selamat Mengerjakan ####

#### SELAMAT MENGERJAKAN ####

2016 HUBUNGAN ANTARA CYBERBULLYING DENGAN STRATEGI REGULASI EMOSI PADA REMAJA

LAMPIRAN A. Skala Penelitian (A-1) Beck Depression Inventory (A-2) Skala Penerimaan Teman Sebaya (A-3) Skala Komunikasi Orangtua-Anak

TUGAS INDIVIDU PENGEMBANGAN SKALA PSIKOLOGIS DALAM BIDANG KARIR

Angket 1 No Pernyataan SS S TS STS

Perpustakaan Unika LAMPIRAN

TUGAS INDIVIDU PENGEMBANGAN INSTRUMEN BIMBINGAN DAN KONSELING (KUESIONER BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR)

SKALA AKTUALISASI DIRI REMAJA DITINJAU DARI KELEKATAN REMAJA DAN IBU

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa kanakkanak

ITEM KECEMASAN WANITA MENGHADAPI MENOPAUSE

LAMPIRAN I KATA PENGANTAR

ANGKET KEPERCAYAAN DIRI SISWA

LAMPIRAN A-1 SKALA DEPRESI PADA REMAJA

BULLYING. I. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. informasi dapat diakses kapan saja dan dimana saja, sehingga penyebaran. informasi dapat berjalan cepat dan tidak mengenal jarak.

INSTRUMEN PENELITIAN PROFIL PROAKTIVITAS PESERTA DIDIK SMP PETUNJUK PENGISIAN

Puskesmas :... Tanggal pengisian :... RAHASIA KUESIONER PENJARINGAN KESEHATAN PESERTA DIDIK SEKOLAH LANJUTAN

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN A-1 SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL A-2 SKALA KONSEP DIRI

Lampiran 1. Uji validitas dan reliabilitas. Hasil try out Penyesuaian diri

#### Selamat Mengerjakan ####

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kebutuhan, menempatkan kebutuhan individu akan harga diri sebagai kebutuhan pada level

Pssst... Ada Bahaya di Sekitar Kita

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

KUESIONER PENELITIAN

#### Selamat Mengerjakan ####

PEDOMAN ANGKET TERBUKA PERENCANAAN KARIR. Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling

PENGEMBANGAN SKALA PSIKOLOGI BIDANG KARIR

52 Perpustakaan Unika LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

IDENTITAS Nomor : / G. 40 / 07 (Diisi oleh peneliti) Usia : Jenis kelamin :

BULLYING & PERAN IBU Penyuluhan Parenting PKK Tumpang, 29 Juli 2017

Pssst... Ada Bahaya di Sekitar Kita

Kata Pengantar. Kuisioner ini bertujuan untuk mengumpulkan data dari para buruh pabrik X yang akan

BAB I PENDAHULUAN. A. LatarBelakang. individu khususnya dibidang pendidikan. Bentuk kekerasan yang sering dilakukan

LAMPIRAN 1 RINCIAN ALAT UKUR 1. Persepsi remaja awal tentang pola asuh otoriter orangtua

PETUNJUK PENGISIAN. #### Selamat Mengerjakan ####

Perpustakaan Unika LAMPIRAN

Lampiran 1. PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Koping Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

Validitas Item Self-Esteem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan para mahasiswa yang tanggap akan masalah, tangguh, dapat di

DAMPAK PSIKOLOGIS BULLYING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan Internet dalam segala bidang seperti e-banking, e-commerce, e-government,eeducation

Lampiran 1 Alat Ukur DATA PRIBADI. Jenis Kelamin : Pria / Wanita IPK :... Semester ke :...

SELAMAT MENGERJAKAN TERIMA KASIH ATAS BANTUAN DAN KERJASAMANYA.

PETUNJUK PENGISIAN. 1. Isilah identitas anda pada tempat yang telah disediakan. 2. Baca masing-masing pernyataan dengan teliti dan pilih jawaban yang

SKALA PERILAKU KONSUMTIF MEMBELI TELEPON SELULER

Astry Evana P.Y.H. Universitas Sumatera Utara

Skala Agresivitas Petunjuk Pengisian Skala

Perpustakaan Unika LAMPIRAN 66

Pengendalian Emosi. Rerata Empirik (RE) : 124,95. Rerata Hipotetik (RH) : 107,5. Tergolong Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Nomor : Usia : PETUNJUK PENGISIAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER FAKTOR-FAKTOR PROKRASTINASI AKADEMIK SEBELUM UJI COBA. No. Pernyataan SS S N TS STS

Selamat pagi / siang /sore, Saudara dan Saudari yang saya hormati,

TUGAS SKALA PSIKOLOGI DENGAN TEMA KECERDASAN MORAL (PRIBADI-SOSIAL)

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN SEBELUM UJI COBA. 1. Skala Tawakal ( I ) 2. Skala Adversity Quotient ( II )

LAMPIRAN A. Skala Penelitian. Universitas Sumatera Utara

Setelah beberapa lama, Kau mengerti bahwa sinar mentari pun akan membakarmu kalau berlebihan,

LAMPIRAN I : KUESIONER KECERDASAN EMOSIONAL. sedang melakukan penelitian mengenai kondisi para dokter muda selama bertugas di

63 Perpustakaan Unika LAMPIRAN

PEDOMAN WAWANCARA KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA. Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling

Perawan / Menikah / Janda Cerai / Janda Meninggal * Jumlah Anak : Orang * Coret yang tidak perlu C A R A P E N G E R J AAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

PEDOMAN WAWANCARA DAN OBSERVASI

DAFTAR PUSTAKA. Anastasi, A. dan Urbina, S Tes Psikologi. Edisi Bahasa Indonesia. Jilid 1. Alih Bahasa : Imam, R.H. Jakarta : Prenhallindo.

STRUKTUR ORGANISASI PT. SUN MOTOR SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menuju masa. lainnya. Masalah yang paling sering muncul pada remaja antara lain

SELAMAT MENGERJAKAN TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASI ANDA

Nomor : (tidak perlu diisi) Universitas : Fakultas : Semester : Apakah Anda terdaftar sebagai mahasiswa aktif? PETUNJUK PENGISIAN SKALA I

Nomor : (tidak perlu diisi) Universitas : Fakultas : Semester : Apakah Anda terdaftar sebagai mahasiswa aktif? PETUNJUK PENGISIAN SKALA I

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan lembaga formal yang didirikan oleh pemerintah untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak akan dapat bertahan hidup sendiri.

Kekerasan Seksual oleh Media dari Sudut Pandang Penyintas

tidak akan pernah mau dengan sengaja menceritakan rahasia itu kepada orang lain.

Tanggal : Pendidikan : Usia : Tinggal dengan Ortu : Jenis Kelamin : Mempunyai Pacar : Ya / Tidak * PETUNJUK PENGISIAN SKALA

BAB I PENDAHULUAN. Individu sebagai makhluk sosial membutuhkan interaksi dengan lingkungan

BLUE PRINT SKALA KEMATANGAN VOKASIONAL. Kematangan vokasional merupakan kesiapan dan kemampuan individu dalam

Lampiran 1. Hasil Analisa Aitem Uji Coba. Skala Sikap Terhadap Menopause

BAB I PENDAHULUAN. memasuki masa dewasa (Rumini, 2000). Berdasarkan World Health. Organization (WHO) (2010), masa remaja berlangsung antara usia 10-20

BAB IV PERBANDINGAN PEMIKIRAN ABDULLAH NASHIH ULWAN DAN B.F. SKINNER SERTA RELEVANSI PEMIKIRAN KEDUA TOKOH TERSEBUT TENTANG HUKUMAN DALAM PENDIDIKAN

INFORMASI PERKEMBANGAN ANAK (Diisi oleh Orang tua)

SELF ESTEEM KORBAN BULLYING (Survey Kepada Siswa-siswi Kelas VII SMP Negeri 270 Jakarta Utara)

BAB I RENCANA PENELITIAN. formal, pendidikan dilakukan oleh sebuah lembaga yang dinamakan sekolah,.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Harga Diri. Harris, 2009; dalam Gaspard, 2010; dalam Getachew, 2011; dalam Hsu,2013) harga diri

SKALA SIKAP KOMUNIKASI ORANG TUA-ANAK DAN KEPERCAYAAN DIRI. Alifia Rizki Yanuarita Mahasiswa UKSW FKIP BK

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perubahan zaman yang semakin pesat ini membawa dampak ke berbagai

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN A-1 SKALA PENELITIAN PENYESUAIAN SOSIAL A-2 SKALA PENELITIAN PENERIMAAN DIRI

BAB I PENDAHULUAN. banyak anak yang menjadi korban perlakuan salah. United Nations Children s

Penyesuaian Diri Menantu Perempuan Mean empirik: 49,67 SD Empirik: 6,026 SD: 6/5 x : 7,2312

Transkripsi:

PENYUSUNAN SKALA PSIKOLOGIS KORBAN CYBER BULLYING Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling Dosen Pengampu: Prof. Dr. Edi Purwanta, M.Pd Dr. Ali Muhtadi, M.Pd Oleh: DESY WISMASARI 16713251012 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2017 1

PENYUSUNAN SKALA PSIKOLOGIS KORBAN CYBER BULLYING A. KAJIAN TEORI 1. Definisi Korban Cyber Bullying Cyber bullying didefinisikan Kowalski.dkk (2008:46) adalah perilaku kekerasan dalam penggunaan teknologi seperti internet dan telepon seluler yang dilakukan secara berulang dan terus menerus. Secara umum perilaku cyber bullying yang dilakukan oleh individu melalui dunia maya merupakan salah satu bentuk kekerasan paling umum yang sering kita jumpai di dunia maya.tingkah laku tersebut dilakukan individu dengan sengaja melalui media teknologi dan dunia maya guna mencelakai korban melalui perkataan yang tidak diinginkan korban. Shariff (2009:41) berkata bahwa cyber bullying adalah perilaku kekerasan dan pelecehan yang dilakukan melalui penggunaan media elektronik seperti: e-mail, pesan instan, pesan teks, blog, ponsel, pagar, dan website. Bentuk perilaku cyber bullying biasanya dilakukan melalui teknologi dan dunia maya secara disengaja dan berulang-ulang guna menyerang orang lain dalam bentuk perkataan yang kurang sesuai dengan norma. Menurut Donagen (2012:35) menjelaskan bahwa perilaku cyber bullying adalah perilaku yang dilakukan berulang kali mengolok-olok orang lain secara online atau berulang kali posting pesan yang memalukan orang lain secara online yang tidak pernah mereka lakukan. Tingkat kekerasan 2

yang tinggi cenderung berperilaku negatif serta lebih sering mengalami konflik dengan orang lain karena dengan teknologi perasaan yang terpendam seperti, marah, benci, kecewa bisa tersampaikan kepada orang lain. Rahayu (2012:24) menjelaskan bahwa perilaku cyber bullying adalah seorang anak atau remaja mendapat perlakuan tidak menyenangkan sperti dihina, diancam, dipermalukan, disiksa, atau menjadi target bulan-bulanan oleh anak atau remaja yang lain menggunakan teknologi internet, teknologi digital interaktif maupun teknologi mobile. Kekerasan yang dilakukan antar siswa melalui teknologi dan dunia maya dimana pelaku lebih berkuasa guna mencelakai korban melalui perkataan yang tidak diinginkan korban seperti, dihina, diancam, dipermalukan, disiksa, yang berdampak pada mental korban terganggu dan trauma. Dari pemaparan para tokoh di atas mengenai pengertian korban cyber bullying dapat ditarik kesimpulan bahwa korban cyber bullying merupakan individu atau sekelompok yang mengalami penderitaan sebagai akibat perilaku kekerasan dan pelecehan melalui penggunaan media elektronik yang dilakukan berulang kali dengan mengolok-olok orang lain secara online seperti: berulang kali posting pesan yang memalukan orang lain secara online, email, pesan instan, teks pesan, blog, ponsel, pager, dan situs web dimana korban tidak mampu mempertahankan diri. 2. Ciri-ciri Korban Cyber Bullying Menurut Chadwick (2014:43) menjelaskan ciri-ciri korban cyber bullying sebagai berikut : 3

a. Korban merasa rendah diri, yaitu korban sering mendapat ancaman dari pelaku, dan mengakibatkan korban cemas dan takut untuk melawan ancaman pelaku. b. Harga diri rendah, yaitu Korban menilai dirinya secara negatif sehingga merasa harga dirinya rendah. c. Korban depresi, yaitu korban tidak mampu menceritakan kepada orang lain ancaman yang menyerangnya, dan tidak mampu menyelesaikanya sendiri sehingga korban mengalami stres yang berlebihan dan berkelanjutan menjadi depresi. d. Berpikiran untuk bunuh diri, yaitu Korban merasa dirinya tidak berguna sehingga lebih memilih untuk bunuh diri. e. Kurangnya teman dan kualitas persahabatan yang rendah, yaitu korban merasa rendah diri dan orang lain akan berbuat jahat pada dirinya sehingga malas untuk berteman dan sering menarik diri dari lingkungan sosial. f. Prestasi akademik yang rendah, dan tidak nyaman disekolah, yaitu kemampuan akademik korban yang rendah, yang diakibatkan kurangnya rasa nyaman dengan teman-teman disekolah. g. Mengalami gejala psikosomatik antara lain, korban sakit kepala, keram perut, batuk, dan sakit tenggorokan, yaitu gejala yang sering timbul pada korban yang disebabkan korban merasa cemas berlebihan yang ditandai rasa sakit pada tubuh. 4

Variabel : Korban Cyber Bullying SKALA KORBAN CYBER BULLYING Definisi Operasional: Korban cyber bullying merupakan seorang individu atau kelompok yang mengalami penderitaan sebagai akibat perilaku kekerasan dan pelecehan melalui penggunaan media elektronik yang dilakukan berulang kali dengan mengolok-olok orang lain secara online seperti: berulang kali posting pesan yang memalukan orang lain secara online, email, pesan instan, teks pesan, blog, ponsel, pager, dan situs web dimana korban tidak mampu mempertahankan diri. Item Skala Korban Cyber Bullying 1. Korban merasa rendah diri. Deskripsi : Korban sering mendapat ancaman dari pelaku dan mengakibatkan a. Favourable korban cemas dan takut untuk melawan ancaman dari pelaku. 1.Saya termasuk anak paling kuper di bandingkan teman-teman lainnya 2.Saya tidak berani untuk mengawali pembicaraan dengan teman-teman di sekolah. 3.Kemampuan ekonomi keluarga saya paling rendah dibandingkan teman-teman. b. Unfavourable 1. Saya selalu berpenampilan sesuai dengan model terbaru. 2. Saya tidak pernah ketinggalan dengan gaya hidup teman-teman di sekolah. 3. Saya selalu tampil percaya diri di kelas maupun di tempat umum. 2. Harga diri rendah Deskripsi : Korban menilai dirinya secara negatif sehingga merasa harga dirinya rendah. 5

a. Favourable 1. ketika teman-teman di sekolah berkata tidak sopan, saya tidak berani berkomentar dan memilih untuk diam. 2. Saya tidak berani melawan teman-teman yang sering berbuat kasar di sekolah. 3. Saya terpaksa menuruti permintaan dan perintah teman di sekolah. b. Unfavourable 1. Saya marah ketika ada teman yang berperilaku tidak sopan. 2. Saya marah ketika ada teman yang berperilaku tidak sopan. 3. Saya yakin dengan kemampuan yang dimiliki saya jauh lebih berkualitas dibandingkan teman-teman. 3. Korban depresi Deskripsi : Korban tidak mampu menceritakan kepada orang lain ancaman a. Favourable yang menyerangnya, dan tidak mampu menyelesaikanya sendiri sehingga korban mengalami stres yang berlebihan dan berkelanjutan menjadi depresi. 1. Saya sering sedih dan tidak dapat menghilangkannya. 2. Saya menyalahkan diri untuk semua hal buruk yang terjadi. 3. Saya sering menangis dan tidak tahan lagi dengan keadaan yang terjadi. b.unfavourable 1. Saya tidak merasa kecewa dengan keadaan sendiri. 2. Saya tidak merasa sebagai pribadi yang sedang di hukum. 3. Saya senang dengan rutinitas kegiatan yang dilakukan. 4. Berpikiran untuk bunuh diri Deskripsi : Korban merasa dirinya tidak berguna sehingga lebih memilih untuk bunuh diri. a. Favourable 1. Saya mempunyai pikiran-pikiran untuk bunuh diri namun tidak berani melakukanya. 2. Saya akan bunuh diri jika ada kesempatan. 6

3. Saya selalu menyalahkan diri dan lebih memilih untuk mengakhiri hidup. b. Unfavourable 1. Saya tidak mempunyai pemikiran sedikit pun untuk bunuh diri. 2. Ketika ada masalah saya lebih memilih berbicara kepada orang lain dari pada harus mengakhiri hidup. 3. Jika ada masalah saya selalu berusaha menyelesaikannya dan berpikir panjang. 5. Kurangnya teman dan kualitas persahabtan yang rendah. Deskripsi : Korban merasa rendah diri dan orang lain akan berbuat jahat pada a. Favourable dirinya sehingga malas untuk berteman dan sering menarik diri dari lingkungan sosial. 1. Saya lebih memilih menyendiri dari pada bercanda dengan temanteman di sekolah. 2. Saya sering dikeluarkan dari group media sosial. 3. Saya merasa teman di media sosial semakin berkurang. b. Unfavourable 1. Saya mempunyai banyak teman yang menyenangkan di media sosial. 2. Saya termasuk tipe orang yang mudah bersosialisasi dengan semua orang. 3. Saya tidak kehilangan minat untuk berteman dengan orang lain 6. Prestasi akademik yang rendah Deskripsi : Kemampuan akademik korban yang rendah, yang diakibatkan a. Favourable kurangnya rasa nyaman dengan teman-teman disekolah. 1. Saya di tegur orang tua ketika mendapatkan nilai ulangan di bawah KKM. 2. Nilai ulangan harian saya paling rendah di bandingkan nilai teman-teman. 3. Saya mengalami kesulitan berkonsentrasi ketika mengikuti pelajaran di sekolah. 7

b. Unfavourable 1. Nilai semester tahun ini lebih bagus di bandingkan tahun sebelumnnya. 2. Saya termasuk tipe orang yang disiplin dan rajin belajar Nilai rapor saya selalu di atas KKM. 3. Nilai rapor saya selalu di atas KKM. 7. Mengalami gejala psikosomatik Deskripsi: Gejala yang timbul pada korban disebabkan korban merasa cemas berlebihan yang ditandai rasa sakit pada tubuh. a. Favourable 1. Saya cemas sehingga tidak dapat berpikir tentang hal lainnya. 2. Saya sering mengeluarkan keringat dingin ketika membuka pesan di media sosial. 3. Kadang-kadang saya sering sakit kepala, mual-mual, dan tidak enak badan tanpa tahu penyebabnya. b. Unfavourable 1. Saya selalu menikmati kegiatan yang di lakukan setiap hari. 2. Kondisi fisik saya tidak bermasalah sehingga dapat berpikir tentang hal lainnya. 3. Saya selalu tenang dalam menyelesaikan masalah yang dialami. 8

Blue Print Skala Psikologis Kisi-Kisi Instrumen Korban Cyber Bullying siswa No Indikator Deskriptor No item (+) (-) Jumlah 1. Korban Korban sering 1, 15, 29 8, 22, 36 6 merasa rendah diri. mendapat ancaman dari pelaku dan mengakibatkan korban cemas dan takut untuk melawan ancaman dari pelaku. 2. Harga diri rendah Korban menilai dirinya secara negatif sehingga merasa harga dirinya rendah. 9, 23, 37 2, 16, 30 6 3. Korban Korban tidak mampu 3, 17, 31 10, 24, 6 depresi menceritakan kepada orang lain ancaman yang menyerangnya, dan tidak mampu menyelesaikanya sendiri sehingga korban mengalami stres yang berlebihan dan berkelanjutan menjadi depresi. 38 4. Berpikiran untuk bunuh diri Korban merasa dirinya tidak berguna sehingga lebih memilih untuk bunuh diri. 11, 25, 39 4, 18, 32 6 9

5. Kurangnya Korban merasa rendah 5, 19, 33 12, 26, 6 teman dan diri dan orang lain akan 40 kualitas berbuat jahat pada persahabtan dirinya sehingga malas yang rendah. untuk berteman dan sering menarik diri dari lingkungan sosial. 6. Prestasi akademik yang rendah Kemampuan akademik korban yang rendah, yang diakibatkan kurangnya rasa nyaman dengan teman-teman disekolah. 13, 27, 41 6, 20, 34 6 7. Mengalami Gejala yang timbul 7, 21, 35 14, 28, 6 gejala psikosomatik pada korban disebabkan korban merasa cemas berlebihan yang ditandai rasa sakit pada tubuh. 42 Jumalah Item Pernyataan 21 21 42 10

SKALA PSIKOLOGIS PASCASARJANA BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERISTAS NEGERI YOGYAKARTA Sehubungan dengan penelitian yang saya lakukan untuk memenuhi tugas akhir, saya mohon kesediaan anda untuk mengisi skala penelitian dan mengisi identitas anda di lembar yang tersedia. Skala penelitian ini berisi beberapa pernyataan yang saya harapkan diisi dengan sejujurnya sesuai dengan kondisi anda saat ini. Semua informasi dan jawaban anda akan terjamin kerahasiaannya. Atas bantuan dan kerjasamanya, saya mengucapkan terima kasih. Hormat saya, Desy Wismasari 11

I. IDENTITAS DIRI Nama Lengkap Nama Panggilan Sekolah Kelas No. Hp Alamat Akun : : : : : : II. PETUNJUK MENGERJAKAN Di bawah ini terdapat beberapa pernyataan. Pilihlah salah satu alternatif jawaban yang paling sesuai dengan diri anda sebenarnya. Semua pilihan jawaban adalah benar. Usahakan semua pernyataan terjawab dengan cara memberikan tanda silang ( X ) pada salah satu dari 4 (Empat) alternatif jawaban di bawah ini : SS S TS : Sangat Setuju : Setuju : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju NO PERNYATAAN SS S TS STS 1 Saya termasuk anak paling kuper di bandingkan teman-teman lainnya. 2 Saya marah ketika ada teman yang berperilaku tidak sopan. 3 Saya sering sedih dan tidak dapat menghilangkannya. 4 Saya tidak mempunyai pemikiran sedikit pun untuk bunuh diri. 5 Saya lebih memilih menyendiri dari pada bercanda dengan teman-teman di sekolah. 12

6 Nilai semester tahun ini lebih bagus di bandingkan tahun sebelumnnya. 7 Saya cemas sehingga tidak dapat berpikir tentang hal lainnya. 8 Saya selalu berpenampilan sesuai dengan model terbaru. 9 ketika teman-teman di sekolah berkata tidak sopan, saya tidak berani berkomentar dan memilih untuk diam. 10 Saya tidak merasa kecewa dengan keadaan sendiri. 11 Saya mempunyai pikiran-pikiran untuk bunuh diri namun tidak berani melakukanya. 12 Saya mempunyai banyak teman yang menyenangkan di media sosial. 13 Saya di tegur orang tua ketika mendapatkan nilai ulangan di bawah KKM. 14 Saya selalu menikmati kegiatan yang di lakukan setiap hari. 15 Saya tidak berani untuk mengawali pembicaraan dengan teman-teman di sekolah. 16 Saya marah ketika ada teman yang berperilaku tidak sopan. 17 Saya menyalahkan diri untuk semua hal buruk yang terjadi. 18 Ketika ada masalah saya lebih memilih berbicara kepada orang lain dari pada harus mengakhiri hidup. 19 Saya sering dikeluarkan dari group media sosial. 20 Saya termasuk tipe orang yang disiplin dan rajin belajar. 13

21 Saya sering mengeluarkan keringat dingin ketika membuka pesan di media sosial. 22 Saya tidak pernah ketinggalan dengan gaya hidup teman-teman di sekolah. 23 Saya tidak berani melawan teman-teman yang sering berbuat kasar di sekolah. 24 Saya tidak merasa sebagai pribadi yang sedang di hukum. 25 Saya akan bunuh diri jika ada kesempatan. 26 Saya termasuk tipe orang yang mudah bersosialisasi dengan semua orang. 27 Nilai ulangan harian saya paling rendah di bandingkan nilai teman-teman. 28 Kondisi fisik saya tidak bermasalah sehingga dapat berpikir tentang hal lainnya. 29 Kemampuan ekonomi keluarga saya paling rendah dibandingkan teman-teman. 30 Saya yakin dengan kemampuan yang dimiliki saya jauh lebih berkualitas dibandingkan temanteman. 31 Saya sering menangis dan tidak tahan lagi dengan keadaan yang terjadi. 32 Jika ada masalah saya selalu berusaha menyelesaikannya dan berpikir panjang. 33 Saya merasa teman di media sosial semakin berkurang. 34 Nilai rapor saya selalu di atas KKM. 35 Kadang-kadang saya sering sakit kepala, mualmual, dan tidak enak badan tanpa tahu penyebabnya. 14

36 Saya selalu tampil percaya diri di kelas maupun di tempat umum. 37 Saya terpaksa menuruti permintaan dan perintah teman di sekolah. 38 Saya senang dengan rutinitas kegiatan yang dilakukan. 39 Saya selalu menyalahkan diri dan lebih memilih untuk mengakhiri hidup. 40 Saya tidak kehilangan minat untuk berteman dengan orang lain 41 Saya mengalami kesulitan berkonsentrasi ketika mengikuti pelajaran di sekolah. 42 Saya selalu tenang dalam menyelesaikan masalah yang dialami. ** Terima Kasih 15