BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi seperti pada masa sekarang ini, hal ini mengubah pertukaran

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dewasa ini, persaingan dalam dunia industri di negara kita

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dunia yang semakin berhubungan, juga saling terkait satu sama lain dalam

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. bahwa perusahaannya pada suatu waktu tidak dapat memenuhi keinginan pelanggan

BAB 1 PENDAHULUAN. perdagangan bebas. Persaingan dunia usaha yang semakin ketat menimbulkan tantangan

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

Diagram 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah (Lanjutan)

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. (17/10/2008) Nomor 30, yang dibuat dihadapan Hj. YULFITA RAHIM Sarjana

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai akibat dari krisis ekonomi global yang sedang berlangsung. Hal ini

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

Lampiran 1. Struktur Organisasi

Analisis Dukungan Fungsi Produksi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan. No. Kategori Pertanyaan Y T. tujuan-tujuan jangka pendek?

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era Globalisasi seperti saat ini manusia sangat memerlukan

Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Masing-Masing Jabatan di. PT. Intan Suar Kartika. 1. Menentukan visi dan misi perusahaan

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. PT. Auto Sukses Perkasa berdiri pada tahun 2006 merupakan perusahaan yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 ANALISA DAN EVALUASI SISTEM YANG BERJALAN. kepada Factory Manager untuk dikelola dengan baik.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. beralamat di Jalan Prepedan Raya No 54, Kalideres, Jakarta Barat.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Berikut adalah informasi tentang perusahaan dan sistem yang berjalan

BAB IV PEMBAHASAN. Secara umum, penelitian ini bertujuan membantu perusahaan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat. Hal ini mengakibatkan tingginya tingkat persaingan yang mana dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. waktu menganggur mesin (idle machine) akan semakin berkurang dan secara. otomatis waktu produksi akan semakin cepat.

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. yaitu pakan ternak berbentuk mesh, pellet, dan crumble. PT. Gold Coin memiliki

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

Tabel I.1 Jumlah Permintaan Produk PT. Nikkatsu Electric Works Tahun (Sumber : Data PT. Nikkatsu Electric Works)

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk

BAB 3. Analisa Kebutuhan Basisdata

BAB 9 MANAJEMEN OPERASIONAL SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya over budget. Peletakkan lantai

BAB I PENDAHULUAN. operasi pada suatu perusahaan adalah kesiapan mesin mesin produksi dalam. diperlukan adanya suatu sistem perawatan yang baik.

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan

BAB I PENDAHULUAN. meminimisasi terhambatnya proses produksi jika terjadi kerusakan.

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh konsumen sehingga produk tersebut tiba sesuai dengan waktu yang telah

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3. perusahaan manufaktur sekaligus eksportir yang bergerak di bidang furniture. rotan, enceng gondok, pelepah pisang dan sebagainya.

ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PROSES PEMBUATAN PRODUK BUSI DI PT. DENSO INDONESIA Nama : Chika Lorenthia Nandalika NPM : Jurusan :

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. bergerak dalam dunia industri khususnya sebagai supplier bahan baku

1 Apakah letak pabrik mudah. dijangkau? 2 Apakah pabrik dalam keadaan bersih. dan rapi? 3 Apakah suhu ruangan produksi terlalu. panas?

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya konsumen yang semakin pintar dalam memilih produk. Hal ini

guna memenuhi kebutuhan furniture di Indonesia.

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III ANALISA MASALAH

SISTEM PENGENDALIAN PRODUKSI (X) Pengendalian Proses

BAB I PENDAHULUAN.

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB IV PEMBAHASAN. Food Industries yang akan dibahas antara lain adalah: a) Tahapan audit yang dilakukan (survei pendahuluan dan evaluasi sistem

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. SUPER. Bisnis awal yang disertai dengan slogan Certainly Better, Better Be

BAB 2 LANDASAN TEORI

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dibahas antara lain sejarah singkat, kegiatan, struktur organisasi, serta tata laksana

: MANAGER & STAFF. 5 Apakah terdapat rotasi pekerjaan yang dilakukaan perusahaan?

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. oleh pelanggan untuk di jadikan sepatu atau sandal.

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. optimal baik segi mutu maupun ekonomi. Dibutuhkan proses perencanaan yang

Bab III PROSES PENGUMPULAN DATA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian tempat penulis melakukan penelitian adalah sebuah PT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis kebutuhan informasi,

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB IV PEMBAHASAN. perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum CV. AWAM ELEKTRONIK. CV. AWAM ELEKTRONIK yang terletak di Jl Raya Babad 230,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk memberikan yang terbaik bagi kepuasan dan memenuhi

ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI MESIN RING FRAME DENGAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE DI PT INDORAMA SYNTHETICS Tbk

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN I.1

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti pada masa sekarang ini, hal ini mengubah pertukaran produk dan informasi antar negara menjadi hal yang umum. Seluruh dunia telah terhubung pada era globalisasi ini, hal ini tentunya juga meningkatkan persaingan di antara perusahaan-perusahaan yang ada, dimana persaingan tidak hanya berlangsung di antara perusahaan yang ada dalam suatu negara tetapi juga terjadi di antara semua perusahaan yang ada di seluruh dunia. Oleh karena itu, perusahaan yang ada harus beradaptasi dengan kondisi ini dengan meningkatkan kemampuannya untuk bersaing. Untuk mencapai tujuan ini, perusahaan harus mampu meningkatkan efektifitas dan efisiensinya dalam menjalankan produksinya. Untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi ini, perusahaan harus menggunakan seluruh sumber daya yang dimilikinya dengan maksimal, Dengan mampu memanfaatkan seluruh sumber daya yang dimilikinya, perusahaan akan mampu membuat produk yang mampu bersaing di pasar, sehingga perusahaan akan memperoleh keuntungan. Untuk mampu memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada ini, terutama di perusahaan manufaktur, perusahaan harus dapat menjaga seluruh fasilitas yang dimilikinya agar dapat terus beroperasi dengan sebaik-baiknya. PT Moon Lion Industries adalah sebuah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang pembuatan bolt & nut. Dimana perusahaan manufaktur ini tentunya memiliki cukup banyak mesin yang digunakan dalam proses produksinya. Oleh karena itu,

2 perusahaan harus dapat mengatur proses maintenance dengan baik agar mesin tidak mudah mengalami kerusakan. Rusaknya mesin akan menghambat produksi, karena apabila mesin mengalami kerusakan akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk diperbaiki. Dimana hal ini akan mengganggu jadwal yang ada, terutama apabila kerusakan terjadi di saat-saat penting, misalnya ketika dekat dengan waktu pemenuhan pesanan dari pelanggan. Karena hal tersebut, proses maintenance harus dilakukan dengan baik dan pada saat yang tepat agar dapat mencegah kerusakan mesin dan mengurangi biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk perbaikan terhadap mesin-mesin yang ada. Perhitungan bagi waktu maintenance sangat penting karena dengan melakukan maintenance pada saat yang tepat juga dapat mengurangi biaya pemeliharaan yang kurang perlu. Dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin maju, masalah yang ada di atas dapat diatasi dengan membangun suatu sistem informasi yang membantu perusahaan untuk menentukan kapan waktu maintenance yang tepat. Hal ini tentunya akan memudahkan perusahaan dibandingkan dengan cara manual, dan tentunya dapat meningkatkan efisiensi dari perusahaan. 1.2 Perumusan Masalah Proses produksi pada PT Moon Lion Industries yang berlangsung terus menerus selama 8 jam meningkatkan kemungkinan rusaknya mesin yang ada di dalam perusahaan. Dimana mesin dapat rusak tiba-tiba dan mengganggu proses produksi terutama apabila terjadi pada saat-saat kritis, hal ini menunjukkan pentingnya perhatian perusahaan terhadap perawatan terhadap mesin-mesin yang ada. Untuk dapat melakukan

3 perawatan dengan baik dapat dilakukan dengan menggunakan metode preventive maintenance yang tepat. Dengan menggunakan preventive maintenance, perusahaan dapat menjadwalkan perawatan yang rutin terhadap mesin-mesin yang ada, sehingga dapat mengurangi kemungkinan rusaknya mesin dan maintenance yang kurang perlu. Dengan adanya jadwal rutin, proses produksi juga dapat dilakukan tanpa adanya gangguan karena jadwal produksi dapat disesuaikan dengan proses maintenance ini. Proses preventive maintenance ini dapat dilakukan dengan memperhitungkan data kerusakan historis yang ada, dimana data-data kerusakan yang ada ini belum digunakan sebagai acuan dalam melakukan maintenance dan proses maintenance hanya dilakukan secara intuitif. Dimana hal ini sering mengakibatkan terlambatnya proses maintenance dilakukan dan mesin mengalami kerusakan, ataupun terlalu cepatnya maintenance dilakukan sehingga mengakibatkan keluarnya biaya maintenance yang sebenarnya tidak diperlukan. Selain permasalahan waktu maintenance, dalam proses maintenance suatu komponen tentunya dibutuhkan komponen pengganti untuk menggantikan komponen yang rusak tersebut. Komponen yang baru dapat dipesan melalui supplier, dimana tentunya kita harus menyimpan komponen tersebut sehingga tersedia ketika dibutuhkan. Penyimpanan komponen tersebut tentunya membutuhkan biaya simpan, dimana selain biaya simpan tersebut juga terdapat biaya pesan ke supplier komponen tersebut. Untuk dapat menekan biaya yang berkaitan dengan komponen ini tentunya kita harus dapat menentukan kapan pemesanan harus dilakukan dan berapa jumlah pemesanan yang harus dipesan sehingga dapat memperoleh kombinasi biaya pesan dan biaya simpan yang paling rendah.

4 Dengan demikian, perumusan masalah utama dalam hal ini adalah bagaimana menentukan penjadwalan yang tepat dalam melakukan pemeliharaan komponen mesin agar dapat meminimasi kerusakan mesin dan dapat menghemat biaya yang dikeluarkan. Penggunaan sistem informasi untuk melakukan penjadwalan maintenance ini akan sangat membantu perusahaan dalam menentukan waktu maintenance yang tepat dengan efektif dan efisien bila dibandingkan dengan cara manual atau based on paper. 1.3 Ruang Lingkup Permasalahan Agar penelitian dapat dilakukan dengan terfokus pada tujuan dan manfaatnya, maka ruang lingkup akan dibatasi dengan batasan sebagai berikut : 1. Penelitian dilakukan pada departemen maintenance pada PT Moon Lion Industries. 2. Penelitian dilakukan terhadap mesin-mesin yang melakukan proses produksi. 3. Perencanaan pemeliharaan dilakukan terhadap mesin-mesin dan komponenkomponen yang bersifat kritis dalam proses produksi yang berjalan. 4. Data perhitungan downtime hanya dihitung ketika mesin rusak dan tidak termasuk setup time yang terjadwal ketika proses produksi akan dimulai. 5. Faktor kesalahan manusia (human error) pada saat pengoperasian mesin tidak dianggap sebagai penyebab terjadinya kerusakan mesin. 6. Penentuan penjadwalan pemeliharaan mesin yang baru merupakan usulan dan perbaikan dari metode perawatan yang digunakan sekarang. 7. Pengembangan sistem informasi yang dilakukan hanya terbatas pada sistem informasi yang mendukung sistem pemeliharaan yang akan direncanakan.

5 8. Pengumpulan data kerusakan mesin diperoleh dari bagian Maintenance yaitu data kerusakan selama 6 bulan dengan periode Maret 2009 sampai dengan Agustus 2009 9. Kriteria mesin kritis ditentukan oleh besarnya jumlah breakdown yang disebabkan oleh berbagai kerusakan yang terjadi pada mesin. 10. Data permintaan untuk pemesanan suku cadang komponen kritis merupakan data estimasi breakdown dengan simulasi Monte Carlo bulan September 2009 sampai dengan bulan Februari 2010 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian Beberapa tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : Mengetahui jenis mesin dan komponen kritis yang menjadi penyebab terjadinya breakdown. Mengetahui interval waktu penggantian untuk komponen kritis pada mesin kritis untuk mencegah terjadinya breakdown secara tiba-tiba. Mengetahui interval waktu pemeriksaan yang optimal untuk komponen kritis pada mesin kritis. Membandingkan nilai reliability komponen kritis pada kondisi sekarang setelah diterapkannya preventive maintenance. Mengetahui biaya maintenance dan dapat menekan biaya untuk melakukan pemeliharaan mesin. Mengetahui perkiraan jumlah breakdown untuk komponen kritis pada mesin kritis untuk enam periode mendatang (September 2009 - Februari 2009).

6 Mengetahui waktu pemesanan dan jumlahnya sehingga dapat menekan biaya pemesanan dan biaya simpan yang dikeluarkan. Mendesain sebuah sistem informasi yang akan mendukung proses preventive maintenance yang akan diterapkan di dalam pengambilan keputusan oleh perusahaan. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : Bagi perusahaan Membantu perusahaan dalam melakukan maintenance sehingga perusahaan dapat menjaga agar mesin-mesin yang ada selalu dalam keadaan siap pakai. Mengetahui interval waktu yang tepat untuk melakukan penggantian komponen dan interval waktu untuk melakukan pemeriksaan terhadap komponen serta mengetahui tingkat keandalan dari komponen yang ada. Meminimasi biaya maintenance yang akan dikeluarkan sehingga dapat meningkatkan kinerja dari mesin produksi dan memperlancar kegiatan proses produksi di dalam perusahaan. Mengetahui kapan dan berapa jumlah pemesanan komponen yang sebaiknya dilakukan untuk dapat menekan biaya pesan dan biaya simpan yang muncul. Perusahaan dapat menggunakan sistem informasi untuk memberi kemudahan untuk mengorganisasikan data kerusakan dan penjadwalan preventive maintenance sehingga perawatan mesin dapat dilakukan dengan lebih rapi dan terencana dengan baik.

7 Bagi penulis Mengerti tentang pentingnya preventive maintenance dan menerapkan teori yang ada untuk menyelesaikan masalah perawatan mesin yang ada pada perusahaan serta mampu menerapkan teori yang ada pada keadaan nyata yang ada di lapangan. Mengembangkan kemampuan analisa dan desain sistem serta menyusun suatu sistem informasi yang terkait dengan preventive maintenance pada mesin dan seluruh biaya yang terkait dengan preventive maintenance. Mampu menyelesaikan Studi Program Ganda Teknik Industri dan Sistem Informasi di jenjang pendidikan strata satu (S1) di Universitas Bina Nusantara. 1.5 Gambaran Umum Perusahaan 1.5.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT. Moon Lion Industries bergerak pada bidang pembuatan dan penjualan baut, mur dan screws dan produk baut baja lainnya. Perusahaan yang beralamatkan di Jalan Rawa Bali I No. 8 di kawasan industri Pulogadung didirikan pada tahun 1972 di hadapan notaris di Jakarta dan disahkan oleh Menteri Kehakiman RI pada tanggal 30 November 1972 dengan No. Y.A. 5/67/13. PT. Moon Lion Industries didirikan dengan modal sebesar USD 300,000 dengan 60% berasal dari modal asing dan modal dalam negeri sebesar 40%. Pabrik dibangun pada tahun 1973 dan memiliki luas satu hektar. Direktur utama pada saat itu adalah Bp. Sofyan Rahman Tamin dan General Manager adalah Bp. Bruce Sun. Pada bulan September 1973 percobaan (trial) produk baru dimulai dan dilakukan sampai dengan sekarang.

8 Pada awal tahun 1974, PT. Moon Lion Industries mulai menjual hasil produksinya dengan total penjualan omset sekitar dua ratus lima puluh juta rupiah. Dengan tingkat penjualan yang meningkat dengan pesar, omset penjualan pada tahun 1984 telah mencapai nilai sebesar dua puluh lima milyar rupiah. Dimana besar omset penjualan pada kurun waktu sepuluh tahun telah meningkat sebesar 96.65 persen. Pada tahun 1981 PT. Moon Lion Industries mendapatkan ijin dari BKPM untuk mengembangkan kapasitas produksinya dari 2224 m/t menjadi 21300 m/t per tahun. Pada tahun 1986, pemegang saham menambah jumlah modal yang ada menjadi sebesar USD 1,300,000. Pada tahun 1989, PT. Moon Lion Industries membeli sebidang tanah yang memiliki luas sebesar 26000 m 2 di daerah zona industri manis Tangerang yang akan digunakan dalam membangun pabrik baru. Pata tahun 1990, pemegang saham menambahkan modal yang ada di dalam perusahaan sebesar tujuh ratus ribu dolar sehingga nilai modal menjadi sebesar USD 2,000,000. pada tahun 1992, pabrik di Tangerang diperluas. Pabrik ini diperluas kembali pada tahun 1994, di tahun ini, omset penjualan telah berkisar sekitar seratus trilyun rupiah. Sehubungan dengan rencana perluasan yang dimiliki, PT. Moon Lion Industries kembali membeli tanah di daerah Cikande Serang dengan luas 128000 m 2 pada tahun 1996. Pada tahun 1997, gedung kantor yang berada di Pulogadung diperluas dan pada tahun 1999, jenis produk yang diproduksi diperluas dengan menambahkan produk jenis stainless steel yang diproduksi pada pabrik yang berada di Tangerang. Sekarang PT. Moon Lion Industries memiliki karyawan yang berjumlah sekitar 400 orang dan telah menerapkan sistem manajemen mutu yaitu ISO 9001 : 2000.

9 1.5.2 Lokasi PT. Moon Lion Industries memiliki kantor pusat dan plant atau pabrik di tempat yang terpisah, yaitu: Kantor pusat Kantor pusat dari PT. Moon Lion Industries terletak pada Jl. Rawa Bali I no. 8 Industrial Estate Pulogadung. Pada awalnya pabrik yang dimiliki PT. Moon Lion Industries juga terletak pada tempat ini. Ketika pasar makin meluas dan penjualan makin meningkat, perusahaan membutuhkan tempat yang lebih luas dalam melakukan semua aktivitas produksinya. Hal tersebut mendorong PT. Moon Lion Industries untuk membeli lahan di tempat lain dan memperluas pabrik dan lantai produksinya sehingga mampu meningkatkan kapasitas produksi dari produk yang dihasilkan perusahaan. Plant Plant dari PT. Moon Lion Industries terletak pada Jl. Manis Raya no. 20 Kawasan Industri Manis, Tangerang. Plant ini didirikan untuk sepenuhnya melakukan semua proses produksi yang mengolah bahan baku menjadi produk jadi. Pada plant ini hanya terdapat kantor dimana semua aktivitas yang dilakukan pada kantor tersebut berhubungan dengan proses produksi yang dilakukan perusahaan. Pada plant ini terdapat fasilitas untuk melakukan pengujian terhadap produk yang dihasilkan untuk melihat apakah produk tersebut telah memenuhi standar produksi. Selain lantai produksi, kantor, fasilitas pengujian kualitas hasil produksi, di plant ini terdapat bagian-bagian yang mendukung dalam melakukan proses produksi, seperti gudang bahan baku, gudang produk jadi, fasilitas

10 maintenance dan semua fasilitas yang berhubungan dengan proses produksi dan dapat mendukung kelancarang produksi. 1.5.3 Struktur Organisasi Berikut ini merupakan sruktur oganisasi dari PT. Moon Lion Industries secara keseluruhan sampai dengan Januari 2009: Gambar 1.1 Struktur Organisasi Gambar 1.1 Struktur Organisasi (Lanjutan) Berikut ini merupakan penjelasan mengenai tugas dari masing-masing bagian yang terdapat di dalam perusahaan seperti pada struktur organisasi di atas :

11 Direktur utama Direktur utama merupakan orang yang bertanggung jawab atas seluruh kegiatan yang dilakukan perusahaan. Direktur utama bertugas memimpin perusahaan dan bertanggung jawab langsung terhadap dewan komisaris ataupun para pemegang saham. Pembelian Departemen pembelian bertanggung jawab terhadap proses pembelian bahan baku yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam melakukan proses produksinya. Bagian pembelian memilih supplier yang akan bekerja sama dan juga menentukan waktu dalam melakukan proses pembelian tersebut. Administrasi / umum Departemen ini merupakan bagian pendukung dalam perusahaan, dimana memiliki tugas untuk melakukan kegiatan yang bersifat non-operasional yang akan mendukung kinerja dari perusahaan. Bagian ini dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu: Umum Bagian ini bertanggung jawab dalam memecahkan masalah-masalah umum yang memiliki fungsi pendukung yang ada di dalam perusahaan. Personalia Bagian ini bertanggung jawab dalam perekrutan, pemutusan hubungan kerja, promosi dan hal-hal lain yang berhubungan dengan masalah-masalah kepegawaian.

12 Keamanan Bagian ini bertanggung jawab atas semua hal yang berhubungan dengan keamanan dari perusahaan, baik itu keamanan dari gedung kantor maupun dari gedung pabrik yang dimiliki perusahaan. Keuangan Departemen ini memiliki tanggung jawab yang berkaitan dengan pengaturan keuangan yang ada di dalam perusahaan. Secara umum departemen ini dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu: Accounting Bagian ini bertanggung jawab dalam melakukan pencatatan terhadap transaksi yang dilakukan oleh perusahaan setiap hari. Keuangan Bagian ini bertanggung jawab melakukan pengaturan terhadap semua tindakan perusahaan yang berhubungan dengan finansial. Bagian ini melakukan perhitungan untung dan rugi untuk setiap opsi yang akan diambil oleh perusahaan. Kasir Bagian ini bertanggung jawab dalam melakukan pembagian uang yang telah dialokasikan untuk setiap orang atau departemen oleh bagian accounting. Penjualan Bagian ini memiliki tanggung jawab yang berkaitan dengan kegiatan penjualan yang dilakukan oleh perusahaan dan hubungannya dengan pihak eksternal seperti

13 konsumen maupun perusahaan yang akan membeli produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Departemen ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu: Lokal Bagian ini bertanggung jawab dalam melakukan pengelolaan penjualan hasil produksi untuk pasar dalam negeri. Ekspor Bagian ini bertanggung jawab untuk melakukan proses penjualan dengan konsumen atau perusahaan yang berada di luar negeri. Transportasi Bagian ini bertanggung jawab dalam hal-hal yang berkaitan dengan pengiriman barang hasil produksi dari pabrik sampai dengan ke tangan perusahaan yang membelinya. Produksi Departemen ini bertanggung jawab dalam melakukan pengolahan terhadap bahan baku yang diterima dari supplier sampai menghasilkan produk jadi yang dapat dijual ke pelanggan. Departemen ini dapat dibagi menjadi empat bagian yaitu: Heading Bagian ini merupakan bagian yang bertanggung jawab dalam membuat kepala bagi baut yang diproduksi.. Rolling Bagian ini merupakan bagian yang bertanggung jawab dalam membuat ulir yang ada pada baut yang diproduksi.

14 CBR Bagian ini bertanggung jawab dalam melakukan proses-proses pendukung dalam menyelesaikan keseluruhan proses produksi, terutama untuk produkproduk khusus yang memiiki cara pemrosesan yang berbeda dari produk lainnya. Untuk proses-proses ini akan dijelaskan pada subbab proses produksi. Maintenance Bagian ini bertanggung jawab dalam mengatur pemeliharaan terhadap seluruh mesin yang pada lantai produksi sehingga dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kerusakan pada mesin-mesin yang ada sehingga proses produksi dapat berjalan dengan lebih baik. Control Center Departemen ini memiliki tugas utama dalam melakukan pengendalian terhadap semua proses yang berhubungan dengan aktivitas produktif dari perusahaan. Bagian ini dapat dibagi menjadi lima bagian utama yaitu: Gudang bahan baku Bagian ini bertanggung jawab dalam melakukan pengawasan terhadap semua barang yang ada di dalam gudang bahan baku. Tugas utama bagian ini adalah mengawasi arus keluar masuknya bahan baku yang diterima serta dikeluarkan untuk melakukan proses produksi. Production Control Bagian ini bertanggung jawab dalam melakukan pengawasan terhadap proses produksi yang terjadi di lantai produksi perusahaan. Bagian ini melihat

15 apakah produksi berjalan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan agar dapat menghasilkan produk yang baik. Quality Control Bagian ini bertugas melakukan pengawasan terhadap produk yang dihasilkan dalam proses produksi dari perusahaan. Dimana apabila terdapat banyak defect dari produk yang dihasilkan, maka sebaiknya proses produksi diperiksa kembali untuk mengetahui apakah penyebab kerusakan produk tersebut dan dapat dilakukan perbaikan. Packing Bagian ini bertanggung jawab dalam melakukan pengepakan terhadap produk-produk yang telah dihasilkan sehingga dapat dijual dan dapat dikirimkan ke konsumen dengan lebih baik dan aman sehingga tidak akan timbul cacat yang dikarenakan pengepakan yang kurang baik. Gudang jadi Bagian ini bertanggung jawab dalam melakukan pengawasan terhadap semua produk jadi yang telah dihasilkan di lantai produksi dan disimpan dalam gudang produk jadi. Bagian ini mengawasi transaksi keluar masuk dari produk jadi yang telah dihasilkan sehingga tidak akan muncul kehilangan produk jadi akibat lemahnya pengawasan. 1.5.4 Proses Produksi Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi pabrik ini adalah dengan menggunakan carbon steel maupun menggunakan stainless steel, tergantung dari jenis produk yang akan dihasilkan oleh perusahaan. Bahan baku ini pada umumnya diperoleh

16 dari dalam negeri dan luar negeri tergantung bagaimana kondisi harga dari bahan baku tersebut. M esin yang digunakan oleh bagian produksi pada umumnya bersifat semiautomated, dimana dalam proses produksinya berlangsung secara otomatis namun harus tetap diawasi oleh operator sampai proses tersebut selesai. Secara umum proses produksi yang dilakukan dari penerimaan bahan baku sampai dengan produksi selesai dilakukan adalah sebagai berikut: Transfer bahan baku ke lantai produksi Proses ini merupakan proses awal sebelum proses produksi yang sebenarnya dilakukan. Proses ini membawa bahan baku yang diterima dari supplier dan disimpan dalam gudang bahan baku ke lantai produksi untuk melakukan proses terhadap bahan baku tersebut. Proses heading Proses ini merupakan proses pertama dalam proses produksi, dimana proses ini dilakukan untuk semua jenis produk yang dihasilkan. Proses ini berfungsi untuk menghasilkan kepala bagi setiap baut yang dihasilkan. Proses ini dilakukan dengan menghantamkan komponen segiempat ke bahan baku yang lewat secara otomatis sehingga muncul kepala bagi baut yang nantinya akan dihasilkan melalui proses-proses berikutnya.. Proses slotting Proses ini dilakukan untuk produk-produk tertentu yang membutuhkan kepala obeng khusus yang berbentuk kepala - (minus). Proses ini bertujuan untuk menghasilkan kepala obeng minus, dimana pada umumnya seluruh kepala baut

17 yang dihasilkan melakui proses heading memiliki kepala yang berbentuk +. Proses ini dilakukan untuk jenis-jenis baut tertentu yang memang membutuhkan jenis kepala baut khusus. Proses rolling Proses ini merupakan proses yang berfungsi untuk membuat ulir dari produk yang dihasilkan. Proses ini dilakukan untuk semua produk yang dihasilkan. Untuk setiap jenis yang dihasilkan proses yang dilakukan sama dan hanya berbeda dari diameter dari baut yang dihasilkan, dimana yang membedakan setiap mesin yang ada dalam melakukan proses ini adalah ukuran diameter produk-produk tersebut. Proses cutting Proses ini dilakukan untuk beberapa jenis baut tertentu, dimana pada umumnya baut yang mengalami proses ini digunakan pada mebel atau perabotan rumah tangga. Proses ini dilakukan dengan memotong sebagian ujung dari baut yang dihasilkan. Fungsi pemotongan ini adalah untuk mengeluarkan serbuk kayu yang umumnya muncul dan mengendap ketika baut dipasang. Dimana serbuk kayu ini dapat menghalangi baut untuk benar-benar masuk ke dalam perabotan tersebut sehingga akan akan menimbulkan resiko gangguan akibat baut tidak benar-benar terpasang dengan baik. Proses oven carburizing heat treatment Proses ini dilakukan dengan tujuan untuk menguatkan produk baut yang dihasilkan dengan cara melakukan pemanasan terhadap produk tersebut. Produk yang mengalami pemrosesan ini pada umumnya digunakan pada atap-atap rumah

18 sehingga produk baut yang dihasilkan ini harus benar-benar kuat sehingga meminimalkan resiko kerusakan. Apabila produk yang dihasilkan kurang kuat akan menimbulkan resiko yang besar dimana apabila baut tersebut rusak, maka akan memungkinkan jatuhnya atap yang dibuat dan munculnya korban jiwa akibat hal tersebut. Proses zinc plating Proses ini dilakukan dengan cara melapisi produk yang telah dihasilkan dengan tembaga. Proses ini dilakukan untuk beberapa produk tertentu yang membutuhkan pelapisan tembaga tersebut. Packing Proses ini dilakukan secara manual, dimana semua produk yang dihasilkan dimasukkan ke dalam tempatnya agar dapat disimpan dan dikirim ke konsumen yang membelinya. Dalam proses ini, pengepakan juga dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan pada produk yang dihasilkan pada masa pengiriman. Transfer produk jadi ke gudang produk jadi Setelah melewati proses packing, maka produk jadi tersebut ditransfer ke gudang produk jadi, dimana produk tersebut akan disimpan sampai pada waktunya untuk melakukan pengiriman ke perusahaan lain ataupun konsumen yang akan menggunakan produk ini.

19 1.5.5 Waktu Kerja PT. Moon Lion Industries memiliki waktu kerja yang sama baik untuk perkantoran maupun pabriknya. Penjelasan mengenai waktu kerja yang ada pada PT. Moon Lion Industries adalah sebagai berikut: Waktu kerja reguler Waktu kerja reguler adalah waktu kerja normal yang digunakan oleh perusahaan untuk melakukan kegiatan sehari-hari dalam kondisi normal. Waktu kerja reguler yang digunakan oleh PT. Moon Lion Industries adalah selama 8 jam kerja dengan 1 jam istirahat. Waktu kerja yang digunakan dimulai dari pukul 7:30 sampai dengan pukul 16:30, dimana di antara kedua waktu tersebut ada waktu istirahat selama satu jam. Waktu istirahat setiap harinya dimulai pada pukul 12:30 sampai dengan pukul 13:30. Waktu kerja ini digunakan baik pada perkantoran maupun pada lantai produksi yang dimiliki oleh PT. Moon Lion Industries. Waktu kerja lembur Waktu kerja lembur merupakan waktu kerja yang berlaku di luar waktu kerja reguler yang dijalankan pada kondisi mendesak ataupun karena diperintahkan oleh atasan dengan upah kerja lembur seperti yang telah ditentukan. Upah kerja lembur memiliki nilai nominal yang lebih besar bila dibandingkan dengan upah kerja reguler.

20 1.5.6 Sistem Pemeliharaan Mesin dan Peralatan Pemeliharaan mesin dilakukan oleh bagian maintenance pada perusahaan yang merupakan bagian dari departemen produksi pada PT. Moon Lion Industries. Departemen mainteance ini dapat dibagi menjadi kepala bagian, staff dan juga teknisi, dimana setiap pegawai memiliki tugasnya masing-masing. Kepala bagian dan juga staff maintenance memiliki tugas mengatur dan mengawasi semua kegiatan maintenance yang akan dilakukan oleh bagian maintenance. Teknisi memiliki tugas untuk melakukan perbaikan terhadap mesin yang membutuhkan pemeriksaan maupun perbaikan. PT. Moon Lion Industries memiliki sistem pemeriksaan mesin secara berkala. Dimana jarak antara pemeriksaan ditentukan pada awal tahun secara acak, dan jarak pemeriksaan untuk setiap mesinnya berlangsung sekitar empat bulan sekali. Bila pada saat pemeriksaan tidak ditemukan masalah, maka tidak akan dilakukan penggantian terhadap komponen yang diperiksa. Bila ditemukan masalah ketika pemeriksaan dilakukan, maka komponen yang menjadi penyebab masalah tersebut akan mengalami penggantian. Selain pemeriksaan berkala tersebut, penggantian komponen penyebab masalah dapat juga dilakukan ketika mesin tidak berjalan dengan baik. Pada umumnya hal ini ditunjukkan melalui meningkatnya kemunculan cacat produksi pada produk yang dihasilkan. Apabila muncul banyak cacat, maka mesin akan langsung diperiksa dan komponen penyebab munculnya masalah tersebut akan diganti. Bahan produk yang terbuat dari stainless steel dan carbon steel yang keras terkadang mendorong seringnya terjadi kerusakan pada mesin. Pada pemrosesan produk yang menggunakan bahan dasar stainless steel lebih sering menyebabkan masalah pada produk yang dihasilkan. Hal ini dikarenakan produk tersebut memiliki bahan yang lebih

21 keras dan sulit untuk dibentuk. Salah satu cara yang digunakan untuk meminimasi kerusakan mesin yang memproses bahan dasar ini adalah dengan memperlambat kecepatan pemrosesan bahan sehingga produk tidak mengalami kecacatan serta mesin dapat lebih terjaga ketahanannya. 1.5.7 Analisa Kondisi Berjalan pada Bagian Maintenance Ketika ada mesin yang mengalami kerusakan, bagian produksi akan melaporkan kerusakan tersebut ke kepala bagian maintenance. Setelah itu, kepala bagian maintenance akan memberikan perintah kepada staff maintenance untuk mengatur perbaikan yang akan dilakukan serta memberikan informasi permintaan komponen kepada bagian gudang dan melihat apakah komponen yang diinginkan tersebut tersedia. Staff maintenance akan menunjuk teknisi mana yang akan melakukan perbaikan terhadap mesin yang mengalami kerusakan. Jika membutuhkan penggantian komponen, maka teknisi harus meminta izin dari staff maintenance untuk meminta komponen tersebut dari gudang. Staff maintenance akan meminta kepala bagian komponen untuk meminta komponen kepada bagian gudang peralatan. Setelah teknisi mendapatkan komponen tersebut, maka ia akan melakukan perbaikan dan ia akan melaporkan berapa lama waktu perbaikan yang dibutuhkan kepada staff maintenance. Berdasarkan laporan yang diberikan teknisi, staff maintenance akan membuat catatan perbaikan yang berisi siapa yang melakukan perbaikan, kapan perbaikan dimulai dan selesai dilakukan. Catatan ini dibuat dengan menggunakan Microsoft Excel, dimana pada PT. Moon Lion Industries ini tidak memiliki sistem tertentu yang berhubungan dengan proses maintenance ini dan semua proses dilakukan secara manual. Gambaran umum untuk

22 keadaan yang berjalan pada bagian maintenance PT. Moon Lion Industries adalah sebagai berikut: Gambar 1.2 Rich Picture Keadaan Berjalan