BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dimanapenelitian yang lebih menekankan pada angka-angka serta teknik

BAB III METODE PENELITIAN. untuk membahas permasalahan yang diambil dalam penelitian. Selain itu,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bulan Maret 2014 hingga bulan Agustus Jenis dan Sumber data dalam penelitian ini berupa :

BAB III METODE PENELITIAN. objektif, valid, dan reliabel tentang suatu hal (variabel tertentu). Subjek adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN. tiket pesawat secara online. Pada proses ini dibutuhkan waktu penelitian sejak

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian Assosiatif kausal, penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. terakhir mengenai lingkungan kerja dan kompensasi terhadap kinerja

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 73 Pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah di Jakarta Barat yang juga merupakan kota tempat tinggal peneliti,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian bulan Maret sampai bulan April 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian yang diambil oleh peneliti selama bulan Mei Juni

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

BAB III METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Koperasi Mahasiswa UMY. Subyek yang digunakan yaitu konsumen Koperasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. keputusan pembelian smartphone Sony Xperia.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan judul yang diangkat yaitu: Pengaruh Promosi, Harga, dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini yaitu penelitian lapangan (field research) dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

BAB III METODE PENELITIAN. yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Kemudian data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sincere Music Yamaha yang berlokasi di Jalan Bungur No 63, Jakarta Pusat.

BAB III METODE PENELITIAN. nasabah bank umum yang diambil secara acak di DIY. pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB III METODE PENELITIAN. di Jl. Inspeksi Kalimalang Km. 2, Cibitung, Bekasi, Jawa Barat pada tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2016 sampai dengan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Wimmer & Dominick dalam Rachmat Kriyantono (2012: 48) menyebutkan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah Toko Sepatu Merek

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti trend yang berkembang di pasar. Oleh karena itu, para pemasar

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu: menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di UKM Gallery SMESCO.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. analisis dalam penelitian ini adalah penghuni perumahan Puri Mansion: Jl.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dijalan Jendral Sudirman Air Molek.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Commercial Park CBD BSD Lot VIII No. 3 BSD City

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejak Maret 2017 sampai dengan Agustus Semesta Jl. Kemanggisan raya no 19 Jakarta Barat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan. Penelitian ini dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di CV. Akar Daya Mandiri yang berlokasi di Jalan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan itu terhadap kedua variabel tersebut. (Sugiyono, 2015)

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian kuantitatif yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Depot Air Minum Isi Ulang Sahira yang bertempat di

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini menjelaskan tahapan yang dilakukan dalam penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menguji hipotesis serta datanya dianalisis melalui uji statistik. Dalam penelitian ini

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan.

BAB III METODE PENELITIAN. angka-angka dan analisis menggunakan statistik. subjek dari mana data dapat diperoleh. 30

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kali ini objek yang diteliti adalah Departement Store Mirota Kampus

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Barat. Penelitian ini dilakukan pada Maret 2016 sampai dengan selesai.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di DKI Jakarta. Penelitian ini dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Untuk mendapatkan informasi dan data yang diperlukan dalam penyusunan penelitian ini, maka penelitian ini akan dilakukan di Restoran Solaria Puri Indah Mall yang merupakan anak perusahaan dari PT. Sinar Solaria. Hal ini dilakukan untuk mengetahui seberapa efektif strategi pemasaran yang dilakukan oleh pihak Restoran Solaria dalam meingkatkan jumlah pengunjung yang datang secara impulsif (tidak terencana). Peneliti akan melakukan penelitian terhitung dari bulan Oktober 2015-Desember 2015. B. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian kausal. Penelitian kausal merupakan penelitian untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variabel (independent variable) terhadap variabel tertentu (dependent variable). Kaitannya dalam penelitian ini adalah bertujuan untuk mencari pengaruh antara variabel suasana toko (store atmosphere) dan variabel promosi penjualan terhadap impulse buying pada Restoran Solaria Puri Indah Mall Jakarta Barat. C. Definisi dan Operasional Variabel Definisi operasional variabel adalah upaya menerjemahkan sebuah konsep variabel ke dalam instrumen pengukuran. Definisi operasional merupakan 28

29 semacam petunjuk pelaksanaan, definisi variabel yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Variabel X1 (independent) dalam penelitian ini adalah suasana toko (sore atmosphere), yang merupakan segala hal yang berkaitan dengan toko, seperti desain, tata letak, warna, musik, pencahayaan, dan aroma dalam menciptakan kesan dan citra yang dapat menarik minat konsumen. Suasana toko dirancang dengan baik dan sesuai target market yang di tetapkan agar dapat menciptakan emosi yang kondusif untuk berbelanja (William, 2013). 2. Variabel X2 (independent) dalam penelitian ini adalah promosi penjualan yang digunakan untuk membangun citra perusahaan. Tujuan dari promosi penjualam adalah untuk mempertahankan minat belanja konsumen untuk berbelanja pada toko tersebut, menawarkan produk baru dan untuk menarik konsumen potensial yang belum pernah berbelanja ke toko tersebut agar perusahaan dapat meningkatkan penjualannya (Pradipta dan Rastini, 2014). 3. Variabel Y (dependen) dalam penelitian ini adalah impulse buying, yang merupakan pola perilaku konsumen dalam menentukan suatu keputusan pembelian. Impulse buying merupakan perilaku orang dimana orang tersebut tidak merencanakan sesuatu dalam berbelanja. Konsumen melakukan impulse buying tidak berpikir untuk membeli suatu produk atau merek tertentu. Mereka langsung melakukan pembelian karena

30 ketertarikan pada merek atau produk saat itu juga ( I sana dan Nugraheni, 2013). Dalam penelitian ini peneliti membuat beberapa definisi operasional variabel mengenai suasana toko (store atmosphere), promosi penjualan, dan impulse buying. Tabel 3.1 Operasional Variabel Suasana Toko (Store Atmosphere) Variabel Dimensi Indikator Skala Suasana Toko (Store Atmosphere) (X1) Sumber: Levi and Weitz (2009) 1. In Store Atmosphere 2. Out Store Atmosphere a. Fasilitas dalam ruangan yang terdiri dari tata letak meja kursi pengunjung, tata letak meja kasir, tata letak lampu dan tata letak sound dan pendingin ruangan. b. Live music yang disajikan restoran dan alunan suara musik dari sound system. c. Aroma yang dihadirkan dalam ruangan. d. Tampilan fisik untuk meja kursi serta dinding ruangan. e. Penataan desain ruangan, serta pencahayaan dalam ruangan. a. Tata letak fasilitas di luar ruangan, seperti penempatan papan nama. b. Tekstur bangunan luar.

31 c. Desain papan nama luar ruangan, penempatan pintu masuk, bentuk bangunan dilihat dari luar, dan sistem pencahayaan luar ruangan. Tabel 3.2 Operasional Variabel Promosi Penjualan Variabel Dimensi Indikator Skala Promosi Penjualan (X2) 1. Coupons (kupon) Kupon di dapat dari majalah, dalam sebuah paket, atau yang dikirim melalui email. Sumber : Duncan (2008) 2. Price Reductions (penurunan harga) Diskon, buy one get one free, on-pack coupons 3. Premiums (hadiah) Hadiah untuk setiap pembelian jumlah tertentu dan produk tertentu. 4. Sampling (sampel) Memberi sampel untuk produk baru secara gratis.

32 Tabel 3.3 Operasional Variabel Impulse Buying Variabel Dimensi Indikator Skala Impulse Buying (Y) Sumber : Cobb dan Hayer dalam Samuel (2006) 1. Kognitif a. Tidak mempertimbangkan harga dan kegunaan suatu produk. b. Tidak melakukan evaluasi terhadap suatu pembelian produk c. Tidak melakukan perbandingan produk yang akan dibeli dengan produk yang mungkin lebih berguna. a. Emosional a. Dorongan perasaan untuk segera melakukan pembelian b. Timbul perasaan senang dan puas setelah melakukan pembelian 4. Skala Pengukuran Setelah variabel penelitian di definisikan menggunakan definisi operasional variabel maka tahap selanjutnya adalah penentuan skala pengukuran untuk variabel tersebut. Skala pengukuran yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah skala ordinal yang memungkinkan untuk pengurutan data dari tingkat paling rendah ke tingkat paling tinggi atau sebaliknya dengan interval yang tidak harus sama. Dalam melakukan penelitian ini, peneliti memberikan skala untuk mengukur variabel-variabel yang akan diteliti dengan menggunakan skala likert.

33 Skala likert merupakan skala yang di dasarkan pada penjumlahan sikap responden dalam merespon pernyataan, dengan skala likert variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Indikator variabel kemudian akan dijadikan titik tolak ukur untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Jawaban dari setiap item instrumen yang menggunakan skala likert memiliki gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Menurut Sugiyono (2014) skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam skala likert terdapat pemberian bobot skor, sebagai berikut: Untuk jawaban Sangat Setuju (SS) diberi bobot 5 Setuju (S) diberi bobot 4 Netral (N) diberi bobot 3 Tidak Setuju (TS) diberi bobot 2 Sangat Tidak Setuju (STS) diberi bobot 1 5. Populasi dan Sampel 1. Populasi Dalam penelitian ini yang menjadi populasi penelitian adalah seluruh konsumen Restoran Solaria Mall Puri Indah Jakarta Barat. Menurut Sugiyono (2014), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

34 Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek/objek itu. 2. Sampel Menurut Sugiyono (2014) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimilki oleh populasi tersebut. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah nonprobability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Convenience Sampling merupakan teknik penentuan sampel secara kebetulan atau siapa saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti yang dianggap cocok dengan karakteristik sampel yang ditentukan akan dijadikan sampel karena peneliti memilih berdasarkan kemudahan. Menurut Roscoe dalam buku Research Methods For Business yang dikutip oleh Sugiyono (2007) Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah 30 sampai dengan 500. Mengacu pada pernyataan tersebut dalam penelitian ini sampel yang diambil sejumlah 100 responden pengunjung Restoran Solaria Mall Puri Indah Jakarta Barat. 6. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei, untuk mendapatkan data opini individu melalui kuesioner (angket). Menurut Sugiyono (2014) kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang

35 dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner akan diisi sendiri oleh responden (self-administered questionnaire). Sebelum responden mengisi kuesioner, peneliti memberikan penjelasan mengenai tata cara pengisian kuesioner. Penyebaran kuesioner ini ditujukan untuk para konsumen Restoran Solaria di Mall Puri Indah. 7. Metode Analisis Data 1. Analisis Deskriptif Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif kuantitatif, yaitu dengan memberikan skala penelitian untuk menyatakan bobot dari masing masing variabel. Menurut Sugiyono (2014), analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagai mana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Tolak ukur dari pendeskripsian ini adalah dengan angka, baik dalam jumlah maupun prosentase. 2. Uji Kualitas Data a. Uji Validitas Menurut Priyatno (2010) uji validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas sering digunakan untuk mengukur ketepatan suatu item dalam kuesioner atau skala, apakah item-item pada kuesioner tersebut sudah tepat dalam mengukur apa yang

36 ingin diukur. Validitas ditunjukkan dengan adanya korelasi atau dukungan terhadap item total (skor total), perhitungan dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor item dengan skor total item. Dari hasil perhitungan tersebut akan didapat apakah item yang digunakan layak atau tidak. Uji validitas ini diperoleh dengan cara mengkorelasi setipa skor indikator dengan total skor indikator variabel, kemudian hasil korelasi dibandingkan dengan nilai kritis pada taraf signifikan 0,5 artinya suatu item dianggap valid jika berkorelasi pada taraf signifikansi terhadap skor total. b. Uji Reliabilitas Priyatno (2010) uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat ukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Untuk pengujian biasanya menggunakan batasan tertentu seperti 0,6. Reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik. 3. Uji Asumsi Klasik Uji Asumsi Klasik ini dilakukan untuk mengetahui apakah data mengalami penyimpangan atau tidak sebelum melakukan analisa regresi. a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Uji ini biasanya digunakan untuk mengukur data berskala ordinal, interval, atau pun rasio. Jika analisis menggunakan metode parametrik, maka persyaratan normalitas harus terpenuhi, yaitu data berasal dari distribusi yang normal. Jika data tidak berdistribusi normal, maka metode

37 alternatif yang bisa digunakan adalah statistik non parametrik. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 0,05 dilihat dari nilai pada Kolmogorov-Smirnov (Priyatno, 2010). b. Uji Multikolinearitas Multikolinearitas adalah keadaan dimana terjadi hubungan liner yang sempurna atau mendekati sempurna antar variabel independen dalam model regresi. Uji Multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan linier antar variabel independen dalam model regresi. Menurut Santoso dalam buku Priyatno (2010) menyatakan pada umumnya jika nilai Inflation Factor (VIF) lebih besar dari 10 maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya. c. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana terjadi ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Uji heteroskedastisitas diguanakan untuk mengetahui ada atau tidaknya ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi. Metode pengujian ini melihat pola diagram pancar. Jika diagram pancar yang ada membentuk pola-pola tertentu yang teratur maka regresi mengalami gangguan heteroskedastisitas. 4. Analisis Regresi Berganda Analisis regresi digunakan dalam peramalan variabel dependen (Y) berdasarkan suatu variabel atau beberapa variabel lain yang independen (X) dalam

38 suatu persamaan linier. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisiss regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linier antara dua atau lebih variabel independen (X 1, X 2,... X n ) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk memprediksikan nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan dan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah suasana toko (store atmosphere) sebagai X 1, promosi penjualan sebagai X 2, dan variabel dependen adalah impulse buying sebagai Y. Dengan persamaan regresi linier berganda sebagai berikut : Y = a+b 1 X 1 +b 2 X 2 +...+b n X n +e Keterangan : Y = Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Impulse Buying (nilai yang di prediksikan) X 1, X 2,...X n = Variabel independen dalam penelitian ini adalah suasana toko store atmosphere) dan promosi penjualan a = Konstanta (nilai Y apabila X 1, X 2,...X n = 0) b 1,b 2,...b n e = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan) = Eror

39 5. Uji Hipotesis Uji hipotesis dengan model regresi linier berganda (multiple linear regretion) digunakan dalam penelitian ini, karena jumlah variabel independen (X) lebih dari satu dan bersifat kuantitatif (metrik), sedangkan jumlah variabel dependen (Y) terdiri dari satu variabel dan juga bersifat kuantitatif (metrik). a. Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi (R 2 ) digunakan untuk mengetahui prosentase sumbangan pengukur variabel independen (X 1, X 2,...X n ) secara serentak terhadap variabel dependen (Y). Koefisien ini menunjukkan seberapa besar prosentase variasi variabel independen yang digunakan dalam model mampu menjelaskan variasi variabel dependen. R 2 sama dengan 0, maka tidak sedikipun prosentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen, atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model tidak menjelaskan sedikitpun variasi variabel dependen. Sebaliknya R 2 sama dengan 1, maka persentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen adalah sempurna, atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model menjelaskan 100% variasi variabel dependen (Priyatno, 2010). b. Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-sama ( Uji F) Menurut Priyatno (2010) uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X 1, X 2,...X n ) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Y). Uji F atau ANOVA dilakukan dengan

40 membandingkan tingkat signifikansi yang ditetapkan untuk penelitian dengan probability value dari hasil penelitian. 1) Jika probabilitas > 0,05 maka model ditolak 2) Jika probabilitas < 0,05 maka model diterima c. Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t) Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel independen (X 1,X 2,...X n ) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y) (Priatno, 2010). Pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan melihat probabilitasnya yaitu: 1) Jika probabilitas > 0,05 maka model ditolak dan tidak ada pengaruh signifikan antara variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. 2) Jika probabilitas < 0,05 maka model diterima dan ada pengaruh signifikan antara variabel independen secara individual terhadap variabel dependen