JUPE, Volume 1 ISSN Desember 2016

dokumen-dokumen yang mirip
Andrika Wiriyanti Pemerhati Pendidikan Matematika -

ABDUL RAHMAN Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP Mataram

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

Indrajaya. Staf pengajar Man 1 Mataram, Jl. Pendidikan No. 31, Dasan Agung Baru, Mataram

Ewisahrani Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta,

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh SRIANANINGSIH NIM.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN TEORI BELAJAR VAN HIELE PADA MATERI VOLUME KUBUS DAN BALOK

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jika akar permasalahan sudah diketahui, alternatif berikutnya adalah

Jurnal Serambi PTK, Volume III, No.2, Desember 2016 ISSN :

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika OLEH MILA KAMALASARI E1R

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEHNIK TARI BAMBU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA KELAS X MA NW TERARA PADA MATERI POKOK TRIGONOMETRI

Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Lensa Vol. 3 No.2, ISSN

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh: AENUN NIM.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan secara rinci mengenai hasil penelitian yang

Oleh. Hamidah SDN 1 Cakranegara

JIME, Vol. 3. No. 1 ISSN April 2017

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Menghitung Luas Bangun Datar Melalui Metode Penemuan Terbimbing di Kelas IV SD Negeri 3 Marowo

Syafwan SMPN 2 Poso Pesisir Kab. Poso ABSTRAK

Penerapan Model Siklus Pembelajaran Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Terhadap Ketercapain KKM Pada Siswa SMP Negeri 6 Kota Bima.

PENERAPAN METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI RUANG VEKTOR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI POKOK FUNGSI KOMPOSISI PADA SISWA KELAS XI SMAN 1 TANJUNG

PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Perangkat pembelajaran menggunakan pendekatan scientific dalam

Ariana Fibriandhini Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP Mataram

SKRIPSI OLEH: ROFININGRUM FATIMAH NPM:

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA SMA NEGERI SAWANG KABUPATEN ACEH SELATAN ABSTRAK

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ekonomi dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

Kemmis & Mc. Taggart (Basrowi, 2008: 26) memandang PTK sebagai

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA MATERI AJAR VOLUME BANGUN RUANG SISI LENGKUNG. Abu Khaer

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 10 Karamat Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran IPA Materi Tentang Alat-Alat Indera

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Pardasuka Kabupaten Pringsewu semester

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII b SMP NEGERI 1 TIRAWUTA PADA MATERI BANGUN DATAR SEGIEMPAT MELALUI METODE PENEMUAN TERBIMBING

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING STAD

Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas merupakan langkah-langkah sistematis

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dalam jangka waktu 4 bulan, dihitung dari

BAB III METODELOGI PENELITAN

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIIID SMPN 2 BURAU

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dari 10 orang laki-laki dan 16 orang perempuan. Objek dalam penelitian ini

Kata Kunci : Model Kooperatif dengan Teknik Bertukar Pasangan, Aktivitas dan Hasil Belajar

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERAIF TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LINGKARAN DI KELAS VIII-G SMP NEGERI 9 MALANG ARTIKEL

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah di Kelas V SDN Randegan Wetan II yang

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dimulai pada tanggal 7 Januari 2013 dan diawali dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Dengan Menggunakan Metode Pemberian Tugas Kelas IV SDN Tolole

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar)

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha untuk mempersiapkan ataupun memperbaiki

PROSIDING ISBN :

BAB V PEMBAHASAN. A. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Teknik Bertukar Pasangan dengan

Bintang Zaura 1 dan Sulastri 2. Dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unsyiah 2 Guru SMP Negeri 1 Labuhanhaji Aceh Selatan

BAB III METODE PENELITIAN

Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

JUPE, Volume 1 ISSN Desember 2016

25 Media Bina Ilmiah ISSN No

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan model pengembangan ADDIE yaitu tahap analysis (analisis),

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN METODE STAD PADA MATERI AJAR PENGGUNAAN ATURAN SINUS, COSINUS, DAN RUMUS LUAS SEGITIGA. Tino Santigiarti

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh:

Pendahuluan. Handayani et al., Penerapan fase-fase Pembelajaran Geometri... 1

Siti Nurul Azimi, Edy Bambang Irawan Universitas Negeri Malang

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram.

PENERAPAN PAKEM DENGAN MEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS I SEMESTER 1 SDN TANGGUL KULON 01 TAHUN PELAJARAN 2009/2010

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh:

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 2 ISSN X. Lisnawati, Achmad Ramadhan, dan Bustamin

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. II dilaksanakan karena hasil belajar siswa pada siklus I sebagai efek dari tindakan

Keterangan: rxy : Koefisien Korelasi item soal N : Banyaknya peserta tes X : Jumlah skor item Y : Jumlah skor total

Jurnal Media Pendidikan Matematika J-MPM Vol. 2 No. 1, ISSN

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

: PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. (Trianto 2011:30), berpendapat bahwa :

p BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TUTOR SEBAYA UNTUK SISWA KELAS VII-F SMP NEGERI 7 MALANG

Transkripsi:

PENERAPAN TEORI BELAJAR VAN HIELE PADA MATERI SEGIEMPAT UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 DONGGO SATU ATAP KABUPATEN BIMA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Israil Guru SMP Negeri 8 Donggo Bima Abstrak : Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan prestasi belajar siswa kelas IX SMP Negeri 8 Donggo Satu Atap Kabupaten Bima tahun pelajaran 2014/2015 pada materi segiempat dengan menerapakan teori belajar Van Hiele. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam tiga siklus, siklus I dan II terdiri atas tiga pertemuan dengan dua pertemuan untuk penyampaian materi, dan satu pertemuan untuk evaluasi, sedangkan siklus III teridiri atas 2 pertemuan dengan satu pertemuan untuk penyampaian materi dan satu pertemuan lagi untuk evaluasi. Adapun materi yang dibahas pada siklus I meliputi sifat-sifat segiempat, siklus II membahas hubungan bangun-bangun geometri dan keliling segiempat. Sementara pada siklus III, materi yang dibahas meliputi luas daerah segiempat. Berdasarkan hasil pada siklus I dapat dilihat bahwa rata-rata jumlah skor aktivitas siswa adalah 7,33. sedangkan prestasi belajar siswa pada siklus I bahwa nilai rata-rata yang diperoleh siswa yaitu 62,47, dan adapun ketuntasan belajar siswa yaitu 58,33% dilihat dari hasil aktivitas dan prestasi siswa masih kurang aktif. Dari analisis data, aktivitas dan prestasi siswa dapat dikategorikan kurang aktif. Pada siklus II dapat dilihat bahwa rata-rata jumlah skor aktivitas siswa pada siklus II adalah 12,17. Dari analisis data, kriteria keaktifan siswa dapat dikategorikan aktif. Namun pada pembelajaran siklus II masih terdapat beberapa kekurangan dan diharuskan untuk melanjutkan ke siklus III. Sedangkan ketuntasan belajar siswa dengan nilai rata-rata kelas yang diperoleh pada siklus II adalah 73,31 dan ketuntasan belajarnya 77,08 % dengan nilai terendah 25 dan nilai tertinggi 81 (hasil selengkapnya pada lampiran 17). Setelah melakukan perbaikan yang telah direncanakan pada tahap refleksi siklus II, dapat dilihat bahwa dari hasil observasi aktivitas siswa pada siklus III ini mengalami peningkatan skor walaupun masih tergolong pada kategori aktif. Hasil evaluasi hasil belajar siswa mendapatkan rata-rata nilai pada siklus III yaitu 76,9. Ini berarti bahwa terjadi peningkatan rata-rata nilai siswa jika dibandingkan dengan siklus I dan siklus II. Dengan melihat indikator kerja dalam penelitian ini, maka penelitian ini dikatakan telah berhasil. Kata Kunci : Penerapan Teori Belajar Van Hiele, Pada Materi Segiempat, Meningkatkan Aktifitas, Hasil Belajar. PENDAHULUAN Pendidikan matematika ditanah air saat ini sedang mengalami perubahan Paradigma yaitu dari pembelajaran konvensional ke konstruktivis. Terdapat kesadaran yang kuat, terutama dikalangan pengambil kebijakan untuk memperbaharui pendidikan matematika. Tujuannya adalah agar pembelajaran matematika lebih bermakna bagi siswa dan dapat memberikan bekal kompetensi yang baik untuk studi lanjut maupun untuk memasuki dunia kerja. Namun masih banyak siswa yang menganggap matematika sebagai momok yang menakutkan dan sangat sulit dipelajari sehingga hasil belajar siswa pada pelajaran tersebut cenderung masih rendah. Hal ini disebabkan siswa masih memandang matematika sebagai pelajaran yang hanya mengajarkan konsep dan rumus-rumus yang tidak jelas penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.disamping itu, guru-guru matematika lebih banyak menggunakan Jurnal Pendidikan Mandala 194

pendekatan konvensional yang menyebabkan pembelajaran berpusat pada guru. Selama ini dalam pembelajaran matematika, guru lebih banyak menggunakan metode ekspositori yaitu guru menulis dipapan tulis, siswa mengerjakan soal di buku kelas, serta pemberian PR yang sifatnya monoton dan kurang variatif akibatnya siswa kurang aktif karena hanya menerima dan mengerjakan yang diberikan oleh guru. Hal ini tentunya akan berdampak pada siswa yang kurang percaya diri baik dalam bertanya, menyampaikan ide, maupun dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang diberikan oleh guru dan dapat berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa.teori Van Hiele merupakan teori belajar yang dapat diterapkan pada setiap materi matematika, namun lebih tepat jika diterapkan pada materi segiempat. Teori ini terdiri dari lima fase pembelajaran yang dapat membimbing siswa dalam mengkonstruksi konsep segiempat. Fase-fase tersebut antara lain: fase informasi, fase orientasi, fase penjelasan, fase orientasi bebas dan fase integrasi. Setiap pembelajaran tidak hanya bergantung pada teori belajar maupun metode belajar yang terapkan, namun bimbingan yang cermat dan tepat dapat mendorong kepercayaan diri siswa yang pada akhirnya akan dapat menumbuhkan motivasi intrisik. Jika kepercayaan telah tumbuh, maka akan mudah bagi siswa untuk mempelajari materi selanjutnya. Fase-fase pembelajaran Van Hiele juga memberikan belajar yang terstruktur, di mana pengalaman belajar yang diperoleh siswa akan lebih tahan lama dalam memori karena siswa membangun sendiri pengetahuannya, pada akhirnya akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika khususnya materi segiempat. METODE PENELITIAN 1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, dimana dalam PTK terdapat proses yang dimulai dari tahapan perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi untuk memecahkan masalah dan mencobakan hal-hal baru demi meningkatkan kualitas pembelajaran (Susilo, 2008: 2). Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah studi sistem terhadap praktek pembelajaran di kelas dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar siswa dengan melakukan tindakan tertentu (Depdiknas, 2004). Penelitian tindakan kelas ini menekankan pada suatu kajian yang benar-benar dari situasi alamiah kelas. 2. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah prosedur penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam bentuk siklus. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan berdasarkan rancangan setiap siklus secara spiral menurut Kemmis dan Mc. Taggert dalam Depdiknas (2004) penelitian tindakan kelas dapat digambarkan sebagai berikut: Refleksi Tindakan/ Observasi/Evaluasi Refleksi Tindakan/ Observasi/Evaluasi Refleksi Tindakan/ Observasi/Evaluasi Rencana Rencana yang Direvisi Rencana yang Direvisi 3. Perencanaan Tindakan Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan antara lain: a. Menyiapkan skenario pembelajaran Jurnal Pendidikan Mandala 195

b. Menyiapkan Lembar Kerja Siswa dan latihan soal. c. Menyiapkan tes hasil belajar dalam bentuk uraian untuk mengetahui hasil belajar siswa. d. Menyiapkan pedoman penilaian tes hasil belajar e. Menyiapkan lembar observasi aktivitas belajar siswa f. Menyiapkan lembar obsevasi aktivitas guru. 4. Pelaksanaan Tindakan Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan tindakan ini adalah melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas sesuai dengan rencana yang telah dituangkan pada skenario pembelajaran. Adapun langkah-langkah pembelajaran pada tindakan ini adalah sebagai berikut: a. Fase informasi 1) Melakukan tanya jawab untuk menggali pengetahuan awal siswa mengenai topik yang akan dibahas 2) Menjelaskan tugas yang harus dikerjakan oleh siswa b. Fase Orientasi 1) Membagi siswa dalam kelompok yang sudah ditentukan 2) Membagikan LKS kepada setiap kelompok 3) Menugaskan siswa untuk mengerjakan soal pertama pada LKS c. Fase Penjelasan 1) Dengan bimbingan guru siswa berdiskusi tentang jawaban soal pertama pada LKS 2) Memberikan bantuan seminimal mungkin agar tidak terjadi miskonsepsi dari siswa 3) Guru dan siswa menarik kesimpulan atas kegiatan yang sudah dilakukan pada fase penjelasan ini. d. Fase Orientasi Bebas 1) Memberikan tugas yang lebih kompleks kepada siswa berupa pertanyaan yang belum terselesaikan pada LKS sehingga hubungan yang diperoleh pada fase sebelumnya menjadi semakin jelas. 2) Meminta siswa untuk mempresentasikan temuan-temuan mereka di depan kelas. e. Fase Integrasi 1) Memberikan latihan soal kepada siswa 2) Dengan menggunakan tanya jawab guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan 3) Menginformasikan pada siswa mengenai materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. 5. Instrumen Penelitian Agar data yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan maka diperlukan instrumen pengumpulan data yang baik. Sehubungan dengan penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah: a) Lembar observasi siswa, yang berisi beberapa poin penilaian aktivitas belajar siswa yang diantaranya: a. Kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran b. Interaksi siswa dengan guru c. Aktivitas siswa dalam diskusi kelompok d. Aktivitas siswa dalam mengikuti diskusi kelas e. Interaksi siswa dengan siswa f. Partisipasi siswa dalam menutup kegiatan pembelajaran b) Lembar obeservasi guru, yang berisi beberapa poin penilaian aktivitas guru diantaranya: a. Persiapan penyelenggaraan pembelajaran b. Pemberian apersepsi kepada siswa (fase informasi) c. Mengorganisasikan siswa untuk belajar (fase orientasi) d. Kegiatan diskusi soal pertama pada LKS (fase penjelasan) e. Pemberian tugas yang bersifat open ended (fase orientasi bebas) f. Pemberian umpan balik g. Refleksi kegiatan pembelajaran (fase integrasi) c) Tes hasil belajar siswa untuk tiap siklus. Jenis tes yang digunakan adalah Jurnal Pendidikan Mandala 196

bentuk uraian untuk dapat mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap suatu materi. 6. Teknik Pengumpulan Data 1. Sumber data Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX SMP Negeri 8 Donggo Satu AtapKabupaten Bima tahun pelajaran 2014/2015 dan guru. 2. Jenis data dan cara pengambilan data Jenis data dalam penelitian ini terdiri dari: a. Data aktivitas belajar siswa Pada kegiatan pembelajaran, pengamat/observer mengisi lembar obsevasi untuk melihat perkembagan suasana pembelajaran, motivasi belajar dan keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Format lembar observasi siswa berisi enam indikator guna menilai tingkah laku siswa pada waktu belajar, kegiatan diskusi siswa, dan partisipasi siswa dalam simulasi. b. Data Hasil belajar Siswa Data hasil belajar siswa diambil dengan memberikan tes pada siswa pada akhir tiap siklus dalam bentuk tes essay. Tes diberikan setelah mengalami proses konsultasi dengan dosen pembimbing, sehingga diperoleh butir-butir soal yang valid. c. Data Aktivitas Guru Pengamat/observer mengisi lembar observasi untuk melihat aktivitas guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Format lembar observasi guru berisi indikator dan rincian deskriptor untuk menilai keterampilan guru dalam melaksanakan prosedur mengajar. 7. Analisis Data 1. Data aktivitas belajar siswa Data aktivitas belajar siswa dianalisis dengan cara sebagai berikut: a. Menentukan skor aktivitas belajar secara klasikal Menentukan skor aktivitas belajar siswa secara klasikal dilakukan dengan menilai setiap deskriptor dari setiap indikatornya. Setiap deskriptor pada penelitian ini pemberian skornya mengikuti aturan sebagai berikut: Skor 0 diberikan jika X 25% Skor 1 diberikan jika 25% < X 50% Skor 2 diberikan jika 50% < X 75% Skor 3 diberikan jika X 75% dimana X = banyaknya siswa yang aktif melakukan aktivitas sesuai deskriptor Dengan menggunakan nilai pada setiap deskriptor maka diperoleh skor untuk setiap indikatornya. Selanjutnya kita akan mendapat rata-rata jumlah skor aktivitas belajar siswa ( X ). b. Analisis data aktivitas belajar siswa menggunakan M i (Mean Ideal) dan SD i (Standar Deviasi Ideal) Untuk menentukan M i dan SD i maka harus ditentukan beberapa hal yang perlu diketahui antara lain: Banyaknya indikator = 6 Skor maksimal setiap indikator = 3 Skor minimal setiap indikator = 0 Skor maksimal seluruh indikator = 6 x 3 = 18 Skor minimal seluruh indikator = 6 x 0 = 0 M i dan SD i dapat diperoleh dengan rumus sebagai berikut: M i = 2 1 (skor maksimal + skor Minimal) SD i = 3 1 Mi (Nurkancana, 2003: 100) Sehingga dengan mensubstitusikan nilai untuk setiap unsur pada rumus M i dan SD i diperoleh nilai berikut: M i = 2 1 x (18 + 0) = 9 SD i = 3 1 x 9 = 3 c. Menentukan kriteria aktivitas belajar siswa secara klasikal. Untuk menentukan kriteria aktivitas belajar siswa secara klasikal Jurnal Pendidikan Mandala 197

digunakaan pedoman yang sudah dimodifikasi dari sebagai berikut: Tabel 3.1 : Pedoman kategori aktivitas belajar siswa I n t e r v a l Kategori Mi + 1,5 SDi < X Mi + 3,0 SDi Mi < X Mi + 1,5 SDi Mi - 1,5 SDi < X Mi Mi - 3,0 SDi < X Mi - 1,5 SDi Sangat Aktif Aktif Kurang Aktif Sangat Kurang Aktif Berdasarkan tabel 3, dan data dari Mi serta SDi maka dapat disusun kategori aktivitas belajar siswa sebagai berikut: Tabel 3.2 : Kategori aktivitas belajar siswa Interval 13,50 < X 18,00 9,00 < X 13,50 4,50 < X 9,00 Kategori Sangat Aktif Aktif Kurang Aktif Sangat Kurang Aktif 0 < X 4,50 (Nurkencana.2003:103) 2. Data Hasil belajar Siswa a. Rata-rata Hasil Evaluasi Untuk menghitung skor rata-rata hasil tes tiap siklus, dapat dihitungdengan menggunakan rumus sebagai berikut: n xi i x 1 n Keterangan : x = rata-rata nilai siswa n = banyaknya siswa yang hadir x i = skor yang diperoleh siswa ke-i, i = 1, 2,3... n b. Ketuntasan Klasikal Untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa secara klasikal dianalisis dengan rumus: KB = P N 100 % Keterangan : KB = Prosentase Ketuntasan Belajar P = Banyaknya siswa yang memperoleh nilai 65 N = Banyaknya siswa yang hadir c. Ketuntasan Individu Ketuntasan belajar secara individu dikatakan tuntas apabila siswa memperoleh nilai 65. 3. Data Aktivitas Guru Setiap indikator perilaku guru pada penelitian ini penilaiannya mengikuti aturan berikut: 1. SB(sangat baik) 2. B (baik) 3. K (kurang) 4. SK (sangat kurang) jika semua deskriptor (3) yang nampak jika ada dua deskriptor yang nampak jika ada satu deskriptor yang nampak jika tidak ada deskriptor yang nampak. PEMBAHASAN Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai upaya untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa kelas IX SMP Negeri 8 Donggo Satu AtapKabupaten Bima tahun pelajaran 2014/2015 pada materi segiempat dengan menerapakan teori belajar Van Hiele. Pembelajaran ini dilakukan dengan membagi siswa dalam 8 kelompok, dan tiap kelompok terdiri dari 6 siswa yang mempunyai kemampuan yang berbeda. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam tiga siklus, siklus I dan II terdiri atas tiga pertemuan dengan dua pertemuan untuk penyampaian materi, dan satu pertemuan untuk evaluasi, sedangkan siklus III teridiri atas 2 pertemuan dengan satu pertemuan untuk penyampaian materi dan satu pertemuan lagi untuk evaluasi. Adapun materi yang dibahas pada siklus I meliputi sifat-sifat segiempat, siklus II membahas hubungan bangun-bangun geometri dan keliling segiempat. Sementara pada siklus III, materi yang dibahas meliputi luas daerah segiempat. Adapun hasil penelitian berupa aktivitas dan prestasi belajar siswa pada siklus I, II, dan III dapat dilihat pada tabel 12. Tabel 4.10: Ringkasan Hasil Observasi Aktivitas Dan Prestasi Belajar Siswa Siklus I,Siklus II dan Siklus III. Siklus Rata-rata skor tiap pertemuan I pertemuan I 6,33 I pertemuan II 2,67 I pertemuan III 12,67 II pertemuan I 10,33 II pertemuan II 13,68 Aktivitas Belajar Rata-rata Tiap siklus Kategori 9,53 Kuran g aktif Prestasi Belajar Nilai rata-rata Ketuntasan belajar 62,47 58,33% 13,2 Aktif 73,31 77,08 % Jurnal Pendidikan Mandala 198

I pertemuan III 15,68 III pertemuan I 16,01 III pertemuan II 1634 15,7 Aktif 77,04 79,16 % KESIMPULAN Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Penerapan teori belajar Van Hiele dalam pembelajaran segiempat dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas IX SMP Negeri 8 Donggo Satu AtapKabupaten Bima tahun pelajaran 2014/2015. Hal ini terlihat dari rata-rata nilai aktivitas belajar siswa pada siklus I, II dan III masing-masing sebesar 9,53; 13,2 dan 15,7 yang tergolong kurang aktif, aktif dan cukup aktif. 2. Berdasarkan tiga siklus yang dilaksanakan diketahui bahwa penggunaan teori belajar Van Hiele dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi segiempat. Hal ini terlihat dari rata-rata nilai yang meningkat yaitu untuk siklus I, dan II masing-masing sebesar 62,47. 73,31 tetapi mengalami kenaikan pada tiap siklusnya. Sedangkan pada nilai rata-rata siklus III yaitu 77,04. Sedangkan ketuntasan belajar siswa siklus I, II dan III masing-masing sebesar 58,33%, 77,08% dan 79,16%. DAFTAR PUSTAKA Aisyah, dkk. 2007. Pengembangan Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Departemen Pendidikan Ali, H. 2004. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo Aqib, Z. 2003. Profesionalisme Guru Dalam Pembelajaran. Surabaya: Insan Cendikia. Dirjen Dikdasmen. 2005. Matematika, buku 2. Jakarta: Departement Pendidikan. 2005. Matematika, buku 3. Jakarta: Departement Pendidikan Djamarah, S. B. 1994. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru.Surabaya: Usaha Hamalik, O. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Hudojo, H. 2003. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Malang: Universitas Negeri Malang. Nuharini, D. dan Wahyuni, T. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasinya Untuk Kelas VII SMP dan MTs 1. Jakarta: departemen pendidikan nasional. Nurkancana, W dan PPN. Sunartana. 2003. Evaluasi Hasil Belajar.Surabaya: Usaha Sardiman. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya.Jakarta : Bumi Aksara. Susilo, H. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Malang. Bayumedia Publishing. Sutratinah. 2001. Anak Super Normal dan Program Pendidikannya.Jakarta: Bumi Aksara. Jurnal Pendidikan Mandala 199