BAB I PENDAHULUAN. mulai dari kegiatan pemasokan bahan baku sampai dengan melakukan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. atas beberapa perusahaan (meliputi supplier, manufacturer, distributor dan

BAB I PENDAHULUAN. turut meningkatkan angka permintaan produk peternakan. Daging merupakan

ANALISIS DAN PERBAIKAN MANAJEMEN RISIKO RANTAI PASOK BATIK KRAKATOA DENGAN PENDEKATAN HOUSE OF RISK

ANALISIS RISIKO PADA SUPPLY CHAIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE HOR (HOUSE OF RISK) PADA PT. PERMATA HIJAU PALM OLEO DRAFT TUGAS SARJANA

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan oleh perusahaan. Bahan baku suatu perusahaan industri dapat

PENGELOLAAN RISIKO PADA SUPPLY CHAIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE HOUSE OF RISK (HOR) (Studi Kasus di PT. XYZ)

APLIKASI MODEL HOUSE OF RISK (HOR) UNTUK MITIGASI RISIKO PADA SUPPLY CHAIN BAHAN BAKU KULIT

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN SUPPLY CHAIN MELALUI PENDEKATAN SCOR MODEL DI PT. LASER JAYA SAKTI,Tbk GEMPOL, PASURUAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang harus berkompetisi satu sama lain khususnya dalam bidang industri. Dalam

PERANCANGAN STRATEGI MITIGASI RESIKO SUPPLY CHAIN DI PT ATLAS COPCO NUSANTARA DENGAN METODA HOUSE OF RISK

BAB I PENDAHULUAN. bisnis telah memberikan dampak terhadap perubahan lingkungan. Dampak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai. Perumusan Masalah. Mengidentifikasi Entitas atau Anggota Rantai Pasok

BAB I PENDAHULUAN I-1

ANALISIS PENYEBAB RISIKO DAN MITIGASI RISIKO DENGAN MENGGUNAKAN METODE HOUSE OF RISK PADA DIVISI PENGADAAN PT XYZ

ANALISIS MITIGASI RISIKO PADA SUPPLY CHAIN PEMBUATAN STERILIZIER TUGAS SARJANA. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan yang memiliki rantai pasok (supply chain), baik sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Manjemen rantai suplai merupakan suatu proses untuk mengintegrasi,

5) BAB V (Kesimpulan dan Saran) Bab ini membahas tentang Kesimpulan dan saran.

JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO. 3 TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. terus menciptakan berbagai inovasi-inovasi baru untuk tetap dapat unggul dan

BAB 3 METODE PENELITIAN PENDAHULUAN LANDASAN TEORI PENGUMPULAN, PENGOLAHAN ANALISA DATA PEMETAAN PROSES ALIRAN IMPOR CKD

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang pengolahan Tandan

Pengelolaan Risiko Supply Chain dengan Metode House of Risk

PENGEMBANGAN MODEL RANTAI PASOK (SUPPLY CHAIN) MATERIAL UNTUK KAPAL. Budiawan Program Magister Bidang Keahlian Teknik Produksi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

ANALISIS RISIKO RANTAI PASOK MATERIAL BETON READY MIX (Studi Kasus: Hotel GAIA, Bandung) ABSTRAK

Pengelolaan Risiko Supply Chain dengan Metode House Of Risk di PT. XYZ

BAB I PENDAHULUAN. di bidang produksi atau pembuatan kertas rokok (cigarette paper). Produk kertas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS STRATEGI MITIGASI RESIKO PADA SUPPLY CHAIN CV SURYA CIP DENGAN HOUSE OF RISK MODEL

BAB I PENDAHULUAN. terbaik. Produk dengan kualitas yang baik memerlukan bahan baku dengan

Studi Implementasi Model House of Risk (HOR) untuk Mitigasi Risiko Keterlambatan Material dan Komponen Impor pada Pembangunan Kapal Baru

SKRIPSI. Disusun Oleh : DONNY BINCAR PARULIAN ARUAN NPM :

ANALISA DAN MITIGASI RISIKO RANTAI PASOK PADA PT. CRAYFISH SOFTSHELL INDONESIA

Perancangan Strategi Mitigasi Resiko Supply Chain di PT Atlas Copco Nusantara dengan Metoda House of Risk

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan yang ada dalam era globalisasi banyak sekali

Analisis Kepuasan Konsumen Gula Rafinasi Dengan Pendekatan Model Kano Berdasarkan Dimensi Supply Chain Operation Reference

PENGUKURAN DAN PENINGKATAN KINERJA RANTAI PASOKAN DENGAN PENDEKATAN SCOR (SUPPLY CHAIN DI PT. XYZ TUGAS SARJANA DEA DARA DAFIKA SIAGIAN NIM.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain

Kata Kunci : Keamanan Makanan, Penilaian risiko, FMECA, Proses Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. output. Manajemen operasi dapat di terapkan pada perusahan manufaktur maupun jasa.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek fundamental dalam supply chain management adalah

Pengukuran Performansi Perusahaan dengan Menggunakan Metode Supply Chain Operation Reference (SCOR)

III. METODOLOGI PENELITIAN Metodologi Penelitian dan Pengumpulan Data. tempat dan waktu btertentu. Metode pengumpulan dengan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. terletak di Jalan Raya Medan-Binjai km 15,5 Diski, Deli Serdang. PT. Wijaya

ANALISIS RISIKO DAN AKSI MITIGASI RISIKO PADA AKTIVITAS SUPPLY CHAIN PT COCA COLA AMATIL INDONESIA

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk mengatasi krisis ekonomi, Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia telah membuat Ketetapan MPR Nomor

VI. IDENTIFIKASI FAKTOR FAKTOR PENYUSUN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT LEMBAGA PERTANIAN SEHAT

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah produk akan sampai ketangan pemakai akhir setelah setidaknya

KINERJA PROSES INTI RANTAI PASOK AGROINDUSTRI DENGAN PENDEKATAN SUPPLY CHAIN OPERATIONS REFERENCE (SCOR) PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen rantai pasok (Supply Chain Management) pada sebuah pabrik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Keberadaan supply chain atau rantai pasok dalam proses produksi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan penerbitan majalah keluarga islam yang berskala nasional. Dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada masa sekarang ini industri manufaktur telah

ANALISIS RISIKO DAN MITIGASI RISIKO DENGAN PENDEKATAN METODE HOUSE OF RISK (STUDI KASUS PADA UKM BATIK KUMBANG ALI-ALI)

PEMODELAN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT MENGGUNAKAN SCORE MODEL UNTUK OBAT DAN ALAT KESEHATAN DI RUMAH SAKIT Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG

Manajemen Risiko dan Aksi Mitigasi untuk Menciptakan Rantai Pasok yang Robust

BAB I PENDAHULUAN. strategis untuk meningkatkan efektivitas organisasi dan untuk merealisasikan

TUGAS AKHIR ANALISA BULLWHIP EFFECT DENGAN PENDEKATAN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA PT. MONDRIAN KLATEN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. ini, maka pelaku bisnis perlu menerapkan suatu strategi yang tepat agar dapat

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang cepat dan kompleks sebagai akibat dari

5 KINERJA, SUMBER RISIKO, DAN NILAI TAMBAH RANTAI PASOK BUAH MANGGIS DI KABUPATEN BOGOR

27 Penentuan dan pembobotan KPI...(Ariani dkk)

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendukung pembangunan ekonomi nasional. Namun potensi tersebut. dengan pasokan produk kelautan dan perikanan.

PENGGUNAAN MODEL SUPPLY CHAIN OPERATIONS REFERENCES (SCOR) DALAM PENGUKURAN KINERJA SUPPLY CHAIN PADA PT. GUNA KEMAS INDAH

BAB I PENDAHULUAN. cepatnya terjadi perubahan di dunia usaha. Untuk dapat mengikuti arus persaingan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KINERJA PENYAMPAIAN SUKU CADANG PT TOYOTA-ASTRA MOTOR DENGAN MODEL SUPPLY CHAIN OPERATIONS REFERENCE. Oleh NISAA MARDHIYYAH H

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat di Indonesia. Sejak tahun 2006 Indonesia telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. darurat (contingency planning) dan mengelola risiko (risk management) dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN

KATA PENGANTAR. rahmat dan kasih sayang -Nya. Sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan

Pembahasan Materi #1

BAB I PENDAHULUAN. dari sudut pandang konsumen oleh karena itu perlu dieliminasi. Didalam lean

II. TINJAUAN PUSTAKA 1.1. Definisi Supply Chain dan Supply Chain Management

SHELLY ATMA DEVINTA

BAB I PENDAHULUAN. produksi dinilai baik, maka jumlah reject pada proses produksi juga akan

pekerjaan pada mesin dan penugasan tenaga kerja pada mesin. Sangat penting bagi perusahaan untuk melakukan perencanaan yang tepat pada saat menerima

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. suatu rantai yang disebut Supply Chain. Saat ini bukan merupakan persaingan

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM)

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)

BAB V ANALISIS Analisis SCOR (Supply Chain Operation Reference)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Populasi Mobil di Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN. diera informasi ini, perilaku konsumen akan semakin diperhatikan. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di dunia usaha saat ini semakin ketat. Hal ini disebabkan tuntutan

DESIGN FRAMEWORK QUALITY RISK MANAGEMENT FOR SUPPLY CHAIN AT PT COCA-COLA AMATIL INDONESIA, SURABAYA PLANT

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Supply chain mempunyai peranan penting dalam aktivitas perusahaan mulai dari kegiatan pemasokan bahan baku sampai dengan melakukan pengiriman hasil produksi kepada konsumen. Dengan adanya pengelolaan supply chain management yang baik maka akan menentukan kompetitif nya suatu perusahaan. Supply chain management tidak hanya berorientasi pada kegiatan internal perusahaan akan tetapi juga eksternal perusahaan yang menyangkut hubungan dengan perusahaan-perusahaan partner atau supplier. Suatu perusahaan atau pabrik yang efisien yaitu apabila supplier-supplier perusahaan dapat menghasilkan bahan baku yang berkualitas dan perusahaan mampu memenuhi pengiriman secara tepat waktu. Setiap aktivitas bisnis perusahaan mempunyai suatu risiko. Menurut Walters (2006), risiko merupakan ancaman yang mungkin terjadi untuk mengacaukan aktivitas normal atau menghentikan sesuatu yang telah direncanakan. Berdasarkan penelitian oleh Hendricks dan Singhal (2003) diketahui bahwa gangguan pada supply chain berdampak negatif dalam jangka panjang terhadap perusahaan dan banyak perusahaan yang tidak mampu pulih secara cepat dari dampak negatif tersebut (Kusnidah dan Sumantri, 2014). Perusahaan perlu mengetahui faktor-faktor utama yang berpengaruh terhadap kelancaran supply chain dan risiko-risiko yang mungkin terjadi serta strategi

mitigasi resiko apa yang dapat diterapkan untuk menanggulangi resiko-resiko yang terjadi (Utari dan Baihaqi, 2015). PT. Permata Hijau Palm Oleo merupakan salah satu produsen minyak kelapa sawit yang menghasilkan produk margarine (mentega). Jumlah permintaan produk pada periode Januari 2016 sampai Desember 2016 dapat dilihat pada Tabel 1.1. Tabel 1.1. Data Jumlah Permintaan pada Periode Januari 2016 sampai Desember 2016 No Bulan Jumlah Permintaan Pasokan (kotak) (kotak) 1 Januari 10.525 10.000 2 Febuari 10.610 10.000 3 Maret 10.654 10.000 4 April 10.427 10.000 5 Mei 10.281 10.000 6 Juni 10.668 10.000 7 Juli 9.732 10.000 8 Agustus 9630 10.000 9 September 9545 10.000 10 Oktober 10.519 10.000 11 November 10.447 10.000 12 Desember 10.773 10.000 Sumber: PT. Permata Hijau Palm Oleo Berdasarkan Tabel 1.1, dapat dilihat bahwa permintaan produk margarine (mentega) dari januari 2016 sampai dengan Desember 2016 di PT. Permata Hijau Palm Oleo. Produk yang dihasilkan berupa margarine yang telah dikemas dalam

kotak yang dimana setiap kardus memiliki berat 30 kg margarine (mentega). Perusahaan telah meramalkan permintaan setiap bulannya sebanyak 10.000 kardus perbulannya. Pada tabel 1.1 terlihat terjadinya ketidakseimbangan antara permintaan dan pasokan. PT. Permata Hijau Palm Oleo yang memproduksi Margarine dan berorientasi impor, perencanaan pembelian maupun produksi dilakukan berdasarkan atas pemesanan langsung maupun data historis pemesanan pelanggan. Namun ada kalanya perencanaan rantai pasok perusahaan yang tidak tepat dikarenakan menggunakan data historis perusahaan yang belum diperbahurui dan pelanggan melakukan pemesanan mendadak atau menambah jumlah pesanan dari yang awalnya telah diperkirakan sehingga perusahaan harus mengubah jadwal produksi. Hal ini menyebabkan perusahaan harus segera melakukan pemesanan bahan baku tambahan kepada pihak supplier untuk bisa memenuhi pesanan dari customer, sehingga tidak sering pihak supplier terlambat mengirim barang, dimana dari total 6 supplier utama, hanya beberapa supplier saja yang mampu memenuhi permintaan mendadak dari perusahaan dikarenakan kurangnya komunikasi maupun bertukar informasi mengenai pemesanan dari customer antara supplier dengan pihak perusahaan Pengendalian terhadap bahan baku margarine yang kedatangannya sering terlambat merupakan suatu hal yang perlu diperhatikan. Karena menyebabkan proses produksi mengalami kemunduran dari jadwal yang telah direncanakan dan harus mengubah jadwal pengiriman kepada customer. Maka penelitian menggunakan pengembangan metode House of Risk (HOR) yang dikembangkan

oleh I Nyoman Pujawan dan Laudine H. Geraldin yang bertujuan untuk memitigasi penyebab risiko supply chain untuk menghilangkan dan meminimalisasi kerugian bagi perusahaan yang dikembangkan dari FMEA (Failure Mode and Effect Analysis). Secara garis besar, tahapan dalam framework ini dibagi menjadi dua fase yakni fase identifikasi risiko (risk identification) dan fase penanganan risiko (risk treatment). Fase identifikasi risiko adalah fase dimana kejadian risiko (risk event) dan agen risiko (risk agent) diidentifikasi dan diukur. Kejadian risiko yang terjadi di perusahaan PT. Permata Hijau Palm Oleo berdasarkan aktivitas perusahaan. Kejadian risiko yang terjadi memunculkan agen risiko yang dikelompokkan berdasarkan pengembangan SCOR (Supply Chain Managament Operations Reference) dan kemudian dilakukan penanganan. Dalam mengidentifikasi risiko yang akan timbul perusahaan perlu memiliki manajemen risiko yang terstruktur. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan aksi mitigasi yang mampu meminimalisir terjadinya risiko tersebut. Jarak waktu pemesanan bahan baku dengan kedatangan bahan baku adalah 3. Keterlambatan bahan-bahan utama yang dibutuhkan dalam proses produksi pembuatan produk margarine mulai dari Januari 2016 sampai Desember 2016 dapat dilihat pada Tabel 1.2.

Tabel 1.2. Data Jumlah Keterlambatan Kedatangan Bahan Baku Utama Nama Supplier Bahan Baku Permintaan Kedatangan Keterangan PT. Torganda CPO 5-1-2016 10-1-2016 Terlambat 2 9-4-2016 13-3-2016 Terlambat 1 7-7-2016 10-10-2016 Tepat waktu PT. Sinar Nabati CPO 5-2-2016 8-8-2016 Tepat waktu 9-5-2016 12-9-2016 Tepat waktu 7-8-2016 11-10-2016 Terlambat 1 PT. Socfindo CPO 5-3-2016 9-8-2016 Terlambat 1 9-6-2016 12-9-2016 Tepat Waktu 7-9-2016 12-10-2016 Terlambat 2 PT. Herfinta F & P CPO 5-4-2016 10-8-2016 Terlambat 2 9-7-2016 13-9-2016 Terlambat 1 7-10-2016 10-10-2016 Tepat waktu PT. Bahai Dwi CPO 5-5-2016 8-8-2016 Tepat waktu kencana Lestari 9-8-2016 13-9-2016 Terlambat 1 7-11-2016 10-10-2016 Tepat waktu PT. Asean Sava CPO 5-6-2016 8-8-2016 Tepat waktu 9-9-2016 13-9-2016 Terlambat 1 7-12-2016 11-10-2016 Terlambat 1 Sumber: PT. Permata Hijau Palm Oleo

Berdasarkan Tabel 1.2, dapat dilihat bahwa keterlambatan bahan baku oleh supplier mencapai 56% dari total pengiriman bahan baku periode Januari 2016 sampai Desember 2016. Hal ini dikarenakan tidak adanya perencanaan dari perusahaan dalam melakukan pemesanan bahan baku akibat adanya permintaan dari customer secara tiba-tiba. Terjadinya keterlambatan pengiriman bahan baku ke perusahaan tersebut mengakibatkan tidak selesainya produk tepat waktu sesuai dengan tanggal yang dijanjikan sehingga terdapat risiko yang dialami perusahaan berupa terhambatnya proses produksi. Hal ini tentu akan merugikan perusahaan baik dari segi waktu maupun biaya.oleh karena itu, harus diciptakan usulan penanganan risiko yang dapat diterapkan oleh perusahaan untuk menghindari kerugian. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang sebagaimana yang telah dijelaskan, permasalahan yang dihadapi PT. Permata Hijau Palm Oleo adalah adanya keterlambatan kedatangan bahan baku yang merupakan salah satu risiko pada aktivitas rantai pasok yang dapat mengakibatkan terhambatnya proses produksi sehingga perlu dilakukan penanganan risiko dengan menggunakan metode House of Risk.

1.3 Tujuan Penelitian dan Manfaat Tujuan umum penelitian ini untuk memberikan penanganan risiko terhadap risiko yang terjadi sehingga tidak menghambatnya proses produksi di PT. Permata Hijau Palm Oleo Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian tugas akhir ini adalah: 1. Mengidentifikasi kejadian risiko yang terjadi pada rantai pasok dengan menggunakan House of Risk Fase I. 2. Mengidentifikasi agen risiko yang menimbulkan kejadian risiko pada rantai pasok dengan menggunakan House of Risk Fase I 3. Memberi usulan penanganan risiko untuk mengatasi agen risiko yang menjadi prioritas yang terjadi pada rantai pasok menggunakan House of Risk Fase II Manfaat yang hendak dicapai dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat bagi mahasiswa Penelitian ini bermanfaat agar mahasiswa dapat mengaplikasikan teori yang diperoleh selama kuliah dan dari laboratorium ke dalam lingkungan industri secara nyata dalam menganalisa dan mengevaluasi setiap permasalahan yang terjadi. 2. Manfaat bagi perusahaan Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan bagi perusahaan dalam menganalisis risiko apa yang terjadi di rantai pasokperusahaan.

3. Bagi Departemen Teknik Industri USU Penelitian bermanfaat sebagai tambahan referensi yang dapat dijadikan sebagai acuan penelitian selanjutnya dan mempererat hubungan kerja sama antara perusahaan dengan Departemen Teknik Industri USU. 1.4 Batasan dan Asumsi Penelitian Batasan dalam penelitian ini adalah : 1. Penelitian hanya dilakukan untuk rantai pasok produk jenis Margarine PT. Permata Hijau Palm Oleo 2. Identifikasi Supply Chain Operation Reference (SCOR) dilakukan pada elemen plan, source, make, deliver, dan return. 3. Penelitian hanya dilakukan pada aktivitas rantai pasok PT. Permata Hijau Palm Oleo dari supplier sampai pada perusahaan Asumsi dalam penelitian yang dilakukan adalah : 1. Kondisi internal perusahaan tidak mengalami perubahan yang signifikan selama penelitian berlangsung. 2. Responden untuk mengisi kuisioner adalah Assitant General Manager Operasional 3. Metode yang digunakan pada penelitian ini ialah metode House Of Risk 4. Risiko yang terjadi pada penilitian dimulai dari Januari 2016 sampai Desember 2016

1.5 Sistematika Penulisan Laporan Sistematika penulisan tugas sarjana dapat dilihat sebagai berikut : Bab I Pendahuluan, menguraikan latar belakang permasalahan yang mendasari penelitian dilakukan, perumusan permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian dan sistematika penulisan tugas sarjana. Bab II gambaran umum PT. Permata Hijau Palm Oleo, ruang lingkup perusahaan, lokasi, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab, jumlah tenaga kerja dan jam kerja karyawan, dan sistem pengupahan, Bab III Landasan Teori, berisi teori mengenaipenanganan risiko pada rantai pasok menggunakan Metode House of Risk. Bab IV Metodologi Penelitian, menguraikan tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian yaitu persiapan penelitian meliputi penentuan lokasi penelitian, jenis penelitian, objek penelitian, kerangka berpikir, identifikasi variabel penelitian, pengumpulan data primer dan sekunder, metode pengolahan data, blok diagram prosedur penelitian, pengolahan data, analisis pemecahan masalah sampai kesimpulan dan saran. Bab V Pengumpulan dan Pengolahan Data, dalam bab ini menjelaskan tentang jenis-jenis data, baik data primer maupun data sekunder yang perlu dikumpulkan, lokasi data dan metode pengumpulan data. Data primer pada umumnya dikumpulkan melalui observasi dan wawancara yang dilakukan secara

langsung. Data sekunder dikumpulkan dengan mencatat data dari laporan yang ada. Bab VI Analisis Pemecahan Masalah, dalam bab ini menjelaskan tentang analisa yang dilakukan terhadap data termasuk pengoperasian konsep ilmiah yang digunakan dalam metode pendekatan serta teori-teori yang dijadikan landasan dalam pemecahan masalah. Bab VII Kesimpulan dan Saran, berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil pemecahan masalah dan saran-saran yang bermanfaat bagi perusahaan.