Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1.Identifikasi tumbuhan

Lampiran 1. Hasil Identifikasi hewan Teripang. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Identifikasi Tumbuhan

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

Lampiran 1. Hasil identifikasi daun ekor naga (Rhaphidopora pinnata (L.f.) Schott.)

Lampiran 2. Tumbuhan dan daun ketepeng. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tanaman Kecipir

A : Tanaman ceplukan (Physalis minima L.)

Lampiran 1. Hasil identifikasi bunga lawang

Lampiran 1. Surat keterangan hasil identifikasi tumbuhan jahe merah

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

Lampiran 1. Hasil identifikasi dari jenis rumput laut Kappaphycus alvarezii (Doty)

Lampiran 2. Morfologi Tanaman Jengkol (Pithecellobium lobatum Benth)

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tanaman Jengkol

Lampiran 1. Hasil identifikasi tanaman jambu bol (Syzygiun malaccense L. Merr & Perry)

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan

Lampiran 1. Gambar 1. Talus Segar Rumput Laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Tanaman sirih dan daun sirih. Tanaman sirih. Daun sirih segar. Universitas Sumatera Utara

FORMULASI SEDIAAN GEL DARI EKSTRAK ETANOL DAUN KEMENYAN (Styrax benzoin Dryand.) DAN UJI AKTIVITASNYA TERHADAP BEBERAPA BAKTERI PENYEBAB JERAWAT

Lampiran 1. Identifikasi tumbuhan rimpang lengkuas merah

DAFTAR ISI II METODOLOGI PENELITIAN III Alat dan bahan Alat Bahan Bakteri uji... 36

Lampiran I. Hasil Identifikasi/Determinasi Tumbuhan. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

Lampiran 1. Hasil identifikasi teripang Holothuria atra Jaeger

LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi tumbuhan dan karakterisasi simplisia dilakukan sebelum pembuatan

Lampiran 1. Hasil identifikasi rumput laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI KARAKTERISASI SIMPLISIA DAN SKRINING FITOKIMIA SERTA UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL DAUN DAN GETAH KEMENYAN

Lampiran 1. Identifikasi Tumbuhan

Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian

Lampiran 1: Hasil identifikasi tumbuhan

Lampiran 1. Surat Ethical clearance

Lampiran 1. Tumbuhan dandang gendis dan simplisia

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan rimbang

BAHAN DAN METODE Bahan dan Alat

PEMANFAATAN EKSTRAK ETANOL DAUN SOM JAWA SEBAGAI OBAT ANTISEPTIK DALAM SEDIAAN GEL ANTISEPTIK KULIT

BAB III METODE PENELITIAN. Asam Jawa (Tamarindus indica L) yang diujikan pada bakteri P. gingivalis.

Lampiran 1. Universitas Sumatera Utara

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian Hidrolisis Kitosan A dengan NaOH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat,

III. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT C. METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Universitas Sumatera Utara

Sampel air panas. Pengenceran 10-1

BAB III METODE PENELITIAN

Nama Sediaan Kosmetika Tujuan Pemakaian II. Karakteristik Sediaan

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan daun bangun-bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng)

Lampiran 1. Identifikasi tumbuhan

Lampiran 1. Identifikasi sampel

BAB III METODE PENELITIAN

FORMULASI DAN UJI ANTIBAKTERI PENYEBAB JERAWAT DARI GEL EKSTRAK ETANOL DAUN BANGUN-BANGUN (Plectranthus amboinicus (Lour.

Lampiran 1. Hasil identifikasi sponge

Lampiran 1. Identifikasi tumbuhan.

BAB III. A. Jenis Penelitian. Penelitian ini termasuk ke dalam metoda penelitian eksperimental dimana

Lampiran 1 Hasil Identifikasi Tanaman

BAB III PERCOBAAN 3.1 Bahan 3.2 Alat 3.3 Mikroba Uji

Lampiran 1. Surat keterangan sampel

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan

Laporan Tugas Akhir Inovasi Pembuatan Free Germs Hand sanitizer (Fertz) yang Praktis dan Ekonomis dari Ekstrak Daun Kersen BAB III METODOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. jenis rumput laut yang sangat tinggi. Hasil produksi rumput laut masih sebatas

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Erlenmeyer 250 ml. Cawan Petri - Jarum Ose - Kertas Saring Whatmann No.14 - Pipet Tetes - Spektrofotometer UV-Vis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN

Lampiran 1.Surat Hasil Identifikasi Daun Bangun-bangun

LAMPIRAN. Sampel Daun Tumbuhan. dicuci dikeringanginkan dipotong-potong dihaluskan

Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. MIPA dan Laboratorium Universitas Setia Budi Surakarta. B.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil identifikasi sampel yang dilakukan di Laboratorium Biologi Farmasi

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan daun sirih hutan (Piper crocatum Ruiz & Pav).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengukuran zona hambat yang berikut ini disajikan dalam Tabel 2 : Ulangan (mm) Jumlah Rata-rata

BAB III METODE PENELITIAN. perkolasi kemangi kering menggunakan pelarut air dengan variasi waktu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian yang dilakukan menggunakan daun sirsak (Annona muricata) yang

1. Formula sediaan salep dengan golongan basis salep hidrokarbon atau berlemak

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah penelitian

Lampiran 1. Gambar Berbagai Jenis Kentang. Kentang Putih. Kentang Kuning. Kentang Merah. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. berbagai masalah kesehatan. Hal ini cukup menguntungkan karena bahan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek pada penelitian ini adalah bakteri Enterococcus faecalis yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian bulan Desember 2011 hingga Februari 2012.

Lampiran 1. Lampiran Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN. laboratoris murni yang dilakukan secara in vitro. Yogyakarta dan bahan uji berupa ekstrak daun pare (Momordica charantia)

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODOLOGI. Laporan Tugas Akhir Pembuatan Mouthwash dari Daun Sirih (Piper betle L.)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 19 Juni 2012 pukul WITA

Lampiran 1 Hasil Identifikasi Tumbuhan

Lampiran 1. Identifikasi sampel

Wina Rahayu Selvia, Dina Mulyanti, Sri Peni Fitrianingsih

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu 10%, 25%, 50%, 75% dan 100%. 2. Bakteri uji yang digunakan adalah bakteri Enterococcus faecalis dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian eksperimental

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Evaluasi kestabilan formula krim antifungi ekstrak etanol rimpang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Metode Penelitian. asetat daun pandan wangi dengan variasi gelling agent yaitu karbopol-tea, CMC-

BAB III METODE PENELITIAN

SKEMA ALUR PIKIR. Kulit Buah Manggis

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan Biji Asam Jawa (Tamarindus indica L.)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 PERCOBAAN. 3.3 Mikroorganisme Uji Propionibacterium acnes (koleksi Laboratorium Mikrobiologi FKUI Jakarta)

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan

Transkripsi:

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan

Lampiran 2. Gambar Tumbuhan Kemenyan (Styrax benzoin Dryand.) Gambar 1. Tumbuhan Kemenyan (Styrax benzoin Dryand.) Gambar 2. Daun Kemenyan Segar

Lampiran 3. Gambar Simplisia Kemenyan (Styrax benzoin Dryand.) Gambar 3. Simplisia Daun Kemenyan Gamabar 4. Serbuk Simplisia Daun Kemenyan

Lampiran 4. Gambar Mikroskopik Serbuk Simplisia Daun Kemenyan (Styrax benzoin Dryand.) 1 2 3 Gambar 5. Mikroskopik Serbuk Simplisia Daun Kemenyan Keterangan: 1 = Stomata tipe anomositik 2 = Trikoma glandular bentuk bintang 3 = Kristal Ca oksalat bentuk prisma

Lampiran 5. Gambar Sediaan Gel Ekstrak Etanol Daun Kemenyan Dan Basis Gel Gambar 6. Sediaan Gel Ekstrak Etanol Daun Kemenyan Dan Basis Gel Keterangan: FI : Formula dengan konsentrasi ekstrak etanol daun kemenyan 40% FII : Formula dengan konsentrasi ekstrak etanol daun kemenyan 50% B : Formula tanpa ekstrak etanol daun kemenyan (kontrol)

Lampiran 6. Gambar Hasil Uji Homogenitas Gambar 7. Hasil Uji Homogenitas

Lampiran 7. Gambar Hasil Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Daun Kemenyan (Styrax benzoin Dryand.) C A B Gambar 8. Hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun kemenyan terhadap bakteri Propionibacterium acne Keterangan: A = Konsentrasi 500 mg/ml; B = Konsentrasi 400 mg/ml; C = Blanko (etanol 96%) C A B Gambar 9. Hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun kemenyan terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis Keterangan: A = Konsentrasi 500 mg/ml; B = Konsentrasi 400 mg/ml; C = Blanko (etanol 96%)

Lampiran 8. Gambar Hasil Uji Aktivitas Gel Ekstrak Etanol Daun Kemenyan (Styrax benzoin Dryand.) B FII FI Gambar 10. Hasil uji aktivitas antibakteri gel ekstrak etanol daun kemenyan terhadap bakteri Propionibacterium acne Keterangan: FI = Gel mengandung 400 mg/ml ekstrak etanol daun kemenyan FII = Gel mengandung 500 mg/ml ekstrak etanol daun kemenyan B = Blanko, basis gel tanpa ekstrak etanol daun kemenyan B FII FI Gambar 11. Hasil uji aktivitas antibakteri gel ekstrak etanol daun kemenyan terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis Keterangan: FI = Gel mengandung 400 mg/ml ekstrak etanol daun kemenyan FII = Gel mengandung 500 mg/ml ekstrak etanol daun kemenyan B = Blanko, basis gel tanpa ekstrak etanol daun kemenyan

Lampiran 9. Gambar Hasil Uji Aktivitas Antibakteri Basis Gel Dan Pengawet Yang dipakai Dalam Formula P HPMC B Gambar 12. Hasil uji aktivitas antibakteri basis gel dan pengawet yang dipakai dalam formula terhadap bakteri Propionibacterium acne Keterangan: P = Pengawet (Nipagin 0,15% dan Nipasol 0,05%) HPMC = Basis gel HPMC(hidoksipropilmetilselulosa) 2,75% B = Blanko (etanol 96%) B HPMC P Gambar 13. Hasil uji aktivitas antibakteri basis gel dan pengawet yang dipakai dalam formula terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis Keterangan: P = Pengawet (Nipagin 0,15% dan Nipasol 0,05%) HPMC = Basis gel HPMC(hidoksipropilmetilselulosa) 2,75% B = Blanko (etanol 96%)

Lampiran 10. Perhitungan Pemeriksaan Karakterisasi Serbuk Simplisia 10.1 Perhitungan Kadar Air volume air (ml) % Kadar air = x 100% berat sampel (g) 1. Volume air : 0,3 ml Berat sampel : 5,003 g 0,3 ml % Kadar air = x100% = 5,99% 5,003 g 2. Volume air : 0,4 ml Berat sampel : 5,002 g 0,4 ml % Kadar air = x100% = 7,99% 5,002 g 3. Volume air : 0,4 ml Berat sampel : 5,004 g 0,4 ml % Kadar air = x100% = 7,99% 5,004 g % Kadar air rata-rata = 5,99% + 7,99% + 7,99% 3 = 7,32% 10.2 Perhitungan Kadar Sari Yang Larut Dalam Air % Kadar sari larut dalam air = Berat sari 100 x x 100% 20 1. Berat sari = 0,137 g = 5,002 g

Lampiran 10. lanjutan % Kadar sari larut dalam air = 0,137 5,002 100 x x 100% = 13,69% 20 2. Berat sari = 0,144 g = 5,003 g % Kadar sari larut dalam air = 0,144 5,003 100 x x 100% = 14,39% 20 3. Berat sari = 0,149 g = 5,003 g % Kadar sari larut dalam air = 0,149 5,003 100 x x 100% = 14,89% 20 13,69% + 14,39% + 14,89% % Kadar sari larut dalam air rata-rata = 3 = 14,32% 10.3 Perhitungan Kadar Sari Yang Larut Dalam Etanol Berat sari % Kadar sari larut dalam etanol = 1. Berat sari = 0,154 g 100 x x 100% 20 = 5,002 g % Kadar sari larut dalam air = 0,154 5,002 100 x x 100% = 15,39% 20 2. Berat sari = 0,147 g = 5,002 g % Kadar sari larut dalam air = 0,147 5,002 100 x x 100% = 14,69% 20 3. Berat sari = 0,192 g = 5,003 g

Lampiran 10. lanjutan % Kadar sari larut dalam air = 0,192 5,003 100 x x 100% = 19,18% 20 15,39% + 14,69% + 19,18% % Kadar sari larut dalam air rata-rata = 3 = 16,42% 10.4 Perhitungan Kadar Abu Total % Kadar abu total = Berat abu x 100% 1. Berat abu = 0,0753 g Berat sampel = 2,0002 g % Kadar abu total = 0,0753 2,0002 x 100% = 3,76% 2. Berat abu = 0,0749 g = 2,0010 g % Kadar abu total = 0,0749 2,0010 3. Berat abu = 0,0747 g x 100% = 3,73% = 2,0009 g % Kadar abu total = 0,0747 2,0009 x 100% = 3,73% % Kadar abu total rata-rata = 3,76% + 3,73% + 3,73% 3 = 3,74%

Lampiran 10. lanjutan 10.5 Perhitungan Kadar Abu Yang Tidak Larut Dalam Asam % Kadar abu tidak larut dalam asam = Berat abu x 100% 1. Berat abu = 0,0130 g Berat sampel = 2,0002 g % Kadar abu total = 0,0130 2,0002 2. Berat abu = 0,0120 g x 100% = 0,65% = 2,0010 g % Kadar abu total = 0,0120 2,0010 3. Berat abu = 0,0154 g x 100% = 0,85% = 2,0009 g % Kadar abu total = 0,0154 2,0009 x 100% = 0,77% % Kadar abu total rata-rata = 0,65% + 0,85% + 0,77% 3 = 0,76%

Lampiran 11. Gambar Bagan Pembuatan Gel Ekstrak Etanol Daun kemenyan (Styraz benzoin Dryand.) Daun Kemenyan Segar Simplisia disortasi basah dicuci ditiriskan dikeringkan dalam lemari pengering disortasi kering lalu diserbuk dibagi 2 Serbuk Simplisia Serbuk Simplisia Karakterisasi: - Makroskopis - Mikroskopis - PK Air - PK Sari * Larut Etanol * Larut Air - PK Abu * Total * Tidak Larut Asam Ekstrak Cair Ekstrak Kental dimaserasi dengan etanol 96% dipekatkan dengan Rotavapor dipekatkan dengan freeze dryer diuji aktivitas antibakteri diformulasi dengan dasar gel Gel Ekstrak Etanol Daun Kemenyan Diuji Aktivitas Antibakteri Diuji Mutu Fisik Sediaan (Organoleptis, Homogenitas, ph, dan Viskositas) Gambar 14. Bagan pembuatan Gel Ekstrak Etanol Daun Kemenyan (Styrax benzoin Dryand.)

Lampiran 12. Gambar Bagan Pengujian Aktivitas Antibakteri Stok kultur Diambil 1 ose Disuspensikan ke dalam 10 ml NaCl 0,9% Diukur kekeruhan pada panjang gelombang 580 nm sampai diperoleh transmitan 25% Inokulum bakteri Dimasukkan 0,1 ml inokulum ke dalam cawan petri Ditambahkan 20 ml media nutrient agar ke dalam cawan petri Dihomogenkan dan dibiarkan hingga memadat Media padat Hasil Ditanamkan silinder logam Dimasukkan 0,1 ml ekstrak dengan berbagai konsentrasi Diinkubasi pada suhu 36-37 o C selama 18-24 jam Diukur diameter daerah hambatan di sekitar silinder logam Gambar 15. Bagan Pengujian Aktivitas Antibakteri

Lampiran 13. Tabel. Hasil Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Kemenyan Terhadap Bakteri Propionibacterium acne Dan Staphylococcus epidermidis Konsentrasi Diameter daerah hambatan (mm) ekstrak etanol daun Propionibacterium acne Staphylococcus epidermidis kemenyan (mg/ml) D1 D2 D3 D* D1 D2 D3 D* 500 16,65 16,40 16,55 16,53 24,90 24,75 24,85 24,83 400 15,35 15,10 15,35 15,27 22,75 22,60 22,80 22,72 300 13,45 13,20 13,30 13,32 20,00 19,85 19,95 19,93 200 11,95 12,10 11,80 11,95 16,95 17,20 17,15 17,10 100 9,60 9,45 9,50 9,52 14,15 14,05 14,30 14,17 50 - - - - 10,10 9,85 10,00 9,98 Blanko - - - - - - - - Keterangan: D1 D2 D3 = Diameter daerah hambatan pertumbuhan bakteri pada perlakuan pertama = Diameter daerah hambatan pertumbuhan bakteri pada perlakuan kedua = Diameter daerah hambatan pertumbuhan bakteri pada perlakuan ketiga D* = Rata-rata diameter daerah hambatan pertumbuhan bakteri - = tidak terdapat daerah hambatan pertumbuhan bakteri Blanko = etanol 96%

Lampiran 14. Tabel. Hasil Uji Aktivitas Antibakteri Gel Ekstrak Etanol Daun Kemenyan Terhadap Bakteri Propionibacterium acne Dan Staphylococcus epidermidis Sediaan Diameter daerah hambatan (mm) Propionibacterium acne Staphylococcus epidermidis D1 D2 D3 D* D1 D2 D3 D* FII 14,15 13,95 13,95 14,02 21,55 21,95 21,70 21,73 FI 12,75 12,35 12,60 12,57 18,75 18,35 18,80 18,63 Blanko - - - - - - - - Keterangan: D1 D2 D3 = Diameter daerah hambatan pertumbuhan bakteri pada perlakuan pertama = Diameter daerah hambatan pertumbuhan bakteri pada perlakuan kedua = Diameter daerah hambatan pertumbuhan bakteri pada perlakuan ketiga D* = Rata-rata diameter daerah hambatan pertumbuhan bakteri - = tidak terdapat daerah hambatan pertumbuhan bakteri Blanko = Basis gel tanpa ekstrak etanol daun kemenyan

Lampiran 15. Perhitungan Penentuan Viskositas Sediaan 15.1 Nilai viskositas Sediaan Pengualangan Formula FI FII Kontrol 1 651,258 669,104 591,177 2 652,341 670,205 591,570 3 653,537 669,813 590,822 Rata-rata 652,379 669,707 591,187 15.2 Data Penentuan Viskositas Sediaan Replikasi Formula FI FI FI Berat (gram) 10,436 10,587 10,2,93 Volume (ml) 10 10 10 t1 34863 35854 31617 Waktu (detik) t2 34921 35913 31638 t3 34985 35892 31598 Rumus Penentuan Viskositas Bola Jatuh: η = K (ρk ρf)t K = 2r 2 g 9l Keterangan: η : Viskositas (Poise) K : Konstanta viskometer ρk : Berat jenis bola (g/ml) = 16,231 g/ml ρf : Berat jenis sediaan gel (g/ml) t : Waktu (detik) r : Jari-jari bola (m) = 7,5 x 10-3 m l : Panjang antara 2 tanda (m) = 0,1 m g : Percepatan gravitasi bumi (9,88 m/s 2 )

2(7,5 x 10-3 ) 2 x 9,88 K = 9 x 0,1 = 1,23 x 10-3 Contoh Perhitungan Formula I ρf = massa volume 10,436 = 10 x (g/ml) = 1,0436 g/ml η1 = 1,23 x 10-3 (16,231-1,0436 )g/ml x 34863 = 651,258 Poise η2 = 1,23 x 10-3 (16,231-1,0436)g/ml x 34921 = 652,341 Poise η3 = 1,23 x 10-3 (16,231-1,0436)g/ml x 34985 = 653,537 Poise η = η1 + η2 + η3 = (651,258 + 652,341 + 653,537) Poise = 652,379 Poise