Lampiran 1. Surat keterangan hasil identifikasi tumbuhan jahe merah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Lampiran 1. Surat keterangan hasil identifikasi tumbuhan jahe merah"

Transkripsi

1 Lampiran 1. Surat keterangan hasil identifikasi tumbuhan jahe merah

2 Lampiran 2. Gambar tumbuhan jahe merah

3 Lampiran 3. Gambar makroskopik rimpang jahe merah Rimpang jahe merah Rimpang jahe merah yang diiris

4 Lampiran 4. Gambar simplisia dan serbuk simplisia rimpang jahe merah Simplisia rimpang jahe merah Serbuk simplisia rimpang jahe merah

5 Lampiran 5. Hasil mikroskopik serbuk simplisia rimpang jahe merah dengan medium kloralhidrat Keterangan (perbesaran 10x10): 1. Serat 2. Parenkim 3. Tetes minyak 4. Berkas pengangkut 5. Pembuluh kayu

6 Lampiran 6. Hasil mikroskopik serbuk simplisia rimpang jahe merah dengan medium air suling Keterangan (perbesaran 10x40): 1. Butir pati 2. Lamella 3. Hilus

7 Lampiran 7. Gambar alat yang digunakan ph meter (HANNA) Viskosimeter bola jatuh (Haake 597 Gerbruder Berlin)

8 Lampiran 8. Bagan kerja pembuatan serbuk simplisia dan karakterisasi simplisia rimpang jahe merah Rimpang jahe merah tua dan segar 8 kg Dibersihkan dari pengotor Dicuci hingga bersih Ditiriskan, disortasi Ditimbang sebagai berat basah Diiris dengan ketebalan 1-3 mm Dikeringkan di udara terbuka yang terlindung dari sinar matahari langsung Simplisia 1050 g Serbuk simplisia 996 g Karakterisasi simplisia: a. Pemeriksaan makroskopik Diserbukkan Ditimbang sebagai berat kering Karakterisasi simplisia: b. Pemeriksaan mikroskopik c. Penetapan kadar air d. Penetapan kadar sari larut etanol e. Penetapan kadar sari larut air f. Penetapan kadar abu total g. Penetapan kadar abu tidak larut asam

9 Lampiran 9. Bagan kerja pembuatan ekstrak rimpang jahe merah Serbuk simplisia 400 g Dibasahi dengan etanol 96% 3 jam Dimasukkan ke dalam alat perkolator Ditambahkan cairan penyari sampai satu lapis diatasnya Ditutup mulut tabung perkolator dan didiamkankan 24 jam Dibuka kran perkolator dengan kecepatan pengaliran 1 ml/menit Dihentikan perkolasi bila 500 mg perkolat terakhir diuapkan tidak akan meninggalkan sisa. Perkolat 5,2 L Ampas Ekstrak etanol kental Dipekatkan dengan rotary evaporator (±40 o C) Dikeringkan dengan freeze dryer (-40 o C) Ekstrak etanol bebas pelarut 71,30 g

10 Lampiran 10. Bagan kerja pembuatan basis gel Air suling Basis gel Ditimbang sebanyak 20 kali berat HPMC Dididihkan Dimasukkan ke dalam lumpang Ditaburkan HPMC secara merata diatasnya Dibiarkan mengembang Ditambahkan metil paraben yang telah dilarutkan di dalam air suling panas Ditambahkan propilen glikol sedikit demi sedikit sambil digerus sampai homogen Ditambahkan sisa air suling yang dibutuhkan

11 Lampiran 11. Bagan kerja pembuatan, penentuan mutu fisik, dan uji penilaian organoleptik sediaan gel Ekstrak rimpang jahe merah bebas pelarut Basis gel Ditimbang Diteteskan dengan beberapa tetes pelarut etanol 96% Ditimbang Bagian I Bagian II Dicampur dan diaduk homogen Campuran bagian I dan II Dimasukkan ke dalam wadah Sediaan gel Penentuan mutu fisik: b. Stabilitas c. Homogenitas d. ph e. Viskositas f. Uji iritasi Uji penilaian organoleptik: b. Parameter aroma c. Parameter sensasi di kulit d. Parameter warna

12 Lampiran 12. Bagan kerja pembuatan dasar krim Asam stearat Metil paraben Dilebur di atas penangas air suhu C Dilarutkan dalam air suling panas Larutan metil paraben Ditambahkan TEA dan gliserin Bagian I Bagian II Dicampur dan diaduk homogen di dlm lumpang panas dengan pengadukan yang konstan sampai diperoleh massa krim Dasar krim

13 Lampiran 13. Bagan kerja pembuatan, penentuan mutu fisik, dan uji penilaian organoleptik sediaan krim Ekstrak rimpang jahe merah bebas pelarut Dasar krim Ditimbang Diteteskan dengan beberapa tetes pelarut etanol 96% Ditimbang Bagian I Bagian II Dicampur dan diaduk homogen Campuran bagian I dan II Dimasukkan ke dalam wadah Sediaan Krim Penentuan mutu fisik: a. Stabilitas b. Homogenitas c. ph d. Tipe emulsi e. Uji iritasi Uji penilaian organoleptik: a. Parameter aroma b. Parameter sensasi di kulit c. Parameter warna

14 Lampiran 14. Hasil pemeriksaan karakteristik serbuk simplisia rimpang jahe merah No Karakteristik Kadar air Kadar sari larut air Kadar sari larut etanol Kadar abu total Kadar abu tidak larut asam Hasil Pemeriksaan (%) 7,96 21,78 10,43 3,42 1,32 Persyaratan MMI (%) <10 >15,6 >4,3 <5 <3,9

15 Lampiran 15. Perhitungan penetapan kadar air dari serbuk simplisia rimpang jahe merah No Berat sampel (g) Volume awal (ml) Volume akhir (ml) 1 5,029 1,8 2,2 2 5,033 2,2 2,6 3 5,000 2,6 3,0 (2,2 1,8)ml 1. % Kadar air I = 100% 7,95% 5,029g (2,6 2,2)ml 2. % Kadar air II = 100% 7,94% 5,033g (3,0 2,6)ml 3. % Kadar air III = 100% 8,00% 5,000g (7,95 7,94 8,00)% % Kadar air rata-rata = 7,96% 3

16 Lampiran 16. Perhitungan penetapan kadar sari larut air dari serbuk simplisia rimpang jahe merah No Berat sampel (g) Berat cawan kosong (g) Berat cawan sari (g) 1 5,037 42,744 42, ,099 62,771 62, ,057 50,841 51,047 0,229g % Kadar sari I = 100% 22,73% 5,037g 20 0,227g % Kadar sari II = 100% 22,26% 5,099g 20 0,206g % Kadar sari III = 100% 20,36% 5,057g 20 (22,73 22,26 20,36)% % Kadar sari larut air rata-rata = 21,78% 3

17 Lampiran 17. Perhitungan penetapan kadar sari larut etanol dari serbuk simplisia rimpang jahe merah No Berat sampel (g) Berat cawan kosong (g) Berat cawan sari (g) 1 5,035 52,133 52, ,003 56,715 56, ,059 64,050 64,160 0,103g % Kadar sari I = 100% 10,23% 5,035g 20 0,102g % Kadar sari II = 100% 10,20% 5,003g 20 0,110g % Kadar sari III = 100% 10,87% 5,059g 20 (10,23 10,20 10,87)% % Kadar sari larut etanol rata-rata = 10,43% 3

18 Lampiran 18. Perhitungan penetapan kadar abu total dari serbuk simplisia rimpang jahe merah No Berat sampel (g) Berat abu (g) 1 2,023 0, ,007 0, ,015 0,068 0,069g 1. % Kadar abu total I = 100% 3,41% 2,023g 0,070g 2. % Kadar abu total II = 100% 3,48% 2,007g 0,068g 3. % Kadar abu total III = 100% 3,37% 2,015g (3,41 3,48 3,37)% % Kadar abu total rata-rata = 3,42% 3

19 Lampiran 19. Perhitungan penetapan kadar abu tidak larut asam dari serbuk simplisia rimpang jahe merah No Berat sampel (g) Berat abu (g) 1 2,003 0, ,005 0, ,004 0,027 0,027g 1. % Kadar abu total I = 100% 1,34% 2,003g 0,026g 2. % Kadar abu total II = 100% 1,29% 2,005g 0,027g 3. % Kadar abu total III = 100% 1,34% 2,004g (1,34 1,29 1,34)% % Kadar abu yang tidak larut asam rata-rata = 1,32% 3

20 Lampiran 20. Gambar sediaan gel Keterangan: G1: basis gel tanpa ekstrak rimpang jahe merah (blanko) G2: sediaan gel dengan ekstrak rimpang jahe merah 2% G3: sediaan gel dengan ekstrak rimpang jahe merah 4% G4: sediaan gel dengan ekstrak rimpang jahe merah 6% G5: sediaan gel dengan ekstrak rimpang jahe merah 8%

21 Lampiran 21. Gambar hasil pemeriksaan homogenitas sediaan gel Keterangan: G1: basis gel tanpa ekstrak rimpang jahe merah (blanko) G2: sediaan gel dengan ekstrak rimpang jahe merah 2% G3: sediaan gel dengan ekstrak rimpang jahe merah 4% G4: sediaan gel dengan ekstrak rimpang jahe merah 6% G5: sediaan gel dengan ekstrak rimpang jahe merah 8%

22 Lampiran 22. Contoh perhitungan nilai viskositas sediaan gel Data penentuan viskositas sediaan gel Spesifikasi Berat (gram) B1 B2 B3 B4 B5 Gel G0 G1 G2 G3 G4 10,536 10,675 10,661 10,333 10,224 10,687 10,701 10,551 10,440 10,321 10,384 10,671 10,654 10,500 10,448 10,447 10,651 10,573 10,490 10,376 10,544 10,688 10,605 10,510 10,450 Volume (ml) Waktu (detik) t1 t2 t3 t4 t Rumus Penentuan Viskositas Bola Jatuh: η = K (ρk ρf)t K = 2r2g = 2 x 7,5 x 10-3 m x 9,88 m/s 2 = 1,23 x l 9 x 0,1 m Keterangan: η: Viskositas (cp) K: Konstanta viskometer = 1,23x10-3 ρk: ρf: Berat jenis bola (g/ml) = 16,231 g/ml Berat jenis sediaan gel (g/ml) t: Waktu (detik) r: Jari-jari bola (m) = 7,5 x 10-3 m l: Panjang antara 2 tanda (m) = 0,1 m g: Percepatan gravitasi bumi (9,88 m/s 2 )

23 Contoh perhitungan G0: ρf = massa volume = 10,536 g 10 ml = 1,0536 g/ml η1 = 1,23 x 10-3 (16,231-1,0536)g/ml x = 588,366 cp Nilai viskositas sediaan gel Formula Waktu penyimpanan (Minggu ke) 0 (cp) 3 (cp) 6 (cp) 9 (cp) 12 (cp) G1 588,36 587,00 586,85 585,50 583,70 G2 591,54 590,22 589,01 588,09 586,61 G3 593,75 592,40 590,11 588,95 587,55 G4 594,89 593,61 591,40 589,10 588,00 G5 597,01 596,79 594,55 593,30 591,42 Keterangan: G1: basis gel tanpa ekstrak rimpang jahe merah (blanko) G2: sediaan gel dengan ekstrak rimpang jahe merah 2% G3: sediaan gel dengan ekstrak rimpang jahe merah 4% G4: sediaan gel dengan ekstrak rimpang jahe merah 6% G5: sediaan gel dengan ekstrak rimpang jahe merah 8%

24 Lampiran 23. Gambar sediaan krim Keterangan: K1: dasar krim tanpa ekstrak rimpang jahe merah (blanko) K2: sediaan krim dengan ekstrak rimpang jahe merah 2% K3: sediaan krim dengan ekstrak rimpang jahe merah 4% K4: sediaan krim dengan ekstrak rimpang jahe merah 6% K5: sediaan krim dengan ekstrak rimpang jahe merah 8%

25 Lampiran 24. Gambar hasil pemeriksaan homogenitas sediaan krim Keterangan: K1: dasar krim tanpa ekstrak rimpang jahe merah (blanko) K2: sediaan krim dengan ekstrak rimpang jahe merah 2% K3: sediaan krim dengan ekstrak rimpang jahe merah 4% K4: sediaan krim dengan ekstrak rimpang jahe merah 6% K5: sediaan krim dengan ekstrak rimpang jahe merah 8%

26 Lampiran 25. Gambar hasil penentuan tipe emulsi sediaan krim Keterangan: K1: dasar krim tanpa ekstrak rimpang jahe merah (blanko) K2: sediaan krim dengan ekstrak rimpang jahe merah 2% K3: sediaan krim dengan ekstrak rimpang jahe merah 4% K4: sediaan krim dengan ekstrak rimpang jahe merah 6% K5: sediaan krim dengan ekstrak rimpang jahe merah 8%

27 Lampiran 26. Format lembar informasi untuk sukarelawan Sukarelawan yang terhormat, Efek samping sediaan obat topikal menimbulkan kekhawatiran bagi penggunanya. Namun, sejauh ini informasi tentang efek sampingnya masih sangat sedikit, sedangkan konsumen sediaan obat topikal selalu bertambah, dan pasti akan diikuti dengan peningkatan kejadian efek samping. Salah satu cara untuk menghindari terjadinya efek samping pada pemakaian sediaan obat topikal adalah dengan melakukan uji kulit. Uji ini selain berguna untuk mencegah terjadinya efek samping (preventif), juga dapat dipakai untuk menentukan kebenaran dari sangkaan adanya efek samping tersebut (diagnosis). Uji kulit terdiri dari berbagai cara, baik yang dapat dilakukan sendiri maupun yang harus dilakukan oleh dan di bawah pengawasan dokter khusus yang mempunyai pengetahuan luas tentang uji kulit. Hasil pembacaan uji bervariasi antara meragukan (+/ -), lemah (+), kuat (++), dan hebat (+++), ditandai oleh gejala kulit yang terlihat seperti kemerahan, gatal-gatal, atau bengkak pada kulit yang diberi perlakuan. Anda mempunyai hak untuk berhenti setiap waktu tanpa mempengaruhi hubungan selanjutnya dengan peneliti. Sangat dimaklumi bahwa nama anda dan informasi lain mengenai keamanan pribadi anda dirahasiakan. Informasi yang dihasilkan dari penelitian ini dapat memberikan pengetahuan mengenai efek samping yang dapat ditimbulkan oleh sediaan obat topikal yang biasa digunakan oleh masyarakat.

28 Lampiran 27. Format surat pernyataan persetujuan ikut serta dalam penelitian (Inform consent) SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Saya yang bertandatangan dibawah ini : Nama : Umur : Alamat : Telah mendapat penjelasan secukupnya bahwa saya akan melakukan uji iritasi terhadap kulit dari sediaan obat topikal. Setelah mendapat penjelasan secukupnya tentang manfaat penelitian ini dan efek sampingnya, maka saya menyatakan SETUJU untuk ikut serta dalam penelitian dari Ester Natalia Panjaitan dengan judul FORMULASI SEDIAAN GEL DAN KRIM DARI EKSTRAK RIMPANG JAHE MERAH ( Zingiber officinale Roscoe), sebagai usaha untuk mengetahui apakah sediaan obat topikal yang dihasilkan mampu mengiritasi kulit atau tidak. Saya menyatakan sukarela dan bersedia untuk mengikuti prosedur penelitian yang telah ditetapkan. Apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan selama uji iritasi, saya tidak akan menuntut kepada peneliti. Persetujuan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan dari pihak manapun. Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Peneliti, Sukarelawan, (Ester Natalia Panjaitan) ( )

29 Lampiran 28. Format uji penilaian organoleptik sediaan berdasarkan parameter aroma sediaan UJI PENILAIAN ORGANOLEPTIK TERHADAP SEDIAAN GEL DAN KRIM JAHE MERAH (Zingiber officinale Roscoe) - Parameter aroma Nama Panelis : Alamat : Pekerjaan : No. / Tanggal Pengujian : 1 / No. Gel G2 (Konsentrasi 2 %) 2. G3 (Konsentrasi 4 %) No. Krim K2 (Konsentrasi 2 %) 2. K3 (Konsentrasi 4 %) Keterangan : 0 = Sangat tidak suka 1 = Agak tidak suka 2 = Netral 3 = Agak suka 4 = Sangat suka 5 = Amat sangat suka

30 Lampiran 29. Format uji penilaian organoleptik sediaan berdasarkan parameter sensasi di kulit UJI PENILAIAN ORGANOLEPTIK TERHADAP SEDIAAN GEL DAN KRIM JAHE MERAH (Zingiber officinale Roscoe) - Parameter sensasi di kulit Nama Panelis : Alamat : Pekerjaan : No. / Tanggal Pengujian : 1 / No. Gel G2 (Konsentrasi 2 %) 2. G3 (Konsentrasi 4 %) No. Krim K2 (Konsentrasi 2 %) 2. K3 (Konsentrasi 4 %) Keterangan : 0 = Sangat tidak suka 1 = Agak tidak suka 2 = Netral 3 = Agak suka 4 = Sangat suka 5 = Amat sangat suka

31 Lampiran 30. Format uji penilaian organoleptik sediaan berdasarkan parameter warna sediaan UJI PENILAIAN ORGANOLEPTIK TERHADAP SEDIAAN GEL DAN KRIM JAHE MERAH (Zingiber officinale Roscoe) - Parameter warna Nama Panelis : Alamat : Pekerjaan : No. / Tanggal Pengujian : 1 / No. Gel G2 (Konsentrasi 2 %) 2. G3 (Konsentrasi 4 %) No. Krim K2 (Konsentrasi 2 %) 2. K3 (Konsentrasi 4 %) Keterangan : 0 = Sangat tidak suka 1 = Agak tidak suka 2 = Netral 3 = Agak suka 4 = Sangat suka 5 = Amat sangat suka

32 Lampiran 31. Contoh perhitungan uji penilaian organoleptik sediaan gel berdasarkan parameter aroma sediaan Data hasil uji penilaian organoleptik sediaan gel berdasarkan parameter aroma sediaan Panelis Formula G2 G Keterangan: G2: sediaan gel dengan ekstrak rimpang jahe merah 2% G3: sediaan gel dengan ekstrak rimpang jahe merah 4% Skala numerik: 0: sangat tidak suka 1: agak tidak suka 2: netral 3: agak suka 4: sangat suka 5: sangat amat suka

33 Rumus yang digunakan adalah: P ( 1,96.s/ )) µ ( + (1,96.s/ )) 95% = S 2 = s = Keterangan: n = banyaknya panelis S 2 = keseragaman nilai 1,96 = koefisien standar deviasi pada taraf 95% = nilai rata-rata = nilai dari panelis ke i, dimana i = 1, 2, 3,...n; s = simpangan baku P = tingkat kepercayaan µ = rentang nilai 1. G2 (Sediaan gel yang mengandung 2% ekstrak rimpang jahe merah) = ( ) 47 2, S 2 = S (3-2,35) (3 2,35) (2 2,35)... (2 2,35) 10,545 = % 0, s = 0, 527 = 0,726 P ( (1,96.s/ )) µ ( + (1,96.s/ )) 95% P (2,35 (1,96.0,726/4,47)) µ (2,35 + (1,96.0,726/4,47))

34 P (2,35 0,318) µ (2,35 + 0,318) P (2,032 µ 2,668) Interval nilai kesukaan adalah 2,032 2,668 dan untuk penulisan nilai akhir kesukaan diambil nilai terkecil adalah 2,032 dan dibulatkan menjadi 2,0 (netral). 2. G3 (Sediaan gel yang mengandung 4% ekstrak rimpang jahe merah) P (2,930 µ 3,670) Interval nilai kesukaan adalah 2,930 3,670 dan untuk penulisan nilai akhir kesukaan diambil nilai terkecil adalah 2,930 dan dibulatkan menjadi 3,0 (agak suka).

35 Lampiran 32. Contoh perhitungan uji penilaian organoleptik sediaan gel berdasarkan pada parameter sensasi di kulit Data hasil uji penilaian organoleptik sediaan gel berdasarkan parameter sensasi di kulit Panelis Formula G2 G Keterangan: G2: sediaan gel dengan ekstrak rimpang jahe merah 2% G3: sediaan gel dengan ekstrak rimpang jahe merah 4% Skala numerik: 0: sangat tidak suka 1: agak tidak suka 2: netral 3: agak suka 4: sangat suka 5: sangat amat suka

36 1. G2 (Sediaan gel yang mengandung 2% ekstrak rimpang jahe merah) = ( ) 49 2, S 2 = S (4-2,45) (4 2,45) (5 2,45)... (4 2,45) 26,95 = % 1, s = 1, 347 = 1,160 P ( (1,96.s/ )) µ ( + (1,96.s/ )) 95% P (2,45 (1,96.1,160/4,47)) µ (2,45 + (1,96.1,160/4,47)) P (2,45 0,509) µ (2,45 + 0,509) P (1,941 µ 2,959) Interval nilai kesukaan adalah 1,941 2,959 dan untuk penulisan nilai akhir kesukaan diambil nilai terkecil adalah 1,941 dan dibulatkan menjadi 2,0 (netral). 2. G3 (Sediaan gel yang mengandung 4% ekstrak rimpang jahe merah) P (2,543 µ 3,657) Interval nilai kesukaan adalah 2,543 3,657 dan untuk penulisan nilai akhir kesukaan diambil nilai terkecil adalah 2,543 dan dibulatkan menjadi 3,0 (agak suka).

37 Lampiran 33. Contoh perhitungan uji penilaian organoleptik sediaan gel berdasarkan pada parameter warna sediaan Data hasil uji penilaian organoleptik sediaan gel berdasarkan parameter warna sediaan Panelis Formula G2 G Keterangan: G2: sediaan gel dengan ekstrak rimpang jahe merah 2% G3: sediaan gel dengan ekstrak rimpang jahe merah 4% Skala numerik: 0: sangat tidak suka 1: agak tidak suka 2: netral 3: agak suka 4: sangat suka 5: sangat amat suka

38 1. G2 (Sediaan gel yang mengandung 2% ekstrak rimpang jahe merah) = ( ) 71 3, S 2 = S (4-3,55) (3 3,55) (4 3,55)... (4 3,55) 10,95 = % 0, s = 0, 547 = 0,740 P ( (1,96.s/ )) µ ( + (1,96.s/ )) 95% P (3,55 (1,96.0,740/4,47)) µ (3,55 + (1,96.0,740/4,47)) P (3,55 0,325) µ (3,55 + 0,325) P (3,225 µ 3,875) Interval nilai kesukaan adalah 3,225 3,875 dan untuk penulisan nilai akhir kesukaan diambil nilai terkecil adalah 3,225 dan dibulatkan menjadi 3,0 (agak suka). 2. G3 (Sediaan gel yang mengandung 4% ekstrak rimpang jahe merah) P (3,563 µ 4,237) Interval nilai kesukaan adalah 3,563 4,237 dan untuk penulisan nilai akhir kesukaan diambil nilai terkecil adalah 3,563 dan dibulatkan menjadi 4,0 (sangat suka).

39 Lampiran 34. Contoh perhitungan uji penilaian organoleptik sediaan krim berdasarkan pada parameter aroma sediaan Data hasil uji penilaian organoleptik sediaan krim berdasarkan parameter aroma sediaan Panelis Formula K2 K Keterangan: K2: sediaan krim dengan ekstrak rimpang jahe merah 2% K3: sediaan krim dengan ekstrak rimpang jahe merah 4% Skala numerik: 0: sangat tidak suka 1: agak tidak suka 2: netral 3: agak suka 4: sangat suka 5: sangat amat suka

40 1. K2 (Sediaan krim yang mengandung 2% ekstrak rimpang jahe merah) = ( ) 34 1, S 2 = S (1-1,70) (3 1,70) (2 1,70)... (2 1,70) 14,20 = % 0, s = 0, 710 = 0,842 P ( (1,96.s/ )) µ ( + (1,96.s/ )) 95% P (1,70 (1,96.0,842/4,47)) µ (1,70 + (1,96.0,842/4,47)) P (1,70 0,370) µ (1,70 + 0,370) P (1,330 µ 2,070) Interval nilai kesukaan adalah 1,330 2,070 dan untuk penulisan nilai akhir kesukaan diambil nilai terkecil adalah 1,330 dan dibulatkan menjadi 1,0 (agak tidak suka). 2. K3 (Sediaan krim yang mengandung 4% ekstrak rimpang jahe merah) P (1,832 µ 2,468) Interval nilai kesukaan adalah 1,832 2,468 dan untuk penulisan nilai akhir kesukaan diambil nilai terkecil adalah 1,832 dan dibulatkan menjadi 2,0 (netral).

41 Lampiran 35. Contoh perhitungan uji penilaian organoleptik sediaan krim berdasarkan pada parameter sensasi di kulit Data hasil uji penilaian organoleptik sediaan krim berdasarkan parameter sensasi di kulit Panelis Formula K2 K Keterangan: K2: sediaan krim dengan ekstrak rimpang jahe merah 2% K3: sediaan krim dengan ekstrak rimpang jahe merah 4% Skala numerik: 0: sangat tidak suka 1: agak tidak suka 2: netral 3: agak suka 4: sangat suka 5: sangat amat suka

42 1. K2 (Sediaan krim yang mengandung 2% ekstrak rimpang jahe merah) = ( ) 37 1, S 2 = S (2-1,85) (2 1,85) (2 1,85)... (2 1,85) 6,55 = % 0, s = 0, 327 = 0,570 P ( (1,96.s/ )) µ ( + (1,96.s/ )) 95% P (1,85 (1,96.0,570/4,47)) µ (1,85 + (1,96.0,570/4,47)) P (1,85 0,250) µ (1,85 + 0,250) P (1,600 µ 2,100) Interval nilai kesukaan adalah 1,600 2,100 dan untuk penulisan nilai akhir kesukaan diambil nilai terkecil adalah 1,600 dan dibulatkan menjadi 2,0 (netral). 2. K3 (Sediaan krim yang mengandung 4% ekstrak rimpang jahe merah) P (1,982 µ 2,618) Interval nilai kesukaan adalah 1,982 2,618 dan untuk penulisan nilai akhir kesukaan diambil nilai terkecil adalah 1,982 dan dibulatkan menjadi 2,0 (netral).

43 Lampiran 36. Contoh perhitungan uji penilaian organoleptik sediaan krim berdasarkan pada parameter warna sediaan Data hasil uji penilaian organoleptik sediaan krim berdasarkan parameter warna sediaan Panelis Formula K2 K Keterangan: K2: sediaan krim dengan ekstrak rimpang jahe merah 2% K3: sediaan krim dengan ekstrak rimpang jahe merah 4% Skala numerik: 0: sangat tidak suka 1: agak tidak suka 2: netral 3: agak suka 4: sangat suka 5: sangat amat suka

44 1. K2 (Sediaan krim yang mengandung 2% ekstrak rimpang jahe merah) = ( ) ,55 20 S 2 = S (5-3,55) (3 3,55) (3 3,55)... (4 3,55) 12,95 = % 0, s = 0, 647 = 0,805 P ( (1,96.s/ )) µ ( + (1,96.s/ )) 95% P (3,55 (1,96.0,805/4,47)) µ (3,55 + (1,96.0,805/4,47)) P (3,55 0,353) µ (3,55 + 0,353) P (3,197 µ 3,903) Interval nilai kesukaan adalah 3,197 3,903 dan untuk penulisan nilai akhir kesukaan diambil nilai terkecil adalah 3,197 dan dibulatkan menjadi 3,0 (agak suka). 2. K3 (Sediaan krim yang mengandung 4% ekstrak rimpang jahe merah) P (3,498 µ 3,902) Interval nilai kesukaan adalah 3,498 3,902 dan untuk penulisan nilai akhir kesukaan diambil nilai terkecil adalah 3,498 dan dibulatkan menjadi 3,0 (agak suka).

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan rimbang

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan rimbang Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan rimbang 59 Lampiran 2. Gambar tanaman rimbang dan gambar makroskopik buah rimbang A Keterangan: A. Tanaman rimbang B. Buah rimbang B 60 Lampiran 3. Gambar serbuk

Lebih terperinci

Lampiran 1. Identifikasi tumbuhan rimpang lengkuas merah

Lampiran 1. Identifikasi tumbuhan rimpang lengkuas merah Lampiran 1. Identifikasi tumbuhan rimpang lengkuas merah 69 Lampiran 2. Gambar tumbuhan rimpang lengkuas merah a b Keterangan: a. Gambar tumbuhan lengkuas merah b. Gambar rimpang lengkuas merah 70 Lampiran

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan Lampiran 2. Gambar Tumbuhan Kemenyan (Styrax benzoin Dryand.) Gambar 1. Tumbuhan Kemenyan (Styrax benzoin Dryand.) Gambar 2. Daun Kemenyan Segar Lampiran 3. Gambar

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tanaman Jengkol

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tanaman Jengkol Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tanaman Jengkol Lampiran 2. Karakteristik Tanaman Jengkol A B Lampiran 2. (lanjutan) C Keterangan : A. Tanaman Jengkol B. Kulit Buah Jengkol C. Simplisia Kulit Buah Jengkol

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tanaman Kecipir

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tanaman Kecipir Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tanaman Kecipir Lampiran 2. Morfologi Tanaman Kecipir Gambar 1. Tanaman Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus (L.) DC.) Lampiran 2. (Lanjutan) A B Gambar 2. Makroskopik Daun

Lebih terperinci

Lampiran 2. Morfologi Tanaman Jengkol (Pithecellobium lobatum Benth)

Lampiran 2. Morfologi Tanaman Jengkol (Pithecellobium lobatum Benth) Lampiran 2 Morfologi Tanaman Jengkol (Pithecellobium lobatum Benth) Gambar 1. Tanaman Jengkol (Pithecellobium lobatum Benth) suku Fabaceae Lampiran 2 A B C Gambar 2. Buah dari Tanaman Jengkol (Pithecellobium

Lebih terperinci

Lampiran 1. Surat keterangan sampel

Lampiran 1. Surat keterangan sampel Lampiran 1. Surat keterangan sampel 44 Lampiran 2. Hasil identifikasi tumbuhan 45 Lampiran 3. Gambar Tumbuhan Temu Giring Tumbuhan Temu Giring 46 Lampiran 3. (lanjutan) Rimpang Temu Giring 47 Lampiran

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan 47 Lampiran 2. Gambar tumbuhan dan daun binara (Artemisia vulgaris L.) Tumbuhan binara Daun segar tampak depan Daun segar tampak belakang 48 Lampiran 3. Gambar tumbuhan

Lebih terperinci

A : Tanaman ceplukan (Physalis minima L.)

A : Tanaman ceplukan (Physalis minima L.) Lampiran 1 A Gambar 1. Tanaman ceplukan dan daun ceplukan B Keterangan A : Tanaman ceplukan (Physalis minima L.) B : Daun ceplukan Lampiran 1 (Lanjutan) A B Gambar 2. Simplisia dan serbuk simplisia Keterangan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil identifikasi teripang Holothuria atra Jaeger

Lampiran 1. Hasil identifikasi teripang Holothuria atra Jaeger Lampiran 1. Hasil identifikasi teripang Holothuria atra Jaeger 44 Lampiran 2. Bagan alur penelitian Teripang segar dicuci hingga bersih ditiriskan hingga tidak ada lagi air ditimbang Teripang bersih dikeringkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 19 Juni 2012 pukul WITA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 19 Juni 2012 pukul WITA BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tanggal 19 Juni 2012 pukul 10.00 WITA sampai dengan selesai. Dilaksanakan di Laboratorium Farmasetika Jurusan Farmasi

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil identifikasi bunga lawang

Lampiran 1. Hasil identifikasi bunga lawang Lampiran 1. Hasil identifikasi bunga lawang Lampiran 2. Bunga lawang (Illicium verum. Hook.f.) Gambar 1. Simplisia kering bunga lawang Gambar 2. Serbuk simplisia bunga lawang Lampiran 3. Perhitungan pemeriksaan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Identifikasi Tumbuhan

Lampiran 1. Identifikasi Tumbuhan Lampiran 1. Identifikasi Tumbuhan Lampiran 2.Bagan pembuatan serbuk simplisia Daun gaharu Dicuci Ditiriskan lalu ditimbang Dikeringkan Ditimbang Simplisia Diserbuk Pemeriksaan makroskopik Serbuk simplisia

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil analisis kandungan asam lemak dari minyak alpukat

Lampiran 1. Hasil analisis kandungan asam lemak dari minyak alpukat Lampiran 1. Hasil analisis kandungan asam lemak dari minyak alpukat 49 Lampiran 2. Hasil analisis kandungan vitamin E dari minyak alpukat 50 Lampiran 3. Bagan alir proses pembuatan dasar krim Fase minyak

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan Lampiran 2. Gambar tumbuhan salak, buah salak, simplisia, serbuk simplisia dan jus daging buah salak Gambar 2.1 Tanaman kulit jeruk kesturi Gambar 2.2 Kulit jeruk

Lebih terperinci

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan BAB V METODOLOGI 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan 5.1.1 Alat yang Digunakan Tabel 5. Alat yang Digunakan No. Nama Alat Ukuran Jumlah 1. Baskom - 3 2. Nampan - 4 3. Timbangan - 1 4. Beaker glass 100ml,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Evaluasi kestabilan formula krim antifungi ekstrak etanol rimpang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Evaluasi kestabilan formula krim antifungi ekstrak etanol rimpang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Evaluasi kestabilan formula krim antifungi ekstrak etanol rimpang lengkuas (Alpinia galanga L.) memberikan hasil sebagai berikut : Tabel 2 :

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tanaman sirih dan daun sirih. Tanaman sirih. Daun sirih segar. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Tanaman sirih dan daun sirih. Tanaman sirih. Daun sirih segar. Universitas Sumatera Utara Lampiran 1. Tanaman sirih dan daun sirih Tanaman sirih Daun sirih segar 9 Lampiran 2. Gambar daun sirih kering serta serbuk simplisia daun sirih Daun sirih kering Serbuk daun sirih 60 Lampiran 3. Hasil

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Bagan alir pembuatan ekstrak kulit batang jamblang

LAMPIRAN. Lampiran 1. Bagan alir pembuatan ekstrak kulit batang jamblang LAMPIRAN Lampiran 1. Bagan alir pembuatan ekstrak kulit batang jamblang Kulit Batang Jamblang Kulit Batang Jamblang Simplisia Disortasi Ditimbang berat basahnya (2,5 kg) Dikeringkan Ditimbang berat keringnya

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil identifikasi tanaman jambu bol (Syzygiun malaccense L. Merr & Perry)

Lampiran 1. Hasil identifikasi tanaman jambu bol (Syzygiun malaccense L. Merr & Perry) Lampiran 1. Hasil identifikasi tanaman jambu bol (Syzygiun malaccense L. Merr & Perry) 64 Lampiran 2. Bagan pembuatan ekstrak daun jambu bol (Syzygium malaccense L.Merr & Perry) secara maserasi 900 g serbuk

Lebih terperinci

Lampiran 1. Identifikasi Tumbuhan

Lampiran 1. Identifikasi Tumbuhan Lampiran 1. Identifikasi Tumbuhan Lampiran 2. Gambar Tumbuhan Belimbing Manis (Averrhoa carambola Linn.) Lampiran 3. Gambar Buah Segar, Simplisia, dan Penampang Melintang Buah Segar Belimbing Manis (Averrhoa

Lebih terperinci

Lampiran 1.Identifikasi tumbuhan

Lampiran 1.Identifikasi tumbuhan Lampiran 1.Identifikasi tumbuhan Lampiran 2. Gambar tumbuhan dan daun segarkembang bulan (Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray Keterangan :Gambar tumbuhan kembang bulan (Tithonia diversifolia (Hemsley)

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Identifikasi hewan Teripang. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Hasil Identifikasi hewan Teripang. Universitas Sumatera Utara Lampiran 1. Hasil Identifikasi hewan Teripang Lampiran 2. Gambar 1. Hewan Teripang segar Gambar 2. Daging Teripang Lampiran 2. (Lanjutan) Gambar 3. Simplisia Teripang Gambar 4. Serbuk simplisia Lampiran

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian

Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian 49 Lampiran 2. Hasil Identifikasi Tumbuhan 50 Lampiran 3. Karakteristik Tanaman Kelor (Moringa oleifera Lam. ) Tanaman kelor Daun kelor 51 Lampiran 3. (Lanjutan)

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil identifikasi dari jenis rumput laut Kappaphycus alvarezii (Doty)

Lampiran 1. Hasil identifikasi dari jenis rumput laut Kappaphycus alvarezii (Doty) Lampiran 1. Hasil identifikasi dari jenis rumput laut Kappaphycus alvarezii (Doty) Lampiran 2. Bagan penelitian Talus Kappaphycus alvarezii (Doty) dicuci dari pengotoran hingga bersih ditiriskan dan ditimbang

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan Lampiran 2. Gambar bunga belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Lampiran 3. Gambar simplisia bunga belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Lampiran 4. Gambar serbuk

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil identifikasi daun ekor naga (Rhaphidopora pinnata (L.f.) Schott.)

Lampiran 1. Hasil identifikasi daun ekor naga (Rhaphidopora pinnata (L.f.) Schott.) Lampiran 1. Hasil identifikasi daun ekor naga (Rhaphidopora pinnata (L.f.) Schott.) Lampiran 2. Bagan Penelitian Daun Ekor Naga Dicuci dari pengotor hingga bersih Ditiriskan dan ditimbang Dikeringkan pada

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil identifikasi rumput laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus

Lampiran 1. Hasil identifikasi rumput laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus Lampiran 1. Hasil identifikasi rumput laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus Lampiran 2. Gambar rumput laut dan serbuk simplisia Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus Rumput laut segar Gracilaria

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental laboratorium. B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini

Lebih terperinci

Lampiran 1. Gambar Lobak Merah (Raphanus sativus L.) Lampiran 2. Gambar lobak merah yang telah dikeringkan. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Gambar Lobak Merah (Raphanus sativus L.) Lampiran 2. Gambar lobak merah yang telah dikeringkan. Universitas Sumatera Utara Lampiran 1. Gambar Lobak Merah (Raphanus sativus L.) Lampiran 2. Gambar lobak merah yang telah dikeringkan 6 Lampiran. Gambar hasil identifikasi tumbuhan 7 Lampiran 4. Gambar Rotary Evaporator Lampiran

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian

Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian 51 Lampiran 2. Hasil Identifikasi Tanaman 52 Lampiran 3. Karakteristik Tanaman Alpukat ( Persea americana Mill. ) Tanaman Alpukat Buah alpukat 53 Lampiran

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Bagan pembuatan sediaan krim

LAMPIRAN 1. Bagan pembuatan sediaan krim LAMPIRA 1. Bagan pembuatan sediaan krim Fase minyak Fase air - asam stearat - ipagin - setil alkoho - atrium edetat - gliseril monostearat - propilen glikol - Vaselin - trietanolamin - BHT - aquadest -

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tumbuhan dandang gendis dan simplisia

Lampiran 1. Tumbuhan dandang gendis dan simplisia Lampiran 1. Tumbuhan dandang gendis dan simplisia Gambar 1. Tumbuhan dandang gendis Gambar 2. Simplisia daun dandang gendis Lampiran 2. Hasil Identifikasi Tumbuhan lampiran. Bagan Pembuatan Nata de coco

Lebih terperinci

Lampiran 1. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Universitas Sumatera Utara Lampiran 1 Lampiran 2 Gambar 12: Tumbuhan Patikan kebo (Euphorbia hirta L.) Gambar 13: Simplisia Herba Patikan kebo (Euphorbiae hirtae herba) Lampiran 3 Herba Patikan kebo Dicuci Ditiriskan lalu disebarkan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Gambar 1. Talus Segar Rumput Laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Gambar 1. Talus Segar Rumput Laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus. Universitas Sumatera Utara Lampiran 1. Gambar 1. Talus Segar Rumput Laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus Lampiran 2. Hasil Identifikasi Tumbuhan Lampiran 3. Serbuk Simplisia Rumput Laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental. Metode penelitian meliputi

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental. Metode penelitian meliputi BAB II METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan secara eksperimental. Metode penelitian meliputi penyiapan bahan tumbuhan, penetapan kadar air, penetapan kadar minyak atsiri, isolasi minyak atsiri,

Lebih terperinci

Formulasi Gel Dari Ekstrak Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale Roscoe)

Formulasi Gel Dari Ekstrak Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale Roscoe) Formulasi Gel Dari Ekstrak Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale Roscoe) Gel Formulation of Red Ginger (Zingiber officinale Roscoe) Extract Ester Natalia Panjaitan 1, Awaluddin Saragih 1 * dan Djendakita

Lebih terperinci

Lampiran 1 Identifikasi Tumbuhan

Lampiran 1 Identifikasi Tumbuhan Lampiran 1 Identifikasi Tumbuhan Lampiran 2 Karakteristik Tumbuhan Temu Giring Tumbuhan Temu giring Rimpang Temu Giring Simplisia Rimpang Temu Giring Lampiran 2 (sambungan) 1 2 3 4 5 6 Mikroskopik serbuk

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN Ekstraksi simplisia segar buah duku dilakukan dengan cara dingin yaitu maserasi karena belum ada data tentang kestabilan komponen ekstrak buah duku terhadap panas.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Kategori penelitian dan rancangan percobaan yang digunakan adalah kategori penelitian eksperimental laboratorium. 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian

Lebih terperinci

Lampiran 1. Gambar Berbagai Jenis Kentang. Kentang Putih. Kentang Kuning. Kentang Merah. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Gambar Berbagai Jenis Kentang. Kentang Putih. Kentang Kuning. Kentang Merah. Universitas Sumatera Utara Lampiran 1. Gambar Berbagai Jenis Kentang Kentang Putih Kentang Kuning Kentang Merah 53 Lampiran 2. Gambar Mikroskopik Pati Kentang Pati Kentang Kuning dengan perbesaran 10x10 Keterangan; Lamela tampak

Lebih terperinci

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu 40 Lampiran 1. Prosedur analisis proksimat 1. Kadar air (AOAC 1995, 950.46) Cawan kosong yang bersih dikeringkan dalam oven selama 2 jam dengan suhu 105 o C dan didinginkan dalam desikator, kemudian ditimbang.

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan daun bangun-bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng)

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan daun bangun-bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng) Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan daun bangun-bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng) Lampiran 2. Gambar tumbuhan daun bangun-bangun a) Tumbuhan bangun-bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.)

Lebih terperinci

Lampiran 2. Tumbuhan dan daun ketepeng. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 2. Tumbuhan dan daun ketepeng. Universitas Sumatera Utara Lampiran 2. Tumbuhan dan daun ketepeng 44 Tumbuhan ketepeng Daun ketepeng Lampiran 3.Gambarsimplisia dan serbuk simplisia daun ketepeng 45 Simplisia daun ketepeng Serbuk simplisia daun ketepeng Lampiran

Lebih terperinci

Lampiran 1. Identifikasi tumbuhan

Lampiran 1. Identifikasi tumbuhan Lampiran 1. Identifikasi tumbuhan 67 Lampiran 2. Bagan kerja penelitian Pucuk labu siam Dicuci Ditiriskan lalu ditimbang Dikeringkan hingga kering Simplisia Diserbuk Serbuk simplisia pucuk labu siam Ditimbang

Lebih terperinci

Lampiran 1. Identifikasi sampel

Lampiran 1. Identifikasi sampel Lampiran 1. Identifikasi sampel 74 Lampiran 2.Rekomendasi persetujuan etik penelitian 75 Lampiran 3. Gambar nanas segar Gambar Buah Nanas Segar Gambar Makroskopik Kulit Buah Nanas Segar 76 Lampiran 4.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Januari Februari 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Januari Februari 2014. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Januari Februari 2014. 2. Tempat Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Teknik Pengolahan

Lebih terperinci

BAB 3 PERCOBAAN. Hewan yang digunakan pada penelitian ini adalah kelinci albino New Zealand yang diperoleh dari peternakan kelinci di Lembang.

BAB 3 PERCOBAAN. Hewan yang digunakan pada penelitian ini adalah kelinci albino New Zealand yang diperoleh dari peternakan kelinci di Lembang. BAB 3 PERCOBAAN 3.1 Bahan, Alat, dan Hewan Percobaan Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah buah duku (Lansium domesticum Corr.), hirdoksipropil metilselulosa (HPMC), carbomer, gliserin, trietanolamin

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil identifikasi teripang

Lampiran 1. Hasil identifikasi teripang Lampiran 1. Hasil identifikasi teripang 57 Lampiran 2 Gambar 3.1 Teripang segar Pearsonothuria graeffei (Semper, 1868) 58 Lampiran 2. (Sambungan) Gambar 3.2 Simplisia teripang Pearsonothuria graeffei(semper,

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil identifikasi sponge

Lampiran 1. Hasil identifikasi sponge Lampiran 1. Hasil identifikasi sponge 49 Lampiran 2. Gambar sponge Suberites diversicolor Becking & Lim yang segar 50 Lampiran 3. Gambar simplisia dan serbuk sponge Suberites diversicolor Becking & Lim

Lebih terperinci

DAFTAR ISI II METODOLOGI PENELITIAN III Alat dan bahan Alat Bahan Bakteri uji... 36

DAFTAR ISI II METODOLOGI PENELITIAN III Alat dan bahan Alat Bahan Bakteri uji... 36 DAFTAR ISI ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR LAMPIRAN... v DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR TABEL... vii PENDAHULUAN... 1 BAB I TINJAUAN PUSTAKA...... 5 1.1 Rambutan... 5 1.1.1 Klasifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai masalah kesehatan. Hal ini cukup menguntungkan karena bahan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai masalah kesehatan. Hal ini cukup menguntungkan karena bahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemanfaatan bahan alam yang berasal dari tumbuhan sebagai obat tradisional telah lama dilakukan oleh masyarakat Indonesia untuk menangani berbagai masalah kesehatan.

Lebih terperinci

Lampiran 1. Surat Ethical Clearance

Lampiran 1. Surat Ethical Clearance Lampiran 1. Surat Ethical Clearance 117 Lampiran 2. Surat Identifikasi Tumbuhan 118 Lampiran 3. Karakteristik Tumbuhan Temu Mangga Gambar : Tumbuhan Temu Mangga Gambar : Rimpang Temu Mangga 119 Lampiran

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. L.) yang diperoleh dari Pasar Sederhana, Kelurahan. Cipaganti, Kecamatan Coblong dan Pasar Ciroyom, Kelurahan Ciroyom,

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. L.) yang diperoleh dari Pasar Sederhana, Kelurahan. Cipaganti, Kecamatan Coblong dan Pasar Ciroyom, Kelurahan Ciroyom, BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Pengumpulan Tanaman Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah limbah kulit kentang (Solanum tuberosum L.) yang diperoleh dari Pasar Sederhana, Kelurahan Cipaganti,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. BAHAN DAN ALAT Bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas bahan-bahan untuk persiapan bahan, bahan untuk pembuatan tepung nanas dan bahan-bahan analisis. Bahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pembuatan ekstrak buah A. comosusdan pembuatan hand sanitizerdilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Pembuatan ekstrak buah A. comosusdan pembuatan hand sanitizerdilakukan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimental laboratoris murni secara in vitro. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Evaluasi kestabilan dari formula Hair Tonic sari lidah buaya (Aloe vera L.) dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Evaluasi kestabilan dari formula Hair Tonic sari lidah buaya (Aloe vera L.) dengan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Evaluasi kestabilan dari formula Hair Tonic sari lidah buaya (Aloe vera L.) dengan berdasarkan variasi konsentrasi bahan peningkat viskositas memberikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Hasil Evaluasi Sediaan a. Hasil pengamatan organoleptis Hasil pengamatan organoleptis menunjukkan krim berwarna putih dan berbau khas, gel tidak berwarna atau transparan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Hasil Identifikasi Tanaman

Lampiran 1 Hasil Identifikasi Tanaman Lampiran 1 Hasil Identifikasi Tanaman Lampiran 2 Morfologi tanaman Gambar 4. Tanaman kenanga ( Cananga odorata (Lam.) Hook.f. & Thomson) Gambar 5. Bunga kenanga ( Canangae odoratae flos ) Lampiran 2 (Lanjutan)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Metode Penelitian. asetat daun pandan wangi dengan variasi gelling agent yaitu karbopol-tea, CMC-

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Metode Penelitian. asetat daun pandan wangi dengan variasi gelling agent yaitu karbopol-tea, CMC- BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental laboratorium. Penelitian ini dilakukan dengan membuat sediaan gel dari ekstrak etil asetat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Ekstrak Buah Tomat (Solanum lycopersicum L.) Ekstark buah tomat memiliki organoleptis dengan warna kuning kecoklatan, bau khas tomat, rasa manis agak asam, dan bentuk

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan Biji Asam Jawa (Tamarindus indica L.)

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan Biji Asam Jawa (Tamarindus indica L.) Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan Biji Asam Jawa (Tamarindus indica L.) 51 Lampiran 2. Rekomendasi Persetujuan Etik Penelitian Kesehatan 52 Lampiran 3. Gambar pohon asam jawa 53 Lampiran 3. (Lanjutan)

Lebih terperinci

Determinasi tanaman pisang raja (Musa paradisiaca L.) dilakukan di. Universitas Sebelas Maret. Tujuan dari determinasi tanaman ini adalah untuk

Determinasi tanaman pisang raja (Musa paradisiaca L.) dilakukan di. Universitas Sebelas Maret. Tujuan dari determinasi tanaman ini adalah untuk BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Determinasi Tanaman Buah pisang raja diperoleh dari Pasar Legi, Surakarta, Jawa Tengah. Determinasi tanaman pisang raja (Musa paradisiaca L.) dilakukan di Laboratorium Biologi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN Dilakukan identifikasi dan karakterisasi minyak kelapa murni menggunakan GC-MS oleh LIPI yang mengacu kepada syarat mutu minyak kelapa SNI 01-2902-1992. Tabel 4.1.

Lebih terperinci

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g) Lampiran 1. Metode analisis proksimat a. Analisis kadar air (SNI 01-2891-1992) Kadar air sampel tapioka dianalisis dengan menggunakan metode gravimetri. Cawan aluminium dikeringkan dengan oven pada suhu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Pengamatan dan Hasil Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Pengamatan dan Hasil Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Pengamatan dan Hasil Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steen). Daun binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steen) sebelum

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. BAHAN DAN ALAT Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini antara lain rimpang temulawak, sorbitol cair dengan kadar air 25%, maltodekstrin dan karagenan. Selain itu digunakan

Lebih terperinci

1. Formula sediaan salep dengan golongan basis salep hidrokarbon atau berlemak

1. Formula sediaan salep dengan golongan basis salep hidrokarbon atau berlemak Contoh si Sediaan Salep 1. sediaan salep dengan golongan basis salep hidrokarbon atau berlemak Vaselin Putih 82,75% Ekstrak Hidroglikolik Centellae Herba 15 % Montanox 80 2 % Mentol 0,05 % Nipagin 0,15

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN III. BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN A. BAHAN DAN ALAT Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah umbi talas segar yang dibeli di Bogor (Pasar Gunung Batu, Jalan Perumahan Taman Yasmin, Pasar

Lebih terperinci

Lampiran 1 Hasil Identifikasi Tumbuhan

Lampiran 1 Hasil Identifikasi Tumbuhan Lampiran 1 Hasil Identifikasi Tumbuhan Lampiran 2 Morfologi Tanaman dan Simplisia Rimpang dan Daun Kunyit Gambar 15. Rimpang kunyit Gambar 16. Simplisia rimpang kunyit Lampiran 2 (lanjutan) Gambar 17.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium. B. Tempat Dan Waktu Penelitian ini di lakukan pada tanggal 20 Februari 2016 sampai 30 November

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pengumpulan Getah Jarak Pengumpulan getah jarak (Jatropha curcas) berada di Bandarjaya, Lampung Tengah yang berusia 6 tahun. Pohon jarak biasanya dapat disadap sesudah berumur

Lebih terperinci

Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel. Tanaman wortel. Wortel

Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel. Tanaman wortel. Wortel Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel Tanaman wortel Wortel Lampiran 2. Gambar potongan wortel Potongan wortel basah Potongan wortel kering Lampiran 3. Gambar mesin giling tepung 1 2 4 3 5 Mesin Giling

Lebih terperinci

BAB IV PROSEDUR PENELITIAN

BAB IV PROSEDUR PENELITIAN BAB IV PROSEDUR PENELITIAN 4.1. Pengumpulan Bahan Tumbuhan yang digunakan sebagai bahan penelitian ini adalah daun steril Stenochlaena palustris. Bahan penelitian dalam bentuk simplisia, diperoleh dari

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA I

LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA I LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA I PEMBUATAN DAN CARA EVALUASI CREAM ZETACORT Disusun oleh : Nama : Linus Seta Adi Nugraha No. mahasiswa : 09.0064 Tgl. Praktikum : 30 April 2010 Hari : Jumat Dosen pengampu

Lebih terperinci

BAB 3 PERCOBAAN. 3.3 Hewan Percobaan 3 ekor Kelinci albino galur New Zealand dengan usia ± 3 bulan, bobot minimal 2,5 kg, dan jenis kelamin jantan.

BAB 3 PERCOBAAN. 3.3 Hewan Percobaan 3 ekor Kelinci albino galur New Zealand dengan usia ± 3 bulan, bobot minimal 2,5 kg, dan jenis kelamin jantan. BAB 3 PERCOBAAN 3.1 Bahan Air suling, cangkang telur ayam broiler, minyak VCO, lanolin, cera flava, vitamin E asetat, natrium lauril sulfat, seto stearil alkohol, trietanolamin (TEA), asam stearat, propilenglikol,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian true experiment dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian true experiment dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian true experiment dengan rancangan penelitian pre-test dan post-test. B. Populasi dan Sampel 1. Subjek Penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 PERCOBAAN. 3.3 Mikroorganisme Uji Propionibacterium acnes (koleksi Laboratorium Mikrobiologi FKUI Jakarta)

BAB 3 PERCOBAAN. 3.3 Mikroorganisme Uji Propionibacterium acnes (koleksi Laboratorium Mikrobiologi FKUI Jakarta) BAB 3 PERCOBAAN 3.1 Bahan Propolis Gold (Science&Nature ), minyak lavender (diperoleh dari PT. Martina Berto), aquadest, Crillet 4 (Trimax), Crill 4 (diperoleh dari PT. Pusaka Tradisi Ibu), setostearil

Lebih terperinci

Lampiran 1. Identifikasi sampel

Lampiran 1. Identifikasi sampel Lampiran 1. Identifikasi sampel 48 Lampiran 2. Gambar 3.1 Teripang segar Pearsonothuria graeffei (Semper,1868) 49 Lampiran 2. (Lanjutan) Gambar 3.2 Teripang kering Pearsonothuria graeffei (Semper,1868)

Lebih terperinci

FORMULASI LOTION EKSTRAK BUAH RASPBERRY(Rubus rosifolius) DENGAN VARIASI KONSENTRASI TRIETANOLAMIN SEBAGAI EMULGATOR SERTA UJI HEDONIK TERHADAP LOTION

FORMULASI LOTION EKSTRAK BUAH RASPBERRY(Rubus rosifolius) DENGAN VARIASI KONSENTRASI TRIETANOLAMIN SEBAGAI EMULGATOR SERTA UJI HEDONIK TERHADAP LOTION FORMULASI LOTION EKSTRAK BUAH RASPBERRY(Rubus rosifolius) DENGAN VARIASI KONSENTRASI TRIETANOLAMIN SEBAGAI EMULGATOR SERTA UJI HEDONIK TERHADAP LOTION Megantara, I. N. A. P. 1, Megayanti, K. 1, Wirayanti,

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI 01-2891-1992) Sebanyak 1-2 g contoh ditimbang pada sebuah wadah timbang yang sudah diketahui bobotnya. Kemudian dikeringkan

Lebih terperinci

LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan Lampiran 2. Tumbuhan pepaya jantan a. Tumbuhan pepaya jantan b. Bunga pepaya jantan c. Simplisia bunga pepaya jantan Lampiran 3. Perhitungan hasil pemeriksaan

Lebih terperinci

Lampiran 2. Gambar Hasil Makroskopik. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 2. Gambar Hasil Makroskopik. Universitas Sumatera Utara Lampiran 2. Gambar Hasil Makroskopik Gambar tumbuhan jengkol Gambar buah jengkol Keterangan : A = kulit jengkol B = biji jengkol Lampiran 2. (Lanjutan) Gambar biji jengkol tua Gambar simplisia biji jengkol

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. A. Kategori Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental

BAB II METODE PENELITIAN. A. Kategori Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental 8 BAB II METODE PENELITIAN A. Kategori Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental B. Variabel Penelitian 1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variasi konsentrasi minyak atsiri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Pembuatan sediaan losio minyak buah merah a. Perhitungan HLB butuh minyak buah merah HLB butuh minyak buah merah yang digunakan adalah 17,34. Cara perhitungan HLB

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008.

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008. BAB III BAHAN DAN CARA KERJA A. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian dilakukan di Laboratorium Fitokimia dan Farmakologi Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008. B. BAHAN DAN ALAT

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan A. PENENTUAN FORMULA LIPSTIK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan A. PENENTUAN FORMULA LIPSTIK BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan membuat sediaan lipstik dengan perbandingan basis lemak cokelat dan minyak jarak yaitu 60:40 dan 70:30

Lebih terperinci

Pot III : Pot plastik tertutup tanpa diberi silika gel. Pot IV : Pot plastik tertutup dengan diberi silika gel

Pot III : Pot plastik tertutup tanpa diberi silika gel. Pot IV : Pot plastik tertutup dengan diberi silika gel Pot III : Pot plastik tertutup tanpa diberi silika gel Pot IV : Pot plastik tertutup dengan diberi silika gel Uji dilakukan selama enam hari dalam tempat dengan kelembaban 70% dan suhu 27ºC, setiap hari

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan 45 Lampiran 2. Gambar Tanaman ranti Tanaman ranti 46 Lampiran 3. Simplisia dan serbuk simplisia daun ranti Simplisia daun Ranti Serbuk simplisia daun Ranti 47 Lampiran

Lebih terperinci

Lampiran 1.Surat Hasil Identifikasi Daun Bangun-bangun

Lampiran 1.Surat Hasil Identifikasi Daun Bangun-bangun Lampiran 1.Surat Hasil Identifikasi Daun Bangun-bangun 79 Lampiran 2. Surat Rekomendasi Persetujuan Etik Penelitian Kesehatan 80 Lampiran 3. Gambar Makroskopik DaunBangun-bangun Gambar Tumbuhan Daun Bangun-bangun

Lebih terperinci

BROWNIES TEPUNG UBI JALAR PUTIH

BROWNIES TEPUNG UBI JALAR PUTIH Lampiran 1 BROWNIES TEPUNG UBI JALAR PUTIH Bahan Tepung ubi jalar Putih Coklat collata Margarin Gula pasir Telur Coklat bubuk Kacang kenari Jumlah 250 gr 350 gr 380 gr 250 gr 8 butir 55 gr 50 gr Cara Membuat:

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Determinasi Kulit Kayu Manis ((Cinnamomum burmannii Nees & T.Nees)) Blume

Lampiran 1. Hasil Determinasi Kulit Kayu Manis ((Cinnamomum burmannii Nees & T.Nees)) Blume Lampiran 1. Hasil Determinasi Kulit Kayu Manis ((Cinnamomum burmannii Nees & T.Nees)) Blume 51 Lampiran 2. Gambar Hasil Makroskopik Kulit Kayu Manis Madu Hutan 52 Lampiran 2. (lanjutan) Simplisia kulit

Lebih terperinci

3 METODOLOGI PENELITIAN

3 METODOLOGI PENELITIAN 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium SBRC LPPM IPB dan Laboratorium Departemen Teknologi Industri Pertanian FATETA IPB mulai bulan September 2010

Lebih terperinci

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG [1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG [1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.1 Karakteristik Minyak Atsiri Wangi Hasil penelitian menunjukkan minyak sereh wangi yang didapat desa Ciptasari Pamulihan, Kabupaten Sumedang dengan pengujian meliputi bentuk,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN Hasil determinasi Citrus aurantifolia (Christm. & Panzer) swingle fructus menunjukan bahwa buah tersebut merupakan jeruk nipis bangsa Rutales, suku Rutaceae, marga Citrus,

Lebih terperinci

Atas kesediaan Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.

Atas kesediaan Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih. Lampiran 1. Lembar Uji Hedonik Nama : Usia : Pekerjaan : Pengujian organoleptik dilakukan terhadap warna, aroma, rasa dan kekentalan yoghurt dengan metoda uji kesukaan/hedonik. Skala hedonik yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juli 2013 di

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juli 2013 di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juli 2013 di Laboratorium Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP) Gorontalo. 3.2 Bahan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN BAB HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN Pada tahap awal formulasi, dilakukan orientasi untuk mendapatkan formula krim yang baik. Orientasi diawali dengan mencari emulgator yang sesuai untuk membentuk krim air

Lebih terperinci

Kode Bahan Nama Bahan Kegunaan Per wadah Per bets

Kode Bahan Nama Bahan Kegunaan Per wadah Per bets I. Formula Asli R/ Krim Kosmetik II. Rancangan Formula Nama Produk : Jumlah Produk : 2 @ 40 g Tanggal Pembuatan : 16 Januari 2013 No. Reg : No. Bets : Komposisi : Tiap 40 g mengandung VCO 15% TEA 2% Asam

Lebih terperinci

Blanching. Pembuangan sisa kulit ari

Blanching. Pembuangan sisa kulit ari BAB V METODOLOGI 5.1 Pengujian Kinerja Alat Press Hidrolik 5.1.1 Prosedur Pembuatan Minyak Kedelai Proses pendahuluan Blanching Pengeringan Pembuangan sisa kulit ari pengepresan 5.1.2 Alat yang Digunakan

Lebih terperinci