LAMPIRAN. 1. Penetapan N- Total Kompos (Balai Penelitian Tanah, 2005)

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN. 1. Penetapan N- Total Kompos (Balai Penelitian Tanah, 2005)

A = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g)

Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

mesh, kemudian dimasukkan kedalam erlenmeyer 500 ml selanjutnya diamkan selama 30 menit

METODE PENELITIAN. pembuatan vermikompos yang dilakukan di Kebun Biologi, Fakultas

LAMPIRAN. Lampiran 1. Bagan Penelitian. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

MATERI DAN METODE. Materi

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilakukan pada bulan November Februari 2014.

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Materi Prosedur Pembuatan MOL Tapai dan Tempe Pencampuran, Homogenisasi, dan Pemberian Aktivator

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

Lampiran 1. Prosedur Analisis

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2012 sampai bulan Desember 2012 di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 4. Cacing tanah jenis Eisenia fetida berumur 1 bulan sebanyak 2 kg. a. 1 ml larutan sampel vermicompost

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret Juni 2012 bertempat di Bendungan Batu

Tabel klasifikasi United State Department of Agriculture (USDA) fraksi tanah (Notohadiprawiro, 1990).

Desikator Neraca analitik 4 desimal

METODOLOGI PENELITIAN. sampel dilakukan di satu blok (25 ha) dari lahan pe rkebunan kelapa sawit usia

LAMPIRAN 1. PROSEDUR ANALISIS CONTOH TANAH. Pertanian Bogor (1997) yang meliputi analisis ph, C-organik dan P-tersedia.

Lampiran 1. Perhitungan Nisbah C/N dan Kadar Air

Lampiran 1. Penentuan kadar ADF (Acid Detergent Fiber) (Apriyantono et al., 1989)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1 Prosedur Analisis ph H2O dengan ph Meter Lampiran 2. Prosedur Penetapan NH + 4 dengan Metode Destilasi-Titrasi (ppm)=

Curah Hujan (mm) Intensitas Penyinaran (cal/cm 2 )

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di lima pasar tradisonal yang terdapat di Bandar

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4. METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Tempat Penenlitian. Sampel yang diambil berupa tanaman MHR dan lokasi pengambilan

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

BAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah dan di Laboratorium Limbah

BAB III METODE PENELITIAN. variasi suhu yang terdiri dari tiga taraf yaitu 40 C, 50 C, dan 60 C. Faktor kedua

METODE ANALISIS. ph H 2 O (1:5) Kemampuan Memegang Air (Water Holding Capacity)

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Maret Mei Sampel Salvinia

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

MATERI DAN METODE. Prosedur Penelitian

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

III. METODE PENELITIAN

LAMPIRAN 1. SPESIFIKASI BAHAN PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan bagan alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana.

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan kemampuan Bacillus mycoides dalam memfermentasi onggok untuk

III BAHAN DAN METODE

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan

Bab III Bahan dan Metode

BAB III METODE PENELITIAN

APPENDIKS A PROSEDUR KERJA DAN ANALISA

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-Mei 2015 di Laboratorium

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hijau atau tauge. Nata yang dihasilkan kemudian diuji ketebalan, diukur persen

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai bulan November 2009, di

BAB III BAHAN DAN METODE. Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini terdiri dari: - neraca analitik - Ohauss. alat destruksi Kjeldahl 250ml -

Lampiran 1 Lay out penelitian I

Lampiran 1. Prosedur pengukuran nitrogen dan fosfat dalam air.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - November 2011 :

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli sampai September 2012,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

III. BAHAN DAN METODE

Lampiran 1. Prosedur penetapan kemasaman tanah (ph) H 2 O

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

III. BAHAN DAN METODE

LAMPIRAN 1 SPESIFIKASI KALSIUM KARBONAT

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENGUJIAN. 1. Kadar Oksalat (SNI, 1992)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai bulan November 2009

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2012 sampai dengan bulan Juni 2012 di

BAHAN DAN METODE Bahan dan Alat

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret April Penelitian ini

III. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung selama bulan Oktober sampai Desember 2013.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April - Mei 2015 di Laboratorium

MATERI DAN METODE Tempat dan Waktu

Lampiran 1. Hasil analisis proksimat pakan komersil (% bobot kering) Lampiran 2. Hasil analisis kualitas air hari pertama

PRODUKSI ABON IKAN PARI ( (RAYFISH): PENENTUAN KUALITAS GIZI ABON

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

Lampiran 1. Analisis Kadar Pati Dengan Metode Luff Schroll (AOAC, 1995)

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang efek pemanasan pada molases yang ditambahkan urea

Catatan : Jika ph H 2 O 2 yang digunakan < 4,5, maka ph tersebut harus dinaikkan menjadi 4,5 dengan penambahan NaOH 0,5 N.

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Metode Pembuatan Petak Percobaan Penimbangan Dolomit Penanaman

III. BAHAN DAN METODE. Analisis kimia dilakukan di Laboratorium Tanah, dan Laboratorium Teknologi Hasil

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

LAMPIRAN LAMPIRAN P2.U3 P4.U2 P5.U2 P2.U2 P1.U1 P4.U3 P5.U1 P1.U2 P3.U3 P1.U3 P4.U1 P3.U1 P3.U2 P2.U1 P5.3

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di Laboratorium

Transkripsi:

LAMPIRAN 1. Penetapan N- Total Kompos (Balai Penelitian Tanah, 2005) Penetapan N-organik dan N-NH4 Cara kerja : Timbang teliti 0,2500 g contoh yang sudah dihaluskan lalu masukkan ke dalam labu Kjeldhal/tabung digestor. Tambahkan 0,25-0,50 g selenium mixture dan 3 ml H2SO4 pa, kocok hingga campuran merata dan biarkan 2-3 jam supaya diperangrang. Didestruksi sampai sempurna dengan suhu bertahap dari 150 0C hingga akhirnya suhu 3500C dan diperoleh cairan jernih (3-3,5 jam). setelah dingin diencerkan dengan sedikit aquades agar tidak mengkristal. pindahkan larutan secara kuantitatif ke dalam labu didih destilator volume 250 ml, tambahkan air bebas ion hingga setengah volume labu didih dan sedikit batu didih. siapkan penampung destilat yaitu 10 ml asam borat 1% dalam erlenmeyer volume 100 ml yang dibubuhi 3 tetes indikator conway. destilasikan dengan menambahkan 20 ml NaOH 40 %. Destilasi selesai bila volume cairan dalam erlenmeyer yang sudah mencapai sekitar 75 ml. destilat dititrasi dengan H2SO4 0,05 N, hingga titik akhir (warna larutan berubah dari hijau menjadi merah jambu muda) = A ml, penetapan blanko dikerjakan = A1 ml. Penetapan N-NH4 Timbang teliti 1,0000 g contoh halus lalu masukkan ke dalam labu didih destilator, tambahkan sedikit batu didih 0,5 ml paraffin cair dan 100 ml air bebas ion. Blanko adalah 100 ml air bebas ion ditambahk batu didih dan paraffin cair. Siapkan penampung destilat yaitu 10 ml asam borat 1% dalam erlenmeyer 100 ml yang dibubuhi 3 tetes indikator Conway. Destilasikan dengan menambahkan 10 ml NaOH 40%. Destilasi selesai bila volume cairan dalam Erlenmeyer sudah mencapai sekitar 75 ml. destilat dititrasi dengan larutan baku H2SO4 0,05 N, hingga titik akhir ( warna larutan berubah dari hijau menjadi merah jambu muda)= B ml, blanko= B 1 ml. Penetapan N-N03 Bekas penetapan N-NH4, dibiarkan dingin, lalu tambahkan air bebas ion (termasuk blanko) hingga volume semula. siapkan penampung destilat yaitu 10 ml asam borat 1% dalam erlenmeyer 100 ml yang dibubuhi 3 tetes indikator conway. destilasikan dengan menambahkan 2 g devarda alloy, destilasi dimulai tanpa pemanasan agar buih tidak meluap. setelah buih habis, pemanasan dimulai hingga mendidih dan diatur agar buih tidak meluap. destilasi selesai bila volume cairan dalam erlenmeyer sudah mencapai sekitar 75 ml. Destilat dititrasi dengan 20

larutan baku H2SO4 0,05 N, hingga titik akhir ( warna larutan berubah dari hijau menjadi merah jambu muda )= C ml, blanko=c 1 ml. Perhitungan N organik dan N-NH4 % = ( 1 ) 0,05 14 100 h 1 4 Kadar N-NH4 (%) = (B ml-b1 ml)x 0,05X14X100 mg contoh-1 x fk N-NO3 Kadar N-NO3 (%)=(C ml-c1 ml)x 0,05X14X100 mg contoh-1 x fk Kadar N-organik (%)= (Kadar N-organik dan N-NH4)-kadar N-NH4 Kadar N-TOTAL (%)= kadar N organik + N-NH4 + N-NO3 2. Pengukuran unsur hara fosfor ( P ) Sebanyak 2 gram sampel kompos di rendam dalam 10 ml HCl 25% dan di simpan selama kurang lebih 24 jam. Rendaman tersebut kemudian diambil 2 ml dan ditambah 18 ml aquades.dari larutan tersebut diambil 1 ml untuk dilakukan pengenceran 10 kali. Hasil pengenceran ditambah 0,5 ml NH 4 molybdat serta dua sampai tiga tetes SnCl 2, kemudian diukur dengan spectrofotometer dengan panjang gelombang 693 nm. Hasil pengukuran tersebut dibandingkan dengan kurva standar. 3. Pengukuran unsur hara kalium ( K ) Ambil sampel kering sebanyak 1 gram ditambah dengan 25 ml HCl 25%, kemudian di destruksi sampai kering. Campurkan HNO 3 65% dan HClO 4 dengan perbandingan 2:1 didestruksi lagi sampai kering.sampel didestruksi lagi dengan menambahkan 10 ml HCl 37% sampai sampel berwarna putih dan tidak sampai kering. Hasil destruksi diencerkan menjadi 100 ml, kemudian diukur dengan ASS ( Atomic absorbtion spectrophotometer ). 4. Penetapan C-Organik Kompos metode Walkley & Black (Balai Penelitian Tanah, 2005) 20

Cara kerja : timbang teliti 0,0500-0,1000 g contoh yang telah dihaluskan lalu masukkan ke dalam labu takar volume 100 ml. tambahkan berturut-turut 5 ml larutan K 2 Cr 2 O 7 2 N, kocok dan 7 ml H 2 SO4 pa.98%, kocok lagi biarkan 30 menit jika perlu sekali-kali dikocok. Untuk standar yang mengandung 250 ppm C, pipet 5 ml larutan standar 5.000 ppm C lalu masukkan ke dalam labu takar volume 100 ml, tambahkan 5 ml H 2 SO 4 dan 7 ml larutan K 2 Cr 2 O 7 2 N dengan pengerjaan seperti diatas. Kerjakan pula blanko yang digunakan sebagai standar 0 ppm C. Masing-masing diencerkan dengan air bebas ion dan setelah dingin volume ditepatkan hingga tanda tera 100 ml, kocok bolak-balik hingga homogen dan biarkan semalam. Esoknya diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 651 nm. Perhitungan Kadar C-Organik (%)= ppm kurvax 100/mg contohx fk 5. a. Penetapan Kadar Air Bahan Kompos (Balai Penelitian Tanah, 2005) Dasar penetapan: contoh tanaman dipanaskan pada suhu 105 0 C untuk menghilangkan air selama 4 jam. Kadar air dari contoh diketahui dari perbedaan bobot contoh sebelum dan setelah dikeringkan. Factor koreksi kelembaban dihitung dari kadar air contoh. Cara kerja: Timbang 1,000 g contoh tanaman dengan kehalusan < 0,5 mm ke dalam botol timbang yang telah diketahui bobot kosongnya. Masukkan ke dalam oven pada suhu 105 0 C selama 4 jam. Angkat, dinginkan dalam eksikator dan ditimbang kembali. Perhitungan : Kadar Air (%)= kehilangan bobot/bobot contoh asal x 100 Faktor koreksi= 100/(100-% kadar air) 5.b Penetapan Kadar Air Kompos (Balai Penelitian Tanah, 2005) Dasar penetapan: Air dalam contoh pupuk/kompos diuapkan dengan cara pengeringan oven pada suhu 105 0 C selama semalam (16 jam). Cara kerja: Timbang teliti masing-masing 10,000 g contoh pupuk/kompos asal dan 5,000 g pupuk halus (<2 mm) ke dalam cawan porselin bertutup yang sudah diketahui bobotnya. Masukkan ke dalam oven dan dikeringkan selama semalam pada suhu 105 0 C. Dinginkan dalam desikator dan timbang. 20

Perhitungan : Kadar Air (%)= (W-W1)X 100/W Dimana: W = Bobot contoh asal dalam gram W1= Bobot contoh setelah dikeringkan dalam gram 100= faktor konversi ke % Faktor koreksi= 100/(100-% kadar air) (dihitung dari kadar air contoh pupuk/kompos halus dan digunakan sebagai faktor koreksi dalam perhitungan hasil analisis selain kadar air dan bahan ikutan). 6. Penetapan ph Kompos (Balai Penelitian Tanah, 2005) Cara kerja: timbang 10,00 g contoh kompos halus, masukkan ke dalam botol kocok, ditambah 50 ml air bebas ion. Kocok dengan mesin kocok selama 30 menit. Suspensi tanah diukur dengan ph meter yang telah dikalibrasi menggunakan larutan buffer ph 7,0 dan ph 4,0. 7. Standar Kompos SNI 19-7030-2004 (Balai Penelitian Tanah, 2005) No Parameter Satuan Minim Maks 1 Kadar air % 0 C 50 2 Temperatur Suhu air tanah 3 Warna Kehitaman 4 Bau Berbau tanah 5 Ukuran Partikel mm 0,55 25 6 Kemampuan ikat air % 58 7 ph 6,8 7,49 8 Bahan asing % * 1,5 Unsur Makro 10 Bahan organic % 27 58 20

11 Nitrogen % 0,40 12 Karbon % 9,8 32 13 Phosfor (P2O5) % 0,10 14 C/N rasio 10 20 15 Kalium (K2O) % 0,20 * Unsur Mikro 16 Arsen mg/kg * 13 17 Cadmium (Cd) mg/kg * 3 18 Cobal (Co) mg/kg * 34 19 Chromium (Cr) mg/kg * 210 20 Tembaga (Cu) mg/kg * 100 21 Mercuri (Hg) mg/kg 0,8 22 Nikel (Ni) mg/kg * 62 23 Timbal (Pb) mg/kg * 150 24 Selenium (Se) mg/kg * 2 25 Seng (Zn) mg/kg * 500 Unsur Lain 26 Calsium % * 25,5 27 Magnesium % * 0,60 28 Besi % * 2,00 29 Aluminium % 2,20 30 Mangan % 0,10 Bakteri 31 Fecal Coli MPN/g 1000 32 Salmonella sp MPN/g 3 Keterangan : * nilainya lebih besar dari minimum atau lebih kecil dari maksimum 8. Bahan-bahan media selektif CMC 20

NaNO 3 Na 2 HPO 4 KCL MgSO 47 H 2 O KH 2 PO 4 Yeast Ekstrak Casein hidrolisat CMC Agar Kongored Akuades = 1 g = 1,2 g = 0,5 g = 0,5 g = 0,9 g = 0,5 g = 0,5 g = 5 g = 20 g = 0,2 g = 1.000 ml 9. Uji Potensi Zona Terang Mikroorganisme Selulolitik Pada media padat Selulosa Agar (SA) + TKS Koleksi Isolat Disuspensikan 1 ose ke dalam 5 ml selulosa cair Tabung Reaksi Diinkubasi pada suhu kamar selama 24 jam Media padat SA+TKS Diinokulasikan/digoreskan 1 ose ke dalam lempeng media SA+TKS Inkubator Diinkubasi pada suhu 28 0 C selama 4 hari 20

Zona Terang Agar Koloni-koloni isolat yang menunjukkan adanya zona terang sekitar koloni diukur diantara zona terang dan koloninya dengan kapiler jangka sorong. 10. Komposisi dan pembuatan media YEMA Pembuatan Media Yeast Extraxt Manitol Agar (YEMA) Alat: - Erlenmeyer - Beaker glass - Otoklaf - Spatula - Batang Pengaduk - Gelas ukur - Timbangan analitik Bahan: - 20 g sukrosa - 5 g K 2 HPO 4-2 g MgSO 4 7H 2 O - 1 g CaSO 4-0,2 g FeSO 4-0,1 g MoO3H 2 O - 0,1 g KI - 3 g CaCO 3-0,5 g yeast extract - 17 g agar. Cara pembuatan: Media Yeast Ekstrak Manitol Agar (YEMA) dibuat dengan mencampurkan 20 g sukrosa; 5 g K 2 HPO 4 ; 2 g MgSO 4 7H 2 O; 1g CaSO 4 ; 0,2 g FeSO 4 ; 0,1 g MoO3H 2 O; 0,1 g KI; 3 g CaCO 3 ; 0,5 g yeast extract dan 17 g agar. Kemudian tambahkan aquades sampai 1000 ml. Sebelum disterilkan, ph diatur menjadi 5 (asam), lalu disterilkan di dalam otoklaf pada suhu 121 o C selama 15 menit dengan tekanan 15 psi. 11. Pembuatan media uji biokimia bakteri penambat nitrogen non-simbiotik a. Media Urea Alat: - Erlenmeyer - Beaker glass - Otoklaf - Spatula - Batang Pengaduk - Gelas ukur 20

- Timbangan analitik 20

Bahan: - 1 g pepton - 1 g glukosa - 5 g NaCl - 2 g KH 2 PO 4-0,012 g phenol red - 20 g kristal urea - 12 g agar-agar Cara pembuatan: Media Urea dibuat dengan mencampurkan 1 g pepton; 1 g glukosa; 5 g NaCl; 2 g KH 2 PO 4 ; 0,012 g phenol red ;20 g kristal urea; 12 g agar-agar. Kemudian tambahkan aquades sampai 1000 ml. Kemudian disterilkan di dalam otoklaf pada suhu 121 o C selama 15 menit dengan tekanan 15 psi. Untuk kristal urea 20 g tidak disterilkan dengan otoklaf tetapi hanya dipanaskan dengan oven pada suhu 70 o C b. Media Simmon Citrate Alat: - Erlenmeyer - Beaker glass - Otoklaf - Spatula - Batang Pengaduk - Gelas ukur - Timbangan analitik Bahan: - (NH 4 ) 2 H 2 PO 4 1 g - K 2 HPO 4 1 g - NaCl 5 g - Na Citrate 2 g - MgSO 4 0,2 g - BTB 0,08 g - Agar-agar 12 g - Aquadest 1000 ml Cara pembuatan: Media Simmon citrate dibuat dengan mencampurkan (NH 4 ) 2 H 2 PO 4 1 g; K 2 HPO 4 1 g; NaCl 5 g; Na Citrate 2 g; MgSO 4 0,2 g; BTB 0,08 g; agar-agar 12 g. Semua bahan dilarutkan dalam 1000 ml akuades. Kemudian disterilkan di dalam otoklaf pada suhu 121 o C selama 15 menit dengan tekanan 15 psi c. Media MR-VP (Methyl Red- Voges Prouskauer) Alat: - Erlenmeyer - Beaker glass - Otoklaf - Spatula - Batang Pengaduk 20

- Gelas ukur - Timbangan analitik Bahan: - Pepton 7 g - Glukosa 5 g - K 2 HPO 4 5 g - Aquadest 1000 ml Cara pembuatan: Media MR-VP (Methyl Red- Voges Prouskauer) dibuat dengan cara mencampurkan pepton 7 g ; glukosa 5 g; K 2 HPO 4 5 g; aquadest 1000 ml. Kemudian disterilkan di dalam otoklaf pada suhu 121 o C selama 15 menit dengan tekanan 15 psi. d. Media gula (glukosa, sukrosa, manitol, laktosa, maltosa) Alat: - Erlenmeyer - Beaker glass - Otoklaf - Spatula - Batang Pengaduk - Gelas ukur - Timbangan analitik Bahan: - NA 13 g - Phenol Red 1% 1 ml - Aquadest 1000 ml Cara pembuatan: Media gula dibuat dengan cara melarutkan semua bahan, setelah semua komposisi bahan larut, tambahkan karbohidrat (glukosa, sukrosa, manitol, laktosa, dan maltosa) sebanyak 5 g. Kemudian disterilkan di dalam otoklaf pada suhu 121 o C selama 15 menit dengan tekanan 15 psi. 12. Pembuatan Media Pikovskaya Alat: - Erlenmeyer - Beaker glass - Otoklaf - Spatula - Batang Pengaduk - Gelas ukur - Timbangan analitik 20

Bahan: Ca3Po4 5 g, Glukosa 10 g, NaCl 0,2 g, KCl 0,2 g, (NH4)2 SO4 0,5 g, Yeast 0,5 g, Mg SO4 0,1 g, MnSO4 0,002 g, FeSO47H2O 0,002 g, agar batang 15 g dan aquades Cara pembuatan: Media pikovskaya dibuat dengan cara melarutkan semua bahan. Kemudian disterilkan di dalam otoklaf pada suhu 121 o C selama 15 menit dengan tekanan 15 psi. 13. Personalia tenaga peneliti beserta kualifikasi No. Nama/NIDN Instansi Asal Bidang Ilmu Alokasi Waktu (jam/minggu) Uraian Tugas 1. Prof. Dr.Ir. Hapsoh, MS / 0001115702 Faperta UR Budidaya Pertanian 14 Mengkoordinir dan bertanggung jawab atas seluruh kegiatan penelitian hingga laporan akhir kegiatan 2. Ir. Gusmawartati, MP/ 0021086401 Faperta UR Biologi Tanah 12 Membantu pelaksanaan penelitian,analisis laboratorium dan pengolahan data 21

14. Buku Ajar Pertanian Terpadu 22

23

15. Konfirmasi tulisan dari Jurnal Agrivita 24

25

16. Jurnal Tanah Tropika 26

27

17. Jurnal Agroteknologi Tropika 28

29

18. Jurnal SainPengelolaan Lingkungan 30

31

19. Seminar Internasional SABRAO 2015 32

33

20. Seminar Nasional BKS 2015 Palangkaraya 34

35

21. Seminar Internasional ICMR 2014 Medan 36

37

22. Seminar Nasional BKS 2014 Lampung 38

39

23. Seminar Nasional Pertanian Organik 2014 Bogor 40

41

24. Seminar Internasional ISS 2013 Bogor 42

43

25. Narasumber pada Pelatihan Penulisan Proposal Penelitian FT-UR 44

45

26. Visiting Scientist di UNJA Jambi 46

47

48

27. Narasumber Pelatihan Penelitian dan Pengabdian di UPP 49

50

51

52