III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 4. Cacing tanah jenis Eisenia fetida berumur 1 bulan sebanyak 2 kg. a. 1 ml larutan sampel vermicompost
|
|
- Erlin Johan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 17 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 2.1 Bahan dan Alat Penelitian Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian pengomposan adalah sebagai berikut: 1. Feses sapi perah sebanyak 25 kg 2. Jerami padi segar sebanyak 120 kg 3. Air bersih dengan penggunaan secukupnya untuk menjaga kadar air media 4. Cacing tanah jenis Eisenia fetida berumur 1 bulan sebanyak 2 kg Bahan yang digunakan dalam penelitian analisis N, P, dan K adalah sebagai berikut: 1. Analisis N Tersedia (NH 4 dan NO 3 ) a. 1 ml larutan sampel vermicompost b. H 2 SO 4 0,050 N c. Aquades d. Asam borat 1% e. NaOH 40% f. HCl 25% g. Indikator Conway h. Logam Devarda i. Batu didih
2 18 2. Analisis P 2 O 5 a. 0,5 ml sampel vermicompost b. Aquades c. Reagent P 3. Analisis K 2 O a. 1 ml sampel vermicompost b. Aquades c. HNO 3 5 ml d. HClO 4 0,5 ml Alat Penelitian Peralatan yang digunakan dalam penelitian proses pengomposan adalah sebagai berikut: 1. Timbangan kapasitas 10 kg dengan ketelitian 100 g untuk menimbang bahan komposan. 2. Karung plastik sebanyak 18 buah sebagai tempat pengomposan bahan. 3. Termometer alkohol untuk mengukur suhu pengomposan. Peralatan yang digunakan dalam penelitian proses vermicomposting adalah sebagai berikut: 1. Bak plastik sebanyak 18 buah sebagai tempat vermicomposting dengan ukuran panjang 40 cm; lebar 30 cm; dan tinggi 14 cm. 2. Penutup bak plastik sebanyak 18 buah untuk menutup bak dari cahaya 3. Bambu pengaduk 2 buah untuk membantu proses pembalikan vermicomposting
3 19 4. Timbangan analitik untuk menimbang cacing tanah dan analisis kadar air. 5. Termometer untuk mengukur suhu vermicomposting. Peralatan yang digunakan dalam penelitian uji N, P, dan K ini adalah sebagai berikut: 1. Labu Kjehdahl 2. Kjehdahltherm 3. Bunsen 4. Pipet ukur volume 5 ml 5. Labu Erlenmeyer 6. Timbangan analitik kapasitas 300 g dengan ketelitian 0,005 g 7. Labu ukur 25 ml 8. Spektrofotometer tipe Genesys Atomic Absorption Spectrometer AA240FS 2.2 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 macam perlakuan dan masing-masing pengulangan sebanyak 6 kali, sehingga diperoleh 18 unit percobaan. Tata letak percobaan dapat dilihat pada ilustrasi 1. Masing-masing perlakuan tersebut terdiri dari : - P 1 = campuran feses sapi perah dan jerami padi dengan nisbah C/N 25 - P 2 = campuran feses sapi perah dan jerami padi dengan nisbah C/N 30 - P 3 = campuran feses sapi perah dan jerami padi dengan nisbah C/N 35
4 20 1 P 1 2 P 2 3 P 3 4 P 2 5 P 1 6 P 3 7 P 3 8 P 2 9 P 1 10 P 2 11 P 1 12 P 3 13 P 1 14 P 3 15 P 2 16 P 2 17 P 3 18 P 1 Ilustrasi 1. Tataletak Percobaan Keterangan: P1: Perlakuan nisbah C/N 25 antara feses sapi perah dan jerami padi (r; 1,2,3,4,5,6) P2: Perlakuan nisbah C/N 30 antara feses sapi perah dan jerami padi (r; 1,2,3,4,5,6) P3: Perlakuan nisbah C/N 35 antara feses sapi perah dan jerami padi (r; 1,2,3,4,5,6) Dengan model linier yang digunakan sebagai berikut: Y ij = µ + i + ij dimana: Y ij : Variabel yang diamati µ : Rataan Umum I : Pengaruh perlakuan (i= 1,2,3) ij : Pengaruh pengacakan pada perlakuan ke i ulangan ke j (j= 1,2,3,4,5,6) Asumsi: 1. Komponen-komponen µ, i, dan ij bersifat aditif. 2. Nilai-nilai i (i=1,2,3) tetap. 3. ij timbul secara acak, artinya ij menyebar secara normal dengan nilai tengah nol dan ragam sebesar o ij menyebar normal dan bebas satu sama lain.
5 21 Hipotesis yang diamati adalah sebagai berikut: : P 1 = P 2 = P 3 ; perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap respon yang diamati. : P 1 P 2 P 3 ; perlakuan berpengaruh nyata terhadap respon yang diamati. Hasil pengaruh antar perlakuan dapat dilihat dalam table sidik ragam. Tabel 2. Sidik Ragam Sumber Keragaman DB JK KT F hit F tabel0,05 Perlakuan (P) (t-1) = 2 JKP KTP Galat (G) t(r-1) = 15 JKG KTG KTP/KTG Total (tr-1) = 17 JKT Keterangan : DB = Derajat bebas JK = Jumlah kuadrat KT = Kuadrat tetap Kaidah keputusan: 1. Apabila Ftab 0,05, maka perlakuan tidak berpengaruh nyata (non signifikan), terima tolak H 1 2. Apabila > Ftab 0,05, maka perlakuan berpengaruh nyata (signifikan), tolak Uji lanjut dilakukan dengan menggunakan Uji Tukey apabila terdapat pengaruh pada perlakuan : P 2 P 1 P 3
6 22 Uji Tukey dilakukan untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan dengan rumus sebagai berikut: Keterangan: = Galat baku nilai tengah KTG = Kuadrat Tengah Galat W = Nilai Honestly Significant Difference (HSD) = Nilai table pada α 0,05 r = Jumlah ulangan p = Jumlah perlakuan = Derajat bebas galat f e Kaidah keputusan: 1. Bila d HSD: tidak berbeda nyata. 2. Bila d > HSD: berbeda nyata. d = Selisih rata-rata antar perlakuan. 2.3 Prosedur Penelitian Persiapan Penelitian Persiapan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Mengumpulkan feses sapi perah dan jerami padi 2. Menyiapkan alat dan bahan 3. Menganalisis kandungan nisbah C/N feses sapi perah dan jerami padi a. Analisis C total dengan metode Walkley and Black.
7 23 - Menimbang 0,5 g feses sapi perah dan jerami padi yang dipotong halus 0,5 mm, kemudian masukkan ke dalam tabung reaksi/labu ukur 100ml. - Memasukkan 7,5 ml pekat, kemudian menambahakan 5 ml IN. - Memanaskan campuran tersebut dengan penangas air mendidih selama 1,5 jam atau dapat juga dengan menggunakan stirrer magnetic. - Mendinginkan dan mengencerkan dengan air suling menjadi 100 ml atau sampai tanda batas kemudian kocok. - Membiarkan sampai jernih lalu menyaring dengan menggunakan kertas saring. - Mengukur dengan alat kalorimetri dengan panjang gelombang 561 mm, sebagai pembanding gunakan deret standar dengan kepekatan antara ppm C. - Mencatat hasil pembacaan trasmittance (T) pada alat lembaran data, kemudian mengkonversikan kembali absorbance (A). Membuat kurva baku berdasarkan kepekaan C glukosa baku dari ppm C. - Menghitung kadar C organic, contoh: %C + (X-kurva) / (gam contoh)x 100% = Dimana A = -log% T/100 % bahan organic (KU) = 1,72 x C-organik (KU) % bahan organic (KM) = % BO (KU) x F KA Keterangan: x kurva (mg) dicari dengan menggunakan persamaan regesi.
8 24 b. Analisis kandungan N tersedia dengan metode kjeldahl (Titrasi). - Menimbang 0,5 g sampel yang telah dihaluskan dan memasukkan sampel ke dalam labu kjeldahl 100 ml. - Menambahkan 1 g katalis, 4 ml lalu dikocok. - Kemudian memanaskan dengan api kecil selama ± 2 menit (timbul warna hitam), pemanas dilanjutkan dengan memperbesar api sedikit demi sedikit, dan mendestruksi sampai jernih. - Mendinginkan labu kjeldahl, menambahkan 15 ml aquades setelah labu kjehldahl dingin. - Pipet 5 ml asam borat 2% yang telah mengandung indikator ke dalam labu Erlenmeyer 100 ml kemudian menempatkannya untuk menampung hasil destruksi. - Memasang Labu Kjeldahl yang berisi hasil destruksi pada alat destilasi. - Menambahkan 20 ml NaOH 40% pada labu kjeldahl secara hati-hati kemudian menghubungkan dengan alat destilasi. - Destilasi sampai habis (memeriksa dengan kertas lakmus) - Membilas alat destilasi kemudian membilas larutan di dalam labu Erlenmeyer. - Menitrasi dengan 0,0479 N sampai berubah warna menjadi kemerahan. 4. Menghitung perbandingan feses sapi perah dan jerami padi dengan nisbah C/N perlakuan yang diinginkan (25, 30, 35)
9 25 a. Perhitungan C/N Untuk menentukan komposisi cairan yang dibutuhkan, maka dilakukan dengan rumus sebagai berikut: C N ( % C Feses x ( % N Feses x Feses ) ( % C Jerami x Feses ) ( % N J erami x Jerami ) Jerami ) Keterangan: C/N = Nisbah C/N bahan campuran yang diinginkan (25, 30, 35) C feses = % kandungan C feses sapi perah C jerami = % kandungan jerami padi N Feses = % kandungan N total feses sapi perah N Jerami = % kandungan N total jerami padi Feses = Jumlah feses Jerami = Jumlah jerami Tabel 3. Komposisi C dan N Feses Sapi Perah dan Jerami Padi Bahan Organik C Organik (%) N Total (%) Kadar Air (%) Feses sapi perah 23,14 1,42 85 Jerami padi 33,82 0,76 15 Contoh perhitungan nisbah C/N 25: 1) 2) C N ( % C Feses x ( % N Feses x Feses ) Feses ) (23,14 % x F) (33,82 % x J) 25 (1,42 % x F) (0,76 % x J) ( % C Jerami ( % N J erami 3) 25(1,42SF+ 0,76J) = (23,14F + 33,82J) 4) 35,5F + 19J = 23,14F + 33,82J x x Jerami ) Jerami )
10 26 5) 35,5F - 23,14F = 33,82J 19J 6) 12,36F =14,82J 7) Jika F = 1 kg, maka: 12,36(1) = 14,82J 12,36 = 14,82J 12,36 J 14,82 J = 0,82 kg Pada perhitungan nisbah C/N 25 menunjukkan setiap 1 kg feses sapi perah dibutuhkan 0,82 kg jerami padi sebagai campuran. Total campuran bahan komposan adalah sebagai berikut : 1 kg feses sapi perah + 0,82 kg jerami padi = 1,82 kg b. Perhitungan Kadar Air Kadar air yang diperlukan pada proses pengomposan sebanyak 60 %. Contoh perhitungan penambahan air pada nisbah C/N 25 adalah sebagai berikut : KAC x 60 (F J) x 100 Keterangan: x : Air yang harus ditambahkan KAC : Campuran kadar air feses sapi perah dan jerami padi F : Jumlah feses sapi perah yang dibutuhkan J : Jumlah jerami padi yang dibutuhkan : Kadar air yang diharapkan - Kadar air : Feses sapi perah Jerami padi : 85 % x 1 kg = 0,85 kg : 15 % x 0,82 kg = 0,12 kg
11 27 Kandungan air campuran : 0,85 + 0,12 = 0,97 kg 0,97 kg - Persentase kandungan air : 100% 53,3% 1,82 kg - Penambahan air : 0,97 kg 1,82 kg x x (0,97 + x) = 60(1,82 + x) x = 109,2 + 60x 100x 60x = 109, x = 12,2 x = 12,2 0,3 kg 40 Dari perhitungan menunjukkan bahwa dari 1,82 kg bahan komposan, maka massa air yang harus ditambahkan untuk memenuhi kadar air 60% adalah sebanyak 0,3 kg. Jadi, total berat bahan komposan adalah sebagai berikut: 1,82 kg + 0,3 kg = 2,12 kg 5. Menghitung jumlah komposan dan cacing yang akan ditebar untuk vermicomposting. Kebutuhan komposan untuk vermicomposting sebanyak 8 liter/sampel. a. Padat tebar yang ideal untuk cacing tanah adalah 2 kg/m 2 dengan kedalaman sekitar 15 cm (Catalan, 1981). Keterangan : -Jumlah cacing tanah per sampel untuk volume 8 liter :
12 28 (2000 / 150) x 8 liter = 106,6 g / 8 liter -Jumlah kebutuhan cacing tanah untuk 18 sampel : 106,6 gr x 18 sampel : 1.918,8 g Pelaksanaan Penelitian 1. Menimbang feses sapi perah dan jerami padi sesuai dengan hasil perhitungan perbandingan bahan sesuai nisbah C/N perlakuan. 2. Mencampurkan kedua bahan, kemudian menambahkan air sesuai hasil perhitungan dan mengaduk sampai rata. 3. Menyusun hasil campuran bahan ke dalam karung. 4. Menginkubasi padat bahan secara aerob selama 14 hari. 5. Menyiapkan cacing tanah Eisenia fetida. 6. Menimbang komposisi bahan kompos dan cacing 7. Menebar cacing dalam bahan kompos 8. Pemeliharaan cacing tanah (proses vermicomposting) 9. Mengumpulkan vermicompost setelah selesai proses vermicomposting (panen) dengan metode piramida 10. Menganalisis kandungan N, P, dan K dari vermicompost. a. Analisis kandungan N tersedia dengan metode Kjeldahl (Titrasi) (NO 3 dan NH 4 ) 1. Menimbang 0,25 gr sampel vermicompost yang telah dihaluskan ke dalam labu takar 100 ml
13 29 2. Menambahkan 50 ml air bebas ion. Tutup rapat kemudian dikocok menggunakan mesin kocok selama 30 menit dengan kecepatan 200 goyangan/menit. 3. Menambahkan air bebas ion sampai tanda tera 100 ml dan kocok bolak-balik dengan tangan sampai homogen. 4. Masukkan 10 ml ekstrak ke dalam labu didih, tambahkan sedikit serbut batu didih dan 100 ml air bebas ion. 5. Menyiapkan penampung destilat, yaitu 10 ml asam borat 1% yang telah diberi tiga tetes indikator Conway dalam erlenmeyer (larutan berwarna merah) 6. Destilasi ekstrak dengan menambahkan 10 ml NaOH 40% ke dalam labu didih. Destilasi hingga penampung sudah mencapai volume ml (larutan berwarna hijau). 7. Destilat dititrasi dengan larutan asam baku H 2 SO 4 0,050 N sampai titik akhir titrasi (perubahan warna dari hijau menjadi merah jambu muda) 8. Ekstrak bekas penetapan N-NH 4 dalam labu didih ditambah 50 ml air bebas ion dan dibiarkan dingin. 9. Menyiapkan penampung destilat yang lain. 10. Destilasikan dengan menambah 2 g logam Devarda hingga mendidih (timbul buih). 11. Pemanas destilator dihidupkan bila buih dalam labu didih sudah habis dan pemanasan dilakukan secara bertahap, hal ini untuk
14 30 menghindari pembuihan kembali yang dapat masuk ke dalam penampung destilat. 12. Destilasi diakhiri dengan tanda volume destilat pada penampung mencapai ml 13. Destilat dititrasi dengan asam standar H 2 SO 4 0,050N seperti penetapan N-NH 4 b. Analisis kandungan P 2 O 5 dengan menggunakan metode Spektrofotometri. 1. Memasukkan 0,5 ml sampel ke dalam labu ukur 25 ml, kemudian mengencerkannya sampai tanda batas dan mengocok sampai homogen. 2. Mengambil 5 ml larutan dari labu erlenmeyer dan memasukkan ke dalam tabung reaksi, menambahkan 5 ml reagent P (asam vanadate molibdat), mengocok sebentar dan diamkan selama 15 menit. 3. Membaca intensitasnya pada panjang gelombang 600 nm (%T) dengan spektrofotometer tipe Genesys 20. 0,5; 1; 2; 4; 6; 8 ppm P 2 O 5 ke dalam tabung reaksi. Mencatat hasil pengukurannya. 4. Perhitungan P: P 2 O 5 potensial dalam tanah (mg/10 gam) (KU) = 100/3 x 12,5/1000 x ppm dalam larutan P 2 O 5 potensial dalam tanah (mg/100 gam) (KM) = P 2 O 5 potensial (KU) x KFA c. Analisis kandungan K 2 O dengan menggunakan metode Spektrofotometri.
15 31 1. Memasukkan 1 ml sampel ke dalam labu Kjehdahl, menambahkan asam nitrat (HNO 3 ) 5 ml dan asam perklorat (HClO 4 ) 0,5 ml. 2. Melakukan proses destruksi dengan Kjehdahltherm suhu 700 o C sampai uap putih hilang. 3. Mengencerkan sampel yang telah didestruksi dengan volume pengenceran 100 ml dan homogenkan. 4. Menganalisis kandungan K menggunakan Automatic Absorption Spectrometer tipe AA240FS, dengan deret standar 0 10 ppm K, 0 20 ppm K, 0 40 ppm K, 0 80 ppm K, dan ppm K, sebagai pembanding. 5. Perhitungan K: Mg K 2 O potensial per 100 gam tanah (KU) = 100/5 x 25/1 x 12,5/1000 x ppm K 2 O potensial (mg/100 g) (KM) = K 2 O potensial (KU). Secara ringkas, prosedur penelitian dapat dilihat pada Ilustrasi 2.
16 32 Pengumpulan feses sapi perah dan jerami padi Analisisi C/N serta kadar air feses sapi perah dan jerami padi Pengeringan dan pemotongan jerami padi Analisis kadar air bahan dan perhitungan campuran bahan (nisbah C/N 25,30,35) Penimbangan bahan sesuai perhitungan Pencampuran bahan dan penambahan air Penyimpanan dalam karung (dekomposisi awal) Inkubasi (14 hari) Penambahan cacing pada bahan komposan Vermicomposting (14 hari) Panen Vermicompost Analisis kandungan N, P, dan K Ilustrasi 2. Diagam Alir Proses Vermicomposting
17 Peubah yang Diamati 1. Kandungan N pada vermicompost 2. Kandungan P pada vermicompost 3. Kandungan K pada vermicompost
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Alat Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian pengomposan adalah sebagai berikut: 1. Feses sapi perah 12,24 kg 2. Jerami padi
Lebih terperinciLampiran 1. Perhitungan Nisbah C/N dan Kadar Air
50 Lampiran 1. Perhitungan Nisbah C/N dan Kadar Air Contoh perhitungan nisbah C/N 30: 55,80 F + 18,30 S = 20,17 F + 44,52 S 55,80 F 20,17 F = 44,52 S 18,30 S 35,63 F = 26,22 S Jika F = 1 Kg, Maka S = =
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Alat Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut : (1) Limbah peternakansapiperah (feses, sisapakanternak
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah marmot Cavia porcellus
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1. Ternak Penelitian Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah marmot Cavia porcellus jantan lepas sapih, umur 4 minggu, sebanyak 60 ekor
Lebih terperinci- Volume bak : -Tinggi = 14 cm. - Volume = 14 cm x 30 cm x 40 cm = 16,8 liter
LAMPIRAN 50 51 Lampiran 1. Perhitungan Kebutuhan Jerami Padi Pengukuran kapasitas bak - Volume bak : -Tinggi = 14 cm -Lebar -Panjang = cm = 40 cm - Volume = 14 cm cm 40 cm = 16,8 liter Perhitungan kebutuhan
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos
LAMPIRA 30 Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos A. Kadar Air Bahan (AOAC 1984) Cawan alumunium kosong dimasukkan ke dalam oven selama 15 menit pada temperatur 100 o C. Cawan porselen kemudian
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 1. Litter Broiler sebanyak 35 kilogram, diperoleh dari CV. ISMAYA PS. Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung.
17 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Alat Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian 1. Litter Broiler sebanyak 35 kilogram, diperoleh dari CV. ISMAYA PS Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung. 2. Jerami
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. pembuatan vermikompos yang dilakukan di Kebun Biologi, Fakultas
III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dibagi menjadi dua tahap: Tahap pertama adalah pembuatan vermikompos yang dilakukan di Kebun Biologi, Fakultas Teknobiologi, Universitas
Lebih terperinciMATERI DAN METODE Tempat dan Waktu
III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai bulan Mei 2015 di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Rupat Kelurahan Pergam Kecamatan Rupat Kabupaten
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret Juni 2012 bertempat di Bendungan Batu
III. BAHAN DAN METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Maret Juni 2012 bertempat di Bendungan Batu Tegi Kabupaten Tanggamus dan Laboratorium Nutrisi Ternak Perah Departemen
Lebih terperinciMATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Materi Prosedur Pembuatan MOL Tapai dan Tempe Pencampuran, Homogenisasi, dan Pemberian Aktivator
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai pembuatan pupuk cair dan karakteristik pupuk cair ini dilaksanakan dari bulan November sampai Desember 200 yang dilakukan di Laboratorium
Lebih terperinciLampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah
30 LAMPIRAN 31 Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah No. Sifat Tanah Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi 1. C (%) < 1.00 1.00-2.00 2.01-3.00 3.01-5.00 > 5.0 2. N (%)
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Maret Mei Sampel Salvinia
17 III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN A Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Maret Mei 2012. Sampel Salvinia molesta diambil dari Waduk Batu Tegi Tanggamus. Analisis sampel
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. PROSEDUR ANALISIS CONTOH TANAH. Pertanian Bogor (1997) yang meliputi analisis ph, C-organik dan P-tersedia.
LAMPIRAN 1. PROSEDUR ANALISIS CONTOH TANAH Berikut diuraikan prosedur analisis contoh tanah menurut Institut Pertanian Bogor (1997) yang meliputi analisis ph, C-organik dan P-tersedia. Pengujian Kandungan
Lebih terperinciA = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g)
LAMPIRAN 42 Lampiran 1. Prosedur Analisis mutu kompos A. Kadar Air Bahan (AOAC, 1984) Cawan porselen kosong dan tutupnya dimasukkan ke dalam oven selama 15 menit pada suhu 100 o C.Cawan porselen kemudian
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Penelitian ini telahdilakukan dilaboratorium Teknologi Pasca Panen
III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telahdilakukan dilaboratorium Teknologi Pasca Panen Fapertapet UIN Suska Riau dan Laboratorium Uji Mutu Barang Dinas Perindustrian dan Perdagangan.Penelitian
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah dan di Laboratorium Limbah
16 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah dan di Laboratorium Limbah Agroindustri Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Lampung
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C
LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI 01-2891-1992) Sebanyak 1-2 g contoh ditimbang pada sebuah wadah timbang yang sudah diketahui bobotnya. Kemudian dikeringkan
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Prosedur Penelitian
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2010 yang bertempat di Laboratorium Pengolahan Limbah Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisis
L A M P I R A N 69 Lampiran 1. Prosedur Analisis A. Pengukuran Nilai COD (APHA,2005). 1. Bahan yang digunakan : a. Pembuatan pereaksi Kalium dikromat (K 2 Cr 2 O 7 ) adalah dengan melarutkan 4.193 g K
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2013 di
III. MATERI DAN METODE 1.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2013 di Laboratorium Teknologi Pasca Panen, Laboratorium Nutrisi dan Kimia serta Laboratorium Patologi,
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE. dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Universitas Riau.
III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai bulan Agustus 2014 bertempat di Labolaturium Teknologi Pascapanen (TPP) dan analisis Kimia dilakukan di Laboratorium
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2013 - Februari 2014.
III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2013 - Februari 2014. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN SUSKA Riau.
Lebih terperinciTabel klasifikasi United State Department of Agriculture (USDA) fraksi tanah (Notohadiprawiro, 1990).
LAMPIRAN 74 Lampiran 1. Klasifikasi fraksi tanah menurut standar Internasional dan USDA. Tabel kalsifikasi internasional fraksi tanah (Notohadiprawiro, 1990). Fraksi Tanah Diameter (mm) Pasir 2.00-0.02
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan di laboratorium pengolahan limbah Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor dan di Laboratorium
Lebih terperinciMATERI DAN METODE PENELITIAN
III. MATERI DAN METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni 2014 di Laboratorium Teknologi Pasca Panen, Laboratorium Nutrisi dan Kimia serta Laboratorium Patologi,
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Alat Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging bagian paha sebanyak 18 ayam Sentul jantan yang berumur
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Januari 2015 hingga Mei 2015. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Benih, Laboratorium Tanah Fakultas Pertanian
Lebih terperinciLampiran 1 Prosedur Analisis ph H2O dengan ph Meter Lampiran 2. Prosedur Penetapan NH + 4 dengan Metode Destilasi-Titrasi (ppm)=
LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Analisis ph H 2 O dengan ph Meter 1. Timbang 10 gram tanah, masukkan ke dalam botol kocok. 2. Tambahkan air destilata 10 ml. 3. Kocok selama 30 menit dengan mesin pengocok.
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. sampel dilakukan di satu blok (25 ha) dari lahan pe rkebunan kelapa sawit usia
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2014 s/d juni 2014. Lokasi penelitian dilaksanakan di perkebunan PT. Asam Jawa Kecamatan Torgamba, Kabupaten
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu. 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) :
Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) : Rendemen merupakan persentase perbandingan antara berat produk yang diperoleh dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bagan Alir Produksi Kerupuk Terfortifikasi Tepung Belut Bagan alir produksi kerupuk terfortifikasi tepung belut adalah sebagai berikut : Belut 3 Kg dibersihkan dari pengotornya
Lebih terperinciMATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Metode Pembuatan Petak Percobaan Penimbangan Dolomit Penanaman
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan mulai akhir bulan Desember 2011-Mei 2012. Penanaman hijauan bertempat di kebun MT. Farm, Desa Tegal Waru. Analisis tanah dilakukan di Laboratorium
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )
41 Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI 06-6989.22-2004) 1. Pipet 100 ml contoh uji masukkan ke dalam Erlenmeyer 300 ml dan tambahkan 3 butir batu didih. 2. Tambahkan KMnO
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Proses pengomposan dilaksanakan di Talang Padang Kabupaten Tanggamus Januari - Februari 2013 sedangkan analisis dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah,
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Proses pengomposan dilaksanakan di PTPN VII Unit Usaha Way Berulu sedangkan analisis dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian THP serta
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini: Gambar 3.1 Diagram alir penelitian 22 23 3.2 Metode Penelitian Penelitian ini
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisis Protein Kasar (Analisis Kjeldahl) (1) Mengambil contoh sampel sebanyak 2 mililiter (Catat sebabai A gram)
LAMPIRAN 50 51 Lampiran 1. Prosedur Analisis Protein Kasar (Analisis Kjeldahl) Kandungan protein kasar di ukur dengan menggunakan analisis Kjeldahl. Larutan yang digunakan adalah asam sulfat pekat, asam
Lebih terperincidimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)
Lampiran 1. Metode analisis proksimat a. Analisis kadar air (SNI 01-2891-1992) Kadar air sampel tapioka dianalisis dengan menggunakan metode gravimetri. Cawan aluminium dikeringkan dengan oven pada suhu
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur Analisis Serat Kasar dengan Metode Analisis. 1. Menyiapkan kertas saring kering oven dengan diameter 4,5 cm, dicatat
LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Analisis Serat Kasar dengan Metode Analisis Proksimat 1. Menyiapkan kertas saring kering oven dengan diameter 4,5 cm, dicatat sebagai A gram. 2. Menyiapkan cawan porselen
Lebih terperinciMETODE ANALISIS. ph H 2 O (1:5) Kemampuan Memegang Air (Water Holding Capacity)
METODE ANALISIS ph H 2 O (1:5) Alat - Alat penumbuk - Ayakan 0,5 mm - Timbangan - Mesin pengocok - ph meter - Botol kocok Bahan - Air aquades Metode - Haluskan bahan dan ayak dengan ayakan 0,5 mm - Timbang
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1 Bahan yang Digunakan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Aquades 2. Sarang Lebah 3. Media Nutrien
Lebih terperinciMATERI METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan November 2014-Januari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
III. MATERI METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian telah dilaksanakan pada bulan November 2014-Januari 2015. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Pasca Panen dan Laboratorium Ilmu Nutrisi
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dari kawasan Universitas Padjadjaran sebanyak 100 kg bahan kering dan untuk
16 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 2.1 Bahan Penelitian 2.1.1 Rumput Brachiaria humidicola Rumput Brachiaria humidicola yang digunakan pada penelitian ini didapat dari kawasan Universitas Padjadjaran sebanyak
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang efek pemanasan pada molases yang ditambahkan urea
13 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian tentang efek pemanasan pada molases yang ditambahkan urea terhadap ketersediaan NH3, volatile fatty acids dan protein total secara in vitro dilaksanakan pada tanggal
Lebih terperinciMATERI DAN METOD E Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Penelitian Tahap Pertama
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Bagian Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan, Pusat Penelitian Sumberdaya Hayati dan Bioteknologi, Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan
Lebih terperinciLampiran 1. Gambar tanaman dan wortel. Tanaman wortel. Wortel
Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel Tanaman wortel Wortel Lampiran 2. Gambar potongan wortel Potongan wortel basah Potongan wortel kering Lampiran 3. Gambar mesin giling tepung 1 2 4 3 5 Mesin Giling
Lebih terperinciIII OBJEK DAN METODE PENELITIAN. diambil dari hasil penelitian oleh Balia, dkk. (2017) dengan judul Pemanfaatan
III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Organ Percobaan Organ percobaan yang digunakan dalam penelitian adalah hati broiler yang diambil dari hasil penelitian oleh Balia, dkk. (2017)
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Muhammadiyah Malang. Kegiatan penelitian dimulai pada bulan Februari
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Produksi Volatil Fatty Acids (VFA), NH 3 dan
10 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dengan judul Produksi Volatil Fatty Acids (VFA), NH 3 dan Protein Total Fodder Jagung Hidroponik pada Umur Panen Berbeda Secara In Vitro telah dilaksanakan pada
Lebih terperinciLampiran 1. Analisis Kadar Pati Dengan Metode Luff Schroll (AOAC, 1995)
Lampiran 1. Analisis Kadar Pati Dengan Metode Luff Schroll (AOAC, 1995) Bahan sejumlah kurang lebih 1 g ditimbang. Sampel dimasukkan ke dalam erlenmeyer 500 ml dan ditambahkan 200 ml HCl 3%. Sampel kemudian
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. ayam broiler berumur hari dengan bobot badan 1,0-1,3 kg. berasal dari pedagang sayur pasar Cileunyi.
1 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1. Bahan Penelitian 1. Karkas ayam broiler yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari ayam broiler berumur 23-28 hari dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai
30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai macam alat gelas, labu Kjeldahl, set alat Soxhlet, timble ekstraksi, autoclave, waterbath,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph meter,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g
19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bagan Alir Penelitian Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g Kacang hijau (tanpa kulit) ± 1
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian
18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang sungai Kali Pucang, Cilacap. Sampel yang diambil berupa tanaman
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul produksi VFA, NH 3 dan protein total pada fodder
13 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dengan judul produksi VFA, NH 3 dan protein total pada fodder jagung hidroponik dengan media perendaman dan penggunaan dosis pupuk yang berbeda dilakukan pada tanggal
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE. Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini terdiri dari: - neraca analitik - Ohauss. alat destruksi Kjeldahl 250ml -
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Alat alat Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini terdiri dari: - neraca analitik - Ohauss alat destruksi Kjeldahl 250ml - - alat destilasi uap - - - labu destruksi
Lebih terperinciLampiran 1. Diagram Alur Penelitian. Persiapan Penyediaan dan Pembuatan Inokulum Bacillus licheniiformis dan Saccharomyces.
43 Lampiran 1. Diagram Alur Penelitian Limbah Udang Pengecilan Ukuran Sterilisasi suhu 121 c, tekanan 1 atm Dianalisis kadar air dan bahan keringnya Persiapan Penyediaan dan Pembuatan Inokulum Bacillus
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan pada bulan Maret hingga Juli
27 III. BAHAN DAN METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian Percobaan dilakukan di kebun percobaan BPTP Lampung, Desa Negara Ratu, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan pada bulan Maret hingga Juli 2009.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Tempat Penenlitian. Sampel yang diambil berupa tanaman MHR dan lokasi pengambilan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Tempat Penenlitian Sampel yang diambil berupa tanaman MHR dan lokasi pengambilan sampel yaitu, di sekitar kampus Universitas Pendidikan Indonesia,
Lebih terperinciCurah Hujan (mm) Intensitas Penyinaran (cal/cm 2 )
Bulan Lampiran 1. Data Iklim Wilayah Dramaga pada Bulan Februari hingga Mei 2011 Suhu Rata-rata ( o C) Curah Hujan (mm) Intensitas Penyinaran (cal/cm 2 ) Penguapan (mm) Kelembaban Udara (%) Februari 25.6
Lebih terperinciLAMPIRAN. 1. Penetapan N- Total Kompos (Balai Penelitian Tanah, 2005)
LAMPIRAN 1. Penetapan N- Total Kompos (Balai Penelitian Tanah, 2005) Penetapan N-organik dan N-NH4 Cara kerja : Timbang teliti 0,2500 g contoh yang sudah dihaluskan lalu masukkan ke dalam labu Kjeldhal/tabung
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama bulan Mei hingga Agustus 2015 dan
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan selama bulan Mei hingga Agustus 2015 dan dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian dan Laboratorium Kimia,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan bagan alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bagan Alir Penelitian 3.1.1 Bagan Alir Pembuatan Keju Cottage Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan bagan alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1 900 g Susu skim - Ditambahkan
Lebih terperinciLampiran 1. Data Proyeksi Peningkatan Produksi Patin Nasional
LAMPIRAN 23 Lampiran 1. Data Proyeksi Peningkatan Produksi Patin Nasional Tahun Keterangan 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Produksi patin (ton) 132.600 225.000 383.000 651.000 1.107.000 1.883.000 Kebutuhan
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang kadar protein kasar dan fermentabilitas secara in vitro
13 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian tentang kadar protein kasar dan fermentabilitas secara in vitro jerami tanaman kedelai yang ditanam dengan penyiraman air laut dan mulsa eceng gondok dilaksanakan
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B
Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu 1. Analisis Kadar Air (Apriyantono et al., 1989) Cawan Alumunium yang telah dikeringkan dan diketahui bobotnya diisi sebanyak 2 g contoh lalu ditimbang
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan mulai bulan Juli sampai Oktober 2011, dan dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur penetapan kemasaman tanah (ph) H 2 O
Lampiran 1. Prosedur penetapan kemasaman tanah (ph) H 2 O Bahan-bahan - air destilasi - larutan kalium chloride (KCl) 1N ditimbang 373 g KCl yang sudah dikeringkan di dalam oven pengering 105 o C, dilarutkan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan pakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah biji sorgum
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan Penelitian.. Bahan Pakan Biji Sorgum Bahan pakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah biji sorgum (Sorghum bicolor) dengan tipe grain sorghum sebanyak 5 kg
Lebih terperinciANALISIS KANDUNGAN N, P DAN K PADA LUMPUR HASIL IKUTAN GASBIO (SLUDGE) YANG TERBUAT DARI FESES SAPI PERAH
ANALISIS KANDUNGAN N, P DAN K PADA LUMPUR HASIL IKUTAN GASBIO (SLUDGE) YANG TERBUAT DARI FESES SAPI PERAH (The Content of N, P 2 O 5 and K 2 O in Biogas Sludge Made from Dairy Cattle Faeces) YULI ASTUTI
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 SPESIFIKASI KALSIUM KARBONAT
LAMPIRAN 1 SPESIFIKASI KALSIUM KARBONAT Nama Produk : PURACAL QStable 140 Stabilized Calcium Carbonate 140 Kode Produksi : 090000004 Tanggal Produksi : 26 Juni 2009 Komposisi PURACAL Qstable 140, Stabilized
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu membuat nata dari bonggol nanas dengan menggunakan sumber nitrogen alami dari ekstrak kacang hijau. Nata yang dihasilkan
Lebih terperinciLampiran 1 : Proses Amoniasi Daun Sawit, Pucuk Tebu dan Jerami Jagung. Bahan Penelitian (Daun Sawit, Pucuk Tebu dan Jerami Jagung) Dicoper.
Lampiran 1 : Proses Amoniasi Daun Sawit, Pucuk Tebu dan Jerami Jagung Bahan Penelitian (Daun Sawit, Pucuk Tebu dan Jerami Jagung) Dicoper Ditimbang Dikeringkan dengan sinar matahari/dengan menggunakan
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. tanaman singkong. Daun singkong sebanyak 4 kg segar diperoleh dari
22 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian (1) Daun Singkong Daun singkong yang digunakan yaitu seluruh daun dari setiap bagian tanaman singkong. Daun singkong sebanyak 4 kg segar diperoleh
Lebih terperinciMETODE. Materi. Rancangan
METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2008, bertempat di laboratorium Pengolahan Pangan Hasil Ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan antara lain : oven, autoklap, ph meter, spatula, saringan, shaker waterbath,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2010 hingga Oktober 2011.
III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2010 hingga Oktober 2011. Ekstraksi, analisis sifat kimia ekstrak campuran bahan organik dan analisis
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Analisis kimia dilakukan di Laboratorium Tanah, dan Laboratorium Teknologi Hasil
19 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Analisis kimia dilakukan di Laboratorium Tanah, dan Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Penelitian ini
Lebih terperinciLaporan Tugas Akhir Pembuatan Pupuk Organik dari Limbah Cair Etanol BAB III METODOLOGI
Laporan Tugas Akhir BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan Peralatan yang digunakan yaitu : 1. Bejana 2. Ember 3. Pengaduk 4. Gelas ukur 100 ml 5. Gelar beker 500 ml 6. Pipet tetes 7. Pipet ukur 10 ml 8.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di lima pasar tradisonal yang terdapat di Bandar
III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lima pasar tradisonal yang terdapat di Bandar Lampung yaitu Pasar Pasir Gintung, Pasar Tamin, Pasar Kangkung, Pasar
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. September sampai November 2015 di Laboratorium UARDS (UIN Argiculture
III. MATERI DAN METODE 2.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan selama 2 bulan dimulai pada bulan September sampai November 2015 di Laboratorium UARDS (UIN Argiculture Research
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Percobaan Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yaitu dengan cara mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana. Rancangan
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pendahuluan
LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pendahuluan 1. Penentuan Formulasi Bubur Instan Berbasis Tepung Komposit : Tepung Bonggol Pisang Batu dan Tepung Kedelai Hitam Tujuan: - Mengetahui
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - November 2011 :
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - November 2011 : a) Proses Fermentasi di Laboratorium Biokimia Jurusan Biologi Fakultas Sains dan
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan di Green House, Lahan Percobaan, Laboratorium
III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Green House, Lahan Percobaan, Laboratorium Penelitian dan Laboratorium Tanah Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Pengujian kualitas fisik telur dilakukan di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. Pengujian kualitas kimia telur dilakukan
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret - April 2015 bertempat di
III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret - April 2015 bertempat di Laboratorium Teknologi Pascapanen dan Laboratorium Ilmu Nutrisi dan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Lampung mulai Agustus September
14 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Lampung mulai Agustus
Lebih terperinciBAB III METODE I II III BKK1 U1 U2 U3 BKH2 U1 U2 U3 BKK3 U1 U2 U3 BKH4 U1 U2 U3 BKK5 U1 U2 U3 BKH6 U1 U2 U3 BKHKK7 U1 U2 U3 BKHKK8 U1 U2 U3
BAB III METODE A. Rancangan Penelitian. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Berdasarkan rumus galat (P-1) x (U 1) dimana harga galat 12, ( maka pada penelitian ini menggunakan 8 perlakuan
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. ongole) berumur 1,5-2 tahun bagian paha yaitu silver side sebanyak 2
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian 1. Daging Sapi Daging sapi yang digunakan ialah daging segar bangsa PO (peranakan ongole) berumur 1,5-2 tahun bagian
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur pengukuran nitrogen dan fosfat dalam air.
Lampiran 1. Prosedur pengukuran nitrogen dan fosfat dalam air. Nitrogen - Distilasi dari 50 ml ke 25 ml - Tambahkan MnSO4 1 tetes - Tambahkan Clorox 0,5 ml - Tambahkan Phenat 0,6 ml - Diamkan ± 15 menit
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 sampai April Pelaksanaan penelitian
11 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 sampai April 2015. Pelaksanaan penelitian pembuatan pelet calf
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu membuat nata dari kulit pisang dengan menggunakan sumber nitrogen alami dari ekstrak kacang hijau. Nata yang dihasilkan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak itik yang digunakan sebanyak 120 ekor yang berumur 0-8 minggu
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 1.1. Bahan Penelitian 1.1.1. Ternak Percobaan Ternak itik yang digunakan sebanyak 120 ekor yang berumur 0-8 minggu dan dialokasikan ke dalam 24 unit kandang masing-masing
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada bulan Februari 2017 dan
IV. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 4.1 Waktu dan Tempat Percobaan Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada bulan Februari 2017 dan penelitian utama dilaksanakan bulan Maret Juni 2017 di Laboratorium Teknologi
Lebih terperinciLampiran 1 Lay out penelitian I
LAMPIRAN 65 Lampiran 1 Lay out penelitian I 66 Lampiran 2 B. humidicola tanpa N (A), B. humidicola dengann (B), P. notatum tanpa N (C), P. notatum dengan N (D), A. compressus tanpa N (E), A.compressus
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu
LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu 1. Bentuk Granula Suspensi pati, untuk pengamatan dibawah mikroskop polarisasi cahaya, disiapkan dengan mencampur butir pati dengan air destilasi, kemudian
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1 Kandungan dan Dosis Pupuk
31 LAMIRAN Lampiran 1 Kandungan dan Dosis upuk Jenis upuk Kandungan Dosis upuk daun Mn, Fe, Cu, Mo, Zn, B 3 g/10 liter/20 pohon NK N (15%), (15%), K (15%) 200 g/pohon upuk organik 500 g/pohon Lampiran
Lebih terperinci