PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DISERTAI POWERPOINT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA N 5 SOLOK SELATAN.

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 4 PARIAMAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP KARTIKA 1-7 PADANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 2 KOTO XI TARUSAN

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF TIPE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI SMAN 3 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

Wika Silvia, Annika Maizeli, Novi

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 22 PADANG

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN LDS TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWAKELAS VIII

Keywords: Two Stay Two Stray, Learning Outcomes

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Resti Suryati, Nurhadi dan Ria Kasmeri. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE (ETH) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IA SMAN 5 SOLOK SELATAN

ABSTRACT

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STRUCTURED NUMBERED HEADS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 2 BATANG GASAN JURNAL

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 4 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

Key words : Think Pair Share, Picture Media, Result of Studying

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

Key words: Influence, model of study, cooperative, type of Two Stay Two Stray, handout

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY

Febriani, RRP. Megahati S, Novi Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatra Barat

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (STRATA 1) SUSI SUSANTI NIM

PENERAPAN MODEL CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 29 PADANG

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE (ETH) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII DI SMPN 1 GUNUNG TALANG

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA N I KOTO XI TARUSAN ARTIKEL

PENERAPAN STRATEGI ACTIVE LEARNING

E-JURNAL OLEH: WANDA PRATAMA NIM

Srik Lestari, Siska Nerita, Lince Meriko Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatra Barat

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

Lissa Purnama Sari, Mades Fifendy, Evrialiani Rosba. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPEEVERYONE IS A TEACHER HERE (ETH)TERHADAP HASIL BELAJAR IPASISWA KELAS VII SMPN 30 PADANG ARTIKEL OLEH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGESTION

Witri Agusta, Siska Nerita, Lince Meriko

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DISERTAI MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 PARIAMAN ABSTRACT

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 ABSTRACT

PENGARUH PENERAPAN MODEL GROUP INVESTIGATION

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK

ABSTRACT. Keyword : Active Learning, The Result of Cognitive, Affective and Psychomotor Learning Domains.

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

PENGARUH PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII DI SMPN 13 PADANG

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: HELMI SUSANTI

Keywords:Group Investigation(GI), Picture Image and Result Of Studying. PENDAHULUAN

ABSTRACT

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA YANG DIBERI TUGAS RUMAH MEMBUAT PETA KONSEP DENGAN MEMBUAT MIND MAP

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN TAKE AND GIVE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA N 2 BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 1 KECAMATAN SULIKI KABUPATEN 50 KOTA

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat. 2

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

Keywords: Affective, Cognitive, Psychomotor and Think Pair Share

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA I) SEPTIA RULIYANI NIM.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta

ABSTRACT. Keywords: Discovery learning, Image Media, and Learning Outcomes

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta ABSTRAK

PERBANDINGAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI GENIUS LEARNING DENGAN OPERAN KERTAS IDE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA BAITURRAHMAH PADANG

Oleh: Helma Rianti, RRP. Megahati, Evrialiani Rosba Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

Keywords: Learning Outcomes, Affective, Cognitive and Physicomotor Competency

Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP DALAM MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

0leh. Nelpida Sari, Nusrsyahra, Ade Dewi Maharani. Program Studi Pendidikan Biologi, STKIP PGRI Sumatera Barat:

E- JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) ASMA RIRIN JUWITA NIM

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SMAN 2 KOTO XI TARUSAN JURNAL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

Nurmasari Tambunan, Mulyati, Febri Yanti. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTION STUDENTS HAVE DILENGKAPI DENGAN CHART TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VIII SMPN 17 PADANG

Keywords: Innovative Learning Model, Examples Non Examples, and Learning Outcomes

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES

Oleh : Siska Maria, Nurhadi dan Vivi Fitriani Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TRUE OR FALSE DISERTAI HANDOUT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII MTsN BALAI SELASA

Aride Putra, Gustina Indriati, Annika Maizeli

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP N 2 HILIRAN GUMANTI E-JURNAL

PENGARUH PENERAPAN METODE LATIHAN WORD SQUARE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SEMESTER 1 SMA NEGERI 3 PADANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 JURNAL

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMPN 3 LEMBAH GUMANTI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kepala Bernomor, Pemahaman Konsep

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DISERTAI MEDIA VIDEO TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 23 PADANG ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH PEMBERIAN TUGAS RUMAH DAN PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS VII SMP NEGERI 22 PADANG E-JURNAL DELVITA KARLINDA NIM.

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS VIII SMPN 15 PADANG TAHUN PEMBELAJARAN 2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 9 SIJUNJUNG ABSTRACT

Hendrika Milta Sari, Gustina Indriati, Annika Maizeli

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIFE ROUND ROBIN

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE POWER OF TWO

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA DI SMA N 2 PARIAMAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 31 PADANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFTIPE GROUP INVESTIGATION(GI) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA N 3 PARIAMAN ABSTRACT

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSITED INDIVIDUALY

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN PADA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VII SMP NEGERI 32 PADANG ARTIKEL. Oleh : FRESTY YUMERISA

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 DUA KOTO KABUPATEN PASAMAN

PENERAPAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING (BBL) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 3 PADANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK BERTUKAR PASANGAN DISERTAI KUIS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI MIA SMAN 4 PADANG

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DISERTAI POWERPOINT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA N 5 SOLOK SELATAN. Vira Yunita, Mulyati, Novi Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI SUMBAR Virrayunita01@yahoo.com Abstract The research motivated by the low of value studying biology students class X SMA N 5 South Solok cause several factors including the lack of teacher variation in using learning model and appropriate media. The purpose of this research is determine the effect of model learning cooperative. Type Group Investigation including Powerpoint toward students biology class X SMA N 5 South Solok. Type of this research is experimental research with used by Randomized Control Posttest Only Design. The population is all of students class X SMA N 5 South Solok. The sampel class X2 as class experiment, X1 as class control. The result of data analisys reached by domain cognitive experimental class prediket B, class control prediket C. The result of uji-t got t hitung > t tabel, so hypotesis is accepted. Efektive domain class experiment with prediket B, class control with prediket C. Psikomotor domain class experiment with prediket A, class control prediket B. Based on the research can concluded that cooperative learning type Group Investigation including Powerpoint can improve cognitive, efective and psikomotor of students class X SMA N South Solok academic year 2015/2016. Key words: Cooperative Learning Group Investigation, Powerpoint, outcomes. PENDAHULUAN Belajar merupakan kewajiban bagi setiap peserta didik, dengan belajar peserta didik bisa mengetahui dan mendapatkan pengetahuan yang baru. Biologi adalah salah satu ilmu yang mempelajari tentang mahluk hidup, mulai dari makhluk hidup yang dapat dilihat oleh mata sampai yang dapat dilihat dengan bantuan mikroskop. Guru merupakan kunci dan sekaligus ujung tombak pencapaian peningkatan mutu pendidikan, khususnya pada mata pelajaran biologi. Sebagai tenaga pendidik, guru merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pendidikan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Apabila guru mampu menciptakan kondisi tersebut, maka proses pembelajaran akan berlangsung optimal. Supaya guru dapat merubah sikap siswa dari belajar yang biasanya menggunakan metode ceramah dan diskusi menjadi pembelajaran aktif. Dan pembelajaran tidak lagi berpusat kepada guru, guru hanya sebagai fasilisator, dan siswa harus mampu menemukan informasi sendiri. Berdasarkan pengamatan peneliti selama Praktek Lapangan di SMAN 5 Solok Selatan dan hasil wawancara dengan salah seorang guru biologi, nilai Biologi siswa kelas X masih dibawah KKM. Dimana KKM mata pelajaran biologi kelas X di SMAN 5 Solok Selatan yaitu 80. Salah satu mata pelajaran biologi yang nilai siswanya masih ada yang di bawah KKM yaitu pada materi Archaebacteria dan Eubacteria. Adapun nilai siswa pada materi Archaebacteria dan Eubacteria Tahun Pelajaran 2014/2015 adalah sebagai berikut: X MIA 1: 41,41 ; X MIA 2: 68 dan X MIA 3: 52,37 Untuk mengatasi masalah di atas, upaya yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation. Group investigation adalah kelompok kecil untuk menuntun dan mendorong siswa dalam

keterlibatan belajar. Metode ini menuntut siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam keterampilan proses kelompok. (Istarani, 2014:87). Pada penelitian ini penulis menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation disertai powerpoint. Menurut Arsyad (2014:65) manfaat dari media powerpoint diantaranya adalah materi pembelajaran akan menjadi lebih menarik dan penyampaian pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Berdasarkan uraian diatas penulis telah melakukan penelitian dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Disertai Powerpoint terhadap hasil belajar Biologi X SMA N 5 Solok Selatan. METODE PENELITIAN Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Randomized Control Group Postest Only Design.Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September di X semester 1 tahun pelajaran 2015/2016 di SMA N 5 Solok Selatan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X tahun pelajaran 2015/2016 yang terdiri dari dua kelas. Dimana kelas X2 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI sebagai kelas kontrol. Prosedur penelitian ini terdiri dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahan penyelesaian. Instrumen penelitian ini adalah pada ranah kognitif dilakukan dengan soal yang sudah di validasi, ranah afektif ddapat dari sikap siswa selama proses pembelajaran, dan ranah psikomotor didapat dari keterampilan membuat hasil diskusi yang dibuat oleh masing-masing kelompok. Ranah kognitif didapat dari tes akhir berbentuk soal pilihan ganda dengan melakukan validitas soal, reliabilitas soal, daya pembeda soal dan indeks kesukaran soal. Validitas dan reliabilitas (Arikunto 2013: 85-117). Sedangkan indeks kesukaran dan daya pembeda (Sudijono 2011 375-380). Pada ranah afektif dan psikomotor (Permendikbud No. 104 Tahun 2014). Analisis data penelitian dilakukan bertujuan untuk menguji kebenaran hipotesis yang diajukan dalam penelitian. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji-t, sebelum uji hipotesis dilakukan uji normalitas dan homogenitas data berdistribusi normal dan variens data homogen (Sudjana 2005: 466). HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di SMA N 5 Solok Selatan, penelitian dilakukan pada dua kelas sampel yaitu kelas X2 merupakan kelas eksperimen dan kelas X1 sebagai kelas kontrol. Jumlah siswa kelas eksperimen adalah 29 orang dan jumlah siswa kelas kontrol 28 orang. Penelitian ini mencakup tiga ranah, yaitu ranah kognitif, afektif, dan ranah psikomotor. Pada ranah kognitif didapat dari hasil tes akhir siswa tentang materi Archaebacteria dan Eubacteria, pada ranah afektif didapat dari sikap siswa selama proses pembelajaran, sedangkan ranah psikomotor didapat dari keterampilan membuat hasil diskusi yang dibuat oleh masing-masing kelompok. 80 60 40 20 0 Gambar 2. Rata-rata penilaian kognitif pada kelas eksperimen dan kelas kontrol 4 3 2 1 0 Kontrol Eksperimen Kontrol Eksperimen Gambar 3. Rata-rata penilaian afektif pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

5 4 3 2 1 0 Kontrol Eksperi men Gambar 4. Rata-rata penilaian psikomotor pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. B. Pembahasan Berdasarkan hasil analisis data didapatkan bahwa hasil belajar eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Group Investigation disertai Powerpoint lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yang menggunakan metode diskusi. Peningkatan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen disebabkan karena siswa dikelompokkan secara heterogen sehingga dalam proses pembelajaran ini siswa bisa saling bekerja sama dan saling berinteraksi antara siswa dengan kelompoknya. Menurut Lie (2010: 43) ada beberapa alasan dalam pembagian kelompok secara heterogen, (a) kelompok heterogen memberikan kesempatan untuk saling mengajar dan saling mendukung, (b) kelompok ini meningkatkan interaksi antar gender, (c) kelompok heterogen memudahkan pengelolaan kelas karena dengan adanya satu orang yang berkemampuan akademis tinggi, guru mendapatkan satu asisten untuk setiap tiga orang. Menurut Ahmadi (2011:60) model pembelajaran Group Investigation ini menuntun para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam keterampilan belajar kelompok. Melalui pembelajaran Group Investigation suasana belajar lebih efektif dan aktif dimana kerja kelompok dalam pembelajaran tersebut dapat membangkitkan semangat siswa untuk berani mengemukakan pendapat, mencari informasi dengan temannya dalam menyelesaikan sub topik yang telah mereka pilih dan bertanggungjawab dalam menyelesaikan tugas tersebut. Sub topik yang telah mereka pilih tersebut dipresentasikan di depan kelas. Ketika presentasi kelompok, guru memberikan tanda ceklis pada siswa yang aktif selama presentasi kelompok tersebut, yang nantinya akan dijumlahkan menjadi skor kelompok. Kelompok yang mendapatkan skor tertinggi akan mendapatkan reword. Dengan adanya reword ini bisa membangkitkan semangat belajar siswa. Setiap kelompok berlombalomba untuk mengumpulkan skor kelompok terbanyak. Sesuai dengan pendapat Zuhriman (2013:5) bahwa Pemberian reword sangat penting untuk meningkatkan motivasi siswa dan dapat menambah giatnya usaha siswa dalam meningkatkan prestasi. Setelah presentasi kelompok, guru menegaskan kembali sub topik tersebut menggunakan media Powerpoint. Dengan media Powerpoint dapat menjadikan siswa lebih cepat menyerap materi yang disampaikan guru, karena materi yang disampaikan jelas dan ringkas. Menurut Arsyad (2014:65) manfaat dari powerpoint adalah sebagai berikut, a) materi pembelajaran akan menjadi lebih menarik, b) penyampaian pembelajaran akan lebih efektif dan efisien, c) materi pembelajaran disampaikan secara utuh, ringkas, dan cepat melalui poin-poin materi. Rendahnya hasil belajar siswa pada kelas kontrol disebabkan karena pembagian kelompok diskusi yang dilakukan pada kelas kontrol ini berdasarkan daftar hadir siswa, dimana nantinya mengakibatkan pembagian kelompok tersebut tidak heterogen. Ada kelompok yang berkemampuan tinggi semuanya, berkemampuan sedang semuanya, dan berkemampuan rendah semuanya. Dan juga disebabkan karena hanya sebagian siswa yang ikut serta berdiskusi dalam kelompoknya. Disini guru memberikan tugas kepada siswa dan meminta siswa untuk mengerjakan tugas yang diberikan dan didiskusikan dalam kelompok masingmasing, sehingga siswa kurang aktif dan kurang termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran. Siswa hanya mengandalkan temannya yang lebih pintar untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru sedangkan siswa yang lainnya tidak serius selama diskusi berlangsung dan hanya asyik mengobrol selama proses diskusi. Hal ini sesuai dengan pendapat Lufri (2007:34)

bahwa Diskusi akan terasa kaku bila persoalan yang akan didiskusikan tidak dikuasai, didominasi oleh peserta didik yang aktif berbicara sehingga pembelajaran kurang menarik bagi peserta didik yang pasif saat pembelajaran. Pada ranah afektif nilai rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi daripada pada kelas kontrol. Berdasarkan Permendikbud (2014:23) Nilai akhir yang diperoleh untuk ranah sikap diambil dari nilai modus (nilai yang terbanyak muncul). Aspek yang diamati dari penilaian ranah afektif yaitu : rasa ingin tahu, berkomunikasi dan bekerjasama. Adapun rata-rata penilaian afektif per indikator yaitu, rasa ingin tahu pada kelas eksperimen berada pada predikat B (3,10), sedangkan pada kelas kontrol berada pada predikat B (3,00). Tingginya rasa ingin tahu siswa pada kelas eksperimen dapat dilihat ketika siswa disuruh membaca materi mereka bersemangat membaca bahan ajar yang diberikan dan bersemangat menyelesaikan sub topik yang telah mereka pilih, dan siswa aktif selama proses pembelajaran. Sedangkan pada kelas kontrol siswa kurang bersemangat mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dan siswa kurang aktif selama proses pembelajaran, siswa hanya sibuk dengan aktifitasnya sendiri. Indikator berkomunikasi pada kelas eksperimen berada pada predikat B (3,10), sedangkan pada kelas kontrol berada pada predikat C (2,64). Pada kelas eksperimen dapat terlihat ketika diskusi mereka saling berbagi informasi yang didapat pada tahap investigasi. Setiap anggota kelompok melaksanakan diskusi dalam mengumpulkan informasi sesuai dengan permasalahan sub topik yang telah dipilih dengan menggunakan buku sumber (bahan ajar). Siswa aktif memberikan pertanyaan kepada kelompok lain yang presentasi di depan kelas. Sedangkan pada kelas kontrol terlihat ketika diskusi berlangsung mereka kurang saling berbagi informasi, dan ketika kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas kelompok lain kurang terlibat dalam menanggapi apa yang disampaikan oleh teman mereka tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Lie (2010:34) bahwa Keberhasilan suatu kelompok juga tergantung pada kesediaan para anggotanya untuk saling mendengar dan kemampuan mereka untuk mengutarakan pendapat mereka. Indikator bekerjasama pada kelas eksperimen berada pada predikat B (3,17), sedangkan pada kelas kontrol berada pada predikat C (2,75). Pada kelas eksperimen siswa saling membantu untuk memecahkan permasalahan sub topik mereka, bisa saling menghargai pendapat teman, dan pada saat presetasi kelompok mereka saling membantu untuk menjawab pertanyaan yang diberikan kelompok lain. Sedangkan pada kelas kontrol hanya beberapa siswa yang terlibat aktif dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Siswa tersebut hanya mengandalkan temannya untuk menyelesaikan tugas kelompok tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Purwadarminta (2007:176) kerjasama merupakan pekerjaan yang dilakukan oleh suatu kelompok sehingga terjalin hubungan erat antar anggota kelompok. Berdasarkan indikator yang diamati, model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation disertai Powerpoint menyebabkan siswa lebih aktif bertanya baik dengan guru maupun teman satu kelompoknya. Mereka memiliki rasa ingin tahu tentang apa yang akan dipelajari dan bersemangat dalam belajar dan siswa mampu berkomunikasi dengan teman dan guru pada saat proses pembelajaran berlangsung jika ada yang tidak mengerti. Pada ranah psikomotor nilai ratarata kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. eksperimen berada pada predikat A (3,81) dan pada kelas kontrol berada pada predikat B (3,17). Aspek yang diamati dari penilaian ranah psikomotor yaitu : kelengkapan isi hasil diskusi, kebersihan dan kerapian hasil diskusi. Berdasarkan Permendikbud (2014:23) Nilai akhir yang diperoleh untuk ranah keterampilan diambil dari nilai optimal (nilai tertinggi yang dicapai). Nilai psikomotor kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Hal ini disebabkan karena pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation disertai Powerpoint, kelengkapan, kebersihan dan kerapian hasil diskusi lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yang menggunakan metode diskusi. Pada kelas eksperimen, pada tahap

menyiapkan hasil diskusi siswa menyiapkan hasil diskusi secara bersama dalam kelompoknya. Setiap anggota kelompok menyatukan pendapatnya, sehingga hasil yang dikumpulkan berdasarkan pemikiran kelompok. Sedangkan pada kelas kontrol siswa hanya mengandalkan temannya dalam menyiapkan hasil diskusi tersebut, sehingga hasil yang dikumpulkan hanya pemikiran satu orang saja, sedangkan anggota yang lain hanya santai-santai saja. Berdasarkan data yang diperoleh dari ranah kognitif, afektif, dan psikomotor yang diamati, maka didapatkan presentase kedua kelas sampel yaitu jumlah siswa yang mencapai KKM di kelas eksperimen sebanyak 10 orang dengan presentase ketuntasan 34,49%, sedangkan jumlah siswa yang berada di bawah KKM sebanyak 19 orang dengan presentase 65,51%. Sedangkan siswa yang mencapai KKM di kelas kontrol sebanyak 4 orang dengan presentase ketuntasan 14,29%, sedangkan jumlah siswa yang berada dibawah KKM sebanyak 24 orang dengan presentase ketuntasan 85,71%. Menurut Djamarah Dan Zain (2010:107) bahwa Tingkat keberhasilan belajar mengajar dikatakan kurang apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 60 % dikuasai oleh siswa. Hal ini berarti proses pembelajaran belum berjalan secara maksimal. Penelitian ini belum membuat nilai rata-rata siswa mencapai KKM. Hal tersebut bukan berarti model pembelajaran Group Investigation disertai Powerpoint tidak baik digunakan dalam proses pembelajaran, hanya saja siswa mungkin belum terbiasa berbagi dan menyatukan pendapat dengan temannya. Pelaksanaan model Group Investigation secara umum dapat meningkatkan motivasi dan aktivitas siswa tetapi pada saat diskusi ada beberapa siswa yang tidak ikut berpartisipasi untuk melakukan investigasi, anggota lainnnya hanya mengobrol dengan teman sebangkunya, selain itu pada saat mempersentasikan hasil diskusi masih didominasi oleh beberapa siswa hal ini berpengaruh terhadap pemahaman siswa pada materi. Begitu juga dengan kelas Eksperimen II pada saat berdiskusi siswa ribut, kemudian ada beberapa siswa yang mengerjakannya, namun ada juga yang tidak. Kondisi tersebutlah yang menyebabkan nilai rata-rata dibawah KKM. PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation disertai Powerpoint dapat meningkatkan hasil belajar ranah kognitif, afektif dan psikomotor biologi siswa kelas X SMA N 5 Solok Selatan. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka disarankan: 1. Guru biologi dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation disertai Powerpoint dalam meningkatkan hasil belajar biologi khususnya pada materi Archaebacteria dan Euabacteria. 2. Peneliti selanjutnya dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation disertai Powerpoint pada materi pelajaran biologi lain yang sesuai. DAFTAR PUSTAKA Ahmadi Khoiru, Iif. dkk. 2011. Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu. Jakarta: Tim Prestasi Pustaka. Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arsyad, Azhar. 2014. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. Djamarah, S. Bahri dan Zain Aswan (2010). Strategi Belajar Mengajar. Rev. ed. Jakarta: Rineka Cipta. Istarani. 2014. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada. Lie, Anita. 2010. Cooperative Learning (Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang ). Jakarta: Grasindo. Lufri. 2007. Kiat Memahami Metodologi dan Melakukan Penelitian. Padang: UNP Pres.

Permendikbud. 2014. Pedoman Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik. Dikjen Pendidikan. Purwadarminta. 2007. Belajar dan Pembelajaran. Padang: UNP. Sudjana, Nana. 2005. Dasar Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Zuhriman. 2013. Teori Pembelajaran. Jakarta: Universitas Indonesia. Sudijono, A. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.