BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan yang dilakukan penulis di bab sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Pada variabel kompensasi jawaban responden memperoleh nilai rata-rata sebesar 3,40, pada skala likert nilai tersebut termasuk pada kategori SETUJU yang berada pada interval 3,40-4,19 yang artinya bahwa sistem pemberian kompensasi yang ada di Universitas Widyatama masih tergolong baik. Pada variabel komunikasi responden memperoleh nilai rata-rata sebesar 3,39 pada skala likert nilai tersebut masuk dalam kategori CUKUP SETUJU yang berada pada interval 2,60-3,39 yang artinya bahwa komunikasi yang terjadi di lingkungan Universitas Widyatama masih tergolong cukup baik. Pada variabel lingkungan kerja tanggapan responden memperoleh nilai ratarata 3,07 dalam skala likert nilai tersebut termasuk pada kategori CUKUP SETUJU yang berada pada interval 2,60 3,39 yang 161
artinya bahwa lingkungan kerja di Universitas Widyatama masih tergolong cukup baik. 2. Terdapat hubungan positif dan searah pada variabel kompensasi terhadap kinerja dibuktikan dengan diperolehnya nilai sebesar 0,781 dan nilai pengaruh kompensasi terhadap kinerja pada karyawan Universitas Widyatama adalah sebesar 61%. Pada variabel komunikasi diperoleh nilai sebesar 0,930 yang berarti terdapat hubungan positif dan searah dan nilai pengaruh komunikasi terhadap kinerja adalah sebesar 86,49%. Variabel lingkungan kerja memperoleh nilai hubungan sebesar 0,793 yang berarti terdapat hubungan positif dan searah, sedangkan nilai pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja adalah sebesar 62,89%. 3. Variabel kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan Universitas Widyatama hal tersebut dibuktikan dari hasil perhitungan menunjukan nilai t hitung 19,821 lebih besar daripada nilai t tabel sebesar 1,661. Variabel komunikasi 162
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan Universitas Widyatama dibuktikan dari hasil perhitungan menunjukan nilai t hitung sebesar 68.2 lebih besar daripada nilai t tabel sebesar 1,661. Variabel lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan Universitas Widyatama hal tersebut dibuktikan dengan hasil perhitungan t hitung sebesar 21.150 lebih besar daripada t tabel 1,661 4. Variabel yang paling dominan berpengaruh adalah variable komunikasi yang terlihat pada tabel Coefficientsa di output hasil SPSS memiliki hasil t hitung paling besar sebesar 23.649, dan dari hasil perhitungan pengaruh total variabel X 2 terhadap variabel dependen adalah sebesar 1.321 atau 132.1%, 5.2 PEMBATASAN PENELITIAN 1. Hasil penelitian ini hanya berlaku di lingkungan Universitas Widyatama 163
2. Hasil tanggapan responden mengenai penilaian kinerja berdasarkan atas persepsi responden bukan dari atasan langsung. 5.3 SARAN 1. Untuk meningkatkan kinerja karyawan Universitas Widyatama adalah dengan cara menjalankan komunikasi yang efektif dari atasan kepada bawahan dan dari bawahan kepada atasan baik secara formal ataupun informal. Penyampaian program kerja yang dapat dipahami oleh para karyawan dilapangan sangat penting karena dengan komunikasi yang efektif mereka dapat dengan jelas dan mengerti dengan persis apa yang harus mereka lakukan. Sebaliknya, bawahan akan menyampaikan informasi kepada atasan mengenai apa yang telah dan belum dilaksanakan sebagai pertanggung jawaban bawahan dalam melaksanakan tugas. Dengan terciptanya komunikasi yang efektif akan menciptakan iklim kerja yang sehat yang dapat meningkatkan motivasi kerja yang pada akhirnya akan mempengaruhi kinerja mereka. 164
2. Untuk masalah kompensasi di Universitas Widyatama tetap perlu diperhatikan yaitu mempertahankan yang ada, tetapi bagi karyawan yang memiliki kinerja lebih tinggi diberikan reward untuk dapat memotivasi kinerja karyawan lain. Ketika kepuasan akan kompensasi tercapai maka kinerja pun akan meningkat. 165