BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan praktik kepemimpinan yang sedang berlangsung pada perusahaan Natuna Energi serta memberikan usulan praktik kepemimpinan seperti apa yang diharapkan para karyawan terhadap para pemimpin mereka dar tiga level yang berbeda. Penelitian ini menggunakan pendekatan Blue Ocean Leadership yaitu mendistribusikan aktifitas kepemimpinan yang proporsional ke setiap level pemimpin, sehingga potensi dan talenta setiap karyawan dapat tergali. Hasil penelitian menunjukkan adanya gap atau jarak antara praktik kepemimpinan yang sedang berlangsung dengan praktik kepemimpinan yang diharapkan oleh para responden. Hal ini menunjukkan bahwa praktik kepemimpinan saat ini belum efektif dan proporsional. Karena adanya perbedaan signifikan antara keduanya, peneliti dapat memberikan usulan untuk aktiftias kunci yang bisa diterapkan oleh para pemimpin disetiap level berdasarkan tools pada pendekatan Blue Ocean Leadership. Untuk level senior leader atau Manager, terdapat dua aktifitas yang disarankan untuk dikurangi yaitu dalam hal kegiatan eksternal dan efektifitas perumusan goal departemen 106
dan tujuh aktifitas yang sebaiknya ditingkatkan yaitu dalam hal penempatan waktu untuk urusan internal serta permasalahan departemen. Untuk level Supervisor, terdapat satu aktifitas yang perlu dihilangkan yaitu dalam hal evaluasi detil report karyawan, satu aktifitas yang perlu dikurangi yaitu dalam hal kepercayaan dan pemecahana masalah operasional dan lima aktifitas yang perlu ditingkatkan yaitu dalam hal kedisiplinan, kepercayaan, pelatihan dan hubungan dengan karyawan. Level terakhir yaitu Coordinator memiliki satu aktifitas yang perlu dihilangkan yaitu memberikan pekerjaan tambahan, satu aktifitas yang perlu dikurangi intensitasnya yaitu meeting eksternal dan enam aktifitas yang perlu ditingkatkan yaitu dalam hal pelatihan ke analis, pemecahan masalah dan pemahaman anggota. Perumusan aktifitas baru untuk Manager yaitu memberikan arahan leadership kepada para Supervisor, pendekatan ke karyawan dan pemberian reward departemen serta apresiasi. Untuk level Supervisor yaitu evaluasi kinerja karyawan bersama Coordinator dan pengusulan promosi serta caree coaching. Untuk level Coordinator yaitu memberikan pelatihan khusus ke karyawan yang memiliki kinerja kurang baik, serta menjembatani komunikasi antara vendor dan anggota team. Dengan adanya perubahan key leadership activities pada Manager, Supervisor dan Coordinator, diharapkan karyawan dapat membeli 107
kepemimpinan pada setiap leader-nya, dan juga para pemimpin dapat membuka dan memaksimalkan potensi yang dimiliki para karyawannya. Penelitian ini menghasilkan implikasi yang dapat diterapkan, diantaranya adalah perlunya evaluasi job description para pemimpin dan jika memungkinkan perlu dilakukannya re-design untuk setiap aktifitas. Selain itu perlu ditambahkannya poin KPI atau key performance indicator mengenai compliance terhadap job description masing-masing pemimpin. 5.2 Keterbatasan Penelitian Dalam membuat penelitian ini, peneliti menghadapi beberapa kendala yang cukup signifikan namun dapat diatasi. Salah satunya adalah karena perusahaan yang diteliti adalah salah satu perusahaan minyak dan gas terbesar di Indonesia dan merupakan salah satu unit bisnis perusahaan induknya, proses penyebaran kuesioner membutuhkan waktu yang cukup lama. Untuk wawancara juga tidak bisa dilakukan ke semua responden dikarenakan waktu dan kesempatan yang tidak tepat. Selain dari sisi teori mengenai business process secara mendalam tidak dapat ditulis dalam penelitian ini mengingat hal tersebut bersifat confidential. Instrumen penelitian berupa kuesioner bersifat unik karena perlu melakukan penyesuaian terhadap konteks organisasi yang diteliti. Hal ini 108
dilakukan karena aktifitas kepemimpinan disetiap organisasi yang berbeda satu sama lain 5.3 Implikasi Manajerial Penelitian ini menghasilkan aktifitas baru untuk para pemimpin di tiga level berbeda pada Departemen Logistik. Diharapkan para pemimpin dapat mengaplikasikan kegiatan to-be leadership yang telah dirumuskan sebelumnya agar kepemimpinan dapat lebih efektif. Karena adanya aktifitas-aktifitas usulan tersebut, sekiranya perlu dilakukan evaluasi ulang mengenai prosedur yang ada, baik dalam hal operasional dan manajerial. Evaluasi tersebut berguna sebagai dasar kepemimpinan yang akan diterapkan agar lebih efektif dan memudahkan karyawan dalam memahaminya. Selain itu, perlu dilakukan perubahan atau redesign untuk job masing-masing level, karena pekerjaan yang dilakukan saat ini masih ada yang tumpang tindih sehingga kepemimpinan tidak terdistribusi secara merata dan seimbang. Untuk mempermudah proses evaluasi kepemimpinan dan kinerja, perlu dipertimbangkan untuk menambahkan poin pada KPI atau key performance indicator mengenai compliance sebagai dasar pengukuran job description dan kepemimpinan pada setiap level, sehingga pada saat dievaluasi dapat tergambar jelas pada aktifitas apa yang perlu dibenahi kedepannya. 109
5.4 Saran Saran untuk peneliti selanjutnya yang akan membahas mengenai Blue Ocean Leadership sebaiknya mengikutsertakan para frontliner atau karyawan di level terakhir sebagai salah satu responden, sehingga gambaran kepemimpinan akan lebih jelas. Selain itu, kuesioner yang akan disebarkan bisa diuji terlebih dahulu validitas dan reabilitas nya sehingga lebih valid. 110