Analisis Beban Kerja dan Jumlah Pekerja pada Kegiatan Pengemasan Tepung Beras

dokumen-dokumen yang mirip
EPSIKER LABORATORY 2016

Analisis Efisiensi Operator Pemanis CTP dengan Westing House System s Rating

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Jumlah Operator pada Proses Pemintalan di Perusahaan Pembuat Sarung Tangan

WORK SAMPLING STUDI KASUS PEKERJAAN BERTENDER PADA SEBUAH CAFE TUTI SARMA SINAGA ST MEILITA TRYANA SEMBIRING, ST

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ANALISIS PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI ACARA 1 PENGUKURAN WAKTU KERJA DENGAN JAM HENTI

FM-UDINUS-PBM-08-04/R0

Riduwan Arif Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

Usulan Perbaikan Meja Kerja Yang Ergonomis Untuk Proses Pemasangan Karet Kaca Pada Kendaraan Niaga Jenis TD di PT XYZ

Perancangan Ulang Tata Letak Pabrik untuk Meminimalisasi Material Handling pada Industri Pembuat Boiler

USULAN PERBAIKAN STASIUN KERJA DI BAGIAN PACKING DENGAN MENGGUNAKAN PRINSIP-PRINSIP ERGONOMI ( Studi Kasus di PT. Nikkatsu Electric Work)

PERENCANAAN JUMLAH OPERATOR PRODUKSI DENGAN METODE STUDI WAKTU (STUDI KASUS PADA INDUSTRI PENGOLAHAN PRODUK LAUT)

PERHITUNGAN WAKTU STANDARD DAN PENENTUAN JUMLAH TENAGA KERJA PADA BAGIAN PENGEPAKAN PT. SINAR OLEOCHEMICAL INTERNATIONAL (PT. SOCI)) KARYA AKHIR

Pengendalian Kualitas Produk Kantong Plastik dalam Menurunkan Tingkat Kegagalan Produk Jadi

ANALISIS BEBAN KERJA DAN PENENTUAN JUMLAH TENAGA KERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) TUGAS SARJANA

Perancangan Sistem Kerja&Ergonomi

PENGUKURAN BEBAN KERJA DAN OPTIMALISASI JUMLAH KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE WORK

PERBAIKAN METODE KERJA PADA BAGIAN PENGEMASAN DI PT. KEMBANG BULAN

PENGUKURAN BEBAN KERJA TENAGA KERJA DENGAN METODE WORK SAMPLING (Studi Kasus di PT. XY Yogyakarta)

PENENTUAN WAKTU STANDAR DAN JUMLAH TENAGA KERJA OPTIMAL PADA PRODUKSI BATIK CAP (STUDI KASUS: IKM BATIK SAUD EFFENDY, LAWEYAN)

Implementasi Lean Manufacturing untuk Identifikasi Waste pada Bagian Wrapping di PT. X Medan

Seminar Nasional IENACO ISSN: APLIKASI METODE WORK SAMPLING UNTUK MENGHITUNG WAKTU BAKU DAN KAPASITAS PRODUKSI PADA INDUSTRI KERAMIK

FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA

Usulan Perbaikan Performansi Lini Produksi PT. XYZ

Analisa Beban Kerja Dan Penentuan Tenaga Kerja Optimal Dengan Pendekatan Work Load Analysis (WLA)

PERANCANGAN SISTEM KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI UNTUK MENGURANGI BALANCE DELAY GUNA MENINGKATKAN OUTPUT PRODUKSI

Simulasi Arena Untuk Mengurangi Bottle Neck pada Proses Produksi Kaos (Studi kasus di UKM Greentees Order Division )

PERTEMUAN #13 UJI PETIK PEKERJAAN (WORK SAMPLING) TKT TAUFIQUR RACHMAN ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA. tutorial 7. work sampling

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan optimalisasi

DEBRINA PUSPITA ANDRIANI, ST., M.ENG.

METODE KERJA MENGGUNAKAN MOST UNTUK MENINGKATKAN OUTPUT PRODUKSI MUKENA

BAB III METODE PENELITIAN. mulai dari bulan Maret 2016 sampai dengan bulan April pihak-pihak yang terlibat dalam penelitian ini.

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS BEBAN KERJA OPERATOR FINISHING SORTIR DENGAN METODE WORK SAMPLING (STUDI KASUS DI PT. XZY) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi sekarang ini, pihak penyedia jasa dituntut untuk

IMPLEMENTASI METODE WORK SAMPLING GUNA MENGUKUR PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DI CV.SINAR KROM SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. PT. Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) merupakan salah satu perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA BEBAN KERJA DAN JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN

Lakukan Pekerjaanmu secara Efektif & Efisien

ANALISA BEBAN KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) UNTUK MENENTUKAN JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL DI PT.

Tujuan Instruksional

KESEIMBANGAN LINI PRODUKSI PADA PT PAI

MENGUKUR PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN SEVEN ELEVEN MANGGA DUA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak di bidang foundry (pengecoran logam besi dan baja).

EVALUASI BEBAN KERJA DI BAGIAN PRODUKSI DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS ( WLA ) DI CV. MOGA JAYA ABADI - SIDOARJO

PERENCANAAN JUMLAH OPERATOR DAN MESIN PADA DIVISI PACKAGING PT KIMIA FARMA (Persero) Tbk. UNIT PLANT WATUDAKON, JOMBANG

Analisis Penjadwalan Produksi Flowshop dengan Membandingkan Metode Harmony Search dan Algoritma Nawaz, Enscore and Ham

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA. tutorial 8 STOPWATCH

Penjadwalan Produksi Job Shop dengan Menggunakan Metode Shifting Bottleneck Heuristic (SHB)

PERBAIKAN METODE KERJA PENGANTONGAN SEMEN MENGGUNAKAN PETA TANGAN KIRI DAN KANAN. ABSTRAK

PERANCANGAN PETA TANGAN KANAN TANGAN KIRI BAGIAN AFTER MARKET DIVISI PACKAGING PT. XYZ INDONESIA

ANALISA PERANCANGAN TATA LETAK LANTAI PRODUKSI DIVISI WELDING UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI DI PT. XX

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN FISIK TERHADAP WAKTU PERAKITAN STICK PLAYSTATION

DAFTAR ISI. ABSTRAK i. KATA PENGANTAR.. ii. DAFTAR ISI. iv. DAFTAR TABEL. vii. DAFTAR GAMBAR. viii BAB I PENDAHULUAN.. 1

Perancangan Metode & Tempat Kerja Bagian Packaging Produk Bumbu A di PT XYZ Dengan Menerapkan Prinsip Ergonomi

ANALISIS BEBAN KERJA DAN JUMLAH KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DENGAN PENGEKATAN METODE WORK LOAD ANALYSIS ( WLA ) DI PABRIK GULA CANDI BARU SIDOARJO

Peningkatan Kapasitas Produksi pada PT. Adicitra Bhirawa

PERBAIKAN LINI FINISHING DRIVE CHAIN AHM OEM PADA PT FEDERAL SUPERIOR CHAIN MANUFACTURING DENGAN METODE KESEIMBANGAN LINI DAN METHODS TIME MEASUREMENT

BAB I PENDAHULUAN. mesin dalam melakukan kegiatan produksi akan mempengaruhi jumlah produk di

C. Materi Pembelajaran I. Pendahuluan I.1. Ergonomi I.2. Teknik Tata Cara Keija I.3. Faktor Manusia Dalam Sistem Produksi

MODUL 1 PERANCANGAN PRODUK MODUL 1 ANALISA DAN PERANCANGAN KERJA (MOTION AND WORK MEASUREMENT)

Upaya Penurunan Lembur Departemen Part, Apparel, dan Accessoris

EVALUASI EFISIENSI KERJA BAGIAN PRODUKSI FLOORING DENGAN PENDEKATAN METODE WORK LOAD ANALYSIS DI PT. DHARMA SATYA NUSANTARA SURABAYA SKRIPSI OLEH :

Seminar Tugas Akhir Statistika ITS, 12 Januari 2011

APLIKASI PREDETERMINED TIME SYSTEM DAN RANKED POSITIONAL WEIGHT PADA OPTIMALISASI LINTASAN PRODUKSI UPPER-SHOE DI PT. ECCO INDONESIA, SIDOARJO

PENGUKURAN KINERJA TELLER DENGAN MENGGUKAN METODE SAMPLING PEKERJA DI BANK BRI UNIT

ANALISIS BEBAN KERJA DALAM RANGKA RESTRUKTURISASI ORGANISASI DI PT PETROKIMIA GRESIK

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... ABSTRACT...

Antropometri Dan Aplikasinya Dalam Perancangan Fasilitas Kerja

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

Analisis Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Dalam Upaya Peningkatan Produktifitas ( Topik Study Kasus pada Perakitan Rangka Kursi Rotan )

ANALISIS PENGUKURAN KERJA

Analisa Penetapan Upah Tenaga Kerja Berdasarkan Waktu Standar di PT. Semen Tonasa

Perbaikan Metode Kerja Menggunakan Peta Kerja pada Proses Produksi Trafo

Analisis Kebutuhan Man Power dan Line Balancing Jalur Supply Body 3 D01N PT. Astra Daihatsu Motor Karawang Assembly Plant (KAP)

Pengurangan Bottleneck dengan Pendekatan Theory of Constraints pada Bagian Produksi Kaos Kaki di PT. Matahari Sentosa Jaya

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

USULAN PERBAIKAN METODA KERJA DAN PENENTUAN WAKTU STANDAR DENGAN MENGGUNAKAN PETA KERJA PADA BAGIAN SERVICE LADLE DEPARTEMEN TANUR PT.

PENJADWALAN MESIN PADA SISTEM PRODUKSI FLOW SHOP UNTUK MEMINIMALKAN KETERLAMBATAN

Hasil rancangan dan pembuatan pembungkus roti yang ergonomis adalah panjang pembungkus, lebar pembungkus. Dan penentukan waktu baku.

PERENCANAAN PRODUKSI DENGAN METODE DYNAMIC PROGRAMMING PADA PT. BINTANG PERSADA SATELIT

Line Balancing (Keseimbangan Lini Produksi)

Analisis Waktu Standar terhadap Kelancaran Proses Produksi pada PT Aqua Golden Mississippi

Kata Kunci : Keseimbangan Lintasan, Metode Ranked Positional Weight, Produktivitas 1. PENDAHULUAN

DAFTAR PUSTAKA. Alexander, DC., 1986, The Practice and Management of Industrial Ergonomics, Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall.

Lina Gozali, Lamto Widodo, Wendy Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara Jl. S Parman no.1, Jakarta

PENENTUAN KEBUTUHAN JURU MASAK DI SKADIK 502 WINGDIKUM DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE WORK LOAD ANALYSIS

sekarang maupun berat beban yang ada pada usulan dapat dikatakan diterima karena berada dibawah nilai berat beban maksimum yang diperbolehkan. c.

PENINGKATAN EFISIENSI STASIUN KERJA DENGAN PENDEKATAN REGION LINE BALANCING ( STUDI KASUS DI PT. TRIANGLE MOTORINDO )

ERGONOMI & APK - I KULIAH 8: PENGUKURAN WAKTU KERJA

ANALISIS PERANCANGAN KERJA

PENGUKURAN WAKTU. Nurjannah

ANALISA PENYEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI MENGGUNAKAN THEORY OF CONSTRAINTS DAN TABU SEARCH

Transkripsi:

Petunjuk Sitasi: Wahyuni, D., Budiman, I., Sihombing, S. N., Sembiring, M. T., & Panjaitan, N. (2017). Analisis Beban dan Jumlah Pekerja pada Kegiatan Pengemasan Tepung Beras. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. B206-210). Malang: Jurusan Teknik Industri Universitas Brawijaya. Analisis Beban dan Jumlah Pekerja pada Kegiatan Pengemasan Tepung Beras Dini Wahyuni (1), Irwan Budiman (2), Savudan N Sihombing (3), Meilita Tryana Sembiring (4), Nismah Panjaitan (5) (1), (2), (3), (4), (5) Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara Jl. Almamater Kampus USU, Medan 20155 (1) diniwahyuni2015@gmail.com, (2) irwanb01@gmail.com, (3) natarsavudan@gmail.com (4) meilita_tryana@yahoo.co.id, (5) nismahpjt@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan beras menjadi tepung beras. Proses produksinya meliputi pencurahan, pembersihan, pencucian, penghalusan, pengepressan, pengeringan, pengayakan, dan pengemasan. Terdapat 9 orang pekerja pengemasan yaitu 2 orang di bagian pemeriksaan hasil pengemasan tepung ke dalam kantong plastik, 2 orang di bagian pembentukan kotak kardus, 3 orang di bagian pemuatan kemasan tepung ke dalam kotak kardus, dan 2 orang di bagian isolasi penutup kardus. Ketidakseimbangan beban kerja terlihat pada masingmasing pekerja stasiun pengemasan yang ditandai dengan adanya penumpukan work in process (WIP). Untuk menyelesaikan masalah tersebut, maka perlu dilakukan analisis beban kerja dan perhitungan jumlah pekerja optimum. Metode work sampling digunakan untuk mendapatkan persentase waktu produktif dan metode workload analysis digunakan untuk menganalisis beban kerja dan menentukan jumlah pekerja optimum. Hasil perhitungan beban kerja menunjukkan beban kerja yang diterima oleh 2 orang pekerja tergolong rendah (di bawah 50%), 5 orang pekerja tergolong sedang (di antara 50%- 100%), dan 2 orang pekerja tergolong tinggi (di atas 100%). Usulan perbaikan adalah pengaturan ulang pekerja untuk mendapatkan beban kerja yang lebih seimbang dan terjadi pengurangan jumlah pekerja dari 9 orang menjadi 8 orang. Kata kunci Beban kerja, pengemasan, Workload Analysis (WLA), Work Sampling I. PENDAHULUAN Penelitian ini dilakukan di perusahaan pengolahan beras menjadi tepung beras. Produk yang dihasilkan yaitu tepung beras dalam kemasan 500 gram dan kemudian akan dikemas ke dalam kotak kardus berisi 20 kemasan per kardus. Perusahaan ini memiliki delapan stasiun kerja yaitu stasiun pencurahan, pembersihan, pencucian, penghalusan, pengepressan, pengeringan, pengayakan, dan pengemasan. Hampir seluruh stasiun kerja menggunakan mesin sebagai alat produksi kecuali pada bagian pengemasan dimana pekerja melakukan pekerjaan secara manual. Terdapat 9 orang pekerja dengan beberapa elemen kerja, yaitu: (1) Pemeriksaan hasil pengemasan tepung ke dalam kantong plastik, (2) Pembentukan lipatan kardus menjadi kotak kardus, (3) Pemuatan kemasan tepung ke dalam kotak kardus, (4) Isolasi penutup kardus menggunakan mesin isolasi. Data waktu siklus elemen kerja bagian pengemasan tertera pada Tabel 1. B-206

Analisis Beban dan Jumlah Pekerja pada Kegiatan Pengemasan Tepung Beras Tabel 1 Waktu Siklus Elemen Pengemasan Elemen Waktu Jumlah Siklus Pekerja (orang) (detik) Jumlah Produk/ Siklus Pemeriksaan kemasan 2 3 12 bungkus tepung Pembentukan kardus Pemuatan kemasan ke dus Isolasi kardus dengan 2 4 2 buah kotak kardus 3 13 3 kardus berisi kemasan tepung 2 6 1 kardus terisolasi Pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa waktu siklus setiap bagian kerja berbeda-beda sehingga menyebabkan bagian isolasi tutup kardus sering mengalami penumpukan work in process (WIP). Berikut adalah ilustrasi stasiun kerja pengemasan. Gambar 1 Ilustrasi Stasiun Pengemasan Gambar 1. menunjukkan terjadi penumpukan work in process pada bagian isolasi tutup kardus. Data WIP pada bagian isolasi yang diperoleh saat pengamatan awal mencapai 242 kardus. Penelitian pernah dilakukan Jono (2015) terhadap tenaga kerja di salah satu perusahaan mebel dan menemukan adanya kelebihan beban kerja sehingga tidak dapat memenuhi target produksi. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa penggunaan work sampling dapat dilakukan untuk menentukan jumlah pekerja optimum berdasarkan pengukuran beban kerjanya. Penelitian lain pernah dilakukan Wibawa (2014) di sebuah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang konstruksi dan pengecoran. Pengamatan awal menunjukkan terdapat perbedaan nilai persentase produktif yang disebabkan oleh perbedaan jumlah aktivitas dan metode kerja sehingga beban kerja setiap pekerja berbeda. Pengukuran beban kerja dilakukan dengan metode workload analysis. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat 6 orang pekerja yang beban kerjanya diatas 100%. Penelitian tersebut tidak merekomendasikan penambahan jumlah tenaga kerja, tetapi pemberian insentif bagi pekerja yang menerima beban kerja di atas 100%. Penelitian sejenis juga dilakukan Hutagalung (2013) terhadap unit administrasi salah satu perusahaan timah. Penelitian dilakukan terhadap 19 dari 66 orang karyawan berbeda posisi kerja. dengan menggunakan work sampling, diperoleh beban kerja yang dialami karyawan mulai dari 25,31% hingga 117,91%. Sesuai nilai beban kerja tersebut, terdapat karyawan yang mengalami beban kerja yang tidak seimbang. Hasil perhitungan dengan workload analysis diperoleh bahwa jumlah karyawan pada bagian unit administrasi hanya membutuhkan 40 orang karyawan saja. Pada penelitian ini akan dihitung beban kerja setiap pekerja dari hasil pengamatan work sampling dan perhitungan waktu standarnya. Dari beban kerja yang diperoleh akan dilakukan B-207

Wahyuni, Budiman, Sihombing, Sembiring, Panjaitan pengalokasian ulang pekerja dengan metode workload analysis sehingga akan diperoleh beban kerja yang lebih seimbang dan jumlah pekerja yang optimum. II. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di perusahaan yang bergerak dalam produksi tepung beras dalam kemasan, pada bulan Desember 2016 sampai April 2017. Objek yang diamati adalah elemenelemen kegiatan dari aktivitas pengemasan, beban kerja, dan data work dan idle masing-masing pekerja. Data-data yang dikumpulkan meliputi: a. Elemen kegiatan pengemasan, diperoleh dari informasi yang diberikan oleh atasan pekerja, jobs description, dan pengamatan secara langsung b. Jam kerja perusahaan c. Work dan idle pekerja, dari pengamatan dengan metode work sampling d. Rating Factor, diperoleh dari pengamatan secara langsung menggunakan westinghouse factor e. Allowance, diperoleh dari pengamatan secara langsung dengan mempertimbangkan kebutuhan pribadi, menghilangkan fatique, dan hambatan-hambatan yang tidak terhindarkan. f. Jumlah produksi selama pengamatan Penelitian ini dilakukan dengan tingkat keyakinan 95% dan tingkat ketelitian 5%. Adapun langkah-langkah dalam pengolahan data adalah: a. Perhitungan persentase waktu produktif dari masing-masing pekerja b. Pengujian keseragaman data c. Pengujian kecukupan data d. Perhitungan tingkat ketelitian untuk melihat sejauh mana ketelitian dari hasil pengamatan. e. Perhitungan waktu standar f. Perhitungan beban kerja g. Penentuan jumlah tenaga kerja III. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengamatan dilakukan pukul pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB (dengan istirahat pukul 12.00-13.00 WIB) dalam 5 hari kerja. Jumlah pengamatan sebanyak 200 sampel per hari. Waktu-waktu pengamatan ditentukan secara acak. Hasil work sampling menunjukkan persentase waktu produktif masing-masing pekerja seperti tertera pada Tabel 2. Terlihat bahwa pekerja 8 dan 9 lebih produktif dari pekerja lainnya sedangkan pekerja 3 dan 4 adalah yang terendah waktu produktifnya. Tabel 2 Persentase Waktu Produktif Pekerja %Produktif Jumlah Produk 1 0,7840 256676 2 0,7610 246604 3 0,4320 13284 4 0,4090 12713 5 0,7640 8552 6 0,7880 8271 7 0,7710 8341 8 0,8580 12582 9 0,8580 12582 Hasil uji keseragaman data menyatakan semua data berada dalam batas kontrol dan jumlah data sudah mencukupi syarat ketelitian yang ditetapkan. Tingkat ketelitian hasil pengamatan sebesar 3,9% atau lebih kecil dari tingkat ketelitian yang ditetapkan. Perhitungan waktu standar untuk kegiatan pemeriksaan hasil kemasan adalah sebagai berikut: B-208

Analisis Beban dan Jumlah Pekerja pada Kegiatan Pengemasan Tepung Beras (1) Dari nilai waktu standar dan jumlah produk per pekerja akan diperoleh nilai beban kerja: Total Waktu Pengerjaan = Waktu Standar x Jumlah Produk (2) = 0,0071 x 256676 = 1827,8801 menit (3) Beban kerja yang baik sebaiknya mendekati 100% atau dalam kondisi normal. Beban kerja masing-masing pekerja ditunjukkan pada Tabel 3. Tabel 3 Total Waktu Pengerjaan dan Beban Waktu Total Waktu Pekerja Beban Standar Pengerjaan Ke- (menit) (menit) 1 1827,8801 0,8704 0,0071 2 1756,1538 0,8363 3 1013,2807 0,4825 0,0763 4 969,7258 0,4618 5 2015,2018 0,9596 6 0,2356 1948,9867 0,9281 7 1965,4815 0,9359 8 2387,3850 1,1369 0,1897 9 2387,3850 1,1369 Dari Tabel 3. terlihat adanya pekerja yang beban kerjanya diatas 100% yaitu beban kerja pekerja 8 dan 9, tetapi ada juga pekerja yang beban kerjanya dibawah 50%, sehingga perlu dilakukan pengaturan ulang alokasi tenaga kerja. 1. Rata-rata beban kerja dari 2 orang pekerja pemeriksaan hasil pengemasan adalah 0,8533; sehingga jumlah pekerja tetap sebanyak 2 orang 2. Rata-rata beban kerja dari 2 orang pekerja pembentukan kotak kardus adalah 0,4721. Nilai ini sangat rendah sehingga tugas ini cukup dikerjakan oleh 1 orang pekerja (terjadi pengurangan 1 orang tenaga kerja) 3. Rata-rata beban kerja dari 3 orang pekerja pemuatan tepung ke dalam kardus adalah 0,9412 sehingga tidak perlu penambahan atau pengurangan jumlah pekerja. 4. Total beban kerja dari 2 orang pekerja bagian isolasi tutup kardus adalah 2,2737. Nilai ini menunjukkan bagian isolasi membutuhkan lebih dari 2 orang pekerja. Pekerja yang dihemat dari bagian pembentukan kotak kardus dapat saja ditugaskan ke bagian isolasi. Tetapi masih dibutuhkan tambahan 1 pekerja karena bagian isolasi merupakan regu kerja yang terdiri dari 2 orang dan juga perlu pengadaan 1 mesin isolasi baru. Hal ini bukanlah solusi yang tepat, sehingga dilakukan pengaturan ulang pembagian tugas pekerja. Untuk setiap bagian tugas, pekerja pertama akan dibebani 100% terlebih dahulu, lalu sisa tugas akan dibebankan ke pekerja berikutnya. Dengan cara ini, maka alokasi beban kerja dapat dilihat pada Tabel 4. B-209

Wahyuni, Budiman, Sihombing, Sembiring, Panjaitan Tabel 4 Alokasi Beban Bagian Beban Jumlah Beban Pekerja Dioptimumkan Total Bagian Pemeriksaan Hasil Kemasan 170% 2 Pekerja 1: 100% Pekerja 2: 70% Bagian Pembentukan 94% 1 Pekerja 3: 96% Kotak Kardus Pemuatan Kemasan ke dalam Kardus Bagian Isolasi Tutup Kardus 282% 3 Pekerja 5: 100% Pekerja 6: 100% Pekerja 7: 82% 227% 2 Pekerja 8: 100% Pekerja 9: 100% Total 8 Berdasarkan Tabel 4, beberapa pekerja masih dapat diberikan alokasi tugas ke bagian lain, seperti pekerja bagian pemeriksaan kemasan (pekerja 2 dengan beban kerja 70%), dan pekerja yang memasukkan kemasan ke dalam kardus (pekerja 7 dengan beban kerja 82%) akan ditugaskan juga membantu pekerja 8 dan 9. Tambahan tugas yang diberikan kepada pekerja tersebut adalah mengangkat kardus bagian isolasi tutup kardus. Perhitungan jumlah pekerja dari pengalokasian ulang pekerja menunjukkan bahwa dengan 8 orang pekerja akan memperoleh hasil kerja yang sama dengan 9 orang pekerja. Dengan demikian, direkomendasikan 8 orang pekerja saja di stasiun kerja pengemasan sehigga terjadi penghematan 1 orang tenaga kerja. IV. PENUTUP Dari penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa pekerja di bagian isolasi tutup kardus lebih produktif dan memiliki beban kerja paling tinggi dari seluruh pekerja lainnya. Pengaturan ulang pekerja sesuai beban kerjanya merekomendasikan jumlah pekerja di stasiun pengemasan berkurang dari 9 orang menjadi 8 orang (terjadi penghematan 1 tenaga kerja). DAFTAR PUSTAKA Anggarak, R., 2012, Pengukuran Produktivitas Berdasarkan Beban, Bogor. Barnes, R.M., 1980, Motion and Time Study Design and Measurement of Work, Seventh Edition, New York: John Wiley & Sons. Ginting, R., 2009, Perancangan Produk, Yogyakarta: Graha Ilmu. Hutagalung, R., 2013, Workload Analysis for Planning Needs of Employees in The Corporate Administration Unit, Bandung: Institute Teknologi Bandung Sutalaksana, I.Z., 1979, Teknik Tata Cara, Bandung: ITB. Jono, 2015, Pengukuran Beban Tenaga dengan Metode Work Sampling, Yogyakarta: Universitas Widya Mataram Niebel, B., 2007, Method Standards and Work Design, New York: MC Graw Hill. Sinulingga, S., 2015, Metode Penelitian. Edisi 3, Medan: USU Press. Wibawa, R.P.N., dkk, 2014, Analisis Beban dengan Metode Workload Analysis Sebagai Pertimbangan Pemberian Insentif Pekerja, Malang: Universitas Brawijaya Wignjosoebroto, S., 2006, Ergonomi Studi Gerak dan Waktu, Surabaya: Guna Widya. B-210