Sonny Harry B Harmadi Staf Ahli Bidang Kependudukan Kemenko PMK/ Ketua Umum Koalisi Kependudukan/Staf Pengajar Tetap FEUI

dokumen-dokumen yang mirip
SIAPA MAU BONUS? Sonny Harry Budiutomo Harmadi Kepala Lembaga Demografi FEUI Ketua Umum Koalisi Kependudukan

Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Pada Usia Produktif Untuk Menghadapi Peluang Dan Tantangan Dari Bonus Demografi Di Kabupaten Gunung Mas

PendidikanInsinyurProfesional Indonesia

TANTANGAN MEWUJUDKAN BONUS DEMOGRAFI DI PROVINSI BENGKULU

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENTINGNYA SERTIFIKASI BAGI BUMN DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA)

LANGKAH ANTISIPATIF PEMPROV DALAM MENGHADAPI MEA / AEC

THE POWER OF OPTIMism

KESEMPATAN KERJA PERDAGANGAN. Rahma Iryanti Direktur Tenaga Kerja dan Pengembangan Kesempatan Kerja. Jakarta, 5 Juli 2013

DIREKTIF PRESIDEN PERCEPATAN DAN PENINGKATAN EKONOMI NASIONAL

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pembangunan yang dilakukan oleh negara-negara di dunia saat ini adalah pembangunan berkelanjutan 1

KOMPOSISI UMUR PENDUDUK: MUNCULNYA BONUS DEMOGRAFI DAN PENDUDUK MENUA

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN ITB BANDUNG, 28 JULI 2016

SEKILAS TENTANG ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC)/ MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan pendapatan (PDRB). Dalam hal ini faktor-faktor produksi yang

Potensi Indonesia dinyatakan oleh berbagai studi dan kajian independen, seper[ McKinsey (2012): Unleashing Indonesia s Poten[al

INTERNASIONAL DEFFERENCES IN THE INCOME DISTRIBUTION

Bonus Demografi Menjelaskan Hubungan antara Pertumbuhan Penduduk dengan Pertumbuhan Ekonomi

VIII. KESIMPULAN, IMPLIKASI KEBIJAKAN DAN SARAN. produktivitas tenaga kerja di semua sektor.

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh program pembangunan nasional ( Propenas ) yakni di

Pengembangan MRA Sektor Perbankan Menyongsong MEA 2015 dan ABIF Ir. Sumarna F. Abdurahman M.Sc. Ketua BNSP

BAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan diri dalam menghadapi globalisasi dibidang perekonomian seperti

XII Tahun BNSP: Perkembangan dan Tantangan

KOPI DARAT Kongkow Pendidikan: Diskusi Ahli dan Tukar Pendapat 7 Oktober 2015

Sambutan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi pada Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2017

PEMETAAN BAHAYA GENANGAN PASANG AIR LAUT DI WILAYAH PESISIR KABUPATEN SIDOARJO JAWA TIMUR. Dimas Musa Sulistio Aulia El Hadi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mengenai dampak investasi pemerintah di sektor perdagangan sebesar Rp27

BAB I PENDAHULUAN. Bonus demografi secara umum menggambarkan perubahan komposisi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Kondisi Tenaga Kesehatan RI memasuki ASEAN Community 2015

2. TINJAUAN LITERATUR

KERANGKA AKSI NASIONAL PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA

BADAN PUSAT STATISTIK

suatu negara. Pada dasarnya keberadaan penduduk di suatu negara akan mempercepat pembangun negara semakin besar. Tetapi jika pertumbuhan

BAB IV KONDISI TENAGA KERJA KONSTRUKSI. Tenaga kerja konstruksi merupakan bagian dari sektor konstruksi yang mempunyai

V. HASIL ANALISIS SISTEM NERACA SOSIAL EKONOMI DI KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2010

PENDIDIKAN AKUNTANSI SEBAGAI PONDASI PENINGKATAN KOMPETENSI AKUNTAN PROFESIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2015, Indonesia akan memasuki ASEAN Community. Pergerakan bebas dari

PROGRAM LINTAS SEKTOR (1): PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN

BAB I PENDAHULUAN. dicapai karena setiap negara menginginkan adanya proses perubahan

Masyarakat Ekonomi ASEAN. Persiapan Menghadapi Persaingan Dunia Kerja By : Tambat Seprizal (FE 06)

SEKTOR TENAGA KERJA INDONESIA

BONUS DEMOGRAFI INDONESIA

Mapping Your Post Graduate Life

ASPEK KEPENDUDUKAN III. Tujuan Pembelajaran

AGUS SUSANTO Direktur Utama

PENTINGNYA STANDARISASI DAN SERTIFIKASI KEAHLIAN DALAM PENDIDIKAN VOKASI UNTUK MENYONGSONG GENERASI EMAS INDONESIA. Basuki Wibawa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada akhir tahun 2015 ini, akan mulai diberlakukan Masyarakat Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. dengan negara lain, baik berupa barang, jasa, investasi, modal dan juga sumber

Coordinating Ministry of Human Development and Culture, Republic of Indonesia Challenges and Opportunities of Vocational Education in Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. negara serta pemberlakuan ASEAN Economic Community (AEC) atau masyarakat

ADHI PUTRA ALFIAN DIREKTUR PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UKM BATAM, 18 JUNI 2014

MENILIK KESIAPAN DUNIA KETENAGAKERJAAN INDONESIA MENGHADAPI MEA Oleh: Bagus Prasetyo *

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia selalu berkembang sejalan dengan tuntutan zaman, tidak

Meningkatkan Peran Serta Masyarakat Terhadap Penanganan PMKS Guna Mendukung Penurunan Kemiskinan di Jawa Tengah Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. Mathieson, 2006). Pariwisata diyakini menjadi salah satu primadona

KEWIRAUSAHAAN MELALUI INTEGRASI E-COMMERCE DAN MEDIA SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. antara pemerintah dan pihak swasta (masyarakat) sehingga sumber daya yang ada

BAB I PENDAHULUAN. wilayah tanah air Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. penduduk yang timbul akibat mortalitas, fertilitas, migrasi serta mobilitas social.

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan mereka mengalami kerugian, baik akibat penurunan kondisi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Daftar Lembaga Non Struktural Selasa, 30 Mei 2017

SEMINAR NASIONAL PELUANG DAN TANTANGAN ALUMNI PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNM MENYONGSONG ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mulai menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada awal. ekonomi kawasan ASEAN yang tercermin dalam 4 (empat) hal:

LAMPIRAN G. Indikator Strategi Pelaksanaan

V. STRUKTUR PASAR TENAGA KERJA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia dalam menghadapi persaingan dunia kerja. Globalisasi membuat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lusi Anzarsari, 2013

Departemen Administrasi & Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Prof. Drh. Wiku Adisasmito, M.Sc., Ph.D.

BAB I PENDAHULUAN. jurusan Akuntansi, Manajemen, dan IE (Ilmu Ekonomi). Mahasiswa Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. adalah melalui peningkatan mutu pendidikan. Sejalan dengan perubahan. Pembangunan nasional dibidang pendidikan adalah upaya demi

I. PENDAHULUAN. Keputusan migrasi didasarkan pada perbandingan untung rugi yang berkaitan

Peran Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Dalam Mendukung Pendidikan Kejuruan. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan 2016

PENETAPAN KINERJA TINGKAT PEMERINTAH

KONSUMSI DAN INVESTASI. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

BAB I PENDAHULUAN. merupakan hal yang krusial. Oleh karena itu, menjadi negara maju adalah impian

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO SINKRONISASI PRIORITAS NASIONAL DENGAN BELANJA DAERAH DALAM APBD TAHUN ANGGARAN 2013

BAB I PENDAHULUAN. berbagai tantangan yang harus dihadapi. Melalui pendidikanlah seseorang dapat memperoleh

Terms of Reference Indonesian Debate Competition

KEMISKINAN KEMISKINAN DAN KESEHATAN MELIMPAHNYA PENDUDUK USIA PRODUKTIF TAHUN DAN LANSIA DI INDONESIA

Bismillahirrohmannirrohiim Assalamu alaikum Wr.Wb. Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kemiskinan merupakan masalah yang dialami secara global dan telah

KEPENDUDUKAN DAN PERKEMBANGAN EKONOMI PENGARUH PERKEMBANGAN EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN PENDUDUK

BAB I PENDAHULUAN. cara-cara agar dapat bersaing dengan perusahaan lain, dikarenakan tahun ini

ABSTRACT The Analysis of Rate of Return to Education in Nanggroe Aceh Darussalam Province

ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Seperti isi pada beberapa kerjasama tersebut berarti Indonesia harus

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan kesehatan. Dari sudut pandang politik, ini terlihat bagaimana. kesehatan yang memadai untuk seluruh masyarakat.

12 KONDISI KETENAGAKERJAAN DI JAWA BARAT DAN MEA

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi. Demografi sendiri berasal dari

STRUKTUR UPAH [OPISSEN YUDISYUS ESDM ILMU EKONOMI]

KONTRIBUSI PROGRAM SREGIP DALAM MENDUKUNG PENCAPAIAN TARGET PEMBANGUNAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Diagram 1.1. Piramida Penduduk Indonesia Tahun 2030 (Sumber : Bappenas, BPS, UNPF, 2013) November 2014, pukul 13.

MERUBAH PETAKA MENJADI BERKAH: Optimalisasi Bonus Demografi bagi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Melebihi Batas Pertanian

Klasifikasi LNS Berdasarkan K/L Terkait Jumat, 09 Juni 2017

Analisis Profesionalitas Guru. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN KEBUDAYAAN Jakarta, November 2015

Transkripsi:

Sonny Harry B Harmadi Staf Ahli Bidang Kependudukan Kemenko PMK/ Ketua Umum Koalisi Kependudukan/Staf Pengajar Tetap FEUI Disampaikan dalam Demography Forum, Fisipol UGM 29 Agustus 2017

Memahami Pembangunan Pembangunan ialah suatu proses perubahan menuju kondisi yang lebih baik atau 6ngkat yang lebih maju Negara di dunia dibedakan berdasarkan 6ngkat pembangunannya, kelompok negara maju (developed country) dan kelompok negara berkembang (developing country) Bagaimanapun juga yang dibangun adalah penduduknya sehingga pembangunan harus mampu menciptakan kondisi yang lebih baik bagi penduduknya

Memaknai Pembangunan Kita harus membedakan antara pembangunan (development) dengan pertumbuhan (growth) Pertumbuhan bisa diraih tanpa membangun, dengan merusak lingkungan, meninggalkan mereka yang miskin, menghabiskan sumber kekayaan alam Pertumbuhan seper6 itu bukanlah pembangunan Kita ingin pembangunan berkualitas Bersifat inklusif, berbasis luas, 6dak menciptakan kerusakan, 6dak menghasilkan ke6mpangan antar kelompok, antar wilayah, antar generasi. 3

PENDUDUK INDONESIA DAN DUNIA 4

TANTANGAN KUALITAS 22

BONUS DEMOGRAFI, TANTANGAN, KEBIJAKANNYA 29

Struktur Umur Penduduk Indonesia 1961 1971 1980 75+ 75+ 75+ 70-74 70-74 70-74 65-69 65-69 65-69 60-64 60-64 60-64 Laki- laki 55-59 50-54 Perempuan Laki- laki 55-59 50-54 Perempuan Laki- laki 55-59 50-54 Perempuan 45-49 45-49 45-49 40-44 40-44 40-44 35-39 35-39 35-39 30-34 30-34 30-34 25-29 25-29 25-29 20-24 20-24 20-24 15-19 15-19 15-19 10-14 10-14 10-14 5-9 5-9 5-9 0-4 0-4 0-4 12 10 8 6 4 2 0 0 2 4 6 8 10 12 12 10 8 6 4 2 0 0 2 4 6 8 10 12 12 10 8 6 4 2 0 0 2 4 6 8 10 12 Jutaan 1990 Jutaan Jutaan 2000 Jutaan Jutaan 2010 Jutaan 75+ 75+ 75+ 70-74 70-74 70-74 65-69 60-64 65-69 60-64 Laki- laki 65-69 60-64 Perempuan Laki- laki 55-59 Perempuan Laki- laki 55-59 Perempuan 55-59 50-54 50-54 50-54 45-49 45-49 45-49 40-44 40-44 40-44 35-39 35-39 35-39 30-34 30-34 30-34 25-29 25-29 25-29 20-24 20-24 20-24 15-19 15-19 15-19 10-14 10-14 10-14 5-9 5-9 5-9 0-4 0-4 0-4 12 10 8 6 Jutaan 4 2 0 0 2 4 6 8 10 12 Jutaan 12 10 8 6 Jutaan 4 2 0 0 2 4 6 8 10 12 Jutaan 12 10 8 6 Jutaan 4 2 0 0 2 4 6 8 10 12 Jutaan 30

Bonus Demografi terjadi ke;ka penurunan ;ngkat fer;litas mengubah struktur penduduk menurut usia, sehingga kebutuhan investasi bagi kelompok usia muda menurun, dan alokasi dana dialihkan untuk investasi pembangunan ekonomi serta kesejahteraan keluarga

Transisi demografi à menurunnya rasio ketergantungan (dependency ra1o) Jika pertumbuhan penduduk secara keseluruhan lebih 6nggi dibanding pertumbuhan penduduk usia produk6f à demograhic burden Sebaliknya, jika pertumbuhan penduduk secara keseluruhan lebih rendah dibanding pertumbuhan penduduk usia produk6f à demograhic dividend

Manfaat Bonus Demografi Transisi demografi à bonus demografi à perekonomian Pertama, peningkatan jumlah penawaran tenaga kerja Kedua, peningkatan tabungan Ke6ga, peningkatan modal manusia (human capital) Keempat, peran perempuan di pasar kerja 35

Jika kita gagal memanfaatkan the window of opportunity, maka kita akan sangat berat memasuki tahapan berikutnya. Belum kaya, sudah menghadapi beban baru.

MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 5 ELEMEN ARUS BEBAS INSINYUR PERAWAT INVESTASI BARANG JASA MODAL TENAGA KERJA TERAMPIL DOSEN TENAGA MEDIS/DOKTER ARSITEK AKUNTAN PEKERJA DOKTER GIGI PARIWISATA

REVITALISASI PENDIDIKAN VOKASIONAL MEA SMK POLITEKNIK AKADEMI Tenaga Kerja Non Profesional INPRES REVITALISASI SMK REVITALISASI POLITEKNIK/AKADEMI: PENINGKATAN DAYA TAMPUNG KUALITAS SARANA & PRASARANA KERJASAMA INDUSTRI PENAJAMAN KURIKULUM SERTIFIKASI AKREDITASI REVITALISASI BLK MAGANG BERSERTIFIKASI TENAGA KERJA PROFESIONAL INDONESIA SEKTOR: 1. Kesehatan 2. Pariwisata 3. Jasa Logis6k 4. Jasa Online 5. Jasa Angkutan Udara 6. Produk berbasis Agro 7. Barang barang elektronik 8. Perikanan 9. Produk berbasis karet 10. Teks6l dan Pakaian 11. Automo6f 12. Produk berbasis kayu PROFESI: 1. Insinyur 2. Perawat 3. Arsitek 4. Surveyor 5. Dokter 6. Dokter Gigi 7. Akuntan 8. Layanan Pariwisata 38

Melalui labor supply à tapi sangat tergantung labor demand, labor market discrimina;on

Tabungan (young are richer than their parents) à financial markets regula;on, real interest rate, disposable income, the spread of banking facili;es in the economy

Human capital à defined as a sum of knowledge, abili;es and skills that may be used in a produc;ve way à formal educa;on, professional experience at the work place, informal living environment, level of health