BAB I PENDAHULUAN. Bonus demografi secara umum menggambarkan perubahan komposisi

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bonus demografi secara umum menggambarkan perubahan komposisi penduduk menurut umur sebagai akibat dari penurunan angka fertilitas dan peningkatan angka harapan hidup atau penurunan angka kematian serta arus migrasi. Perubahan tersebut ditandai dengan penurunan jumlah penduduk usia 0-14 tahun, sebagai akibat penurunan fertilitas, dan peningkatan jumlah penduduk lanjut usia (lansia). Pada waktu yang bersamaan penduduk usia produktif mengalami peningkatan. Perubahan komposisi tersebut mengakibatkan menurunan angka ketergantungan sehingga pada titik tertentu mencapai angka terendah Pada saat angka ketergantungan mencapai titik terendah, maka pada saat tersebut muncul windows of opportunity, atau jendela kesempatan. Bonus demografi ini berakhir ketika jumlah penduduk lansia semakin meningkat sehingga rasio ketergantungan kembali meningkat. Berakhirnya bonus demografi akan memberikan tekanan baru pada suatu negara (Ross, 2004) berupa pemanfaatnnya untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya bagi pembangunan. Bonus demografi pada sebuah negara dapat menjadi berkah ataupun bencana. Hal ini dikarenakan bonus demografi memiliki sisi positif dan negatif. Bonus demografi apabila dapat dimanfaatkan dengan optimal akan menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang baik. Kegagalan pemerintah dalam memanfaatkan kesempatan ini akan membawa beban yang memberatkan negara di masa yang akan datang. 1

2 Bonus demografi terjadi sewaktu transisi demografi terjadi, jumlah penduduk usia produktif yang meningkat mmengakibatkan banyaknya masyarakat yang memberikan efek pembanguanan dibandingkan beban kepada perekonomian suatu negara. Bonus demografi perlu didukung oleh beberapa aspek lain untuk memberikan efek maksimal. Bonus demografi berasumsi sebagian besar atau seluruh tenaga kerja medapatkan kesempatan kerja sehingga terjadi full employment. Hal ini perlu didukung oleh pemerintah dan faktor utama dalam mendukung bonus demografi adalah kebijakan pemerintah terkait bidang kesehatan, ekonomi dan pembangunan manusia (Lee & Mason, 2007; Ross, 2004). Peningkatan jumlah lansia menjadi salah satu titik perhatian penting. Ada dua isu yang terkait dengan hal ini, yaitu bagaimana menciptakan lansia yang produktif dan bagaimana menyusun suatu sistem jaminan sosial lansia yang mampu memfasilitasi perawatan lansia. Jika pada tahap pertama bonus demografi, yaitu peningkatan jumlah penduduk usia produktif, dapat dimanfaatkan secara baik, maka persoalan lansia akan berkurang. Proyeksi penduduk Indonesia tahun 2010 hingga 2035 menunjukkan rasio ketergantungan akan terus mengalami penurunan (BPS-Statistics, 2013). Hal ini membuka kesempatan Indonesia untuk memanfaatkan peluang bonus demografi. peluang ini dapat berlangsung selama beberapa puluh tahun. Bonus demografi memiliki asumsi bahwa angka pengangguran relatif kecil sehingga penduduk usia produktif bisa menghasilkan untuk menggerakkan roda perekonomian. Nilai rasio ketergantungan seluruh perovinsi di Indonesia tahun 2010 dapat dilihat pada Gambar 1.1 berikut. 2

3 Dependency Ratio Indonesia tahun 2010 INDONESIA Papua Maluku Sulawesi Barat Sulawesi Tenggara Sulawesi Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Barat Nusa Tenggara Timur Bali Banten DI Yogyakarta Jawa Barat Kepulauan Bangka Belitung Bengkulu Jambi Sumatera Barat Aceh 0,0 10,0 20,0 30,0 40,0 50,0 60,0 70,0 80,0 Gambar 1.1. Nilai Rasio Ketergantungan Seluruh Provinsi di Indonesia Tahun 2010 Sumber : (BPS-Statistics, 2013) Hasil proyeksi penduduk menunjukkan bahwa peningkatan rasio ketergantungan yang paling awal terjadi di beberapa provinsi, yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jakarta, Bali, NTT, untuk Sulawesi dan Riau. Hal ini perlu dikaji terkait kenaikan rasio ketergantungan karena akan membawa implikasi yang penting bagi pembangunan daerah. Di pihak lain, pada tahun 2010 beberapa daerah yang masih memiliki rasio ketergantungan di atas 50 %. Hanya Jakarta yang 3

4 memiliki nilai di bawah 40%. Perbedaan ini memberikan implikasi tersendiri terhadap bonus demografi di Indonesia. Dinamika pendduduk yang bervariasi di Indonesia akan membawa konsekuensi terhadap perubahan komposisi penduduk menurut umur yang juga bervariasi. Hal inilah yang menyebabkan proses terjadinya bonus demografi dan terjadinya jendela kesempatan (windows of opportunity) juga bervariasi. Variasi ini pada akhirnya juga akan memiliki implikasi yang berbeda Perumusan Masalah Rasio ketergantungan Indonesia terus menurun sebagai akibat keberhasilan program KB (Keluarga Berencana) menurunkan angka kelahiran. Selain itu peningkatan angka harapan hidup sebagai akibat membaiknya status kesehatan masyarakat juga memberikan kontribusi terhadap peningkatan penduduk lansia.. Rasio ketergantungan merupakan salah satu indikator bonus demografi untuk mendapat kesempatan yang sering disebut windows of opportunity. Bonus demografi memberikan peluang bagi suatu daerah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi suatu wilayah (Bloom, Canning, & Rosenberg, 2011; R. Lee & Mason, 2006). Prasyarat penting bagi hal tersebut adalah adanya investasi pembangunan di bidang pendidikan, kesehatan dan peluang investasi. Indonesia merupakan daerah yang unik terutama dilihat dari keragaman, baik di bidang sosial maupun ekonomi. Salah satu hal yang tampak adalah terjadinya ketimpangan dalam pembangunan. Ketersediaan infrastruktur, 4

5 pendidikan serta kesehatan merupakan ketimpangan yang sering terjadi. Hal tersebut pada akhirnya membawa konsekuensi pada pencapaian bonus demografi. Hasil proyeksi dari bps yang dikeluarkan pada 2013 juga memprediksi indonesia akan mengalami bonus demografi pada Hal ini menjadi perhatian tersendiri mengingat sebelumnya Indonesia memiliki persoalan pemerataan pembangunan. Kurang meratanya pembangunan menyebabkan kualitas sumber daya manusia menjadi berkurang sehingga dapat menyebabkan pengaruh baik terhadap pembangunan ekonomi. Teori human capital menjelaskan bahwa untuk mendapatkan pertumbuhan ekonomi diperlukan manusia yang yang berpendidikan dan sehat agar dapat melakukan produksi dengan baik (Schultz, 1961). Dengan demikian modal manusia merupakan hal penting lainnya yang harus diperhatikan dalam pembangunan ekonomi. Bukti yang ada menunjukkan hubungan bonus demografi di Indonesia dengan pertumbuhan ekonomi merupakan sebuah masalah yang harus diketahui penyelesaiaannya.permasalahan yang ada terwujud dalam pertanyaan sebagai berikut : a. Bagaimana hubungan antara rasio ketergantungan dengan pembangunan ekonomi di Indonesia? b. Apakah pencapaian bonus demografi disertai dengan perbaikan pembangunan ekonomi? 5

6 1.3. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk: a. Mengetahui hubungan antara bonus demografi dengan pembangunan ekonomi di Indonesia. b. Mengetahui apakah pencapaian bonus demografi disertai dengan perbaikan pembangunan ekonomi Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain : a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dan pemahaman tentang hubungan antara rasio ketergantungan dengan pembangunan ekonomi di Indonesia. b. Sebagai salah satu sumber referensi bagi kepentingan keilmuan dalam mengatasi masalah yang sama atau terkait di masa yang akan datang c. Sebagai sumbangan pemikiran yang akan berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan Hipotesis Bonus demografi memiliki hubungan dengan pembangunan ekonomi di Indonesia, dengan melihat rasio ketergantungan sebagai indikasi bonus demografi dan semakin rendahnya indikator rasio ketergantungan dan peningkatan ketengakerjaan akan meningkatkan pembangunan ekonomi Keaslian Penelitian 6

7 Literatur review penelitian sebelumnya digunakan sebagai referensi pada penelitian ini. Melihat serta menganalisa penelitian sebelumnya melalui tema yang sama yaitu hubungan bonus demografi dengan pembangunan ekonomi di indonesia dengan deskripsi judul, metode serta hasil dari penelitian tersebut. Berikut beberapa contoh penelitian sebelumnya yang memiliki kesamaan tema bonus demografi ditunjukkan oleh Tabel 1.1 pada halaman selanjutnya. BPS-Statistics. (2013). Proyeksi Penduduk Indonesia Indonesia Population Projection. Badan Pusat Statistik, Jakarta-Indonesia. Lee, S.-H., & Mason, A. (2007). Who gains from the demographic dividend? Forecasting income by age. International Journal of Forecasting, 23(4), doi: Ross, J. (2004). Understanding the demographic dividend. The Policy Project, 8. 7

8 Tabel 1.1 Penelitian Sebelumnya No Nama Tahun Judul Metode Hasil Akhir 1 Rachmawati 2014 Kualitas Sumber Daya Manusia Analisis menggunakan studi literatur Peningkatan Sumber daya Madjid Dalam Menggapai Bonus manusia perlu ditingkatkan Demografi kembali agar dapat menciptakan lapangan kerja 2 Wasisto 2015 Bonus Demografi Sebagai Mesin Analisis deskriptif kualitatif dengan studi Bonus demografi belum Raharjo Jati Pertumbuhan Ekonomi: Jendela literatur dimaksimalkan dengan baik. Peluang Atau Jendela Bencana Belum ada fondasi yang kuat Di Indonesia? antara konsumsi dengan produksi.

9 3 Sri Maryati 2015 Dinamika Pengangguran Terdidik: Tantangan Menuju Bonus Demografi Di Indonesia Metode analisa deskriptif kualitatif dengan studi literatur Bonus demografi harus dimanfaatkan dengan peningkatan pendidikan, pelayanan kesehatan, kebijakan ekonomi yang mendukung, 4 Win Konadi 2011 Bonus Demografi Modal Metode deskriptif bersifat eksplorasi Menyimpulkan rendahnya dan Membangun Bangsa yang Sehat menggambarkan kondisi demografi penyerapan tenaga kerja Zainuddin dan Bermartabat keseluruhan indonesia dengan kondisi membahayakan windows of Iba kesejahteraan secara ekonomi, tingkat Oppurtinity yang ada. Perlu partisipasi angkatan kerja dan akses peningkatan pendidikan dari kesahatan. tenaga kerja yang ada di Indonesia. 5 Edzhogal 2016 Analisis Dampak Bonus Menggunakan analisis statistik korelasi Adanya pengaruh positif Tua Frans Demografi Terhadap namun tidak signifikan antara Purba Ketersediaan Lapangan Kerja Di jumlah tenaga kerja terhadap Kota Medan

10 ketersediaan lapangan kerja di kota Medan. adanya pengaruh yang negatif namun tidak signifikan antara dependensi ratio terhadap ketersediaan lapangan kerja di kota Medan.

11 1.7. Definisi Oprasional Definisi oprasional dimaksudkan untuk menghindari kesalahan pemahaman dan perbedaan penafsiran yang berkaitan dengan istilah-istilah dalam judul skripsi. 1. Bonus demografi Bonus demografi adalah dampak ekonomis yang diberikan akibat pengurangan jumlah kelahiran dalam jangka panjang, dalam penelitian ini bonus demografi menggunakan indikator rasio ketergantungan sebagai indikator utama dan tingkat partisipasi angkatan kerja sebagai indikator lingkungan. 4