PENGARUH LINGKUNGAN KERJA FISIK, PELATIHAN GURU DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP PRESTASI KERJA GURU DI SMAN 14 PADANG JURNAL Oleh : LOULA ELVI YANURI NPM.11090031 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATRA BARAT PADANG 2016
PENGARUH LINGKUNGAN KERJA FISIK, PELATIHAN GURU DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP PRESTASI KERJA GURU DI SMAN 14 PADANG Oleh Loula Elvi Yanuri, Sumarni, dan Rian Hidayat Mahasiswa dan Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat Jl. Gunung Pangilun No.1, Padang Sumatra Barat, Telp (0751)7053731, Fax (0751)7053826 Email : loulaelvi@yahoo.co.id, sumarni1982@yahoo.com, rianpiliang@yahoo.com ABSTRACT This study aims to determine (1) there is a positive and significant physical working environment on the teacher work motivation indicated by the path coefficient value of 0.280 with t count 2.628>t tabel 2.00247. (2) there is a positive and significant training teacher on the teacher work motivation indicated by the path coefficient value of 0.630 with t count 5,912>t tabel 2,00247. (3) there is a positive and significant physical working environment on the job performance of teachers indicated by the path coefficient value of 0.378 with t count 3,993>t tabel 2,00247. (4) there is a positive and significant training teacher on the job performance of teachers indicated by the path coefficient value of 0.316 with t count 2,801>t tabel 2,00247. (5) there is a positive and significant teacher work motivation on the job performance of teachers indicated by the path coefficient value of 0.280 with t count 2,559>t tabel 2,00247. Keywords: Job Performance Of Teachers, Physical Work Environment, Teacher Training, and Teacher Work Motivation ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) terdapat pengaruh positif dan signifikan antara lingkungan kerja fisik terhadap motivasi kerja guru ditunjukkan dengan nilai koefisien jalur 0,280 dan nilai t hitung sebesar 2,628>t tabel sebesar 2,00247. (2) terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pelatihan guru terhadap motivasi kerja guru ditunjukkan dengan nilai koefisien jalur 0,630 dan nilai t hitung sebesar 5,912>t tabel sebesar 2,00247. (3) terdapat pengaruh positif dan signifikan antara lingkungan kerja fisik terhadap prestasi kerja guru ditunjukkan dengan nilai koefisien jalur 0,378 dan nilai t hitung sebesar 3,993>t tabel sebesar 2,00247. (4) terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pelatihan guru terhadap prestasi kerja guru ditunjukkan dengan nilai koefisien jalur 0,316 dan nilai t hitung sebesar 2,801>t tabel sebesar 2,00247. (5) terdapat pengaruh positif dan signifikan antara motivasi kerja guru terhadap prestasi kerja guru ditunjukkan dengan nilai koefisien jalur 0,280 dan nilai t hitung sebesar 2,559>t tabel sebesar 2,00247. Kata Kunci : Prestasi Kerja Guru, Lingkungan Kerja Fisik, Pelatihan Guru, dan Motivasi Kerja Guru
PENDAHULUAN Pendidikan pada hakekatnya adalah usaha membudayakan manusia atau memanusiakan manusia, pendidikan amat strategis untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan diperlukan guna meningkatkan mutu bangsa secara menyeluruh. Pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan baik bagi dirinya sendiri maupun untuk bangsa dan Negaranya (Undang-Undang Republik Indonesia No.21 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional ). Peningkatan mutu pendidikan ditentukan oleh kesiapan sumber daya manusia yang terlibat dalam proses pendidikan. Guru merupakan salah satu penentu tinggi rendahnya mutu pendidikan, hasil pendidikan juga mempunyai posisi strategis, maka setiap usaha peningkatan mutu pendidikan perlu memberikan perhatian besar kepada peningkatan prestasi guru baik dalam segi jumlah maupun mutunya. Prestasi kerja seseorang ditujunkkan dengan keseriusan dalam menyelesaikan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya berdasarkan atas kecakapan. Prestasi kerja seseorang dapat dikatakan tinggi apabila suatu target kerja terselesaikan pada waktu yang tepat atau tidak melampaui batas yang disediakan. Prestasi kerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Hal ini dapat dilihat bahwasanya pencapaian prestasi kerja guru SMA N 14 Padang masih kurang,bahwa hanya 5 orang guru yang memiliki prestasi dari jumlah guru 60 orang guru di SMAN 14 Padang. Hal ini diduga salah satu faktornya adalah rendahnya lingkungan kerja fisik, pelatihan dan motivasi guru baik dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Kepala sekolah selalu memberikan penghargaan yang bersifat material berupa pemberian baju dan penghargaan lainnya yang berupa pujian. Dalam penelitian ini tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja fisik terhadap motivasi kerja guru. Untuk mengetahui pengaruh pelatihan guru terhadap motivasi kerja guru. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja fisik terhadap prestasi kerja guru. Untuk mengetahui pengaruh pelatihan guru terhadap prestasi kerja guru. Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja guru terhadap prestasi kerja guru. METODOLOGI PENELITIAN Berdasarkan permasalahan dan tujuan penulisan di atas, maka penelitian ini digolongkan ke dalam penelitian deskriptif dan asosiatif berbentuk hubungan kausal. Sedangkan menurut Arikunto (2010:39) penelitian asosiatif adalah penelitian yang menguji ada tidaknya hubungan atau pengaruh antara satu variabel dengan variabel lainnya. Hubungan kausal adalah hubungan sebab akibat, bila X maka Y artinya jika lingkungan kerja fisik terhadap guru tinggi, maka tingkat pelatihan guru tinggi dan motivasi kerja guru juga tinggi maka prestasi kerja guru disekolah juga akan tinggi. Penelitian ini dilakukan di SMAN 14 Padang yang beralamat di Jalan Batu Gadang RT 02 RW I, Kelurahan Batu Gadang, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Provinsi Sumatra Barat. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan januari 2016. Sumber Data Penelitian adalah Data Primer dalam penelitian ini data lingkungan kerja fisik guru, pelatihan guru motivasi kerja,terhadap prestasi kerja guru. Data sekunder dalam penelitian ini data mengenai jumlah guru yang didapat dari data guru, dan data pendidikan. Variabel penelitian Adapun variabel yang dipakai dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel Eksogen (Variabel Bebas) yaitu X1 Lingkungan Kerja Fisik, X2 Pelatihan Guru, dan X3 Motivasi Kerja Guru. 2. Variabel Endogen (Variabel Terikat) yaitu Prestasi Kerja Guru (Y) Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru SMA N 14 Padang sebanyak 60 orang. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah Total Sampling dalam penelitian ini jumlah sampel adalah 60 orang. Prestasi Kerja Guru, Lingkungan Kerja Fisik,
Pelatihan Guru, dan Motivasi Kerja Guru, diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang telah diuji cobakan terlebih dahulu. Penyusunan angket atau kuesioner berpedoman kepada skala likert dengan beberapa alternatif jawaban dengan diberi bobot penilaian positif. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif terdiri dari Uji Maksimum Likelihood, dan Uji Ramsey, dan analisis induktif yang terdiri dari, uji normalitas, uji Homogenitas, dan uji analisis Jalur. HASIL PENELITIAN Hasil analisis jalur antara variabel lingkungan kerja fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja guru dengan nilai koefisien jalur sebesar 0,280 dan hasil Uji T sebesar 2,628. Hasil analisis jalur Variabel pelatihan guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja guru dengan nilai koefisien jalur sebesar 0,630 dan hasil Uji T sebesar 5,912. Hasil analisis jalur antara variabel lingkungan kerja fisik berpengaruh terhadap prestasi kerja guru dengan nilai koefisien jalur sebesar 0,378dan hasil Uji T sebesar 3,993. Hasil analisis jalur antara variabel pelatihan guru berpengaruh terhadap prestasi kerja guru dengan nilai koefisien jalur 0,316 dan hasil Uji T sebesar 2,801. Hasil analisis jalur antara variabel motivasi kerja guru berpengaruh terhadap prestasi kerja guru dengan nilai koefisien jalur 0,280 dan hasil Uji T sebesar 2,559. PEMBAHASAN PENELITIAN 1. Pengaruh Lingkungan kerja fisik Guru terhadap Motivasi Kerja Guru di SMA N 14 Padang. signifikan antara variabel lingkungan kerja fisik terhadap motivasi kerja guru yang ditunjukkan oleh nilai t hitung sebesar 2,628 > t tabel sebesar 2,00247 dengan nilai signifikan 0,009<0,05, berarti H a diterima dan H 0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara lingkungan kerja fisik terhadap motivasi kerja guru di SMA N 14 Padang. Hal ini berarti semakin baik lingkungan kerja fisik maka akan semakin meningkat motivasi kerja guru. Penelitian ini juga sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Menurut Sutrisno (2011:118) tinggi rendahnya lingkungan kerja fisik akan berpengaruh terhadap motivasi kerja guru. Dimana lingkungan kerja fisik yang mendukung akan termotivasinya guru dalam bekerja. Lingkungan kerja fisik adalah keseluruhan sarana dan prasarana kerja yang ada di sekitar guru yang sedang melakukan pekerjaan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan. Lingkungan kerja fisik ini meliputi tempat bekerja, fasilitas dan alat bantu pekerjaan, kebersihan, pencahayaan, ketenangan, termasuk juga hubungan kerja antara orang-orang yang ada di tempat tersebut. Uji analisis jalur dengan Amos 21 menunjukkan adanya pengaruh lingkungan kerja fisik terhadap motivasi kerja guru sebesar 0,280 dengan probabiliti 0,009<0,05. Kemudian pengaruh motivasi kerja guru terhadap prestasi kerja guru 0,280 dengan probabiliti 0,011<0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengaruh tidak langsung lingkungan kerja fisik terhadap prestasi kerja guru melalui motivasi kerja guru yaitu sebesar (px3x1) (pyx3) = (0,280) (0,280)= 0,56 atau 56 % Melihat dominannya pengaruh lingkungan kerja fisik terhadap prestasi kerja guru. Hal yang harus di tingkatkan dan diperbaiki terhadap lingkungan kerja fisik agar prestasi kerja guru dapat meningkat yaitu dengan menciptakan suasana sekolah yang nyaman untuk bekerja. 2. Pengaruh Pelatihan Guru terhadap Motivasi Kerja Guru di SMA N 14 Padang. signifikan antara variabel pelatihan terhadap motivasi kerja guru yang ditunjukkan oleh nilai t hitung sebesar 5,912> t tabel sebesar 2,00247 dengan nilai signifikan 0,000<0,05, berarti H a diterima dan H 0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara pelatihan guru terhadap motivasi kerja guru. Hal ini berarti semakin baik pelatihan guru maka akan semakin meningkat motivasi kerja guru. Berdasarkan analisis deskriptif tingkat pelatihan guru dengan skor rata-rata 3,02 dan Tingkat Capaian Responden sebesar 60,31% dengan kategori cukup. Hal ini dapat menyebabkan pengaruh antara
pelatihan guru terhadap motivasi kerja guru. Uji analisis jalur juga menunjukkan adanya pengaruh antara pelatihan guru terhadap motivasi kerja guru sebesar 0,630 dengan probabiliti 0,000<0,05. Kemudian pengaruh motivasi kerja guru terhadap prestasi kerja guru sebesar 0,280 dengan probabiliti 0,011<0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengaruh tidak langsung pelatihan guru terhadap prestasi kerja guru melalui motivasi kerja guru sebesar (px2x3) (pyx3) = (0,6 30) (0,280)= 0,91 atau 91 %. Hasil penelitian ini juga didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan Rohimat (2013) dengan judul Pengaruh pelatihan terhadap motivasi kerja serta implikasinya pada kinerja karyawan geulis boutique hotel dan cafe bandung. 3. Pengaruh Lingkungan kerja fisik terhadap Prestasi kerja guru di SMA N 14 Padang signifikan antara variabel lingkungan kerja fisik terhadap prestasi kerja guru yang ditunjukkan oleh nilai t hitung sebesar 3,993>t tabel sebesar 2,00247 dengan nilai signifikan 0,000<0,05, berarti H a diterima dan H 0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara lingkungan kerja fisik terhadap prestasi kerja guru. Hal ini berarti semakin baik lingkungan kerja fisik maka semakin meningkat prestasi kerja guru. Penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh (Motowidlo:2003) bahwa Lingkungan kerja fisik mempengaruhi kinerja guru, dengan adanya lingkungan kerja fisik yang memadai tentunya akan membuat guru betah bekerja, sehingga akan timbul semangat kerja dan kegairahan kerja guru dalam melaksanakan pekerjaannya dan kinerja guru akan meningkat. Sedangkan lingkungan kerja fisik yang tidak memadai dapat mengganggu konsentrasi guru dalam melaksanakan pekerjaannya sehingga menimbulkaan kesalahan dalam bekerja dan kinerja guru akan menurun. Hasil penelitian ini diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh Bariroh (2006) dengan judul Pengaruh Disiplin, Lingkungan Kerja dan pelatihan Terhadap Prestasi Kerja Guru SDN Kebomas, Kabupaten Gresik. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa lingkungan kerja fisik berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja guru SDN Kebomas, Kabupaten Gresik. Uji analisis jalur menunjukkan pengaruh langsung variabel lingkungan kerja fisik terhadap prestasi kerja guru sebesar 0,378. Pembahasan sebelumnya juga menjelaskan prestasi kerja guru dipengaruhi secara tidak langsung oleh motivasi kerja guru sebesar 0,56 atau 63,2%. Dapat disimpulkan pengaruh total terhadap indeks prestasi belajar sebesar (0,378+ 0,56)= 0,938 atau 93,8%. Dengan adanya variabel motivasi kerja guru maka pengaruh lingkungan kerja fisik terhadap prestasi kerja guru menjadi meningkat. Semakin baik lingkungan kerja fisik dan motivasi kerja guru maka semakin tinggi prestasi kerja guru. 4. Pengaruh Pelatihan guru terhadap Prestasi kerja guru di SMA N 14 Padang signifikan antara variabel pelatihan guru terhadap prestasi kerja guru yang ditunjukkan oleh nilai t hitung sebesar 0,316>t tabel sebesar 2,00247 dengan nilai signifikan 0,005<0,05, berarti H a diterima dan H 0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara pelatihan guru terhadap prestasi kerja guru. Hal ini berarti semakin baik pelatihan guru maka akan semakin meningkat prestasi kerja guru tersebut. Hasil penelitian ini diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Fa izin (2011) yang menyatakan bahwa pelatihan kerja berpengaruh terhadap prestasi kerja guru. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat pelatihan guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja guru. Uji analisis jalur menunjukkan pengaruh langsung pelatihan guru terhadap prestasi kerja guru 0,316. Pembahasan sebelumnya juga menjelaskan prestasi kerja guru dipengaruhi secara tidak langsung oleh motivasi kerja guru sebesar 0,91 atau 91%. Dapat disimpulkan pengaruh total terhadap
prestasi kerja guru sebesar (0,316+ 0,91) = 1,226 atau 122,6%. Dengan adanya variabel motivasi kerja guru maka pengaruh pelatihan guru terhadap prestasi kerja guru menjadi meningkat. Semakin baik pelatihan guru dan motivasi kerja guru maka semakin tinggi prestasi kerja guru. 5. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Prestasi kerja guru di SMA N 14 Padang. signifikan antara variabel motivasi kerja guru terhadap prestasi kerja guru yang ditunjukkan oleh nilai t hitung sebesar 2,559>t tabel sebesar 2,00247 dengan nilai signifikan 0,011<0,05, berarti H a diterima dan H 0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara motivasi kerja guru terhadap prestasi kerja guru. Hal ini berarti semakin tinggi motivasi kerja guru maka akan semakin meningkat prestasi kerja guru. Dengan demikian bahwa prestasi kerja guru merupakan cerminan hasil yang dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang. Prestasi kerja guru adalah tingkat keberhasilan seseorang guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya serta kemampuan untuk mencapai tujuan dan standar yang telah ditetapkan (Sulistyorini, 2001:36). Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Sukirno (2013) dengan judul Hubungan Motivasi Kerja Dengan Prestasi Kerja Guru Dan Karyawan di SMK Muhammadiyah1 Sleman. Hasil Penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi kerja guru terhadap prestasi kerja guru. Berdasarkan analisis deskriptif tingkat motivasi kerja guru diperoleh skor rata-rata 2,90 dan Tingkat Capaian Responden 57,96% dengan kategori cukup. Pada pembahasan di atas variabel motivasi sebagai variabel intervening dapat meningkatkan pengaruh variabel lingkungan kerja fisik dan pelatihan guru terhadap prestasi kerja guru. Besarnya pengaruh langsung lingkungan kerja fisik terhadap prestasi kerja guru 0,378. Dengan adanya variabel motivasi kerja guru, pengaruh total lingkungan kerja fisik terhadap prestasi kerja guru sebesar 0,938. Sedangkan pengaruh langsung pelatihan guru terhadap prestasi kerja guru 0,316. Setelah adanya variabel motivasi kerja guru, pengaruh total pelatihan guru terhadap prestasi kerja guru sebesar 1,226. Dapat disimpulkan variabel motivasi kerja sebagai variabel intervening dapat meningkatkan pengaruh lingkungan kerja fisik dan pelatihan guru terhadap prestasi kerja guru di SMA N 14 Padang. PENUTUP 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Lingkungan kerja fisik pengaruh langsung dan signifikan terhadap motivasi kerja guru guru di SMA N 14 Padang. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa nilai t hitung sebesar 2,628 > t tabel 2,00247, dengan nilai signifikan 0,009 < 0,05, berarti H a diterima dan Ho ditolak. 2. Pelatihan guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja guru di SMA N 14 Padang. Dimana diperoleh nilai nilai t hitung sebesar 5,912> t tabel 2,00247, dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05, berarti H a diterima dan Ho ditolak. 3. Lingkungan kerja fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja guru di SMA N 14 Padang. Dimana diperoleh nilai t hitung sebesar 3,993 > t tabel 2,00247, dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05, berarti H a diterima dan Ho ditolak. 4. Pelatihan guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja guru di SMA N 14 Padang. Dimana diperoleh nilai t hitung sebesar 0,316 > t tabel 2,00247, dengan nilai signifikan 0,005 < 0,05, berarti H a diterima dan Ho ditolak. 5. Motivasi kerja guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja guru di SMA N 14 Padang. Dimana diperoleh nilai t hitung sebesar 2,559 > t tabel 2,00247, dengan nilai signifikan 0,011 < 0,05, berarti H a diterima dan Ho ditolak. 2. Saran Berdasarkan hasil penelitian, penulis mengemukakan saran yang diharapkan dapat bermanfaat dalam meningkatkan prestasi kerja guru di SMAN 14 Padang: 1. Prestasi kerja guru agar dapat ditingkatkan lagi, Karena pada umumnya
frekuensi tingkat capaian penelitian memperlihatkan hasil yang masih cukup, karena memiliki tingkat capaian responden yang terendah dengan nilai sebesar 54,89% untuk itu guru diharapkan untuk dapat menguasai bahan ajar, menguasai pengelolaan kelas dan lain-lain agar bisa meningkatkan prestasi kerjanya sehingga bisa menjadi tolak ukur dan pedoman dalam memperbaiki prestasi agar menjadi lebih baik. 2. Lingkungan kerja fisik agar dapat ditingkatkan lagi, karena pada umumnya masih banyak frekuensi tingkat capaian penelitian telah memperlihatkan hasil yang cukup. Karena memiliki persentase paling rendah sebesar 55,00% untuk itu pihak sekolah harus melengkapi fasilitas sekolah untuk bisa melakukan perubahan untuk melengkapi fasilitas kerja guru guna meningkatkan prestasi kerja guru agar semakin meningkat. 3. Pelatihan guru yang dimiliki guru agar dapat ditingkatkan lagi, walaupun frekuensi tingkat capaian penelitian sebagian telah memperlihatkan hasil yang baik akan tetapi masih terdapat beberapa indikator dengan nilai 56,56% karena itu guru diharapkan untuk dapat memahami dan menguasai materi pelajaran sebelum diajarkan kepada siswa dalam belajar, sehingga belajr akan disenangi oleh siswa-siwa dan akan meningkatkan prestasi kerja yang dimiliki guru tersebut. 4. Motivasi kerja yang dimiliki guru agar diperbaiki dan ditingkatkan lagi karena secara keseluruhan hanya memiliki nilai yang cukup 54,78% karena itu diharapkan kepada guru agar membentuk motivasi kerja yang lebih baik, dan melakukan perubahan-perubahan sehingga menimbulkan rasa nyaman dalam bekerja dan dapat meningkatkan prestasi kerja gurunya. 5. Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk meneliti topik yang sama, disarankan untuk memperhatikan variabel-variabel lain yang diduga berperan dan mempengaruhi prestasi kerja guru. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Gramedia). Jakarta. Gozali, I. (2001). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS (Universita). Semarang. Hasibuan. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia (Bumi Aksar). Jakarta. Nitisemito. (2000). Manajemen Personalia (Ghalia Ind). Jakarta. Siswanto. (2003). Manajemen Tenaga Kerja Indonesia (Bumi Aksar). Jakarta. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D (Alfabeta). Bandung. Suliyanto. (2011). Ekonometrika Terapan: Teori & Aplikasi dengan SPSS (ANDI). Yogyakarta.