KATA PENGANTAR. Relokasi Museum Subak i

dokumen-dokumen yang mirip
KATA PENGANTAR. Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana dan Penguji II.

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i. Daftar Isi... iii. Daftar Gambar... vii. Daftar Tabel...x

PERENCANAAN FASILITAS SISTEM RESI GUDANG DI GI

KATA PENGANTAR. 1. Bapak Prof. Ir. Ngakan Putu Gede Suardana,MT,Ph.D selaku Dekan Fakultas Teknik, Universitas Udayana.

KATA PENGANTAR Galeri Seni Kriya Logam, Kulit dan Rotan di Denpasar

KATA PENGANTAR. Denpasar, Juni 2016 Penulis. Perdana Putra NIM

WISATA ALAM DI KAWASAN DANAU BUYAN, BULELENG, BALI

REDESAIN SMA NEGERI 1 SERIRIT

KATA PENGANTAR. Denpasar, Agustus 2016 Penulis, Indra Prananda

KATA PENGANTAR REDESAIN PASAR TAMPAKSIRING

Scanned by CamScanner

PUSAT PENGEMBANGAN BAKAT ANAK DALAM BIDANG SENI TRADISIONAL BALI DI DENPASAR

KATA PENGANTAR. Seminar Tugas Akhir Pusat Olahraga Tenis Meja di Denpasar

Rumah Susun Sederhana Sewa di Denpasar

Sekolah Fotografi di Denpasar

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

GEDUNG PENJUALAN SARANA PENDIDIKAN DI DENPASAR

RESTORAN ANEKA BOGA BALI DI DENPASAR

WISATA DESA TENUN RANGRANG DI NUSA PENIDA

Halaman Judul... i Abstrak... ii Kata Pengantar... iii Daftar Isi... iv Daftar Gambar... viii Daftar Tabel... x Daftar Diagram...

UNIVERSITAS UDAYANA FAKULTAS TEKNIK - JURUSAN ARSITEKTUR

GALERI KERAJINAN PATUNG BATU DI GIANYAR

HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR

TEMPAT BERMAIN ANAK-ANAK KHUSUS PERMAINAN TRADISIONAL BALI DI DENPASAR

GEDUNG PERTUNJUKAN TEATER MODERN DI DENPASAR

KATA PENGANTAR Pabrik Pengolahan Kopi Arabika Flores Bajawa Di Kabupaten Ngada, Flores.

PUSAT PELATIHAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI BANGLI

I KOMANG YOGI PURWANTA

GALERI KAIN TENUN ENDEK DI KOTA DENPASAR

CITY HOTEL DI DENPASAR

I KADEK UDIANA

TEMPAT PENITIPAN DAN PERAWATAN ANAK USIA SEKOLAH DI DENPASAR

REDESAIN PASAR UMUM SUKAWATI DI KABUPATEN GIANYAR

WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD

PENGEMBANGAN PASAR HEWAN BEBANDEM

Klinik Perawatan Anjing di Kota Denpasar

Kantor Produksi Iklan di Badung

REDESAIN GEREJA KRISTEN PROTESTAN DI BALI (GKPB) JEMAAT PHILIA DI AMLAPURA

PET CARE CENTER DI DENPASAR

ABSTRAK. Keywords: wedding, wedding house, romantic

TEMPAT PENITIPAN ANAK USIA DINI DI DENPASAR

Sekolah Fotografi di Denpasar

PP-IPTEK Kota Singaraja KATA PENGANTAR

MUSEUM TRANSPORTASI DARAT DI BALI

BEACH MALL DI GIANYAR

CHINESE GARDEN RESTAURANT AND FAMILY KARAOKE DI GIANYAR

PENGEMBANGAN RUMAH SAKIT DHARMA YADNYA DI TOHPATI-DENPASAR

ABSTRACT ABSTRAK. Print-Center Ramah Lingkungan di Kelurahan Jimbaran Kabupaten Badung i

Daftar Isi. Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii Daftar Gambar... vi Daftar Tabel... ix Daftar Diagram... x

MOTOCROSS DI TABANAN

EKOWISATA RICE TERRACE DI JATILUWIH, TABANAN

Re - DesainTerminal Pelabuhan Penyebrangan Padangbai, Kab. Karangasem

BAB III METODE PERANCANGAN

KATA PENGANTAR. ii Denpasar Aquatic Centre

PENGEMBANGAN GOA MARIA PALASARI DI JEMBRANA SEBAGAI TEMPAT ZIARAH DAN RUMAH RETRET

GELANGGANG REMAJA DI KABUPATEN BADUNG

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Seminar Tugas Akhir 1

SEMINAR TUGAS AKHIR ARSITEKTUR (KBA 12117) ALUR DESAIN HOSTEL DI TANAH LOT TABANAN MADE NURJAYA PERMANA NIM

Landasan Konseptual Perancangan Gedung Olahraga Air di Denpasar GEDUNG OLAHRAGA AIR Oleh :

BALI UNITED FOOTBALL ACADEMY DI GIANYAR BALI UNITED FOOTBALL ACADEMY DI GIANYAR UNIVERSITAS UDAYANA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ARSITEKTUR (REGULER) 2016

Wisata Alam di Kawasan Danau Buyan,Buleleng, Bali. BAB 1 PENDAHULUAN

MAKERSPACE (BENGKEL KREATIF) DI DENPASAR

AGROWISATA KOPI LUWAK DI PETANG, BADUNG

PUSAT SOSIAL REMAJA DI DENPASAR

LANDASAN KONSEPTUAL PERANCANGAN GREEN HOTEL DI DESA PEMUTERAN KABUPATEN BULELENG

RELOKASI PASAR SENI GUWANG DI KABUPATEN GIANYAR

Landasan Konsepsual Perancangan ABSTRACT

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR III DESTI RAHMIATI, ST, MT

KATA PENGANTAR Restoran dan Bar Klub Motor Klasik di Badung

BAB III METODE PERANCANGAN. pengumpulan data, analisis, dan proses sintesis atau konsep perancangan.

BAB III METODELOGI PERANCANGAN. Dalam Perancangan Hotel Resort Wisata Organik ini terdapat kerangka

TAMAN KUPU-KUPU DI BADUNG

SEMINAR TUGAS AKHIR UNIVERSITAS UDAYANA FAKULTAS TEKNIK. Kata Pengantar

PENGEMBANGAN HUNIAN SEBAGAI AKOMODASI WISATA DI DESA PANGSAN,BADUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I MADE WIRA SETIAWAN

BAB III METODE PERANCANGAN. di Kota Malang dibutuhkan suatu metode yang merupakan penjelas tentang

MUSEUM DIRGANTARA AR 40Z0 - TUGAS AKHIR PERANCANGAN ARSITEKTUR SEMESTER I 2007/2008. Oleh : Arvin Kustiawan

ABSTRAK. Kata Kunci: pendidikan, Pasraman, pengetahuan, agama Hindu

REDISAIN GOR BASKET NGURAH RAI DENPASAR, BALI

WATER SPORT DI PANTAI MELASTI UNGASAN

LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS 1 DENPASAR BALI

MEDAN CONCERT HALL ( AKUSTIK ARSITEKTURAL ) LAPORAN PERANCANGAN TGA STUDIO TUGAS AKHIR SEMESTER B TAHUN AJARAN 2008/2009

TUGAS AKHIR LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. SEMARANG INTERNASIONAL CONVENTION AND EXHIBITION CENTER (COEXs)

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... vii

BEACH RESORT DI KAWASAN PANTAI KLAYAR DENGAN PENEKANAN KONSEP EKO ARSITEKTUR

REDESAIN GEDUNG KESENIAN GDE MANIK SINGARAJA

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan Convention and

UNIVERSITAS DIPONEGORO CITY HOTEL BINTANG TIGA DI PEKALONGAN TUGAS AKHIR RISCKY OKTAVIANTO L2B FAKULTAS TEKNIK JURUSAN/PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

ABSTRACT ABSTRAK. Objek Wisata Alam DI Bukit Asah, DESA BUGBUG, KABUPATEN Karangasem

semarang exhibition center LEMBAR PENGESAHAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR SEMARANG EXHIBITION CENTER

SEMINAR TUGAS AKHIR PUSAT PERTOKOAN PERLENGKAPAN PERNIKAHANI BADUNG ABSTRAK

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR I DESTI RAHMIATI, ST, MT

LANDASAN TEORI DAN PROGRAM

STUDIO TUGAS AKHIR. commit to user FITRIA KHAIRANISA NIM I Ir. AHMAD FARKHAN, M.T. Ir. HADI SETIAWAN, M.T. NIP

MUSEUM OLAHRAGA DI KOMPLEKS API ABADI MRAPEN KAB. GROBOGAN

MUSEUM TELEKOMUNIKASI DI SURAKARTA

UNIVERSITAS DIPONEGORO. Taman Rekreasi Pendidikan di Semarang Penekanan Desain Universal Desain TUGAS AKHIR DIMAS DISEPTYANTO L2B

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TERNAK SAPI BALI DI KABUPATEN TABANAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Sang Hyang Widhi Wasa, karena atas berkat dan rahamat-nyalah saya dapat menyelesaikan Seminar Tugas Akhir ini dengan judul Relokasi Museum Subak tepat pada waktunya. Seminar Tugas Akhir ini disusun sebagai persyaratan dalam menempuh mata kuliah Seminar Tugas Akhir pada Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana. Dalam penulisan seminar yang berjudul Relokasi Museum Subak ini tentunya saya tidak terlepas dari kesulitan dan masalah dalam pengerjaannya, akan tetapi berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak maka kesulitan dan masalah tersebut dapat teratasi. Untuk itu, pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Prof. Dr. Ir. Anak Agung Ayu Oka Saraswati, MT., selaku Ketua Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik,Universitas Udayana. 2. Bapak Dr. Ir. Syamsul Alam Patrusi, MSP, selaku Dosen Koordinator Seminar Tugas Akhir Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana. 3. Bapak Ir. I Nyoman Surata, MT., selaku Dosen Koordinator Studio Tugas Akhir Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana 4. Bapak Ir. Nengah Keddy Setiada, MT. selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu untuk membimbing, memberi saran dan masukan dalam menyusun dan menyelesaikan seminar ini. 5. Bapak I Ketut Mudra, ST., MT. selaku Dosen Pembimbing II yang juga telah meluangkan waktu untuk membimbing, memberi saran dan masukan dalam menyusun dan menyelesaikan seminar ini. 6. Orang tua, I Gede Mas Sutresnajaya, S.Pt dan Ni Made Sri Surya Wati, SP beserta keluarga yang selalu memberikan saya dukungan moral dan material 7. Rekan-rekan Sahabat Cak Lontong, Arsitektur 13, SMFT 2016/2017, seluruh kerabat Sekber FT UNUD yang telah menemani perjalanan saya selama menempuh kuliah dan kepada seluruh pihak yang turut membantu, yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu di dalam penyelesaian Seminar Tugas Akhir dan Studio Tugas Akhir ini. Relokasi Museum Subak i

Akhir kata, saya menyadari bahwa Seminar Tugas Akhir ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kekurangan. Untuk itu saya mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi penyempurnaan seminar ini dan semoga Seminar Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Jimbaran, 19 Juni 2017 Gede Arya Surya Adhijaya NIM. 1319251009 Relokasi Museum Subak ii

ABSTRACT Subak Museum Relocation aims to maximize the function of the Subak Museum itself, amid the condition of architectural buildings and the current location is in the middle of developing cities that is on Jl. Gatot Subroto, Sanggulan Village, Tabanan is difficult to allow Subak Museum to grow especially in terms of facilities, both tourism and educational facilities maupu. With Relocation Subak Museum to the place which is of course very closely related to the subak itself as the main collection of Subak Museum and has a subak environment that is still beautiful as a tourist attraction World Heritage Jatiluwih, is expected to provide added value for Subak Museum in particular and generally in tourism Tabanan. The location of relocation Subak Museum also ditentnukan based on the tourism path of Tabanan regency so that happened interconnected with each other especially in Subak Museum with WBD Jatiluwih. The selected location is rice field area of 82 acre in Babahan Tabanan Village, precisely in Babahan-Senganan street, Penebel Sub-district, Tabanan Regency. Facilities available at the Subak Museum that has been relocated include exhibition space, management manager, audiovisual hall, food court, and outdoor museum as a replica of Subak irrigation system in Bali. Keywords: Relocation, Museum, Subak ABSTRAK Relokasi Museum Subak bertujuan untuk memaksimalkan fungsi dari Museum Subak itu sendiri, di tengah kondisi bangunan arsitektur dan lokasi saat ini berada di tengah kota berkembang yaitu di Jl. Gatot Subroto, Desa Sanggulan, Tabanan sulit memungkinkan Museum Subak untuk berkembang terutama dalam hal fasilitas, baik fasilitas wisata maupu edukasi. Dengan direlokasinya Museum Subak ke tempat yang tentunya sangat berhubungan erat dengan subak itu sendiri sebagai koleksi utama Museum Subak dan mempunyai lingkungan subak yang masih asri seperti objek wisata Warisan Budaya Dunia Jatiluwih, diharapkan mampu memberikan nilai tambah bagi Museum Subak khususnya dan umumnya pada pariwisata Kabupaten Tabanan. Lokasi relokasi Museum Subak juga ditentntukan berdasarkan jalur pariwisata Kabupaten Tabanan sehingga terjadi saling berhubungan antara satu dengan lainnya terlebih pada Museum Subak dengan WBD Jatiluwih. Lokasi yang terpilih adalah lahan persawahan seluas 82 are di Desa Babahan Tabanan, tepatnya di Jl Babahan-Senganan, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan. Fasilitas tambahan yang tersedia pada Museum Subak yang telah direlokasi antara lain ruang pameran, kator pengelola, ruang audiovisual, foodcourt, dan museum outdoor sebagai replika sistem irigasi Subak di Bali. Kata Kunci: Relokasi, Museum, Subak Relokasi Museum Subak iii

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i ABSTRAK... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 3 1.3 Tujuan... 3 1.4 Metode Penelitian... 3 BAB II TINJAUAN MUSEUM SUBAK DI TABANAN 2.1 Tinjauan Fisik Museum Subak... 6 2.1.1 Letak Museum Subak... 6 2.1.2 Fasilitas Museum Subak... 7 2.1.3 Kondisi Sekitar Museum Subak... 9 2.1.4 Materi Koleksi Museum Subak... 9 2.2 Tinjauan Non Fisik Museum Subak... 16 2.2.1 Jumlah Staf dan Struktur Organisasi Museum Subak... 16 2.2.2 Waktu Oprasional Museum Subak... 17 2.2.3 Data Kunjungan Museum Subak... 17 2.3 Tinjauan Potensi, Permasalahan dan Rekomendasi... 18 2.3.1 Potensi Museum Subak... 18 2.3.2 Permasalahan dan Rekomendasi Museum Subak... 19 2.4 Kesimpulan Potensi, Permasalahan dan Rekomendasi Museum Subak... 21 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Pengertian Relokasi... 23 3.2 Pengertian Museum... 25 3.3 Sejarah Perkembangan Museum... 25 3.4 Tugas, Fungsi dan Tujuan Museum... 27 Relokasi Museum Subak iv

3.4.1 Tugas Museum... 27 3.4.2 Fungsi Museum... 27 3.4.3 Tujuan Museum... 27 3.5 Jenis Museum... 28 3.6 Persyaratan Museum... 29 3.6.1 Persyaratan Lokasi... 29 3.6.2 Persyaratan Bangunan... 30 3.6.3 Persyaratan Koleksi... 31 3.6.4 Persyaratan Peralatan Museum... 32 3.6.5 Persyaratan Personal dan Pengelolaan... 32 3.7 Tinjauan Khusus Museum... 33 3.7.1 Lobby... 33 3.7.2 Ruang Pamer... 34 3.7.3 Sirkulasi Museum... 39 3.7.4 Hubungan Sirkulasi dengan Ruang Pamer... 40 3.8 Tinjauan Subak... 42 3.8.1 Pengertian Subak... 42 3.8.2 Sejarah Subak... 43 3.8.3 Sistem Irigasi Subak... 44 3.9 Tinjauan Obyek Sejenis... 45 3.9.1 Museum Gunungapi Batur... 45 3.9.2 Museum Pasifika... 51 3.9.3 Museum Radyapustaka... 55 3.9.4 Kesimpulan Tinjauan Obyek Sejenis... 59 3.10 Spesifikasi Umum Museum... 59 3.10.1 Fungsi Museum... 59 3.10.2 Tujuan Museum... 60 3.10.3 Sistem Pengelolaan Museum... 60 3.10.4 Klasifikasi Fasilitas... 60 3.10.5 Lokasi Museum... 61 Relokasi Museum Subak v

BAB IV STUDI RELOKASI MUSEUM SUBAK DITABANAN 4.1 Kondisi Kabupaten Tabanan... 62 4.2 Kunjungan Wisatawan ke Kabupaten Tabanan... 63 4.2.1 Daya Tarik Wisata Kabupaten Tabanan... 64 4.2.2 Jalur Pariwisata Kabupaten Tabanan... 65 4.3 Kesimpulan Relokasi Museum Subak... 65 4.4 Spesifikasi Khusus... 66 4.4.1 Pengertian Relokasi Museum Subak... 67 4.4.2 Tujuan dan Sasaran Proyek... 67 4.4.3 Fungsi... 68 4.4.4 Bentuk Layanan... 68 4.4.5 Status Kepemilikan... 69 4.4.6 Lokasi... 70 BAB V TEMA, PROGRAM DAN KONSEP PERANCANGAN MUSEUM SUBAK 5.1 Tema Rancangan... 71 5.1.1 Pendekatan Tema... 71 5.1.2 Rumusan Tema... 72 5.1.4 Perwujudan Tema... 72 5.2 Program Perancangan... 73 5.2.1 Program Fungsional... 73 5.2.2 Pengelompokan Ruang... 78 5.2.3 Program Performansi... 79 5.2.3 Program Arsitektural... 84 5.2.4 Hubungan Ruang... 91 5.2.5 Sirkulasi Ruang... 94 5.2.6 Organisasi Ruang... 95 5.2.7 Program Tapak... 96 5.3 Konsep Perancangan Tapak... 107 5.3.1 Konsep Entrance Tapak... 107 5.3.2 Konsep Zonning Tapak... 109 5.3.3 Konsep Bentuk Massa... 110 Relokasi Museum Subak vi

5.3.4 Konsep Pola Massa dan Orientasi... 111 5.3.5 Konsep Pola Sirkulasi Tapak... 113 5.3.6 Konsep Parkir... 114 5.3.7 Konsep Ruang Luar... 116 5.3.8 Konsep Utilitas Tapak... 118 5.4 Konsep Perancangan Bangunan... 120 5.4.1 Konsep Entrance Bangunan... 120 5.4.2 Konsep Zonning Bangunan... 121 5.4.3 Konsep Pola Sirkulasi Dalam Bangunan... 122 5.4.4 Konsep Tampilan Bangunan... 124 5.4.5 Konsep Ruang Dalam... 125 5.4.6 Konsep Sistem Struktur... 126 5.4.7 Konsep Utilitas Bangunan... 128 DAFTAR PUSTAKA... 134 Relokasi Museum Subak vii

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Peta Lokasi Museum Subak... 6 Gambar 2.2 Fasilitas Museum Subak... 8 Gambar 2.3 Ruang Pamer Museum Subak... 16 Gambar 2.4 Struktur Organisasi Museum Subak... 16 Gambar 2.5 Diagram Kunjungan Museum Subak... 17 Gambar 3.1 Struktur Organisasi Pengelola Museum... 33 Gambar 3.2 Panil Kayu... 35 Gambar 3.3 a) Vitrin tunggal, b) Vitrin Ganda... 35 Gambar 3.4 Vitrin Tepi... 36 Gambar 3.5 Vitrin Tengah... 36 Gambar 3.6 Vitrin Sudut... 36 Gambar 3.7 Pedestal atau Alas Koleksi... 37 Gambar 3.8 Bentuk-bentuk Pedestal... 37 Gambar 3.9 Skema Sirkulasi Pengunjung Museum... 39 Gambar 3.10 Skema Sirkulasi Koleksi Museum... 40 Gambar 3.11 Pola Hubungan Sirkulasi dan Ruang Pamer... 40 Gambar 3.12 Foto Persawahan di Bali... 43 Gambar 3.13 Fasad Gunungapi Batur... 45 Gambar 3.14 Letak Lobby Museum... 46 Gambar 3.15 Lobby Museum Gunungapi Batur... 46 Gambar 3.16 Bagian Informasi Museum Gunungapi Batur... 47 Gambar 3.17 Prasarasan audiovisual museum... 47 Gambar 3.18 Pedestal pada ruang pamer... 48 Gambar 3.19 Diorama fauna Batur... 48 Gambar 3.20 Rest area museum... 49 Gambar 3.21 Ruang Audiovisual... 49 Gambar 3.22 Parkir & Gift store... 50 Gambar 3.23 Ramp luar bangunan... 50 Gambar 3.24 Maket Museum Gunungapi Batur... 51 Relokasi Museum Subak viii

Gambar 3.25 Fasad Museum Pasifika... 52 Gambar 3.26 Halaman Tengan Museum Pasifika... 53 Gambar 3.27 Denah Museum Pasifika... 54 Gambar 3.28 Galeri Museum Pasifika... 54 Gambar 3.29 Galeri Museum Pasifika2... 55 Gambar 3.30 Pintu Masuk Museum Radyapustaka... 57 Gambar 3.31 Koleksi Keramik Museum Radyapustaka... 57 Gambar 3.32 Koleksi Gamelan Museum Radyapustaka... 58 Gambar 3.33 Perpustakaan Museum Radyapustaka... 58 Gambar 4.1 Peta Orientasi Kabupaten Tabanan... 62 Gambar 4.2 Peta Jalur Pariwisata Kabupaten Tabanan... 65 Gambar 4.3 Struktur Organisasi Museum Subak... 69 Gambar 5.1 Hubungan Ruang Utama... 88 Gambar 5.2 Hubungan Ruang Penunjang... 88 Gambar 5.3 Hubungan Ruang Service... 89 Gambar 5.4 Sirkulasi Civitas Museum Subak... 90 Gambar 5.5 Organisasi Ruang Museum Subak... 91 Gambar 5.6 Alternatif Site Museum Subak... 93 Gambar 5.7 Lokasi Site... 95 Gambar 5.8 Batas-batas Site... 96 Gambar 5.9 Topografi, Geologi dan Hidrolgi Tapak... 96 Gambar 5.10 Iklim Tapak... 97 Gambar 5.11 Jalan Pada Tapak... 98 Gambar 5.12 Kebisingan Tapak... 99 Gambar 5.13 Utilitas pada Tapak... 100 Gambar 5.14 BUA Tapak... 100 Gambar 5.15 View Tapak... 101 Gambar 5.16 Alternatif 1 Konsep Entrance... 103 Gambar 5.17 Alternatif 2 Konsep Entrance... 104 Gambar 5.18 Zonning Tapak Alternatif 1... 105 Gambar 5.19 Zonning Tapak Alternatif 2... 105 Relokasi Museum Subak ix

Gambar 5.20 Bentuk Bangunan Alternatif 1... 106 Gambar 5.21 Bentuk Bangunan Alternatif 2... 107 Gambar 5.22 Kesimpulan Bentuk Massa... 107 Gambar 5.23 Pola Massa dan Orientasi Alternatif 1... 108 Gambar 5.24 Pola Massa dan Orientasi Alternatif 2... 108 Gambar 5.25 Konsep Pola Sirkulasi Tapak... 110 Gambar 5.26 Konsep Parkir Alternatif 1... 111 Gambar 5.27 Konsep Parkir Alternatif 2... 111 Gambar 5.28 Kesimpulan Konsep Parkir... 112 Gambar 5.29 Pohon Trembesi, Ketapang, dan Palem... 112 Gambar 5.30 Patung Dewi Sri, Lampu Taman, Bangku Taman, Kolam... 113 Gambar 5.31 Konsep Ruang Luar... 113 Gambar 5.32 Utilitas ke dalam Tapak... 114 Gambar 5.33 Skema Distribusi Air Besih... 115 Gambar 5.34 Skema Distribusi Listrik... 115 Gambar 5.35 Skema Aliran Irigasi Museum Outdoor... 115 Gambar 5.36 Skema Distribusi Sampah... 115 Gambar 5.37 Konsep Entrance Bangunan... 117 Gambar 5.38 Konsep Zonning Bangunan... 118 Gambar 5.39 Sirkulasi Bangunan Utama... 119 Gambar 5.40 Sirkulasi Bangunan Pengunjung... 119 Gambar 5.41 Konsep Tampilan Bangunan... 120 Gambar 5.42 Ruang Dalam Museum... 121 Gambar 5.43 Ruang Dalam Pengelola... 122 Gambar 5.44 Pondasi footplat & pondasi menerus... 123 Gambar 5.45 Supper Struktur Kolom & Balok... 123 Gambar 5.46 Pencahaayaan pada ruangan... 124 Gambar 5.47 Penghawaan Pada Ruangan... 124 Gambar 5.48 Konsep Penyediaan Air Bersih... 125 Gambar 5.49 Konsep Saluran Air kotor, Air Buangan dan Air hujan... 125 Gambar 5.50 Konsep Sistem Pemadam Kebakaran... 126 Relokasi Museum Subak x

Gambar 5.51 Konsep Penangkal Petir... 127 Gambar 5.52 Konsep Keamanan... 127 Gambar 5.53 Konsep Sistem Transportasi Vertical... 128 Gambar 5.54 KonsepSistem Akustik... 128 Relokasi Museum Subak xi

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Benda Koleksi Museum Subak... 10 Tabel 4.1 Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Bali 2010-2014... 61 Tabel 4.2 Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Tabanan 2010-2014... 61 Tabel 4.3 Jumlah Kunjungan Wisnu & Wisman Kabupaten Tabanan Tahun 2013... 62 Tabel 5.1 Aktivitas dan Kebutuhan Ruang Pengunjung... 72 Tabel 5.2 Aktivitas dan Kebutuhan Ruang Pengelola... 73 Tabel 5.3 Pengelompokan Ruang Museum Subak... 75 Tabel 5.4 Sifat Ruang Museum Subak... 76 Tabel 5.5 Persyaratan Ruang Museum Subak... 77 Tabel 5.6 Kapasitas Pengelola Museum Subak... 81 Tabel 5.7 Tabel Besaran Ruang Museum Subak... 84 Tabel 5.8 Pembobotan Kriteria Pemilihan Tapak... 95 Tabel 5.9 Pembobotan Kriteria Alternatif Tapak... 95 Tabel 5.10 Frekuensi Kendaraan Jl Babahan-Senganan... 99 Relokasi Museum Subak xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dijuluki negara agraris karena sebagian besar masyarakatnya bertani. Salah satu daerah di Indonesa yang memiliki sumber daya pertanian cukup unik dalam sistem pertaniannya adalah Bali, yang terkenal dengan sistem management pengelolaan pertanian yaitu Subak. Kata Subak merupakan sebuah kata yang berasal dari bahasa Bali, kata tersebut pertama kali dilihat di dalam prasasti Pandak Bandung yang memiliki angka tahun 1072 M. Kata subak tersebut mengacu kepada sebuah lembaga sosial dan keagamaan yang unik, memiliki pengaturan tersendiri, asosiasi-asosiasi yang demokratis dari petani dalam menetapkan penggunaan air irigasi untuk pertumbuhan padi. Subak bagi masyarakat Bali tidak hanya sekedar sistem irigasi, tetapi juga merupakan konsep kehidupan bagi rakyat Bali itu sendiri. (BaliGlory.2016) Subak di Bali yang memiliki luas kurang lebih 20.000 ha yang terdiri atas beberapa subak yang berada di 5 kabupaten, yaitu kabupaten Badung, Bangli, Buleleng, Gianyar, dan Tabanan. Salah satu daerah yang memiliki Subak terluas Di Bali adalah Kabupaten Tabanan maka dari itu Tabanan dijuluki sebagai daerah Lumbung Beras. Atas dasar pertimbangan tersebut dan demi untuk mempertahankan dan melestarikan Subak di Bali maka timbul gagasan dari seorang ahli adat dan agama di Bali yang bernama I Gusti Ketut Kaler pada tanggal 17 Agustus 1975, yang kemudian ide ini menjadi konsep untuk pendirian Museum Subak. Museum Subak Tabanan diresmikan oleh Gubernur Bali Prof. Dr. Ida Bagus Mantra pada tanggal 13 Oktober 1981. Pada Museum subak terdapat bangunan museum utama dan bangunan museum terbuka. Bangunan museum utama, yang terdiri dari bangunan suci dengan kuil Padmasana, Bedugul, dan yang lainnya. Bangunan museum terbuka, dimanifestasikan sebagai Subak Mini, yang digunakan sebagai kegiatan demonstrasi Subak, mulai dari sistem irigasi dan aktivitas kegiatan petani di sawah. (UPTD Museum Subak.2011) Relokasi Museum Subak 1

Usaha untuk mempertahankan dan melestarikan Subak di Bali tidak hanya sebatas pendirian Museum Subak. Salah satu upaya yang di lakukan pemerintah terhadap kelestarian Subak adalah dengan diakuinya Subak di Bali sebagai Warisan Budaya dunia UNESCO - The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization. Pengakuan tersebut dapat diwujudkan setelah perjuangan pemerintah Republik Indonesia selama kurang lebih 12 tahun. Tepat pada tanggal 29 Juni 2012, Pengusulan Subak telah disetujui, diakui dan ditetapkan/disahkan sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO dalam sidang ke-36 Komite Warisan Dunia UNESCO di kota Saint Peterburg, Rusia. Penetapan sebagai Warisan Budaya Dunia ini disambut baik oleh pemerintah dan masyarakat Bali. (BaliGory.2016) Namun apresiasi yang diraih oleh Subak pada tahun 2012 tidak sejalan dengan properti yang didirikan untuk menjaga dan melestarikan subak yaitu Museum Subak. Setelah 35 tahun Museum Subak diresmikan kondisinya kini tidak mengalami perkembangan dikarenakan dengan terbatasnya lahan pada lokasi saat ini.. Hal ini disebabkan oleh lokasi museum yang tidak lagi strategis berada di tengah perkembangan modern pusat kota Tabanan yang tentu saja jauh dari destinasi pariwisata di Kabupaten Tabanan. Untuk membangkitkan kembali dan mengembangkan fasilitas Museum Subak perlu dilakukan upaya terhadap Museum Subak. Salah satunya dengan merelokasinya ke lahan baru yang mencukupi, mendukung fungsi dan berhubungan dengan Museum Subak itu sendiri. Juga menambahkan fasilitas yang tentunya menunjang daya tarik dari Museum Subak pada lahan yang mencukupi tanpa mengurangi visi dari museum subak itu sendiri yakni sebagai pusat penyelidikan ilmiah dan dokumentasi, sebagai tempat penyaluran ilmu, tempat perkenalan budaya, tempat untuk menikmati seni dan budaya objek umumnya. Atas dasar pertimbangan tersebut museum subak perlu untuk relokasi dan didesign kembali agar dapat memberikan manfaatnya sebagaimana mestinya dan menjadi salah salah satu sarana rekreasi di daerah Tabanan. Relokasi Museum Subak 2

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas dapat di tarik rumusan masalah sebagai berikut : 1. Di mana lokasi yang baik untuk merelokasi museum subak di Tabanan? 2. Fasilitas apa saja yang akan ditambahkan untuk menarik minat pengunjung ke Museum Subak 3. Bagaimana program, konsep dan perancangan Museum Subak yang diperbaharui? 1.3 Tujuan Penulisan 1. Menemuka lokasi yang baru dan idieal untuk Museum Subak 2. Menambahkan fasilitas guna menarik minat pengunjung ke Museum Subak. 3. Merancang program dan konsep perncangan Museum Subak yang baru. 4. Menjadikan museum subak sebagai tempat yang multifungsi dari aspek pendidikan, pariwisata dan warisan budaya 5. Mengembalikan eksistensi Museum subak di mata masyarakat dan wisatawan 1.4 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam pengumpulan data tentang Museum Subak serta permasalahan-permasalahan yang ada, dilakukan dengan tahapan tahapan berikut : Pengumpulan data, Pengolahan data, dan penyimpulan data. 1. Pengumpulan Data Dalam tahap pengumpulan data, terbagi menurut sumbernya menjadi dua, yaitu: A. Data primer Data primer adalah data yang langsung didapat dari sumbernya, data primer dapat diperoleh dengan langkah langkah sebagai berikut : Relokasi Museum Subak 3

a) Observasi Obsevasi dilakukan dengan cara pengamatan secara langsung pada fasilitas sejenis untuk mendapatkan gambaran tentang fasilitas yang dibutuhkan pada sebuah Museum b) Wawancara Wawancara dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab langsung dengan narasumber yang terkait dengan Museum Subak dan yang mengelola Museum Subak itu sendiri yaitu Kepala UPTD Museum Subak dan beberapa staf senior di Museum Subak. B. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang didapat dari pihak lain. Data sekunder dapat diperoleh dengan langkah langkah sebagai berikut : a) Studi Literatur Pengumpulan data melalui studi literatur ini dapat digunakan sebagai data penunjang untuk proses perencanaan dan perancangan kedepannya, berupa buku, jurnal, internet, brosur dan lainya yang terkait dengan Museum Subak b) Studi Banding Studi Banding dilakukan dengan cara pengamatan secara langsung terhadap sebuah fasilitas atau objek sejenis yang sudah ada ataupun melalui data dari internet demi mendapatakan data berupa informasi mengenai kebutuhan kebutuhan serta masalah masalah yang ada agar dapat dikembangkan pada saat proses perencanaan. Obyek yang digunakan sebagai studi adalah Museum Gunungapi Batur, Museum Pasifika, Museum Radyapustaka. 2. Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan pada data data yang telah terkumpul untuk memperoleh suatu informasi yang akan digunakan untuk pertimbangan Relokasi Museum Subak 4

perencanaan dan perancangannya. Teknik pengolahan data ini terdiri dari Kompilasi data dan analisis data. A. Kompilasi data Kompilasi data merupakan teknik pengolahan data dengan cara pemilihan dan pengelompokan data berdasarkan jenis, kriteria dan hubungan keterkaitannya. B. Analisis data Analisis data merupakan teknik pengolahan data dengan beberapa pendekatan pendekatan, yaitu : a. Kualitatif, merupakan analisa data melalui proses deskripsi yang kemudian ditransformasikan ke dalam skala yang lebih sempit dan mudah dimengerti, seperti dalam bentuk diagram ataupun skema b. Kuantitatif, merupakan analisa data melalui perhitungan yang bersifat baku karena menggunakan suatu perincian yang terskala. c. Komparatis, yaitu membandingkan teori pada literatur dengan kenyataan yang ada sehingga menemukan pemecahan permasalahan. 3. Penyimpulan data Penyimpulan data merupakan teknik penarikan kesimpulan yang digunakan dalam penyusunan laporan ini adalah sebagai berikut : A. Deduksi Pengambilan keputusan dilakukan dari hal-hal yang bersifat umum menuju hal-hal yang bersifat khusus B. Induksi Pengambilan keputusan dilakukan dari hal-hal yang bersifat khusus menuju hal-hal yang bersifat umum. Relokasi Museum Subak 5