OPTIMASI PENENTUAN KONSENTRASI URANIUM DENGAN METODA POTENSIOMETRI

dokumen-dokumen yang mirip
KUALIFIKASI ALAT POTENSIOMETER METROHM 682 UNTUK PENENTUAN KADAR URANIUM

PENGARUH UNSUR Al, Mg, DAN Na PADA ANALISIS URANIUM SECARA POTENSIOMETRI

PENGARUH UNSUR AL DAN MO TERHADAP HASIL ANALISIS URANIUM DALAM PELAT ELEMEN BAKAR U-MO/AL DENGAN METODE POTENSIOMETRI

ANALISIS KADAR URANIUM DALAM YELLOW CAKE DENGAN TITRASI SECARA POTENSIOMETRI

PENENTUAN EFISIENSI EKSTRAKSI URANIUM PADA PROSES EKSTRAKSI URANIUM DALAM YELLOW CAKE MENGGUNAKAN TBP-KEROSIN

ANALISIS KADAR URANIUM DAN IMPURITAS DALAM PADUAN U-7MO-XTI DAN U-7MO-XZR

PEMUNGUTAN URANIUM DARI LIMBAH URANIUM CAIR HASIL PROSES DENGAN TEKNIK PENGENDAPAN

ANALISIS KADAR URANIUM DAN UNSUR PENGOTOR DI DALAM SERBUK AUK DAN UO 2

PENGARUH KANDUNGAN URANIUM DALAM UMPAN TERHADAP EFISIENSI PENGENDAPAN URANIUM

PENENTUAN NILAI LIMIT DETEKSI DAN KUANTISASI ALAT TITRASI POTENSIOMETER UNTUK ANALISIS URANIUM

ANALISIS SERBUK UMO UNTUK PEMBUATAN PELAT ELEMEN BAKAR DENGAN TINGKAT MUAT TINGGI

VALIDASI METODE UNTUK ANALISIS KANDUNGAN URANIUM MENGGUNAKAN POTENSIOMETER T-90

PROSES RE-EKSTRAKSI URANIUM HASIL EKSTRAKSI YELLOW CAKE MENGGUNAKAN AIR HANGAT DAN ASAM NITRAT

Pemungutan Uranium Dalam Limbah Uranium Cair Menggunakan Amonium Karbonat

PENENTUAN KONSENTRASI SULFAT SECARA POTENSIOMETRI

ANALISIS UNSUR PENGOTOR Fe, Cr, DAN Ni DALAM LARUTAN URANIL NITRAT MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM

PENENTUAN KADAR URANIUM DALAM SERBUK UO 2 DARI YELLOW CAKE SECARA POTENSIOMETRI DAN GRAVIMETRI

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

Ngatijo, Pranjono, Torowati, Waringin Margi Yusmaman

UJI FUNGSI COMBINED Pt-RING ELECTRODE METROHM

Bab III Metodologi Penelitian

ANALISIS KOMPOSISI KIMIA SERBUK HASIL PROSES HYDRIDING-DEHYDRIDING PADUAN U-Zr

Metodologi Penelitian

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN KADAR URANIUM DALAM SERBUK URANIUM CARBIDA DENGAN TITROPROCESSOR

PENGUJIAN KADAR AIR, RASIO DIU, KANDUNGAN F DAN CL, DAN KEKASARAN PERMUKAAN PELET UOz SINTER

PENYIAPAN LARUTAN URANIL NITRAT UNTUK PROSES KONVERSI KIMIA MELALUI EVAPORASI

Air dan air limbah - Bagian 22: Cara uji nilai permanganat secara titrimetri

KUALIFIKASI AIR TANGKI REAKTOR (ATR) KARTINI BERDASARKAN DATA DUKUNG METODA NYALA SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SSA) DAN ION SELECTIVE ELECTRODE (ISE)

PROSES PEMURNIAN YELLOW CAKE DARI LIMBAH PABRIK PUPUK

KUALIFIKASI AIR TANGKI REAKTOR (ATR) KARTINI BERDASARKAN DATA DUKUNG METODA NYALA SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SSA) DAN ION SELECTIVE ELECTRODE (ISE)

3 METODOLOGI PENELITIAN

Udara ambien Bagian 8: Cara uji kadar oksidan dengan metoda neutral buffer kalium iodida (NBKI) menggunakan spektrofotometer

Lampiran. Lampiran I. Rancangan Percobaan. Laaitan standar formaldehid. Sampel 2 macam. Persiapan sampel dengan. Penentuan Panjang gelombang optimum

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

EKSTRAKSI STRIPPING URANIUM MOLIBDENUM DARI GAGALAN PRODUKSI BAHAN BAKAR REAKTOR RISET

BAB III METODE PENELITIAN

Catatan : Jika ph H 2 O 2 yang digunakan < 4,5, maka ph tersebut harus dinaikkan menjadi 4,5 dengan penambahan NaOH 0,5 N.

Air dan air limbah Bagian 2: Cara uji kebutuhan oksigen kimiawi (KOK) dengan refluks tertutup secara spektrofotometri

Air dan air limbah Bagian 19: Cara uji klorida (Cl - ) dengan metode argentometri (mohr)

ANALISIS KANDVNGAN PENGOTOR DALAM PELET VOz SINTER

KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN URANIUM TOTAL DALAM LARUTAN PEB U3Sh-AI PASCA IRRADIASI MENGGUNAKAN METODE TITROPROSESSOR

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian

Pupuk kalium sulfat SNI

ANALISIS NEODIMIUM MENGGUNAKAN METODA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

MODIFIKASI METODA ASTM UNTUK ANALISIS URANIUM DENGAN KONSENTRASI 1 gu/l MENGGUNAKAN TITROPROSESOR

BAB V METODELOGI. 5.1 Pengujian Kinerja Alat. Produk yang dihasilkan dari alat pres hidrolik, dilakukan analisa kualitas hasil meliputi:

Metodologi Penelitian

BAB 3 BAHAN DAN METODE. - Buret 25 ml pyrex. - Pipet ukur 10 ml pyrex. - Gelas ukur 100 ml pyrex. - Labu Erlenmeyer 250 ml pyex

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Tempat Penenlitian. Sampel yang diambil berupa tanaman MHR dan lokasi pengambilan

BAB 3 ALAT DAN BAHAN. 1. Gelas ukur 25mL Pyrex. 2. Gelas ukur 100mL Pyrex. 3. Pipet volume 10mL Pyrex. 4. Pipet volume 5mL Pyrex. 5.

BAB III METODE PERCOBAAN. dilakukan di Laboratorium PDAM Tirtanadi Deli Tua yang berada di Jalan

ISSN , A'NALISIS ZIRKONI{l

MODUL 2 PENENTUAN KADAR ASAM ASKORBAT DALAM YOU C Kurnia Sandwika Henry Liyanto Ignatio Glory

A. JUDUL PERCOBAAN Pembuatan Larutan Standar KmnO4 dan Penetapan Campuran Fe 2+ dan Fe 3+. B. TUJUAN PERCOBAAN Pada akhir percobaan mahasiswa dapat

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK I PERCOBAAN VI TITRASI REDOKS

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian

PENENTUAN KADAR URANIUM DALAM PEB U3Siz-AI PASCA IRRADIASI MELALUI PEMISAHAN PENUKAR ANION DENGAN METODA SPEKTROMETER ALPHA

BAB III METODE PENELITIAN

Preparasi Sampel. Disampaikan pada Kuliah Analisis Senyawa Kimia Pertemuan Ke 3.

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

Pupuk amonium sulfat

PENENTUAN KADAR BESI DALAM TABLET MULTIVITAMIN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM DAN UV-VIS

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November 2014 sampai dengan bulan

Desikator Neraca analitik 4 desimal

Bab III Metodologi. III. 2 Rancangan Eksperimen

Lampiran 1. Prosedur pengukuran nitrogen dan fosfat dalam air.

PENENTUAN RASIO O/U SERBUK SIMULASI BAHAN BAKAR DUPIC SECARA GRAVIMETRI

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Maret Mei Sampel Salvinia

BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan Oktober 2011 di

BAB V METODOLOGI. Tahap pelaksanaan percobaan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu : memanaskannya pada oven berdasarkan suhu dan waktu sesuai variabel.

Lampiran 1. Prosedur Analisis

PELINDIAN PASIR BESI MENGGUNAKAN METODE ELEKTROLISIS

PENYISIHAN KESADAHAN dengan METODE PENUKAR ION

VERIFIKASI METODA GRAVIMETRI UNTUK PENENTUAN THORIUM

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Air dan air limbah Bagian 9: Cara uji nitrit (NO 2 _ N) secara spektrofotometri

BAB V METODOLOGI. Pada tahap ini, dilakukan pengupasan kulit biji dibersihkan, penghancuran biji karet kemudian

PENENTUAN DAYA SERAP ARANG AKTIF TEKNIS TERHADAP IODIUM SECARA POTENSIOMETRI

PEMUNGUTAN URANIUM DI DALAM KERAK CaF2 DENGAN PELARUT ASAM NITRAT

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 3: Oksida-oksida sulfur (SO X ) Seksi 2: Cara uji dengan metoda netralisasi titrimetri

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

PENGARUH KONSENTRASI URANIUM DALAM PROSES ELEKTRODEPOSISI HASIL EKSTRAKSI DENGAN TBPjOK

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KIMIA FISIKA I. Disusun oleh : Dr. Isana SYL, M.Si

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian

ANALISIS KALSIUM DEN CAN METODA POTENSIOMETRI

PRAKTIKUM POTENSIOMETRI DAN PH METRI. Laporan. disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Instrumentasi Analitik. Oleh.

SNI Standar Nasional Indonesia

IDENTIFIKASI LOGAM-LOGAM BERAT Fe, Cr, Mn, Mg, Ca, DAN Na DALAM AIR TANGKI REAKTOR DENGAN METODE NYALA SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SAA)

BAB III METODE PENELITIAN. laboratorium jurusan pendidikan biologi Universitas Negeri Gorontalo. Penelitian

PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201

Blanching. Pembuangan sisa kulit ari

Lampiran 1. Laporan Hasil Pengujian Residu Pestisida

BAB IV METODE PENELITIAN. 4.1 Sampel. Sampel yang digunakan adalah tanaman nilam yang berasal dari Dusun

Metodologi penelitian disusun berdasarkan diagram alir penelitian seperti terlihat

Transkripsi:

Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 ISSN 0854-5561 OPTIMASI PENENTUAN KONSENTRASI URANIUM DENGAN METODA POTENSIOMETRI lis Haryati ABSTRAK OPTIMASI PENENTUAN KONSENTRASI URANIUM DENGAN METODA POTENSIOMETRI. Telah dilakukan kegiatan optimasi penentuan konsentrasi uranium dalam larutan uranil nitrat dengan metoda potensiometri. Optimasi menggunakan larutan uranil nitrat dengan variasi konsentrasi larutan uranil nitrat mulai dari 50 ppm sampai dengan 5000 ppm. Tujuan optimasi ini adalah untuk mengetahui ketelitian dan akurasi peralatan potensiometer serta metoda yang digunakan dalam analisis uranium pada rentang konsentrasi antara 50 ppm sampai dengan 5000 ppm. Hasil analisis menunjukkan bahwa larutan cuplikan dengan konsentrasi antara 50 ppm sampai dengan 3000 ppm akurasinya dibawah 95% dan ketelitian diatas 2,5%. sedangkan larutan cuplikan dengan konsentrasi 4000 ppm dan 5000 ppm akurasinya berturut-turut 95,14% dan 99,45% dan ketelitian 1,57% dan 0,5%. Hasil analisis cuplikan uranium secara titrasi potensiometri optimum pad a konsentrasi 4000 ppm dan 5000 ppm, sedangkan cuplikan uranium dengan konsentrasi = 3000 ppm akurasinya di bawah 95% dan ketelitian analisis diatas 2,5%. Kata kunci: Optimasi, analisis uranium, potensiometri. PENDAHULUAN Untuk mengetahui unjuk kerja peralatan dan prosedur analisis maka perlu dilakukan optimasi metode yang digunakan untuk analisis kadar uranium. Optimasi metode adalah suatu proses untuk.mengkonfirmasikan bahwa suatu metode mempunyai unjuk kerja yang konsisten, sesuai dengan yang dikehendaki. Optimasi dilakukan untuk mendapatkan kondisi optimum pengukuran sehingga diperoleh hasil analisis yang mempunyai ketelitian dan akurasi tinggi. Pada kegiatan ini optimasi penentuan konsentrasi uranium dilakukan dengan cara memvariasi konsentrasi uranium dalam cuplikan menggunakan metoda titrasi potensiometri Davies Gray. Variasi konsentrasi cuplikan yang difunakan berturut-turut 50 ppm, 100 ppm, 500 ppm, 1000 ppm, 2000 ppm, 3000 ppm, 4000 ppm, dan 5000 ppm. Analisis kadar uranium di dalam serbuk U30a dilakukan secara titrasi potensiometri metoda Davies-Gray. Cuplikan U dalam bentuk ion U02+ direduksi lebih dahulu menjadi ion U4+ di dalam medium asam fosfat pekat dengan bantuan penambahan ion besi Fe2+ dalam jumlah berlebihan sebagai reduktor. Kelebihan Fe2+ dioksidasi secara selektif oleh asam nitrat dengan bantuan molibdenum tanpa mempengaruhi ion U4+. Selanjutnya ion U4+ dioksidasi dengan larutan standar K2Cr207 secara akurat diikuti perubahan potensial larutan hingga melampaui titik ekivalennya. Dengan bantuan potensiometer-titraliser, perubahan potensial dapat diikuti secara elektronik hingga letak titik ekivalen secara akurat dapat dipastikan. (1,2,3) Kadar uranium, ketelitian dan akurasi dihitung dengan rumus sebagai berikut : Perhitungan kadar uranium dengan menggunakan rumus : VT x 3,2134xVLx F Kadar U = X 100% v C x B C x 1000... (1) 168

Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 ISSN 0854-5561 Oimana VT: Volume Titran, ml VC : Volume Contoh, ml BC : Berat Contoh, gram VL : Volume labu takar, ml F : Faktor Koreksi 3,2134 : BM/Valensi x Cont K2Cr207 Perhitungan Presisi/ketelitian analisis dengan menggunakan rumus RSO = SO I hasil rata-rata analisis X 100% Oimana RSO: Relatif Standar Oeviasi Iketelitian SO : Standar Oeviasi... (2) Perhitungan Akurasi dengan rumus sebagai berikut Akurasi = hasil analisis I data sertf. x 100%... (3) TAT A KERJA 1. Bahan: Standar U308 deplesi, Asam nitrat, Asam perkhlorat, Asam amido sulfonat, Asam phospat, Fero sulfat, Vanadium sulfat, Kalium bikromat, Tri buthyl posphat, Hexana, Air bebas mineral. 2. Peralatan: Timbangan analitik, Labu ukur, Pipet ukur, Beker glass, Gelas ukur, Buret, Botol contoh, Pemanas listrik, Titroprocesor, 3..Cara kerja: a. Pembuatan larutan peraksi Larutan 1,5 M asam amidosulfonat : 146 gram asam amidosulfonat dilarutkan dalam 1 liter air bebas mineral. Larutan 1,0 M Ferro sulfat : 280 gram Fe(II)S04.7H20 dilarutkan dalam larutan 1,8 M asam sulfat,yaitu 600 ml air bebas mineral ditambah 100 ml asam sulfat pekat 95-97%, lalu ditepatkan dengan air bebas mineral menjadi satu liter. Larutan A: 4 gram ammonium heptamolybdat tetrahidrat dilarutkan dalam 400 ml air bebas mineral, ditambah 500 ml asam nitrat pekat. Kemudian ditambah 100 ml asam amidosulfonat. Larutan 0,4 g/l Vanadium dalam Larutan 4,8 M Asam Sulfat : 2150 ml air bebas mineral ditambah 125 ml asam sulfat pekat, ditambah 1 ampul titrisol 1 g/l Vanadium, kemudian ditepatkan hingga 2,5 liter dengan air bebas mineral. Larutan 0,027 N Kalium Bikromat : 1,324 gram Kalium Bikromat dilarutkan dalam satu liter air bebas mineral. b. Penyiapan larutan standar Uranium Oi timbang dengan teliti lebih kurang 0,5657 9 U308 standar kemudian larutkan dengan 15 ml asam nitrat 6M sambil dipanaskan hingga larut sempurna, lalu didinginkan. Selanjutnya dimasukkan ke dalam labu takar 100 ml dan ditepatkan hingga tanda garis dengan air bebas mineral. 169

Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 ISSN 0854-5561 c. Pengukuran kadar uranium dalam larutan standar Kedalam 7 buah gelas piala masing-masing diisi 1 mllarutan cuplikan, kemudian ditambah 10 ml air bebas mineral, 2 ml asam amide sulfonat, 16 ml asam fosfat pekat, dan 2 ml ferro sulfat, dipanaskan sampai suhu 40 C selama 1 menit sambil diaduk. Kemudian ditambah 4 ml larutan A, diaduk dengan pengaduk magnit selama tiga menit. Tambahkan 40 mllarutan Vanadium 0,4 g/i, kemudian dititrasi dengan 0,027 N kalium bikromat sampai titik ekuivalen tercapai. Kadar Uranium dihitung dengan menggunakan rumus (1) HASIL DAN PEMBAHASAN Berat serbuk uranium standar yang ditimbang seberat 0,5657 9, kemudian dilarutkan dengan asam nitrat 6 M dan ditepatkan sampai volume akhir 100 ml dengan air bebas mineral sehingga diperoleh konsentasi uranium dalam larutan sebesar 4,9897 g/l. Dari larutan induk uranium dengan konsentrasi 4,9896 g/i dibuat larutan dengan konsentrasi berturut-turut 0,0499 g/l, 0,09979 g/i, 0,49897 g/i, 0,9979 g/i, 1,9959 g/i, 2,9938 g/i, 3,9917 g/i, dan 4,9897 g/i, selanjutnya dianalisis secara titrasi potensiometri metoda Davies-Gray. Hasil analisis ditampilkan pada Tabel1 sampai dengan Tabel 7 i,,% ata 3 Tabel1. Hasil analisis larutan uranium dengan konsentrasi 0,0499 g/i : 0,308. Hasil 0,116 0,236 0,180 0,537 0,186 0,101 Analisis 0,1495 53,89 0,277 17,99 q/i Data analisis konsentrasi uranium seperti tercantum pada Tabel 1, larutan uranium dengan konsentrasi 0,0499 g/i atau 49,90 ppm menunjukkan bahwa hasil analisis berfluktuasi mulai dari 0,101 g/i sampai dengan 0,537 g/1. Hasil analisis ini tidak bagus karena terdapat penyimpangan yang besar dari yang seharusnya, hal ini ditunjukkan dengan ketelitian dan akurasi analisis yang tidak bag us yaitu sebesar 53,89% dan 17,99%. Terjadinya penyimpangan hasil analisis ini disebabkan kadar uranium dalam larutan cuplikan terlalu kecil sehingga ketelitian dan akurasinya tidak bag us. Hal ini juga disebabkan oleh batas deteksi alat atau metoda yang dipakai, walaupun masih bisa terdeteksi oleh alat tetapi hasil analisis menyimpang jauh daari nilai sebenarnya. 170

ISSN 0854-5561 Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 Tabel 2. Hasil analisis larutan uranium dengan konsentrasi 0,09979 g/l ta-rata rasi, SO,% 42 35 67 Hasil0,272 0,471 0,229 0,149 0,164 0,207 0,228 0,1077 Analisis 43,82 0,246 40,61q/I Oemikian pula dengan hasil analisis cuplikan uranium dengan kadar 0,09979 g/i, 0,49897 g/i, 0,9979 g/i, 1,9959 gr/i, 2,9938 g/i seperti tercantum pada Tabel 2 sampai dengan Tabel 5 menunjukkan hasil analisis yang kurang teliti dan akurat, yaitu ketelitiannya diatas 2,5% dan akurasinya dibawah 95%. Ketidakakuratan hasil analisis ini juga disebabkan oleh metoda analisis yang mensyaratkan bahwa kandungan uranium dalam alikot berada pad a kisaran 40 mg uranium, sedangkan pad a cuplikan yang dianalisis kandungan uraniumnya berturut-tuirut 0,09 mg, 0,49 mg, 0,99 mg, 1,99 mg, dan 2,99 mg. Tabel 3. Hasil analisis larutan uranium dengan konsentrasi 0,49897 g/i rasi, ta-rata SO,% 24 56 37 Hasil0,797 0,642 0,538 0,580 0,610 0,576 0,795 0,1058 Analisis 16,32 0,648 76,97q/l Tabel 4. Hasil analisis larutan uranium dengan konsentrasi 0,9979 g/i ta-rata SO,% asi, 24 35 67 Hasil1,205 1,375 1,152 1,216 1,328 1,284 1,238 0,0769 Analisis 6,12 1,257 79,40q/I 171

Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 ISSN 0854-5561 Tabel 5. Hasil analisis larutan uranium dengan konsentrasi 1,9959 g/l i, rata,%% 1 HasH2,158 2,099 2,272 2,285 2,112 2,101 2,106 0,0822 Analisis 2,162 3,80 92,32q/I Tabel 6. Hasil analisis larutan uranium dengan konsentrasi 2,9938 g/l Oi, rata,%% 1 '5 HasH3,130 3,215 3,235 3,194 3,234 3,162 0,0484 3,273 Analisis 3,206 1,51 93,38q/I Namun larutan cuplikan dengan kadar uranium 3,9917 g/i atau 3991,7 ppm dan 4,9897 g/i atau 4989,7 ppm seperti tercantum pada Tabel 7 dan Tabel 8 menunjukkan hasil analisis yang bagus. Hal ini ditunjukkan oleh ketelitian dan akurasi hasil analisis yang mendekati nilai sebenarnya yaitu ketelitian sebesar 1,57% dan akurasi sebesar 95,14 % untuk cuplikan dengan kadar uranium 3991,7 ppm dan ketelitian sebesar 0,50% dan akurasi sebesar 99,45% untuk cuplikan dengan kadar uranium 4989,7 ppm. Tabel 7. Hasil analisis larutan uranium dengan konsentrasi 3,9917 g/i -rata Oi,, % 1 Hasil4,294 4,248 4,154 4,108 4,162 4,240 4,163 0,0658 Analisis 4,196 1,57 95,14q/I 172

ISSN 0854-5561 Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 Tabel 8. Hasil analisis larutan uranium dengan konsentrasi 4,9897 g/ ta-rata asi, SO,% 67 23 45 Hasil5,055 4,991 4,989 5,045 5,015 5,006 5,021 0,0253 Analisis 0,50 5,017 99,45q/I Pada Tabel 9 terlihat bahwa hasil analisis uranium dengan kadar 49,9 ppm sampai dengan 2993,79 ppm menunjukkan bahwa akurasi dan ketelitian hasil analisis tidak bagus dimana akurasi dibawah 95% dan ketelitian diatas 2,5%. Untuk cuplikan dengan kadar uranium 3991,72 ppm dan 4989,65 ppm menunjukkan hasil analisis yang memuaskan dengan akurasi sebesar 95,14% dan 99,45% serta ketelitiannya 1,57% dan 0,5%. Tabel 9. Akurasi dan ketelitian hasil analisis uranium dengan konsentrasi 49,9 ppm sampai dengan 4989,65 ppm. Konsentrasi, ppm 17.99 53,89 40.61 43,82 16,32 Presisi, 79.40 0,50 6,12 3,80 76.97 1,51 1,57 92.32 93.38 95.14 99.45 Akurasi, % % AKURASI ANALISIS (%).. Q) Co I/) 100 60 co Q) I/).. 40 r::: 49.9 20 80 0 99.79 498.965 997.93 1995.86 2993.79 3991.72 4989.654 konsentrasi u Gambar 1. Akurasi analisis uranium dengan konsentrasi 49,9 ppm sampai dengan 4989,65 ppm. 173

Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 ISSN 0854-5561 Ketelitian analisis uranium 70.00 o~ 60.00 ~ 50.00 -.!!! 40.00 ~ 30 00 Q) Q) 20.00 :::s::: 10.00 0.00 0.00 1000.00 2000.00 3000.00 4000.00 5000.00 konsentrasi uranium, ppm Gambar 2. Ketelitian analisis uranium dengan konsentrasi 4989,65 ppm. 49,9 ppm sampai dengan KESIMPULAN Hasil analisis cuplikan uraniumsecara titrasi potensiometri optimum pada konsentrasi 4000. ppm dan 5000 ppm, sedangkan cuplikan uranium dengan konsentrasi 3000 ppm atau lebih kecil hasil analisisnya tidak optimum, hal ini ditunjukkan dengan akurasi hasil analisis di bawah 95% dan ketelitian ana lisis diatas 2,5%. DAFTAR PUSTAKA [1] ANONIM, Instruction for Use 682 Titroprpcessor Series 01, Metrohm Ltd. CH-9100 HERISAU, Switzerland [2] "Annual Book of ASTM Standards," Part 3.2 (Philadelphia; American Society for Testing and Materials, 1973), pp. 2-4, Method 696-72, 1973. [3] F.B. STEPHENS, R.G. GUTMACHER, K. ERNST, and J. E. HARRAR, "Method for Accountability of Uranium Dioxide" Lawrence Livermore Laboratory, General Chemistry Division, U. S. Nuclear Regulatory Commission Office of Standards Development, 1975, pp. 4-20. [4] ROBERT L. ANDERSONAnderson,"Practical Statistic for Analytical Chemist" Van strand Reinhold Company, New York, 1987. [5] "Ketidakpastian Pengujian Hasil Uji Laboratorium (ISO 17025)", P2TBDU - PUSDIKLAT BATAN, 2003. 174