AKTIVITAS PERUSAHAAN PT. FAMILY RAYA DI KELURAHAN GURUN LAWEH KECAMATAN LUBUK BEGALUNG KOTA PADANG Dian Nitami 1, Yeni Erita 2, Loli Setriani 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat nhitaomiudieyan09@gamil.com ABSTRACT The purposes of this research to get the data and information about factory activities PT. Family Raya in Gurun Laweh Urban Lubuk Begalung District Padang City, from: 1) society perseption, 2) circles impact (AMDAL), 3) factory strategy, 4) factory strategy interaction with society. The type of this research in desriptive quatitatative. Research population are society and employee of PT. Family Raya in Gurun Laweh Urban Lubuk Begalung District Padang City. The participants of this research are 112 respondents. By using technique judgement sampling. The melt of this research are 1) The activities of factory PT. Family Raya based on society perseption good enough clssified with the persentase 66,02%, it means the factory don t disturb the society from factory activities PT. Family Raya. Employee perseption good enough clssified with persentase 71,86%, it means the factory don t disturb the employee with factory activities. 2) Factory activities from circles impact of PT. Family Raya, the society less good clssified with the persentase 57,26%, it means the society comforfable with the circles. Circles impact of employee less good clssified with persentase 64,10%. The factory hied to cycle the waste of factory to be clean water and can useful by the sciety every day. 3) The factory activities PT. Family Raya can see from factory strategy with the society less good classified with persentase 64,10%. It means the society opinions the factory can inerease society economy. Factory strategy with the employee good enough classified with persentase 75,53%. It means the employee comforfable to work and it can produce maximal performance. 4) The factory activities PT. Family Raya look from factory strategy interaction with society good enough classified with persentase 66,41%. It means the society receive information about factory activities and can to mey the information if do not sustable with they want. Factory strategy interaction with the employee good enough classified with persentase 68,71%. It means the factory receive the feed back that convey from society about factory activities. Keywords: Society Perseption, Circles Impact (AMDAL), Factory Strategy, Factory Strategy Interaction With Society PENDAHULUAN Pembangunan harus dilaksanakan secara seimbang antara aspek material dan spiritual. Pembangunan pada hakekatnya adalah pemanfaatan sumber daya lingkungan hidup namun sebaliknya kebutuhan manusia itu sendiri harus diusahakan melalui pola kebijaksaan yang tidak menganggu keseimbangan ekosistem dan turut membina ekosistem yang stabil dan
seragam. (Menurut Zakaria dalam Sulastri, 2014). Disadari sepenuhnya bahwa kegiatan pembangunan apalagi yang bersifat fisik dan berhubungan dengan pemanfaatan sumber daya alam jelas mengandung resiko terjadinya perubahan ekosistem yang selanjutnya akan mengakibatkan dampak, baik yang bersifat negatif maupun yang bersifat positif. Oleh karena itu, kegiatan pembangunan yang berwawasan sosial dan ekonomi juga harus berwawasan lingkungan. Berdasarkan UU Nomor 5 tahun 1984 (pasal 1 angka 4) tentang perindustrian, yang dimaksud dengan industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan atau barang jadi barang yang bernilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya termasuk kegiatan rencana bangun dan perekayasaan industri. Pengaruh positif yang dihasilkan dari industri pabrik karet, yakni mulai dari menjadi tumpuan devisa negara, menciptakan lapangan pekerjaan, sehingga dapat membantu perekonomian masyarakat sekitar, terdapat pula pengaruh negatif yang ditimbulkan oleh operasional pabrik karet tersebut, salah satunya adalah menimbulkan pencemaran dan limbah yang berpengaruh buruk terhadap lingkungan. Rusaknya lingkungan juga bisa dilihat dari keadaan udara, seperti munculnya beragam polusi atau cemaran udara, baik itu dihasilkan oleh pabrik PT. Family Raya maupun emisi kendaraan bermotor. Masalah pencemaran udara yaitu bau busuk yang timbulkan dari operasional pabrik PT. Family Raya memang sudah tidak asing lagi bagi masyarakatnya. Khususnya masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar pabrik karet. Padatnya warga masyarakat yang tinggal di suatu kawasan yang lingkungan yang tercemar karena bau busuk yang ditimbulkan oleh kegiatan pabrik karet. Faktanya ada masyarakat mengeluhkan bau busuk yang ditimbulkan oleh pabrik karet yang berada di lokasi padat penduduk yang sangat mengganggu aktivitas warga, dan membuat rasa tidak nyaman. Kegiatan perusahaan berpengaruh pada berbagai aspek dalam kehidupan manusia, diantaranya aspek sosial, aspek ekonomi dan aspek lingkungan. Dampak pada aspek sosial dan ekonomi masyarakat. Seperti halnya dalam penyerapan tenaga kerja dari masyarakat sekitar, dapat memberikan
peluang berusaha bagi masyarakat, sehingga mendorong peningkatan pendapatan masyarakat yang akan berimplikasi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. (Menurut Hamid dan Pramudyanto, 2007). Kegiatan pabrik karet juga berpengaruh terhadap aspek lingkungan, seperti lingkungan menjadi tidak bersih dan udara tercemar, udara menjadi tidak sehat sehingga bisa memicu terganggunya kesehatan masyarakat. Terdapat akan pandangan yang berbeda di atas dalam melihat dampak kegiatan pabrik PT. Family Raya terhadap masyarakat. (Observasi awal 12 Februari 2017) Perusahaan dan masyarakat yang bermukim di sekitarnya merupakan dua komponen yang saling mempengaruhi. Aktivitas perusahaan tidak dapat dipungkiri memiliki dampak tersebut dapat berupa dampak positif (seperti antara lain penciptaan lapangan pekerjaan dan peningkatan ekonomi), maupun dampak negatif (seperti antara lain penurunan kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat). Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan salah satu upaya perusahaan untuk membina hubungan baik dengan masyarakat. Beberapa manfaat yang dapat upaya pengembangan masyarakat berdasarkan hasil penelitian. Untuk mempublikasikan keberadaannya harus ada hubungan yang baik dengan stakeholder (dalam hal ini masyarakat) dapat terwujud dan membina hubungan baik dengan masyarakat sehingga tidak pernah terjadi konflik. (Menurut Herlin dalam Hani, 2013). Upaya perusahaan untuk menjalin hubungan dengan masyarakat lainnya adalah melalui komunikasi publik perusahaan. (Menurut Hadi, 2008) hubungan perusahaan dengan komunitas merupakan suatu tindakan yang harus dilakukan perusahaan untuk memelihara dan membina hubungan dengan lingkungannya melalui komunikasi yang saling menguntungkan. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini digolongkan ke dalam penelitian deskriptif kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah masyarakat yang bertempat tinggal di kawasan pabrik dan karyawan PT. Family Raya. Teknik penyampelan (teknik sampling) yang dilakukan dengan
menggunakan teknik Judgment Sampling berdasarkan jarak dari tempat tinggal masyarakat yang dekat dari pabrik dan karyawan PT Family Raya. Adapun teknik pegumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan penyebaran angket terhadap responden yang ada di wilayah penelitian. Analisis data mengunakan rumus: Keterangan: P = Persentase f = Frekuensi n = Jumlah Responden 100%= Konstanta Untuk mengetahui tingkat pencapaian responden dapat menggunakan skala likert dan interpertasi skor. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian yang akan dikemukakan yaitu hasil penelitian yang berkaitan dengan aktivitas perusahaan PT. Family Raya. Dampaknya dilihat dari 1) persepsi masyarakat, 2) dampak lingkungan (AMDAL), 3) Strategi Perusahaan PT. Family Raya, dan 4) InteraksiStrategi Perusahaan masyarakat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada hasil penelitian di bawah ini: Pertama: Aktivitas perusahaan PT. Family Raya tentang persepsi masyarakat dimana berdasarkan kelas interval tergolong Setuju (1.687) sedangkan jika dilihat dari persentase kelompok respondennya adalah tergolong Cukup Baik (66,02%). Dimana dari ke 3 sampel wilayah penelitian mereka menyatakan bahwa aktivitas perusahaan PT. Family Raya tidak menganggu aktivitas keseharian warga. Aktivitas perusahaan PT. Family Raya tentang persepsi karyawan dimana berdasarkan kelas interval tergolong Setuju (981) sedangkan jika dilihat dari persentase responden adalah tergolong Cukup Baik (71,86%). Artinya karyawan tidak merasa terganggu dari aktivitas perusahaan PT. Family Raya. Menurut Rivai (dalam Sulastri 2014) persepsi diartikan sebagai tanggapan (penerimaan) langsung dari suatu proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui penginderaannya. Jadi, persepsi adalah proses dari seseorang dalam memahami lingkungannya yang melibatkan pengorganisasian dan
penafsiran sebagai rangsangan dalam suatu pengalaman psikologi. Kedua: Aktivitas perusahaan PT. Family Raya tentang analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) masyarakat dimana berdasarkan kelas interval tergolong termasuk Netral (1.463) sedangkan jika dilihat dari persentase kelompok respondennya adalah tergolong Kurang Baik (57,26%). Masyarakat yang bertempat tinggal didekat perusahaan PT. Family Raya tidak terlalu terganggu. Aktivitas perusahaan PT. Family Raya tentang analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) karyawan dimana berdasarkan kelas interval tergolong Setuju (875) sedangkan jika dilihat dari persentase respondennya adalah tergolong Kurang Baik (64,10%). Karyawan tidak terlalu terganggu dari aktivitas perusahaan PT. Family Raya sebab saat berada didalam perusahaan bau yang ditimbulkan tidak terlalu menyengat. Menurut Wijayanti, dkk (2013) perusahaan pengolahan karet sudah melakukan upaya pemantauan lingkungan. Hal ini terlihat dari ketaatan pelaporan analisa limbah cair dan semua parameter yang diukur telah sesuai dengan Baku Mutu Lingkungan. Perusahaan pengolahan karet mempunyai target jangka pendek PROPER dengan melakukan pengelolaan lingkungan sesuai dengan persyaratan pemerintah. Kedua perusahaan pengolahan karet telah mlakukan pengelolaan lingkungan dengan baik dan keberadaan perusahaan secara umum diterima masyarakat. Kinerja perusahaan PT. B dalam pngelolaan lingkungan hidup sudah memenuhi kriteria taat (penilaian biru) yang meliputi asprk persyaratan dokumen dan pelaporan, pengendalian pencemaran air, pengendalian pencemaran udara, dan pengelolaan limbah B3, sedangkan PT. A sudah memenuhi sebagian kriteria lebih dari taat (penilaian hijau), akan tetapi masih harus melaksanakan perbaikan sistem manajemen lingkungan dan pemberdayaan masyarakat sesuai dengan yang dipersyaratkan. Ketiga: Aktivitas perusahaan PT. Family Raya tentang strategi perusahaan PT. Family Raya bagi masyarakat dimana berdasarkan kelas interval tergolong Setuju (1.638) sedangkan jika dilihat dari persentase kelompok respondennya adalah tergolong Kurang Baik (64,10%). Masyarakat tidak terlalu terganggu
oleh aktivitas perusahaan PT. Family Raya. Aktivitas perusahaan PT. Family Raya tentang strategi perusahaan PT. Family Raya bagi karyawan dimana berdasarkan kelas interval tergolong Setuju (1.031) sedangkan jika dilihat dari persentase kelompok respondennya adalah tergolong Cukup Baik (75,53%). Karyawan tidak terganggu dari aktivitas perusahaan PT. Family Raya. Menurut Marsantia, dkk (2014) bahwa ada Faktor-faktor yang sangat berpengaruh terhadap rendahnya mutu produk adalah faktor tenaga kerja, dilanjutkan dengan faktor bahan baku, teknologi dan alat, bahan penolong, dan proses produksi. Beberapa pencapaian strategi peningkatan mutu produk RSS yakni dengan meningkatkan penerapan SOP dengan baik dan ketat, pengembangan kemampuan SDM, melakukan kerjasama dalam penerapan teknologi, dan penerapan dan pengawasan SNI bokar untuk bahan baku lateks. Keempat: Aktivitas perusahaan PT. Family Raya tentang interaksi antara strategi perusahaan PT. Family Raya tersebut dengan masyarakat sekitar dimana berdasarkan kelas interval tergolong Setuju (1.697)sedangkan jika dilihat dari persentase kelompok respondennya adalah tergolong Cukup Baik (66,41%). Menurut masyarakat interaksi antara perusahaan dengan masyarakat yang berada di perusahaan PT. Family Raya tidak terlalu terganggu karna adanya komunikasi baik pada aktivitas perusahaan PT. Family Raya Aktivitas perusahaan PT. Family Raya tentang interaksi antara strategi perusahaan PT. Family Raya tersebut dengan karyawan dimana berdasarkan kelas interval tergolong Setuju (938) sedangkan jika dilihat dari persentase respondennya adalah tergolong Cukup Baik (68,71%). Karyawan tidak terganggu karna komunikasi perusahaan PT. Family Raya cukup baik dari aktivitas perusahaan PT. Family Raya. Menurut Suparman (2013) Corporate Sosial Responsibility (CSR) merupakan wacana yang sedang berkembang di dunia bisnis atau perusahaan. Wacana ini digunakan oleh perusahaan dalam rangka mengambil peran menghadapi perekonomian menuju pasar bebas. Namun kenyataannya CSR tidak serta merta dipraktekkan oleh semua perusahaan. Ada yang berhasil memberikan materi rill kepada masyarakat. Namun di ruang publik
nama perusahaan gagal menarik simpati orang. Hal ini terjadi karena CSR dilakukan secara latah dan tidak didukung konsep yang baik. Sebenarnya substansi keberadaan CSR adalah dalam rangka memperkuat keberlanjutan perusahaan itu sendiri di sebuah kawasan dengan jalan membangun kerjasama antar stakholders yang difasilitasi perusahaan tersebut dengan menyusun program-program pengembangan masyarakat sekitarnya. KESIMPULAN 1. Masyarakat di Kelurahan Gurun Laweh Kecamatan Lubuk Begalung Kota Padang berpendapat bahwa aktivitas perusahaan PT. Family Raya tidak menganggu aktivitas keseharian warga. Karyawan tidak merasa terganggu dari aktivitas perusahaan PT. Family Raya. 2. Masyarakat di Kelurahan Gurun Laweh Kecamatan Lubuk Begalung Kota Padang berpendapat bahwa pihak perusahaan telah berusaha untuk menjaga keramahan lingkungan. Pihak perusahaan memperhatikan keamanan lingkungan dengan cara mengolah kembali limbah karet sesuai dengan standar kejaminan AMDAL. 3. Masyarakat di Kelurahan Gurun Laweh Kecamatan Lubuk Begalung Kota Padang berpendapat bahwa pihak perusahaan mampu bersosialisasi dengan masyarakat sekitar. Pihak perusahaaan menanamkan nilai-nilai kerja pada karyawan agar produksi yang dihasilkan sesuai dengan target yang telah ditentukan pihak perusahaan. 4. Masyarakat di Kelurahan Gurun Laweh Kecamatan Lubuk Begalung Kota Padang berpendapat bahwa pihak perusahaan memiliki komunikasi yang baik dengan masyarakat sekitar. Pihak perusahaan memberikan informasi dari tujuan perusahaan kepada masyarakat dan menerima umpan balik dari masyarakat. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsismi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Hani, Rahmanita Siti. (2013). Persepsi Masyarakat Sekitar Terhadap Aktivitas Perusahaan. Bogor. Makalah. Marsantia, Garli, Erdi Suroso, dan Tanto Prantondo Utomo. (2014). Kajian Strategi Kebijakan Industri Olahan Karet RIBBED
SMOKED SHEET (RSS) Berbahan Baku Lateks Kebun Dalam Upaya Peningkatan Mutu Produk. Lampung: Universitas Lampung. Jurnal. Riduwan.(2012). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta. Sulastri, Rina. (2014). Persepsi Masyarakat Tentang Dampak Aktivitas PT. Semen Padang Di Kelurahan Indarung Kecamatan Lubuk Kilangan Kota Padang. Padang: Geografi STKIP Sumatera Barat. Skripsi. Suparman. (2013). Coorporate Social Responsibility: Bentuk Tanggung Jawab Sosial Dan Kepedulian Perusahaan Dengan Masyarakat. Semarang: UNDIP. Jurnal. Wijayanti, Anik, Budiyanto, dan Rustama Saepudin. (2013). Analisis Pengelolaan Lingkungan Perusahaan Pengolahan Karet Alam Berdasarkan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER). Bengkulu: Universitas Bengkulu. Jurnal.