No. 37/07/63/Th.XVIII, 1 Juli PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JUNI A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI (NTP) BULAN JUNI TURUN 0,23 PERSEN Pada Juni NTP Kalimantan Selatan tercatat 99,12 atau turun 0,23 persen dibanding NTP Mei. Turunnya NTP ini disebabkan indeks harga yang diterima petani (It) mengalami kenaikan sebesar 0,59 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalami kenaikan yang lebih besar yaitu sebesar 0,82 persen. Dilihat dari subsektornya, tiga subsektor pertanian mengalami penurunan NTP dan dua subsektor mengalami kenaikan NTP. Subsektor Tanaman Pangan turun sebesar 0,31 persen, Subsektor Holtikultura turun sebesar 1,42 persen, dan Subsektor Perikanan turun sebesar 0,38 persen. Sementara Subsektor Tanaman Perkebunan Rakya mengalami kenaikan NTP sebesar 0,36 persen dan Subsektor Peternakan naik 0,22 persen. Pada Juni terjadi inflasi pedesaan di Kalimantan Selatan sebesar 1,00 persen akibat naiknya indeks pada subkelompok bahan makanan sebesar 1,99 persen, subkelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik sebesar 0,39 persen, subkelompok perumahan naik sebesar 0,29 persen, subkelompok sandang naik sebesar 0,28 persen, subkelompok kesehatan naik sebesar 0,09 persen, subkelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik sebesar 0,19 persen, dan subkelompok transportasi dan komunikasi naik sebesar 0,32 persen. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Kalimantan Selatan Juni sebesar 103,17 atau naik sebesar 0,23 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya. Pada bulan Juni, secara Nasional, Provinsi Kepulauan Riau mengalami kenaikan NTP tertinggi sebesar 0,89 persen, sebaliknya Provinsi Kalimantan Tengah mengalami penurunan NTP tertinggi sebesar 1,05 persen. *) Nilai Tukar Petani (NTP) adalah angka perbandingan antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayar petani yang dinyatakan dalam persentase. Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 37/07/63 /Th.XVIII, 1 Juli 1
1. Nilai Tukar Petani Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani, merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di pedesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), dimana komponen Ib hanya terdiri dari Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM). Dengan dikeluarkannya konsumsi dari komponen indeks harga yang dibayar petani (Ib), NTUP dapat lebih mencerminkan kemampuan produksi petani, karena yang dibandingkan hanya produksi dengan biaya produksinya. Pada bulan Juni, NTP Kalimantan Selatan tercatat sebesar 99,89 atau turun 0,23 persen jika dibandingkan NTP pada bulan Mei sebesar 100,12. Angka NTP tersebut diperoleh dari rasio antara indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib). Jika dilihat masing-masing subsektor, empat subsektor pertanian mengalami penurunan NTP dan satu subsektor mengalami kenaikan NTP. Subsektor Tanaman Pangan turun sebesar 0,31 persen, Subsektor Holtikultura turun sebesar 1,42 persen, dan Subsektor Perikanan turun sebesar 0,38 persen. Sementara Subsektor Tanaman Perkebunan Rakya mengalami kenaikan NTP sebesar 0,36 persen dan Subsektor Peternakan naik 0,22 persen. Tabel 1 Nilai Tukar Petani Per Subsektor serta Perubahannya (2012 = 100) Subkelompok Mei Juni % Perubahan (1) (2) (3) (4) 1 Tanaman Pangan a. Nilai Tukar Petani (NTP-P) 99,06 98,76-0,31 b. Indeks Harga yang diterima Petani (It) 107,07 107,66 0,55 - Padi 107,50 108,13 0,58 - Palawija 103,28 103,57 0,28 c. Indeks Harga yang dibayar Petani (Ib) 108,08 109,01 0,86 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 108,76 109,83 0,99 - Indeks BPPBM 106,19 106,72 0,50 2 Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 37/07/63/Th.XVIII, 1 Juli
Tabel 1 Lanjutan Nilai Tukar Petani Per Subsektor serta Perubahannya (2012 = 100) Subkelompok Mei Juni % Perubahan (1) (2) (3) (4) 2 Hortikultura a. Nilai Tukar Petani (NTP-H) 100,28 98,86-1,42 b. Indeks Harga yang diterima Petani (It) 108,24 107,83-0,38 - Sayur-sayuran 118,65 118,61-0,03 - Buah-buahan 104,96 104,48-0,46 - Tanaman Obat 104,87 103,54-1,27 c. Indeks Harga yang dibayar Petani (Ib) 107,94 109,07 1,05 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 108,69 109,99 1,20 - Indeks BPPBM 104,23 104,53 0,28 3 Tanaman Perkebunan Rakyat a. Nilai Tukar Petani (NTP-TPR) 93,53 93,87 0,36 b. Indeks Harga yang diterima Petani (It) 100,94 102,22 1,27 - Tanaman Perkebunan Rakyat 100,94 102,22 1,27 c. Indeks Harga yang dibayar Petani (Ib) 107,92 108,90 0,91 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 108,75 109,85 1,01 - Indeks BPPBM 104,54 105,02 0,46 4 Peternakan a. Nilai Tukar Petani (NTP-TR) 109,03 109,27 0,22 b. Indeks Harga yang diterima Petani (It) 115,43 116,33 0,78 - Ternak Besar 119,96 120,67 0,59 - Ternak Kecil 111,33 111,91 0,52 - Unggas 113,58 115,51 1,70 - Hasil Ternak 114,67 114,39-0,24 c. Indeks Harga yang dibayar Petani (Ib) 105,87 106,46 0,56 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 108,91 109,96 0,96 - Indeks BPPBM 102,46 102,54 0,07 5 Perikanan a. Nilai Tukar Petani (NTNP) 108,51 108,09-0,38 b. Indeks Harga yang diterima Petani (It) 118,59 118,70 0,10 - Penangkapan Ikan 120,00 119,59-0,34 - Budidaya 114,84 116,35 1,32 c. Indeks Harga yang dibayar Petani (Ib) 109,29 109,81 0,48 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 111,97 112,77 0,71 - Indeks BPPBM 104,50 104,54 0,04 Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 37/07/63 /Th.XVIII, 1 Juli 3
Tabel 1 Lanjutan Nilai Tukar Petani Per Subsektor serta Perubahannya (2012 = 100) Gabungan Subkelompok Mei Juni % Perubahan (1) (2) (3) (4) a, Nilai Tukar Petani (NTP) 100,12 99,89-0,23 b, Indeks Harga Yang Diterima Petani (It) 107,91 108,54 0,59 c, Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib) 107,78 108,66 0,82 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 109,02 110,11 1,00 - Indeks BPPBM 104,83 105,21 0,36 Gabungan Tanpa Perikanan a, Nilai Tukar Petani (NTP) 99,40 99,19-0,21 b, Indeks Harga Yang Diterima Petani (It) 107,01 107,68 0,63 c, Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib) 107,65 108,57 0,85 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 108,77 109,88 1,02 - Indeks BPPBM 104,86 105,26 0,39 2. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Indeks harga yang diterima petani (It) menunjukkan fluktuasi harga komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada bulan Juni, indeks harga yang diterima petani (It) naik sebesar 0,59 persen dibandingkan bulan Mei, yaitu dari 107,91 menjadi 108,54. Kenaikan ini sepenuhnya didukung oleh naiknya harga gabah, kacang tanah, tomat, terung panjang, jahe, karet, kelapa sawit, sapi potong, ayam buras, ayam ras pedaging, telur ayam buras, telur ayam ras, ikan nila, ikan patin, ikan bandeng, ikan papuyu, ikan bawal, udang, dan cumi-cumi. 3. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) dan Harga Konsumen Pedesaan Melalui indeks harga yang dibayar petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Indeks harga yang dibayar petani bulan Juni mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan bulan Mei, hal ini akibat naiknya indeks pada subkelompok bahan makanan sebesar 1,99 persen, subkelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik sebesar 0,39 persen, subkelompok perumahan naik sebesar 0,29 persen, subkelompok sandang naik sebesar 0,28 persen, subkelompok kesehatan naik sebesar 4 Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 37/07/63/Th.XVIII, 1 Juli
0,09 persen, subkelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik sebesar 0,19 persen, dan subkelompok transportasi dan komunikasi naik sebesar 0,32 persen. Dilihat dari biaya produksi dan penambahan barang modal pertanian, pada bulan Juni terjadi kenaikan indeks sebesar 0,36 persen dibandingkan kondisi bulan Mei. Kenaikan ini disebabkan harga bibit naik sebesar 0,10 persen, harga pupuk, obatobatan dan pakan naik 0,53 persen, biaya sewa dan pengeluaran lainnya naik 0,43 persen, biaya transportasi naik 0,12 persen, biaya penambahan barang modal naik 0,21 persen, dan upah buruh naik 0,27 persen. 4. NTP Subsektor a. Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) Pada bulan Juni, nilai NTP-P turun sebesar 0,31 persen. Hal ini disebabkan It mengalami kenaikan sebesar 0,55 persen, sementara Ib mengalami kenaikan relatif lebih besar yaitu sebesar 0,86 persen. Naiknya It pada bulan Juni sebesar 0,55 persen terjadi karena kelompok padi naik sebesar 0,58 persen dan kelompok palawija naik sebesar 0,28 persen. Kenaikan Ib sebesar 0,86 persen disebabkan kenaikan pada indeks kelompok konsumsi rumah tangga sebesar 0,99 persen dan juga kenaikan pada biaya produksi dan penambahan barang modal sebesar 0,50 persen. b. Subsektor Hortikultura (NTP-H) Pada bulan Juni, NTP-H turun sebesar 1,42 persen. Hal ini disebabkan It mengalami penurunan sebesar 0,38 persen, sementara Ib mengalami kenaikan sebesar 1,05 persen. Penurunan It bulan Juni disebabkan turunnya harga berbagai komoditas pada kelompok sayur-sayuran khususnya komoditi cabe merah dan cabe rawit. Pada kelompok buah-buahan yang mengalami penurunan harga adalah komoditi pisang. Sementara pada kelompok tanaman obat-obatan yang mengalami penurunan adalah komoditi kencur dan kunyit. Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 37/07/63 /Th.XVIII, 1 Juli 5
c. Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-TPR) Pada bulan Juni, NTP-TPR naik sebesar 0,36 persen. Hal ini terjadi karena It naik sebesar 1,27 persen, sedangkan Ib mengalami kenaikan relatif lebih kecil yaitu sebesar 0,91 persen. Kenaikan It bulan Juni utamanya disebabkan naiknya indeks pada kelompok tanaman perkebunan rakyat (khususnya komoditi karet dan kelapa sawit) sebesar 1,27 persen, yaitu dari 100,94 menjadi 102,22. Di sisi lain, terjadi kenaikan pada Ib, dimana indeks biaya konsumsi rumah tangga mengalami kenaikan sebesar 0,91 persen dan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal naik sebesar 0,46 persen. d. Subsektor Peternakan (NTP-TR) Pada bulan Juni, NTP-TR naik sebesar 0,22 persen. Hal ini disebabkan It mengalami kenaikan sebesar 0,78 persen, sedangkan Ib mengalami kenaikan relatif leih kecil yaitu sebesar 0,56 persen. Kenaikan It bulan Juni disebabkan oleh naiknya harga komoditi Ternak Besar sebesar 0,59 persen, Ternak Kecil naik sebesar 0,12 persen dan Unggas naik sebesar 1,70 persen. Sedangkan komoditi Hasil Ternak turun sebesar 0,24 persen. Sementara itu, kenaikan yang terjadi pada Ib disebabkan naiknya kelompok konsumsi rumah tangga sebesar 0,96 persen dan naiknya biaya produksi dan penambahan barang modal sebesar 0,07 persen. e. Subsektor Perikanan (NTNP) Pada bulan Juni, NTNP turun sebesar 0,38 persen. Hal ini terjadi karena naiknya It sebesar 0,10 persen, sedangkan Ib mengalami kenaikan relatif lebih tinggi sebesar 0,48 persen. Kenaikan It pada bulan Juni disebabkan naiknya indeks kelompok budidaya ikan (khususnya komoditi ikan nila, ikan patin, dan ikan bandeng) sebesar 1,32 persen. Sementara itu, kenaikan yang terjadi pada Ib diakibatkan indeks harga kelompok konsumsi rumah tangga naik sebesar 1,00 persen dan indeks harga biaya produksi dan penambahan barang modal naik sebesar 0,04 persen. 1) Kelompok Penangkapan Ikan (NTN) Pada Juni, NTN turun sebesar 0,79 persen. Hal ini terjadi karena It mengalami penurunan sebesar 0,34 persen sedangkan Ib mengalami kenaikan sebesar 0,45 persen. Penurunan It disebabkan turunnya harga komoditi ikan gabus, ikan tenggiri, ikan lais, ikan gulamah, dan kepiting laut. Kenaikan yang terjadi pada Ib 6 Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 37/07/63/Th.XVIII, 1 Juli
dikarenakan kelompok KRT naik sebesar 0,72 persen. Sementara BPPBM turun sebesar 0,07 persen. 2) Kelompok Budidaya Ikan (NTPi) Pada Juni, NTPi naik sebesar 0,74 persen. Hal ini dikarenakan It mengalami kenaikan sebesar 1,32 persen, sedangkan Ib mengalami kenaikan relatif lebih kecil sebesar 0,57 persen. Kenaikan yang terjadi pada Ib dikarenakan kelompok KRT naik sebesar 0,70 persendan BPPBM juga mengalami kenaikan sebesar 0,31 persen. 5. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Pada Juni terjadi kenaikan NTUP sebesar 0,23 persen. Hal ini karena terjadi kenaikan It sebesar 0,59 persen, sedangkan indeks BPPBM mengalami penurunan sebesar 0,36 persen. Kalau dilihat dari subsektornya, diketahui bahwa NTUP Subsektor Tanaman Pangan naik sebesar 0,05 persen, Subsektor Holtikultura turun sebesar 0,66 persen, Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat naik sebesar 0,81 persen, Subsektor Peternakan naik sebesar 0,71 persen, dan Subsektor Perikanan naik sebesar 0,06 persen. 6. Perbandingan Antar Provinsi Dari 33 provinsi yang dihitung NTP-nya, ternyata perubahan NTP bulan Juni sangat beragam, yaitu 20 provinsi mengalami kenaikan NTP, 12 provinsi mengalami penurunan NTP dan 1 provinsi tidak mengalami perubahan NTP. Kenaikan NTP tertinggi terjadi di Provinsi Kepulauan Riau sebesar 0,89 persen, sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Kalimantan Tengah sebesar 1,05 persen. Dari empat Provinsi di Kalimantan yang melaporkan hasil survei bulan Juni, Kalimantan Selatan mengalami penurunan NTP sebesar 0,23 persen, Kalimantan Barat turun sebesar 0,42 persen, Kalimantan Tengah turun sebesar 1,05 persen, dan Kalimantan Timur naik sebesar 0,07 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 37/07/63 /Th.XVIII, 1 Juli 7
Tabels 2 Ranking Nilai Tukar Petani (NTP) Mei Juni (2012 = 100) Mei Juni PROVINSI PROVINSI NTP Ranking % NTP Ranking % (1) (7) (8) (9) (6) (7) (8) (9) SULSEL 105,89 1 0,58 SULSEL 105,81 1-0,07 BALI 104,44 2 0,59 BALI 104,58 2 0,14 JATIM 104,32 3 0,12 BANTEN 104,35 3 0,11 BANTEN 104,23 4-1,32 JATIM 104,29 4-0,03 JABAR 104,00 5 0,20 MALUKU UTARA 104,29 5 0,39 MALUKU UTARA 103,88 6 0,62 JABAR 104,23 6 0,22 SULTENG 103,54 7 0,29 LAMPUNG 103,99 7 0,50 LAMPUNG 103,47 8 0,30 SULTENG 103,77 8 0,23 SULBAR 103,32 9 0,33 SULBAR 103,27 9-0,04 KALTENG 102,31 10 0,03 YOGYAKARTA 102,10 10 0,46 SUMSEL 102,25 11 0,29 DKI 102,04 11 0,73 SULTRA 101,97 12 0,67 GORONTALO 101,98 12 0,30 GORONTALO 101,67 13 0,84 SUMSEL 101,91 13-0,34 YOGYAKARTA 101,63 14-0,40 SULTRA 101,77 14-0,20 SUMBAR 101,37 15 0,02 KEPRI 101,30 15 0,89 DKI 101,30 16 0,46 KALTENG 101,23 16-1,05 SUMUT 100,94 17-0,35 SUMUT 101,09 17 0,15 PAPUA BARAT 100,46 18 0,78 SUMBAR 100,85 18-0,51 KEPRI 100,40 19-0,34 PAPUA BARAT 100,66 19 0,20 KALSEL 100,12 20-0,58 BABEL 100,58 20 0,47 BABEL 100,11 21-0,35 MALUKU 100,39 21 0,44 JATENG 100,00 22 0,02 JATENG 100,34 22 0,34 SULUT 99,95 23 0,35 SULUT 99,99 23 0,04 MALUKU 99,94 24 0,03 KALSEL 99,89 24-0,23 NTT 99,90 25 1,40 KALTIM 99,77 25 0,07 KALTIM 99,70 26-0,60 NTT 99,65 26-0,25 NTB 98,96 27-0,37 NTB 99,59 27 0,64 NAD 98,37 28-0,34 NAD 98,48 28 0,11 PAPUA 97,83 29 0,34 PAPUA 97,54 29-0,30 KALBAR 97,46 30 0,46 JAMBI 97,29 30 0,23 JAMBI 97,07 31-0,86 KALBAR 97,05 31-0,42 RIAU 97,00 32-1,40 BENGKULU 96,78 32 0,00 BENGKULU 96,78 33-0,50 RIAU 96,70 33-0,31 NASIONAL 101,88 0,08 NASIONAL 101,98 0,10 8 Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 37/07/63/Th.XVIII, 1 Juli
7. Inflasi Pedesaan Perubahan indeks konsumsi rumah tangga (KRT) mencerminkan angka inflasi/deflasi di wilayah pedesaan. Pada bulan Juni, di daerah pedesaan Kalimantan Selatan terjadi inflasi sebesar 1,00 persen yang utamanya dipicu oleh naiknya indeks pada subkelompok bahan makanan sebesar 1,99 persen, subkelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik sebesar 0,39 persen, subkelompok perumahan naik sebesar 0,29 persen, subkelompok sandang naik sebesar 0,28 persen, subkelompok kesehatan naik sebesar 0,09 persen, subkelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik sebesar 0,19 persen, dan subkelompok transportasi dan komunikasi naik sebesar 0,32 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 37/07/63 /Th.XVIII, 1 Juli 9
B. PERKEMBANGAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JUNI RATA-RATA HARGA GABAH (GKP) DI TINGKAT PETANI PADA BULAN JUNI NAIK 4,94 PERSEN Selama Juni, komposisi jumlah observasi dari 91 transaksi harga gabah di 10 kabupaten didominasi Gabah Kering Panen (GKP). Di tingkat petani, harga gabah tertinggi berasal dari gabah kualitas GKP varietas Siam Rukut senilai Rp 7.700,- per Kg yang terdapat di Kecamatan Beruntung Baru Kabupaten Banjar. Sedangkan harga terendah senilai Rp 3.750,- per Kg berasal dari gabah kualitas GKP varietas Inpari yang terdapat di Kecamatan Murung Pudak Kabupaten Tabalong. Rata-rata harga gabah kualitas Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani naik 4,94 persen, dari Rp 4.816,52 per Kg di bulan Mei menjadi Rp 4.909,85 per Kg di bulan Juni. Sedangkan harga gabah di tingkat penggilingan naik 2,14 persen dari Rp 4.894,18 per Kg di bulan Mei menjadi Rp 4.999,14 per Kg di bulan Juni. Survei harga produsen gabah selama Juni dilakukan terhadap 91 observasi di 10 Kabupaten meliputi Tanah Laut, Banjar, Barito Kuala, Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Tabalong, Tanah Bumbu dan Balangan, Berdasarkan komposisinya, jumlah observasi harga gabah didominasi Gabah Kering Panen (GKP) sebanyak 91 observasi. Tabel 1 Jumlah Observasi, Harga Gabah di Tingkat Petani dan Penggilingan, dan HPP Menurut Kelompok Kualitas, Juni Kalimantan Selatan Kelompok Kualitas Jumlah Observasi (%) Harga di Tingkat Petani (Rp/Kg) Terendah Tertinggi Ratarata Harga Ratarata di Tingkat Penggilingan (Rp/Kg) Harga Pembelian Pemerintah (HPP) (Rp/Kg) Selisih (6) thd (7) (Rp/Kg) (%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 GKP 91 3.750,00 7.700,00 4.909,85 4.999,14 3.300 1.609,85 149 (100 %) Siam Inpari, (Petani) Rukut, Murung Beruntung Pudak Baru 3.350 1.649,14 149 (Tabalong) (Banjar) (Penggilingan) Keterangan: GKG : KA 14,00% dan KH 3,00% GKP : KA (14,01%-25,00%) dan KH (3,01%-10,00%) Di Luar Kualitas : KA > 25,00% atau KH > 10,00% HPP berdasarkan Inpres No,3 Tahun 2012 tgl, 27 Februari 2012, diberlakukan mulai 1 Maret 2012 10 Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 37/07/63/Th.XVIII, 1 Juli
Dibandingkan bulan sebelumnya, rata-rata harga gabah kualitas GKP di tingkat petani naik 1,94 persen dari Rp 4.816,52 per kg di bulan Mei menjadi Rp 4.909,85 per kg di bulan Juni. Sedangkan harga di tingkat penggilingan naik 2,14 persen dari Rp 4.894,18 per kg selama bulan Mei menjadi Rp 4.999,14 per kg pada bulan Juni. Tabel 2 Rata-rata Harga Gabah di Tingkat Petani dan Penggilingan Menurut Kualitas Mei Juni Tingkat Petani (Rp/Kg) Tingkat Penggilingan (Rp/Kg) Kelompok Kualitas Mei Juni Perubahan (3) thd (2) (%) Mei Juni Perubahan (6) thd (5) (%) 1 2 3 4 5 6 7 GKP 4.816,52 4.909,85 1,94 4.894,18 4.999,14 2,14 Secara umum, komponen mutu gabah selama bulan Juni cenderung fluktuatif, Rata-rata Kadar Air (KA) dan Kadar Hampa/Lainnya gabah kualitas GKP masing-masing sebesar 14,41 persen dan 3,44 persen. Tabel 3 Rata-rata Komponen Mutu menurut Kualitas Gabah Mei Juni Kelompok Kualitas Kadar Air (%) Kadar Hampa/Kotoran (%) Mei Juni Mei Juni GKP 14,93 14,41 3,67 3,44 Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 37/07/63 /Th.XVIII, 1 Juli 11