BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian dilakukan pada PT Tirta Agung Wijaya yang merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi air minum dalam kemasan di area Jawa Tengah. Pengamatan dilakukan pada perusahaan yang mana terdapat cacat atau defect pada proses produksi air minum dalam kemasan gelas (cup). Tabel 3. 1. Desain Penelitian Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui jenis cacat (defect) yang paling banyak ditemui dalam produksi air minum dalam kemasan (AMDK) pada PT Tirta Agung Wijaya. 2. Untuk menganalisis bagaimana pelaksanaan pengendalian kualitas pada PT Tirta Agung Wijaya dalam upaya untuk menekan jumlah produk yang rusak. 3. Mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kerusakan atau kecacatan pada produk AMDK yang diproduksi oleh PT Tirta Agung Wijaya. 4. Memberikan rekomendasi bagi perusahaan agar dapat meminimalisir cacat produksi pada PT Tirta Agung Wijaya dalam kaitannya dengan meningkatkan keuntungan perusahaan. Jenis dan Metode Penelitian Desain Penelitian Analisis Time Horizon Obyek penelitian dalam skripsi ini adalah mengetahui banyaknya defect dalam suatu produksi di perusahaan apakah masih berada dalam batas yang diisyaratkan. Jenis penelitian yang akan digunakan untuk membahas 31
32 dan menganalisis data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan penelitian deskriptif. Penulis menggunakan penelitian deskriptif dikarenakan penelitian ini dapat menjelaskan atau mendeskripsikan suatu keadaan, peristiwa, objek apakah orang atau benda, atau segala sesuatu yang terkait dengan variabelvariabel yang berada di dalam perusahaan. Sedangkan metode penelitian yang dipilih adalah metode. Dengan menggunakan metode, penulis dapat menganalisis data (produk defect) yang diperoleh dari perusahaan. 3.2. Operasionalisasi Variabel Tabel 3. 2. Operasional Variabel Instrumen Pengukuran 1. Garis sentral 2. UCL atau batas control atas 3. LCL atau batas control bawah 4. Bagan Kendali 5. Diagram Pareto 6. Diagram Sebab Akibat Sumber: Gasperzs (1998) Definisi Garis yang melukiskan nilai baku yang menjadi dasar perhitungan terjadinya penyimpangan hasil-hasil pengamatan untuk tiap sampel. Garis yang menunjukkan penyimpangan paling tinggi dari nilai baku. Garis yang menunjukkan penyimpangan paling rendah dari nilai baku. Gambaran grafis data sejalan dengan waktu yang menunjukkan batas atas dan bawah proses yang ingin kita kendalikan. Diagram yang digunakan untuk memperbandingkan berbagai kategori kejadian yang disusun menurut ukurannya dari yang paling besar di sebelah kiri ke yang paling kecil di sebelah kanan. Suatu pendekatan terstruktur yang memungkinkan dilakukan suatu analisis lebih terperinci dalam menemukan penyebab-penyebab suatu masalah, ketidaksesuaian, dan kesenjangan yang terjadi.
33 3.3. Jenis dan Sumber Tabel 3. 3. Jenis dan Sumber Jenis Primer yang diambil 1. Jumlah produk cacat 2. Kapasitas produksi 3. Jenis cacat pada produk 4. Faktor penyebab cacat 5. Sejarah perusahaan 6. Struktur organisasi Sumber Manager Manager Sumber: PT Tirta Agung Wijaya (2014) Teknik Pengumpulan Wawancara Wawancara 3.4. Metode Pengumpulan Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan pengamatan langsung pada perusahaan. Teknik pengumpulan data yang dapat dilakukan adalah: 1. Wawancara Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data. Studi pendahuluan dalam wawancara dilakukan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan apabila ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dengan jumlah respondennya sedikit atau kecil. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi (Sugiyono, 2004:130). Jadi, dengan menggunakan teknik pengumpulan data ini dapat diperoleh data dan informasi dengan melakukan tanya jawab secara langsung kepada orang-orang ataupun karyawan yang mengetahui dan terlibat langsung dalam sistem produksi. 2. Observasi Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis.
34 Dua diantara yang terpenting adalah proses pengamatan dan ingatan. Teknik pengumpulan data dengan digunakan apabila penelitian yang dilakukan berhubungan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam, dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar (Sugiyono, 2004:138). Dalam penelitian ini, data dan informasi diperoleh dengan melakukan pengamatan langsung pada perusahaan dengan mengamati sistem kerja, proses produksi, dan kegiatan pengendalian kualitas. 3.5. Metode Analisis Tabel 3. 4. Metode Analisis Tujuan Penelitian 1. Mengetahui banyaknya cacat yang terdapat dalam produksi produk air minum dalam kemasan. 2. Menganalisis batas kendali produk air minum dalam kemasan. 3. Menganalisis jenis cacat yang paling banyak terdapat dalam produk air minum dalam kemasan. 4. Mendapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi cacat pada produk air minum dalam kemasan. 5. Mengetahui kegunaan dari metode Statistical Processing Control dan Failure Mode and Effect Analysis dalam penerapan pada perusahaan. Alat Bantu Penelitian Lembar periksa Bagan kendali Diagram pareto Diagram sebabakibat Bagan kendali setelah revisi Dalam penelitian ini, pengolahan data dilakukan dengan menggunakan alat bantu yang terdapat pada Statistical Processing Control (SPC). Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Mengumpulkan data produksi dan produk rusak (Check Sheet) yang diperoleh dari perusahaan terutama data produksi dan data produk rusak kemudian diolah menjadi tabel secara rapi dan terstruktur. Hal ini dilakukan agar memudahkan
35 dalam memahami data tersebut hingga bisa dilakukan analisis lebih lanjut. 2. Membuat Histogram Agar mudah membaca atau menjelaskan data dengan cepat, maka data tersebut perlu untuk disajikan dalam bentuk histogram yang berupa alat penyajian data secara visual dalam bentuk grafis balok yang memperlihatkan distribusi nilai yang diperoleh dalam bentuk angka. 3. Membuat Peta Kendali P (P-chart) Dalam menganalisa data penelitian ini, digunakan peta kendali p (peta kendali proporsi kerusakan) sebagai alat untuk pengendalian proses secara statistik. Apabila data yang diperoleh tidak seluruhnya berada dalam batas kendali yang ditetapkan, maka hal ini berarti data yang diambil belum seragam. Hal tersebut menyatakan bahwa pengendalian kualitas yang dilakukan masih perlu perbaikan. Ini dapat dilihat pada grafik p-chart, apabila ada titik yang berfluktuasi secara tidak beraturan yang menunjukkan bahwa proses produksi masih mengalami penyimpangan. Dengan peta kendali tersebut dapat diidentifikasi jenisjenis kerusakan yang terjadi dari produk yang dihasilkan. 4. Mencari faktor penyebab yang paling dominan dengan Diagram Sebab-Akibat Setelah diketahui masalah utama yang paling dominan dengan menggunakan histogram, maka dilakukan analisa faktor kerusakan produk dengan menggunakan fishbone diagram, sehingga dapat menganalisis faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab kerusakan produk. 5. Membuat rekomendasi bagi perusahaan Setelah diketahui penyebab terjadinya kerusakan produk, maka dapat disusun sebuah rekomendasi atau usulan tindakan untuk melakukan perbaikan kualitas produk bagi perusahaan.
36 3.6. Diagram Alir Penelitian Mulai Identifikasi dan Perumusan Masalah Tujuan dan Manfaat Penelitian umum perusahaan: Pengumpulan khusus perusahaan: Gambaran umum perusahaan Flow process produksi Produk yang dihasilkan Kategori produk defect produksi AMDK bulan Mei sampai Juli 2013 defect AMDK bulan Mei sampai Juli 2013 cukup Tidak Ya Pengolahan 7 tools (Lembar Periksa, Diagram Pareto, Diagram Sebab-Akibat, Histogram, Diagram Tebar, Diagram Alir, Bagan Kendali) Rekomendasi dengan menggunakan metode FMEA Kesimpulan dan Saran Selesai Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian