Tugas Akhir (SB091358) PENGARUH JENIS MEDIA DAN KONSENTRASI NAA (Naphthalene Acetic Acid) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BIJI Dendrobium capra J.J SMITH SECARA IN VITRO Puput Perdana Widiyatmanto 1508 100 009 Dosen Pembimbing Tutik Nurhidayati S.Si., M.Si. Siti Nurfadilah, S.Si., M.Sc.
Pendahuluan Latar Belakang Menurut Yulia dan Raseani (2008), D.capra termasuk dalam CITES Appendix II 2 Media Bhadra dan Hossain, 2003 Hossain, 2008 Kultur in vitro Li dan Xu, 2009 Menurut Risna dkk. (2010) termasuk dalam jenis anggrek langka dan mendapatkan prioritas konservasi Zat Pengatur Tumbuh (NAA) Kong et al.,2007 ½ MS +NAA 0,2 mg/l Kumar et. al., 2006 KC + air kelapa 150 ml/l +NAA 0,1 mg/l Sharma et. al., 2006 VW + air kelapa 150 ml/l +NAA 0,1 mg/l
Permasalahan 3 Bagaimana pengaruh jenis media dan konsentrasi NAA terhadap pertumbuhan dan perkembangan biji Dendrobium capra secara in vitro?
Batasan Permasalahan Penelitian ini dibatasi pada: 4 Jenis media (Murashige dan Skoog (MS), Knudson C (KC), dan Vacin dan Went (VW)) dan konsentrasi NAA yang digunakan (0 mg/l, 0,1 mg/l, 0,3 mg/l, dan 0,5 mg/l) dan dan jumlah biji yang diinokulasikan tidak dihitung dan dianggap tidak terjadi kompetisi
Tujuan 5 Mengetahui pengaruh jenis media dan konsentrasi NAA terhadap pertumbuhan dan perkembangan biji Dendrobium capra secara in vitro?
Manfaat 6 1. Memberikan informasi mengenai pengaruh jenis media dan konsentrasi NAA terhadap pertumbuhan biji Dendrobium capra secara in vitro agar dapat diaplikasikan dalam perbanyakan anggrek langka 2. Menunjang program konservasi anggrek langka yang memerlukan protokol perbanyakan anggrek secara efektif dan efisien.
Waktu dan Lokasi Penelitian Metodologi 7 Penelitian dilakukan pada Maret 2012 - Mei 2012 di Laboratorium Kultur Jaringan UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi LIPI Jalan Raya Surabaya - Malang KM. 65, Purwodadi, Jawa Timur. Dendrobium capra diperoleh dari Candi Orchid, Jalan Dr.Wahidin-Candi Persil No.23, Semarang, Jawa Tengah. Alat dan Bahan Alat yang digunakan adalah gelas ukur, gelas Beaker, pinset, cawan Petri, Laminair Air Flow Cabinet (LAFC), neraca analitik, batang pengaduk, kompor, autoklaf, pipet, ph meter, kertas tissue, pembakar spiritus, pinset, alumunium foil, plastik, serbet, keranjang, stiker/label, dan alat tulis. Bahan yang digunakan adalah biji Dendrobium capra, media MS, media KC, dan media VW yang dimodifikasi (Lampiran 1), NAA, gula 20 gr/l, air kelapa 150 ml/l, agar 12 gr/l, HCl, KOH, alkohol 70%, alkohol 96%, Clorox 10% (10 ml Bayclin + 90 ml akuades steril), akuades steril, parafilm, dan kertas saring.
Metodologi Cara Kerja 8 Pembuatan Stok Zat Pengatur Tumbuh NAA Pengamatan Pembuatan Media Sterilisasi dan Inokulasi Eksplan Sterilisasi Alat Sterilisasi Ruang Inokulasi
Pembuatan Stok Zat Pengatur Tumbuh NAA Pembuatan Stok NAA (50mg/l) 9 Aquades steril Aquades steril Dilarutkan dengan KOH 50 ml 100 ml Padatan NAA ditimbang sebanyak 5 mg
Pembuatan Media 10 Mikro Makro 5,6 5,8 Fe-EDTA NAA Gula Agar Air Kelapa Vitamin (untuk MS) Akuades Dipanaskan sampai hampir mendidih 1000 ml
Sterilisasi Alat Inokulasi dan Ruang Inokulasi 11 Alat-alat inokulasi, alat gelas dan logam Alat-alat inokulasi seperti pinset, gunting, dan jarum ose juga disterilisasi dengan dimasukkan dalam alkohol 96% dan dibakar tepat sebelum digunakan Laminair Air Flow Cabinet (LAFC) disemprot dengan alkohol 70% dan alat-alat yang dimasukkan ke dalam LAFC juga harus disemprot dengan alkohol 70%. disterilisasi dengan sinar UV selama 1 jam sebelum digunakan Ketika LAFC digunakan maka sinar UV harus dimatikan dan blower dihidupkan
Sterilisasi dan Inokulasi Eksplan 12 Larutan Clorox 10% 30 menit 1 x 2 x 3 x Aquades
Pengamatan 13 Pengamatan terhadap persentase tiap fase pertumbuhan biji dilakukan pada 12 MSI (Minggu Setelah Inokulasi) setelah inokulasi Pengamatan dilakukan dengan menggunakan mikroskop stereo perbesaran 20 kali. Jika dalam batas waktu 12 MSI sudah terbentuk planlet maka dilakukan juga pengukuran tinggi planlet (cm), jumlah daun, panjang daun (cm), lebar daun (cm), jumlah akar dan panjang akar (cm). Persentase fase pertumbuhan biji dihitung dengan menggunakan rumus berikut: % Fase pertumbuhan biji = Jumlah biji pada suatu fase x 100% Jumlah biji pada cawan petri (Dutra et al., 2008)
Rancangan Penelitian 14 Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 2 Faktorial dengan 3 kali ulangan Faktor pertama yaitu jenis media yang terdiri dari: A 1 = media Murashige and Skoog (MS) A 2 = media Knudson C (KC) A 3 = media Vacint and Went (VW) Faktor kedua yaitu konsentrasi NAA yang terdiri dari: B 0 = konsentrasi NAA 0 mg/l B 1 = konsentrasi NAA 0,1 mg/l B 3 = konsentrasi NAA 0,3 mg/l B 5 = konsentrasi NAA 0,5 mg/l
Tabel 1. Kombinasi Perlakuan Jenis Media dan Konsentrasi NAA 15 NAA (B) Media (A) MS (A 1 ) KC (A 2 ) VW (A 3 ) 0 mg/l (B 0 ) A 1 B 0 A 2 B 0 A 3 B 0 0,1 mg/l (B 1 ) A 1 B 1 A 2 B 1 A 3 B 1 0,3 mg/l (B 2 ) A 1 B 2 A 2 B 2 A 3 B 2 0,5 mg/l (B 3 ) A 1 B 3 A 2 B 3 A 3 B 3 Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : H 0 = Tidak ada pengaruh jenis media dan konsentrasi NAA terhadap pertumbuhan dan perkembangan biji Dendrobium capra secara in vitro H 1 = Ada pengaruh jenis media dan konsentrasi NAA terhadap pertumbuhan dan perkembangan biji Dendrobium capra secara in vitro
Analisis Statistik 16 Data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan ANOVA two-way. Apabila terdapat perbedaan nyata maka dilanjutkan dengan uji Tukey taraf kepercayaan 95%.
Hasil dan Pembahasan 17 a b c d e f Gambar 4. Fase Pertumbuhan dan Perkembangan Biji Dendrobium capra. Keterangan a. Fase 0 (biji tidak berkecambah) b. Fase 1 (protokorm) c. Fase 2 (protokorm dengan primordia daun) d. Fase 3 (protokorm dengan daun dan rhizoid) e. Fase 4 (protokorm dengan beberapa daun dan rhizoids) f. Fase 5 (plantlets) (Dokumentasi Pribadi, 2012).
Tabel 2. Persentase Pertumbuhan dan Perkembangan Biji D. capra Umur 12 MSI Media (A) NAA (B) MS (A 1 ) 0 (B 0 ) 76,17ab 23,83ab Persentase Pertumbuhan dan Perkembangan Biji (%) Fase 0 Fase 1 Fase 2 Fase 3 Fase 4 Fase 5 Total (Fase 1-0,1 (B 1 ) 71,16abc 28,84a 0,3 (B 2 ) 97,65a 2,35ab 0,5 (B 3 ) 74,13ab 19,66ab KC (A 2 ) 0 (B 0 ) 11,49d 2,10ab 0,1 (B 1 ) 54,87abcd 0b 0,3 (B 2 ) 44,44abcd 10ab 0,5 (B 3 ) 18,77cd 4,55ab VW(A 3 ) 0 (B 0 ) 90,85a 7,18ab 0,1 (B 1 ) 60,51abcd 13,78ab 0,3 (B 2 ) 74,60ab 15,56ab 0,5 (B 3 ) 34,29bcd 3,23ab 18 0.00a 0.00a 0.00a 0.00a 8.90a 0.00a 0.00a 2.21a 1.97a 0.44a 1.59a 1,28a 0a 0b 0b 23,83cd 0a 0b 0b 28,84bcd 0a 0b 0b 2,35d 0a 0b 6,21b 25.87cd 20,72a 43,45ab 0a 18,63ab 5,13a 40,43ab 9,53a 64,02a 0a 0a 0b 25,27ab 0a 7,30b 2,15a 17,01b 13.33ab 26.50ab 0.00b 0.93b 0.00b 0.00b 0.95b 42,05a 5) 88,51a 45,13abcd 55,56abcd 81,23ab 9,15d 39,49abcd 25,4cd 65,71abc Keterangan : Angka yang diikuti dengan huruf yang sama pada kolom yang sama, tidak berbeda nyata berdasarkan uji ANOVA yang dilanjutkan dengan Uji Tukey (α = 0,05).
100.00 Persentase Pertumbuhan dan Perkembangan Biji D.capra 90.00 19 80.00 70.00 Persentase (%) 60.00 50.00 40.00 30.00 Fase 0 Fase 1 Fase 2 Fase 3 Fase 4 Fase 5 20.00 10.00 0.00 A1B0 A1B1 A1B2 A1B3 A2B0 A2B1 A2B2 A2B3 A3B0 A3B1 A3B2 A3B3 Jenis Media dan Konsentrasi NAA
Tabel 3. Rata-rata Pertumbuhan Planlet Umur 12 MSI Media (A) NAA (B) 20 Pertumbuhan Planlet tinggi (cm) jumlah daun panjang lebar daun jumlah panjang daun (cm) (cm) akar akar (cm) MS (A 1 ) 0 (B 0 ) 0c 0b 0,1 (B 1 ) 0c 0b 0,3 (B 2 ) 0c 0b 0,5 (B 3 ) 1,55abc 3,5a KC (A 2 ) 0 (B 0 ) 0,28bc 1,20ab 0,1 (B 1 ) 0,62abc 2,67ab 0,3 (B 2 ) 0c 0b 0,5 (B 3 ) 0,33bc 1,33ab VW(A 3 ) 0 (B 0 ) 0c 0b 0,1 (B 1 ) 0c 0b 0,3 (B 2 ) 0,56abc 1,00ab 0,5 (B 3 ) 1,69a 3,40ab 0b 0b 0b 0,67a 0,29ab 0,27ab 0b 0,15ab 0b 0b 0,11ab 0,71a 0c 0c 0b 0c 0c 0b 0c 0c 0b 0,19a 2,00a 0,19ab 0,043bc 0,33bc 0,06b 0,12abc 0,87abc 0,17ab 0c 0c 0b 0,05abc 0,67abc 0,05b 0c 0c 0b 0bc 0bc 0b 0,040c 0,33c 0,05b 0,16ab 1,5ab 0,25a
Kesimpulan Kesimpulan pada penelitian ini adalah Kesimpulan dan Saran 21 Jenis media, konsentrasi NAA serta interaksi antara kedua faktor tersebut mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan biji D.capra secara in vitro Jenis media terbaik yaitu KC Konsentrasi NAA yang memberikan respon terbaik yaitu konsentrasi 0,5 mg/l NAA Terdapat 6 perlakuan yang dapat menginduksi pertumbuhan dan perkembangan biji D.capra secara in vitro sampai ke fase 5 (planlet) yaitu MS+0,5 mg/l NAA, KC+0 mg/l NAA, KC+0,1 mg/l NAA, KC+0.5 mg/l NAA, VW+0,3 mg/l NAA) dan VW+0,5 mg/l NAA. Perlakuan yang memberikan respon pertumbuhan planlet terbaik yaitu Media MS+0,5 mg/l NAA dan Media VW+0,5 mg/l NAA Saran Saran untuk penelitian selanjutnya yaitu mengenai pengaruh media subkultur terhadap pertumbuhan dan perkembangan planlet Dendrobium capra.
22 -Terima Kasih-