Puput Perdana Widiyatmanto Dosen Pembimbing Tutik Nurhidayati S.Si., M.Si. Siti Nurfadilah, S.Si., M.Sc. Tugas Akhir (SB091358)

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENELITIAN. Tempat dan Waktu Penelitian

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium UPT BBI (Balai Benih Induk) Jl.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini di lakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN. penambahan sukrosa dalam media kultur in vitro yang terdiri atas 5 variasi

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur In Vitro Fakultas

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur In Vitro Fakultas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Kultur Jaringan Tanaman Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan

Tabel 1. Kombinasi Perlakuan BAP dan 2,4-D pada Percobaan Induksi Mata Tunas Aksilar Aglaonema Pride of Sumatera Secara In Vitro

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dengan 2 faktor yaitu:

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitaian ini di lakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur In vitro Fakultas

BAHA DA METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat eksperimen karena pada penelitian menggunakan kontrol yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor

Tugas Akhir - SB091358

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan tempat 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian pendahuluan

III. METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan Tanaman dan Media

in. BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Fisiologi dan Kultur Jaringan

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial, yaitu penambahan konsentrasi

BAB III METODE PENELITIAN. Tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.) varietas Dewata F1

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan 2

III. METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Pelaksanaan

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan, Gedung

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. agar, arang, NaOH, HCl dan akuades. spirtus, timbangan analitik, beker gelas, LAF vertikal.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan RAL (Rancangan acak lengkap) dengan 1 media pembanding

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Plant Physiology and Culture

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain

III. METODE PENELITIAN A.

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Laboratorium terpadu Kultur jaringan Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. Maulana Malik Ibrahim Malang pada bulan Januari-Juli 2014.

BAB III BAHAN DAN METODE. Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Teknologi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal Januari 2011 Maret 2011

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Pelaksanaan Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan, Fakultas Pertanian,

II. METODOLOGI PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan. Penelitian ini dimulai pada bulan

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Penelitian dilakukan di Laboratorium Khansa Orchid Cimanggis-

INDUKSI TUNAS TIGA AKSESI Stevia rebaudiana Bertoni PADA MEDIA MS DENGAN PENAMBAHAN BAP DAN IAA SECARA IN VITRO

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan / Ilmu Tanaman Fakultas

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Tanaman, Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH JENIS MEDIA DAN KONSENTRASI NAA

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yaitu pemberian

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan yaitu perbedaan pemberian konsentrasi ion logam Cu 2+

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan mulai bulan Maret sampai Juli 2014 di

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanaman Fakultas Pertanian

TUGAS AKHIR (SB )

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanaman, Jurusan

RESPONS PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGREK (Dendrobium sp.) TERHADAP PEMBERIAN BAP DAN NAA SECARA IN VITRO

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

DAFTAR LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN. Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan menggunakan dua faktor. Faktor pertama

III. BAHAN DAN METODE. 1. Pengaruh konsentrasi benziladenin dengan dan tanpa thidiazuron terhadap

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari sampai bulan Maret 2015 di

III. BAHAN DAN METODE. 1. Percobaan 1: Pengaruh konsentrasi 2,4-D terhadap proliferasi kalus.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah jenis eksplan tumbuhan Puwoceng yang digunakan yaitu daun dan

BAB III METODE PENELITIAN

3 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi pembiakan in vitro tanaman pisang yang terdiri

BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Prosedur Kerja Persiapan Bibit Tumih

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga. Untuk analisis sitologi

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

PENGARUH BEBERAPA MEDIA KULTUR JARINGAN TERHADAP PERTUMBUHAN PLANLET ANGGREK PHALAENOPSIS BELLINA

HASIL DAN PEMBAHASAN Eksplorasi Eksplan Terubuk

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS PERBENIHAN DAN KULTUR JARINGAN TANAMAN

TEKNIK STERILISASI DAN RESPON PERTUMBUHAN EKSPLAN TANGKAI BUNGA ANGGREK Phalaenopsis sp. DENGAN PENAMBAHAN ZAT PENGATUR TUMBUH 2i-P SECARA IN VITRO

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juni sampai dengan bulan Agustus

BAB III METODE PENELITIAN

Pembuatan Larutan Stok, Media Kultur Dan Sterilisasi Alat Kultur Jaringan Tumbuhan. Nikman Azmin

Kontaminasi No Perlakuan U1 U2 U3 U4 U5 U6 Total 1 B B B B B

METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Alat dan Bahan

LAMPIRAN. Persiapan alat dan bahan. Sterilisasi alat. Pembuatan media. Inisiasi kalus. Pengamatan. Penimbangan dan subkultur.

3. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi

METODE PENELITIAN. I. Persilangan dialel lengkap dua tetua anggrek Phalaenopsis. Pengaruh media dasar dan arang aktif terhadap pengecambahan biji

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAL

PERBANYAKAN BEBERAPA SPECIES ANGGREK HUTAN LANGKA SUMATERA UTARA MELALUI KULTUR IN VITRO

BAB 3 BAHAN DAN METODA

Transkripsi:

Tugas Akhir (SB091358) PENGARUH JENIS MEDIA DAN KONSENTRASI NAA (Naphthalene Acetic Acid) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BIJI Dendrobium capra J.J SMITH SECARA IN VITRO Puput Perdana Widiyatmanto 1508 100 009 Dosen Pembimbing Tutik Nurhidayati S.Si., M.Si. Siti Nurfadilah, S.Si., M.Sc.

Pendahuluan Latar Belakang Menurut Yulia dan Raseani (2008), D.capra termasuk dalam CITES Appendix II 2 Media Bhadra dan Hossain, 2003 Hossain, 2008 Kultur in vitro Li dan Xu, 2009 Menurut Risna dkk. (2010) termasuk dalam jenis anggrek langka dan mendapatkan prioritas konservasi Zat Pengatur Tumbuh (NAA) Kong et al.,2007 ½ MS +NAA 0,2 mg/l Kumar et. al., 2006 KC + air kelapa 150 ml/l +NAA 0,1 mg/l Sharma et. al., 2006 VW + air kelapa 150 ml/l +NAA 0,1 mg/l

Permasalahan 3 Bagaimana pengaruh jenis media dan konsentrasi NAA terhadap pertumbuhan dan perkembangan biji Dendrobium capra secara in vitro?

Batasan Permasalahan Penelitian ini dibatasi pada: 4 Jenis media (Murashige dan Skoog (MS), Knudson C (KC), dan Vacin dan Went (VW)) dan konsentrasi NAA yang digunakan (0 mg/l, 0,1 mg/l, 0,3 mg/l, dan 0,5 mg/l) dan dan jumlah biji yang diinokulasikan tidak dihitung dan dianggap tidak terjadi kompetisi

Tujuan 5 Mengetahui pengaruh jenis media dan konsentrasi NAA terhadap pertumbuhan dan perkembangan biji Dendrobium capra secara in vitro?

Manfaat 6 1. Memberikan informasi mengenai pengaruh jenis media dan konsentrasi NAA terhadap pertumbuhan biji Dendrobium capra secara in vitro agar dapat diaplikasikan dalam perbanyakan anggrek langka 2. Menunjang program konservasi anggrek langka yang memerlukan protokol perbanyakan anggrek secara efektif dan efisien.

Waktu dan Lokasi Penelitian Metodologi 7 Penelitian dilakukan pada Maret 2012 - Mei 2012 di Laboratorium Kultur Jaringan UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi LIPI Jalan Raya Surabaya - Malang KM. 65, Purwodadi, Jawa Timur. Dendrobium capra diperoleh dari Candi Orchid, Jalan Dr.Wahidin-Candi Persil No.23, Semarang, Jawa Tengah. Alat dan Bahan Alat yang digunakan adalah gelas ukur, gelas Beaker, pinset, cawan Petri, Laminair Air Flow Cabinet (LAFC), neraca analitik, batang pengaduk, kompor, autoklaf, pipet, ph meter, kertas tissue, pembakar spiritus, pinset, alumunium foil, plastik, serbet, keranjang, stiker/label, dan alat tulis. Bahan yang digunakan adalah biji Dendrobium capra, media MS, media KC, dan media VW yang dimodifikasi (Lampiran 1), NAA, gula 20 gr/l, air kelapa 150 ml/l, agar 12 gr/l, HCl, KOH, alkohol 70%, alkohol 96%, Clorox 10% (10 ml Bayclin + 90 ml akuades steril), akuades steril, parafilm, dan kertas saring.

Metodologi Cara Kerja 8 Pembuatan Stok Zat Pengatur Tumbuh NAA Pengamatan Pembuatan Media Sterilisasi dan Inokulasi Eksplan Sterilisasi Alat Sterilisasi Ruang Inokulasi

Pembuatan Stok Zat Pengatur Tumbuh NAA Pembuatan Stok NAA (50mg/l) 9 Aquades steril Aquades steril Dilarutkan dengan KOH 50 ml 100 ml Padatan NAA ditimbang sebanyak 5 mg

Pembuatan Media 10 Mikro Makro 5,6 5,8 Fe-EDTA NAA Gula Agar Air Kelapa Vitamin (untuk MS) Akuades Dipanaskan sampai hampir mendidih 1000 ml

Sterilisasi Alat Inokulasi dan Ruang Inokulasi 11 Alat-alat inokulasi, alat gelas dan logam Alat-alat inokulasi seperti pinset, gunting, dan jarum ose juga disterilisasi dengan dimasukkan dalam alkohol 96% dan dibakar tepat sebelum digunakan Laminair Air Flow Cabinet (LAFC) disemprot dengan alkohol 70% dan alat-alat yang dimasukkan ke dalam LAFC juga harus disemprot dengan alkohol 70%. disterilisasi dengan sinar UV selama 1 jam sebelum digunakan Ketika LAFC digunakan maka sinar UV harus dimatikan dan blower dihidupkan

Sterilisasi dan Inokulasi Eksplan 12 Larutan Clorox 10% 30 menit 1 x 2 x 3 x Aquades

Pengamatan 13 Pengamatan terhadap persentase tiap fase pertumbuhan biji dilakukan pada 12 MSI (Minggu Setelah Inokulasi) setelah inokulasi Pengamatan dilakukan dengan menggunakan mikroskop stereo perbesaran 20 kali. Jika dalam batas waktu 12 MSI sudah terbentuk planlet maka dilakukan juga pengukuran tinggi planlet (cm), jumlah daun, panjang daun (cm), lebar daun (cm), jumlah akar dan panjang akar (cm). Persentase fase pertumbuhan biji dihitung dengan menggunakan rumus berikut: % Fase pertumbuhan biji = Jumlah biji pada suatu fase x 100% Jumlah biji pada cawan petri (Dutra et al., 2008)

Rancangan Penelitian 14 Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 2 Faktorial dengan 3 kali ulangan Faktor pertama yaitu jenis media yang terdiri dari: A 1 = media Murashige and Skoog (MS) A 2 = media Knudson C (KC) A 3 = media Vacint and Went (VW) Faktor kedua yaitu konsentrasi NAA yang terdiri dari: B 0 = konsentrasi NAA 0 mg/l B 1 = konsentrasi NAA 0,1 mg/l B 3 = konsentrasi NAA 0,3 mg/l B 5 = konsentrasi NAA 0,5 mg/l

Tabel 1. Kombinasi Perlakuan Jenis Media dan Konsentrasi NAA 15 NAA (B) Media (A) MS (A 1 ) KC (A 2 ) VW (A 3 ) 0 mg/l (B 0 ) A 1 B 0 A 2 B 0 A 3 B 0 0,1 mg/l (B 1 ) A 1 B 1 A 2 B 1 A 3 B 1 0,3 mg/l (B 2 ) A 1 B 2 A 2 B 2 A 3 B 2 0,5 mg/l (B 3 ) A 1 B 3 A 2 B 3 A 3 B 3 Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : H 0 = Tidak ada pengaruh jenis media dan konsentrasi NAA terhadap pertumbuhan dan perkembangan biji Dendrobium capra secara in vitro H 1 = Ada pengaruh jenis media dan konsentrasi NAA terhadap pertumbuhan dan perkembangan biji Dendrobium capra secara in vitro

Analisis Statistik 16 Data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan ANOVA two-way. Apabila terdapat perbedaan nyata maka dilanjutkan dengan uji Tukey taraf kepercayaan 95%.

Hasil dan Pembahasan 17 a b c d e f Gambar 4. Fase Pertumbuhan dan Perkembangan Biji Dendrobium capra. Keterangan a. Fase 0 (biji tidak berkecambah) b. Fase 1 (protokorm) c. Fase 2 (protokorm dengan primordia daun) d. Fase 3 (protokorm dengan daun dan rhizoid) e. Fase 4 (protokorm dengan beberapa daun dan rhizoids) f. Fase 5 (plantlets) (Dokumentasi Pribadi, 2012).

Tabel 2. Persentase Pertumbuhan dan Perkembangan Biji D. capra Umur 12 MSI Media (A) NAA (B) MS (A 1 ) 0 (B 0 ) 76,17ab 23,83ab Persentase Pertumbuhan dan Perkembangan Biji (%) Fase 0 Fase 1 Fase 2 Fase 3 Fase 4 Fase 5 Total (Fase 1-0,1 (B 1 ) 71,16abc 28,84a 0,3 (B 2 ) 97,65a 2,35ab 0,5 (B 3 ) 74,13ab 19,66ab KC (A 2 ) 0 (B 0 ) 11,49d 2,10ab 0,1 (B 1 ) 54,87abcd 0b 0,3 (B 2 ) 44,44abcd 10ab 0,5 (B 3 ) 18,77cd 4,55ab VW(A 3 ) 0 (B 0 ) 90,85a 7,18ab 0,1 (B 1 ) 60,51abcd 13,78ab 0,3 (B 2 ) 74,60ab 15,56ab 0,5 (B 3 ) 34,29bcd 3,23ab 18 0.00a 0.00a 0.00a 0.00a 8.90a 0.00a 0.00a 2.21a 1.97a 0.44a 1.59a 1,28a 0a 0b 0b 23,83cd 0a 0b 0b 28,84bcd 0a 0b 0b 2,35d 0a 0b 6,21b 25.87cd 20,72a 43,45ab 0a 18,63ab 5,13a 40,43ab 9,53a 64,02a 0a 0a 0b 25,27ab 0a 7,30b 2,15a 17,01b 13.33ab 26.50ab 0.00b 0.93b 0.00b 0.00b 0.95b 42,05a 5) 88,51a 45,13abcd 55,56abcd 81,23ab 9,15d 39,49abcd 25,4cd 65,71abc Keterangan : Angka yang diikuti dengan huruf yang sama pada kolom yang sama, tidak berbeda nyata berdasarkan uji ANOVA yang dilanjutkan dengan Uji Tukey (α = 0,05).

100.00 Persentase Pertumbuhan dan Perkembangan Biji D.capra 90.00 19 80.00 70.00 Persentase (%) 60.00 50.00 40.00 30.00 Fase 0 Fase 1 Fase 2 Fase 3 Fase 4 Fase 5 20.00 10.00 0.00 A1B0 A1B1 A1B2 A1B3 A2B0 A2B1 A2B2 A2B3 A3B0 A3B1 A3B2 A3B3 Jenis Media dan Konsentrasi NAA

Tabel 3. Rata-rata Pertumbuhan Planlet Umur 12 MSI Media (A) NAA (B) 20 Pertumbuhan Planlet tinggi (cm) jumlah daun panjang lebar daun jumlah panjang daun (cm) (cm) akar akar (cm) MS (A 1 ) 0 (B 0 ) 0c 0b 0,1 (B 1 ) 0c 0b 0,3 (B 2 ) 0c 0b 0,5 (B 3 ) 1,55abc 3,5a KC (A 2 ) 0 (B 0 ) 0,28bc 1,20ab 0,1 (B 1 ) 0,62abc 2,67ab 0,3 (B 2 ) 0c 0b 0,5 (B 3 ) 0,33bc 1,33ab VW(A 3 ) 0 (B 0 ) 0c 0b 0,1 (B 1 ) 0c 0b 0,3 (B 2 ) 0,56abc 1,00ab 0,5 (B 3 ) 1,69a 3,40ab 0b 0b 0b 0,67a 0,29ab 0,27ab 0b 0,15ab 0b 0b 0,11ab 0,71a 0c 0c 0b 0c 0c 0b 0c 0c 0b 0,19a 2,00a 0,19ab 0,043bc 0,33bc 0,06b 0,12abc 0,87abc 0,17ab 0c 0c 0b 0,05abc 0,67abc 0,05b 0c 0c 0b 0bc 0bc 0b 0,040c 0,33c 0,05b 0,16ab 1,5ab 0,25a

Kesimpulan Kesimpulan pada penelitian ini adalah Kesimpulan dan Saran 21 Jenis media, konsentrasi NAA serta interaksi antara kedua faktor tersebut mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan biji D.capra secara in vitro Jenis media terbaik yaitu KC Konsentrasi NAA yang memberikan respon terbaik yaitu konsentrasi 0,5 mg/l NAA Terdapat 6 perlakuan yang dapat menginduksi pertumbuhan dan perkembangan biji D.capra secara in vitro sampai ke fase 5 (planlet) yaitu MS+0,5 mg/l NAA, KC+0 mg/l NAA, KC+0,1 mg/l NAA, KC+0.5 mg/l NAA, VW+0,3 mg/l NAA) dan VW+0,5 mg/l NAA. Perlakuan yang memberikan respon pertumbuhan planlet terbaik yaitu Media MS+0,5 mg/l NAA dan Media VW+0,5 mg/l NAA Saran Saran untuk penelitian selanjutnya yaitu mengenai pengaruh media subkultur terhadap pertumbuhan dan perkembangan planlet Dendrobium capra.

22 -Terima Kasih-