Membangun Ketrampilan Memfasilitasi Fasilitasi menjelaskan proses membawa satu kelompok melalui cara pembelajaran, atau berubah dengan cara yang mendorong semua anggota kelompok tersebut, untuk berpartisipasi. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa setiap orang memiliki hal yang unik dan ide yang berharga untuk dibagikan. Tanpa kontribusi dan pengetahuan dari setiap orang, kemampuan kelompok tersebut untuk memahami atau menanggapi suatu situasi mungkin dapat berkurang. Peran fasilitator adalah menarik pengetahuan dan ide dari semua anggota kelompok diskusi, membantu mendorong setiap orang untuk belajar dari orang lain agar dapat berpikir dan bertindak bersama-sama. Sophie Clarke 1 (Tearfund International Learning Zone) Apakah itu Fasilitasi? Fasilitasi berasal dari istilah asing yang arti dasarnya adalah membuat terjadi atau membuat seseorang melakukan sesuatu. Guru sebagai seorang fasilitator menjadi inti dari sistem pembelajaran yang berpusat pada siswa. Peran dari seorang fasilitator adalah mendorong proses pembelajaran oleh guru. Satu dari cara yang terpenting untuk melaksanakan hal tersebut adalah mendampingi para guru dalam meneliti dan merefleksikan cara yang selama ini mereka pakai saat mengajar di depan kelas; kita membantu mereka mengidentifikasi bidangbidang yang masih perlu ditingkatkan, membentuk model untuk praktek yang lebih baik, membantu berbagi pengalaman dengan rekan guru yang lebih berpengalaman, mendukung dengan dukungan emosional dan logistik pada saat mereka berubah, dan membantu mereka mendapatkan alat bantu pembelajaran untuk mendukung peningkatan yang diinginkan tersebut. Perhatikan bahwa kita tidak mengatakan Anda melakukan semua ini untuk para guru. Lihat lagi kata-kata yang kita pakai, yaitu memberikan panduan, membantu, mencari model, menyediakan dukungan dan bantuan. Karena fasilitasi sangat penting, maka seorang fasilitator harus selalu mengingat hal-hal berikut ini: Page1 Seorang fasilitator yang baik terfokus pada bagaimana orang berpartisipasi dalam proses pembelajaran, tidak hanya pada konten kelasnya. Ini berarti bahwa fasilitator harus memahami kebutuhan kelompok dan menjaga agar kelompok selalu fokus melakukan tugas tersebut, tapi pada waktu yang sama harus bersikap fleksibel. Seorang fasilitator yang sangat bagus mendorong semua anggota kelompok untuk berpartisipasi secara tepat, dan mengelola anggota yang sulit. 1 Dapat dibaca di: http://tilz.tearfund.org/publications/footsteps+51-60/footsteps+60/effective+facilitation.htm
Seorang fasilitator yang baik sangat berkompeten terhadap hal yang dibicarakan, namun sekaligus mengakui bahwa mereka bukan satu-satunya yang ahli di dalam ruangan tersebut. Seorang fasilitator yang efektif memahami bahwa para peserta telah memiliki suatu rentang pengalaman dan modal pengetahuan yang sangat bervariasi yang dapat dibagi. Seorang fasilitator yang efektif membentuk rasa saling percaya dalam kelompok, pada saat mereka berbagi pengalaman sebagai ahli, dan pada saat yang sama mendorong para peserta untuk berbagi pengalaman mereka dan membangun atau mengembangkan pengetahuan serta pengalaman mereka lebih lanjut. Ketrampilan apa yang diperlukan seorang fasilitator yang baik? Seorang fasilitator guru-guru yang baik harus memiliki keinginan dan kemampuan untuk: Doronglah para guru untuk bergerak ke arah sasaran profesional yang diinginkan Arahkan diskusi dan interaksi agar bermakna dan menciptakan diskusi yg kaya ide Tetapkan waktu yang cukup dan alur yang nyaman untuk setiap rapat, diskusi dan lokakarya Dengarkan dengan aktif Berkomunikasilah dengan jelas Periksa apakah semua peserta sudah paham yang Anda katakan Buatlah rangkuman dan tarik kesimpulan dari berbagai ide yang berbeda Berpikir dan bertindak secara kreatif Buatlah keterkaitan antara pemikiran para guru Bantulah para guru mengatasi ketakutan dan resistensi mereka Kelola harapan orang lain Kelola konflik yang terjadi Doronglah agar terjadi saling tukar ide dan kerjasama Atur agar ada keseimbangan organisasi dan persiapan pagi fleksibilitas Jagalah waktu agar semua tahapan dapat terlaksakana, tanpa terkekang olehnya Ketahui kapan memberikan jawaban untuk satu pertanyaan, dan kapan membiarkan para guru menemukan jawabannya sendiri Apa saja yang perlu dan tidak boleh dilakukan selama fasilitasi? Page2 Perlu dilakukan: Mempersiapkan diri sebaik-baiknya Jadikan kepentingan para guru pusat dari perhatian bukan kepentingan Anda. Tidak boleh dilakukan: Memaksakan ide, kepercayaan, atau solusi yang Anda buat sendiri, agar diterima kelompok Mengasumsikan bahwa Anda tahu apa yang diinginkan oleh kelompok (berdasarkan gender atau tingkat pengalaman mengajar)
Berbicara jelas, percaya diri, dan antusias Meremehkan ide seseorang dalam rapat Usahakan menarik perhatian mereka Memaksakan agenda diri Anda sendiri, sebelum mulai berbicara atau memaksakan jawaban yang paling tepat Mintalah mereka (rekan si penanya) Mendominasi pembicaraan menjawab pertanyaan terlebih dahulu, sebelum Anda yang menjawabnya. Berilah jeda dan tunggulah 5 detik setelah Anda menanyakan satu pertanyaan Persiapkan beberapa pertanyaan reflektif Gunakan dan siapkan beberapa materi/alat bantu visual, serta handout Sediakan diri dan waktu untuk berbicara dengan para guru Coba ulangi dan kuatkan pernyataan yang dibuat para guru. Jika Anda rasa kalimat itu tidak produktif, secara halus arahkan pertanyaan itu lewat satu cara pandang berbeda Selalu kerjakan apa yang sudah Anda janjikan akan lakukan. Jujurlah dengan diri sendiri mengenai kinerja Anda, apa yang Anda percayai, dan interaksi Anda dengan para guru. Menceritakan cerita atau lelucon jorok atau menyinggung Memihak satu kelompok atau satu orang dalam diskusi Memberikan jawaban asal-asalan atau menebak, karena tidak tahu jawaban yang sebenarnya Membiarkan seseorang atau sekelompok orang mendominasi pembicaraan Tidak siap untuk memimpin diskusi Membiarkan pembicaraan keluar jalur Apa saja langkah dan strategi dalam fasilitasi? Beberapa pekerjaan fasilitasi yang paling efektif datang dari Robert Garmston, Jane Ellison dan Bruce Wellman yang bekerja untuk National Staff Development Council (US) dan Center for Adaptive Schools (US). Data berikut ini diambil dari pekerjaan yang mereka lakukan mengenai strategi fasilitasi yang efektif untuk DISKUSI. Page3 Langkah-langkah Memulai Diskusi Strategi Persilahkan para peserta memperkenalkan diri Perkenalkan diri Anda Buat pernyataan mengenai topik atau hasil yang diharapkan dari sesi diskusi ini Tanyakan ke para peserta mengenai topik tersebut, dan lakukan identifikasi tantangan yang terkait dengan topik tersebut Tunjuk di antara peserta yang akan berfungsi sebagai
Page4 Mendorong Terjadinya Diskusi Memantau Jalannya Diskusi Mengelola Perselisihan Pendapat pencatat, penulis, pengingat waktu, dan pengelola bahan/material diskusi untuk kelompok tersebut Tetapkan aturan dasar untuk diskusi ini Galilah lebih banyak informasi (misalnya, Dapatkan Anda menjelaskan lebih jauh ke saya mengenai hal ini? Bagaimana konsep ini dilaksanakan di sekolah Anda? ) Tanyakan, Apakah ada peserta lain yang punya contoh berbeda tentang? Tanyakan, Siapa yang punya ide lain untuk dibagikan di sesi ini? Setelah para guru mengidentifikasi beberapa masalah, doronglah mereka agar mulai berdiskusi mengenai beberap a strategi untuk mengelola masalah tersebut ( Mari kita lihat apakah kita bisa membuat daftar strategi-strategi potensial untuk masalah ini. Amati jalannya diskusi siapa yang melaksanakan tugas-tugas, siapa yang menjaga relasi, siapa yang memberikan paling banyak ide, siapa yang memimpin diskusi, dan siapa yang menjadi orang luar Ajaklah peserta yang diam, untuk ikut bicara mungkin mereka ingin bicara, tapi menunggu untuk diundang bicara Ajaklah peserta perempuan untuk bicara jangan biarkan para pria mendominasi pembicaraan; jangan abaikan para wanita di dalam kelompok diskusi tersebut Lakukan penilaian tingkat partisipasi apakah hanya orangorang itu-itu saja yang berbicara? Apakah hanya orang itu-itu saja yang tekun mendengarkan? Perbaiki situasinya. Katakan, Saya ingin mendengar komentar dari Anda yang selama ini belum memberikan komentar. Pak SS, bolehkah Bapak menambahkan pendapat sebelumnya itu? Sediakan waktu jatah waktu yang cukup untuk setiap bagian dari diskusi itu (2 menit untuk reaksi mereka, 10 menit untuk pertanyaan, dll.) Katakan, Kita sepertinya punya perbedaan pendapat dalam topik ini. Coba kita lihat bersama apakah ada bidang-bidang yang bisa kita sepakati sekarang. Atau Apakah ada masalahmasalah lain yang kita harus bahas? Fokuskan diskusi kelompok pada tugas yang lebih luas yang sekarang ada di tangan, jika para peserta mulai berdebat satu sama lain. Doronglah peserta untuk menyatakan ketidaksetujuan mereka tanpa harus berdebat/menentang Tegakkan dan laksanakan aturan dasar diskusi
Menutup Sesi Diskusi Jika diskusi menjadi terlalu panas, lakukan pendinginan dengan berpindah dulu ke topik berbeda/lainnya. Merangkum pokok-pokok yang dibicarakan Memuji peserta (para guru) untuk hasil kerja yang baik Melakukan penilaian sudahkah sasarannya tercapai? ( Mari kita lihat sejenak ke belakang, ke sasaran diskusi ini. Yaitu pertama A, kedua B, dan ketiga C. Apakah kita sudah mencapai target A? Seberapa jauh? dll) Merumuskan suatu langkah tindakan siapa mengerjakan apa sampai dengan pertemuan berikutnya? Siapa mengerjakan apa sampai kapan? Apa yang akan Anda (fasilitator) lakukan sampai kapan? Berterimakasih kepada para guru atas partisipasi mereka. Page5