BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
MOTIVASI UTILITARIAN DAN HEDONIS PADA PENELUSURAN DI MEDIA SOSIAL (Studi Word-Of-Mouth Intention) Novi Indrianti MF.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang

BAB III METODE PENELITIAN

mempengaruhi pembelian impulsif berupa faktor kognitif? 3. Bagaimana faktor celebrity endorser yang terdiri dari kredibilitas, daya tarik,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran umum Objek/Subjek Penelitian. Bukalapak merupakan salah satu pasar online terkemuka di Indonesia.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Lazada Indonesia merupakan top online retailer di Indonesia. Perusahaan

BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN. Sebelum membagikan kuesioner kepada 100 responden, dilakukan uji validitas dan

PENGARUH KEPERCAYAAN, HARGA DAN KETERSEDIAAN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK VIA LAZADA (Studi Kasus Konsumen Lazada di Tangerang)

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (remaja). Instagram sekarang banyak sekali bermunculan akun-akun yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kesadaran masyarakat dalam membayar PBB di Desa Kadirejo.

PENGARUH KUALITAS LAYANAN INTERNET BANKING KLIKBCA TERHADAP KEPUASAN NASABAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek/Subjek Penelitian

BAB VII HUBUNGAN BAURAN PROMOSI TERHADAP EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PEMASARAN HONEY MADOE

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

1 BAB IV HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN

Andry Wirawan Analisis Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Warung Ayam Monyet.

: Putri Noviawati NPM : Pembimbing : Rofi ah,se.,mm

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Rincian Pengiriman Pengembalian Kuesioner

BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. antara dan bujur timur dengan luas 44,91 km². Kecamatan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP. perusahaan butik di Daerah Istimewa Yogyakarta. nyata terhadap strategi intelligence generation. Besar pengaruh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jenis Kelamin N Presentase (%) Laki-laki % Perempuan 90 45% Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN. Tabel 5.1. Deskriptif Struktur Organisasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Budhi Darmakusuma. Analisis Pengaruh Waktu Dan Harga terhadap Keputusan Konsumen Dalam Berbelanja Online Melalui Media Kaskus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. akan dijelaskan hasil dan pembahasan data yang telah diperoleh.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. independen yang memiliki pengaruh terhadap kepercayaan merek adalah sebagai

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Pekalongan yang berjumlah nasabah. Dengan

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penyebaran dan Penerimaan Kuesioner. Data yang digunakan untuk mengukur pengaruh persepsi Wajib Pajak atas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ARGEN PURNAREZKA EA01

BAB IV HASIL PENELITIAN. Dari 83 orang orang responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini, dilakukan

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1

BAB IV PEMBAHASAN. variabel independen dengan dependen, apakah masing-masing variabel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini adalah konsumen pernah melakukan pembelian secara online di

Nama : Ayu Agustina NPM : Jurusan : Manajemen (S1) Pembimbing : Dr. Herry Sussanto, SE., MM.

BAB V PEMBAHASAN. Pembahasan ini diarahkan untuk menganalisis pengaruh variabel. independen (motivasi) terhadap variabel dependen (kinerja) pada BPRS

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji apakah motivasi,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. responden disetiap rangkap kuesioner yang terdiri dari :

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN POTONGAN HARGA TERHADAP VOLUME PENJUALAN MOBIL: STUDI KASUS PADA PT. SERASI AUTO RAYA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kedua dari pendiri PT Mirota yaitu Bapak dan Ibu Hendro Sutikno. PT Mirota

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Februari 2004 dan didirikan oleh Mark Zuckerberg, awalnya hanya untuk

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. merupakan contoh kecil dari sebuah clothing company yang memadukan unsur

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Obyek dan Subyek Penelitian

Pengaruh Kualitas Produk Dan Tingkat Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas Pada Produk Garam Halus Di UD. Garam Samudra, Jakarta Nama : Nugroho Eko

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DIBUTIK VIOALE

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Internal Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya di Tebet

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. per bulan. Dengan demikian diharapkan dapat mengetahui gambaran yang

Donny Prammono Dosen Pembimbing : Hendri Rahmayani Asri SE, MM

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISA DATA. subyek penelitian. Subyek penelitian ini adalah konsumen yang pernah

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik Konsumen di Sentra Gudeg Wijilan. Usia konsumen merupakan faktor utama yang harus diketahui dalam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah 1397 orang yang terdiri dari petugas Aviation Security (Avsec), petugas

KUESIONER PENELITIAN

Zakiah Jamal /4EA03 Manajemen

BAB IV HASIL PENELITIAN. transaksi untuk pembelian fashion muslim melalui e-commerce, maka akan. Tabel 4.1 Data responden berdasarkan gender

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum PT Sampurna Kuningan Juwana. Sampurna agar lebih mudah dikenal oleh umum terutama para konsumen.

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen.

PENGARUH KUALITAS PRODUK, TEMPAT, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIMSUM GALAXY SATRIO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Daerah Istimewa Yogyakarta dikenal sebagai kota pelajar diukur

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian

PENGARUH PERSEPSI SEKURITI, PERSEPSI PRIVASI, PERSEPSI INTEGRITAS, PERSEPSI KOMPETENSI TERHADAP KEPERCAYAAN PELANGGAN DALAM BELANJA ONLINE

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Responden dari penelitian ini adalah seluruh pengusaha konveksi di

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

BAB IV PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 70 sampel/

BAB V PEMBAHASAN. Online pada Mahasiswa FEBI IAIN Tulungagung. sebagainya. Kepercayaan dalam jual beli secara online bertujuan untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah para pelanggan cottage Daarul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian selanjutnya. Penelitian-penelitian sebelumnya telah mengkaji masalah

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1

MOTIVASI UTILITARIAN DAN HEDONIS PADA PENELUSURAN DI MEDIA SOSIAL

Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Citra Pajak Terhadap Kepuasan Wajib Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Yogyakarta.

Pengaruh Sikap, Norma Subyektif, dan Gaya Hidup terhadap Keputusan Pembelian Iphone di ITC Depok. Monica Arum Kusumaningtyas EA13

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. populasi responden sebanyak 42 responden masyarakat yang mengkonsumsi atau

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Nama : Faisal Chanif Aziz NPM : Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Pembimbing : Lisna Kustamtinah, SE., MM

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan

BAB V DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. analisis kuantitaif data penelitian. Identitas responden meliputi jenis kelamin,

Nama : Bayu Aprian NPM : Pembimbing : Dr. Lies Handrijaningsih, SE., MM

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan 125 responden untuk menjelaskan pengaruh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan menjawab hipotesis penelitian yang diajukan.

1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pendahuluan Langkah pertama analisis data dalam penelitian ini adalah analisis persentase demografi responden. Analisis bertujuan untuk mengetahui karakteristik responden. Langkah kedua adalah analisis regresi berganda dan langkah ketiga adalah analisis regresi sederhana. Tahapan ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen baik secara parsial maupun secara simultan. Data penelitian diperoleh melalui penyebaran kuesioner secara online yang disebarkan melalui salah satu penyedia layanan kuesioner online gratis yaitu Google Form. Kuesioner online mulai dibuka dan mulai terisi pada tanggal 16 Mei 2016 dan ditutup pada tanggal 31 Mei 2016, kepada responden yang pernah melakukan pembelian secara online. Penyebaran kuesioner dilakukan dengan cara online sebanyak 227 responden. Kuesioner yang terisi lengkap dan dapat diolah sebanyak 216 responden dan yang tidak terisi dengan lengkap dan tidak sesuai dengan kriteria (seperti ada kolom yang tidak diisi dan belum pernah melakukan pembelian produk melalui media sosial) sebanyak 11 responden. Berdasarkan jumlah kuesioner yang dapat diolah dan lengkap maka sampel penelitian sebanyak 216 responden. Untuk mempermudah proses analisis data, pengolahan data penelitian dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 16.0. 43

44 4.2 Karakteristik Responden Untuk mengetahui karakteristik responden pada penelitian ini digunakan analisis persentase. Hasil analisis persentase yang telah dilakukan sebagai berikut: Tabel 4.1 Karakteristik Responden Karakteristik Keterangan Frekuensi (f) Persentase (%) Laki-laki 71 32,9 Perempuan 145 67,1 SMA 178 82,4 S1 36 16,7 S2 1 0,5 D3 1 0,5 < 20 tahun 29 13,4 20 tahun 187 86,6 Ya 216 100 - - < 5 kali 60 27,8 5 kali 156 72,2 Uang yang dihabiskan dalam < Rp. 100.000 25 11,6 belanja online Rp.100.001 Rp. 150.000 52 24,1 Rp.150.001 Rp. 200.000 57 26,4 Rp. 200.000 82 38,0 Ya 58 26,9 tidak pada media sosial Tidak 158 73,1 Saat Ya 199 92,1 Tidak 17 7,9 Jenis kelamin Pendidikan Terakhir Usia Pernah/tidak membeli online Tidak Frekuensi menggunakan media sosial dalam sehari Meninggalkan membeli testimoni/ melihat komentar/ tidak pada media sosial Hasil analisis persentase pada karakteristik jenis kelamin diketahui bahwa mayoritas responden pada penelitian ini (67,1%)adalah responden perempuan, dengan usia 20 tahun (86,6%), pendidikan terakhir adalah SMA

45 (82,4%), dan menghabiskan uang dalam berbelanja online Rp. 200.000 (38,0%). Hasil analisis persentase berdasarkan pernah/tidak membeli produk secara online diketahui bahwa 100% responden pernah membeli produk secara online, 72,2% responden menyatakan bahwa frekuensi mereka dalam membuka aplikasi media sosial adalah lebih dari 5 kali dalam sehari. Hasil presentase berdasarkan konsumen meninggalkan testimoni pada media sosial saat belanja menunjukan bahwa responden tidak meninggalkan testimoni pada media sosial setelah melakukan belanja online, 73,1%, dan 92,1% responden memperhatikan testimoni yang ada pada media sosial saat berbelanja online. Tabel 4.2 Karakteristik Penggunaan Media Sosial Responden (N= 216) Karakteristik Aplikasi media Keterangan sosial yang Frekuensi (f) Persentase (%) Facebook 115 0,53 digunakan sekarang ini dan masih Twitter 73 0,33 aktif Instagram 203 0,93 Path 157 0,72 Line 203 0,93 BBM 143 0,66 Youtube 115 0,53 Ask.fm 30 0,13 Belanja 143 0,66 Belajar 132 0,61 Komunikasi 204 0,94 Curhat 61 0,28 Berbagi Informasi 183 0,84 Bisnis 74 0,34 Produk yang sering di beli melalui Kosmetik 66 0,30 media sosial Pakaian 151 0,69 Sepatu 98 0,45 Aksesoris 83 0,38 Kegunaan aplikasi media sosial

46 Hasil analisis persentase pada karakteristik aplikasi media sosial yang digunakan diketahui bahwa pada penelitian ini 0,93 % responden menggunakan line dan instagram, sedangkan kegunaan dari media sosial dalam penelitian ini responden menyatakan 0,94 % untuk komunikasi. Produk yang sering dibeli oleh responden melalui media sosial dalam penelitian ini responden menyatakan 0,69% membeli pakaian. 4.3 Analisis Regresi Linear Berganda 4.3.1 Pengujian Pengaruh Kenyamanan, Ketersediaan Informasi, Seleksi Produk, Customized Advertisements terhadap Motivasi Utilitarian Dalam pengujian ini terdapat tiga variabel independen dan satu variabel dependen. Variabel independen dalam regresi berganda ini adalah kenyamanan, advertisements, ketersediaan sedangkan informasi, variabel seleksi produk, dependennya adalah customized motivasi utilitarian. Pengujian pengaruh ini menggunakan analisis regresi dengan bantuan program SPSS 16.0. for Windows.

47 Tabel 4.3 Hasil Regresi Linear Berganda Motivasi Utilitarian Variabel (Constant) Kenyamanan Ketersediaan Informasi Seleksi Produk Customized Advertisements F-hitung Adj. R Square Probabilitas Berdasarkan Standardized Coefficients Beta T Sig. Keterangan 0,110 0,337 3,295 1,545 4,319 0,001 0,124 0,000 Tidak signifikan Signifikan 0,302 0,055 3,494 0,913 0,001 0,362 Signifikan Tidak signifikan 57,325 0,512 0,000 hasil analisis regresi secara simultan, diperoleh nilai F hitung sebesar 57.325 Berdasarkan ketentuan analisis regresi secara simultan dimana nilai probabilitas (p) = 0,000 lebih kecil dari p value 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel kenyamanan, ketersediaan informasi, seleksi produk dan Customized Advertisements memiliki pengaruh motivasi utilitarian. Nilai Adjusted R Square sebesar 0,512 berarti bahwa kenyamanan, ketersediaan informasi, seleksi produk dan Customized Advertisements memberikan pengaruh sebesar 51,2% terhadap motivasi utilitarian. Sisanya sebesar 48,8% berasal dari variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. a. Pembahasan H2 Kenyamanan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap motivasi utilitarian. Variabel kenyamanan memiliki koefisien 0,110 dengan taraf signifikan sebesar 0,124 atau di atas 0,05 (5%). Dengan demikian, H2 yang

48 menyatakan Kenyamanan memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap motivasi utilitarian dalam menelusuri produk melalui situs media sosial, ditolak. Ini berarti terdapat perbedaan dengan penelitian sebelumnya. untuk mendukung hasil yang berbeda ini saya mencari penelitian pendukung. Hasil penelitian didukung oleh Serdadu (2014), konsumen digital Indonesia menikmati online shopping, khususnya membaca ulasan dan mencari informasi mengenai produk dan jasa secara online karena mereka memandang internet sebagai sarana untuk mengecek produk/jasa dan memberikan informasi sebelum mereka melakukan pembelian secara offline. Namun demikian, keamanan kartu kredit tetap menjadi kekhawatiran utama. Konsumen sangat berhati-hati jika harus memberikan informasi mengenai kartu kredit mereka secara online. b. Pembahasan H3 Ketersediaan informasi memiliki pengaruh signifikan terhadap motivasi utilitarian. Variabel ketersediaan informasi memiliki koefisien 0,337 dengan taraf signifikan sebesar 0,000 atau di bawah 0,05 (5%). Dengan demikian, H3 yang menyatakan Ketersediaan informasi memiliki dampak positif dan signifikan terhadap motivasi utilitarian dalam menelusuri produk melalui aplikasi media sosial, diterima. Ini berarti terdapat perbedaan dengan penelitian sebelumnya. Untuk mendukung hasil yang berbeda ini saya mencari penelitian pendukung. Penelitian dari Bakar dan Hashim, (2008) membahas tentang perkembangan Mengungkapkan bahwa reservasi pada hotel saat secara pencarian online di Malaysia. informasi, konsumen

49 membutuhkan informasi yang lengkap dan detail mengenai produk atau jasa yang dijual. c. Pembahasan H4 Seleksi produk memiliki pengaruh signifikan terhadap motivasi utilitarian. Variabel pemilihan produk memiliki koefisien 0,302 dengan taraf signifikan sebesar 0,001 atau di bawah 0,05 (5%). Dengan demikian, H4 yang menyatakan Seleksi produk yang ditampilkan di situs media sosial memiliki dampak positif dan signifikan terhadap motivasi utilitarian konsumen untuk menelusuri produk pada aplikasi media sosia, diterima. Hasil temuan ini didukung oleh peneliti sebelumnya berdasarkan aspek motivasi hedonis dan utilitarian belanja yang dilakukan oleh Mikalef et al, (2013) yang menyatakan seleksi produk menjelaskan 70,61% dari motivasi utilitarian. d. Pembahasan H5 Customized advertisements tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap motivasi utilitarian. Variabel iklan disesuaikan memiliki koefisien 0,055 dengan taraf signifikan sebesar 0,362 atau di atas 0,05 (5%). Dengan demikian, H5 yang menyatakan customized advertisements yang ditampilkan kepada pengguna media sosial akan berdampak positif dan signifikan terhadap motivasi utilitarian konsumen untuk menelusuri produk di website tersebut, ditolak. Hasil temuan ini didukung oleh peneliti sebelumnya berdasarkan aspek motivasi hedonis dan utilitarian belanja yang dilakukan oleh Mikalef et al, (2013) yang menyatakan customized advertisements tidak ditemukan untuk

50 mempengaruhi motivasi utilitarian media sosial pengguna ketika datang ke beranda produk di media tersebut. 4.3.2 Pengujian Pengaruh Interaksi Sosial, Petualangan, Otoritas & Status terhadap Motivasi Hedonis Dalam pengujian ini terdapat tiga variabel independen dan satu variabel dependen. Variabel independen dalam regresi berganda ini adalah interaksi sosial, petualangan, otoritas & status, sedangkan variabel dependennya adalah motivasi hedonis. Pengujian pengaruh ini menggunakan analisis regresi dengan bantuan program SPSS 16.0 for Windows Tabel 4.4 Hasil Regresi Linear Berganda Motivasi Hedonis Variabel (Constant) Interaksi Sosial Petualangan Otoritas & Status F-hitung Adj. R Square Probabilitas Berdasarkan Standardized Coefficients Beta T Sig. 4,954 2,497 3,914 4,294 0,000 0,013 0,000 0,000 Keterangan 0,164 Signifikan 0,273 Signifikan 0,284 Signifikan 37,227 0,336 0,000 hasil analisis regresi secara simultan, diperoleh nilai F hitung sebesar 37,227 Berdasarkan ketentuan analisis regresi secara simultan dimana nilai probabilitas (p) = 0,000 lebih kecil dari p value 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel interaksi sosial, petualangan, otoritas & status memiliki pengaruh motivasi hedonis. Nilai Adjusted R Square sebesar 0,336 berarti bahwa variabel interaksi sosial, petualangan, otoritas & status memiliki pengaruh motivasi hedonis

51 sebesar 36,6% terhadap motivasi utilitarian. Sisanya sebesar 63,4% berasal dari variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. a. Pembahasan H7 Interaksi sosial memiliki pengaruh signifikan terhadap motivasi hedonis. Variabel interaksi sosial memiliki koefisien 0,164 dengan taraf signifikan sebesar 0,013 atau di bawah 0,05 (5%). Dengan demikian, H7 yang menyatakan Interaksi sosial akan memiliki efek positif dan signifikan terhadap motivasi hedonis dalam menelusuri produk melalui aplikasi media sosial, diterima. Temuan ini didukung oleh peneliti sebelumnya berdasarkan aspek motivasi hedonis dan utilitarian belanja yang dilakukan oleh Ramlugun dan Lucsha (2014) sejauh faktor hedonik yang bersangkutan, telah diamati bahwa interaksi sosial mempengaruhi munculnya motivasi hedonis pada niat penelusuran produk di media sosial. b. Pembahasan H8 Petualangan memiliki pengaruh signifikan terhadap motivasi hedonis. Variabel petualangan memiliki koefisien 0,273 dengan taraf signifikan sebesar 0,000 atau di bawah 0,05 (5%). Dengan demikian, H8 yang menyatakan Rasa petualangan memiliki dampak positif dan signifikan terhadap niat untuk menelusuri produk melalui situs media sosial sebagai faktor motivasi hedonis, diterima. Hasil temuan ini didukung oleh peneliti sebelumnya berdasarkan aspek motivasi hedonis dan utilitarian belanja yang dilakukan oleh Mikalef et al, (2013) yang menyatakan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi hedonis, hasil dari analisis menunjukkan bahwa faktor hedonis yang diusulkan

52 dapat dianggap sebagai prediktor signifikan. Petualangan berhubungan positif yang signifikan dengan motivasi hedonis konsumen. c. Pembahasan H9 Otoritas & status memiliki pengaruh signifikan terhadap motivasi hedonis. Variabel otoritas & status memiliki koefisien 0,284 dengan taraf signifikan sebesar 0,000 atau di bawah 0,05 (5%). Dengan demikian, H9 yang menyatakan otoritas dan status dari pengguna internet memiliki lebih banyak media sosial akan memiliki dampak yang signifikan dan positif terhadap niat mereka untuk melihat-lihat produk pada aplikasi media sosial tersebut, diterima. Hasil temuan ini didukung oleh peneliti sebelumnya berdasarkan aspek motivasi hedonis dan utilitarian belanja yang dilakukan oleh Ramlugun et al, (2014) yang menyatakan Sejauh faktor hedonik yang bersangkutan, telah diamati bahwa otoritas dan status, berpengaruh positif dengan sikap produk penjelajahan media sosial. 4.3.3 Pengujian Pengaruh Motivasi Utilitarian, Motivasi Hedonis Terhadap Penelusuran Produk di Media Sosial Dalam pengujian ini terdapat tiga variabel independen dan satu variabel dependen. Variabel independen dalam regresi berganda ini adalah motivasi utilitarian, motivasi hedonis, sedangkan variabel dependennya adalah penelusuran produk di media sosial. Pengujian pengaruh ini menggunakan analisis regresi dengan bantuan program SPSS 16.0 for Windows.

53 Tabel 4.5 Hasil Regresi Linear Berganda Penelusuran Produk di Media Sosial Model (Constant) Motivasi Utilitarian Motivasi Hedonis F-hitung Adj. R Square Probabilitas Berdasarkan hasil Standardized Coefficients Beta T Sig. 3,338 7,760 4,409 0,001 0,000 0,000 Keterangan 0,489 Signifikan 0,278 Signifikan 100,670 0,481 0,000 analisis regresi secara simultan, diperoleh nilai F hitung sebesar 100,670% Berdasarkan ketentuan analisis regresi secara simultan dimana nilai probabilitas (p) = 0,000 lebih kecil dari p value 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi utilitarian dan hedonis mempengaruhi penelusuran produk di media sosial. Nilai Adjusted R Square sebesar 0,481 berarti bahwa variabel motivasi utilitarian dan hedonis memiliki pengaruh motivasi hedonis sebesar 48,1% terhadap penelusuran produk di media sosial. Sisanya sebesar 51,9% berasal dari variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. a. Pembahasan H1 Motivasi utilitarian memiliki pengaruh signifikan terhadap penelusuran produk di media sosial. Variabel motivasi utilitarian memiliki koefisien 0,489 dengan taraf signifikan sebesar 0,000 atau di bawah 0,05 (5%). Dengan demikian, H1 yang menyatakan Terlalu sering menelusuri produk melalui situs media sosial akan berdampak positif dan signifikan berdasarkan dari motivasi utilitarian yang dirasakan pengguna seperti penawaran di aplikasi

54 media sosial, diterima. Hasil temuan ini didukung oleh peneliti sebelumnya berdasarkan aspek motivasi hedonis dan utilitarian belanja yang dilakukan oleh Mikalef et al, (2013) yang menyatakan motivasi utilitarian dan hedonis ditemukan dampak positif dan signifikan terhadap niat pengguna untuk menelusuri produk pada platform media sosial. b. Pembahasan H6 Motivasi hedonis memiliki pengaruh signifikan terhadap penelusuran produk di media sosial. Variabel motivasi hedonis memiliki koefisien 0,278 dengan taraf signifikan sebesar 0,000 atau di bawah 0,05 (5%). Dengan demikian, H6 yang menyatakan Motivasi hedonis akan memiliki efek positif dan signifikan terhadap niat pengguna untuk menelusuri produk di situs media sosial, diterima. Hasil temuan ini didukung oleh peneliti sebelumnya berdasarkan aspek motivasi hedonis dan utilitarian belanja yang dilakukan oleh Mikalef et al, (2013) yang menyatakan motivasi utilitarian dan hedonis ditemukan dampak positif dan signifikan terhadap niat pengguna untuk menelusuri produk pada platform media sosial. 4.4 Analisis Regresi Sederhana 4.4.1 Regresi Sederhana pengaruh Penelusuran Produk di Media Sosial terhadap Niat Pembelian Uji regresi linear sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh penelusuran produk di media sosial terhadap niat pembelian. Tabel berikut merupakan hasil dari uji linear sederhana.

55 Tabel 4.6 Hasil Uji Regresi Pengaruh Penelusuran Produk di Media Sosial Terhadap Niat Pembelian Variabel Variabel Dependen Standardized Coefficients Beta 0,497 T Sig. Keterangan Penelusuran Niat 8,368 0.000 signifikan Produk di Pembelian Media Sosial R = 0.497 Fhitung 70,029 0.000 signifikan 2 Adjusted R = 0.243 Dari hasil uji regresi pada tabel 4.6, diketahui bahwa variabel penelusuran produk di media sosial berpengaruh terhadap niat pembelian dengan nilai koefisien sebesar positif 0.497. hal ini menunjukan apabila variabel penelusuran produk di media sosial meningkat maka ada kecenderungan niat pembelian juga akan meningkat. Nilai Adjusted R Square sebesar 0.243 yang berarti bahwa penelusuran produk di media sosial memberikan pengaruh sebesar 24.3% pada niat pembelian untuk melakukan pembelian produk pada online atau website. Hasil uji signifikansi individual atau uji statistik t menunjukkan bahwa nilai signifikan sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai p value, yaitu 0,05. Hal tersebut berarti variabel penelusuran produk di media sosial berpengaruh signifikan pada niat pembelian. Dengan demikian, H10 yang menyatakan Penelusuran produk di situs media sosial akan berdampak positif dan signifikan terhadap niat pembelian, diterima. Hasil temuan ini didukung oleh peneliti sebelumnya berdasarkan aspek motivasi hedonis dan utilitarian belanja yang dilakukan oleh Mikalef et

56 al, (2013) yang mengungkapkan bahwa keterlibatan dari pengguna media sosial dalam proses penelusuran, berhubungan positif dan signifikan terhadap niat pengguna untuk membeli. 4.4.2 Regresi Sederhana pengaruh Penelusuran Produk di Media Sosial terhadap Word-of-Mouth Intention Uji regresi linear sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh penelusuran produk di media sosial terhadap word-of-mouth intention. Tabel berikut merupakan hasil dari uji linear sederhana. Tabel 4.7 Hasil uji regresi pengaruh penelusuran produk di media sosial terhadap word-of-mouth intention Variabel Variabel Dependen Standardized Coefficients Beta 0,384 t Sig. Keterangan Penelusuran Word-of6,083 0.000 signifikan Produk di Mouth Media Intention Sosial R = 0,384 Fhitung 37,006 0.000 signifikan 2 Adjusted R = 0.143 Dari hasil uji regresi pada tabel 4.7, diketahui bahwa variabel penelusuran produk di media sosial berpengaruh terhadap word-of-mouth intention dengan nilai koefisien sebesar positif 0.384. hal ini menunjukan apabila variabel penelusuran produk di media sosial meningkat maka ada kecenderungan word-of-mouth intention. Nilai Adjusted R Square sebesar 0.143 yang berarti bahwa penelusuran produk di media sosial memberikan pengaruh sebesar 14.3% pada word-ofmouth intention. Hasil uji signifikansi individual atau uji statistik t

57 menunjukkan bahwa nilai signifikan sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai p value, yaitu 0,05. Hal tersebut berarti variabel penelusuran produk di media sosial berpengaruh signifikan pada word-of-mouth intention. Dengan demikian, H11 yang menyatakan Pengaruh penelusuran produk di situs media sosial akan berdampak pada niat pengguna untuk berbagi informasi (word-of-mouth) tentang produk atau jasa yang telah dicari di media sosial, diterima. Hasil temuan ini didukung oleh peneliti sebelumnya berdasarkan aspek motivasi hedonis dan utilitarian belanja yang dilakukan oleh Mikalef et al, (2013) menyatakan bahwa penelusuran di media sosial berhubungan positif dan signifikan menjelaskan word-of-mouth intention. Temuan ini sangat menarik karena mereka memberikan bukti kuat bahwa media sosial adalah solusi yang layak untuk pemasaran dan promosi produk. 4.5 Pembahasan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji kenyamanan, ketersediaan informasi, seleksi produk, dan customized advertisements mempengaruhi motivasi utilitarian dengan menggunakan regresi linier berganda, ternyata tidak semua hipotesis dapat diterima. Menguji interaksi sosial, petualangan, otoritas & status mempengaruhi motivasi hedonis dengan menggunakan regresi linier berganda, ternyata semua hipotesis dapat diterima. Menguji motivasi utilitarian dan motivasi hedonis mempengaruhi niat penelusuran produk di media sosial dengan menggunakan regresi linier berganda, ternyata hipotesi semua dapat diterima. Menguji penelusuran produk di media sosial mempengaruhi niat pembelian dengan menggunakan

58 regresi linier sederhana, ternyata hipotesis diterima. Menguji penelusuran produk di media sosial mempengaruhi word-of-mouth intention dengan menggunakan regresi linier sederhana, ternyata hipotesis diterima. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat ketersediaan informasi (H3) dan seleksi produk (H4) mempengaruhi motivasi utilitarian. Interaksi sosial (H7), petualangan (H8), otoritas & status (H9) memiliki pengaruh pada motivasi hedonis. Motivasi utilitarian (H1) dan hedonis (H6) mempengaruhi niat penelusuran produk pada media sosial. Penelusuran produk di media sosial berpengaruh terhadap niat pembelian (H10). Penelusuran produk di media sosial berpengaruh terhadap word-of-mouth intention (H11). Kenyamanan 0,110 Ketersediaan Informasi 0,337* 0,302* Seleksi Produk Motivasi Utilitarian Niat Pembelian 0,489* 0,497* 0,055 Penelusuran produk di media sosial Customized Advertisements Interaksi sosial Petualangan 0,164* 0,273* Motivasi Hedonis 0,278* 0,284* Otoritas & Status Keterangan: * = Signifikan Gambar 4.1 Model Penelitian 0,384* Word-of-mouth intention

59 Hasil analisis persentase pada karakteristik jenis kelamin diketahui bahwa mayoritas responden pada penelitian ini (67,1%)adalah responden perempuan, dengan usia 20 tahun (86,6%), pendidikan terakhir adalah SMA (82,4%), dan menghabiskan uang dalam berbelanja online Rp. 200.000 (38,0%). Hasil analisis persentase berdasarkan pernah/tidak membeli produk secara online diketahui bahwa 100% responden pernah membeli produk secara online, 72,2% responden menyatakan bahwa frekuensi mereka dalam membuka aplikasi media sosial adalah lebih dari 5 kali dalam sehari. Hasil presentase berdasarkan konsumen meninggalkan testimoni pada media sosial saat belanja menunjukan bahwa responden tidak meninggalkan testimoni pada media sosial setelah melakukan belanja online, 73,1%, dan 92,1% responden memperhatikan testimoni yang ada pada media sosial saat berbelanja online. Temuan hipotesis pertama menunjukkan motivasi utilitarian (H1) memiliki pengaruh signifikan terhadap penelusuran produk di media sosial. Variabel motivasi utilitarian memiliki koefisien 0,489 dengan signifikan sebesar 0,000 atau di bawah 0,05 (5%). Dengan demikian, terlalu sering menelusuri produk melalui situs media sosial akan berdampak positif dan signifikan berdasarkan dari motivasi utilitarian yang dirasakan pengguna seperti penawaran di aplikasi media sosial, diterima. Hasil temuan ini didukung oleh peneliti sebelumnya berdasarkan aspek motivasi hedonis dan utilitarian belanja yang dilakukan oleh Mikalef et al, (2013) yang menyatakan motivasi utilitarian dan hedonis ditemukan dampak positif dan signifikan terhadap niat pengguna untuk menelusuri produk pada platform media sosial.

60 Temuan hipotesis kedua menunjukkan bahwa kenyamanan (H2) tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap motivasi utilitarian. Variabel kenyamanan memiliki koefisien 0,110 dengan signifikan sebesar 0,124 atau di atas 0,05 (5%). Dengan demikian, hipotesis kenyamanan memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap motivasi utilitarian dalam menelusuri produk melalui situs media sosial, ditolak. Ini berarti terdapat perbedaan dengan penelitian sebelumnya, untuk mendukung hasil yang berbeda ini saya mencari penelitian pendukung. Hasil penelitian didukung oleh Serdadu (2014), konsumen digital Indonesia menikmati online shopping, khususnya membaca ulasan dan mencari informasi mengenai produk dan jasa secara online karena mereka memandang internet sebagai sarana untuk mengecek produk/jasa dan memberikan informasi sebelum mereka melakukan pembelian secara offline. Namun demikian, keamanan kartu kredit tetap menjadi kekhawatiran utama. Konsumen sangat berhati-hati jika harus memberikan informasi mengenai kartu kredit mereka secara online. Temuan hipotesis ketiga menunjukkan ketersediaan informasi (H3) memiliki pengaruh signifikan terhadap motivasi utilitarian. Variabel ketersediaan informasi memiliki koefisien 0,337 dengan signifikan sebesar 0,000 atau di bawah 0,05 (5%). Dengan demikian, hipotesis Ketersediaan informasi memiliki dampak positif dan signifikan terhadap motivasi utilitarian dalam menelusuri produk melalui aplikasi media sosial, diterima. Ini berarti terdapat perbedaan dengan penelitian sebelumnya. Untuk mendukung hasil yang berbeda ini saya mencari penelitian pendukung. Hasil penelitian

61 didukung oleh Bakar dan Hashim, (2008) membahas tentang perkembangan reservasi hotel secara online di Malaysia. Mengungkapkan bahwa pada saat pencarian informasi, konsumen membutuhkan informasi yang lengkap dan detail mengenai produk atau jasa yang dijual. Temuan hipotesis keempat menunjukkan seleksi produk (H4) memiliki pengaruh signifikan terhadap motivasi utilitarian. Variabel pemilihan produk memiliki koefisien 0,302 dengan taraf signifikan sebesar 0,001 atau di bawah 0,05 (5%). Dengan demikian, hipotesis seleksi produk yang ditampilkan di situs media sosial memiliki dampak positif dan signifikan terhadap motivasi utilitarian konsumen untuk menelusuri produk pada aplikasi media sosia, diterima. Hasil temuan ini didukung oleh peneliti sebelumnya berdasarkan aspek motivasi hedonis dan utilitarian belanja yang dilakukan oleh Mikalef et al, (2013) yang menyatakan seleksi produk menjelaskan 70,61% dari motivasi utilitarian. Temuan hipotesis kelima menunjukkan customized advertisements (H5) tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap motivasi utilitarian. Variabel iklan disesuaikan memiliki koefisien 0,055 dengan signifikan sebesar 0,362 atau di atas 0,05 (5%). Dengan demikian, hipotesis customized advertisements yang ditampilkan kepada pengguna media sosial akan berdampak positif dan signifikan terhadap motivasi utilitarian konsumen untuk menelusuri produk di website tersebut, ditolak. Hasil temuan ini didukung oleh peneliti sebelumnya berdasarkan aspek motivasi hedonis dan utilitarian belanja yang dilakukan oleh Mikalef et al, (2013) yang menyatakan

62 customized advertisements tidak ditemukan untuk mempengaruhi motivasi utilitarian media sosial pengguna ketika datang ke beranda produk di media tersebut. Temuan hipotesis keenam menunjukkan motivasi hedonis (H6) memiliki pengaruh signifikan terhadap penelusuran produk di media sosial. Variabel motivasi hedonis memiliki koefisien 0,278 dengan signifikan sebesar 0,000 atau di bawah 0,05 (5%). Dengan demikian, hipotesis motivasi hedonis akan memiliki efek positif dan signifikan terhadap niat pengguna untuk menelusuri produk di situs media sosial, diterima. Hasil temuan ini didukung oleh peneliti sebelumnya berdasarkan aspek motivasi hedonis dan utilitarian belanja yang dilakukan oleh Mikalef et al, (2013) yang menyatakan motivasi utilitarian dan hedonis ditemukan dampak positif dan signifikan terhadap niat pengguna untuk menelusuri produk pada platform media sosial. Temuan hipotesis ketujuh menunjukkan interaksi sosial (H7) memiliki pengaruh signifikan terhadap motivasi hedonis. Variabel interaksi sosial memiliki koefisien 0,164 dengan signifikan sebesar 0,013 atau di bawah 0,05 (5%). Dengan demikian, hipotesis Interaksi sosial akan memiliki efek positif dan signifikan terhadap motivasi hedonis dalam menelusuri produk melalui aplikasi media sosial, diterima.temuan ini di cukup didukung oleh peneliti sebelumnya berdasarkan aspek motivasi hedonis dan utilitarian belanja yang dilakukan oleh Ramlugun dan Lucsha (2014) Sejauh faktor hedonik yang bersangkutan, telah diamati bahwa interaksi sosial mempengaruhi munculnya motivasi hedonis pada penelusuran produk di media sosial.

63 Temuan hipotesis kedelapan menunjukkan petualangan (H8) memiliki pengaruh signifikan terhadap motivasi hedonis. Variabel petualangan memiliki koefisien 0,273 dengan signifikan sebesar 0,000 atau di bawah 0,05 (5%). Dengan demikian, hipotesis rasa petualangan memiliki dampak positif dan signifikan terhadap niat untuk menelusuri produk melalui situs media sosial sebagai faktor motivasi hedonis, diterima. Hasil temuan ini didukung oleh peneliti sebelumnya berdasarkan aspek motivasi hedonis dan utilitarian belanja yang dilakukan oleh Mikalef et al, (2013) yang menyatakan faktorfaktor yang mempengaruhi motivasi hedonis, hasil dari analisis menunjukkan bahwa faktor hedonis yang diusulkan dapat dianggap sebagai prediktor signifikan. Petualangan berhubungan positif yang signifikan dengan motivasi hedonis konsumen. Temuan hipotesis kesembilan menunjukkan otoritas & status (H9) memiliki pengaruh signifikan terhadap motivasi hedonis. Variabel otoritas & status memiliki koefisien 0,284 dengan signifikan sebesar 0,000 atau di bawah 0,05 (5%). Dengan demikian, otoritas dan status dari pengguna internet memiliki lebih banyak media sosial akan memiliki dampak yang signifikan dan positif terhadap niat mereka untuk melihat-lihat produk pada aplikasi media sosial tersebut, diterima. Hasil temuan ini didukung oleh peneliti sebelumnya berdasarkan aspek motivasi hedonis dan utilitarian belanja yang dilakukan oleh Ramlugun et al, (2014) yang menyatakan Sejauh faktor hedonik yang bersangkutan, telah diamati bahwa otoritas dan status, berpengaruh positif dengan sikap produk penjelajahan media sosial.

64 Nilai Adjusted R Square sebesar 0.243 yang berarti bahwa penelusuran produk di media sosial memberikan pengaruh sebesar 24.3% pada niat pembelian untuk melakukan pembelian produk pada online atau website. Hasil uji signifikansi individual atau uji statistik t menunjukkan bahwa nilai signifikan sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai p value, yaitu 0,05. Hal tersebut berarti variabel penelusuran produk di media sosial berpengaruh signifikan pada niat pembelian. Dengan demikian, hipotesis penelusuran produk di situs media sosial berdampak positif dan signifikan terhadap niat pembelian, diterima. Hasil temuan ini didukung oleh peneliti sebelumnya berdasarkan aspek motivasi hedonis dan utilitarian belanja yang dilakukan oleh Mikalef et al, (2013) yang mengungkapkan bahwa keterlibatan dari pengguna media sosial dalam proses penelusuran, berhubungan positif dan signifikan terhadap niat pengguna untuk membeli. Nilai Adjusted R Square sebesar 0.143 yang berarti bahwa penelusuran produk di media sosial memberikan pengaruh sebesar 14.3% pada word-ofmouth intention. Hasil uji signifikansi individual atau uji statistik t menunjukkan bahwa nilai signifikan sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai p value, yaitu 0,05.

65 Hal tersebut berarti variabel penelusuran produk di media sosial berpengaruh signifikan pada word-of-mouth intention. Dengan demikian, hipotesis Pengaruh penelusuran produk di situs media sosial akan berdampak pada niat pengguna untuk berbagi informasi (word-of-mouth) tentang produk atau jasa yang telah dicari di media sosial, diterima. Hasil temuan ini didukung oleh peneliti sebelumnya berdasarkan aspek motivasi hedonis dan utilitarian belanja yang dilakukan oleh Mikalef et al, (2013) menyatakan bahwa penelusuran di media sosial berhubungan positif dan signifikan menjelaskan word-of-mouth intention. Temuan ini sangat menarik karena mereka memberikan bukti kuat bahwa media sosial adalah solusi yang layak untuk pemasaran dan promosi produk.