ABSTRAK Peningkatan jumlah penduduk di Kabupaten Tabanan menyebabkan permasalahan transportasi di Kabupaten Tabanan semakin meningkat dan munculnya permasalahan yang lebih kompleks termasuk masalah keselamatan lalu lintas. Untuk menekan angka kecelakaan serta menghindari anak belum cukup umur membawa kendaraan bermotor, maka Pemerintah Kabupaten Tabanan menjalankan program angkutan siswa yang diberi nama Trans Serasi yang melayani siswa SMP di Kabupaten Tabanan. Dikarenakan penggunaan angkutan sekolah meningkat, maka dari itu akan direncanakan untuk memperluas layanan ke Kecamatan Baturiti. Tujuan penelitian adalah: (1) Untuk mengevaluasi kinerja angkutan sekolah di Kabupaten Tabanan pada saat ini, (2) Untuk menghitung Biaya Operasi Kendaraan (BOK) angkutan sekolah tersebut, (3) Untuk menganalisis jumlah armada angkutan sekolah yang ideal, (4) Untuk menganalisis kebutuhan pengembangan trayek angkutan sekolah di Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan di tahun 2017. Dari hasil evaluasi kinerja oprasional dan kualitas pelayanan angkutan sekolah disimpulkan bahwa jumlah penumpang, jarak perjalanan, waktu tunggu dan waktu perjalanan angkutan tidak ada yang memenuhi standar, sedangkan untuk load factor hanya 11 trayek yang memenuhi standar, tingkat konsumsi bahan bakar hanya 12 trayek yang memenuhi standar. headway hanya 8 trayek yang memenuhi standar dan kecepatan hampir semua indikator memenuhi standar. BOK tertinggi pertahun dan per kilometernya untuk kendaraan mobil penumpang umum sebesar Rp.57.466.718,80/thn, dan Rp.10.559,38/km untuk kendaraan bus sedang sebesar Rp.222.964.637,90/thn, dan Rp. 9.002,01/km untuk kendaraan bus kecil sebesar Rp.101.825.412,03/thn, dan Rp.19.709,77/km. Hasil analisis jumlah armada angkutan Trans Serasi yang ideal yaitu 110 armada dari 94 armada yang beroperasi. Hasil analisis kebutuhan pengembangan trayek angkutan sekolah di Kecamatan Baturiti menunjukkan bahwa jumlah siswa yang berpotensi menggunakan angkutan sekolah sebanyak 1.159 siswa dan kebutuhan trayeknya yaitu sebnyak 17 trayek. Kata Kunci: Angkutan Sekolah, Kinerja, Biaya Oprasional Kendaraan. i
UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan karunia-nyalah penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Adapun judul Tugas Akhir ini adalah Evaluasi Kinerja Dan Kebutuhan Pengembangan Angkutan Sekolah di Kabupaten Tabanan. Terselesaikannya Tugas Akhir ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan, saran, motivasi dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Putu Alit Suthanaya, ST., MEngSc., PhD selaku pembimbing I dan Bapak Ir. Putu Preantjaya Winaya, MT. selaku pembimbing II yang telah memberikan petunjuk dan bimbingannya, teman teman Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Reguler Universitas Udayana atas segala dukungannya, kedua orang tua tercinta atas dukungan moral dan finansialnya dan semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah membantu dalam proses penyelesaian Tugas Akhir ini yang penulis tidak dapat sebutkan satu persatu. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun guna penyempurnaan Tugas Akhir ini. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih dan semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Bukit Jimbaran, 1 Agustus 2017 Penulis ii
DAFTAR ISI ABSTRAK... i UCAPAN TRIMAKASIH... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 3 1.3 Tujuan Penelitian... 3 1.4 Manfaat Penelitian... 3 1.5 Batasan Masalah... 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 5 2.1 Pengertian Transportasi... 5 2.2 Angkutan Umum Penumpang... 6 2.3 Angkutan Antar Jemput Anak Sekolah... 7 2.3.1 Pola Pelayanan Angkutan Antar Jemput Anak Sekolah... 8 2.3.2 Ciri-Ciri Pelayanan Angkutan Antar Jemput Anak Sekolah... 8 2.4 Rute dan Trayek... 8 2.5 Standar Kinerja dan Kualitas Pelayanan Angkutan Umum... 10 2.5.1 Kinerja Operasi Angkutan Umum... 11 2.5.2 Kualitas Pelayanan Angkutan Umum... 12 2.6 Biaya Operasi Kendaraan (BOK)... 14 2.6.1 Biaya Tetap (Fixed Cost)... 14 2.6.2 Biaya Tidak Tetap (Variable Cost)... 15 2.7 Perhitungan Biaya Operasi Kendaraan (BOK) per Tahun... 17 2.7.1 Perhitungan Tetap Per Tahun... 17 2.7.2 Perhitungan Tidak Tetap (Variable) Per Tahun... 19 2.7.3 Perhitunagn BOK Per Tahun... 23 2.7.4 Perhitungan BOK Per Kilometer... 26 2.8 Kebutuhan Jumlah Armada Ideal... 27 BAB III METODE PENELITIAN... 28 3.1 Umum... 28 3.2 Studi Pendahuluan... 30 3.3 Identifikasi Masalah dan Penetapan Tujuan... 30 3.4 Desain Penelitian... 30 3.5 Survei Pendahuluan... 31 3.6 Metode Pengumpulan Data... 32 3.6.1 Pengumpulan Data Primer... 32 3.6.2 Pengumpulan Data Sekunder... 34 3.7 Analisis Kinerja Angkutan Trans Serasi... 34 3.7.1 Kinerja Operasional Angkutan Sekolah... 34 3.7.2 Kualitas Pelayanan Angkutan Sekolah... 35 3.8 Analisis Biaya Oprasi Kendaraan (BOK)... 36 iii
3.9 Perhitungan Kebutuhan Jumlah Armada Ideal... 36 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN... 37 4.1 Trayek Angkutan Sekolah... 37 4.1.1 Panjang Trayek dan Jumlah Armada... 37 4.2 Analisis Kinerja Angkutan Sekolah... 38 4.2.1 Kinerja Operasional Angkutan Sekolah... 38 4.2.2 Kualitas Pelayanan Angkutan Sekolah... 44 4.2.3 Rangkuman Hasil Evaluasi Kinerja Operasional Angkutan Sekolah... 49 4.2.4 Rangkuman Hasil Evaluasi Kualitas Pelayanan Angkutan Sekolah... 51 4.3 Biaya Operasi Kendaraan (BOK)... 53 4.4 Kebutuhan Jumlah Armada Ideal... 55 4.5 Kebutuhan Pengembangan Trayek Angkutan Sekolah di Kecamatan Baturiti... 60 4.5.1 Jumlah Sample Kuisioner... 60 4.5.2 Karakteristik Responden Hasil Survei Kuisioner... 61 4.5.3 Perencanaan Trayek dan Panjang Rute Angkutan Sekolah 64 4.5.4 Analisis Potensi Demand Pada Rencana Trayek... 65 BAB V SIMPULAN DAN SARAN... 68 5.1 Simpulan... 68 5.2 Saran... 69 DAFTAR PUSTAKA... 71 Lampiran A Peta Lokasi Studi dan Jaringan Trayek... 72 Lampiran B Hasil Survei Wawancara... 101 Lampiran C Evaluasi Kinerja dan Kualitas Pelayanan... 117 Lampiran D Biaya Operasi Kendaraan... 135 Lampiran E Kebutuhan Jumlah Armada Ideal... 148 Lampiran F Foto Dokumentasi... 149 iv
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Standar Kinerja Operasional Berdasarkan Departemen Perhubungan 8 Tabel 2.2 Standar Kualitas Pelayanan Berdasarkan Departemen Perhubungan. 9 Tabel 3.1 Angkutan Sekolah Trans Serasi Di Kabupaten Tabanan 2017... 29 Tabel 4.1 Trayek Dan Jumlah Armada Angkutan Sekolah Trans Serasi... 37 Tabel 4.2 Jumlah Penumpang Terangkut Angkutan Sekolah Trans Serasi... 38 Tabel 4.3 Jarak Perjalanan Angkutan Sekolah Trans Serasi... 40 Tabel 4.4 Tingkat Konsumsi Bahan Bakar Angkutan Sekolah Trans Serasi... 41 Tabel 4.5 Load Factor Angkutan Sekolah Trans Serasi... 43 Tabel 4.6 Headway Angkutan Sekolah Trans Serasi... 45 Tabel 4.7 Waktu Tunggu Angkutan Sekolah Trans Serasi... 47 Tabel 4.8 Waktu Perjalanan Angkutan Sekolah Trans Serasi... 48 Tabel 4.9 Kinerja Operasional Angkutan Sekolah Trans Serasi... 50 Tabel 4.10 Kualitas Pelayanan Angkutan Sekolah Trans Serasi... 51 Tabel 4.11 Biaya Operasi Kendaraan Angkutan Sekolah Trans Serasi... 53 Tabel 4.12 Kebutuhan Jumlah Armada Ideal per Trayek... 56 Tabel 4.13 Jumlah Kuisioner Disebarkan Tiap Sekolah... 61 Tabel 4.14 Jumlah Kuisioner Diperoleh Tiap Sekolah... 61 Tabel 4.15 Kendaraan Yang Digunakan Ke SMP N 1 Baturiti.... 61 Tabel 4.16 Kendaraan Yang Digunakan Ke SMP N 2 Baturiti..... 62 Tabel 4.17 Minat Terhadap Pemakaian Angkutan Sekolah di SMPN 1 Baturiti 62 Tabel 4.18 Minat Terhadap Pemakaian Angkutan Sekolah di SMPN 2 Baturiti 62 Tabel 4.19 Asal Siswa Di SMP N 1 Baturiti.... 63 Tabel 4.20 Asal Siswa Di SMP N 2 Baturiti.... 64 Tabel 4.21 Perencanaan Trayek dan Panjang Rute.... 65 Tabel 4.22 Jumlah Siswa Keseluruhan.... 66 Tabel 4.23 Jumlah Siswa Pada Rencana Trayek.... 66 v
DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 Kerangka Analisis... 27 Gambar 4.1 Grafik Jumlah Penumpang Terangkut per Hari... 39 Gambar 4.2 Grafik Jarak Perjalanan Angkutan Sekolah Trans Serasi... 40 Gambar 4.3 Grafik Tingkat Konsumsi Bahan Bakar Angkutan Trans Serasi... 42 Gambar 4.4 Grafik Load Factor Masuk Pagi dan Pulang Masuk Pagi... 43 Gambar 4.5 Grafik Load Factor Masuk Siang dan Pulang Masuk Siang... 44 Gambar 4.6 Grafik Headway Angkutan Sekolah Trans Serasi... 45 Gambar 4.7 Grafik Waktu Tunggu Angkutan Sekolah Trans Serasi... 47 Gambar 4.8 Grafik Waktu Perjalanan Angkutan Sekolah Trans Serasi... 49 Gambar 4.9 Grafik BOK per Tahun Angkutan Trans Serasi... 54 Gambar 4.10 Grafik BOK per Kilometer Angkutan Trans Serasi... 54 vi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Tabanan secara geografis terletak antara 814 30 830 70 lintang selatan dan 11454 52 11512 57 bujur timur dengan luas wilayah 839,33 km 2. Kabupaten Tabanan di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Buleleng, di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Badung, sedangkan disebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Jembrana, dan di sebelah selatan berbatasan dengan Samudra Hindia. Berdasarkan data tahun 2015 penduduk Kabupaten Tabanan pada tahun 2012 berjumlah 427.800 jiwa, pada tahun 2013 berjumlah 430.600 jiwa, pada tahun 2014 berjumlah 433.300 jiwa dan pada tahun 2015 berjumlah 435.900 jiwa (Badan Pusat Statistik, 2016). Data ini menunjukkan bahwa penduduk Kabupaten Tabanan bertambah tiap tahunnya. Seiring dengan terjadinya pertumbuhan populasi, diikuti oleh peningkatan kepemilikan kendaraan di Kabupaten Tabanan sehingga kompleksitas permasalahan transportasi di Kabupaten Tabanan semakin meningkat. Sebagai pusat kegiatan, jaringan jalan di Kota Tabanan mengalami peningkatan volume lalu lintas dari tahun ke tahun. Hal ini antara lain disebabkan oleh Kota Tabanan sebagai pusat pendidikan, di mana banyak terdapat sekolah sehingga menimbulkan bangkitan perjalanan yang besar. Kegiatan mengantar dan menjemput siswa sekolah yang dilakukan oleh para orang tua dengan menggunakan kendaraan pribadi menambah padatnya arus lalu lintas dan meningkatkan resiko terjadinya kecelakaan yang melibatkan siswa. Jika hal ini dibiarkan, maka akan muncul permasalahan yang lebih kompleks, termasuk masalah keselamatan lalu lintas dan kerugian masyarakat pengguna jalan secara umum. Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Tabanan (Badan Pusat Statistik, 2016), jumlah sekolah di Kabupaten Tabanan baik swasta maupun negeri terdapat SD (324 sekolah), SMP (39 sekolah ), SMA (14 sekolah ), SMK (16 sekolah). Begitu pula dengan jumlah siswa yaitu SD (36.611 orang), SMP (18.937 orang), SMA (7.885 orang) dan SMK (6.776 orang). 1
Berdasarkan jumlah siswa di Kabupaten Tabanan yang cukup banyak tersebut, maka Pemkab Tabanan menyediakan angkutan sekolah yang di sebut Trans Serasi untuk menekan angka kecelakaan dan menghindari anak belum cukup umur membawa kendaraan bermotor. Untuk saat ini angkutan sekolah Trans Serasi hanya melayani siswa SMP. Angkutan sekolah Trans Serasi mulai beroperasi dari bulan Oktober Tahun 2014 sampai Tahun 2015 dengan pelayanan dua belas trayek, dimana jumlah kendaraan yang digunakan 70 kendaraan mikrolet. Angkutan ini melayani 3 SMP yang ada di Kabupaten Tabanan, yaitu SMP N 1 Tabanan, SMP N 2 Tabanan dan SMP N 3 Tabanan. Kinerja angkutan sekolah Trans Serasi pernah dikaji Tahun 2015 oleh Setiawan (2015), diperoleh hasil analisis kinerja untuk angkutan Trans Serasi pada saat awal dioprasikan Trans Serasi di Kabupaten Tabanan. Tingkat kinerja operasional terhadap standar yang ditetapkan oleh Departemen Perhubungan disimpulkan bahwa dari 4 indikator yang dianalisis jumlah penumpang, jarak perjalanan angkutan dan tingkat konsumsi bahan bakar tidak ada yang memenuhi,sedangkan untuk load factor hanya 5 trayek yang memenuhi standar, dan standar kualitas pelayanan yang ditetapkan disimpulkan bahwa dari 4 indikator yang dianalisis yaitu headway, waktu tunggu, waktu perjalanan dan kecepatan hampir semua indikator memenuhi standar. Diperoleh jumlah armada yang sesuai untuk Trans Serasi 65 kendaraan. Karena penggunaaan angkutan Trans Srasi semakin meningkat, sehingga pada bulan Agustus Tahun 2016 digunakan 80 kendaraan mikrolet untuk melayani SMPN 1, SMPN 2, SMPN 3 Tabanan dan ditambahkan 3 bus untuk membantu layanan angkutan Trans Serasi tersebut dan penambahan rute trayek untuk melayani SMP N 1 Kediri dan SMP Saraswati Tabanan. Serta pada bulan Januari 2017 di tambahkannya rute trayek baru untuk melayani SMPN 1 Penebel dan SMPN 2 Kerambitan. Dengan penambahan pelayanan ke SMP N 1 Kediri, SMP Saraswati Tabanan, SMPN 1 Penebel dan SMPN 2 Kerambitan tersebut, maka diperlukan untuk mengevaluasi kembali kinerja dari angkutan sekolah Trans Serasi tersebut, serta kebutuhan trayeknya di Tahun 2017. Sejauh ini, penelitian mengenai angkutan umum yang sudah pernah dilakukan antara lain: Analisis Kinerja Angkutan Trans Serasi di Kabupaten Tabanan (Setiawan, 2015) dan Evaluasi Kinerja Angkutan Pengumpan Trans Serbagita di Kota Denpasar (Adi, 2
2016). Penelitian Setiawan (2015) terbatas pada jumlah trayek yang ada pada Tahun 2015 itu yaitu 12 trayek dan saat ini sudah terdapat 19 trayek dan direncanakan untuk memperluas layanan ke Kecamatan Baturiti. Oleh karena itu, penelitian terhadap evaluasi kinerja dan kebutuhan pengembangan angkutan sekolah di Kabupaten Tabanan juga masih sangat diperlukan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diajukan rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah kinerja angkutan sekolah di Kabupaten Tabanan saat ini? 2. Berapakah biaya operasional kendaraan untuk angkutan sekolah tersebut? 3. Berapakah jumlah armada angkutan sekolah yang ideal? 4. Bagaimanakah kebutuhan pengembangan trayek angkutan sekolah di Kabupaten Tabanan di Tahun 2017? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengevaluasi kinerja angkutan sekolah di Kabupaten Tabanan saat ini. 2. Untuk menghitung biaya operasional kendaraan untuk angkutan sekolah tersebut. 3. Untuk menganalisis jumlah armada angkutan sekolah yang ideal. 4. Untuk menganalisis kebutuhan pengembangan trayek angkutan sekolah di Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan di Tahun 2017. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah untuk dapat memberikan masukan kepada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Kabupaten Tabanan dalam rangka mengevaluasi kinerja angkutan sekolah dan sebagai acuan dalam perencanaan perluasan pelayanan angkutan sekolah ke Kecamatan Baturiti Kabupaten Tabanan. Bagi perkembangan ilmu pengetahuan, penelitian ini adalah untuk memperkaya khasanah penelitian terkait angkutan sekolah. 3
1.5 Batasan Masalah Mengingat permasalahan yang ditinjau ruang lingkupnya cukup luas, maka penelitian ini dibatasi atas hal-hal berikut: 1. Lokasi yang ditinjau dengan lingkup layanan SMP N 1 Tabanan, SMP N 2 Tabanan, SMP N 3 Tabanan, SMP Sraswati Tabanan, SMP N 1 Kediri, SMPN 1 Penebel dan SMPN 2 Kerambitan. 2. Survei dilakukan pada jam masuk dan pulang sekolah antara lain pada Pk 06.00-07.30 WITA, Pk 10.30-12.00 WITA, Pk 12.30-13.30 WITA, dan Pk 17.00-18.00 WITA pada hari kerja. 3. Jumlah penumpang dianggap tetap. 4. Survai headway untuk perhitungan waktu tunggu dilakukan pada masing masing sekolah yang di tinjau. 5. Kendaraan yang dihitung adalah kendaraan angkutan sekolah di Kabupaten Tabanan yaitu Trans Serasi. 6. Kebutuhan pengembangan trayek angkutan sekolah di Kabupaten Tabanan untuk Tahun 2017 untuk pelayanan siswa SMP di Kecamatan Baturiti sesuai rencana Dinas Perhubungan Komunikasi Dan Informasi Kabupaten Tabanan. 7. Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang digunakan yaitu pada bulan April 2017 yaitu premium Rp 6.550,00 per liter dan solar Rp 5.150,00 per liter. 4