Kata Kunci: Angkutan Sekolah, Kinerja, Biaya Oprasional Kendaraan.

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KINERJA ANGKUTAN TRANS SERASI DI KABUPATEN TABANAN TUGAS AKHIR

PERNYATAAN. Yang bertanda tangan di bawah ini:

ANALISIS KESESUAIAN FASILITAS TERMINAL DAN KINERJA ANGKUTAN UMUM BERBASIS TERMINAL KRENENG DI KOTA DENPASAR TUGAS AKHIR

EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PENGUMPAN TRANS SARBAGITA DI KOTA DENPASAR TUGAS AKHIR

Kata Kunci : Aksesibilitas, Obyek Dan Daya Tarik Wisata, Akomodasi Wisata

Kata kunci : bus Trans Sarbagita, kinerja, BOK, permintaan, halte, TPB

UCAPAN TERIMA KASIH. Bukit Jimbaran, Maret Penulis

ABSTRAK. Kata kunci: Kinerja Ruas Jalan, Nilai Waktu, Biaya Operasional Kendaraan (BOK), Biaya Perjalanan.

EVALUASI TARIF ANGKUTAN PEDESAAN DI KABUPATEN KLUNGKUNG TUGAS AKHIR

ABSTRAK. Kata kunci :Volume timbulan sampah, kebutuhan armada pengangkut sampah, BOK Kecamatan Negara dan Kecamatan Jembrana,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PENGOPERASIAN ANGKUTAN SEKOLAH DI KOTA DENPASAR (STUDI KASUS SEKOLAH RAJ YAMUNA) (030T)

KATA HANTAR. Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas tersebut memerlukan berbagai sarana transportasi. Pelayanan transportasi

Kata kunci : kelayakan, finansial, kereta api, bali

EVALUASI KINERJA BUS TRANSJOGJA (Studi Kasus: Bus Jalur 2A dan 2B)

PENGARUH BANGKITAN PERJALANAN PASAR BLAHKIUH TERHADAP KINERJA RUAS JALAN RAYA BLAHKIUH KABUPATEN BADUNG

ANALISIS BIAYA PERJALANAN AKIBAT TUNDAAN LALU LINTAS

ANALISIS KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN PARKIR DI KAWASAN SANUR

Kata kunci: Pelabuhan Padangbai-Bali, Karakteristik Parkir, Kebutuhan Ruang Parkir.

MEMPERCEPAT WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Kata kunci : manajemen sampah, sistem pengangkutan, Kecamatan Tabanan dan Kecamtan Kediri, kebutuhan armada pengangkut sampah

ANALISIS TINGKAT PELAYANAN ANGKUTAN PEDESAAN KABUPATEN SLEMAN. ( Studi Kasus Jalur D6 )

STUDI EFEKTIFITAS PELAYANAN ANGKUTAN KOTA JURUSAN ABDUL MUIS DAGO

LEMBAR PENGESAHAN REVISI

MANAJEMEN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN KUTA KABUPATEN BADUNG

ABSTRAK. Kata kunci : Kereta api, Model Logit, Kelayakan Finansial

ANALISIS PRODUKSI PERJALANAN DARI KAWASAN PEMUKIMAN

Evaluasi Kinerja Angkutan Umum (Studi Kasus Bus Antar Kota Dalam Provinsi Jurusan Tambolaka- Waikabubak, Sumba NTT)

HALAMAN PERNYATAAN. Yang bertanda tangan di bawah ini, saya : : Analisis Karakteristik Dan Kebutuhan Parkir Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Badung.

PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KINERJA RUAS JALAN RAYA SESETAN

ANALISA DEMAND DAN SUPPLY ANGKUTAN TAKSI DI KOTA MEDAN BERDASARKAN TINGKAT OKUPANSI DAN BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN GUNTUR C PURBA

PENGEMBANGAN ANGKUTAN PEMADU MODA DI BANDARA NGURAH RAI BALI

ABSTRAK. Kata kunci : Zebra cross, evaluasi

BAB I PENDAHULUAN. juga meningkat bahkan melebihi kapasitas sarana dan prasarana transportasi yang

ANALISIS KINERJA RUAS JALAN AKIBAT BANGKITAN PERGERAKAN SEKOLAH DASAR NEGERI 2 SANUR

EVALUASI TARIF ANGKUTAN UMUM PENUMPANG KOTA MALANG BERDASARKAN BOK PADA JALUR ADL (ARJOSARI-DINOYO-LANDUNGSARI) Tugas Akhir

ANALISIS FAKTOR RISIKO PADA PROYEK RENOVASI DAN PENGEMBANGAN GEDUNG HOTEL YANG SEDANG BEROPERASI DI KABUPATEN BADUNG DAN DENPASAR

BUPATI JEMBER SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENYESUAIAN JARINGAN TRAYEK DALAM WILAYAH KOTA KABUPATEN JEMBER

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i. Halaman Pengesahan... ii. Kata Pengantar... iii. Daftar isi... iv. Daftar Tabel... vii. Daftar Gambar...

Ibnu Sholichin Mahasiswa Pasca Sarjana Manajemen Rekayasa Transportasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Sonny Budi Supriyanto

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTENSITAS PENGGUNAAN JASA TRANSPORTASI UMUM TRANS SARBAGITA (Studi Kasus Mahasiswa Universitas Udayana) SKRIPSI

Kata kunci : Kinerja ruas jalan, Derajat kejenuhan, On street parking

ABSTRAK. Kata Kunci : Kabupaten Tabanan, Peran serta masyarakat, pengelolaan sampah, TPS 3R

ANALISIS KECELAKAAN LALU LINTAS YANG MELIBATKAN SEPEDA MOTOR DI KABUPATEN KARANGASEM TUGAS AKHIR. Oleh: I KETUT CAHYADI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Transportasi sudah lama ada dalam perkembangan kehidupan manusia,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengamatan Lapangan. Operasional Bus Damri Trayek Perumnas Banyumanik - Johar. Pengumpulan Data

ANALISIS KINERJA DAN ALTERNATIF PENGATURAN SIMPANG BERSINYAL (Studi Kasus : Jalan Sunset Road-Jalan Nakula-Jalan Dewi Sri di Kabupaten Badung)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR RISIKO TERHADAP KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DI WILAYAH PERKOTAAN SARBAGITA

ANALISIS KINERJA RUAS JALAN AKIBAT BANGKITAN PERGERAKAN DI PASAR GALIRAN, KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2015

ABSTRAK. Kata Kunci: Evaluasi, pola pergerakan, efektivitas, ZoSS. iii

ABSTRAK. Kata kunci : Distribusi perjalanan, trip assignment, software Visum versi 15

KINERJA OPERASI ANGKOT RUTE CIUMBULEUIT ST. HALL

BAB IV DATA DAN ANALISIS. yang telah ditentukan Kementerian Perhubungan yang intinya dipengaruhi oleh

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2015 SERI E.5 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Letak secara geografis Kabupaten Sleman yang sangat strategis yaitu

Yang bertandatangandibawahini, saya : NIM : : AnalisisKarakteristik Dan KebutuhanParkirPerbankan Di Kota Denpasar

ANALISIS KAPASITAS TAMAN PARKIR ABU BAKAR ALI MALIOBORO YOGYAKARTA

ANALISA KINERJA DAN PENETAPAN TARIF BERDASARKAN BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN BUS PO. SRIMULYO JURUSAN SURAKARTA - YOGYAKARTA.

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk dan perkembangan ekonomi yang semakin cepat

PERNYATAAN. Denpasar, Oktober Anak Agung Arie Setiawan NIM

ANALISIS KINERJA ANGKUTAN UMUM PEDESAAN-PERKOTAAN

EVALUASI KINERJA ANGKUTAN UMUM DI KOTA KUPANG, NUSA TENGGARA TIMUR. (Studi Kasus Jalur 1 dan 2) Laporan Tugas Akhir. Universitas Atma Jaya Yogyakarta

KAJIAN PENGARUH FASILITAS PUTAR BALIK (U-TURN) TERHADAP KINERJA RUAS JALAN (Studi Kasus: U-Turn Patung Dewa Ruci Jalan By Pass Ngurah Rai, Bali)

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBENGKAKAN BIAYA KONSTRUKSI (COST OVERRUN)

EVALUASI KARAKTERISTIK OPERASIONAL ANGKUTAN UMUM ANTAR KOTA DALAM PROVINSI (AKDP) (STUDI KASUS : PO.DATRA dan CV.PAS Trayek Medan-Sidikalang)

Kata Kunci : Parkir di Pinggir Jalan, Kinerja Ruas Jalan, dan BOK.

EVALUASI KINERJA ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN PADA JALUR B2 DI KOTA PURWOKERTO

STUDI PEMILIHAN MODA ANGKUTAN UMUM ANTAR PROVINSI MENGGUNAKAN METODE STATED PREFERENCE (STUDI KASUS : MEDAN LHOKSEUMAWE)

BAB III LANDASAN TEORI

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN AKASIA RESIDENCE

EVALUASI KINERJA BUS TRANS JOGJA. Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta

PERENCANAAN ANGKUTAN PEMADU MODA NEW YOGYAKARTA INTERNATIONAL AIRPORT. Laporan Tugas Akhir. Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

ANALISIS KEBUTUHAN TRUK SAMPAH DI KECAMATAN DENPASAR UTARA. Oleh : I Ketut Gd Yoga Satria Wibawa NIM:

STUDI KEBUTUHAN PENUMPANG DAN PENATAAN JARINGAN TRAYEK ANGKUTAN KOTA (MPU) JALUR TERMINAL KRIAN DI KABUPATEN SIDOARJO TUGAS AKHIR

ANALISIS TARIF ANGKUTAN ANTAR KOTA BERDASARKAN BIAYA OPERASI KENDARAAN (BOK) (Studi Kasus Dari Kota Langsa Ke Kota Banda Aceh) TUGAS AKHIR

PENGARUH KOMPENSASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI DI KABUPATEN BADUNG

KAJIAN KELAYAKAN TRAYEK ANGKUTAN UMUM DI PURWOKERTO

BAB IV ANALISIS DATA. yang bertempat di Pool DAMRI jalan Tipar Cakung No. 39 Jakarta Timur.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KECELAKAAN LALU LINTAS DI RUAS JALAN PROF. DR. IDA BAGUS MANTRA

Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta

ANALISIS TARIF ANGKUTAN PEDESAAN BERDASARKAN BIAYA OPERASI KENDARAAN (BOK) (Studi Kasus Kabupaten Gayo Lues Nanggroe Aceh Darussalam)

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi untuk memberikan pelayanan kenyamanan, kemudahan, dan rasa aman

EVALUASI TARIF ANGKUTAN UMUM JALUR 16 PADA TRAYEK WONOSARI- BARON DI GUNUNGKIDUL. Tugas Akhir. Oleh : Hendra Ginting NPM :

ANALISIS KINERJA DAN KEBUTUHAN PENGEMBANGAN TERMINAL BARANG DI KOTA DENPASAR

MANAJEMEN RISIKO DALAM PROSES ESTIMASI BIAYA PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG BERTINGKAT DI KOTA DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. sistem transportasi seimbang dan terpadu, oleh karena itu sistem perhubungan

BAB I PENDAHULUAN. sangat kompleks terhadap kehidupan masyarakat termasuk diantaranya

STUDI PEMBANGUNAN MARINA RESORT UNTUK PENGEMBANGAN PARIWISATA PULAU LEMBONGAN-BALI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA PEMBENGKAKAN BIAYA (COST OVERRUN) PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KABUPATEN BADUNG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan Propinsi Kalimantan Barat baik dalam jumlah

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG TARIF ANGKUTAN KOTA DAN ANGKUTAN PEDESAAN DI WILAYAH KABUPATEN CILACAP

EVALUASI KINERJA DAN TARIF BUS TRAYEK YOGYAKARTA-SURABAYA BERDASARKAN BOK, ATP DAN WTP

BAB III METODOLOGI 3.1 Persiapan

MANAJEMEN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN BANGLI

Transkripsi:

ABSTRAK Peningkatan jumlah penduduk di Kabupaten Tabanan menyebabkan permasalahan transportasi di Kabupaten Tabanan semakin meningkat dan munculnya permasalahan yang lebih kompleks termasuk masalah keselamatan lalu lintas. Untuk menekan angka kecelakaan serta menghindari anak belum cukup umur membawa kendaraan bermotor, maka Pemerintah Kabupaten Tabanan menjalankan program angkutan siswa yang diberi nama Trans Serasi yang melayani siswa SMP di Kabupaten Tabanan. Dikarenakan penggunaan angkutan sekolah meningkat, maka dari itu akan direncanakan untuk memperluas layanan ke Kecamatan Baturiti. Tujuan penelitian adalah: (1) Untuk mengevaluasi kinerja angkutan sekolah di Kabupaten Tabanan pada saat ini, (2) Untuk menghitung Biaya Operasi Kendaraan (BOK) angkutan sekolah tersebut, (3) Untuk menganalisis jumlah armada angkutan sekolah yang ideal, (4) Untuk menganalisis kebutuhan pengembangan trayek angkutan sekolah di Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan di tahun 2017. Dari hasil evaluasi kinerja oprasional dan kualitas pelayanan angkutan sekolah disimpulkan bahwa jumlah penumpang, jarak perjalanan, waktu tunggu dan waktu perjalanan angkutan tidak ada yang memenuhi standar, sedangkan untuk load factor hanya 11 trayek yang memenuhi standar, tingkat konsumsi bahan bakar hanya 12 trayek yang memenuhi standar. headway hanya 8 trayek yang memenuhi standar dan kecepatan hampir semua indikator memenuhi standar. BOK tertinggi pertahun dan per kilometernya untuk kendaraan mobil penumpang umum sebesar Rp.57.466.718,80/thn, dan Rp.10.559,38/km untuk kendaraan bus sedang sebesar Rp.222.964.637,90/thn, dan Rp. 9.002,01/km untuk kendaraan bus kecil sebesar Rp.101.825.412,03/thn, dan Rp.19.709,77/km. Hasil analisis jumlah armada angkutan Trans Serasi yang ideal yaitu 110 armada dari 94 armada yang beroperasi. Hasil analisis kebutuhan pengembangan trayek angkutan sekolah di Kecamatan Baturiti menunjukkan bahwa jumlah siswa yang berpotensi menggunakan angkutan sekolah sebanyak 1.159 siswa dan kebutuhan trayeknya yaitu sebnyak 17 trayek. Kata Kunci: Angkutan Sekolah, Kinerja, Biaya Oprasional Kendaraan. i

UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan karunia-nyalah penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Adapun judul Tugas Akhir ini adalah Evaluasi Kinerja Dan Kebutuhan Pengembangan Angkutan Sekolah di Kabupaten Tabanan. Terselesaikannya Tugas Akhir ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan, saran, motivasi dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Putu Alit Suthanaya, ST., MEngSc., PhD selaku pembimbing I dan Bapak Ir. Putu Preantjaya Winaya, MT. selaku pembimbing II yang telah memberikan petunjuk dan bimbingannya, teman teman Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Reguler Universitas Udayana atas segala dukungannya, kedua orang tua tercinta atas dukungan moral dan finansialnya dan semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah membantu dalam proses penyelesaian Tugas Akhir ini yang penulis tidak dapat sebutkan satu persatu. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun guna penyempurnaan Tugas Akhir ini. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih dan semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Bukit Jimbaran, 1 Agustus 2017 Penulis ii

DAFTAR ISI ABSTRAK... i UCAPAN TRIMAKASIH... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 3 1.3 Tujuan Penelitian... 3 1.4 Manfaat Penelitian... 3 1.5 Batasan Masalah... 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 5 2.1 Pengertian Transportasi... 5 2.2 Angkutan Umum Penumpang... 6 2.3 Angkutan Antar Jemput Anak Sekolah... 7 2.3.1 Pola Pelayanan Angkutan Antar Jemput Anak Sekolah... 8 2.3.2 Ciri-Ciri Pelayanan Angkutan Antar Jemput Anak Sekolah... 8 2.4 Rute dan Trayek... 8 2.5 Standar Kinerja dan Kualitas Pelayanan Angkutan Umum... 10 2.5.1 Kinerja Operasi Angkutan Umum... 11 2.5.2 Kualitas Pelayanan Angkutan Umum... 12 2.6 Biaya Operasi Kendaraan (BOK)... 14 2.6.1 Biaya Tetap (Fixed Cost)... 14 2.6.2 Biaya Tidak Tetap (Variable Cost)... 15 2.7 Perhitungan Biaya Operasi Kendaraan (BOK) per Tahun... 17 2.7.1 Perhitungan Tetap Per Tahun... 17 2.7.2 Perhitungan Tidak Tetap (Variable) Per Tahun... 19 2.7.3 Perhitunagn BOK Per Tahun... 23 2.7.4 Perhitungan BOK Per Kilometer... 26 2.8 Kebutuhan Jumlah Armada Ideal... 27 BAB III METODE PENELITIAN... 28 3.1 Umum... 28 3.2 Studi Pendahuluan... 30 3.3 Identifikasi Masalah dan Penetapan Tujuan... 30 3.4 Desain Penelitian... 30 3.5 Survei Pendahuluan... 31 3.6 Metode Pengumpulan Data... 32 3.6.1 Pengumpulan Data Primer... 32 3.6.2 Pengumpulan Data Sekunder... 34 3.7 Analisis Kinerja Angkutan Trans Serasi... 34 3.7.1 Kinerja Operasional Angkutan Sekolah... 34 3.7.2 Kualitas Pelayanan Angkutan Sekolah... 35 3.8 Analisis Biaya Oprasi Kendaraan (BOK)... 36 iii

3.9 Perhitungan Kebutuhan Jumlah Armada Ideal... 36 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN... 37 4.1 Trayek Angkutan Sekolah... 37 4.1.1 Panjang Trayek dan Jumlah Armada... 37 4.2 Analisis Kinerja Angkutan Sekolah... 38 4.2.1 Kinerja Operasional Angkutan Sekolah... 38 4.2.2 Kualitas Pelayanan Angkutan Sekolah... 44 4.2.3 Rangkuman Hasil Evaluasi Kinerja Operasional Angkutan Sekolah... 49 4.2.4 Rangkuman Hasil Evaluasi Kualitas Pelayanan Angkutan Sekolah... 51 4.3 Biaya Operasi Kendaraan (BOK)... 53 4.4 Kebutuhan Jumlah Armada Ideal... 55 4.5 Kebutuhan Pengembangan Trayek Angkutan Sekolah di Kecamatan Baturiti... 60 4.5.1 Jumlah Sample Kuisioner... 60 4.5.2 Karakteristik Responden Hasil Survei Kuisioner... 61 4.5.3 Perencanaan Trayek dan Panjang Rute Angkutan Sekolah 64 4.5.4 Analisis Potensi Demand Pada Rencana Trayek... 65 BAB V SIMPULAN DAN SARAN... 68 5.1 Simpulan... 68 5.2 Saran... 69 DAFTAR PUSTAKA... 71 Lampiran A Peta Lokasi Studi dan Jaringan Trayek... 72 Lampiran B Hasil Survei Wawancara... 101 Lampiran C Evaluasi Kinerja dan Kualitas Pelayanan... 117 Lampiran D Biaya Operasi Kendaraan... 135 Lampiran E Kebutuhan Jumlah Armada Ideal... 148 Lampiran F Foto Dokumentasi... 149 iv

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Standar Kinerja Operasional Berdasarkan Departemen Perhubungan 8 Tabel 2.2 Standar Kualitas Pelayanan Berdasarkan Departemen Perhubungan. 9 Tabel 3.1 Angkutan Sekolah Trans Serasi Di Kabupaten Tabanan 2017... 29 Tabel 4.1 Trayek Dan Jumlah Armada Angkutan Sekolah Trans Serasi... 37 Tabel 4.2 Jumlah Penumpang Terangkut Angkutan Sekolah Trans Serasi... 38 Tabel 4.3 Jarak Perjalanan Angkutan Sekolah Trans Serasi... 40 Tabel 4.4 Tingkat Konsumsi Bahan Bakar Angkutan Sekolah Trans Serasi... 41 Tabel 4.5 Load Factor Angkutan Sekolah Trans Serasi... 43 Tabel 4.6 Headway Angkutan Sekolah Trans Serasi... 45 Tabel 4.7 Waktu Tunggu Angkutan Sekolah Trans Serasi... 47 Tabel 4.8 Waktu Perjalanan Angkutan Sekolah Trans Serasi... 48 Tabel 4.9 Kinerja Operasional Angkutan Sekolah Trans Serasi... 50 Tabel 4.10 Kualitas Pelayanan Angkutan Sekolah Trans Serasi... 51 Tabel 4.11 Biaya Operasi Kendaraan Angkutan Sekolah Trans Serasi... 53 Tabel 4.12 Kebutuhan Jumlah Armada Ideal per Trayek... 56 Tabel 4.13 Jumlah Kuisioner Disebarkan Tiap Sekolah... 61 Tabel 4.14 Jumlah Kuisioner Diperoleh Tiap Sekolah... 61 Tabel 4.15 Kendaraan Yang Digunakan Ke SMP N 1 Baturiti.... 61 Tabel 4.16 Kendaraan Yang Digunakan Ke SMP N 2 Baturiti..... 62 Tabel 4.17 Minat Terhadap Pemakaian Angkutan Sekolah di SMPN 1 Baturiti 62 Tabel 4.18 Minat Terhadap Pemakaian Angkutan Sekolah di SMPN 2 Baturiti 62 Tabel 4.19 Asal Siswa Di SMP N 1 Baturiti.... 63 Tabel 4.20 Asal Siswa Di SMP N 2 Baturiti.... 64 Tabel 4.21 Perencanaan Trayek dan Panjang Rute.... 65 Tabel 4.22 Jumlah Siswa Keseluruhan.... 66 Tabel 4.23 Jumlah Siswa Pada Rencana Trayek.... 66 v

DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 Kerangka Analisis... 27 Gambar 4.1 Grafik Jumlah Penumpang Terangkut per Hari... 39 Gambar 4.2 Grafik Jarak Perjalanan Angkutan Sekolah Trans Serasi... 40 Gambar 4.3 Grafik Tingkat Konsumsi Bahan Bakar Angkutan Trans Serasi... 42 Gambar 4.4 Grafik Load Factor Masuk Pagi dan Pulang Masuk Pagi... 43 Gambar 4.5 Grafik Load Factor Masuk Siang dan Pulang Masuk Siang... 44 Gambar 4.6 Grafik Headway Angkutan Sekolah Trans Serasi... 45 Gambar 4.7 Grafik Waktu Tunggu Angkutan Sekolah Trans Serasi... 47 Gambar 4.8 Grafik Waktu Perjalanan Angkutan Sekolah Trans Serasi... 49 Gambar 4.9 Grafik BOK per Tahun Angkutan Trans Serasi... 54 Gambar 4.10 Grafik BOK per Kilometer Angkutan Trans Serasi... 54 vi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Tabanan secara geografis terletak antara 814 30 830 70 lintang selatan dan 11454 52 11512 57 bujur timur dengan luas wilayah 839,33 km 2. Kabupaten Tabanan di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Buleleng, di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Badung, sedangkan disebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Jembrana, dan di sebelah selatan berbatasan dengan Samudra Hindia. Berdasarkan data tahun 2015 penduduk Kabupaten Tabanan pada tahun 2012 berjumlah 427.800 jiwa, pada tahun 2013 berjumlah 430.600 jiwa, pada tahun 2014 berjumlah 433.300 jiwa dan pada tahun 2015 berjumlah 435.900 jiwa (Badan Pusat Statistik, 2016). Data ini menunjukkan bahwa penduduk Kabupaten Tabanan bertambah tiap tahunnya. Seiring dengan terjadinya pertumbuhan populasi, diikuti oleh peningkatan kepemilikan kendaraan di Kabupaten Tabanan sehingga kompleksitas permasalahan transportasi di Kabupaten Tabanan semakin meningkat. Sebagai pusat kegiatan, jaringan jalan di Kota Tabanan mengalami peningkatan volume lalu lintas dari tahun ke tahun. Hal ini antara lain disebabkan oleh Kota Tabanan sebagai pusat pendidikan, di mana banyak terdapat sekolah sehingga menimbulkan bangkitan perjalanan yang besar. Kegiatan mengantar dan menjemput siswa sekolah yang dilakukan oleh para orang tua dengan menggunakan kendaraan pribadi menambah padatnya arus lalu lintas dan meningkatkan resiko terjadinya kecelakaan yang melibatkan siswa. Jika hal ini dibiarkan, maka akan muncul permasalahan yang lebih kompleks, termasuk masalah keselamatan lalu lintas dan kerugian masyarakat pengguna jalan secara umum. Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Tabanan (Badan Pusat Statistik, 2016), jumlah sekolah di Kabupaten Tabanan baik swasta maupun negeri terdapat SD (324 sekolah), SMP (39 sekolah ), SMA (14 sekolah ), SMK (16 sekolah). Begitu pula dengan jumlah siswa yaitu SD (36.611 orang), SMP (18.937 orang), SMA (7.885 orang) dan SMK (6.776 orang). 1

Berdasarkan jumlah siswa di Kabupaten Tabanan yang cukup banyak tersebut, maka Pemkab Tabanan menyediakan angkutan sekolah yang di sebut Trans Serasi untuk menekan angka kecelakaan dan menghindari anak belum cukup umur membawa kendaraan bermotor. Untuk saat ini angkutan sekolah Trans Serasi hanya melayani siswa SMP. Angkutan sekolah Trans Serasi mulai beroperasi dari bulan Oktober Tahun 2014 sampai Tahun 2015 dengan pelayanan dua belas trayek, dimana jumlah kendaraan yang digunakan 70 kendaraan mikrolet. Angkutan ini melayani 3 SMP yang ada di Kabupaten Tabanan, yaitu SMP N 1 Tabanan, SMP N 2 Tabanan dan SMP N 3 Tabanan. Kinerja angkutan sekolah Trans Serasi pernah dikaji Tahun 2015 oleh Setiawan (2015), diperoleh hasil analisis kinerja untuk angkutan Trans Serasi pada saat awal dioprasikan Trans Serasi di Kabupaten Tabanan. Tingkat kinerja operasional terhadap standar yang ditetapkan oleh Departemen Perhubungan disimpulkan bahwa dari 4 indikator yang dianalisis jumlah penumpang, jarak perjalanan angkutan dan tingkat konsumsi bahan bakar tidak ada yang memenuhi,sedangkan untuk load factor hanya 5 trayek yang memenuhi standar, dan standar kualitas pelayanan yang ditetapkan disimpulkan bahwa dari 4 indikator yang dianalisis yaitu headway, waktu tunggu, waktu perjalanan dan kecepatan hampir semua indikator memenuhi standar. Diperoleh jumlah armada yang sesuai untuk Trans Serasi 65 kendaraan. Karena penggunaaan angkutan Trans Srasi semakin meningkat, sehingga pada bulan Agustus Tahun 2016 digunakan 80 kendaraan mikrolet untuk melayani SMPN 1, SMPN 2, SMPN 3 Tabanan dan ditambahkan 3 bus untuk membantu layanan angkutan Trans Serasi tersebut dan penambahan rute trayek untuk melayani SMP N 1 Kediri dan SMP Saraswati Tabanan. Serta pada bulan Januari 2017 di tambahkannya rute trayek baru untuk melayani SMPN 1 Penebel dan SMPN 2 Kerambitan. Dengan penambahan pelayanan ke SMP N 1 Kediri, SMP Saraswati Tabanan, SMPN 1 Penebel dan SMPN 2 Kerambitan tersebut, maka diperlukan untuk mengevaluasi kembali kinerja dari angkutan sekolah Trans Serasi tersebut, serta kebutuhan trayeknya di Tahun 2017. Sejauh ini, penelitian mengenai angkutan umum yang sudah pernah dilakukan antara lain: Analisis Kinerja Angkutan Trans Serasi di Kabupaten Tabanan (Setiawan, 2015) dan Evaluasi Kinerja Angkutan Pengumpan Trans Serbagita di Kota Denpasar (Adi, 2

2016). Penelitian Setiawan (2015) terbatas pada jumlah trayek yang ada pada Tahun 2015 itu yaitu 12 trayek dan saat ini sudah terdapat 19 trayek dan direncanakan untuk memperluas layanan ke Kecamatan Baturiti. Oleh karena itu, penelitian terhadap evaluasi kinerja dan kebutuhan pengembangan angkutan sekolah di Kabupaten Tabanan juga masih sangat diperlukan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diajukan rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah kinerja angkutan sekolah di Kabupaten Tabanan saat ini? 2. Berapakah biaya operasional kendaraan untuk angkutan sekolah tersebut? 3. Berapakah jumlah armada angkutan sekolah yang ideal? 4. Bagaimanakah kebutuhan pengembangan trayek angkutan sekolah di Kabupaten Tabanan di Tahun 2017? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengevaluasi kinerja angkutan sekolah di Kabupaten Tabanan saat ini. 2. Untuk menghitung biaya operasional kendaraan untuk angkutan sekolah tersebut. 3. Untuk menganalisis jumlah armada angkutan sekolah yang ideal. 4. Untuk menganalisis kebutuhan pengembangan trayek angkutan sekolah di Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan di Tahun 2017. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah untuk dapat memberikan masukan kepada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Kabupaten Tabanan dalam rangka mengevaluasi kinerja angkutan sekolah dan sebagai acuan dalam perencanaan perluasan pelayanan angkutan sekolah ke Kecamatan Baturiti Kabupaten Tabanan. Bagi perkembangan ilmu pengetahuan, penelitian ini adalah untuk memperkaya khasanah penelitian terkait angkutan sekolah. 3

1.5 Batasan Masalah Mengingat permasalahan yang ditinjau ruang lingkupnya cukup luas, maka penelitian ini dibatasi atas hal-hal berikut: 1. Lokasi yang ditinjau dengan lingkup layanan SMP N 1 Tabanan, SMP N 2 Tabanan, SMP N 3 Tabanan, SMP Sraswati Tabanan, SMP N 1 Kediri, SMPN 1 Penebel dan SMPN 2 Kerambitan. 2. Survei dilakukan pada jam masuk dan pulang sekolah antara lain pada Pk 06.00-07.30 WITA, Pk 10.30-12.00 WITA, Pk 12.30-13.30 WITA, dan Pk 17.00-18.00 WITA pada hari kerja. 3. Jumlah penumpang dianggap tetap. 4. Survai headway untuk perhitungan waktu tunggu dilakukan pada masing masing sekolah yang di tinjau. 5. Kendaraan yang dihitung adalah kendaraan angkutan sekolah di Kabupaten Tabanan yaitu Trans Serasi. 6. Kebutuhan pengembangan trayek angkutan sekolah di Kabupaten Tabanan untuk Tahun 2017 untuk pelayanan siswa SMP di Kecamatan Baturiti sesuai rencana Dinas Perhubungan Komunikasi Dan Informasi Kabupaten Tabanan. 7. Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang digunakan yaitu pada bulan April 2017 yaitu premium Rp 6.550,00 per liter dan solar Rp 5.150,00 per liter. 4