BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir.

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purwokerto.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak. kerelaan nilai dalam membayar pajak sebagai berikut :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kebon Jeruk Satu. mengoptimalkan penerimaan pajak.

BAB IV HASIL PENELITIAN. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pratama Bangka Selindung, Pangkal Pinang. Pengumpulan data dilaksanakan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada Rumah Makan Ayam Bakar Kia-Kila

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Pekalongan yang berjumlah nasabah. Dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan data yang telah disebar kepada wajib pajak orang pribadi yang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN. transaksi untuk pembelian fashion muslim melalui e-commerce, maka akan. Tabel 4.1 Data responden berdasarkan gender

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dan karyawan di bagian akuntansi dan keuangan pada 5 (lima) Perusahaan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

Data Deskriptif Keterangan Jumlah %

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai


BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. elektrik, appliance dan industri umum. PT Yamatogomu Indonesia berdiri

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS PEMBAHASAN. ditawarkan tidak hanya berasal dari produsen lokal saja, namun juga

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian. Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan metode sensus.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Karakteristik Berdasarkan Responden

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini, maka diperlukan gambaran mengenai data-data yang digunakan.

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM OBYEK/SUBYEK PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. selanjutnya akan membahas mengenai penelitian tentang pengaruh komisaris

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kategori Frekuensi Prosentase. Jenis kelamin Wanita 12 33,3 Jumlah % , ,6 Usia

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. sampel dengan menggunakan metode purposive sampling. Dari 67 perusahaan

DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER KREATIVITAS, INOVASI DAN PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA WIRAUSAHA MUDA PAJAK USU PADANG BULAN

LAMPIRAN. 1. Data Bank Umum Syariah. Sukuk Ritel (dalam jutaan) Ukuran Perusahaan DPK. Bagi Hasil (dalam jutaan) Suku Bunga.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

Transkripsi:

35 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian menggunakan instrument angket atau kuesioner yang telah disebar, dengan objek pajak penelitian adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang berada di KPP wilayah Jakarta Barat yang terdiri dari empat KPP yaitu KPP Pratama Jakarta Cengkareng yang beralamat Jl. Lingkar Luar Barat No. 10 A Cengkareng Timur Kembangan Jakarta Barat 11730, KPP Pratama Jakarta Grogol Petamburan yang beralamat Jl. Letjen S.Parman Kav.102 Grogol Petamburan, Jakarta Barat 11440, KPP Pratama Jakarta Kalideres, Jl. Raya Duri Kosambi No.36-37 Kel. Duri Kosambi, Cengkareng Jakarta Barat, KPP Pratama Jakarta Palmerah yang beralamat Jl. Letjen S.Parman No.99 tomang-palmerah Jakarta Barat. Sampel di ambil dengan metode convenience sampling, yaitu anggota sampel yang dipilih atau di ambil berdasarkan kemudahan memperoleh data yang dibutuhkan, atau unit sampel yang ditarik mudah untuk di ukurnya dan bersifat kooperatif (Hamid, 2012). Teknik pemilihan sampel ini di lihat karena pertimbangan lokasi yang mudah untuk di jangkau sehingga dapat memudahkan peneliti dalam pengumpulan sampel yang akan digunakan dalam penelitian dan dilakukan dengan penyebaran atau pembagian kuesioner yang dilakukan sejak 18 Januari 2017 s/d 25 Januari 2017. Dimana data distribusi sampel penelitian dapat dilihat tabel 4.1 ;

36 Tabel 4.1 Data Distribusi Sampel Penelitian No Nama KPP Kuesioner Yang Dibagikan Kuesioner Yang Dikembalikan 1 KPP Pratama Jakarta Cengkareng 40 40 2 KPP Pratama Jakarta Grogol Petamburan 35 35 3 KPP Pratama Jakarta Kalideres 30 30 4 KPP Pratama Jakarta Palmerah 15 15 Jumlah 120 120 Sumber data ; Data yang di olah, 2017. Kuesioner yang dibagikan berjumlah 120 buah dan jumlah yang kembali sebanyak 120 buah atau 100%, kuesioner yang dapat di olah sebanyak 117 atau 98%. Tabel 4.2 Sampel Penelitian No Keterangan Penerimaan Pajak 1 Jumlah Kuesioner yang disebar 120 2 Jumlah Kuesioner yang tidak kembali 0 3 Jumlah kuesioner yang tidak dapat 5 diolah 4 Kuesioner yang dapat diolah 115 Sumber data ; Data yang di olah, 2017. 2. Karakteristik Profil Responden Karakteristik responden yang diukur dengan skla interval yang menunjukkan besarnya frekuesi absolut dan presentase umur responden, jenis kelamin, pendidikan terakhir responden, jenis pekerjaan responden.

37 Pada karakteristik, terdapat 100 responden yang terdiri dari para wajib pajak yang dapat mewakili dan menjadi responden. Data mengenai karakteristik responden pada tabel berikut ini. Tabel 4.3 Data Distribusi Sampel Penelitian Deskripsi Jumlah Presentase Jumlah Responden 115 115 % Jenis Pria 55 55% Kelamin Wanita 60 60 % Jumlah Responden 115 115 % Umur 20-24 35 35 % Responden 25-35 45 45 % > 35 35 35 % Jumlah Responden 115 115 % D3 5 5 % Pendidikan S1 40 40% Terakhir S2 10 10% S3 0 0 % Lainnya 65 65 % Pekerjaan Jumlah Responden 115 115 % Wiraswasta 115 115 % Sumber : Data primer yang di olah, 2017 Tabel diatas menjelaskan mengenai data responden berdasarkan jenis kelamin, pendidikan terakhir, dan pekerjaan. B. Analisis Statistik Deskriptif Pengukuran statistik deskriptif variabel dilakukan untuk memberikan gambaran umum mengenai kisaran teoritis, kisaran actual, rata-rata (mean) dan standar deviasi dari

38 masing-masing variabel yaitu keadilan, sistem perpajakan, diskrisminasi dan kemungkinan terdeteksinya kecurangan dan penggelapan pajak disajikan sebagai berikut; Tabel 4.4 Descriptive Statistic N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Keadilan 115 11.00 27.00 20.2957 4.12943 SistemPerpajakan 115 11.00 25.00 18.7217 3.14433 Diskriminasi 115 4.00 16.00 12.0174 2.88366 KTKP 115 11.00 25.00 18.9913 3.21590 PenggelapanPajak 115 9.00 40.00 31.3913 6.28378 Valid N (listwise) 115 Sumber : Data hasil pengolahan SPSS versi 21, 2017 1) Variabel Tindakan Penggelapan Pajak (Y) terdiri atas 6 pertanyaan yang memiliki nilai terendah (Minimum) sebesar 1 pada setiap pertanyaan dan yang tertinggi (Maximum) adalah 5. Selain itu nilai variabel Keadilan menunjukkan nilai ratarata (mean) sebesar 20.2957 dan nilai standar deviasi sebesar 4.12943. 2) Variabel Tindakan Penggelapan Pajak (Y) terdiri atas 5 pertanyaan yang memiliki nilai rendah (Manimum) sebesar 2 pada setiap pertanyaan dan yang tertinggi (Maximum) adalah 5. Selain itu nilai Variabel Sistem Perpajakan menunjukkan nilai rata-rata (Mean) sebesar 18.7217dan nilai standar deviasi sebesar 3.14433. 3) Variabel Tindakan Penggelapan Pajak (Y) terdiri atas 4 pertanyaan yang memiliki nilai rendah (Minimum) sebesar 1 pada setiap pertanyaan dan yang tertinggi (Maximum) adalah 4. Selain itu nilai Variabel Diskriminasi menunjukkan nilai rata-rata (Mean) sebesar 12.0174 dan nilai standar deviasi sebesar 2.88366 4) Variabel Tindakan Penggelapan Pajak (Y) terdiri dari 5 pertanyaan yang memiliki nilai rendah (Minimum) sebesar 2 pada setiap pertanyaan dan yang tertinggi (Maximum) sebesar 5. Selain itu nilai Variabel Kemungkinan Terdeteksinya

39 Kecurangan menunjukkan nilai rata-rata (Mean) sebesar 18.9913 dan nilai standar deviasi sebesar 3,21590. 5) Variabel Tindakan Penggelapan Pajak (Y) terdiri dari 8 pertanyaan yang memliki nilai rendah (Minimum) sebesar 1 pada setiap pertanyaan dan yang tertinggi (Maximum) sebesar 5. Selain itu nilai Variabel Penggelapan Pajak menunjukkan nilai rata-rata (Mean) sebesar 31.3913 dan nilai standar deviasi sebesar 6.28378. C. Uji Asumsi Dan Kualitas Instrumen Penelitian 1. Hasil Uji Kualitas Data a. Hasil Uji Validitas Pengujian validitas dari instrument penelitian dilakukan dengan menghitung angka korelasional atau rhitung dari nilai jawaban tiap responden untuk tiap butir pertanyaan, kemudian dibandingkan dengan rtabel. Nilai rtabel 0,182, didapat dari jumlah responden 115, tingkat signifikansi 5%, maka didapat rtabel 0,182. Apabila Pearson Correlation yang di dapat memiliki nilai dibawah 0,05 berarti data yang diperoleh adalah valid (Ghozali, 2013). Berdasarkan hasil pengujian didapatkan bahwa semua pertanyaan dikatakan valid, karena koefisien korelasi (rhitung) > rtabel. Tabel di bawah ini menunjukkan hasil uji validitas dari variabel keadilan dengan 115 sampel responden : Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Variabel Keadilan Pertanyaan Nilai rhitung Nilai rtabel Kriteria Keadilan 1 0.887 0.182 Valid Keadilan 2 0.645 0.182 Valid Keadilan 3 0.879 0.182 Valid Keadilan 4 0.640 0.182 Valid Keadilan 5 0.489 0.182 Valid Keadilan 6 0.640 0.182 Valid Sumber : Data primer yang di olah, 2017

40 Variabel Keadilan terdiri atas 6 butir pernyataan, dari ke-6 butir pernyataan adalah valid (rhitung > rtabel). Tabel di bawah ini menunjukkan hasil uji Validitas dari Variabel Sistem Perpajakan dengan 115 sampel responden. Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Variabel Sistem Perpajakan Pertanyaan Nilai rhitung Nilai rtabel Kriteria Sistem Perpajakan 1 0.792 0.182 Valid Sistem Perpajakan 2 0.787 0.182 Valid Sistem Perpajakan 3 0.608 0.182 Valid Sistem Perpajakan 4 0.767 0.182 Valid Sistem Perpajakan 5 0.744 0.182 Valid Sumber : Data primer yang di olah, 2017 Variabel Sistem Perpajakan terdiri atas 5 butir pernyataan, dari ke-5 butir pernyataan adalah valid (rhitung > rtabel). Tabel di bawah ini menunjukkan hasil uji Validitas dari Variabel Diskriminasi dengan 115 sampel responden. Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Variabel Diskriminasi Pertanyaan Nilai rhitung Nilai rtabel Kriteria Diskriminasi 1 0.877 0.182 Valid Diskriminasi 2 0.844 0.182 Valid Diskriminasi 3 0.513 0.182 Valid Diskriminasi 4 0.729 0.182 Valid Sumber : Data primer yang di olah, 2017 Variabel Diskriminasi terdiri atas 4 butir pernyataan, dari ke-4 butir pernyataan adalah valid (rhitung > rtabel). Tabel di bawah ini menunjukkan hasil uji Validitas dari Variabel kemungkinan terdeteksi kecurangan dengan 115 sampel responden.

41 Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Variabel Kemungkinan Terdeteksi Kecurangan Pertanyaan Nilai rhitung Nilai rtabel Kriteria KTKP 1 0.795 0.182 Valid KTKP 2 0.682 0.182 Valid KTKP 3 0.648 0.182 Valid KTKP 4 0.812 0.182 Valid KTKP 5 0.771 0.182 Valid Sumber : Data primer yang di olah, 2017 Variabel Kemungkinan terdeteksi kecurangan terdiri atas 5 butir pernyataan, dari ke-5 butir pernyataan adalah valid (rhitung > rtabel). Tabel di bawah ini menunjukkan hasil uji Validitas dari Variabel penggelapan pajak dengan 115 sampel responden. Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Variabel Penggelapan Pajak Pertanyaan Nilai rhitung Nilai rtabel Kriteria Penggelapan Pajak 1 0.753 0.182 Valid Penggelapan Pajak 2 0.783 0.182 Valid Penggelapan Pajak 3 0.775 0.182 Valid Penggelapan Pajak 4 0.815 0.182 Valid Penggelapan Pajak 5 0.727 0.182 Valid Penggelapan Pajak 6 0.768 0.182 Valid Penggelapan Pajak 7 0.675 0.182 Valid Penggelapan Pajak 8 0.789 0.182 Valid Sumber : Data primer yang di olah, 2017 Variabel Kemungkinan terdeteksi kecurangan terdiri atas 5 butir pernyataan, dari ke-5 butir pernyataan adalah valid (rhitung > rtabel). b. Hasil Uji Reliabilitas Uji Reliabilitas hanya dapat dilakukan setelah suatu instrument telah dipastikan validitasnya. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menunjukkan

42 tingkat reliabilitas konsistensi data dalam jangka waktu tertentu dengan mengukur crontbach alpha dengan bantuan program SPSS 21. Nilai alpha bervariasi dari 0-1,Suatu pertanyaan dapat dikategorikan reliabel jika nilai alpha lebih besar dari 0,70 dalam (Ghozali, 2013). Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Cronbach s N of Keterangan Alpha Items Keadilan 0.778 6 Reliabel Sistem Perpajakan 0.795 5 Reliabel Diskriminasi 0.714 4 Reliabel Kemungkinan Terdeteksi Kecurangan 0.791 5 Reliabel Penggelapan Pajak 0.894 8 Reliabel Tabel 4.10 menunjukkan nilai Cronbach s Alpha atas variabel keadilan sebesar 0.778, variabel sistem perpajakan sebesar 0.795, variabel diskriminasi sebesar 0.714, kemungkinan terdeteksi kecurangan sebesar 0.791, dan variabel penggelapan pajak sebesar 0.894. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner semua variabel ini reliabel karena mempunyai nilai Cronbach s Alpha lebih besar dari 0.70. Hal ini menunjukkan bahwa setiap item pernyataan yang digunakan akan mampu memperoleh data yang konsisten yang berarti bila pernyataan itu diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya. Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah item-item yang ada di dalam kuesioner mampu mengukur berubah yang di dapatkan dalam penelitian ini (Ghozali, 2011:45). Maksudnya untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner dilihat jika pertanyaan dalam kuesioner tersebut mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

43 2. Hasil Uji Asumsi Klasik a. Hasil Uji Normalitas Sebagai salah satu syarat untuk melakukan uji regresi adalah data yang digunakan harus memiliki distribusi data yang normal atau mendekati normal. Untuk melakukan pengujian normalitas data penelitian menggunakan Grafik Normalitas Probability Plot dan one sample Kolmogorov Smirnov Test dengan menggunakan program SPSS 21. Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardiz ed Residual N 115 Normal Parameters a,b Std. 5.46019092 Mean.0000000 Deviation Absolute.075 Most Extreme Positive.067 Differences Negative -.075 Kolmogorov-Smirnov Z.800 Asymp. Sig. (2-tailed).545 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber ; Data pengolahan data SPSS 21 Dasar dalam pengambilan keputusan adalah jika nilai Asymp. Sig 2-tailed > 0.05, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Dan diperjelas dengan melihat grafik normal plot dapat dapat disimpulkan bahwa grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar disekita garis diagonal, serta penyebarannya mendekati dari garis diagonal. Grafik ini menunjukkan bahwa model regresi tidak menyalahi asumsi normalitas.

44 Besarnya niali Kolmogorov smirnov adalah 0.800 dan signifikan pada 0.545 besarnya Asymp Sig 2-tailed > 0.05, hal ini berarti data residual terdistribusi normal. b. Uji Multikolonieritas Pengujian multikolonieritas dilakukan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Untuk medeteksi adanya problem multikol, maka dapat dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) serta besaran korelasi antar variabel independen. Model Tabel 4.12 Hasil Uj Multikolinieritas Coefficients a Collinearity Statistics 1 (Constant) Tolerance VIF Keadilan.994 1.006 SistemPerpajakan.252 3.974 Diskriminasi.980 1.021 KTKP.249 4.010 a. Dependent Variable: PenggelapanPajak Pada tabel diatas menunjukkan bahwa masing-masing variabel mempunyai nilai tolerance mendekati angka 1 dan nilai Variance Inflation Factor (VIF) disekitar angka 1 keadilan mempunyai nilai tolerance 0.994, Sistem Perpajakan mempunyai nilai tolerance 0.252, diskriminasi mempunyai nilai tolerance 0.980, Kemungkinan Terdeteksi Kecurangan mempunyai nilai tolerance 0.249 dan Keadilan mempunyai nilai VIF 1.006, sistem perpajakan mempunyai VIF 3.974, diskriminasi mempunyai VIF 1.021, Kemungkinan terdeteksi Kecurangan mempunyai VIF 4.010. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi tidak dapat problem multikolineritas

45 karena nilai tolerance di atas 0,10 dan nilai VIF ( Variance Inflation Factor) di bawah 10. c. Hasil Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan Variance dari residual satu pengamatan yang lain. Heteroskedastisitas menunjukkan bahwa variasi variabel tidak sama untuk semua pengamatan. Pada heteroskedastisitas kesalahan yang terjadi tidak secara acak tetapi menunjukkan hubungan yang sistemastis sesuai dengan besarnya satu atau lebih variabel. Berdasarkan hasil pengolahan data, maka hasil Uji Glejser dapat dilihat pada gambar berikut. Tabel 4.13 Hasil Uji Heteroskedastisitas (Glejser) Coefficients a Model Unstandardized Standardized t Sig. Coefficients Coefficients B Std. Error Beta (Constant) 6.930 2.626 2.639.010 Keadilan -.162.069 -.209-2.364.020 1 SistemPerpajakan.126.179.124.704.483 Diskriminasi -.247.099 -.222-2.494.014 KTKP.072.176.072.410.683 a. Dependent Variable: ABS_RES1 Sumber data pengolahan SPSS 21 Berdasarkan hasil Uji Glejser diatas, dapat dilihat bahwa pada tabel Coefficients (a) nilai sig. semua variabel independen lebih besar dari 0.05 (5%) sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas atau terjadi homoskedastisitas. Dengan demikian terpenuhilah asumsi klasik untuk uji heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variansi dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain (Imam Ghozali, 2013:139). Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan uji

46 Glejser (Gujarati,2003) yang dikutip oleh Imam Ghozali (2013:142). Pada uji Glejser, nilai residual absolut diregresi dengan variabel independen. Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen,maka terdapat indikasi terjadi Heteroskedasitas. 3. UJI HIPOTESIS a. Hasil Uji Koefisien Determinan (R 2 ) Koefisien Determinan (R 2 ) digunakan dalam mengikut seberapa besar kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen. Nilai koefesien Determinan adalah antara nol dan satu, Nilai R 2 kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel-variabel terikat amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hamper semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi dependen (Ghozali, 2013). Tabel 4.14 Hasil Uji Koefisien Determinan (R 2 ) Model Summary b Model R R Square Adjusted R Std. Error of Square the Estimate 1.495 a.245.217 5.55858 a. Predictors: (Constant), KTKP, Keadilan, Diskriminasi, SistemPerpajakan b. Dependent Variable: PenggelapanPajak Berdasarkan hasil tabel 4.14 pada model summary diatas, angka R sebesar 0.495 menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan Penggelapan Pajak (Y) dengan Keadilan (X1), Sistem Perpajakan (X2), Diskriminasi (X3), Kemungkinan Terdeteksi Kecurangan (X4) cukup kuat yaitu sebesar 49.5%. Sedangkan nilai R Square atau koefisien determinasi adalah 0.245. Nilai ini mengindikasikan bahwa 24.5% variasi atau perubahan Penggelapan Pajak dapat dijelaskan oleh Variasi variabel Keadilan, Sistem Perpajakan, Diskriminasi, Kemungkinan

47 Terdeteksi Kecurangan. Sedangkan sisanya sebesar 75.5% dijelaskan oleh sebabsebab lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian. a. Hasil Uji F (KesesuaianModel) Uji F (Kesesuaian Model) dilakukan untuk mengevaluasi kesesuaian atau kebaikan suatu model. Hasil uji koefisien model dalam penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.15 Hasil Uji F(Koefisien Model) ANOVA a Model Sum of Df Mean F Sig. Squares Square Regression 1102.631 4 275.658 8.922.000 b 1 Residual 3398.760 110 30.898 Total 4501.391 114 a. Dependent Variable: PenggelapanPajak b. Predictors: (Constant), KTKP, Keadilan, Diskriminasi, SistemPerpajakan Sumber hasil data pengolahan SPSS 21 Dalam Uji F, Hipotesis akan diuji dengan membandingkan F hitung dengan F tabel, Jika F hitung > F tabel maka hipotesis diterima. Dalam penelitian ini nilai F hitung sebesar 8.922 dan F tabel sebesar 2.45. Hal ini berarti bahwa model dalam penelitian ini fit (sesuai) dan dapat digunakan untuk memprediksi variabel penggelapan pajak. b. Hasil UJI Statistik T Uji t pada dasarnya berfungsi untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Hasil output dari uji t dalam penelitian ini sebagai berikut.

48 Tabel 4.16 Hasil Uji T Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta (Constant) 18.673 4.835 3.862.000 Keadilan.377.126.248 2.984.004 1 SistemPerpajakan.081.330.041.246.806 Diskriminasi.811.182.372 4.444.000 KTKP -.327.324 -.167-1.007.316 a. Dependent Variable: PenggelapanPajak Berdasarkan hasil uji statistic diatas dapat diketahui antar masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen yang dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Hasil Uji Hipotesis 1 ; Pengaruh Keadialan Terhadap Penggelapan Pajak Hasil uji hipotesis 1 yang ditunjukkan pada tabel 4.14, variabel keadilan mempunyai tingkat nilai signifikan 0.004 dan nilai t sebesar 2.984. Hal ini berarti H 1 diterima sehingga dapat dikatakan bahwa keadilan berpengaruh positif dan signifikan terhadap penggelapan pajak karena tingkat signifikan yang dimiliki variabel keadilan < 0.05 (0.004 < 0.05). Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan Suminarsasi (2011). Hasil penelitian menyatakan bahwa keadilan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap penggelapan pajak. Kadang kala penggelapan pajak dianggap suatu hal yang etis ataupun tidak etis tergantung bagaimana pemerintah mengelola dana yang bersumber dari pajak Negara, dimana masyarakat/wp menganggap bahwa perwujudan keadilan dalam perpajakan belumlah maksimal. b. Hasil Uji Hipotesis 2 ; Pengaruh Sistem Perpajakan Terhadap Penggelapan Pajak Hasil uji hipotesis 2 yang ditunjukkan pada tabel 4.14, variabel sistem perpajakan mempunyai tingkat signifikan sebesar 0.806 dan nilai t sebesar 0.246. Hal ini berarti H 2 ditolak sehingga dapat dikatakan bahwa sistem perpajakan tidak berpengaruh posif

49 dan signifikan terhadap penggelapan pajak karena tingkat signifikan yang dimiliki variabel sistem perpajakan > 0.05. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Annisa ul Handayani (2014). Jika sistem perpajakan belum berjalan dengan baik, maka akan cenderung melakukan penggelapan pajak. Tetapi sebaliknya, jika sistem perpajakan sudah berjalan dengan semestinya, dan kecenderungan untuk melakukan penggelapan akan berkurang sedikit demi sedikit. c. Hasil Uji Hipotesis 3 ; Pengaruh Diskriminasi Terhadap Penggelapan Pajak Hasil uji hipotesis 3 yang ditunjukkan pada tabel 4.14, variabel diskriminasi mempunyai tingkat signifikan sebesar 0.000 dan nilai t sebesar 4.444. Hal ini Berarti H 3 diterima sehingga dapat dikatakan bahwa diskriminasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap penggelapan pajak karena tingkat signifikan yang dimiliki variabel diskriminasi < 0.05. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan Suminarsasi (2011) menyatakan bahwa diskriminasi memiliki korelasi positif signifikan terhadap penggelapan pajak. d. Hasil Uji Hipotesis 4 ; Pengaruh Kemungkinan Terdeteksi Kecurangan Terhadap Penggelapan Pajak. Hasil uji hipotesis 4 yang ditunjukkan pada tabel 4.14, variabel Kemungkinan terdeteksi kecurangan mempunyai tingkat signifikan sebesar 0.316 dan nilai t sebesar -1.007. Hal ini berarti H 4 ditolak sehingga tidak dapat dikatakan bahwa kemungkinan terdetksi kecurangan tidak berpengaruh negative terhadap penggelapan pajak. Pendekatan negatif yang dilakukan oleh pemerintah dalam mengupayakan peningkatan pajak atau penurunan tax evasion ternyata cukup bermanfaat. Hal ini terlihat dari kekuatan terhadap kemungkinan terdeteksi kecurangan yang dilakukan ketahuan,. 4. Uji Regresi Linier Berganda Hasil perhitunga regresi berganda dengan menggunakan SPSS 21 yaitu sebagai berikut ;

50 Tabel 4.17 Hasil Uji Regresi Linier Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta (Constant) 18.673 4.835 3.862.000 Keadilan.377.126.248 2.984.004 1 SistemPerpajakan.081.330.041.246.806 Diskriminasi.811.182.372 4.444.000 KTKP -.327.324 -.167-1.007.316 a. Dependent Variable: PenggelapanPajak Y = -0.377 + 0.081 + 0.811 + -0.327 + e Sumber data hasil pengolahan SPSS 21 Koefisien regresi pada variabel keadilan berarah positif dan signifika sebesar 0.377, hal ini berarti jika variabel keadilan bertambah satu satuan maka variabel penggelapan pajak bertambah sebesar 0.377 satuan atau sebesar 37.7%. Koefisien regresi pada variabel sistem perpajakan berarah positif dan signifikan sebesar 0.081, hal ini berarti jika variabel sistem perpajakan bertamabah sebesar 0.081 satuan atau sebesar 8.1%. Koefisien diskriminasi berarah positif dan signifikan sebesar 0.811, hal ini berarti variabel diskriminasi bertambah satu satuan maka variabel diskriminasi bertamabah sebesar 0.811satuan atau sebesar 81.1%. koefisien regresi pada variabel kemungkinan terdeteksi kecurangan berarah negative dan signifikan sebesar -0.327, hal ini berarti jika variabel kemungkinan terdeteksi kecurangan bertamabah satu satuan maka variabel penggelapan pajak berkurang sebesar 0.327 satuan atau sebesar 32.7%. Berdasarkan hasil uji persamaan regresi berganda maka dapat dilihat variabel independen yang paling lama dominan mempengaruhi penggelapan pajak adalah variabel diskriminasi, karena dilihat berdasarkan nilai beta terbesar 0.372.

51 D. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengujian regresi berganda mengenai pengaruh keadilan, sistem perpajakan, diskriminasi, kemungkinan terdeteksi kecurangan terhadap penggelapan pajak, maka dapat diinterprestasikan sebagai berikut ; 1. Pengaruh Keadilan Terhadap Penggelapan Pajak Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif antara keadilan terhadap penggelapan pajak dilihat berdasarkan nilai signifikan kurang dari 0.05. Hal ini membuktikan bahwa semakin tinggi tingkat keadilan maka penggelapan pajak dianggap semakin tidak etis untuk dilakukan sehingga pemerintah perlu meningkatkan keadilan yang berkaitan dengan penggunaan dana yang bersumber dari pajak secara adil dan merata. Hasil penelitian sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Suminarsasi (2011) menyatakan bahwa keadilan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap penggelapan pajak. Kadang kala penggelapan pajak dianggap suatu hal yang etis ataupun tidak etis tergantung bagaimana pemerintah mengelola dana yang bersumber dari pajak Negara, dimana masyarakat/wp menganggap bahwa perwujudan keadilan dalam perpajakan belumlah maksimal. Wajib pajak memandang bahwa semakin adilnya pengelolaan dana yang bersumber dari pajak dan manfaat yang dapat mereka rasakan akan menurunkan tindakan untuk melakukan penggelapan pajak dan penggelapan pajak akan dianggap hal yang tidak etis. 2. Pengaruh Sistem Perpajakan Tehadap Penggelapan Pajak Hasil penelitian menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh secara signifikan antara sistem perpajakan terhadap penggelapan pajak dilihat berdasarkan nilai signifikan yang lebih dari 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa Wajib Pajak di KPP Jakarta Barat beranggapan bahwa kecenderungan personal bukan merupakan salah satu faktor yang dapat mengakibatkan penggelapan pajak.

52 Hasil ini sejalan dengan Arum, 2012 dan Dian, 2013, hal ini menjadikan kepatuhan dan kesadaran wajib pajak menjadi faktor yang sangat penting untuk mencapai keberhasilan penerimaan pajak. Karena pada wajib pajak, meskipun faktor internal keinginan untuk melakukan penggelapan pajak tinggi akan tetapi faktor eksternal ketakutan akan diperiksa ternyata lebih dominan. 3. Pengaruh Diskriminasi Terhadap Penggelapan Pajak. Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif antara diskriminasi terhadap penggelapan pajak dilihat berdarkan nilai signifikan kurang dari 0.05. Hal ini membuktikan bahwa semakin tingginya diskiminasi maka semakin meningkatkan penggelapan pajak. Hasil penelitian sesaui dengan penelitian yang dilakukan oleh Suminarsasi (2011) menyatakan bahwa diskriminasi memiliki korelasi positif signifikan terhadap penggelapan pajak. Masyarakat/WP berpendapat bahwa kebijakan fiscal luar negri yang terkait dengan kepemilikan NPWP merupakan suatu bentuk diskriminasi. Pembebasan fiscal luar negri seharusnya diberikan kepada semua wajib pajak yang baik yang mempunyai NPWP maupun yang tidak mempunyai NPWP. 4. Pengaruh Kemungkinan Terdeteksi Kecurangan terhadap Penggelapan Pajak Hasil penelitian menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh negatif secara signifikan antara kemungkinan terdeteksi kecurangan terhadap penggelapan pajak dilihat berdasarkan niai signifikan lebih dari 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tingginya kemungkinan terdeteksi kecurangan maka semakin meningkat tindak penggelapan pajak. Hasil peneltian sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ayu (2011) dimana kemungkinan terdeteksi kecurangan memalui pemeriksaan pajak memiliki korelasi negatif yang tidak terdapat signfikan terhadap penggelapan pajak. Ketika masyarakat/wp menganggap bahwa persentase kemungkinan terdeteksi kecurangan melalui pemeriksaan pajak yang dilakukan tinggi maka dia akan cenderung untuk patuh terhadap aturan perpajakan dalam hal ini berarti tidak melakukan penggelapan

53 pajak, karena masyarakat takut jika ketika diperiksa dan ternyata melakukan kecurangan maka dana yang akan dikeluarkan untuk membayar denda akan jauh lebih besar dari pada pajak yang sebenarnya harus ia bayar.