BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. program Corporate Social Responsibility (CSR) EMPOWERED

dokumen-dokumen yang mirip
Term Of Reference Training Of Trainer Financial Education For Families and Get A Head Bagi Penyandang Disabilitas di Jawa Tengah, DIY dan Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional sebagai rangkaian upaya pembangunan yang

- 3 - PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II HASIL SURVEY. 2.1 Sejarah Dinas Kepemudaan dan Keolahraga Provinsi Jawa Timur. Pengajaran dan kebudayaan Kepada provinsi Pelaksanaan urusan :

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI. : Implementasi Corporate Social Responsibility dalam Pemberdayaan Kaum Difabel

BAGIAN I. PENDAHULUAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Responsibility (CSR) yang berpandangan kepada pemilik perusahaan yang terdiri

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kesuksesan pembangunan dalam masa globalisasi saat ini mengarah kepada

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan Provinsi Jawa Timur

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.07/2016

BAB I P E N DA H U L U A N.

PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) BPD KALTIM. Samarinda, 2 Juli 2015

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bantul. Penyelenggaraan,tanggungjawab,sosial.

Strategi Sanitasi Kabupaten ( Refisi 2012)

PENDAHULUAN Latar Belakang

COMMUNITY DEVELOPMENT PT PETROKIMIA GRESIK SEBAGAI BENTUK CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONCIBILITY STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian Indonesia, Usaha Kecil Dan Mikro (UKM) merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN. PAR ini adalah kepanjangan dari Participatory Action Research. Pendekatan PAR

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2011 NOMOR : 3 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG

Corporate Social Responsibility (CSR) Bidang Pertanian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Citra perusahaan adalah sesuatu yang penting untuk dijaga dan

BAB I PENDAHULUAN. serta mudahnya mengakses informasi. Perkembangan ekonomi Dunia semakin

LAPORAN RISET PENINGKATAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMILU

BAB I PENDAHULUAN. sebagai bagian dari perekonomian nasional mempunyai andil yang besar dalam

PROPOSAL PERMOHONAN BANTUAN DANA HIBAH LKKS PROVINSI BANTEN DARI APBD PERUBAHAN PEMERINTAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2018

DESA: Gender Sensitive Citizen Budget Planning in Villages

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya penerapan sistem tata kelola perusahaan yang baik atau Good

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada zaman sekarang tentunya banyak perusahaan yang berkembang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada Bab IV, maka hasil yang

DEKLARASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DI KABUPATEN KENDAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Pengelolaan Dana Bantuan dan CSR di YPAC. Oleh : Imbari Kusuma Sembada Ketua Umum YPAC Nasional

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN ETIKA AKADEMIK... HALAMAN MOTTO...

BAB I 1 PENDAHULUAN. Jatim. Corporate Social responsibilty (CSR) juga sebagai strategi lembaga

Rapat Koordinasi Nasional Program Partisipasi Masyarakat Tahun 2017

BAB I PENDAHULUAN. masalah pembiayaan yang akan dibutuhkan dalam proses pembangunan tersebut. Salah satu cara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era globalisasi sekarang ini menyebabkan persaingan dalam dunia

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun Stakeholders perusahaan Djarum, PT. Djarum melakukan beberapa strategi

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi menjadi agenda penting dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai. 1. Mekanisme Corporate Governance, secara parsial mempunyai pengaruh

Teknik Fasilitasi Diskusi dengan Metode PRA

KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN

BUKTI MELAKUKAN PENELITIAN...

Terms of Reference (TOR) Program Pilot Pengembangan Ekonomi (Pendampingan Kewirausahaan)

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan perusahaan (stakeholder). Perusahaan seharusnya juga

BAB VI PENUTUP. tahun Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta telah melaksanakan

Proposal. Pemanfaatan Limbah Plastik Menjadi Produk Daur Ulang

PENERAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PADA PT PP LONDON SUMATERA INDONESIA TBK

Berikut adalah daftar pertanyaan yang diajukan oleh peneliti kepada Corporate Social

Australia Awards Indonesia

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG

-1- BUPATI BENGKAYANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Bertolak dari hasil dan pembahasan pada bab sebelumnya penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB V PENUTUP Kesimpulan

Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) PELATIHAN DASAR BAGI KONSULTAN REPLIKASI PROGRAM REPLIKASI P2KP KHUSUS BALI Di Kab. Jembrana & Kab.

TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN LITERASI KEUANGAN DI SEKTOR JASA KEUANGAN

2016, No Republik Indonesia Nomor 3614); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan Pemasyara

PEMBERDAYAAN MAHASISWA SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI MEDIA MASYARAKAT DI KARESIDENAN MADIUN

BAB I PENDAHULUAN Sekilas Tentang UPK Sauyunan Kecamatan Bojongsoang

PENINGKATAN WIRAUSAHA WISATA SUSUR SUNGAI WANGEN

EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN INDIVIDU PERAN KEPALA DAERAH DALAM MENGURANGI TINGKAT KEMISKINAN DAN PENGANGGURAN

ASPEK PENILAIAN HIBAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. penting di setiap perusahaan, baik perusahaan milik pemerintah maupun swasta. PR

LAPORAN AKHIR BANTUAN KEUANGAN FORUM PENDIDIKAN UNTUK SEMUA (PUS) KOTA SURAKARTA TAHUN 2015

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan pinjam-meminjam uang telah dilakukan sejak lama dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Dewasa ini, perkembangan perekonomian serta perubahan lingkungan

PERATURAN KPU TENTANG SOSIALISASI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL BUPATI, DAN/ATAU WALIKOTA

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Kerangka Pemikiran

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR. i. UCAPAN TERIMA KASIH.. ii. ABSTRAK.. v. DAFTAR ISI.. vii. DAFTAR TABEL ix. DAFTAR GAMBAR.. x

I. PENDAHULUAN. Pemikiran yang mendasari Corporate Social Responsibility yang selanjutnya

BAB I P E N DA H U L U A N.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang semakin kokoh di era globalisasi adalah fakta yang mau tidak mau

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

12Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada single bottom

Corporate Social Responsibility. Etika bisnis

BAB II METODOLOGI PENDAMPINGAN A. PENGERTIAN PARTICIPATORY ACTION RESEARCH. Participatory Action Research (PAR). Dalam buku Jalan Lain, Dr.

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era globalisasi, suatu organisasi atau perusahaan baik

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

6.1 Rencana Program dan Kegiatan Bersumber dari APBD

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB I PENDAHULUAN. Melihat ketatnya persaingan di industri transportasi, khususnya

STAKEHOLDER RELATIONS

SKRIPSI PERANAN CSR PT. ARUN NGL DALAM PENGEMBANGAN UKM DI ACEH UTARA OLEH MUHAMMAD YURIL SYA

KERANGKA ACUAN PELATIHAN DASAR P2KP BAGI KONSULTAN PELAKSANA DAERAH DAN FASILITATOR REPLIKASI PROGRAM P2KP

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR BAGAN... x

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang


BAB I PENDAHULUAN. guna tercapainya visi dan misi perusahaan. Didalam komunikasi ada terbagi

Transkripsi:

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, implementasi program Corporate Social Responsibility (CSR) EMPOWERED Allianz Indonesia dalam pemberdayaan kaum difabel yang dilaksanakan pada akhir Januari 2016 hingga februari 2017, dapat ditarik kesimpulan bahwa program Corporate Social Responsibility Allianz Indonesia EMPOWERED memiliki beberapa kegiatan utama, yakni ToT (Training of Trainer), ToC (Training of Community), dan pendampingan. Dengan tujuan untuk memberdayakan para penyandang disabilitas agar mereka memiliki pengetahuan mengenai rancangan usaha dan pengelolaan keuangan, sehingga dapat hidup mandiri, dapat mengembangkan usahanya dan meningkatkan pendapatan mereka. Keistimewaan dari CSR ini sendiri ialah bagaimana Allianz berani mengambil kelompok sasaran, yakni kaum difabel untuk dijadikan peserta program yang fokus kepada keuangan, kewirausahaan dan juga Allianz dan BMUN mengupayakan pesertanya untuk dapat melek terhadap bagaimana proses pengelolaan keuangan dan pelayanan akses keuangan, karena belum banyak perusahaan yang memiliki concern terhadap isu disabilitas hingga memiliki CSR khusus untuk kaum difabel. Dalam tahap perencanaan 1

dan pelaksanaan pun dibutuhkan keahlian khusus agar program ini berjalan lancar, contohnya yakni pada saat melakukan assessment dan pendampingan berulang kali hingga dapat merinci semua kebutuhan dan baseline dari tiap peserta hingga saat pemberian materi yang harus hati-hati dan terampil agar tidak menyinggung satu peserta pun. Dalam perencanaannya, Allianz Indonesia melakukan assessment dan manual building, dimana Allianz Indonesia dan BMUN Bandung mengidentifikasi aspek-aspek yang perlu mendapatkan prioritas, dan dapat membuat langkah-langkah yang tepat untuk merencanakan kegiatan CSR EMPOWERED dan pedoman untuk menjalakannya. Namun Allianz Indonesia belum melakukan metode PRA (Participatory Rulal Apprisal), dimana pada saat tahap perencanaan, Allianz Indonesia belum melibatkan partisipasi komunitas maupun pemerintah setempat, yang dapat mempertajam indentifikasi masalah yang ada di tiap komunitas dan identifikasi kepentingan target sasaran. Selain itu, koordinasi yang dilakukan dengan pemerintah dapat memperbesar peluang keberlanjutan program. Pelaksanaan CSR EMPOWERED ini dilakukan dengan metode outsourcing, dimana Allianz bermitra dengan BMUN Bandung dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program. Metode outsourcing ini boleh saja dilakukan oleh tiap perusahaan, namun peneliti melihat bahwa dalam proses implementasi EMPOWERED ini 2

belum secara sepenuhnya beriringan dengan visi misi yang dimiliki Allianz Indonesia, yakni ingin menjadi asuransi terbaik dan pilihan nomer satu terpercaya di Indonesia. Menjadi asuransi terbaik dan terpercaya berarti harus benar-benar hadir dalam masyarakat dan melihat secara langsung proses kegiatan yang akan menimbulkan kepercayaan dari masyarakat umumnya, terlebih para peserta EMPOWERED mengenai kesungguhan Allianz Indonesia dalam mencapai tujuan program. Namun hal tersebut belum terlihat dari segi keterlibatan dan hadirnya Allianz Indonesia secara langsung dalam pengimplementasian tiap kegiatan dalam program EMPOWERED. Evaluasi dilakukan oleh BMUN Bandung dengan cara evaluasi formatif dan summatif, dan dituangkan kedalam bentuk quarterly report dan final report. Namun terdapat kekurangan yang peneliti temukan pada evaluasi yang dilakukan oleh BMUN Bandung. Karena belum semua kegiatan memiliki indikator evaluasi, seperti pada kegiatan pendampingan dan kegiatan pembukaan akses ke pemerintah dan lembaga keuangan (kemitraan, keuangan dan pasar) Faktor pendukung yang berpengaruh adalah dukungan dan partisipasi dari perusahaan, BMUN Bandung, dan para peserta program. Faktor penghambat keberlangsungan program adalah masih ditemukannya peserta yang hanya berharap mendapatkan bantuan dari Allianz Indonesia dan belum bersungguh-sungguh mengikuti proses kegiatan dan terdapat pendamping lokal yang kurang aktif. Walaupun 3

masih terdapat beberapa kekurangan dalam proses implementasi CSR EMPOWERED ini, namun tujuan yang ingin dicapai oleh Allianz Indonesia berhasil dicapai. Keberhasilan program ini dapat dilihat dari capaian program yang memenuhi indikator keberhasilan yang telah ditetapkan oleh Allianz Indonesia. B. SARAN Berdasarkan hasil penelitian ditemukan beberapa permasalahan yang menjadi penghambat proses berlangsungnya program EMPOWERED, sehingga peneliti mengajukan beberapa saran. Saran tersebut antara lain sebagai berikut: 1. Dalam melakukan perencanaan, sebaiknya Allianz Indonesia berkoordinasi dan bekerjasama dengan pemerintah setempat dan juga perwakilan dari peserta EMPOWERED seperti metode PRA, sehingga Allianz Indonesia bisa lebih mengetahui dan dapat mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh peserta dengan lebih detil. 2. Melihat masih ditemukannya pendamping lokal yang belum bekerja secara maksimal, maka BMUN Bandung selaku mitra pelaksana program sebaiknya dapat mengidentifikasi peserta ToT yang akan menjadi pendamping lokal lebih dalam lagi, agar pendampingan peserta ToC dapat berjalan lancar 3. Dalam mengevaluasi, sebaiknya Allianz Indonesia dan BMUN Bandung memiliki indikator keberhasilan ditiap kegiatan, karena 4

masih ditemukan dalam kegiatan seperti pendampingan dan pemberian akses ke pemerintah dan lembaga keuangan (kemitraan, keuangan dan pasar) yang belum memiliki indikator keberhasilan yang jelas. 4. Bagi peserta penerima program, keberhasilan kemandirian dan peningkatan kesejahteraan yang diharapkan oleh perusahaan tergantung kepada peserta itu sendiri. Literasi rancangan usaha dan keuangan dan pemberian dukungan peralatan hanya menjadi sebuah fasilitas yang dapat diberikan oleh perusahaan. Namun, dari materi yang sudah diberikan harus dapat dikembangkan dan direalisasikan oleh peserta agar terjaga keberlangsungannya. 5. Bagi rekan mahasiswa atau pihak-pihak yang ingin meneliti kajian yang sama, peneliti menyarankan untuk mencoba mengkaji lebih dalam mengenai proses CSR perusahaan ini melalui prespektif yang berbeda, salah satunya menggunakan metode kuantitatif. Dengan demikian dapat diketahui seberapa bersar tingkat keberhasilan program yang telah dijalankan. 5