KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN

Transkripsi

1 KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 116 /Dik-2/2012 t e n t a n g KURIKULUM DIKLAT FASILITATOR SOSIAL FORESTRY KEPALA PUSAT, Menimbang : a. bahwa dalam upaya memberdayakan masyarakat tersebut melalui proses belajar dan berbuat bersama, diperlukan adanya pendamping atau fasilitator; b. bahwa untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pendamping atau fasilitator sebagaimana butir a dapat dilakukan melalui Diklat Fasilitator Sosial Forestry; c. bahwa untuk tercapainya tujuan pada diktum a dan b, perlu ditetapkan kurikulum diklat dengan Keputusan Kepala Pusat Diklat Kehutanan. Mengingat : 1. Undang-Undang R.I. No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan Jo. UU RI No. 19 tahun 2004 tentang penetapan Perppu No. 1 tahun 2004 tentang perubahan atas UU No. 41 tahun 1999; 2. Peraturan Pemerintah R.I. No. 12 Tahun 2010 tentang Penelitian dan Pengembangan, serta Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan; 3. Peraturan Menteri Kehutanan No. P.20/Menhut-II/2004 tanggal 15 September 2004 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan pelatihan Kehutanan; 4. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.40/Menhut-II/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kehutanan jo P.33/Menhut- II/2012; MEMUTUSKAN... Menciptakan SDM Kehutanan Profesional dan Berakhlak Mulia melalui Diklat

2 M E M U T U S K A N Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN TENTANG KURIKULUM DIKLAT FASILITATOR SOSIAL FORESTRY; PERTAMA : Kurikulum Diklat Fasilitator Sosial Forestry sebagaimana terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan ini; KEDUA KETIGA : Kurikulum sebagaimana diktum PERTAMA digunakan sebagai acuan dalam menyelenggarakan Diklat Fasilitator Sosial Forestry di lingkup Kementerian Kehutanan; : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapannya akan diubah dan diperbaiki sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : Bogor Pada tanggal : 3 Juli 2012 Menciptakan SDM Kehutanan Profesional dan Berakhlak Mulia melalui Diklat

3 Lampiran Keputusan Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan Nomor : SK. 116/Dik-2/2012 Tanggal : 3 Juli Nama Diklat : Fasilitator Sosial Forestry 2. Jenjang Diklat : Menengah 3. Latar Belakang : Undang - Undang No. 41 tahun 1999 tentang Kehutanan mengamanatkan bahwa masyarakat setempat perlu diberdayakan dalam rangka meningkatkan peransertanya dalam pembangunan kehutanan. Untuk mengimplementasikan amanat tersebut, salah satu kebijakan yang ditempuh adalah melalui pembangunan sosial forestry. Sosial forestry adalah salah satu konsep pembangunan kehutanan yang menempatkan partisipasi masyarakat secara langsung dalam proses pengelolaan kehutanan. Keterlibatan masyarakat dalam kegiatan kehutanan diharapkan dapat mendatangkan manfaat ganda. Di satu sisi tingkat ketergantungan masyarakat terhadap kawasan hutan diharapkan semakin berkurang sehingga aspek kelestarian hutan dapat dijaga, di sisi lain kebijakan sosial forestry membuka akses masyarakat di dalam dan di sekitar hutan dalam bentuk hak pengelolaan dengan tidak mengubah status dan fungsi hutan. Oleh karena itu, masyarakat perlu diberdayakan dengan meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikapnya agar mampu mengelola hutan secara lestari dan meningkatkan kesejahteraannya melalui usaha-usaha dalam menumbuhkembangkan keswadayaan dan kewirausahaan bekerjasama dengan pemerintah dan mitra lainnya. Banyak ragam pengelolaan hutan yang melibatkan masyarakat (social forestry), yaitu hutan kemasyarakatan (HKm), hutan desa (HD), hutan tanaman rakyat (HTR), hutan rakyat (HR), hutan adat, kebun bibit rakyat (HR) dan pengelolaan hasil hutan bukan kayu (HHBK). Dalam upaya memberdayakan masyarakat tersebut melalui proses belajar dan berbuat bersama, diperlukan adanya pendamping atau fasilitator yang berasal dari jajaran birokrasi pemerintah, organisasi non-pemerintah, perguruan tinggi dan pihak lain yang berminat dan terampil dalam pengembangan masyarakat (community development), membimbing dan membina masyarakat serta dalam pengelolaan kawasan dan sumberdaya hutan dan penanganan/penyelesaian sengketa. Salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan fasilitator sosial forestry adalah melalui pelatihan-pelatihan fasilitator sosial forestry guna memberikan pembekalan berupa pengetahuan, keterampilan, sikap dan wawasan bidang tugasnya sebagai fasilitator sosial forestry. 2

4 4. Deskripsi Singkat Diklat Pelatihan fasilitator Sosial Forestry ini dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan bagi para peserta tentang bentuk-bentuk serta kebijakan dan pengelolaan social forestry (HKm, HD, HTR, HR, KBR, Hutan adat, pengelolaan HHBK), konsep sosiologis terutama bentuk-bentuk interaksi, proses serta perubahan sosial, memiliki wawasan tentang peran, tugas dan fungsi fasilitator, memahami metode dan teknik fasilitasi, serta akhirnya diharapkan para peserta memiliki sikap dan keterampilan sebagai calon fasilitator sosial forestry. Sasaran strategis pelatihan fasilitator sosial forestry adalah memberikan bekal kemampuan bagi para calon fasilitator sosial forestry untuk mampu memfasilitasi proses belajar dan berbuat bersama dengan masyarakat desa serta memiliki keterampilan dalam kegiatan-kegiatan fasilitasi, mampu memfasilitasi proses pengambilan keputusan secara partisipatif. Tujuan akhir pelatihan Fasilitator Sosial Forestry adalah melahirkan fasilitatorfasilitator sosial forestry yang cakap dan handal dalam rangka mendukung program kebijakan pembangunan kehutanan. 5. Tujuan Diklat Setelah selesai mengikuti pelatihan ini peserta diharapkan dapat memahami kondisi sosiologis dan budaya masyarakat sasaran, memahami tugas dan fungsinya sebagai fasilitator, memahami metode dan teknik fasilitasi, serta memiliki kemampuan, sikap dan keterampilan sebagai seorang fasilitator sosial forestry maupun kegiatan-kegiatan berbagai bentuk social forestry. 6. Sasaran Diklat Sasaran Pelatihan adalah setelah mengikuti pelatihan ini peserta diharapkan mampu : a. Menjelaskan bentuk-bentuk serta kebijakan dan pengelolaan social forestry (HKm, HD, HTR, HR, KBR, Hutan adat, pengelolaan HHBK). b. Memahami bentuk-bentuk interaksi sosial, proses-proses sosial dan perubahan sosial. c. Menjelaskan pengertian, visi, misi fasilitasi, tugas fungsi fasilitator dan syarat serta kriteria fasilitator. d. Menjelaskan pendekatan dan strategi fasilitasi, jenis-jenis fasilitasi, metode dan teknik fasilitasi, memahami komunikasi efektif dan memiliki kemampuan dalam manajemen konflik. e. Menjelaskan sikap dan etika, serta karakter dasar fasilitator. f. Memiliki kecerdasan emosional dan kecakapan fasilitasi, terampil dalam memfasilitasi serta mampu memfasilitasi proses pengambilan keputusan secara partisipatif bersama dengan masyarakat desa/kampung. 3

5 7. Kelompok Sasaran Diklat a. Jumlah peserta : maksimal 30 orang per kelas b. Asal peserta : PNS yang terdiri dari polisi hutan, penyuluh kehutanan, dan pegawai UPT Kehutanan yang terkait dengan program sosial forestry serta Dinas Kehutanan Kabupaten/Kota. Peserta diprioritaskan adalah penyuluh-penyuluh kehutanan di Dinas Kehutanan Kabupaten/Kota. c. Persyaratan Peserta : - Pendidikan minimal SLTA. - Umur minimal 30 tahun. - Ditugaskan oleh instansi pengirim. - Sehat jasmani dan rohani. - Belum pernah mengikuti pelatihan sejenis. 8. Pengajar a. Persyaratan Pengajar : - Menguasai materi yang akan diajarkan baik teori maupun praktek - Memiliki pengalaman yang cukup di bidangnya - Mampu menjadi pelatih dan fasilitator dengan metode pembelajaran partisipatif serta mempunyai kemampuan mengevaluasi proses pembelajaran b. Asal Pengajar : - Widyaiswara Pusat Diklat Kehutanan dan Balai Diklat Kehutanan - Instansi Kehutanan lain yang terkait 9. Tempat Diklat Teori dan praktek kelas diberikan di Kampus Balai Diklat Kehutanan. Sedangkan kunjungan lapangan dipilih lokasi yang memiliki salah satu atau beberapa kegiatan social forestry. 10. Waktu Diklat Pelatihan dilaksanakan selama 15 hari atau setara 100 jam 45 menit, terdiri dari 40 jpl teori dan 60 jpl praktek. 11. Peralatan dan Bahan Diklat a. Untuk Peserta : alat tulis, buku, bahan serahan b. Untuk Ruang Kelas : Alat tulis, Papan tulis, OHP/T, Komputer/LCD, TV, Video player, Kertas Plano, lem c. Untuk Praktek lapangan : Karton, kertas HVS, spidol, gambar, foto, tali, lem, dll. 4

6 12. Daftar Mata Diklat NO. MATA DIKLAT JPL I. Teori (40) 1. Bina Suasana Pelatihan 2 2. Kecerdasan Spiritual 2 3. Pengelolaan Social Forestry Sosiologi Pedesaan 6 5. Tugas dan Fungsi Fasilitator 4 6. Metode dan Teknik Fasilitasi 10 II. Praktek (60) 1. Pengelolaan Social Forestry Metode dan Teknik Fasilitasi 30 JUMLAH 100 5