BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Responsibility (CSR) yang berpandangan kepada pemilik perusahaan yang terdiri

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Responsibility (CSR) yang berpandangan kepada pemilik perusahaan yang terdiri"

Yulia Farida Makmur
6 tahun lalu
Tontonan:

1 118 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Ada tiga penerapan dalam melaksanakan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang berpandangan kepada pemilik perusahaan yang terdiri dari social obligation, social reaction, dan social response. Berdasarkan karakter masing-masing yakni social obligation yang penerapan dan tahapan program CSR dalam hal ini, dilaksanakan perusahaan sebagai bentuk kewajiban semata-mata yang pada umumnya hanya mengikuti persyaratan minimal apa yang telah ditetapkan oleh peraturan pemerintah. Social Reaction dalam tahapan ini, pelaksanaan program CSR sudah lebih maju dan perusahaan mulai tumbuh kesadarannya, namun perlu dorongan eksternal. Misalnya, suatu korporasi memiliki masalah eksternalitas yang negatif atau minim dan secara teoritis sebetulnya dapat diabaikan. Tetapi, jika terlalu lama diabaikan maka akhirnya menimbulkan reaksi masyarakat dan pada saat itulah korporasi melakukan social reaction sedangkan Social Response perusahaan dan masyarakat mampu bekerja secara bersama-sama untuk melaksanakan kegiatan CSR sebagai program kemitraan untuk pengembangan, pemberdayaan dan pembangunan berupa infrastruktur, tempat sarana ibadah, pelayanan pendidikan, fasilitas kesehatan sosial, dan umum, hingga bantuan atau perlindungan konsumen dan sebagainya.

2 119 Ada pun kesimpulan yang dapat diambil penulis dalam riset mengenai program corporate social responsibility (CSR) PT Timah (persero) Tbk study kasus dengan nelayan adalah : 1. Model penerapan yang lebih banyak diterapkan oleh divisi corporate social responsibility CSR PT Timah (persero) Tbk dalam membangun hubungan baik dengan komuniti di wilayah operasional pertambangan PT Timah (persero) Tbk adalah penerapan yaitu, dan social response dan social obligation. Hal ini dikarenakan divisi corporate social responsibility (CSR) menjalankan penerapan CSR dengan baik yang secara umum tergambar dari karakteristik kedua model penerapan tersebut yang diimplementasikan dalam membangun dan membina hubungan baik melalui program program CSR. Implementasi penerapan CSR ini dilaksanakan dalam bentuk tanggung jawab perusahaan kepada masyarakat yang berada di wilayah operasional pertambangan PT Timah (persero) Tbk seperti bekerjasama dengan masyarakat/komuniti dalam melaksanakan kegiatan CSR sebagai program kemitraan untuk pengembangan, dan pemberdayaan masyarakat dalam bentuk pemberian dana kemitraan seperti penyaluran dana pinjaman, pelatihan kewirausahaan, pembangunan berupa infrastruktur, tempat sarana ibadah seperti pembangunan rumah layak huni, perbaikan rumah ibadah, pelayanan pendidikan, seperti pemberian beasiswa kepada anak berprestasi yang kurang mampu, pos yandu, serta fasilitas kesehatan sosial, dan umum seperti pembangunan halte bis, MCK, pembangunan

3 120 gazebo. Bentuk implementasi lainya adalah merupakan bentuk kewajiban kepada pemerintah dimana perusahaan dalam hal ini selalu berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat dalam merencanakan program CSR agar tidak terjadi tumpang tindih antara program pemerintah dengan perusahaan. Hal ini tentunya menggambarkan adanya nilai nilai yang secara umum dijalankan dengan baik dalam membangun hubungan yang baik dengan komuniti yang dilakukan oleh humas PT Timah (persero) Tbk dan divisi CSR yang dapat dilihat dari pemberitaan positif yang ada dimedia serta jarangnya demo yang dilakukan masyarakat di wilayah operasional pertambangan. Dari program program CSR itulah terkandung kedua jenis model penerapan CSR tersebut seperti adanya kerjasama antara masyarakat/komuniti dengan perusahaan dalam melaksanakan kegiatan CSR sebagai program kemitraan untuk pengembangan, pemberdayaan dan pembangunan berupa infrastruktur, tempat sarana ibadah, pelayanan pendidikan, fasilitas kesehatan sosial, dan umum serta merupakan bentuk kewajiban kepada pemerintah yang bertujuan untuk membangun hubungan yang baik antara PT Timah (persero) Tbk dengan masyarakat untuk menciptakan hubungan yang harmonis, menciptakan saling pengertian dan pemahaman serta untuk mencegah dan mengatasi konflik yang mungkin terjadi antara perusahaan dan komuniti yang berada di wilayah operasional pertambangan PT Timah (persero) Tbk.

4 Model penerapan corporate social responsibility yang lain yaitu penerapan social reaction juga diterapkan oleh divisi CSR PT Timah (persero) Tbk namun dalam skala yang lebih kecil dibandingkan kedua model penerapan CSR diatas dimana perusahaan mengimplementasikan program CSR dengan adanya saran saran yang disampaikan oleh masyarakat kepada perusahaan, dimana sebetulnya dapat diabaikan seperti saran dari nelayan perusahaan membangun tempat tambat perahu, penanaman terumbu karang serta bantuan alat tangkap 3. Hasil penelitian lain yang mendukung terciptakan hubungan yang baik antara PT Timah (persero) Tbk yang diwakili oleh humas dan CSR adalah didukung dengan adanya karakteristik kepala humas yang ramah serta mau menerima saran, kritik komunikatif, informative serta bersikap terbuka atas saran yang diberikan oleh masyarakat yang memang harus dimiliki oleh humas dalam menjalankan tugasnya sebagai penghubung antara perusahaan dan masyarakat Saran Ada pun saran-saran yang dapat penulis berikan terkait dengan permasalahan penelitian ini yang diharapkan dapat bermanfaat pada waktu berikutnya yang terbagi menjadi dua yaitu saran praktis dan saran akademis.

5 Saran Teoritis/Akademis 1. Saran akademis penulis, diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan masukan bagi penelitian selanjutnya yakni mengenai program corporate social responsibility CSR untuk dapat lebih digali lebih dalam lagi dengan menggunakan metode penelitian yang berbeda Saran Praktis 1. Untuk penerapan program corporate social responsibility (CSR) dengan model penerapan social reactions yang merupakan saran atau kritik dari masyarakat harus lebih didengarkan lagi, karena jika dibiarkan akan menimbulkan reaksi dari masyarakat dan dapat membuat citra perusahaan negative dimata komuniti. Selain itu juga penulis menyarankan agar setiap program yang akan dibuat dilakukan perencanaan yang matang agar bantuan yang diberikan benar-benar mengena/pas atau menyentuh masyarakat yang mendapat bantuan. Hal itu agar program yang dibuat dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat dan programnya pun tidak sia-sia atau mubazir serta tidak membuang-buang biaya besar untuk hal-hal yang ternyata tidak terlalu diperlukan oleh masyarakat. Atau secara bijak ketiga model penerapan-penerapan CSR seperti social obligation, social reaction, dan social response dapat di combine untuk mendapat hasil yang lebih maksimal. 2. Dalam melaksanakan program CSR sebaiknya PT Timah (persero) Tbk bekerjasama dengan humas, tidak hanya dalam pemberitaan saja akan

6 123 tetapi untuk perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi. Hal tersebut dilakukan mengingat program CSR merupakan salah satu program PR untuk membangun dan menjaga hubungan baiknya dengan masyarakat, selain itu agar program yang direncanakan lebih bagus lagi sehingga menciptakan citra positif PT Timah (persero) Tbk dimata masyarakat 3. Untuk sosialisasi tentang program CSR PT Timah (persero) Tbk sebaiknya dilakukan lebih maksimal, penulis menyarankan untuk tidak menyerahkan sosialisasi sepenuhnya hanya kepada pemerintah yang dalam hal ini kepala daerah, atau melalui surat kabar saja, karena kebanyakan dari masyarakat tidak mengetahui sosialisasi program bantuan dari PT Timah (persero) Tbk. Justru mereka mengetahui dari pihak pihak lain. penulis menyarankan agar sosialisasi juga dilakukan langsung kepada masyarakatnya. 4. Untuk Kepala Corporate Social Responsibility CSR PT Timah (persero) Tbk beserta kepala bagian social kemasyarakatan dan bina lingkungan, serta kepala dana kemitraan untuk tetap mempertahankan programprogram CSR dengan lebih baik dan memperbaiki kekurangan dalam melaksanakan program CSR agar lebih menyentuh atau mengena dengan kebutuhan masyarakat dan demi tercapainya visi misi perusahaan.

dokumen-dokumen yang mirip

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya menjaga image dan reputasi perusahaan dimata masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya menjaga image dan reputasi perusahaan dimata masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini Public Relations (PR) tidak dapat dipandang sebelah mata. Kehadiranya sebagai bridge communication/jembatan komunikasi antara organisasi/perusahaan