METODE PENELITIAN Waktu, Tempat, dan Desain Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENELITIAN Data yang Digunakan

METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Cara Pemilihan Contoh

Gambar 3 Hubungan ketahanan pangan rumahtangga, kondisi lingkungan, morbidity, konsumsi pangan dan status gizi Balita

METODE PENELITIAN. n = N 1+ N (d 2 ) keterangan : N = besar populasi n = besar sampel d = tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan

METODE PENELITIAN. penelitian. Kota Medan. 21 Kecamatan. 2 Kecamatan. Kec. Medan Kota Kelurahan Sitirejo (60 RT)

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh

METODE. PAUD Cikal Mandiri. PAUD Dukuh. Gambar 2 Kerangka pemilihan contoh. Kls B 1 :25. Kls A:20. Kls B 2 :30. Kls B:25. Kls A:11

METODE PENELITIAN. n = z 2 α/2.p(1-p) = (1,96) 2. 0,15 (1-0,15) = 48,9 49 d 2 0,1 2

METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh

METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. Kabupaten Sukabumi. Puskesmas Kadudampit Puskesmas Cikidang Puskesmas Citarik. Peserta program pemberian makanan biskuit fungsional

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. Gambar 2Cara Penarikan Contoh

Gambar 1 Hubungan pola asuh makan dan kesehatan dengan status gizi anak balita

METODE PENELITIAN. n1 = = 35. n2 = = 32. n3 =

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. n= z 2 1-α/2.p(1-p) d 2

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh Jenis dan Cara Pengambilan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. Kelas Populasi (N) Contoh (n) Kelas Kelas Total 81 40

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan waktu Jumlah dan Cara penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. Sedep n = 93. Purbasari n = 90. Talun Santosa n = 69. Malabar n = 102. n = 87. Gambar 3 Teknik Penarikan Contoh

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Gambar Kerangka pemikiran hubungan faktor gaya hidup dengan kegemuka pada orang dewasa di Provinsi Sulawesi Utara, DKI Jakarta, dan Gorontalo.

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian n = (zα² PQ) / d²

METODE PENELITIAN 1 N

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Sistematika pengambilan contoh. Pemilihan SDN Kebon Kopi 2 Bogor. Purposive. siswa kelas 5 & 6. Siswa laki-laki (n=27)

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

KERANGKA PEMIKIRAN. Karakteristik sosial ekonomi keluarga contoh: Karakteristik contoh: Pengetahuan gizi seimbang. Jenis kelamin Umur Uang saku

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. n =

METODE. n = Z 2 P (1- P)

METODOLOGI. n = 2 (σ 2 ) (Zα + Zβ) δ 2

Bagan Kerangka Pemikiran "##

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu, dan Tempat

BAB 3 METODE PENELITIAN

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran

METODE PENELITIAN. n [(1.96) 2 x (0.188 x 0.812)] (0.1) 2. n 59 Keterangan: = jumlah contoh

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Tempat. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional study dan

METODE Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN A.

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

Gambar 1. Kerangka pemikiran tingkat kecukupan energi zat gizi anak usia sekolah Keterangan : = Variabel yang diteliti = Hubungan yang diteliti

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI. n = (Z /2) 2 X σ 2. n = X n = 54 siswa

METODE Desain, Tempat dan Waktu Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Pola Konsumsi Pangan Rumah Tangga Perubahan konsumsi pangan sebelum dan sesudah mengikuti program pemberdayaan Tingkat Kecukupan energi dan zat gizi

Konsumsi Pangan Sumber Fe ANEMIA. Perilaku Minum Alkohol

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. d 2. dimana n : Jumlah sampel Z 2 1-α/2 : derajat kepercayaan (1.96) D : presisi (0.10) P : proporsi ibu balita pada populasi (0.

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

BAB III METODE PENELITIAN

METODE. Desain dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain Penelitan

METODE. Zα 2 x p x (1-p)

Karakteristik Sampel: Usia Jenis Kelamin Berat Badan Tinggi Badan. Kebutuhan Energi dan Zat Gizi. Status Gizi

BAB I PENDAHULUAN. lainnya gizi kurang, dan yang status gizinya baik hanya sekitar orang anak

METODE PENELITIAN Waktu, Tempat dan Desain Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengambilan Data

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Teknik Penarikan Contoh

BAB III METODE PENELITIAN

Jumlah dan Teknik Pemilihan Sampel

Karakteristik Sosial Ekonomi - Jenis kelamin - Umur - Besar keluarga - Pendidikan - Pekerjaan - Pendapatan

Food Coping Strategy : Tingkat Ketahanan Pangan Rumah Tangga. Status Gizi Balita

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. =(1.96) (0.9) (0.2) =77.8=78 (orang)

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

konsumsi merupakan salahsatu indikator pengukuran tingkat ketahanan pangan. Dengan demikian, bila tingkat konsumsi rumahtangga sudah terpenuhi maka

perkembangan kognitif anak. Kerangka pemikiran penelitian secara skematis di sajikan pada Gambar 1.

METODE PENELITIAN. n = n/n(d) 2 + 1

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh

METODOLOGI. 3. Cakupan Imunisasi Lengkap, Departemen Kesehatan RI Badan Pusat Statistik RI (BPS RI)

Konsumsi Pangan. Preferensi Pangan. Karakteristik Makanan:

Daftar pertanyaan yang diambil dari Quesioner Riskesdas No Kode Quesioner Pertanyaan

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Sampel

Transkripsi:

METODE PENELITIAN Waktu, Tempat, dan Desain Penelitian Penelitian mengenai studi karakteristik pertumbuhan anak usia sekolah di Provinsi Jawa Barat dilaksanakan dari bulan Mei-Juli 2011 dengan menggunakan data Riset kesehatan dasar (Riskesdas). Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah cross sectional study yaitu pengamatan yang dilakukan sekaligus pada satu waktu. Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Populasi dalam Riskesdas adalah seluruh rumah tangga di seluruh pelosok Indonesia termasuk Provinsi Jawa Barat. Sampel rumah tangga dan anggota rumah tangga dalam Riskesdas dirancang identik dengan daftar sampel rumah tangga dan anggota rumah tangga Survei sosial ekonomi nasional (Susenas). Metodologi penghitungan dan cara penarikan sampel Riskesdas menggunakan two stage sampling. Metodenya yaitu melakukan penarikan sampel blok sensus, diambil sejumlah blok sensus yang proporsional terhadap jumlah rumah tangga di kabupaten/kota. Bila dalam sebuah blok sensus terdapat lebih dari 150 rumah tangga maka dalam penarikan sampel akan dibentuk subblok sensus. Penarikan sampel rumah tangga yaitu dari setiap blok sensus yang terpilih kemudian dipilih 16 rumah tangga secara acak sederhana (sample random sampling). Selanjutnya, seluruh anggota rumah tangga dari setiap rumah tangga yang terpilih dari kedua proses penarikan sampel diambil sebagai sampel individu. Rumah tangga yang terpilih dalam penelitian ini adalah rumah tangga yang mempunyai anak usia sekolah dan mempunyai kelengkapan data yang dibutuhkan untuk analisis. Sampel Riskesdas di tingkat kabuapten/kota berasal dari 440 kabupaten/kota yang tersebar di 33 provinsi. Sedangkan di Provinsi Jawa Barat terdapat 17 kabupaten dan 9 kota. Contoh yang diambil dalam penelitian ini adalah usia anak sekolah yaitu anak yang berusia 6-12 tahun yang berada di Kabupaten Garut, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Cirebon. Pemilihan tiga kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Barat dilakukan secara purposive dengan melihat topologi daerah yaitu Kabupaten Garut terletak di sebelah selatan Provinsi Jawa Barat dan merupakan daerah pertanian dengan suhu rata-rata 24-27 C, Kabupaten Bandung memiliki wilayah yang sebagain daerahnya adalah pegunungan dengan suhu rata-rata 19-24 C, sedangkan Kabupaten Cirebon merupakan bagian dari wilayah Provinsi Jawa Barat yang

18 terletak di sebelah timur dan berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah, wilayah di Kabupaten Cirebon merupakan daerah pantai timur dengan suhu rata-rata 23-33 C. Jumlah contoh dalam penelitian ini sebanyak 1323 orang anak usia sekolah, dengan jumlah responden dari setiap kabupaten sebagai berikut: Kabupaten Garut 380 orang, Kabupaten Bandung 533 orang dan Kabupaten Cirebon 410 orang. Jenis dan Cara Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Primer. Data diperoleh dari Riskesdas. Data yang dikumpulkan antara lain: 1. Karaktersistik contoh dan keluarga. Karakteristik contoh meliputi karakteristik umum anak usia sekolah dasar meliputi usia, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan. Sedangkan karakteristik keluarga terdiri dari: besar keluarga, pendidikan, pekerjaan dan pendapatan keluarga. 2. Data konsumsi per kapita, lingkungan fisik mengenai sanitasi terhadap air, sampah dan limbah. Serta data mengenai penyakit infeksi. 3. Gambaran umum lokasi penelitian. Selengkapnya jenis dan cara pengumpulan data dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Jenis data, variabel dan cara pengumpulan data No. Jenis data Variabel Cara pengumpulan data 1. Karakteristik contoh 1. Umur anak 2. Jenis kelamin 3. Berat badan Data Primer Riskesdas 2. Karakteristik keluarga 4. Tinggi badan 1. Besar keluarga 2. Pendidikan kepala keluarga 3. Pekerjaan kepala keluarga 4. Pendapatan keluarga Data Primer Riskesdas 3 Konsumsi Konsumsi per kapita Data Primer Riskesdas 4. Penyakit Infeksi Jenis Penyakit Data Primer Riskesdas 5. Sanitasi Lingkungan 1. Jumlah pemakaian air 2. Jarak/lama waktu memperoleh air 3. Sumber pencemaran 4. Akses terhadap air 5. Kualitas fisik air minum 6. Tempat penampungan air minum 7. Pengolahan air minum sebelum digunakan/diminum 8. Tempat penampungan air limbah 9. Tempat pembuangan sampah 10. Jarak ke sumber pencemaran Data Primer Riskesdas

19 Pengolahan dan Analisis Data Data yang diperoleh kemudian diolah. Proses pengolahan data meliputi editing, coding, entri dan analisis data. Data dianalisis dengan menggunakan Microsoft Exel for Windows dan Statistical Program for Sosial Sciences (SPSS) versi 16.0. Pengukuran status gizi anak sekolah dilakukan dengan menggunakan z-skor. Status gizi contoh ditentukan berdasarkan data yang sudah diperoleh yaitu jenis kelamin, usia contoh, berat badan, dan tinggi badan menggunakan indeks BB/U, TB/U dan IMT/U dengan menggunakan software WHO Anthroplus. Klasifikasi dari ketiga indeks tersebut antara lain: Tabel 2 Klasifikasi status gizi berdasarkan WHO Indeks Range z-skor Status Gizi BB/U z-skor > +2 SD Gizi Lebih z-skor -2SD s.d +2SD Gizi Baik z-skor < -2SD s.d -3SD Gizi Kurang z-skor < -3SD Gizi Buruk TB/U z-skor > -2SD Normal z-skor < -2SD Pendek z-skor > 2 SD Tinggi z-skor < -3 SD Sangat Kurus IMT/U z-skor -3 SD s/d <-2 SD Kurus z-skor -2 SD s/d 1 SD Normal z-skor > 1 SD s/d 2 SD Gemuk z-skor > 2 SD Obesitas Besar keluarga dikelompokkan menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) (1998), yaitu keluarga kecil ( 4 orang), keluarga sedang (5-6 orang), dan keluarga besar ( 7 orang). Data pendidikan dibagi kedalam enam kategori yaitu (a) tidak pernah sekolahn (skor 0), (b) tidak tamat Sekolah Dasar (SD) (skor 3), (c) Tamat SD (skor 6), (d) Tamat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) (skor 9), (e) Tamat Sekolah Lanjut Tingkat Atas (SLTA) (skor 12), dan (f) Tamat Perguruan Tinggi (PT) (skor 16). Data pekerjaan dikelompokkan sesuai dengan jenis pekerjaan, terdapat 12 jenis pekerjaan kepala keluarga contoh yaitu tidak bekerja, ibu rumah tangga, TNI/Polri, PNS, Pegawai BUMN, Pegawai swasta, Wiraswasta/pedagang, Pelayanan jasa, Petani, Nelayan, Buruh dan lainnya. Data pendapatan keluarga dikelompokkan menurut BPS (2010), yaitu Miskin (< Rp. 201.138/kap/bln) dan tidak miskin ( Rp. 201.138/kap/bln). Data konsumsi yang diambil adalah data konsumsi pangan yang diperoleh dengan metode recall (1x24 jam) pada tingkat rumah tangga. Jumlah konsumsi keluarga dibagi dengan jumlah anggota keluarga untuk mendapatkan

20 jumlah konsumsi per kapita. Zat gizi yang dihitung adalah energi dan protein. Angka kecukupan zat gizi contoh diperoleh dengan menggunakan rumus berikut (Hardinsyah & Briawan 1994): Dimana: AKGI = Angka kecukupan energi atau protein individu Ba Bs AKG = Berat badan aktual sehat (kg) = Berat badan dalam daftar kecukupan gizi (kg) = Angka kecukupan energi atau protein yang tercantum dalam daftar kecukupan gizi. Penilaian untuk mengetahui tingkat konsumsi gizi dilakukan dengan membandingkan antara konsumsi zat gizi aktual dengan kecukupan gizi yang dinyatakan dalam persen. Cara untuk menghitung tingkat konsumsi dapat dirumuskan sebagai berikut (Hardinsyah & Briawan 1994): Dimana: TKGi = Tingkat konsumsi zat gizi i Ki = Konsumsi zat gizi i AKGi = Kecukupan zat gizi i yang dianjurkan Klasifikasi tingkat kecukupan energi dan protein contoh menurut Depkes (1996) dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Klasifikasi tingkat kecukupan energi dan protein Energi dan Zat Gizi Klasifikasi Tingkat Kecukupan Energi dan Protein a. Defisit tingkat berat (<70% AKG) b. Defisit tingkat sedang (70-79% AKG) c. Defisit tingkat ringan (80-89% AKG) d. Normal (90-119% AKG) e. Kelebihan ( 120% AKG) Data infeksi yang diambil adalah ISPA, diare, demam thypoid, malaria, campak dan demam berdarah. Penilaian menggunakan kuesioner dengan menyatakan pernah menderita atau pernah didiagnosa oleh tenaga medis pada 12 bulan dan/atau 1 bulan terakhir. Selanjutnya dikategorikan pernah dan tidak pernah menderita satu atau lebih penyakit ISPA, diare, demam thypoid, malaria, campak atau demam berdarah. AKGI = (Ba/Bs) x AKG TKGi = (Ki/AKGi) x 100% Data kesehatan lingkungan diolah dengan melakukan skoring dari beberapa jawaban pertanyaan mengenai sanitasi lingkungan. Pertanyaan yang digunakan terdapat dalam kuesioner Riskesdas tentang sanitasi

21 lingkungan. Penentuan kategori yaitu memakai kategori baik jika memenuhi 50% dari total skor dan kurang baik jika < 50% total skor. Analisis data yang digunakan terdiri dari beberapa analisis, diantaranya adalah: 1. Analisis Univariat digunakan untuk mendeskripsikan setiap variabel yang diukur dalam penelitian seperti karakteristik keluarga (besar keluarga, pendidikan, pekerjaan, pendapatan keluarga), data karakteristik individu (jenis kelamin, umur, berat badan dan tinggi badan, status gizi), konsumsi energi dan protein per kapita, kesehatan lingkungan dan penyakit infeksi. 2. Analisis Bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel, uji yang digunakan adalah uji korelasi Pearson dan Rank Spearman. Uji ini digunakan sesuai dengan jenis skala data variabel yang diuji. 3. Analisis Ragam digunakan untuk mengetahui perbedaan keragaan status gizi di ketiga kabupaten. 4. Untuk melihat pengaruh variabel (jumlah keluarga, jumlah pendapatan, pendidikan kepala keluarga dan penyakit infeksi) yang berhubungan digunakan uji regresi linier berganda (stepwise regression). Definisi Operasional Contoh adalah anak laki-laki dan perempuan yang berusia 6-12 tahun. Karaktersitik Pertumbuhan adalah ciri-ciri perubahan ukuran tubuh seperti berat (kg) dan panjang (cm) yang diukur berdasarkan status gizi antropometri. Status Gizi Antropometri adalah keadaan tubuh contoh yang diukur berdasarkan nilai z-skor BB/U, TB/U dan IMT/U. Kepala Keluarga adalah laki-laki atau perempuan yang memimpin keluarga. Keluarga adalah sejumlah orang yang tinggal dalam satu rumah, yang saling berinteraksi dan hidup bergantung dari satu dapur. Besar keluarga adalah jumlah anggota keluarga yang terdiri dari suami, istri, anak, dan anggota keluarga lainnya yang tinggal bersama. Dalam penelitian ini jumlah keluarga terbagi kedalam tiga ketegori yaitu: (a) keluarga kecil ( 4 orang), (b) keluarga sedang (5-6 orang), dan (c) keluarga besar ( 7 orang). Pendidikan kepala keluarga adalah tingkat pendidikan formal yang pernah ditempuh kepala keluarga dan dikategorikan menjadi tidak pernah

22 sekolah (skor 0), tidak tamat SD (skor 3), tamat SD (skor 6), tamat SLTP (skor 9), tamat SLTA (skor 12), dan tamat PT (skor 16). Pekerjaan kepala keluarga adalah jenis pekerjaan utama yang dilakukan oleh kepala rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan keluarga meliputi tidak kerja, ibu rumah tangga, TNI/Polri, PNS, pegawai BUMN, pegawai swasta, wiraswasta/pedagang, pelayanan jasa, petani, nelayan, buruh dan lainnya. Jumlah Pendapatan adalah jumlah pendapatan per bulan yang dihasilkan dari pendapatan kepala keluarga dibagi dengan besar keluarga dinilai dalam satuan rupiah. Konsumsi pangan per kapita adalah jumlah konsumsi makanan rumah tangga dibagi dengan jumlah anggota keluarga. Sanitasi lingkungan rumah adalah penilaian yang diukur dengan melihat kesehatan lingkungan keluarga. Pengukuran dengan memberikan skor pada jawaban pertanyaan tentang sanitasi lingkungan. Penyakit infeksi adalah penyakit yang pernah diderita oleh contoh pada 12 bulan dan 1 bulan terakhir berupa penyakit ISPA, diare, demam thypoid, malaria, campak atau demam berdarah. Selanjutnya dikategorikan infeksi dan tidak infeksi.