PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANTU ARAH PILIHAN KARIR ANAK DI KELAS IX SMP NEGERI 2 LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) ERMADANI NPM.11060088 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2015
The Parent Role in Helping Children Choice for Carrier in Class IX SMPN 2 Lembah Gumanti Kabupaten Solok By: Ermadani * Student Guidance and Counseling, STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACK The research was background by parent who hasn t get role in education or children carrier after graduating from junior high school. The purpose of the research was to describe parent role in helping on carrier choice of kid. The type of research was descriptive quantitative. The population of student was SMPN 2 Lembah Gumanti with 214 respondent. The sample taken was using sample random sampling, with 69 respondent. The instrument was using questioner. Data cultivation was using percentage technique. The result of result parent helping the children was : 1) parent role in choosing carrier based on interest was good enough, 2) parent role in choosing carrier based on kid was good enough, 3) parent role in choosing carrier based on value on work was good, 4) parent role in choosing carrier based on family economy was good enough. The result of research was recommended to parent to get involved in choosing children choice. Keyword : Role, Carrier choice Pendahuluan Keluarga merupakan lembaga pendidikan pertama dan utama yang diperoleh anak sejak awal kehidupan. Keluarga membawa pengaruh besar terhadap karakter anak untuk dapat berinteraksi dalam masyarakat. Keberhasilan anak tidak bisa ditentukan oleh pendidikan formal semata, tetapi juga ditentukan oleh pendidikan informal atau pendidikan dalam keluarga, komunikasi yang baik antara anak dan orang tua menjadi kunci dalam membangun keluarga utama. Menurut Ulwan, 2002 (Djamarah, 2004: 29) peran orang tua dalam mendidik anak yaitu pendidikan iman/agama, pendidikan moral, pendidikan fisik, pendidikan rasio/akal, pendidikan kejiwaan, pendidikan sosial dan pendidikan seksual. Konteksnya dengan tanggung jawab orang tua dalam pendidikan, maka orang tua adalah pendidik pertama dan utama dalam keluarga. Bagi anak, orang tua adalah model yang harus ditiru dan diteladani. Sebagai model, orang tua seharusnya memberikan contoh yang terbaik bagi anak dalam keluarga. Sikap dan perilaku orang tua harus mencerminkan akhlak yang mulia. Pada umumnya keterlibatan orang tua sangat penting dalam proses sekolah anak, namun orang tua akan memerankan peran yang lebih sedikit dalam proses belajar anak. Menurut Epstein, 1990 (Santrock, 2003: 271) telah menyediakan sebuah kerangka kerja untuk memahami bagaimana keterlibatan orang tua dalam penyekolahan anak dapat ditingkatkan. Pertama, keluarga mempunyai kewajiban dasar untuk menyediakan keselamatan dan kesehatan bagi anak mereka. Kedua, sekolah mempunyai kewajiban dasar untuk berkomunikasi dengan keluarga mengenai program sekolah dan perkembangan individual anak mereka. Ketiga, keterlibatan orang tua di sekolah harus ditingkatkan. Keempat, keterlibatan orang tua dalam aktivitas belajar anak di rumah harus ditingkatkan. Kelima, orang tua harus lebih sering terlibat dalam pengambilan keputusan di sekolah. Keenam, kolaborasi dan kerja sama dengan organisasi masyarakat harus lebih ditingkatkan. Selain itu Sukardi (1984: 332) mengemukakan bahwa orang tua harus dapat memegang peranan yang paling berpengaruh sebagai model dan konselor terhadap anak-anaknya. Orang tua dapat menggunakan informasi dari sekolah tentang bakat, minat, dan potensi-potensi lainnya termasuk kekuatan maupun kelemahan anak-anaknya dalam memberikan bimbingan khususnya mengarahkan karir anak-anaknya antara lain:
1. Bantuan dalam menganalisis minat, kemampuan, dan keterbatasan anaknya. 2. Penjelasan tentang sifat-sifat yang diperlukan, kondisi-kondisi kerja dan gaya hidup pekerja dalam bidangbidang pekerjaan yang paling dikenal 3. Diskusi tentang nilai-nilai pekerjaan yang berkembang sebagai hasil pengalaman masa lalu dan konsekuensi pengalamannya. 4. Diskusi tentang kondisi ekonomi keluarga yang berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan latihan dan pendidikan anak, dan bantuan perencanaan kegiatan. 5. Bantuan dalam menggunakan pengalaman pengetahuan dan layanan dari famili, kawan, karyawan dan sumber-sumber lainnya dalam meneliti dunia kerja dan dalam merencanakan serta persiapan peranan anak-anak dalam dunia kerja. 6. Menyediakan suatu model dan penyuluhan terhadap anak-anaknya dengan berusaha mengembangkan dan membina sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain. 7. Memberi contoh sikap yang telah dihargai oleh semua orang tanpa memperhatikan kedudukan mereka dalam dunia kerja. 8. Menyediakan situasi-situasi yang memungkinkan anak-anak mengalami proses pengambilan keputusan dan memikul tanggung jawab sebagai konsekuensi keputusannya. 9. Membina komunikasi yang terbuka antara sekolah dan rumah sehingga pengalaman dari kedua situasi itu dapat mempengaruhi kebutuhan anak. 10. Memberi kesempatan kepada anak-anak untuk bekerja dan memikul tanggung jawab di rumah dan masyarakat. Peran orang tua diperlukan dalam pemilihan, mencari, menggali berbagai informasi. Orang tua dapat mengarahkan dan membimbing anak dalam menentukan arah karir yang sesuai dengan bakat dan minat anak. Oleh karena itu, orang tua dapat memberikan arahan dan informasi kepada anak tentang arah pilihan karier yang sesuai dengan kemampuan, bakat dan minat anak tersebut. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara yang penulis lakukan terhadap peserta didik di SMP Negeri 2 Lembah Gumanti pada tanggal 17 November 2014, dapat diketahui bahwa ada anak yang tidak tahu arah tentang karir mereka setelah tamat SMP dan binggung untuk menentukan pendidikan selanjutnya. Di samping itu mereka tidak tahu sekolah mana yang akan mereka masuki, belum mengetahui bidang yang sesuai dengan kemampuan, bakat dan minat mereka, serta tidak tahu di bidang apa mereka paling menonjol dan sesuai dengan peluang kerja nantinya. Selanjutnya penulis juga melakukan wawancara dengan orang tua anak pada tanggal 2 Desember 2014. Diketahui bahwa masih ada orang tua yang belum menjalankan perannya dalam pemilihan karir anak mereka, mereka tidak mau tahu tentang pendidikan apa yang pantas untuk anak mereka selanjutnya dan hanya menyerahkan kepada anak mereka untuk memilih sendiri sekolah lanjutan, ada juga orang tua yang sibuk bekerja sehingga tidak memperhatikan pendidikan lanjutan anak mereka serta adanya pertentangan antara anak dan orang tua dalam pemilihan sekolah lanjutan. Berdasarkan uraian tersebut penulis tertarik untuk meneliti tentang Bagaimana peran orang tua dalam membantu arah Negeri 2 Lembah Gumanti Kabupaten Solok? Mengingat luasnya ruang lingkup penelitian ini maka penelitian ini dibatasi pada: pilihan karir anak ditinjau dari minat anak. pilihan karir anak ditinjau dari kemampuan anak. pilihan karir anak ditinjau dari nilai-nilai yang ada dalam pekerjaan. 4. Peran orang tua dalam membantu arah pilihan karir anak ditinjau dari kondisi ekonomi keluarga. Berkaitan dengan judul penelitian maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: pilihan karir anak ditinjau dari minat anak. pilihan karir anak ditinjau dari kemampuan anak. pilihan karir anak ditinjau dari nilai-nilai yang ada dalam pekerjaan.
4. Peran orang tua dalam membantu arah pilihan karir anak ditinjau dari kondisi ekonomi keluarga. Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada latar belakang masalah maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian yaitu: Bagaimana peran orang tua dalam membantu arah pilihan karir anak di kelas IX SMP Negeri 2 Lembah Gumanti Kabupaten Solok? Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2015. Adapun tempat penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Lembah Gumanti Kabupaten Solok. tentang peran orang tua dalam membantu arah pilihan karir anak kelas IX di SMP Negeri 2 Lembah Gumanti. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif yang menghasilkan data deskriptif. Menurut Yusuf (2005: 83) penelitian deskriptif adalah salah satu penelitian yang bertujuan mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat populasi tertentu. Sedangkan menurut Lufri (2007: 56) penelitian deskriptif adalah penelitian yang mendeskripsikan suatu gejala, fakta, peristiwa atau kejadian yang sedang atau sudah terjadi. dengan kata lain penelitian deskriptif mengambil masalah atau memusatkan perhatian kepada masalahmasalah aktual yang sedang atau sudah terjadi dan diungkapkan sebagaimana adanya atau tanpa manipulasi. Penelitian deskriptif menurut Iskandar (2009: 61) penelitian untuk memberi uraian mengenai fenomena atau gejala sosial yang diteliti dengan mendeskripsikan tentang nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih berdasarkan indikator-indikator dari variabel yang diteliti tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan antara variabel yang diteliti guna untuk eksplorasi dan klasifikasi. Penelitian deskriptif dapat diartikan sebagai pemecahan yang didasari dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak sebagaimana adanya tanpa bermaksud mengkomparasikan. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian untuk menggambarkan suatu keadaan sedang berlangsung pada saat penelitian dilakukan. Maka penelitian ini akan mengungkapkan data mengenai peran orang tua dalam membantu arah pilihan karir anak kelas IX di SMP Negri 2 Lembah Gumanti Kabupaten Solok. Peneliti mengambil sasaran yang akan diteliti adalah seluruh peserta didik kelas IX. Populasi dari penelitian ini sebanyak 214 responden dan sampel penelitian sebanyak 69 responden, agar pengambilan sampel sebanding, peneliti menggunakan rumus sampling fraction (f i ). Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data interval. Menurut Riduwan (2012:9) data interval adalah data yang menunjukkan jarak antara satu data dengan data yang lain dan mempunyai bobot yang sama. Sementara itu Hasan (2003: 34) menjelaskan bahwa data interval adalah data dimana objek atau kategori dapat diurutkan berdasarkan suatu atribut yang memberikan informasi tentang interval antara tiap objek atau kategori sama. Data yang dibutuhkan dalam pengumpulan data yaitu angket. Agar pengumpulan data berjalan dengan lancar maka peneliti menjalankan prosedur sebagai berikut. 1. Melakukan studi kepustakaan untuk mendalami teori-teori yang berkaitan dengan peran orang tua dalam pemilihan karir anak. 2. Membuat kisi-kisi instrumen. 3. Menyusun atau merumuskan item pernyataan. 4. Angket disusun dengan lima alternatif jawaban, dimana jawaban menggunakan tanda check list ( ) pada salah satu jawaban yang telah tersedia, maka skala pengukuran yang akan digunakan peneliti adalah dengan menggunakan Skala Likert. yaitu Selalu, Sering, Kadang-kadang, Jarang dan Tidak Pernah. 5. Angket di judge oleh 3 orang Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling (Prodi BK STKIP PGRI Sumbar). 6. Setelah dijudge ada beberapa hal yang mungkin perlu diperbaiki, kemudian angket diperbaiki dan dikonsultasikan kembali kepada dosen pembimbing. 7. Selanjutnya dilakukan uji coba angket kepada 30 orang responden di luar dari sampel penelitian untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen. Analisis data dilakukan setelah data terkumpul melalui angket. Data yang terkumpul melalui angket dideskripsikan
melalui pengolahan dengan langkahlangkah sebagai berikut. 1. Memeriksa kelengkapan isi instrumen (angket) yang telah diterima dari sampel penelitian. 2. Membuat tabel pengolahan data berdasarkan item pernyataan angket penelitian yang telah dijawab responden. 3. Mencari dan menghitung jumlah skor serta memasukkan data ke tabel pengolahan. 4. Menghitung persentase masing-masing frekuensi yang diperoleh, dengan menggunakan teknik analisis persentase yang dikemukakan oleh Sudijono (2010: 43) sebagai berikut. f P = x100 N Keterangan : P = Persentase f = Frekuensi N = Jumlah sampel 100 = Bilangan tetap 5. Menetapkan kriteria penilaian masingmasing data yang diperoleh dengan batasan yang telah ditentukan, menurut Riduwan (2010: 18) yaitu: a. 81%-100% = Sangat Baik b. 61%-80% = Baik c. 41%-60% = Cukup Baik d. 21%-40% = Kurang Baik e. 0%-20% =Sangat Kurang Baik Hasil Penelitian dan Pembahasan dari minat anak. membantu arah pilihan karir anak di tinjau dari minat terungkap bahwa minat berada pada kriteria baik yaitu 32 responden (46,4%). Akan tetapi jika dilihat dari masing-masing indikator yaitu: 1) minat rekreasi terungkap bahwa minat ini berada pada kriteria cukup baik yaitu 36 responden (52,2%), 2) minat sosial berada pada kriteria baik yaitu 39 responden (56,5%), 3) minat pribadi terungkap bahwa minat pribadi ini berada pada kategori cukup baik dengan 37 responden (53,6%), 4) minat pendidikan terungkap bahwa minat pendidikan berada pada kategori cukup baik dengan 31 responden (44,9%), 5) minat agama terungkap bahwa minat agama berada pada kategori baik dengan 30 responden dan (43,5%), dan 6) minat simbol status terungkap bahwa minat simbol status ini berada pada kategori baik dengan 27 responden (39,1%). Berdasarkan penelitian yang dilakukan di lapangan peneliti menemukan bahwa peran orang tua dalam membantu arah pilihan karir anak jika ditinjau dari minat sebagian besar baik. Hal ini tentu akan mempengaruhi anak dalam menentukan arah pilihan karir mereka selanjutnya, karena dengan adanya peran orang tua dalam membantu arah karirnya, maka anak akan merasa kalau orang tua peduli terhadap pendidikan mereka serta mereka bisa lebih terarah dalam menentukan karir selanjutnya dengan mengembangkan minat-minat yang mereka miliki. Menurut Sukardi (1984: 46) minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari kombinasi, perpaduan dan campuran dari perasaan, harapan prasangka, cemas, dan kecendrungankecendrungan lain yang bisa mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu. Minat sangat besar pengaruhnya dalam mencapai prestasi dalam suatu pekerjaan, jabatan, atau karir. Tidak akan mungkin orang yang tidak berminat pada suatu pekerjaan atau karir akan dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan baik. Jadi, dapat disimpulkan bahwa minat merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap arah pilihan karir. dari kemampuan. membantu arah pilahan karir anak di kelas IX SMP Negeri 2 Lembah Gumanti Kabupaten Solok yang ditinjau dari kemampuan berada pada kriteria sangat baik sebanyak 4 responden (5,8%), 18 responden (26,1%) berada pada kategori baik, 32 responden (46,4%) berada pada kategori cukup baik, 15 responden (21,7%) berada pada kategori kurang baik, dan tidak terdapat anak pada kategori sangat kurang baik. Hal ini menunjukan bahwa secara umum peran orang tua dalam membantu
arah pilihan karir anak ditinjau dari kemampuannya berada pada kategori cukup baik. Berdasarkan penjelasan tersebut bahwa peran orang tua dalam membantu arah pilihan karir anak berdasarkan kemampuan yang dimilikinya terdapat pada kategori cukup baik, maka disini sangat diperlukan peran orang tua, yang mana orang tua bisa membantu mengembangkan kemampuan anak dengan memperhatikan cara belajar, memperhatikan kebutuhan sekolah anak serta memperhatikan kesehatan ataupun kemampuan fisiknya. Sebab kemampuan sangat menentukan arah karir anak baik kemampuan intelegensi ataupun kemampuan fisik. Sukardi (1984: 44) menyatakan bahwa secara luas diakui adanya suatu perbedaan kecepatan dan kesempurnaan individu dalam memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapinya, sehingga hal itu memperkuat asumsi bahwa kemampuan intelegensi itu memang ada dan berbeda-beda pada setiap orang, dimana orang yang memiliki taraf intelegensi yang lebih tinggi lebih cepat untuk memecahkan permasalahan yang sama bila dibanding dengan orang yang memiliki taraf intelegensi lebih rendah. dari nilai-nilai yang ada dalam pekerjaan. membantu arah pilahan karir anak di kelas IX SMP Negeri 2 Lembah Gumanti Kabupaten Solok yang ditinjau dari nilai-nilai yang ada dalam pekerjaan berada pada kategori sangat baik sebanyak 3 responden (4,3%), 28 responden (40,6%) berada pada kategori baik, 27 responden (39,1%) berada pada kategori cukup baik, 11 responden (16,0%) berada pada kategori kurang baik, dan tidak terdapat anak pada kategori sangat kurang baik. Hal ini menunjukan bahwa secara umum peran orang tua dalam membantu arah pilihan karir anak ditinjau dari nilai-nilai dalam pekerjaan berada pada kategori baik. Sukardi (1984: 47) menyatakan bahwa nilai bagi manusia dipergunakan sebagai patokan dalam melakukan tindakan, dengan demikian faktor nilai memiliki pengaruh yang penting bagi individu dalam menentukan pola arah karir mereka. Nilai-nilai yang dianut individu berpengaruh terhadap pendidikan atau karir yang dipilihnya, serta berpengaruh terhadap prestasi dalam pendidikan ataupun dalam berkerja. Individu yang memiliki nilai moral yang tinggi akan memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi pula dalam pendidikan ataupun dalam karirnya. 4. Peran orang tua dalam membantu arah dari kondisi ekonomi keluarga. membantu arah pilahan karir anak di kelas IX SMP Negeri 2 Lembah Gumanti Kabupaten Solok yang ditinjau dari kondisi ekonomi keluarga berada pada kategori sangat baik sebanyak 17 responden (25,0%), 18 responden (26,0%) berada pada kategori baik, 27 responden dengan (39,0%) berada pada kategori cukup baik, 7 responden (10,0%) berada pada kategori kurang baik, dan tidak terdapat anak pada kategori sangat kurang baik. Hal ini menunjukan bahwa secara umum peran orang tua dalam membantu arah pilihan karir anak ditinjau dari kondisi ekonomi keluarga berada pada kategori baik Kondisi ekonomi keluarga sangat menentukan arah karir seseorang, yang mana seseorang yang berada pada kondisi ekonomi tinggi akan lebih cendrung untuk memilih sekolah yang lebih bagus dan dengan kualitas yang bagus pula begitupun sebaliknya seseorang yang berada pada kondisi ekonomi rendah akan lebih memilih sekolah untuk bisa mendapatkan pekerjaan tanpa melanjutkan pendidikan selanjutnya karena keadaan ekonomi rendah serta adanya tuntutan dari orang tua. Latar belakang sosial ekonomi orang tua memiliki pengaruh tertentu terhadap arah pilihan karir anak. Ginzberg, 1951 (Sukardi, 1984: 51) mengatakan bahwa anak-anak yang berasal dari keluarga berada memiliki kecendrungan untuk memilih memasuki sekolah yang lebih bagus sedangkan anak-anak yang berasal dari keluarga yang kurang mampu memiliki kecenderungan arah pilih karir yang biasa ataupun pekerjaan
yang bersifat keterampilan yang lebih tinggi dibanding orang tuanya. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan analisis data dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan mengenai Peran Orang Tua dalam Membantu Arah Pilihan Karir Anak di kelas IX SMP Negeri 2 Lembah Gumanti Kabupaten Solok. Temuan penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut. Solok ditinjau dari minat anak berada pada kriteria baik. Solok ditinjau dari kemampuan anak berada pada kriteria cukup baik. Solok ditinjau dari nilai-nilai yang ada dalam pekerjaan berada pada kriteria baik. 4. Peran orang tua dalam membantu arah Solok ditinjau dari kondisi ekonomi keluarga berada pada kriteria cukup baik. Berdasarkan kesimpulan di atas maka dalam penelitian ini, peneliti ingin mengajukan beberapa saran kepada: 1. Orang tua, diharapkan agar dapat berperan dalam membantu arah pilihan karir anak serta mencari informasi tentang sekolah lanjutan yang sesuai dengan minat serta kemampuan yang dimiliki anak, sehingga karir yang dipilih anak dapat dikembangkan sesuai dengan yang diinginkan. 2. Bagi anak/peserta didik, agar bisa merencanakan dan memutuskan arah pilihan karir dan cita-cita yang diinginkannya sesuai dengan kemampuan, minat dan bakat mereka, agar pilihan karir yang telah di pilih dapat dikembangkan dengan baik. 3. Pengelola Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat, sebagai bahan masukan dalam rangka meningkatkan program perkuliahan untuk menyiapkan tenagatenaga konselor di sekolah dan di masyarakat, khususnya dalam mengembangkan karir peserta didik. 4. Peneliti sendiri, untuk menambah wawasan dalam mempersiapkan masa depan yang nantinya juga akan berperan sebagai orang tua, serta sebagai salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1) dalam bidang Bimbingan dan Konseling. 5. Peneliti selanjutnya, dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan diharapkan dapat melakukan penelitian mengenai pengaruh peran orang tua dalam membantu arah pilihan karir anak. Kepustakaan Djamarah, Syaiful Bahri. 2004. Pola Komunikasi Orang Tua & Anak dalam Keluarga. Jakarta: PT Rineka Cipta. Hasan, M Iqbal. 2003. Pokok-pokok Materi Statistik 1. Jakarta: Bumi Aksara. Iskandar. 2009. Metedologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif). Jakarta: GP Press. Lufri. 2007. Kiat Memahami dan Melakukan Penelitian. Padang: UNP Press. Riduwan. 2010. Rumus dan Data dalam Aplikasi Statistik. Bandung: Alfabeta. Riduwan. 2012. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian 1. Bandung: Alfabeta. Santrock, John W. 2003. Adolescence Perkembangan Remaja edisi Keenam. Jakarta: Erlangga. Sudijono, Anas. 2010. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sukardi, Dewa Ketut. 1984. Bimbingan Karir di Sekolah-sekolah. Denpasar: GI Yusuf, A. Muri. 2005. Metodologi Penelitian Dasar-dasar Penyelidikan Ilmiah. Padang: UNP Press.