PERUBAHAN STRUKTUR AGRARIA PADA LAHAN SISA KONVERSI PERTANIAN DAN KETAHANAN (PERSISTENCE) MASYARAKAT TANI (Studi Kasus: Kampung Ciharashas dan Cibeureum Batas, Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor) TRISNA DAMAYANTI DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
ABSTRACT TRISNA DAMAYANTI. The Change of Agrarian Structure in Farm Rest of Agriculture Conversion and Persistence of Farmer Society. (Supervised by: HERU PURWANDARI) The aim of this research is first to analyze how the connection of the change of agrarian structure between ownership, mastery and agriculture tune utilization in farm rest of agriculture conversion towards social structure change of farmer society. Second, to analyze why a part of farmer society still defend agriculture farm at the opposite of phenomenon agriculture conversion. Third, to analyze how effort that done by farmer society to stand by at agricultural sector. This research is done at village Ciharashas and Cibeureum Batas, sub-district Mulyaharja, district Bogor South, city Bogor with focus in farm rest of agriculture conversion. This research is done with fuse two approach, qualitative and quantitative. Result from this research unfolds that found connection between the change of agrarian structure towards social structure change of farmer society. There are difference reason to stand at bay in agricultural sector between farmer society of Ciharashas and Cibeureum Batas. There are three kind of effort done by farmer society to be defensive in agricultural sector, that is: conducting strategy in farming; (2) conducting double living, and; (3) conducting loan to family and also neighbour. Keywords: The Change of Agrarian Structure, Persistence Farmer Society.
RINGKASAN TRISNA DAMAYANTI. PERUBAHAN STRUKTUR AGRARIA PADA LAHAN SISA KONVERSI PERTANIAN DAN KETAHANAN (PERSISTENCE) MASYARAKAT TANI. Studi Kasus: Kampung Ciharashas dan Cibeureum Batas, Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. (Di Bawah Bimbingan HERU PURWANDARI) Konversi lahan pertanian sesungguhnya berimplikasi pada perubahan struktur agraria. Struktur agraria dalam konteks ini ialah hubungan antara subyek dengan sumber-sumber agraria berkenaan dengan penguasaan lahan, pemilikan lahan dan pemanfaatan lahan. Jika dilihat dalam hal pola penguasaan lahan, terjadi perubahan jumlah penguasaan lahan. Petani yang tadinya sebagai pemilik lahan berubah menjadi petani penggarap, sedangkan petani yang tadinya penggarap, berubah menjadi buruh tani. Perubahan struktur agraria juga mengakibatkan pergeseran sumber mata pencaharian dari sektor pertanian ke sektor non-pertanian sebagai akibat keterbatasan lahan dan terdesaknya ekonomi rumahtangga. Fenomena konversi lahan yang terjadi di wilayah tertentu ternyata masih menyisakan masyarakat yang bertahan di sektor pertanian. Tujuan penelitian ini adalah pertama menganalisis bagaimana hubungan perubahan struktur agraria (pemilikan, penguasaan dan pemanfaatan lahan pertanian) pada lahan sisa konversi terhadap perubahan struktur sosial masyarakat tani. Kedua menganalisis mengapa sebagian masyarakat tani masih mempertahankan lahannya dibalik fenomena konversi lahan pertanian menjadi non-pertanian. Ketiga menganalisis bagaimana usaha yang dilakukan masyarakat tani untuk tetap bertahan di sektor pertanian. Penelitian ini dilakukan di Kampung Ciharashas dan Cibereum Batas, Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor dengan memfokuskan pada daerah yang menjadi sisa konversi lahan pertanian ke nonpertanian. Penelitian ini dilakukan dengan memadukan dua pendekatan, yaitu pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dan survei. Studi kasus dilakukan untuk menjelaskan alasan mengapa masyarakat tani masih bertahan di sektor pertanian, sedangkan survei
digunakan untuk menggali hubungan perubahan struktur agraria yang terjadi pada lahan sisa konversi dengan perubahan posisi petani. Sebagai akibat konversi lahan pertanian, mengakibatkan terjadinya perubahan struktur agraria pada lahan sisa konversi pertanian. Hal ini seperti yang ditemukan pada Kampung Ciharashas dan Cibeureum Batas. Pada Kampung Ciharashas, terjadi perubahan pada land tenure pattern dalam hal luas pemilikan lahan dan cara perolehan penguasaan lahan pertanian. Pola penguasaan dengan sistem penggarapan banyak ditemukan di Kampung Ciharashas. Hal ini disebabkan oleh pemberian kesempatan menggarap oleh pihak PT. PW, sehingga mengakibatkan bertambahnya luas penguasaan lahan pertanian. Akan tetapi, bertambahnya luas penguasaan lahan pertanian tidak mencerminkan keterjaminan hidup di masa yang akan datang, karena pada dasarnya mereka menggarap lahan pertanian yang akan dialihfungsikan ke non-pertanian. Sementara itu pada land tenancy pattern, terjadi perubahan pada praktik penyakapan yang digunakan serta para pelaku yang terlibat di dalamnya. Sebaliknya pada Kampung Cibeureum Batas, perubahan struktur agraria yang terjadi hanya pada hal land tenancy pattern, berkaitan dengan praktik sakap yang digunakan. Tidak begitu banyak perubahan struktur agraria yang ditemukan di kampung ini. Hal ini disebabkan oleh konsistensi keberadaan lahan pertanian. Perbedaan perubahan struktur agraria yang ditampilkan oleh kedua kampung dipengaruhi oleh kondisi geografis lahan pertanian itu sendiri. Perubahan struktur agraria erat kaitannya terhadap perubahan struktur sosial masyarakat tani. Pada Kampung Ciharashas, terjadi perubahan dari petani pemilik ke petani penggarap, dari petani pemilik ke petani pemilik-penggarap, serta non-pertanian menjadi petani pemilik. Sedangkan pada kampung Cibeureum Batas, terjadi perubahan dari petani pemilik ke buruh tani dan dari petani pemilik menjadi petani pemilik-penggarap. Perubahan struktur sosial yang dialami oleh masyarakat tani tersebut erat kaitannya terhadap perubahan pemilikan sebagai akibat aktivitas menjual lahan pertanian. Ketahanan (persistence) yang ditampilkan oleh masyarakat tani Kampung Ciharashas dan Cibeureum Batas dibedakan ke dalam dua aspek, yaitu sosial dan ekonomi. Ditinjau dari aspek sosial, alasan masih bertahannya masyarakat tani
Kampung Ciharashas pada sektor pertanian disebabkan oleh tingkat kekerabatan yang erat antar petani. Sedangkan pada Kampung Cibeureum Batas, lebih disebabkan oleh pemilikan lahan pertanian yang berasal dari sistem waris. Apabila ditinjau dari aspek ekonomi, alasan masih bertahannya masyarakat tani Kampung Ciharashas di sektor pertanian karena lahan merupakan satu-satunya aset yang dapat diandalkan untuk menyambung hidup. Sebaliknya pada kampung Cibeureum Batas memaknai lahan sebagai tabungan jangka panjang berdasarkan kesadaran akan nilai kontinuitas lahan pertanian. Berdasarkan berbagai alasan yang telah diungkapkan untuk tetap bertahan di sektor pertanian, maka masyarakat juga mempunyai berbagai usaha konkrit dalam mempertahankan lahan pertanian yang dimilikinya. Terdapat tiga macam usaha yang dilakukan oleh masyarakat tani untuk tetap bertahan di sektor pertanian, yaitu: (1) melakukan strategi dalam bertani; (2) melakukan mata pencaharian ganda, dan; (3) melakukan pinjaman kepada keluarga maupun tetangga. Usaha yang ditampilkan masyarakat tani pada kedua kampung tersebut sama-sama memasang harga lahan yang tinggi, tetapi alasan memasang harga tinggi tersebut berbeda satu sama lain. Pada Kampung Ciharashas, usaha mempertahankan lahan pertanian dengan memasang harga lahan yang tinggi karena dengan harapan dapat memperoleh uang dalam jumlah yang besar dan digunakan untuk membeli lahan pertanian di tempat lain yang jauh lebih murah. Sebaliknya alasan memasang harga lahan yang tinggi pada masyarakat tani Kampung Cibeureum Batas agar biong tidak dapat menjangkau lahan pertanian mereka.
PERUBAHAN STRUKTUR AGRARIA PADA LAHAN SISA KONVERSI PERTANIAN DAN KETAHANAN (PERSISTENCE) MASYARAKAT TANI (Studi Kasus: Kampung Ciharashas dan Cibeureum Batas, Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor) Oleh: Trisna Damayanti I34050300 SKRIPSI Sebagai bagian Persyaratan untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat pada Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
SKRIPSI Judul : Perubahan Struktur Agraria pada Lahan Sisa Konversi Pertanian dan Ketahanan (Persistence) Masyarakat Tani. Studi Kasus: Kampung Ciharashas dan Cibeureum Batas, Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor Nama Mahasiswa : Trisna Damayanti NRP : I34050300 Menyetujui, Dosen Pembimbing Heru Purwandari, SP, M.Si NIP. 19790524 200701 2 001 Mengetahui, Ketua Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Dr. Ir. Lala M. Kolopaking, MS NIP. 19580827 198303 1 001 Tanggal Lulus:
LEMBAR PERNYATAAN DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL PERUBAHAN STRUKTUR AGRARIA PADA LAHAN SISA KONVERSI PERTANIAN DAN KETAHANAN (PERSISTENCE) MASYARAKAT TANI BENAR-BENAR MERUPAKAN HASIL KARYA YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI KARYA ILMIAH PADA SUATU PERGURUAN TINGGI MANAPUN DAN JUGA BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI. TIDAK MENGANDUNG BAHAN- BAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH PIHAK MANAPUN KECUALI SEBAGAI BAHAN RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH SAYA. DEMIKIAN PERNYATAAN INI SAYA BUAT DENGAN SESUNGGUHNYA DAN SAYA BERSEDIA MEMPERTANGGUNG JAWABKAN PERNYATAAN INI Bogor, September 2009 Trisna Damayanti I34050300
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Pekanbaru, pada tanggal 3 Oktober 1987 di Air tiris, Propinsi Riau. Penulis merupakan anak kedua dari empat bersaudara, dari pasangan Drs. H. Zafril Yakub, M.Pd. dan Hj. Armiati Abbas, S.Pd. Penulis menyelesaikan pendidikan dasar pada tahun 1999 di SD Negeri 034 Pekanbaru, Riau. Pendidikan sekolah menengah pertama diselesaikan pada tahun 2002 di SLTP Negeri 9 Pekanbaru, Riau. Pada tahun 2005 penulis lulus dari SMA Negeri 8 Pekanbaru dan pada tahun yang sama lulus seleksi masuk IPB melalui jalur Beasiswa Utusan Daerah (BUD) Propinsi Riau. Selama mengikuti perkuliahan, penulis meraih prestasi sebagai juara II Lomba Karya Tulis Ilmiah BRI pada Communication and Community Development Expo 2008 (Commnex 2008) dan berhasil mendapatkan dana dalam proposal Program Kreatifitas Mahasiswa tahun 2008 dalam bidang Pengabdian Masyarakat sebanyak dua proposal.
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini ditujukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Judul yang dipilih dalam skripsi ini ialah Perubahan Struktur Agraria Pada Lahan Sisa Konversi Pertanian dan Ketahanan (Persistence) Masyarakat Tani. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis bagaimana hubungan perubahan struktur agraria (pemilikan, penguasaan dan pemanfaatan lahan pertanian) pada lahan sisa konversi terhadap perubahan struktur sosial masyarakat tani; (2) menganalisis mengapa sebagian masyarakat tani masih mempertahankan lahan mereka dibalik fenomena konversi lahan pertanian menjadi nonpertanian, dan; (3) menganalisis bagaimana usaha yang dilakukan masyarakat tani untuk tetap bertahan di sektor pertanian. Akhir kata, semoga penulisan skripsi ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Bogor, September 2009 Trisna Damayanti, Z.A