38 Lampiran 1. Flow Chart pelaksanaan penelitian. Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Diukur bahan yang akan digunakan Dipotong bahan yang digunakan sesuai dengan dimensi pada gambar Merangkai alat Pengelasan Digerinda permukaan yang kasar Pengecatan b a
39 b a Pengujian alat Layak? Pengukuran parameter Data Analisis data Selesai
40 Lampiran 2. Perhitungan rpm alat Perhitungan rpm Motor listrik 0,5 HP denga jumlah putaran permenit sebesar 1400 rpm. SD (penggerak) = SD (yang digerakkan) Dimana : S = Kecepatan Putaran Puli rpm D= Diameter puli (mm) 1400 rpm x 2 inch = S x 4 inch 2800 rpm = S x 4 S = 2800 rpm 4 S = 700 rpm
41 Lampiran 3. Spesifikasi alat 1. Dimensi Panjang Lebar Tinggi = 80 cm = 60 cm = 100 cm 2. Bahan Piringan pisau Rangka = Baja stainless stell = Besi UNP dan besi siku 3. Mata pisau 4. Tenaga Motor listrik = 0,5 HP 5. Transisi Puli motor listrik Puli speed reducer = 2 inch = 4 inch Sabuk V motor listrik ke speed reducer = A-46
42 Lampiran 4. Analisis ekonomi 1. Unsur produksi 1. Biaya pembuatan alat (P) = Rp. 4.000.000 2. Umur ekonomi (n) = 5 Tahun 3. Nilai akhir alat (S) =Rp. 400.000 4. Jam kerja = 8 jam/hari 5. Produksi = 5.664 kg/hari 6. Biaya operator = Rp. 80.000/hari(1 jam= Rp.10.000) 7. Biaya listrik = 125,25/jam 8. Biaya perbaikan = Rp. 18/jam 9. Bunga modal dan asuransi = Rp. 192.000/ tahun 10. Biaya sewa gedung = Rp. 40.000/ tahun 11. Pajak = Rp. 80.000/ tahun 12. Jam kerja alat per tahun = 2400 jam/tahun (asumsi 300 hari efektif berdasarkan tahun 2014) 2. Perhitungan biaya produksi a. Biaya tetap (BT) 1. Biaya penyusutan (D) Dt = (P-S) (A/F, i, n) (F/P, i, t-1) Tabel perhitungan biaya penyusutan dengan metode sinking fund Akhir tahun ke (P-S) (Rp) (A/F, 6%, n) F/P, 6%, t-1 Dt (Rp) 0 - - - - 1 3.600.000 1 1 3.600.000 2 3.600.000 0,4854 1,06 1.852.286,4 3 3.600.000 0,3141 1,1236 1.270.521,936
43 4 3.600.000 0,2286 1,191 980.145,36 5 3.600.000 0,1774 1,2625 806.283 2. Bunga modal dah asuransi (I) Bunga modal pada bulan april 6% dan Asuransi 2% II = i (P)(n + 1) 2n (8%)Rp. 4.000.000 (5 + 1) = 2(5) = Rp. 192.000/tahun 3. Biaya sewa gedung Sewa gedung = 1% x P 4. Pajak Pajak = 2% x P = 1% x RP. 4.000.000 = Rp. 400.000 = 2% x Rp. 4.000.000 = Rp. 80.000 Tabel perhitungan biaya tetap alat tiap tahun Tahun D (Rp) I (Rp)/tahun Biaya tetap(rp)/tahun 1 3.600.000 192.000 3.792.000 2 1.852.286,4 192.000 2.044.286,4 3 1.270.521,936 192.000 1.462.526.936 4 980.145,36 192.000 1.172.145,36 5 806.283 192.000 998.283 b. Biaya tidak tetap (BTT) 1. Biaya perbaikan alat (reparasi) Biaya reparasi = 1,2% (P S) X
44 = 1,2% (Rp.4.000.000 Rp.400.000) 2400 jam = Rp. 18/jam 2. Biaya operator Diperkirakan upah operator untuk memotong buah asam gelugur dalam 1 jam adalah sebesar Rp. 10.000. Sehingga diperoleh biaya operator Rp. 80.000/hari 3. Biaya listrik Motor listrik 0,5 HP = 0,375 KW Biaya listrik = 0,375 KW x Rp. 334/KWH = 125,25/jam Total biaya tidak tetap = Rp. 10.143,25/jam 5. Biaya produksi pemotongan asam gelugur Biaya pokok = [ BT X + BTT ] C Tabel perhitungan biaya pokok tiap tahun Tahun BT (Rp/tahun) X (jam/tahun) BTT (Rp/jam) C (jam/kg) BP (Rp/kg) 1 3.792.000 2400 10.143,25 0.007 16,55 2 2.044.286,4 2400 10.143,25 0.007 15,54 3 1.462.526.936 2400 10.143,25 0.007 15,19 4 1.172.145,36 2400 10.143,25 0.007 15,03 5 998.283 2400 10.143,25 0.007 14,93
45 Lampiran 5. Break even point Break even point atau analisis titik impas (BEP) umumnya berhubungan dengan proses penentuantingkat produksi untuk menjamin agar kegiatan usaha yang dilakukan dapat membiayai sendiri ( self finacing ), dan selanjut nya dapat berkembang sendiri (self growing). Dalam analisis ini, keuntungan awal dianggap sama dengan nol. N = F (R V) Biaya tetap (BT) Tahun Biaya tetap (RP)/tahun Biaya tetap (RP)/jam Biaya tetap (RP)/kg 1 3.792.000 1.580 2,23 2 2.044.286,4 851,79 1,21 3 1.462.526.94 609,38 0,86 4 1.172.145,36 488,39 0,69 5 998.283 415,95 0,59 Biaya tidak tetap = 10.143,25/jam (1 jam = 807,11 kg) = 14,47/kg Penerimaan setiap kg produksi = Rp. 200 Alat ini mencapai break even point jika alat telah memotong asam gelugur sebanyak : Tahun Berat tetap (Rp/tahun) BEP (kg/tahun) 1 3.792.000 20.438,74 2 2.044.286,4 11.018,63
46 3 1.462.526.936 7.882,98 4 1.172.145,36 6.317,82 5 998.283 5.380,71 Lampiran 6. Net present value Berdasarkan persamaan (6), nilai NPV alat ini dapat dihitung dengan rumus : CIF-COF 0 Investasi = Rp. 4.000.000 Nilai akhir = Rp. 400.000 Suku bunga bank = Rp. 6% Suku bunga coba-coba = Rp. 8% Umur alat Pendapatan = 5 Tahun = penerimaan x kapasitas alat x jam kerja alat 1 tahun dengan asumsi alat bekerja pada kapasitas penuh = 200/kg x 708,11 kg/jam x 2400 = Rp. 339.392.800 Pembiayaan = biaya pokok x kapasitas alat x jam kerja alat 1 tahun Tabel perhitungan pembiayaan tiap tahun Tahun BP (Rp/kg) Kap. Alat ( kg/jam) Jam kerja ( jam/tahun) Pembiayaan 1 16,55 708,11 2400 28.134.286,63 2 15,54 708,11 2400 26.401.683,08 3 15,19 708,11 2400 25.824.884,99 4 15,03 708,11 2400 25.536.995,79 5 14,93 708,11 2400 25.364.670,15 Cash in Flow 6% 1. Pendapatan = Pendapatan x (P/A, 6%,5) = Rp. 339.392.800 x 4,2124 = Rp. 1.431.764.430,7 2. Nilai akhir = nilai akhir x (P/F,6%,5)
47 = Rp. 400.000 x 0,7473 = Rp. 298.920 Jumlah CIF = Rp. 1.431.764.430,7 + Rp. 298.920 = Rp. 1.432.063.350,7 Cash out Flow 6% 1. Investasi = Rp. 4.000.000 2. Pembiayaan = Pembiayaan x (P/F,6%,n) Tabel perhitungan pembiayaan Tahun (n) Biaya (P/F,6%,n) Pembiayaan (Rp) 1 28.134.286,63 0,9434 26.541.869,02 2 26.401.683,08 0,89 23.497.497,94 3 25.824.884,99 0,8396 21.682.573,44 4 25.536.995,79 0,7921 20.227.854,37 5 25.364.670,15 0,7473 18.955.018 Total 110.904.812,78 Jumlah COF = Rp. 4.000.000 + Rp. 110.904.812,78 = Rp. 114.904.812,78 NVP 6% = CIF COF = Rp. 1.432.063.350,7 - Rp. 114.904.812,78 = Rp. 1.317.158.537,9 Jadi besarnya NPV 6% adalah Rp. 1.317.158.537,9 > 0 maka usaha ini layak untuk dijalankan.
48 Lampiran 7. Internal rate of return Internal rate of return (IRR) ini digunakan untuk memperkirakan kelayakan lama (umur) pemilikian suatu alat atau mesin pada tingkat keuntungan tertentu. Internal rate of return (IRR) adalah suatu tingkatan discount rute, dimana diperoleh B/C ratio = 1 atau NVP = 0. Berdasarkan harga dari NPV = X (positif) atau NPV = Y (positif) dan NPV = X (negatif) atau NPV = Y (negatif) dihitunglah harga IRR dengan menggunakan rumus berikut : IRR = p% + dan IRR = q% + x x + y x x + y x ( q% p%)( positif dan negatif) x ( q% p%)( positif dan negatif) Dimana : p = suku bunga bank paling atraktif q = suku bunga coba-coba (> dari p) X = NPV awal pada p Y = NPV awal pada q Suku bunga bank paling atraktif (p) = 6% Suku bunga coba-coba (> dari p) (q) = 8% Cash in Flow 8% 1. Pendapatan = Pendapatan x (P/A, 8%, 5) = Rp. 339.892.800 x 3,9927
49 = Rp. 1.357.089.982,6 2. Nilai akhir = Nilai akhir x (P/F, 8%, 5) = Rp. 400.000 x 0,6806 = Rp. 272.240 Jumlah CIF = Rp. 1.357.089.982,6 + Rp. 272.240 = Rp. 1.357.362.222,6 Cash out Flow 8% 1. Investasi = Rp. 4.000.000 2. Pembiayaan = Pembiayaan x (P/F, 8%, n) Tabel perhitungan pembiayaan Tahun Biaya (Rp) (P/F, 8%, n) Pembiayaan (Rp) 1 28.134.286,63 0,9259 26.049.535,99 2 26.401.683,08 0,8573 22.634.162,91 3 25.824.884,99 0,7938 20.499.793,71 4 25.536.995,79 0,7350 18.769.691,91 5 25.364.670,15 0,6806 17.263.194,51 Total 105.216.374,51 Jumlah COF = Rp. 4.000.000 + Rp. 105.216.374,51 = Rp. 109.216.379,01 NVP 8% = CIF COF = Rp. 1.357.362.222,6 - Rp. 109.216.379,01 = Rp. 1.248.145.847 Karena nilai X dan Y adalah positif maka digunakan rumus : IRR = q% + x x + y = 8% + x ( q% p%) 1.317.158.537,9 1.317.158.537,9 + 1.248.145.847 x ( 8% 6%)
50 = 8% + (19,086 x 2%) = 46,17% Lampiran 8. Gambar Asam gelugur Asam gelugur sebelum dipotong
51 Asam gelugur sesudah dipotong Lampiran 9. Gambar pemotongan asam gelugur Tampak depan alat
52 Tampak belakang alat Tampak kanan alat
53 Tampak kiri alat Mata pisau tampak depan
Mata pisau tampak atas 54
Lampiran 10. Gambar Teknik Alat 55
56
57
58
59
60
61
62