BAB I PENDAHULUAN. penelitian, dan sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Customer loyalty atau kesetiaan pelanggan merupakan faktor yang harus

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITAN. semakin ketat yang membuat berbagai rumah sakit berlomba-lomba dalam

BAB I PENDAHULUAN. pada saat yang bersamaan. Tidak seperti produk manufaktur dimana hasil

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi sebagai institusi pendidikan yang merupakan salah satu industri

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya jaman, persaingan dalam dunia usaha saat ini

BAB I PENDAHULUAN. mengirimkan produk atau jasa ke pelanggan. Apapun bentuk sektor industri baik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Bisinis otomotif merupakan salah satu dari sekian banyak bisnis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. komputer dan telekomunikasi telah berkembang dan bertransformasi dengan

I. PENDAHULUAN. Daya tarik (attractiveness) industri penerbangan cukup besar dan menjanjikan.

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kepraktisan sudah menjadi tuntutan utama masyarakat perkotaan saat ini.

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2009 meningkat sebesar 4,5

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. menentu, yang tidak hanya menyediakan peluang tetapi juga tantangan. Begitu

USULAN PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat meningkatkan kemampulabaannya. Strategi bersaing suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN JASA KOPERASI PANDAWA JAYA PABELAN KARTASURA

BAB I PENDAHULUAN. akan menunjukkan korelasi yang sebanding dengan output perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. pemeriksaan kondisi mobil. Service Clinic Car merupakan perusahaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat pesat. Kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor

BAB I PENDAHULUAN. Apakah Anda puas dengan hasil investasi perusahaan Anda pada inovasi? Persentase responden yang menjawab ya

PROPOSAL KERJA PRAKTEK

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia lebih memilih segala sesuatunya serba instan dan

BAB I PENDAHULUAN. paling luas dibandingkan dengan jenis usaha lainnya. Selain memiliki keanekaragaman

BAB III PERUMUSAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan produk dengan kualitas tinggi (quality), di samping harga yang

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya unit usaha yang lahir dengan berbagai jenis usaha akhir-akhir

BAB I PENDAHULUAN. tujuannya. Salah satunya terjadi di bidang otomotif. Makin banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. Dalam industri jasa, peran pemasaran menjadi salah satu hal yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. dengan tingginya penjualan mobil ditahun 2010 sebesar 763,751 unit. Bahkan,

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DAN PENGENDALIAN KUALITAS JASA BERDASARKAN PERSEPSI PENGUNJUNG (Studi Kasus di UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro)

BAB I PENDAHULUAN. produk atau harapan-harapannya. Kotler (1997: 36). Meningkatnya derajat

BAB I PENDAHULUAN. kompetisi pasar, salah satunya dalam jasa, untuk meningkatkan keunggulan

BAB I PENDAHULUAN. waktu ke waktu. Hal ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. berpusat pada produk, namun berkembang kepada penciptaan nilai bagi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I. Pendahuluan. pesat di berbagai negara, salah satunya Indonesia. Indonesia merupakan negara yang

BAB I PENDAHULUAN. ketatnya persaingan. Masing-masing restoran harus mampu menyediakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat terus berkembang. Hal ini disebabkan oleh persaingan bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. hanya memungkinkannya menjadi market leader tetapi juga memeliharanya pada

UKDW. 1.1 Latar Belakang Masalah. Akhir-akhir ini perkembangan industri jasa transportasi di Indonesia berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Riset dalam pelayanan pelanggan secara berulang-ulang menunjukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Gambaran kepuasan..., Venty Rahma Ayunda, FKM UI,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN.

BAB 1 PENDAHULUAN. diperusahaan nasional maupun perusahaan asing. Perusahaan berlomba-lomba untuk

BAB I PENDAHULUAN. jasa atau pelayanan yang mereka jual. Dahulu kualitas pelayanan

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan indsutri penerbangan semakin membaik juga. Daya beli yang

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Hal tersebut dapat terlihat dari usaha usaha manusia yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Artinya keberhasilan sebuah bisnis kuliner dalam. tepat serta hubungan baik yang dijalani dengan konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut dengan istilah Official schedule adalah schedule. penerbangan yang dihasilkan oleh operations center system dan dalam

ANALISA PENGARUH KUALITAS JASA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ALFABANK DI SURAKARTA

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BABA II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. yang sangat berarti pada kualitas pelayanan sehingga mempengaruhi pada tingkat

BAB I PENDAHULUAN. dan penghasilan masyarakat menambah kesadaran pelanggan untuk mendapatkan

BAB III LANDASAN TEORI. maskapai dengan sistem penerbangan full service carrier. kenyamanan dan pelayanan diberikan secara maksimal..

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang

BAB I PENDAHULUAN. terhadap perekonomian Indonesia. Industri Ritel memiliki kontribusi terbesar

BAB I PENDAHULUAN. menjanjikan oleh para pelaku bisnis adalah bisnis di bidang kuliner.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kemajuan dan perkembangan melanda segala aspek. industri jasa, kualitas pelayanan harus dikelola dengan baik.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini bisnis perguruan tinggi swasta di Indonesia telah berkembang sangat

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Dalam menghadapi situasi tersebut, maka perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Ditengah perkembangan dunia industri yang sangat pesat, maka persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator untuk menentukan kualitas sumber daya manusia adalah

BAB I PENDAHULUAN. kepuasaan terhadap perusahaan yang dikelola tersebut. pengalaman pelanggan yang menyenangkan.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kesehatan merupakan hal yang paling berharga dan telah. menjadi kebutuhan pokok. Semakin tinggi tingkat pendidikan, ilmu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak di bidang jasa restoran harus cermat dalam menentukan

BAB II LANDASAN TEORI. usahanya, umumnya mempunyai visi untuk menjadi perusahaan yang terbaik

I.PENDAHULUAN. Sasaran Pembangunan ekonomi nasional ialah mendorong percepatan

BAB I PENDAHULUAN. bidang manufaktur, agrikultur, maupun jasa diperkirakan jumlahnya. mencapai 34 juta organisasi (DIKTI, 1998). Karena jumlahnya yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang cepat pada lingkungan bisnis. Oleh karena itu, setiap perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup signifikan dari tahun ke tahun. Kegiatan pariwisata diperkirakan akan

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dimana semua orang ingin terlihat menarik sehingga orang tersebut memilki nilai

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dana pinjaman, membayar zakat, atau melakukan penagihan. 1

BAB I PENDAHULUAN. memberikan tingkat kualitas pelayanan yang baik agar pelanggan merasa puas dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia hiburan pada kehidupan sekarang sudah semakin maju, maka

BAB I PENDAHULUAN. Pemikiran yang berorientasi pasar merupakan kebutuhan yang tidak dapat

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH ( Studi kasus pada Nasabah Bank Mandiri KCP Surabaya Gubeng ) SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan yang diberikan oleh pihak rumah sakit dengan harapan sebelum pasien

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan setiap manusia, terdapat moment-moment khusus yang

BAB 1 PENDAHULUAN. bidang jasa pengiriman barang. PT. Pos Indonesia (Persero) sebagai salah satu Badan

BAB II LANDASAN TEORI

Peningkatan Kualitas Layanan General Affair Menggunakan Metode ServQual dan QFD pada PT. Meratus Line

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pengolahan data dapat diambil kesimpulan beberapa hal sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. dan menjaga mutu layanan yang dihasilkan oleh suatu instansi. Perkembangan teknologi juga semakin pesat, di samping

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi penjelasan mengenai latar belakang mengapa penelitian ini dilakukan dan penjelasan mengenai apa yang menjadi masalah untuk dipecahkan dalam penelitian ini. Bab ini juga menjelaskan apa yang menjadi pertanyaan dan tujuan dalam penelitian ini, manfaat yang diperoleh melalui penelitian ini, lingkup penelitian, dan sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini. 1.1. Latar Belakang Setiap perusahaan melakukan berbagai macam strategi untuk dapat meningkatkan profitabilitasnya agar dapat bertahan di dalam ketatnya persaingan dunia bisnis saat ini. Salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan agar dapat membuat strategi yang sukses adalah dengan mengelola kualitas. Heizer dan Render (2011:222) menjelaskan bahwa dengan meningkatkan kualitas, perusahaan dapat meningkatkan kemampulabaan dengan cara meningkatkan penjualan dan mengurangi biaya. Kualitas merupakan sebuah kunci yang dapat menentukan apakah sebuah perusahaan dapat sukses dalam sebuah industri atau tidak, baik itu perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur maupun jasa. Pada perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur, standar kualitas dari produk yang ditawarkan dapat dilihat dari kondisi fisik dari produk tersebut.warna, bentuk dan ukuran adalah beberapa faktor penentu (determinant) kualitas sebuah barang.sementara itu, untuk mengukur kualitas dari produk yang berupa jasa menjadi lebih sulit untuk dilakukan karena jasa tidak berwujud (intangible).sehingga pemahaman 1

mengenai kualitas barang tidak cukup untuk memahami kualitas jasa (service quality). Beberapa penelitian telah dilakukan untuk memahami kualitas jasa.sebagai contoh adalah model yang dikembangkan oleh Parasuraman, Zeithaml, dan Berry (1988) yang dikenal sebagai SERVQUAL. Dalam SERVQUAL, kualitas jasa ditentukan oleh lima faktor yaitu tangibles (wujud/bentuk fisik), reliability (kehandalan), responsiveness (daya tanggap), assurance (jaminan/kepastian) dan empathy (empati). Contoh lainnya adalah model SERVPERF yang dikembangkan oleh Cronin dan Taylor (1994).Dalam SERVPERF, faktor yang menentukan kualitas jasa adalah kinerja pelayanan (service performance). Kedua model ini baik SERVQUAL maupun SERVPERF lebih menekankan pada kualitas jasa eksternal (external service quality) yaitu pelayanan yang diberikan oleh perusahaan/organisasi penyedia jasa kepada konsumen eksternal dan hanya menyinggung sedikit bahasan mengenai kualitas jasa internal (internal service quality).kualitas jasa internal merupakan pelayanan yang terjadi dalam internal perusahaan dari penyedia pelayanan yang disebut sebagai pemasok internal (internal supplier) kepada penerima pelayanan atau disebut sebagai konsumen internal (internal customer). Kualitas jasa internal mempunyai peranan yang sama penting dengan kualitas jasa eksternal dalam pelayanan yang diberikan oleh perusahaan atau organisasi kepada konsumen eksternal. Heskett, Jones, Loveman, Sasser, dan Schlesinger (1994) melalui model service-profit chain yang dikembangkannya menjelaskan peranan kualitas jasa internal terhadap pertumbuhan pendapatan dan 2

kemampulabaan dalam sebuah perusahaan atau organisasi. Model ini didasari pemikiran bahwa kualitas jasa internal dapat mendorong kepuasan karyawan yang selanjutnya memungkinkan organisasi untuk memberikan pelayanan berkualitas tinggi. Loyalitas serta kepuasan konsumen akan muncul apabila konsumen mendapatkan pelayanan berkualitas tinggi dan pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan perusahaan. Melalui model service-profit chain diketahui bahwa dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan perusahaan kepada konsumen eksternal maka perusahaan perlu memberikan perhatian khusus pada kualitas jasa internal yang berlangsung pada internal perusahaan agar dapat bersaing di dalam sebuah industri.salah satu industri yang sedang berkembang adalah industri perawatan pesawat atau dikenal sebagai Maintenance, Repair dan Overhaul (MRO). Pertumbuhan perekonomian mempunyai keterkaitan dengan perkembangan industri penerbangan (airline industry) yang juga ikut mempengaruhi perkembangan indutri MRO. Peningkatan 1% dari PDB global akan meningkatkan perjalanan udara sebesar 1% sampai 2,5 % (Airbus dalam Anggraeni, 2012). Seiring dengan meningkatnya permintaan akan perjalanan udara yang berarti penerbangan akan semakin sering dilakukan, maka perusahaan penerbangan dituntut memperhatikan perawatan pesawatnya agar dapat melakukan penerbangan yang sesuai dengan standar-standar keselamatan penerbangan. Kebutuhan perusahaan penerbangan untuk merawat pesawatnya inilah yang menjadi salah satu faktor utama pendorong pertumbuhan industri MRO.Perkembangan dalam industri MRO membuat perusahaan-perusahaan yang 3

bergerak di bidang tersebut mempunyai kewajiban untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan. Hal ini juga dilakukan oleh PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia sebagai salah satu perusahaan di Indonesia yang bergerak di industri MRO Penelitian ini memfokuskan pada studi mengenai analisis kualitas jasa internal pada salah satu jenis perawatan pesawat yang disediakan oleh PT GMF AeroAsia yaitu Line Maintenance. 1.2. Rumusan Masalah Peningkatan kualitas jasa yang diberikan kepada konsumen eksternal menjadi penting bagi PT GMF AeroAsia sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa, selain untuk mempertahankan posisinya sebagai market leader dalam industri MRO di kancah domestik juga untuk mencapai visi mereka mereka untuk menjadi MRO kelas dunia pilihan konsumen (world class MRO of customer choice). Usaha perusahaan untuk meningkatkan kualitas membutuhkan dukungan dari seluruh pihak dari berbagai tingkatan dalam perusahaan dan hal serupa juga diperlukan dalam jasa perawatanline Maintenance. Kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam jasa perawatan Line Maintenance meliputi Full Line Maintenance Service, Overnight TransitService dan Emergency Aircraft On Ground Situations. Berdasarkan GMF Overview 2012, jasa perawatan Line Maintenance dilakukan oleh unit Line Maintenanceyang memiliki tugas untuk memastikan agar pengoperasian pesawat terbang dapat berjalan dengan lancar dan meminimalkan dampak perawatan yang tidak direncanakan (unplanned maintenance) serta penundaan teknis (technical delays). Menurut Syafharlis 4

(komunikasi personal, 24 Juli 2013), Line Maintenance Planning & Control GMF AeroAsia, salah satu penyebab terjadinya penundaan (delay) adalah ketika pesawat mengalami kerusakan minor dan memerlukan penggantian spare part sementara spare part yang dibutuhkan tersebut berada dalam kondisi tidak tersedia (stock out). Permasalahan ini dapat terjadi akibat komunikasi serta kerjasama yang kurang baik dalam jasa perawatanline Maintenance.Dampak dari penundaan ini bagi perusahaan penerbangan adalah kerugian berupa kehilangan pendapatan akibat pesawat terbangnya tidak dapat beroperasi sesuai dengan jadwal.lebih jauh lagi penundaan ini juga memiliki dampak bagi PT GMF AeroAsia yaitu apabila penundaan yang terjadi adalah akibat dari kesalahan teknis yang dilakukan oleh GMF AeroAsia, maka akan mengurangi persepsi konsumen serta memberikan citra buruk terhadap kualitas pelayanan yang diberikan perusahaan. Oleh karena itu, hubungan kerjasama yang baik antara unit dalam perusahaan pada jasa perawatan Line Maintenance menjadi vital dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada konsumen eksternal unit Line Maintenanceterutama Garuda Indonesia Airlines. Menurut Beni Gunawan (komunikasi personal, 25 Juli 2013), GM Line Maintenance Planning & Control GMF AeroAsia, GMF AeroAsia melakukan kesepakatan dengan Garuda Indonesia Airlines dalam membuat Service Level Agreement (SLA) yang memuat target-target yang harus dicapai oleh GMF AeroAsia. Dispatch Reliability merupakan tolak ukur dari kinerja pada jasa perawatan Line Maintenanceyang tercantum dalam SLA. Dispatch Reliability merupakan perhitungan dari Revenue 5

Take-Off dikurangi Technical Delay dan Technical Cancellation dibagi Revenue Take-Off. Tabel 1.1 menunjukkan Dispatch Reliability aktual dengan target Dispatch Reliability yang diberikan oleh Garuda Indonesia Airlines. Tabel 1.1Dispatch Reliability unit Line Maintenance2011-2013 (YTD June) Tahun 2011 2012 2013 (YTD June) Tipe Pesawat Dispatch GA Target Dispatch Reliability Reliability Gap A330-200 99,36% 99,10% 0,26% A330-300 97,96% 99,10% -1,14% B737-300 98,75% 99,10% -0,35% B737-400 99,08% 99,10% -0,02% B737-500 98,93% 99,10% -0,17% B747-400 96,75% 98,50% -1,75% B737-800-E 99,25% 99,25% 0,00% B737-800-M 99,73% 99,25% 0,48% A330-200 99,08% 99,10% -0,02% A330-300 98,07% 99,10% -1,03% B737-300 98,54% 99,10% -0,56% B737-400 98,15% 99,10% -0,95% B737-500 98,73% 99,10% -0,37% B747-400 97,76% 98,50% -0,74% B737-800-E 99,30% 99,25% 0,05% B737-800-M 99,64% 99,25% 0,39% A330-200 99,14% 99,20% 0,06% A330-300 99,53% 98,50% -1,03% B737-300 97,40% 98,90% 1,50% B737-500 98,73% 98,90% 0,17% B747-400 97,48% 97,50% 0,02% B737-800-E 99,26% 99,10% -0,16% B737-800-M 99,68% 99,35% -0,33% h = h h (Sumber: Data internal unit Line Maintenance, 2013) Tabel 1.1 menunjukkan Dispatch Realibility aktual dalam jasa perawatan Line Maintenance yang diberikan oleh GMF AeroAsia dan Target Dispatch Realibility yang diinginkan oleh Garuda Indonesia Airlines. Melalui tabel tersebut dapat dilihat bahwa masih terdapat target Dispatch Reliability yang belum dapat 6

dicapai oleh GMF AeroAsia dalam jasa perawatan Line Maintenace(ditunjukan oleh gap dengan nilai minus). 1.3. Pertanyaan Penelitian Mengacu pada latar belakang serta rumusan masalah yang telah dipaparkan diatas, penelitian iniberfokus pada pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Apakah pelayanan yang diberikan oleh pemasok internal kepada konsumen internal dalam jasa perawatan Line Maintenance sudah sesuai dengan ekspektasi konsumen internal? 2. Faktor-faktor apa saja yang menghambat peningkatan pelayanan internal jasa perawatan Line Maintenance? 1.4. Tujuan Penelitian Berdasarkan pertanyaan penelitian yang telah dijabarkan sebelumnya, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menganalisis pelayanan yang diberikan oleh pemasok internal kepada konsumen internal dalam jasa perawatan Line Maintenance. 2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang menghambat dalam pelayanan internal jasa perawatanline Maintenance. 1.5. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan berbagai manfaat bagi sejumlah pihak, diantaranya: 1. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi PT GMF AeroAsia terutama dalam mengevaluasi kinerja dalam kualitas pelayanan internal terutama dalam jasa perawatan Line Maintenance yang memiliki 7

dampak terhadap kualitas pelayanan eksternal yang diberikan perusahaan kepada konsumen eksternal. 2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk mengaplikasikan pemahaman-pemahaman dari teori-teori yang telah didapatkan oleh peneliti selama masa perkuliahan, dan memberikan pemahaman lebih lanjut mengenai kualitas jasa terutama kualitas jasa dalam lingkup internal organisasi atau perusahaan. 3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan menjadi referensi dalam penelitian-penelitian selanjutnya terutama dalam dalam melakukan analisis terhadap kualitas pelayanan internal pada perusahaan dalam industri sejenis. 1.6. Lingkup Penelitian Penelitian ini memiliki lingkup sebagai berikut: 1. Penelitian ini berfokus kepada proses kualitas jasa internal dalam kegiatan operasional (produksi) jasa perawatan Line Maintenance, sehingga data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari pihak manajemen serta karyawan perusahaan dari perusahaan PT GMF AeroAsia yang terkait dalam kegiatan operasional (produksi) jasa perawatanline Maintenance. 2. Penelitian dilakukan pada unit Line MaintenancePT GMF AeroAsia yang berada di area Bandara Udara Soekarno-Hatta, Cengkareng. 3. Penelitian ini mengambil data pada perusahaan yang bergerak di industri perawatan pesawat (MRO), sehingga data yang dihasilkan pada 8

penelitian ini kemungkinan menjadi tidak relevan jika digunakan pada perusahaan yang bergerak di industri yang berbeda. 1.7. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bab I Pendahuluan. Bab ini membahas latar belakang masalah, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan. 2. Bab II Landasan Teori. Bab ini membahas teori-teori dan hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. 3. Bab III Metode Penelitian. Bab ini membahas rancangan penelitian,objek penelitian, metode pengumpulan data, dan prosedur analisis. Selain itu, bab ini turut membahas profil perusahaan dan proses bisnis perusahaan. 4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Bab ini membahas analisis kualitas pelayanan internal yang didasari hasil identifikasi konsumen internal dan pemasok internal serta identifikasi hambatan/masalah yang terjadi dalam proses pelayanan yang diberikan. 5. Bab V Kesimpulan dan Rekomendasi. Bab ini membahas kesimpulan dari hasil penelitian, rekomendasi bagi manajemen, dan rekomendasi bagi penelitian selanjutnya. 9