BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
Nonequivalent Control Group Design

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Grup Pre test Variabel Bebas Post test Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 4 Desain Penelitian (Sugiyono,2013:79) Nonequivalent Control Group Design

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambar 3.1 : Desain penelitian oleh Newman dalam Endang mulyatiningsih (2011:89) Keterangan: R = Random Assigment X 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2012:3) Metode penelitian pada dasarnya merupakan

BAB III METODE PENELTIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian Eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian eksperimen. Bentuk eksperimen yang digunakan desain eksperimen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Uji Validitas Skala CPRS (Conduct Problem Risk Screen)

Tabel 3.1 menjelaskan bahwa dalam desain ekperimen menggunakan dua kelompok penelitian yaitu kelompok eksperimen (O1dan O2) dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penalaran matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya, peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner

BAB IV HASIL PENELITIAN. variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Variabel dalam

BAB III Metode Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. syarat, jika harga koefisien rhitung 0,300 (Riduwan, 2005:109;

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN. KUESIONER PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN PT. Mandiri Berlima

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Keterangan : : kelas IV SD Kebonagung 03 yang dijadikan kelompok eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain, dan Lokasi penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian eksperimen semu (Quasi Experimental Design). Sugiyono (2015:107) menyatakan bahwa metode penelitian eksperimen adalah metode yang digunakan untuk mencari pengaruh suatu perlakuan terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Jenis penelitian ini ditandai dengan adanya kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, akan tetapi kelompok kontrol tidak berfungsi sepenuhnya mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. 3.1.2 Desain Penelitian Penelitian eksperimen ini dilakukan pada kelas yang akan diberi perlakuan (treatment) yang disebut kelompok eksperimen (eksperimen group) dan kelas kontrol pembanding yang disebut kelompok kontrol (control group). Desain penelitian yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design. Digunakannya desain penelitian ini karena pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak terpilih secara random (Sugiyono, 2015:116). Bagan dapat digambarkan sebagai beriktut. Tabel 3.1 Nonequivalent Control Group Design Group Pretest Variabel Bebas Posttest Kelas Eksperimen O 1 X 1 O2 kelas Kontrol O3 O4 O 1 : Kondisi awal siswa sebelum diberikan perlakuan dengan moedel PMR X 1 : Perlakuan dengan menggunakan model PMR 20

21 O 2 : Kondisi setelah siswa diberikan perlakuan dengan menggunakan model PMR O 3 : Kondisi awal siswa sebelum diberikan perlakuan O 4 : Kondisi siswa yang tidak diberi perlakuan dengan menggunakan model PMR 3.1.3 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD N Kopeng 03 dan SD N Kopeng 02 Gugus Merbabu Kec. Getasan Kab. Semarang di kelas V Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016. 3.1.4 Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret Semester II Tahun Ajaran 2015/2016 dan dilakukan melalui beberapa tahap yaitu: 1. Tahap Persiapan Dalam tahap ini kegiatan yang dilakukan mencakup: mencari subjek penelitian, meminta izin penelitian di sekolah, merancang penelitian, mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam penelitian, menguji validitas dan reliabilitas 2. Tahap pelaksanaan Tahap ini mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah seperti pengumpulan data untuk membuktikan hipotesis yang diajukan 3. Tahap Penyusunan Tahap ini kegiatan yang dilakukan meliputi pengelolaan data yang sudah terkumpul, penyusunan laporan penelitian dan pembahasan hasil penelitian yang dituangkan dalam karya ilmiah 3.2 Variabel dan Definisi Operasional Sugiyono (2015:60) menyatakan Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tetentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Macam variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

22 3.2.1 Variabel Bebas (Independen) Variabel independen sering disebut sebagai variabel stimulus, predictor, antecendent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas merupakan variabel yang menyebabkan timbulnya variabel dependen (terikat) (sugiyono, 2016:61). Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) merupakan variabel independen atau variabel bebas dalam penelitian ini. 3.2.2 Variabel Terikat (Dependen) Variabel Dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (Sugiyono, 2015: 61). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah hasil belajar siswa kelas V SD N Kopeng 03 Kec. Getasan kab. Semarang pembelajaran matematika materi sifat-sifat bangun datar. 3.2.3 Definisi Operasional Penentuan variabel penelitian ini mengacu pada definisi operasional. Adapun variabel (X) dalam penelitian ini adalah model pembelajaran PMR. Model PMR adalah pembelajaran yang menggunakan masalah atau konsep dunia nyata sehingga memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih mudah dalam memperoleh pengalaman belajar yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari dan dapat membangun pengetahuannya sendiri tentang konsep yang dipelajari. Sedangkan variabel (Y) dalam penelitian ini adalah hasil belajar Matematika kelas V. Hasil belajar adalah hasil (keluaran) yang dapat ditunjukkan siswa setelah melakukan kegiatan memproses masukan yang diterima dan dapat menunjukan perubahan perilaku. 3.3 Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD N Kopeng 03 sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas V SD N Kopeng 02 sebgai kelas kontrol. Kedua kelas tersebut mempunyai jumlah siswa yang seimbang yaitu jumlah siswa SD N Kopeng 03 sebanyak 24 siswa dan jumlah siswa SD N kopeng 02 sebanyak 24 Siswa.

23 3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data Langkah yang paling utama dalam penelitian adalah teknik pengumpulan data. Dalam pengumpulan data, teknik yang digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Tes Alat yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah tes formatif hasil belajar. Tes yang akan diujikan adalah bentuk tes pilihan ganda. Tes ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika materi sifat-sifat bangun datar kelas V semester II Gugus Merbabu yang terletak di Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2015/2016. 2. Teknik non tes Teknik non tes adalah teknik pengukuran yang digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa tanpa menggunakan tes, penelitian ini menggunakan teknik non tes berupa observasi. Data yang ingin diperoleh yaitu data hasil proses pembelajaran menggunakan model Pembelajaran Matematika Realistik) PMR. 3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah tes tertulis dan observasi. Tes diujikan untuk mengetahui hasil belajar antara siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Jenis tes yang digunakan adalah tes formatif berupa soal pilihan ganda. Kisi-kisi yang digunakan untuk membuat tes berdasarkan Kompetensi Dasar (KD) yang telah ditetapkan dari silabus matematika kelas V semester II. 1. Observasi Obseravsi digunakan untuk mendapatkan data tentang pencapaian guru dalam pemberian perlakuan dalam kelas. Observasi dilakukan terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan model Pembelajaran Matematika Realistik (PMR).

24 Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar Observasi Siswa Dengan Model PMR Sintaks/langkah-langkah model Pembelajaran Matematika Realisttik (PMR) Memahami masalah kontekstual Menyelesaikan masalah kontekstual Membandingkan dan mendiskusikan jawaban Menyimpulkan hasil diskusi Pertemuan Pertama Tindakan Siswa Pra Pembelajaran 1. Siswa mendengarkan cerita Bermain Layangan Kegiatan inti 2. Siswa mengidentifikasi bentuk bangun yang terdapat dalam lembar cerita 3. Siswa mengidentifikasi permasalahan dalam cerita 4. Siswa melakukan permainan Burung Pintar dengan dibagikan alat permainan berupa Kitab rahasia 5. Siswa mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar yang terdapat dalam Kitab rahasia 6. Siswa menentukan bangun layang-layang Raka dan Roni 7. Siswa menempelkan bangun yang telah dipilih pada lembar yang telah disediakan oleh guru 8. Siswa dibimbing guru untuk membuat kesepakatan bersama tentang hasil diskusi dan diarahkan untuk membuat kesimpulan berdasarkan hasil diskusi yang sudah disepakati Kegiatan penutup 9. Siswa bersama guru merefleksikan kegiaatan pembelajaran yang baru saja dilakukan

25 2. Tes Menurut Slameto (2015:233) tes adalah suatu prosedur pengkuran yang dirancang secara sistematis dan digunakan unuk mengukur indikator tertentu. Adapun soal pretest berjumlah 20 soal dan soal posttest berjumlah 20 soal. Setiap butir soal diberikan 4 pilihan jawaban yaitu A,B,C,D. Jika menjawab benar diberik skor 5 dan jika salah diberi skor 0. Skor tertinggi untuk soal pretest dan posttest adalah 20 x 5 = 100, dan skor minimal untuk soal pretest dan posttest adalah 0 x 5 = 0. Berikut tabel kategori hasil belajar. Tabel 3.3 Kategori Hasil Belajar Skor Peserta Didik Kategori Hasil Belajar 80-100 Sangat tinggi 60-79 Tinggi 40-59 Sedang 20-39 rendah 0-19 Sangat rendah Model tes dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika pokok bahasan sifat-sifat bangun datar pada kelas V semester II di SD N Kopeng 03 dan SD N Kopeng 02 Tahun ajaran 2015/2016. Berikut kisi-kisi soal tes materi sifat-sifat bangun datar kelas V. Tabel 3.4 Kisi-kisi Soal Tes Matematika Materi Sifat-sifat Bangun Datar Kelas V Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016 Standar Kompetensi 6. Memahami sifat-sifat Kompetensi Dasar 6.1 mengidentifikasi Indikator 6.1.1 Mengidentifikasi Bentuk Soal Pilihan ganda Item Soal 1, 5,9,13,17,25,29

26 bangun datar dan hubungan antar bangun sifat-sifat bangun datar sifat-sifat bangun trapezium 6.1.2 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun layang-layang 6.1.3 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun belah ketupat 6.1.4 Menggambar bangun trapesium, layang-layang dan belah ketupat.,33,37,40 2, 6,10,14,18,22,26,30,34,38 3, 7,11,15,19,23,27,31,35,39 4, 8,12,16,20,21,24,28,32,36 3.5 Uji Prasyarat Syarat dari sebuah instrumen yang baik adalah apabila instrumen tersebut valid dan reliabel. Instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut digunakan untuk mengkur apa yang seharusnya diukur. Instrumen dikatakan reliabel apabila instrumen tersebut jika digunakan beberapa kali untuk mengkur objek yang sama hasilnya akan tetap sama. 3.5.1 Uji Validitas Tes Instrumen yang baik harus memenuhi persyaratan yang penting yaitu valid dan reliabel. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2015:173). Uji validiatas dilakukan dengan menggunakan SPSS 16,0. Uji validitas instrumen dengan mengkorelasikan item soal dengan total yang dikorelasikan dengan butirnya (Corrected Item Total Correlation). Dasar pengambilan keputusan item yang valid berdasarkan kriteria Sugiyono (2015: 445) dalam tabel III Nilai-nilai r Product Moment adalah apabila jumlah siswa yang akan diuji validitasnya adalah 18 siswa dengan uji taraf signifikansinya 5%, maka suatu item dikatakan valid apabila nilai

27 batas bawahnya 0,468. Dari uji validitas yang telah dilakukan diperoleh data seperti yang tercantum pada tabel berikut. Standar Kompetensi 6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun Tabel 3.5 Sebaran Item Soal Pra Penelitian Dengan Uji Validitas Kompetensi Dasar 6.1 Mengidentifikas i sifat-sifat bangun datar Indikaor 6.1.1 Mengidentifikas i sifat-sifat bangun trapesium 6.1.2 Butir Soal 1,5,9,1 3,17,2 5,29,3 3,37,4 0 Hasil Uji Validitas Tidak Valid Valid 1,5,7, 13,17, 37, 40 9,25,29, 33 2,6,10, 6,10,14, 2,18,22, Mengidentifikas i sifat-sifat bangun layanglayang 6.1.3 Mengidentifikas i sifat-sifat bangun belah ketupat 6.1.4 Menggambar bangun trapesium, layang-layang dan belah ketupat 14,18, 22,26, 30,34, 38 3,7,11, 15,19, 23,27, 31,35, 39 4,8,12, 16,20, 21,24, 28,32, 36 26,30,38 34 3,7,15,1 9,23,27, 35 4,21,24 11,31,39 8,12,16, 20,28,32,36 Tabel 3.5 diatas menunjukkan bahwa jumlah skor yang Valid sebanyak 23 butir soal dari 40 butir soal. Untuk melihat keterangan lebih lanjut tentang hasil uji validitas instrumen tes melalui SPSS 16.0 for Windows dapat dilihat pada lampiran. 3.5.2 Uji Reliabilias Tes Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2015:173). Pengukuran reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan

28 SPSS 16,0. kriteria reliabilitas yang digunakan menurut Wardani, dkk (2012:346) dapat dilihat sebagai berikut. Tabel 3.6 Rentang Indeks Reliabilitas Indeks Reliabilitas Kriteria 8,80-1,00 Sangat Reliabel <0,80-0,60 Reliabel <0,60-0,40 Cukup Reliabel <0,40-0,20 Agak Reliabel <0,20 Kurang Reliabel Tabel 3.6 menunjukkan bahwa jika skor yang terdapat dalam kolom Cronbach s alpha 0,80-1,00 maka soal tersebut sangat reliabel, skor <0,80-0,60 soal reliabel, skor <0,60-0,40 soal cukup reliabel, skor <40-0,20 soal agak reliabel, dan skor <0,20 soal kurang reliabel. Dari hasil reliabilitas yang diolah melalui SPSS 16.0 for Windows dapat dilihat pada tabel berikut:

29 Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Pra Eksperimen Siswa Kelas V SDN Kopeng 03 Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016. Reliability Statistics Cronbach's Alpha Part 1 Value.916 N of Items 12 a Part 2 Value.921 N of Items Total N of Items 23 Correlation Between Forms.801 Spearman-Brown Coefficient 11 b Equal Length.890 Unequal Length.890 Guttman Split-Half Coefficient.887 a. The items are: VAR00001, VAR00003, VAR00004, VAR00005, VAR00006, VAR00007, VAR00010, VAR00013, VAR00014, VAR00015, VAR00017, VAR00019. b. The items are: VAR00019, VAR00021, VAR00023, VAR00024, VAR00025, VAR00026, VAR00027, VAR00030, VAR00035, VAR00037, VAR00038, VAR00040. Analisis data pada tabel 3.7 menggunakan bantuan SPSS 16,0 for Windows. Dari hasil tersebut pada Cronbach s Alpha diperoleh angka 0,916 dan 0,921. Menurut tabel rentang indeks reliabilitas angka 0,859 dan 0,865 terletak diantara angka 0,80-1,00 hal ini menunjukkan bahwa hasil tersebut adalah sangat reliabel. 3.6 Analisis Tingkat Kesukaran Soal Wardani dkk (2012:338) menyatakan bahwa tingkat kesukaran adalah peluang untuk mejawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks. Bila tingkat kesukaran soal semakin besar maka soal itu semkain mudah, sebaliknya bila tingkat kesuakaran soal rendah maka soal itu semakin sukar. cara yang dapat dilakukan untuk menentukan tingkat kesukaran suatu soal adalah dengan rumus sebagai berikut: P = B N Keterangan:

30 P B N = Indeks tingkat kesukaran soal = Jumlah siswa yang menjawab benar pada setiap butir soal = Jumlah siswa yang memberikan jawaban pada soal Kriteria indeks tingkat kesukaran soal menurut Aiken (dalam Wardani, 2012:339) dapat dilihat pada tabel 3.8 Tabel 3.8 Rentang Nilai Tingkat Kesukaran Soal Rentang Nilai Tingkat kesukaran 0.00-0.25 Sukar 0.26-0.75 Sedang 0.76-1.00 Mudah Pengujian tingkat kesukaran soal dilaksanakan setelah soal diuji validitas dan reliabilitas. Pengujian tingkat kesukaran soal diujikan dengan bantuan Microsoft Excel sebanyak 40 butir soal. Analisis tingkat kesukaran soal dapat dilihat pada tebel 3.6.2. Tabel 3.9 Analisis Tingkat Kesukaran Soal Matematika Rentang Tingkat No butir No Jumlah Nilai kesukaran soal 1 0,76-1,00 Mudah 1,2,3,4,5,8,11,12,14,18,20 11 2 0,26-0,75 Sedang 6,7,9,10,13,15,16,17,19,21,22,23 12 3 0,00-0,25 sukar - - Tabel 3.9 menunjukkan bahwa, setelah dilakukan uji tingkat kesukaran soal dengan soal sebanyak 23 butir soal diperoleh 11 soal dengan kategori tingkat

31 kesukaran, sedangkan 12 soal dalam kategori tingkat kesukaran soal sedang dan tidak terdapat soal dengan tingkat kesukaran yang sukar. 3.7 Teknik Analisis Data Teknik analisis data terdiri atas uji prasyarat dan uji hipotesis. Uji prasyarat terdiri atas uji normalitas dan uji homogenitas. Setelah dilakukan uji prasyarat selanjutnya dilakukan uji t ( beda rata-rata) yang digunakan sebagai pedoman untuk menguji hipotesis. Analisis data pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh Model Pembelajran Matematika Realistik (PMR) terhadap hasil belajar kognitif matematika siswa kelas V SD N Kopeng 03. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 16.0 for Windows. 3.7.1 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah variabel dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas data diuji menggunakan bantuan SPSS 16.0 for windows. Untuk menganalisis uji normalitas menggunakan Shapiro-Wilk. Dengan ketentuan yang digunakan adalah jika nilai P>0,05 maka sebaran berdistribusi normal, sebaliknya jika nilai p<0,05 maka sebarannya berdistribusi tidak normal. Untuk mengetahui normal tidaknya sebaran data pada uji normalitas pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan dengan uji normalitas data. Dibawah ini akan disajikan tabel hasil uji nilai Pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol.

32 Tabel 3.10 Hasil Uji Normalitas Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol SD N Kopeng 03 dan SD N Kopeng 02 Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Kelompok Statistic df Sig. Statistic df Sig. Nilai Eksperimen.135 24.200 *.939 24.151 Kontrol.176 24.054.933 24.116 a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance. Tabel 3.10 diatas menunjukkan bahwa hasil uji Test of Normality untuk hasil pretest jika dilihat nilai signifikansi dalam tabel Shapiro-Wilk untuk hasil belajar matematika kelompok eksperimen menunjukkan angka sebesar 0,151 (0,151>0,05) dan untuk kelompok kontrol menunjukkan angka sebesar 0,116 (0,116>0,05). Hal ini menunjukkan bahwa nilai signifikansi kelas eksperimen dan kelas kontrol > 0,05 yang berarti berarti bahwa data nilai pretest untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berdistribusi normal. Untuk melihat sebaran data uji normalitas pretest diatas, berikut ini disajikan hasil belajar pretest kelompok eksperimen dan kontrol.

33 3.1 Grafik pretest eksperimen 3.2 Grafik pretest kontrol

34. 3.7.2 Uji Homogenitas Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelas yang dijadikan sebagai penelitian merupakan kelas yang homogen. Pengujian ini dilakukan dengan bantuan SPSS 16.0 for windows. Dibawah ini disajikan tabel hasil uji homogenitas yang menggunakan nilai pretest dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Tabel 3.11 Hasil Uji Homogentias Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol SD N Kopeng 03 dan SD N Kopeng 02 Test of Homogeneity of Variances Nilai Levene Statistic df1 df2 Sig..242 1 46.625 Tabel 3.11 dapat menunjukkan bahwa hasil output test of homogeneity of variance nilai pretest menunjukkan angka signifikansi yang ada adalah sebesar 0,625. Maka dapat dikatakan nilai pretest kelompok eksperimen dan kelas kontrol memiliki varian yang sama atau homogen karena nilai probabilitas populasi data >0,05. 3.7.3 Uji Hipotesis Analisis data yang digunakan untuk menguji signifikansi mean antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen adalah uji t-tes. Uji t-tes digunakan untuk menguji signifikansi perbedaan mean antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Uji t-tes dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan SPSS 16.0 for Windows. Cara pengujian hipotesis yaitu dengan melihat signifikansi

35 pada tabel Independent sample t-tes, jika nilai signifikansinya >0,05 maka tidak terdapat perbedaan antara kedua kelompok dan jika signifikansinya<0,05 maka terdapat perbedaan anatara kedua kelompok setelah diberi perlakuan. Adapun hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Ho: μ 1 = μ 2, Artinya tidak terdapat pengaruh model Pembelajaran Matematika Relaistik (PMR) terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika. Ha: μ 1 μ 2, Artinya terdapat pengaruh model Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika.