BAB 4 ANALISIS HASIL

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 Analisis Hasil

BAB 4 ANALISA HASIL Gambaran Umum Responden Penelitian. Deskripsi data responden berdasarkan usia akan dijeleskan pada tabel dibawah ini:

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini menggunakan sampel berjumlah 83 yaitu mahasiswa

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. dokumentasi prestasi belajar (nilai raport) mata pelajaran pendidikan agama Islam

BAB 4 ANALISIS HASIL

BAB 4 HASIL PENELITIAN. bab ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas social media twitter

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Penentuan sampel yang telah ditentukan sebelumnya lewat rumus Slovin

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden berjumlah 137 orang yang terdiri dari 61 orang laki-laki (44,5%) dan 76

BAB 4 Analisis Hasil

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Dari sejumlah kuesioner yang telah disebarkan sebanyak 63, diambil dan diolah,

Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian KUESIONER. Hubungan Antara Role Stressor dan Komitmen Organisasi. Bapak/Ibu/Saudara/Saudari Karyawan PT XYZ

KUESIONER HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG AIR MINUM DAN PERILAKU SISWA DALAM PENCEGAHAN DIARE DI SDN PANUNGGANGAN 01 KECAMATAN PINANG KOTA TANGERANG

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN PERKENALAN

LAMPIRAN. KUESIONER PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN PT. Mandiri Berlima

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.1 Demografi responden berdasarkan jenis kelamin. Jenis kelamin Jumlah Presentase. Pria (P) 63 63% Wanita (W) 37 37% Total %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. akademika pada sekolah SMP. Problematika siswa-siswi seringkali

BAB IV HASIL PENELITIAN. variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Variabel dalam

BAB 4 HASIL PENELITIAN. dengan menggunakan rumus Slovin atas jumlah seluruh pelanggan spring bed

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut ini akan dipaparkan hasil pengolahan data dari penelitian

BAB 4 ANALISIS HASIL. (10%); 31, 34, dan 35 tahun berjumlah 3 orang (7,5%); 27 tahun. tahun masing-masing 1 orang (2,5%).

Bab 4 Analisis Hasil. Bab ini akan menjabarkan hasil penelitian dengan olahan data menggunakan SPSS for windows versi 17

Lampiran C Data Skala Kecemasan Sebelum Uji Validitas Dan Reliabilitas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengujian Validitas ini menggunakan program SPSS versi 17.0.item-item

Signifikansi Kolmogorov Smirnov

Lampiran 2. Rekap Nilai Uji Sensori Flavored Edible Film Atribut Rasa. Tests of Normality

LAMPIRAN 1. Permohonan Menjadi Responden

BAB 4 HASIL PENELITIAN. menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa jurusan marketing communication peminatan

Lampiran 1 Hasil Uji Friedman, Uji Kruskal Wallis dan Uji Korelasi

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Data Penelitian. Karakteristik Responden Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMK Negeri 1 Salatiga merupakan salah satu dari 3 SMK Negeri yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1) Uji Validitas Instrumen Variabel Konseling Individu (X)

ALUR PENELITIAN. (Required space )

BAB IV HASIL PENELITIAN. dilakukan yang terdiri dari gambaran umum partisipan (usia, pendidikan, pihak

BAB 4 ANALISIS HASIL. Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Psikologi Binus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Ampel Surabaya semester 1, 3, 5, dan 7. Berikut ini adalah gambaran umum

BAB 4 HASIL PENELITIAN. yang terdapat pada kuesioner yang disebar. Peneliti menyebarkan kuesioner kebeberapa

LAMPIRAN 1 SURAT PENGANTAR PENELITIAN

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. Tabel 10 Deskripsi data keseluruhan Statistics

BAB 4 ANALISIS HASIL Gambaran umum responden. bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai identitas responden.

BAB 4 HASIL PENELITIAN. reliabilitas dari kuisioner yang telah diisi. Hasilnya adalah sebagai berikut: Scale Mean Scale Variance if Item Deleted

Uji Validitas I. Case Processing Summary N % Cases Valid Excluded a Total Reliability Statistics Cronbach's Alpha

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN` Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai hubungan

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Pengujian Hipotesis Data Bimbingan Kelompok Berbasis

BAB 4 ANALISIS HASIL. Responden dalam penelitian ini adalah pasangan suami istri yang telah

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. syarat, jika harga koefisien rhitung 0,300 (Riduwan, 2005:109;

BAB IV HASIL PENELITIAN

FORMULIR INFORMASI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. metodologi dari konsep serta menyusun hipotesis; c) membuat alat ukur

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODE PENELITIAN tahun yang duduk di kelas 7-12 dan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler

Kuesioner Skripsi. "Pengaruh Kegiatan Public Relations Melalui Event Terhadap Brand Awareness

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jepara. Sekolah ini dikelola oleh Yayasan Bakti Praja Mandiri Jepara.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai cara

LAMPIRAN. Pengukuran Tekanan Darah Lansia Pada Pelatihan Senam Lansia Menurunkan Tekanan Darah Lansia Di Banjar Tuka Dalung

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hubungan Kualitas Penggunaaan Alat Pelindung Telinga Dengan Keluhan Gangguan. Pendengaran Di Pt Hung A Cikarang Bekasi, Propinsi Jawa Barat Indonesia.

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian berdasarkan jenis kelamin, usia dan IPK dapat dilihat pada tabel 4.1, 4.2, 4.3. Tabel 4.1

Tingkat Kepuasan Menu

BAB 4. Hasil dan Pembahasan. dengan perawatan berkala, penyediaan kendaraan pengganti, layanan darurat dan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Distribution. Contoh Kasus. Widya Rahmawati

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

(2) Jenis Kelamin : 1. Laki-laki Perempuan. (3) Kelompok Usia : tahun tahun B. Pemeriksaan Kategori Massa Tubuh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENELITIAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMABAHASAN

Lampiran 1. Kuesioner

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 14 UJI DESKRIPTIF, VALIDITAS DAN NORMALITAS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner

usia Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid jenis_kelamin

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS HASIL

QUISIONER PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN 1 SKALA PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang dikumpulkan melalui instrumen angket adalah data untuk

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

Lampiran 1. LEMBAR PERSETUJUAN

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas XI SMA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Psikologi Universitas Mercu Buana Jakarta

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan

BAB 4 PEMBAHASAN. Pengambilan data lapangan terhadap perawat yang bekerja di shift malam

LAMPIRAN. Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Data Kadar Estrogen

Tests of Normality. Kolmogorov-Smirnov a

Transkripsi:

BAB 4 ANALISIS HASIL 4.1 Data Responden Dalam penelitian diperoleh data dari 70 orang responden. Namun, hanya terdapat 53 responden yang datanya dapat dipergunakan untuk dilakukan analisa. Berikut ini akan dijelaskan mengenai profil dari para responden. 4.1.1. Usia Responden Tabel 4.1 Usia Responden Usia Frequency Percent Mean 21 2 3.8 29,38 24 2 3.8 25 2 3.8 26 3 5.7 27 5 9.4 28 7 13.2 29 6 11.3 30 5 9.4 31 12 22.6 32 2 3.8 33 3 5.7 35 2 3.8 39 1 1.9 40 1 1.9 Total 53 100.0 Berdasarkan data yang dijabarkan pada tabel diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa dari 53 orang responden dalam penelitian ini, terdapat 22,6% responden yang berusia 31 tahun. Persentase tersebut menduduki peringkat tertinggi diantara golongan usia lainnya. 31

32 4.1.2 Jenis Kelamin Tabel 4.2 Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frequency Percent Laki-Laki 29 54.7 Perempuan 24 45.3 Total 53 100.0 Berdasarkan data yang diperoleh seperti yang telah tertera pada tabel diatas, diketahui bahwa responden yang berjenis kelamin laki-laki lebih banyak dibandingkan responden dengan jenis kelamin perempuan, yaitu dengan persentase 54,7% untuk responden yang berjenis kelamin laki-laki dan 45,3% untuk responden yang berjenis kelamin perempuan. 4.1.3 Usia Pernikahan Tabel 4.3 Usia Pernikahan Usia Pernikahan Frequency Percent 1 15 28.3 2 7 13.2 3 9 17.0 4 13 24.5 5 9 17.0 Total 53 100.0 Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa dalam penelitian ini terdapat 28,3% responden yang memiliki usia pernikahan 1 tahun yang menduduki persentase tertinggi diantara usia pernikahan lainnya. 4.1.4 Tempat Tinggal Tabel 4.4 Tempat Tinggal Tempat Tinggal Frequency Percent

33 Jakarta Selatan 6 11.3 Jakarta Barat 1 1.9 Jakarta Pusat 3 5.7 Jakarta Timur 16 30.2 Tangerang 15 28.3 Bogor 4 7.5 Depok 4 7.5 Bekasi 4 7.5 Total 53 100.0 Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dijabarkan pada tabel diatas, diketahui bahwa sebagian besar responden berdomisili di wilayah Jakarta Timur, yakni dengan persentase sebesar 30,2%. 4.1.5 Pendidikan Tabel 4.5 Pendidikan Responden Pendidikan Frequency Percent SMA /SMK 9 17.0 D3 6 11.3 D4 1 1.9 S1 33 62.3 S2 4 7.5 Total 53 100.0 Berdasarkan data yang dijabarkan pada tabel diatas, dapat diketahui bahwa dari 53 orang responden dalam penelitian ini, sebagian besar memiliki pendidikan terakhir S1, yakni dengan persentase sebesar 62,3%. 4.1.6 Jumlah Anak Tabel 4.6 Jumlah Anak Responden Jumlah Anak Frequency Percent

34 0 12 22.6 1 35 66.0 2 6 11.3 Total 53 100.0 Berdasarkan data peneliti peroleh, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini memiliki 1 orang anak, yakni dengan persentase sebesar 66,0%. 4.1.7 Tipe Kepribadian Ekstrovert dan Introvert Tabel 4.7 Tipe Kepribadian Ekstrovert dan Introvert Tipe Kepribadian Z Score Total Ekstrovert 1095 Introvert 950 Sumber: Hasil Pengolahan Data Berdasarkan data Z score total yang disajikan pada tabel di atas, diketahui bahwa tipe kepribadian Ekstrovert memiliki nilai Z score yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan tipe kepribadian Introvert. Temuan tersebut mengindikasikan bahwa dalam penelitian ini, responden dengan tipe kepribadian Ekstrovert mendominasi responden dengan tipe kepribadian Introvert. 4.1.8 Tahapan Komunikasi Intim Tabel 4.8 Tahapan Komunikasi Intim Tahapan Z Score Total Sharing the Self 3162 Affirming the Other 3339 Becoming One 3075 Transcending One 1440 Sumber: Hasil Pengolahan Data Berdasarkan hasil pengolahan data, di dapatkan hasil bahwa di antara empat tahapan yang terdapat di dalam komunikasi intim, tahapan ke dua yaitu Affirming the Other memiliki nilai Z score tertinggi di antara tiga tahapan lainnya. Di ikuti oleh

35 tahapan Sharing the Self, lalu Becoming One dan di urutan terakhir ditempati oleh tahapan Transcending One. 4.2 Uji Normalitas 4.2.1 Uji Normalitas Tipe Kepribadian Ekstrovert Uji normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan Graphics P-Plot dan dengan pengambilan keputusan dasar sebagai berikut: Jika nilai Sig Kolmogorov-Smirnov > 0.05, sehingga data dikatakan normal. Jika nila Sig Kolmogorov-Smirnov < 0.05, dengan demikian data dikatakan tidak normal. Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Tipe Kepribadian Ekstrovert Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Ekstrovert.178 53.000.960 53.076 a. Lilliefors Significance Correction Berdasarkan data dalam tabel di atas, dimana Sig Kolmogorov-Smirnov (.000) < 0.05, hal tersebut berarti data tersebut bersifat non parametrik atau dinyatakan tidak berdistribusi secara normal. Sehingga, dapat digunakan teknik analisa korelasi Spearman dalam melakukan uji korelasional. Gambar 4.1 Uji Normalitas Tipe Kepribadian Ekstrovert 4.2.2 Uji Normalitas Tipe Kepribadian Introvert Uji normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan Graphics P-Plot dan dengan pengambilan keputusan dasar sebagai berikut:

36 Jika nilai Sig Kolmogorov-Smirnov > 0.05, sehingga data dikatakan normal. Jika nila Sig Kolmogorov-Smirnov < 0.05, dengan demikian data dikatakan tidak normal. Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Tipe Kepribadian Introvert Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Introvert.184 53.000.960 53.073 a. Lilliefors Significance Correction Berdasarkan tabel di atas, dimana Sig Kolmogorov-Smirnov (.000) < 0,05, yang berarti data tersebut bersifat non parametrik. Sehingga, selanjutnya dapat digunakan teknik analisa korelasi Spearman untuk mengetahui korelasi variabel introvert dengan variabel lain. Gambar 4.2 Uji Normalitas Tipe Kepribadian Introvert 4.2.3 Uji Normalitas Tahapan Sharing the Self Uji normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan Graphics P-Plot dan dengan pengambilan keputusan dasar sebagai berikut: Jika nilai Sig Kolmogorov-Smirnov > 0.05, sehingga data dikatakan normal. Jika nila Sig Kolmogorov-Smirnov < 0.05, dengan demikian data dikatakan tidak normal.

37 Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas Tahapan Sharing the Self Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Sharing the self.093 53.200 *.974 53.311 *. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction Berdasarkan data yang disajikan dalam tabel uji normalitas tahapan Sharing the self, dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi secara normal. Hal tersebut dapat dibuktikan dari Sig Kolmogorof-Smirnov (.200) > 0.05. Selain itu, dapat pula dilihat pada gambar, dimana data berada di sekitar garis uji yang mengarah ke kanan atas. Sehingga, dapat digunakan teknik Pearson Correlation untuk mengetahui korelasi antara tahapan Sharing the self dengan variabel lain. Gambar 4.3 Uji Normalitas Tahapan Sharing the self 4.2.4 Uji Normalitas Tahapan Affirming the Other Uji normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan Graphics P-Plot dan dengan pengambilan keputusan dasar sebagai berikut: Jika nilai Sig Kolmogorov-Smirnov > 0.05, sehingga data dikatakan normal. Jika nila Sig Kolmogorov-Smirnov < 0.05, dengan demikian data dikatakan tidak normal.

38 Tabel 4.12 Uji Normalitas Tahapan Affirming the other Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Affirming the other.113 53.090.974 53.301 a. Lilliefors Significance Correction Berdasarkan data yang disajikan dalam tabel uji normalitas tahapan Affirming the Other, dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi secara normal. Hal tersebut dapat dibuktikan dari Sig Kolmogorof-Smirnov (.090) > 0.05. Selain itu, dapat pula dilihat pada gambar, dimana data berada di sekitar garis uji yang mengarah ke kanan atas. Sehingga, dapat digunakan teknik Pearson Correlation untuk mengetahui korelasi antara tahapan Affirming the Other dengan variabel lain. Gambar 4.4 Uji Normalitas Tahapan Affirming the Other 4.2.5 Uji Normalitas Tahapan Becoming One Uji normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan Graphics P-Plot dan dengan pengambilan keputusan dasar sebagai berikut: Jika nilai Sig Kolmogorov-Smirnov > 0.05, sehingga data dikatakan normal. Jika nila Sig Kolmogorov-Smirnov < 0.05, dengan demikian data dikatakan tidak normal.

39 Tabel 4.13 Uji Normalitas Tahapan Becoming One Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Becoming one.082 53.200 *.973 53.263 *. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction Berdasarkan data yang disajikan dalam tabel uji normalitas tahapan Becoming One, dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi secara normal. Hal tersebut dapat dibuktikan dari Sig Kolmogorof-Smirnov (.200) > 0.05. Selain itu, dapat pula dilihat pada gambar, dimana data berada di sekitar garis uji yang mengarah ke kanan atas. Sehingga, dapat digunakan teknik Pearson Correlation untuk mengetahui korelasi antara tahapan Becoming One dengan variabel lain. Gambar 4.5 Uji Normalitas Tahapan Becoming One 4.2.6 Uji Normalitas Tahapan Transcending One Uji normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan Graphics P-Plot dan dengan pengambilan keputusan dasar sebagai berikut: Jika nilai Sig Kolmogorov-Smirnov > 0.05, sehingga data dikatakan normal. Jika nila Sig Kolmogorov-Smirnov < 0.05, dengan demikian data dikatakan tidak normal.

40 Tabel 4.14 Uji Normalitas Tahapan Transcending One Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Transcending One.120 53.056.964 53.109 a. Lilliefors Significance Correction Berdasarkan data yang disajikan dalam tabel uji normalitas tahapan Transcending One, dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi secara normal. Hal tersebut dapat dibuktikan dari Sig Kolmogorof-Smirnov (.056) > 0.05. Selain itu, dapat pula dilihat pada gambar, dimana data berada di sekitar garis uji yang mengarah ke kanan atas. Sehingga, dapat digunakan teknik Pearson Correlation untuk mengetahui korelasi antara tahapan Transcending One dengan variabel lain. Gambar 4.6 Uji Normalitas Tahapan Transcending One 4.3 Uji Hipotesa Untuk mengetahui hubungan tipe kepribadian Ekstrovert dan Introvert dengan tahapan komunikasi intim, digunakan analisis korelasi Spearman, karena terdapat data yang tidak berdistribusi distribusi normal.

41 4.3.1 Uji Hipotesa Ekstrovert dan Sharing the Self Tabel 4.15 Uji Hipotesa Ekstrovert dan Sharing the Self Correlations Sharing the Ekstrovert self Spearman's Ekstrovert rho Sharing the self Correlation 1.000.283 * Sig. (2-tailed)..040 Correlation.283 * 1.000 Sig. (2-tailed).040. *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Berdasarkan data yang disajikan pada tabel di atas, karena nilai signifikansi 0,040 < 0,05, maka Ho ditolak. Artinya, ada hubungan antara tipe kepribadian Ekstrovert dengan tahapan komunikasi intim sharing the self. Arah hubungan dari kedua variabel adalah positif. Hal tersebut dapat diketahui melalui koefisien korelasi kedua variabel, yaitu 0,283. Jadi, jika nilai Ekstrovert tinggi, maka nilai dari tahapan sharing the self juga akan tinggi. Begitu pula sebaliknya, jika nilai dari tahapan sharing the self tinggi, maka nilai Ekstrovert akan tinggi pula. 4.3.2 Uji Hipotesa Ekstrovert dan Affirming the Other Tabel 4.16 Uji Hipotesa Ekstrovert dan Affirming the Other Correlations Affirming the Ekstrovert other Spearman's Ekstrovert rho Affirming the other Correlation 1.000.231 Sig. (2-tailed)..096 Correlation.231 1.000 Sig. (2-tailed).096.

42 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel di atas, karena nilai signifikansi 0,096 > 0.05, maka Ho diterima. Artinya, tidak ada hubungan antara tipe kepribadian Ekstrovert dengan tahapan komunikasi intim affirming the other. 4.3.3 Uji Hipotesa Ekstrovert dan Becoming One Tabel 4.17 Uji Hipotesa Ekstrovert dan Becoming One Correlations Ekstrovert Becoming one Spearman's rho Ekstrovert Correlation 1.000.319 * Sig. (2-tailed)..020 Becoming Correlation one.319 * 1.000 Sig. (2-tailed).020. *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Berdasarkan data yang disajikan pada tabel di atas, karena nilai signifikansi 0.020 < 0.05, maka Ho ditolak. Artinya, ada hubungan antara tipe kepribadian Ekstrovert dengan tahapan komunikasi intim becoming one. Arah hubungan dari kedua variabel adalah positif. Hal tersebut dapat diketahui melalui koefisien korelasi kedua variabel, yaitu 0,319. Jadi, jika nilai Ekstrovert tinggi, maka nilai dari tahapan becoming one juga akan tinggi. Begitu pula sebaliknya, jika nilai dari tahapan becoming one tinggi, maka nilai Ekstrovert akan tinggi pula. 4.3.4 Uji Hipotesa Ekstrovert dan Transcending One Tabel 4.18 Uji Hipotesa Ekstrovert dan Transcending One Correlations Ekstrovert Transcending One

43 Spearman's rho Ekstrovert Correlation 1.000.191 Sig. (2-tailed)..170 Transcending Correlation.191 1.000 One Sig. (2-tailed).170. Berdasarkan data yang disajikan pada tabel di atas, karena nilai signifikansi 0,170 > 0,05, maka Ho diterima. Artinya, tidak ada hubungan antara tipe kepribadian Ekstrovert dengan tahapan komunikasi intim transcending one. 4.4.5 Uji Hipotesa Introvert dan Sharing the Self Tabel 4.19 Uji Hipotesa Introvert dan Sharing the Self Correlations Sharing the Introvert self Spearman's rho Introvert Correlation 1.000 -.298 * Sig. (2-tailed)..030 Sharing the self Correlation -.298 * 1.000 Sig. (2-tailed).030. *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Berdasarkan data yang disajikan pada tabel di atas, karena nilai signifikansi 0,030 < 0,05, maka Ho ditolak. Artinya, ada hubungan antara tipe kepribadian Introvert dengan tahapan komunikasi intim sharing the self. Arah hubungan dari kedua variabel adalah negatif. Hal tersebut dapat diketahui melalui koefisien korelasi kedua variabel, yaitu -0,298. Jadi, jika nilai Introvert tinggi, maka nilai dari tahapan sharing the self akan rendah. Begitu pula sebaliknya, jika nilai dari tahapan sharing the self tinggi, maka nilai Introvert akan menjadi rendah.

44 4.3.6 Uji Hipotesa Introvert dan Affirming the Other Tabel 4.20 Uji Hipotesa Introvert dan Affirming the Other Correlations Affirming the Introvert other Spearman's rho Introvert Correlation 1.000 -.248 Sig. (2-tailed)..073 Affirming the other Correlation -.248 1.000 Sig. (2-tailed).073. Berdasarkan data yang disajikan pada tabel di atas, karena nilai signifikansi 0,073 > 0.05, maka Ho diterima. Artinya, tidak ada hubungan antara tipe kepribadian Introvert dengan tahapan komunikasi intim affirming the other. 4.3.7 Uji Hipotesa Introvert dan Becoming One Tabel 4.21 Uji Hipotesa Introvert dan Becoming One Correlations Introvert Becoming one Spearman's rho Introvert Correlation 1.000 -.334 * Sig. (2-tailed)..014 Becoming one Correlation -.334 * 1.000 Sig. (2-tailed).014. *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Berdasarkan data yang disajikan pada tabel di atas, karena nilai signifikansi 0,014 < 0,05, maka Ho ditolak. Artinya, ada hubungan antara tipe kepribadian Introvert dengan tahapan komunikasi intim becoming one. Arah hubungan dari

45 kedua variabel adalah negatif. Hal tersebut dapat diketahui melalui koefisien korelasi kedua variabel, yaitu -0,334. Jadi, jika nilai Introvert tinggi, maka nilai dari tahapan becoming one akan rendah. Begitu pula sebaliknya, jika nilai dari tahapan becoming one tinggi, maka nilai Introvert akan menjadi rendah. 4.3.8 Uji Hipotesa Introvert dan Transcending One Tabel 4.22 Uji Hipotesa Introvert dan Transcending One Correlations Transcending Introvert One Spearman's rho Introvert Correlation 1.000 -.186 Sig. (2-tailed)..183 Transcending One Correlation -.186 1.000 Sig. (2-tailed).183. Berdasarkan data yang disajikan pada tabel di atas, karena nilai signifikansi 0,183 > 0.05, maka Ho diterima. Artinya, tidak ada hubungan antara tipe kepribadian Introvert dengan tahapan komunikasi intim transcending one. Berikut ini akan dipaparkan interpretasi dari hasil koefisien korelasi yang diperoleh berdasarkan analisa korelasi Spearman. Tabel 4.23 Signifikansi Koefisien Korelasi Uji Hipotesa Koefisien Korelasi Interpretasi Ekstrovert sharing the self 0,283 Rendah Ekstrovert affirming the other 0,231 Rendah Ekstrovert becoming one 0,319 Rendah Ekstrovert transcending one 0,191 Sangat rendah Introvert sharing the self -0,298 Rendah Introvert affirming the other -0,248 Rendah

46 Introvert becoming one -0,334 Rendah Introvert transcending one -0,186 Sangat rendah Berdasarkan data yang dipaparkan pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa hubungan antara tipe kepribadian Ekstrovert dengan tahapan komunikasi intim sharing the self adalah rendah. Sementara itu, hubungan antara tipe kepribadian Ekstrovert dengan tahapan komunikasi intim becoming one juga dapat dikatan rendah. Tidak jauh berbeda dengan tipe kepribadian Ekstrovert, hubungan anatar tipe kepribadian Introvert dengan tahapan komunikasi intim sharing the self adalah rendah. Begitu pula dengan hubungan antara tipe kepribadian Introvert dengan tahapan komunikasi intim becoming one juga dapat dikategorikan rendah. 4.4 Analisa Tambahan 4.4.1Analisa Tambahan Per Individu Analisa tambahan per individu yang pertama adalah analisa tipe kepribadian yang dimiliki oleh setiap individu yang menjadi responden dalam penelitian ini. Data selengkapnya akan dijelaskan dalam tabel di bawah ini: Tabel 4.24 Tipe Kepribadian Per Individu Tipe Kepribadian Total Responden Persentase Ekstrovert 34 orang 63,2% Introvert 19 orang 35,8% Sumber: Hasil Pengolahan Data Dari data yang disajikan dalam tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa, dari 53 responden yang terdapat dalam penelitian ini, terdapat 34 orang dengan tipe kepribadian Ekstrovert dan 19 orang dengan tipe kepribadian Introvert. Selanjutnya, peneliti juga telah melakukan analisa pada tahapan komunikasi intim per individu. Analisa tersebut dilakukan berdasar nilai Z score tertinggi yang jatuh di salah satu tahapan dalam tahapan komunikasi intim. Berikut ini adalah penjabarannya.

47 Tabel 4.25 Tahapan Komunikasi Intim Per Individu Tahapan Komunikasi Intim Jumlah Responden Persentase Sharing the Self 15 orang 28,3% Affirming the Other 31 orang 58,5% Becoming One 7 orang 13,2% Sumber: Hasil Pengolahan Data Berdasarkan data yang disajikan pada tabel di atas, terdapat 15 responden yang memiliki nilai Z score tertinggi yang jatuh pada tahapan sharing the self. Selanjutnya, terdapat 31 responden yang memiliki nilai Z score tertinggi pada tahap affirming the other, dan terdapat 7 responden dengan nilai Z score tertinggi pada tahapan becoming one. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tahapan affirming the other menempati tahapan yang terbanyak dimiliki oleh responden dalam penelitian ini. 4.4.2 Analisa Tambahan Per Pasangan Sebagaimana yang telah peneliti jelaskan dalam Bab 3, dimana untuk memperbanyak jumlah responden dalam penelitian, peneliti juga meminta kesediaan suami ataupun istri dari responden yang peneliti temui untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Sehingga, dari 53 orang responden yang terdapat dalam penelitian ini, terdapat 21 pasangan yang dapat di analisa tipe kepribadian dan tahapan komunikasi intimnya. Hal tersebut disebabkan, 11 orang responden tidak dapat di analisa per pasangan karena responden yang merupakan pasangannya tidak di ikut seratakan dalam analisa data. Berikut ini adalah penjabaran tipe kepribadian per pasangan. Tabel 4.26 Tipe Kepribadian Per Pasangan Tipe Kepribadian Jumlah Persentase Ekstrovert - Ekstrovert 9 Pasangan 42,9% Introvert Introvert Ekstrovert Introvert 4 Pasangan 8 Pasangan 19,0% 38,1% Sumber: Hasil Pengolahan Data

48 Dari data yang disajikan pada tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat 9 pasangan dengan tipe kepribadian Ekstrovert-Ekstrovert dan 4 pasangan yang memiliki tipe kepribadian Introvert-Introvert, serta 8 pasangan memiliki tipe kepribadian gabungan, yaitu Ekstrovert dan Introvert. Berikut ini penjabaran hasil analisa yang peneliti lakukan berdasarkan tahapan komunikasi intim per pasangan. Tabel 4.27 Tahapan Komunikasi Intim Per Pasangan Tahapan Komunikasi Jumlah Pasangan Persentase Sharing the Self 8 Pasangan 38,1% Affirming the Other 7 Pasangan 33,3% Becoming One 5 Pasangan 23,8% Transcending One 1 Pasangan 4,8% Sumber: Hasil Pengolahan Data Berdasarkan data yang disajikan dalam tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa dari 21 pasangan, terdapat 8 pasangan yang memiliki nilai Z score tertinggi pada tahapan sharing the self, 7 pasangan memiliki nilai Z score tertinggi pada tahap affirming the other, 5 pasangan memiliki nilai Z score tertinggi pada tahapan becoming one, dan 1 pasangan memiliki nilai Z score tertinggi pada tahapan terakhir, yaitu transcending one. Berikut ini adalah hasil analisa per pasangan berdasarkan tipe kepribadian dan tahapan komunikasi intim per pasangan. Tabel 4.28 Tipe Kepribadian dan Tahapan Komunikasi Intim Per Pasangan Tipe Kepribadian Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4 Ekstrovert-Ekstrovert 2 (9,5%) 3 (14,3%) 3 (14,3%) 1(4,8%) Introvert-Introvert 1 (4,8%) 2 (9,5%) 1 (4,8%) 0 Ekstrovert-Introvert 5 (23,8%) 2 (9,5%) 1 (4,8%) 0 Sumber: Hasil Pengolahan Data Berdasarkan data yang disajikan pada tabel di atas, tahapan terbanyak yang dicapai oleh pasangan dengan tipe kepribadian Ekstrovert-Ekstrovert adalah tahap ke

49 2 dan ke 3, yaitu affirming the other dan becoming one. Sementara itu, untuk pasangan dengan tipe kepribadian Introvert-Introvert, mencapai tahapan komunikasi dengan total terbanyak pada tahap 2, yaitu affirming the other. Untuk pasangan dengan tipe kepribadian gabungan, yaitu Ekstrovert-Introvert, memiliki total tahapan komunikasi intim terbanyak yaitu pada tahap pertama, sharing the self. Disisi lain, terdapat 1 pasangan yang memiliki nilai Z score tertinggi tahapan ke empat yaitu transcending one. Pasangan tersebut memiliki tipe kepribadian Ekstrovert- Ekstrovert.