BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu proses penilaian dan perubahan perencanaan atas dasar nilai. mengatakan bahwa pengembangan sumber daya karyawan adalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Pelaksanaan Program dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Prestasi Kerja dan Indikatornya. memberikan dampak yang positif terhadap organisasi, antara lain

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORITIS. organisasi untuk mencapai sasaran dan tujuan sebagaimana yang telah direncanakan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. LANDASAN TEORI. Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi mempunyai peranan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pelatihan merupakan suatu proses pendidikan yang tujuannya untuk

ANALISIS PENGARUH PENEMPATAN KARYAWAN TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA CV. MITRA DENSO BANDAR LAMPUNG. Oleh Fahrizi Dosen Tetap Fakultas Ekonomi USBRJ

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Sumber Daya Manusia

PELATIHAN KERJA LUTFI WIBAWA

BAB I PENDAHULUAN. maksud dan tujuan tertentu, dimana usaha-usaha untuk mewujudkan maksud

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II PEMBAHASAN 2.1 ORIENTASI

Peningkatan Kualitas Personil Karyawan Melalui Upaya Pendidikan Dan Pelatihan Pada Pt. Aksara Solopos Tahun Retno Utami Tri Saptiwi K

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur.

BAB I PENDAHULUAN. karyawan merupakan kebutuhan yang tidak dapat dihindari lagi.

FUNGSI PENGEMBANGAN KARYAWAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS KERJA PADA PT. PERUSAHAAN GAS NEGARA SUMBAGUT

TEGUH SETYA NUGROHO B

BAB II BAHAN RUJUKAN

ANALISIS PENGARUH PENEMPATAN KARYAWAN TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA PERUSAHAAN SAGU AREN NASIONAL DI BANDAR LAMPUNG

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

II. LANDASAN TEORI. dan terorganisir sehingga karyawan operasional belajar pengetahuan teknik. pengerjaan dan keahlian untuk tujuan tertentu.

MODUL 8 HUMAN RESOURCES MANAGEMENT TRAINING AND DEVELOPMENT

BAB II LANDASAN TEORI

PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA. Sumberdaya manusia merupakan investasi yang. sangat penting dalam suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. profit ataupun sosial dituntut harus dapat melakukan peningkatan kualitas dan

BAB II URAIAN TEORITIS. Radha (2003) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Pendidikan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bidang masing-masing jabatan. Pekerjaan (job) terdiri dari sekelompok tugas yang

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dengan terciptanya mesin baru dan peralatan canggih. Terciptanya teknologi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Manullang (2004:5) menyatakan bahwa : Manajemen adalah seni dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Setiap perusahaan dituntut untuk siap dan peka dalam menghadapi

BAB II LANDASAN TEORI

PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI KANTOR PELAYANAN DAN PENGAWASAN BEA&CUKAI SURAKARTA 2009

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II KERANGKA TEORI. definisi yang menjelaskan arti pengembangan : a. Pengembangan adalah proses pendidikan jangka panjang yang meliputi

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen 2.2 Manajemen Sumberdaya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah salah satu unsur produksi selain itu juga faktor penting dan

Pelaksanaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Di Kota Manado

BAB II URAIAN TEORITIS. (2005) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sumber daya manusia dalam organisasi sangat penting karena

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. yang menitik beratkan perhatiannya terhadap masalah yang berhubungan

PERANAN PROMOSI JABATAN DALAM USAHA MENINGKATKAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA CV. BINA KARYA LAMPUNG SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. maju dari posisi yang dimiliki saat ini, apalagi dalam masyarakat yang selalu

PERANAN PROMOSI JABATAN DALAM USAHA MENINGKATKAN PRESTASI KERJA KARYAWAN CV. PROBOLINGGO MANDIRI LAMPUNG TIMUR. Oleh :

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka meningkatkan citra, kerja dan kinerja instansi pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Mengelola sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu. tanggung jawab dan fungsi manajemen perusahaan. Baik tidaknya kinerja

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan Para-Medis Rsia Buah Hati Pamulang Tangerang Selatan)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II URAIAN TEORITIS. Non Formal Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Negeri Sipil Di

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS. pembentukan kerangka pemikiran untuk perumusan hipotesis.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Oleh FITRI WIJAYANTI UNDJILA NIM: ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II URAIAN TEORITIS. berjudul Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan PT.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (Studi pada karyawan AUTO 2000 Malang-Sutoyo bagian divisi service)

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk meningkatkan sumber daya yang dimilikinya. Baik sumber

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB IV ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA UNTUK MENCIPTAKAN ETOS KERJA YANG UNGGUL

BAB II BAHAN RUJUKAN. manajemen, disebut manajemen sumber daya manusia karena bergerak di bidang

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Unsur manusia ini berkembang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bekerja merasa kebutuhannya sudah terpenuhi,maka akan timbul kepuasan bekerja dalam diri

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Peningkatan jumlah penduduk Indonesia yang pesat menjadikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk menunjang keakuratan data penelitian yang dilakukan peneliti dalam

ANALISIS PROMOSI JABATAN MELALUI PENILAIAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA BRI UNIT MANGGALA CABANG MAKASSAR

PERSEPSI KARYAWAN ATAS PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN PADA DIVISI PROGRAM MANAGEMENT OFFICE PT. ANEKA PANGAN BERMUTU, Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (karyawan) merupakan aset yang paling penting

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya suatu perusahaan dipengaruhi oleh unsur-unsur. manusia ini turut memengaruhi kemajuan perusahaan. Hal ini membuktikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperbaiki dan mengembangkan keterampilan, sikap, tingkah laku, dan

I. PENDAHULUAN. serta meningkatkan kesejahteraan karyawannya. Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan

BAB IV ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DI BPRS PNM BINAMA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. modernisasi. Jika suatu organisasi atau instansi tidak bisa menyikapi hal tersebut, maka

Pelatihan dan Pengembangan SDM (Training) MSDM-TIP FTP UB

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan yang unggul, salah satu bagian terpenting yaitu adanya

MAKALAH PELATIHAN, PENGEMBANGAN DAN MANAJEMEN KARIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang maksimal. Disamping tujuan utama tersebut, perusahaan juga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masukan selama periode tersebut (Dossett dan Greenberg, 1981). a. Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN TEORITIS. keluaran (output) dengan masukan (input). Produktifitas juga diartikan sebagai

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori yang relevan Menurut Dadam Indra Wijaya (1989:40) pengembangan adalah suatu proses penilaian dan perubahan perencanaan atas dasar nilai tertentu. Menurut Heidjrahman Ranopandoyo dan Suad Husnan (1992:74) mengatakan bahwa pengembangan sumber daya karyawan adalah merupakan usaha untuk meningkatkan ketermpilan untuk meningkatkan keterampilan maupun pengaruh bagi karyawan agar pelaksanaan dan pencapaian tujuan lebih efisien. Selanjutnya menurut Malayu SP. Hasibuan (2000:76) pengembangan sumber daya manusia adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis konseptual dan moral karyawansesuai dengan kebutuhan jabatan melalui pendidikan dan latihan. Dari defenisi pengembangan sumber daya karyawan tersebut diatas jelas bahwa program-program pengembangan sumber daya karyawan akan dapat bermanfaat bagi suatu organisasi atau perusahaan, berupa peningkatan pengetahuan, keterampilan karyawan dan pada akhirnya dapat meningkatkan hasil produksi perusahaan. Pengembangan sumber daya karyawan dapat diartikan juga sebagai suatu usaha yang dilakukan agar pegawai dapat memberikan kontribusi yang besar bagi perusahaan.

Malayu SP. Hasibuan (2000:74) untuk meningkatkan sumber daya tenaga kerja pengembangan dapat melalui pendidikan dan latihan (Diklat), yaitu segala upaya yang dilakukan untuk membina kepribadian dan pengembangan kemampuan tenaga kerjadalam rangka pelaksanaan pekerjaan, dimana latihan adalah merupakan bagian dari pendidikan yang berkaitan dengan proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan. Menurut Heidjrachman dan Suad Husnan (1992:17), pendidikan atau suatu kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan, penguasaan teori dan keterampilanuntuk memutuskan terhadap suatu persoalan yang menyangkut kegiatan untuk memperbaiki kemampuan kerja seseorang dalam kaitannya dengan aktifitas pekerjaan. Latihan dapat membantu karyawan dalam memahami suatu pengetahuan praktis untuk meningkatkan keterampilan, kecakapan dan sikap yang diperlukan oleh organisasi dalam usaha pencapaian tujuan. Menurut Alex S. Nitisemito (1993: 86), latihan atau training adalah suatu kegiatan dalam perusahaan yang bersangkutanuntuk memperbaiki dan mengembangkan sikap, tingkah laku, keterampilan dan pengetahuan dari para karyawan, sesuai dengan keinginan dari perusahaan yang bersangkutan. Menurut Ibnu Syamsu (1999:86) pendidikan dan latihan adalah suatu usaha yang dilakukan oleh suatu organisasi atau perusahaan untuk menambah pengetahuan dan keterampilan para karyawannya.

Menurut Moekijat (2000:13), tujuan dari pendidikan dan latihan adalah: a. Menambah pengetahuan b. Menambah keterampilan c. Merubah sikap Menurut Moekijat (2000:20), agar pelaksanaan pendidikan dan pelatihan sukses dengan baik, maka perlu diperhatikan hal sebagai berikut: a. Materi pendidikan dan latihan b. Memberi kesempatan kepada pegawai untuk mengikuti pendidikan dan latihan c. Metode pendidikan dan latihan d. Sarana dan fasilitas pendidikan dan latihan harus tersedia Menurut T. Gilarso (1999:35), dengan adanya training atau pengembangan diharapkan: a. Produktifitas kerja meningkat b. Semangat kerja bertambah c. Menurunkan kecelakaan kerja d. Meningkatkan stabilitas organisasi e. Mengurangi pengawasan Sedangkan menurut Bashu Swastha (1999:243), bahwa para karyawan baru maupun lama perlu diberikan pendidikan dan latihan dengan adanya pendidikan dan latihan diharapkan: a. Keahlian para pegawai bertambah

b. Meningkatkan disiplin kerja c. Mengurangi kesalahan kerja d. Meningkatkan gairah kerja Selanjutnya menurut AW. Wijaya (1999:73) peningkatan mutu melalui pendidikan dan latihan mempunyai keuntungan sebagai berikut: a. Keahlian para pegawai bertambah b. Para pegawai saling mengenal c. Dapat memupuk jiwa rasa karsa yang tinggi d. Dapat menciptakan kesatuan berfikir Menurut Sondang P. Siagian (1999:83) ada tujuh manfat yang dapat diambil melalui penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan: a. Meningkatkan produktifitas kerja organisasi secara keseluruhan b. Terhujudnya hubungan yang serasi antara atasan dengan bawahan c. Terjadinya proses pengambilan keputusan yang bertanggung jawab d. Meningkatkan semangat kerja e. Mendorong sikap keterbukaan f. Memperlancar jalannya komunikasi g. Penyelesaian konflik secara fungsional Menurut J. Ravianto (1999:92) faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pendidikan dan laitah adalah penyampaian materi latihan, sifat latihan yang akan diselenggarakan, jug aperlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Studi kepustakaan atau literatur

b. Job rotation c. Diskusi d. Coaching (pelatihan) e. Dinamika kelompok f. Role playing g. Multiple technic (latihan campuran) Selanjutnya menurut T. Hani Handoko (1999:110) teknik-teknik pelatihan ada dua kategori : 1. Metode praktis (on the job training), metode ini adalah meliputi: a. Rotasi jabatan yaitu memberikan karyawan pengetahuan tentang bagian-bagian organisasi dan berbagai praktek keterampilan manajerial b. Latihan instruksi pekerjaan, yaitu petunjuk-petunjuk pekerjaan yang diberikan secara langsung tentang cara pelaksanaan pekerjaan c. Magang, yaitu merupakan proses belajar dari seseorang atau lebih dari yang lebih berpengalaman d. Coaching, yaitu memberikan pengarahan dan bimbingankepada karyawan dalam pelaksanaan kerja rutin mereka e. Penugasan sementara, yaitu penempatan karyawan pada posisi tertentu untuk jangka waktu yang telah ditetapkan 2. Metode-metode simulasi meliputi:

a. Metode studi kasus yaitu karyawan disini diminta untuk mengidentifikasi masalah-masalah, menganalisis situasi dan merumuskan alternatif penyelesaiannya b. Role playing, yaitu karyawan memainkan peran yang berbedabeda, memerankan indivisu tertentu untuk menanggapi peserta yang lain yang mempunyai peran yang berbeda c. Bisiness games d. Vastibule training e. Latihan laboraturium f. Program-program pengembangan eksekutif yaitu dengan mengirimkan para karyawan untuk mengikuti pendidikan dan latihan oleh lembaga lain atau lembaga pendidikan yang meneyelenggarakan secara khusus sesuai dengan kebutuhan organisasi Dari pendapat diatas, jelaslah bahwa pendidikan dan latihan adalah merupakan sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan para tenaga kerja atau pegawai dalam suatu organisasi atau kantor untuk meningkatkan efektivitas kerja pegawai. Menurut Moekijat (1991:15) bahwa usaha-usaha yang termasuk dalam pengembangan sumber daya manusia adlah : a. Pendidikan dan latihan b. Promosi c. Mutasi 2. Efektivitas kerja pegawai

Menurut Susilo Martoyo (1990:115) efektivitas kerja adalah penggunaan sumber daya untuk menghasilkan keluaran, dengan ukurannnya adalah rasio yang berhubungan dengan keluaran dengan ukurannya adalah rasio yang berhubungan dengan keluaran (energi yang menghasilkan keluaran tersebut) Selanjutnya menurut J. Ravianto (1999:75) efektifitas kerja adalah merupakan jumlah yang dihasilkan oleh setiap pekerja dalam jangka waktu tertentu, dimana produktifitas sangat tergantung pada pengembangan-pengembangan teknologi dalam alat-alat produksi, organisasi dan manajemen. Menurut Moekijat (2002:15) untuk meningkatkan semangat dan kegairahan bekerja yang tinggi adalah dengan menggunakan teknik pengawasan dan kebijaksanaan manajemen lainnya, menurut pengalaman untuk meningkatkan keefektifannnya dalam mendorong dan memelihara semangat kerjakaryawan yang baik Selanjutnya menurut James Crikbin (1994:230) bahwa semangat dan gairah kerja adalah sebagai suatu sikap kesediaan perasaan yang memungkinkan seseorang bekerja sesuai dengan tugas-tugas yang diberikan untuk menghasilkan kerja yang lebih baik danlebih banyak. Menurut Edwin B. Flippo (1989:25) efektifitas adalah pengukuran dalam arti tercapainya sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Menurut Richard M. Streers (1985:45), berpendapat bahwa efektivitas sebagian besar tertumpu pada pencapaian tujuan organisasi atau perusahaan yang dijabarkan berdasarkan kapasitas organisasi atau

perusahaan untuk memperoleh atau memanfaatkan sumber daya sebik mungkin dalam usaha untuk mengejar tujuan operasional yang telah ditetapkan. Dalam definisi diatas, jelaslah bahwa efektivitas dapat diartikan sebagai suatu pendapaian sasaran yang ingin melalui kerja sama orang lain yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan, Sehingga dengan tercapainya sasaran tersebut akan menunjukan suatu tingkat efektivitas yang tinggi Selanjutnya menurut Richard M. Streers (1985:52) efektivitas selalu diukur untuk menentukan suatu keberhasilan suatu organisasi ataupun suatu perusahaan, oleh karenanya efektivitas kerja diukur dari: a. Kualitas kerja b. Kuantitas kerja c. Semangat kerja d. Kepuasan kerja 2.2 Kerangka pemikiran Tabel II.1 : Indikator-indikator variabel Pengembangan Sumber Daya Manusia dan efektivitas kerja No Variabel Sub Variabel Indikator 1 Pengembangan a. Pendidikan - Materi yang disajikan dalam diklat sesuai Sumber Daya dan Latihan dengan bidang tugas pegawai Manusia - Materi yang disajikan dalam Diklat dapat dimengerti dan dipahami oleh pegawai - Materi yang disajikan dapat menambah pengetahuan, kemampuan dan keterampilan pegawai - Diklat yang disajikan dapat berupa posisi pegawai kearah yang lebih baik dari sebelumnya b. Promosi - Promosi yang diberikan dapat meningkatkan karier pegawai - Promosi yang diberikand apat memotivasi pegawai

2. Efektivitas kerja pegawai c. Mutasi a. Kualitas kerja b. Kuantitas kerja c. Semangat kerja d. Kepuasan kerja - Promosi yang diberikan dapat meningktkan disiplin kerja pegawai - Promosi yang diberikan dpat sesuai dengan pendidikan danlatihan yang telah diperoleh dan syarat-syarat jabatan/ kepangkatan pegawai - Pelaksanaan mutasi sesuai dengan keahlian pegawai - Pelaksanaan mutasi sesuai dengan karier pegawai - Pelaksanaan mutasi dapat emmotivasi pegawai, pegawai lebih giat lagi dalam bekerja - Pelaksanaan mutasi dapat lebih meningkatkan kinerja dan posisi pegawai dalam jabatan pangkat yang lebih tinggi dari sebelumnya - Hasil kerja pegawai sesuai dengan rencana kerja organisasi - Haisl kerja pegawai sesuai dengan kebutuhanorganisasi - Hasil kerja pegawai sesuai dengan target yang dicapai - Hasil kerja yang dicapai sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan - Pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan bidang ugas pegawai - Pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan tingkat pendidikan pegawai - Pekerjaan yang dilakukansesuai dengan pengalaman kerja pegawai - Pegawai telah giat dalam melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya - Pegawai lebih bergairah dalam melaksanakan tugas - Pegawai menunjukan sikap rasa senang dalam melaksanakan tugas - Pegawai tidak merasa bosan dan jenuh dalam pelaksanaan tugas yang diberikan kepadanya - Pekerjaan yang dilaksankan oleh pegawai sesuai dengan minat dan kemampuan pegawai - Pekerjaan yang dilaksankan oleh pegawai sesuai dengan tingkat pendidikan pegawai - Pelaksanaan yang dilakukan oleh pegawai sesuai dengan pangkat/ golongan pegawai - Pekerjaan yang dilaksankan oleh pegawai sesuai dengan pengalaman kerja pegawai

2.3 Perumusan hipotesis Pada penelitian ini penulis merumuskan hipotesa ebagai berikut: Adapun pengaruh yang positif antara pengembangan sumber daya manusia terhadapefektivitask kerja pegawai, dimana apabila pengembangan sumbe daya dilaksankan dengan baik, maka efektivitas kerja pegawai diharapkan akan meningkat. Hipotesa ini terdiri dari dua variabel yaitu: 1) Variebel bebas (indevenden variabel) yakni, : Pengembangan sumber daya manusia, dengan indikator: a. Pendidikan dan latihan b. Promosi c. Mutasi 2) Variabel terikat (Dependent variabel) yaitu: Efektivitas kerja pegawai, dengan indikator: a. Kualitas kerja b. Kuantitas kerja c. Semangat kerja d. Kepuasan kerja