P E N D A H U L U A N

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

4 Pembahasan Degumming

Bab I Pengantar. A. Latar Belakang

Senyawa Alkohol dan Senyawa Eter. Sulistyani, M.Si

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK PERCOBAAN II SIFAT-SIFAT KELARUTAN SENYAWA OGANIK

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

ADISI HCL PADA KAROTENOID DENGAN MENGGUNAKAN KATALIS PdCl 2. Oleh ADRESTA PINEM / KIM

Bab II Tinjauan Pustaka

D. Ag 2 S, Ksp = 1,6 x E. Ag 2 CrO 4, Ksp = 3,2 x 10-11

Bab II. Tinjauan Pustaka

Kualitas Minyak Kelapa Sawit Kaya Karoten dari Brondolan Kelapa Sawit. Hajar Setyaji Fakultas Pertanian Universitas Jambi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4:1, MEJ 5:1, MEJ 9:1, MEJ 10:1, MEJ 12:1, dan MEJ 20:1 berturut-turut

2. Substitusi dengan kelompok halogen OH. Halogen gugus-oh diganti dengan menggunakan pereaksi atau PCl5 PCL3:

Gugus Fungsi Senyawa Karbon

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Karotenoid. Karotenoid adalah suatu kelompok pigmen yang berwarna kuning, orange, atau

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I PERCOBAAN III SIFAT-SIFAT KIMIA HIDROKARBON

Materi Penunjang Media Pembelajaran Kimia Organik SMA ALKENA

Kelompok G : Nicolas oerip ( ) Filia irawati ( ) Ayndri Nico P ( )

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

D. 8 mol S E. 4 mol Fe(OH) 3 C. 6 mol S Kunci : B Penyelesaian : Reaksi :

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penelitian Pendahuluan (Pembuatan Biodiesel)

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Struktur Aldehid. Tatanama Aldehida. a. IUPAC Nama aldehida dinerikan dengan mengganti akhiran a pada nama alkana dengan al.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

MODUL SENYAWA KARBON ( Alkohol dan Eter )

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2004 CALON TIM OLIMPIADE KIMIA INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) merupakan salah satu tanaman perkebunan

PATEN NASIONAL Nomor Permohonan Paten :P Warsi dkk Tanggal Permohonan Paten:19 November 2013

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 12

KIMIA. Sesi HIDROKARBON (BAGIAN II) A. ALKANON (KETON) a. Tata Nama Alkanon

D. 2 dan 3 E. 2 dan 5

T" f*", CP" 2 CH,-C-H

Kata kunci: surfaktan HDTMA, zeolit terdealuminasi, adsorpsi fenol

Madu tidak hanya bermanfaat dalam bidang pangan, tapi juga bermanfaat dalam bidang kesehatan dan kecantikan. Karena kandungan madu yang kaya akan

tanya-tanya.com Soal No.1 Tuliskan nama senyawa alkohol dan eter berikut PEMBAHASAN : Soal No.2

4. Hasil dan Pembahasan

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK

Penggolongan minyak. Minyak mineral Minyak yang bisa dimakan Minyak atsiri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sabun adalah senyawa garam dari asam-asam lemak tinggi, seperti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini telah banyak diungkapkan bahaya lingkungan yang tidak sehat

Alkena dan Alkuna. Pertemuan 4

BAB VI REAKSI KIMIA. Reaksi Kimia. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas IX 67

I. PENDAHULUAN. Potensi PKO di Indonesia sangat menunjang bagi perkembangan industri kelapa

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Keunikan atom C?? Atom karbon primer, sekunder, tersier dan kuartener

BAB 11 TINJAUAN PUSTAKA. yang jika disentuh dengan ujung-ujung jari akan terasa berlemak. Ciri khusus dari

Bab IV Hasil dan Pembahasan

D. H 2 S 2 O E. H 2 S 2 O 7

Asam Karboksilat dan Ester. Sulistyani, M.Si

Senyawa Polar dan Non Polar

1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

kimia ASAM-BASA I Tujuan Pembelajaran

REAKSI KIMIA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Bab IV Hasil dan Pembahasan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

SAINS II (KIMIA) LEMAK OLEH : KADEK DEDI SANTA PUTRA

Chapter 20 ASAM KARBOKSILAT

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR

LAPORAN PRAKTIKUM SINTESIS SENYAWA ORGANIK : Reaksi Pembuatan Alkena dengan Dehidrasi Alkohol

Bab IV Hasil dan Pembahasan. IV.2.1 Proses transesterifikasi minyak jarak (minyak kastor)

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

SEPARASI FRAKSI KAYA VITAMIN E DARI BIODIESEL CRUDE PALM OIL (CPO) MENGGUNAKAN DESTILASI MOLEKULER. Hendrix Yulis Setyawan (F )

MAKALAH PRAKTIKUM KIMIA DASAR REAKSI-REAKSI ALKOHOL DAN FENOL

Transesterifikasi parsial minyak kelapa sawit dengan EtOH pada pembuatan digliserida sebagai agen pengemulsi

SOAL DAN KUNCI JAWABAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

LEMBARAN SOAL 5. Pilih satu jawaban yang benar!

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Soal-Soal. Bab 14. Latihan. Kimia Karbon II: Gugus Fungsi. Alkohol dan Eter. 1. Rumus struktur alkohol ditunjukkan oleh. (A) C 2

Senyawa Hidrokarbon. Linda Windia Sundarti

D. beta dan alfa E. alfa dan beta

GUGUS FUNGSI, ISOMER DAN REAKSI

I. PENDAHULUAN. menghasilkan produk-produk dari buah sawit. Tahun 2008 total luas areal

MKA PROSES KIMIA. Sri Wahyu Murni Prodi Teknik Kimia FTI UPN Veteran Yogyakarta

TITRASI REDUKSI OKSIDASI OXIDATION- REDUCTION TITRATION

PENAMBAHAN BAWANG MERAH ( Allium ascalonicum ) UNTUK MENGHAMBAT LAJU PEMBENTUKAN PEROKSIDA DAN IODIUM PADA MINYAK CURAH


OLIMPIADE KIMIA INDONESIA

T" f*", CP" 2 CH,-C-H

I. PENDAHULUAN. sangat pesat. Setiap tahunnya berdiri industri-industri baru yang berskala besar.

Kondensasi Benzoin Benzaldehid: Rute Menujuu Sintesis Obat Antiepileptik Dilantin

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) Reaksi Reduksi-Oksidasi

Modul 1 Analisis Kualitatif 1

KIMIA. Sesi. Benzena A. STRUKTUR DAN SIFAT BENZENA. Benzena merupakan senyawa hidrokarbon dengan rumus molekul C 6 H 6

III. SIFAT KIMIA SENYAWA FENOLIK

HASIL DAN PEMBAHASAN

kimia MINYAK BUMI Tujuan Pembelajaran

BAB 7. ASAM DAN BASA

CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN OLIMPIADE KIMIA UNIVERSITAS UDAYANA PETUNJUK PENGERJAAN SOAL OLIMPIADE KIMIA UNUVERSITAS UDAYANA XXII

Emas yang terbentuk sebanyak 20 gram, jika ArAu = 198, maka tentukan Ar M!

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

SIFAT KIMIA DAN FISIK SENYAWA HIDROKARBON

Kingdom : Plantae. Divisi : Spermatophyta. Class : Dicotyledoneae. Ordo : Cistales. Famili : Caricaceae. Genus : Carica. Spesies : Carica papayal.

D kj/mol E kj/mol

Transkripsi:

BAB I P E N D A H U L U A N 1. Latar Belakang. Karotenoid merupakan suatu kelompok pigmen organik berwarna kuning oranye, atau merah oranye yang terjadi secara alamiah dalam tumbuhan yang berfotosintesis, ganggang, beberapa jenis jamur dan bakteri. (Gross, 1991). Karotenoid adalah sanyawa poliena isoprenoid yang tidak larut dalam air, mudah diisomerisasi dan dioksidasi, menyerap cahaya, meredam oksigen singlet, memblok reaksi radikal bebas dan dapat berikatan dengan permukaan hidrofobik (Dutta, dkk, 2005). Saat ini lebih dari 600 karotenoid yang telah diisolasi dan dikelompokkan (Holden, 1999). Beberapa diantaranya adalah : Gambar 1.1 Struktur beberapa senyawa karotenoid (Rodriguez, 1997)

2 Senyawa β-karoten merupakan suatu produk yang penting dan bernilai ekonomis karena senyawa ini berguna terhadap kesehatan. Beberapa manfaat β-karoten adalah sebagai provitamin A yang berguna pada pembentukan vitamin A, menurunkan resiko penyakit kanker, meningkatkan sistem daya kekebalan tubuh, memperlambat penuaan serta mencegah penyakit katarak (Roth, 1991, Sahidin, 2001,Dutta, 2005). Salah satu sumber karotenoid yang utama adalah minyak sawit mentah ( Crude Palm Oil ) dengan konsentrasi karotenoid yang terkandung di dalamnya berkisar 500 700 ppm dan sekitar 80 % dari karotenoid tersebut adalah senyawa β-karoten. (Choo, 1993; Sahidin,2001) Karotenoid dalam CPO ini dapat diperkaya dengan cara mereaksikan campuran metil ester karotenoid dengan larutan urea dalam etanol 25% hingga diperoleh karotenoid dalam ester asam lemak dengan konsentrasi 3452 ppm. (Catherine, 2010). Salah satu ciri dari karotenoid adalah adanya sistem ikatan rangkap terkonjugasi dengan elektron π yang terdelokalisasi di sepanjang rantai poliena. Hal inilah yang menyebabkan karotenoid memiliki reaktifitas kimia dan dapat menyerap cahaya sehingga karotenoid memiliki warna (Wikipedia, 2010) Gambar 1.2 Struktur Poliena

3 Organoklor merupakan senyawa organik yang mengandung setidaknya satu atom klor. Dewasa ini penggunaan senyawa organoklor sangat luas. Kebanyakan digunakan sebagai insektida. Walau demikian keberadaan klor dalam senyawa organik tidak selalu bersifat racun. Banyak senyawa organoklor yang cukup aman untuk dikonsumsi dalam makanan dan obat-obatan. Misalnya asam klor 4- chloroindole-3-asetat dan pemanis Sucralose (Splenda) yang secara luas digunakan dalam produk makanan. Pada tahun 2004, ada 165 jenis senyawa organoklor yang diperbolehkan untuk digunakan sebagai bahan farmasi dan obat-obatan seluruh dunia, diantaranya digunakan sebagai anti depressant, anti-epilepsi dan juga sebagai zat anestesi. (Wikipedia, 2010). Pembuatan organoklor di laboratorium dilakukan dengan dengan mereaksikan alkohol dengan tionil klorida (SOCl 2 ), dengan fosfor triklorida (PCl 3 ) atau fosfor pentaklorida (PCl 5 ) sesuai dengan reaksi : R OH + SOCl 2 R Cl + SO 2 + HCl 3 R OH + PCl 3 3 R Cl + H 3 PO 3 R OH + PCl 5 R Cl + POCl 3 + HCl Selain dengan cara di atas, untuk membuat organoklor juga dapat dilakukan dengan reaksi adisi HCl pada olefin sesuai dengan reaksi : CH 3 CH = CH 2 + HCl CH 3 CHCl CH 3 Reaksi di atas dapat berlangsung jika di dalam campuran reaksi tidak terdapat air. Jika terdapat air dalam reaksi maka yang terbentuk bukan organoklor, melainkan

4 alkohol. Hal ini terjadi karena H 2 O adalah basa yang lebih kuat dari HCl sehingga air terlebih dahulu akan menyerang ikatan rangkap dan menghasilkan alkohol sesuai dengan reaksi : CH 3 CH = CH 2 + H 2 O H CH 3 CHOH CH 3 (Fessenden, 1982) Umumnya reaksi adisi berlangsung secara eksoterm, sehingga reaksi adisi berlangsung pada suhu rendah. Mitchenko, dkk telah melaporkan reaksi hidroklorinasi asetilen yaitu dengan mengadisi HCl pada asetilen yang dikatalis oleh permukaan aktif dari K 2 PdCl 4 yang berlangsung pada suhu kamar. (Mitchenko,dkk,. 2009) Hal ini mengindikasikan bahwa senyawa paladium dapat digunakan sebagai katalis reaksi hidroklorinasi pada ikatan rangkap. Berdasarkan uraian tersebut di atas, peneliti tertarik untuk mengadisi gas HCl kering pada karotenoid berkadar tinggi (3452 ppm) yang masih tercampur dalam campuran ester asam lemak untuk mendapatkan suatu senyawa karotenil klorida dengan menggunkan katalis PdCl 2. Dapat dimengerti bahwa kadar karotenoid ini sangat rendah dibanding dengan keberadaan ester asam lemak dalam campuran tersebut, sehingga reaksi adisi HCl pada krotenoid tersebut kemungkinan terganggu.

5 1.2. Permasalahan. Dapatkah reaksi adisi HCl pada karotenoid dengan menggunakan katalis PdCl 2 berlangsung dimana karotenoid yang digunakan masih bercampur dengan ester asam lemak? 1.3. Tujuan Penelitian. Untuk membuat senyawa karotenil klorida / kloro karotenoid dengan cara adisi HCl pada karotenoid yang masih bercampur dengan ester asam lemak dengan menggunakan katalis PdCl 2 1.4. Manfaat Penelitian. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk pengembangan ilmu pengetahuan berupa pendalaman reaksi hidroklorinasi karotenoid yang masih bercampur dengan ester asam lemak dengan menggunakan katalis PdCl 2

6 1.5. Lokasi Penelitian 1. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik FMIPA Medan. 2. Karakterisasi senyawa yang terbentuk dengan menghitung Bilangan Iodium (Iodine Value) hasil reaksi adisi dilakukan pada salah satu perusahaan swasta di Medan, 3. Analisis Spektroskopi Inframerah (FT-IR) dilakukan di Laboratorium Spektroskopi FT-IR Kantor Bea dan Cukai Belawan.