BAB I PENDAHULUAN. penelaahan gejala dan sifat berbagai sistem mikroskopik. Perkembangan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. (konsep-konsep fisika) klasik memerlukan revisi atau penyempurnaan. Hal ini

SOLUSI PERSAMAAN DIRAC DENGAN PSEUDOSPIN SIMETRI UNTUK POTENSIAL ROSEN MORSE PLUS COULOMB LIKE TENSOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE POLYNOMIAL ROMANOVSKI

BAB I PENDAHULUAN. klasik dan mempunyai dua cabang utama yaitu mekanika klasik Newtonian dan teori

SOLUSI PERSAMAAN DIRAC PADA KASUS SPIN SIMETRI UNTUK POTENSIAL SCARF TRIGONOMETRIK PLUS COULOMB LIKE TENSOR DENGAN METODE POLINOMIAL ROMANOVSKI

Alpiana Hidayatulloh Dosen Tetap pada Fakultas Teknik UNTB

Persamaan Dirac, Potensial Scarf Hiperbolik, Pseudospin symetri, Coulomb like tensor, metode Polynomial Romanovski PENDAHULUAN


SOLUSI PERSAMAAN DIRAC UNTUK POTENSIAL SCARF II TRIGONOMETRI TERDEFORMASI-Q PLUS TENSOR TIPE COULOMB DENGAN MENGGUNAKAN METODE NIKIFOROV UVAROV

PENYELESAIAN PERSAMAAN DIRAC UNTUK POTENSIAL ROSEN MORSE HIPERBOLIK DENGAN COULOMB LIKE TENSOR UNTUK SPIN SIMETRI MENGGUNAKAN METODE HIPERGEOMETRI

Spektra: Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Vol. 16, No. 2, Oktober 2015

ANALISIS FUNGSI GELOMBANG DAN ENERGI PERSAMAAN DIRAC UNTUK POTENSIAL NON SENTRAL MENGGUNAKAN POLINOMIAL ROMANOVSKI

Disusun Oleh : DYAH AYU DIANAWATI M SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Sains

Disusun oleh: BETA NUR PRATIWI M SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Sains

Solusi Persamaan Schrödinger untuk Potensial Hulthen + Non-Sentral Poschl-Teller dengan Menggunakan Metode Nikiforov-Uvarov

Disusun Oleh : SENDRO WAHONO M SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Sains

Universitas Sebelas Maret, Jl. Ir. Sutami no 36A Kentingan Surakarta Ph , Fax

ANALISA FUNGSI ENERGI DAN FUNGSI GELOMBANG DARI POTENSIAL ECKART PLUS HULTHEN DIMENSI-D DENGAN METODE NIKIFOROV UVAROV

ANALISIS ENERGI RELATIVISTIK DAN FUNGSI

ANALISIS ENERGI DAN FUNGSI GELOMBANG RELATIVISTIK PADA KASUS SPIN SIMETRI DAN PSEUDOSPIN SIMETRI UNTUK POTENSIAL ECKART DAN POTENSIAL MANNING

Kata kunci: persamaan Schrӧdinger, potensial Pöschl-Teller, potensial Scarf II terdeformasi-q, potensial Scarf Trigonometrik, metode iterasi asimtot.

PENYELESAIAN PERSAMAAN DIRAC PADA KASUS SPIN SIMETRI DAN PSEUDOSPIN SIMETRI DENGAN POTENSIAL SCARF II TRIGONOMETRI PLUS

ANALISIS SPEKTRUM ENERGI DAN FUNGSI GELOMBANG PERSAMAAN SCHRODINGER POTENSIAL NON- SENTRAL SHAPE. INVARIANCE q-deformasi MENGGUNAKAN METODE

ANALISIS PERSAMAAN DIRAC D DIMENSI UNTUK POTENSIAL POSCHL-

Spektra: Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Vol. 16, No. 2, Oktober 2015

SOLUSI PERSAMAAN SCHRÖDINGER UNTUK KOMBINASI POTENSIAL HULTHEN DAN NON-SENTRAL POSCHL- TELLER DENGAN METODE NIKIFOROV-UVAROV

PENYELESAIAN PERSAMAAN SCHRODINGER TIGA DIMENSI UNTUK POTENSIAL NON-SENTRAL ECKART DAN MANNING- ROSEN MENGGUNAKAN METODE ITERASI ASIMTOTIK

ANALISIS SPEKTRUM ENERGI DAN FUNGSI GELOMBANG

ANALISIS ENERGI DAN FUNGSI GELOMBANG POTENSIAL NON SENTRAL ROSEN MORSE PLUS HULTHEN, ROSEN MORSE, DAN COULOMB MENGGUNAKAN POLINOMIAL ROMANOVSKI

SOLUSI PERSAMAAN SCHRODINGER D-DIMENSI UNTUK POTENSIAL NON SENTRAL SHAPE INVARIANT DENGAN METODE NIKIFOROV-UVAROV

Penentuan Spektrum Energi dan Fungsi Gelombang Potensial Morse dengan Koreksi Sentrifugal Menggunakan Metode SWKB dan Operator SUSY

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

ANALISIS ENERGI, FUNGSI GELOMBANG, DAN INFORMASI SHANNON ENTROPI PARTIKEL BERSPIN-NOL UNTUK POTENSIAL PӦSCHL-TELLER TRIGONOMETRI DAN KRATZER

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

FISIKA MODERN. Pertemuan Ke-7. Nurun Nayiroh, M.Si.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Teori Atom Mekanika Klasik

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Teori Relativitas Umum Einstein

Pendahuluan. Setelah mempelajari bab 1 ini, mahasiswa diharapkan

SOLUSI PERSAMAAN SCHRODINGER UNTUK POTENSIAL NON SENTRAL KOMBINASI POTENSIAL COULOMB, ECKART PLUS POTENSIAL PÖSCHL-TELLER I MENGGUNAKAN METODE

POSITRON, Vol. VI, No. 2 (2016), Hal ISSN :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Energi Osilator Harmonik Menggunakan Metode Path Integral Hypergeometry dan Operator

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS AKHIR ANALISIS DIMENSI ATOM HIDROGEN DAN APLIKASINYA PADA EFEK STARK ANDREW SUWANDI NPM :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN FISIKA KUANTUM. Asep Sutiadi (1974)/( )

MEKANIKA KUANTUM DALAM TIGA DIMENSI

SOLUTION INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI FISIKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Apa yang dimaksud dengan atom? Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur

Atom menyusun elemen dengan bilangan sederhana. Setiap atom dari elemen yang berbeda memiliki massa yang berbeda.

APLIKASI BASIS L 2 LAGUERRE PADA INTERAKSI TOLAK MENOLAK ANTARA ATOM TARGET HIDROGEN DAN POSITRON. Ade S. Dwitama

BA B B B 2 Ka K ra r kt k eri r s i tik i k S is i tem Ma M kr k o r s o ko k p o i p k i Oleh Endi Suhendi

jadi olahragawan, jadi wartawan, jadi pengusaha, jadi anggota DPR, jadi menteri, atau mungkin juga jadi presiden. Bagi mereka itu pemahaman ilmu

LAMPIRAN. Hubungan antara koordinat kartesian dengan koordinat silinder:

POK O O K K O - K P - OK O O K K O K MAT A ERI R FISIKA KUANTUM

16 Mei 2017 Waktu: 120 menit

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS SPEKTRUM ENERGI DAN FUNGSI GELOMBANG POTENSIAL NON-CENTRAL MENGGUNAKAN SUPERSIMETRI MEKANIKA KUANTUM

tak-hingga. Lebar sumur adalah 4 angstrom. Berapakah simpangan gelombang elektron

MATERI PERKULIAHAN. Gambar 1. Potensial tangga

Silabus dan Rencana Perkuliahan

TEORI PERKEMBANGAN ATOM

PENDAHULUAN RADIOAKTIVITAS TUJUAN

Teori Fungsonal Densitas dan Penerapannya pada Struktur Atom

Mekanika Kuantum. Orbital dan Bilangan Kuantum

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Dapat menambah informasi dan referensi mengenai interaksi nukleon-nukleon

Bunyi Teori Atom Dalton:

Aristoteles. Leukipos dan Demokritos. John Dalton. Perkembangan Model Atom. J.J. Thomson. Rutherford. Niels Bohr. Mekanika Kuatum

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keadaan energi (energy state) dari sebuah sistem potensial sumur berhingga. Diantara

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV OSILATOR HARMONIS

KB.2 Fisika Molekul. Hal ini berarti bahwa rapat peluang untuk menemukan kedua konfigurasi tersebut di atas adalah sama, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Kimia adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang zat, yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PROJEK 2 PENCARIAN ENERGI TERIKAT SISTEM DI BAWAH PENGARUH POTENSIAL SUMUR BERHINGGA

ANALISIS SPEKTRUM ENERGI DAN FUNGSI GELOMBANG POTENSIAL NON-CENTRAL MENGGUNAKAN SUPERSIMETRI MEKANIKA KUANTUM

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

ANALISIS DAN VISUALISASI PERSAMAAN KLEIN-GORDON PADA ELEKTRON DALAM SUMUR POTENSIAL DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM MATHEMATIC 10

BAB 1 PERKEMBANGAN TEORI ATOM

Gerak lurus dengan percepatan konstan (GLBB)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PENYELESAIAN PERSAMAAN SCHRÖDINGER POTENSIAL SHAPE - INVARIANCE DENGAN FAKTOR SENTRIFUGAL MENGGUNAKAN METODE SUPERSIMETRI MEKANIKA KUANTUM (SUSYQM)

TUGAS KOMPUTASI SISTEM FISIS 2015/2016. Pendahuluan. Identitas Tugas. Disusun oleh : Latar Belakang. Tujuan

PROBABILITAS PARTIKEL DALAM KOTAK TIGA DIMENSI PADA BILANGAN KUANTUM n 5. Indah Kharismawati, Bambang Supriadi, Rif ati Dina Handayani

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata kuliah : FISIKA KUANTUM Kode : FI 363 SKS : 3 Nama Dosen : Yuyu R.T, Parlindungan S. dan Asep S

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Apa itu Atom? Miftachul Hadi. Applied Mathematics for Biophysics Group. Physics Research Centre, Indonesian Institute of Sciences (LIPI)

TEORI GANGGUAN UNTUK MENENTUKAN KOREKSI ENERGI ELEKTRON PADA ATOM BERUKURAN INTI TERTENTU

Analisis Energi Osilator Harmonik Menggunakan Metode Path Integral Hypergeometry dan Operator

PERSAMAAN SCHRÖDINGER TAK BERGANTUNG WAKTU DAN APLIKASINYA PADA SISTEM POTENSIAL 1 D

BAB FISIKA ATOM. Model ini gagal karena tidak sesuai dengan hasil percobaan hamburan patikel oleh Rutherford.

Muatan Listrik dan Hukum Coulomb

Batasan KIMIA FISIKA DALTON BOHR M. KUANTUM

PERKEMBANGAN TEORI ATOM

Statistik + konsep mekanika. Hal-hal yang diperlukan dalam menggambarkan keadaan sistem partikel adalah:

KAJIAN ANALITIK PERSAMAAN SPINOR FOTON DENGAN EFEK RELATIVISTIK SKRIPSI KHAIRUL RIZKI

Transkripsi:

digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mekanika kuantum sudah lama dikenal sebagai ilmu dasar bagi penelaahan gejala dan sifat berbagai sistem mikroskopik. Perkembangan mekanika kuantum berakar dari konsep dasar teori kuantum yang meliputi dugaan-dugaan sementara baik secara diskrit maupun ketidakteraturan. Teori mekanika kuantum khususnya tentang orbital kuantum merupakan ilmu dasar yang digunakan untuk menjelaskan sifat- sifat material secara mikroskopik (Tija dan Sutjahja, 2012). Mekanika kuantum merupakan cabang fisika yang menjelaskan perilaku materi serta interaksinya dengan energi pada skala atom dan partikel subatomik. Dalam Mekanika kuantum, perilaku dari partikel dapat direperesentasikan dalam bentuk fungsi gelombang yang diperoleh dari penyelesaian persamaan Schrodinger (Suparmi, 2011). Dalam teori fisika, salah satu masalah yang menarik adalah untuk mendapatkan penyelesaian yang tepat dari persamaan Schrödinger, persamaan Klein- Gordon, persamaan Duffin-Kemmer-Petain dan persamaan Dirac untuk potensial Vektor dan potensial Skalar dikombinasikan. Persamaan ini sering digunakan untuk menggambarkan partikel dinamika non-relativistik dan relativistik pada mekanika kuantum. Salah satu bagian Fisika Teori yang mempunyai daya ramal yang sahih adalah pengkajian penyelesaian persamaan Dirac untuk potensial tertentu yang 1

digilib.uns.ac.id 2 mendiskripsikan perilaku partikel berspin ½, misalnya elektron yang bergerak secara relativistik (Arda et al, 2009). Persamaan Schrodinger merupakan persamaan yang paling sering digunakan dalam menyelesaikan masalah mekanika kuantum, khususnya dalam menentukan energi total dan fungsi gelombang yang dihasilkan oleh pergerakan partikel. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan persamaan Dirac untuk menyelesaikan permasalahan dalam mekanika kuantum yang terkait dengan analisis energi dan fungsi gelombang pada suatu partikel, dimana penyelesaian dengan persamaan Dirac masih jarang digunakan apalagi dalam menentukan energi total dan fungsi gelombang yang dihasilkan oleh pergerakan partikel. Persamaan Dirac mulai dikenal setelah persamaan Klein-Gordon tidak dapat diterima oleh kalangan masyarakat setempat. Dalam penemuannya Klein-Gordon menggunakan spin bola untuk menyelesaikan persamaannya sehingga menghasilkan fungsi gelombang pada gerak partikel akibat adanya pengaruh relativistik sehingga menyebabkan partikel tersebut berpindah dalam medan potensial. Sedangkan Dirac menggunakan spin ½ (pecahan) dalam menyelesaikan persamaan fungsi gelombang pada gerak partikel tersebut, contohnya pada spin elektron (Greiner, 2000). Para ilmuan bidang mekanika kuantum dewasa ini membahas tentang penyelesaian persamaan Dirac untuk sistem partikel yang dipengaruhi oleh potensial shape invariant yang dapat diselesaikan secara eksak. Potensialpotensial tersebut diantaranya potensial Coulomb, Rosen Morse, Manning Rosen hiperbolik, Poschl Teller termodifikasi, Poschl Teller trigonometrik, Scarf dan

digilib.uns.ac.id 3 masih banyak lagi, yang mana kelompok shape invariant ini mempunyai energi potensial yang fungsinya tidak cukup sederhana (Meyur and Debnath, 2009). Dalam penelitian ini potensial shape invariant yang digunakan adalah potensial Manning Rosen hiperbolik, potensial Poschl-Teller termodifikasi, dan potensial Poschl Teller trigonometrik. Sebelumnya telah dilakukan penelitian dengan menggunakan potensial Poschl Teller trigonometrik oleh M. Hamzavi, S.M Ikhdair et al dalam penelitiannya (2013) menganalisis potensial Poschl Teller trigonometrik plus pengaruh interaksi tensor yang diselesaikan dengan persamaan Dirac di dalam menentukan energi Relativistik untuk kasus spin dan pseudospin simetri. Hasil analisisnya didapatkan persamaan energi relativistik dan fungsi gelombangnya. Metode baru yang sering dipakai untuk penyelesaian persamaan yang mirip dengan persamaan Schrodinger dewasa ini adalah metode Nikiforov-Uvarov (Ikot, 2011; Cari dan Suparmi, 2012), Polinomial Romanovski (Cari dan Suparmi, 2012) dan metode pendekatan Iterasi. Ketiga metode baru ini pengembangannya didasarkan pada persamaan differensial fungsi hypergeometri. Dengan demikian prinsip utama dalam ketiga metode ini adalah perubahan persamaan yang mirip dengan persamaan Schrodinger menjadi persamaan hipergeometri dengan substitusi variabel dan fungsi gelombang yang sesuai. Penelitian ini menitik beratkan pada penyelesaian persamaan energi dan fungsi gelombang pada persamaan Dirac dari suatu elektron yang bergerak dalam medan potensial dengan menggunakan metode polinomial Romanovski.

digilib.uns.ac.id 4 Pada tahun 1884 Sir E. J. Routh merumuskan metode ini dan pada tahun 1929 dikembangkan kembali oleh V. I. Romanovski yang kemudian dikenal dalam beberapa literatur matematika sebagai polinomial Romanovski (Arif, 2012). Polinomial Romanovski belum banyak diaplikasikan untuk penyelesaian persamaan yang mirip dengan persamaan Schrodinger. Oleh karenanya langkahlangkah yang digunakanpun mirip dengan metode hipergeometri namun fungsi gelombangnya diperoleh dari formula Rodrigues dalam bentuk polinomial Romanovski (Routh, 1884, Romanovski, 1929, dan Castillo, 2009). Faktor yang menguntungkan adalah adanya pola penyelesaian seperti pada metode hypergeometri, dimana metode hypergeometri merupakan penyelesaian persamaan yang mempunyai bentuk penyelesaian paling umum. Dengan demikian persamaan differensial fungsi yang lain salah satunya polinomial Romanovski dapat direduksi menjadi persamaan differensial hypergeometri, sehingga penyelesaiannya lebih mudah dipahami dengan pola yang teratur dan lebih sederhana dari differensial hypergeometri. Berdasarkan penelitian yang telah lebih dahulu dilakukan oleh M. Hamzavi, S.M Ikhdair (2013), dilakukan penelitian lanjutan mengenai solusi persamaan Dirac pada potensial Scarf dengan potensial baru Coupling tensor untuk kasus spin dan pseudospin simetri menggunakan metode polynomial Romanovski (Suparmi et al, 2013).

digilib.uns.ac.id 5 B. Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang diatas maka rumusan masalah yang dapat peneliti ambil adalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah spektrum energi pada persamaan Dirac untuk potensial sentral Manning Rosen Hiperbolik, Poschl-Teller Trigonometrik, dan Poschl Teller Termodifikasi plus potensial tensor tipe Coulomb untuk kasus Spin simetri dan Pseudospin simetri menggunakan metode polinomial Romanovski? 2. Bagaimanakah fungsi gelombang pada persamaan Dirac untuk potensial sentral Manning Rosen Hiperbolik, Poschl-Teller Trigonometrik, dan Poschl Teller Termodifikasi plus potensial tensor tipe Coulomb untuk kasus Spin simetri dan Pseudospin simetri menggunakan metode polinomial Romanovski? 3. Bagaimanakah perhitungan numerik energi relativistik pada ketiga potensial sentral? 4. Bagaimanakah visualisasi fungsi gelombang ketiga potensial sentral dengan menggunakan pemprograman Matlab 2011? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan diadakan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui spektrum energi pada persamaan Dirac pada potensial sentral Manning Rosen Hiperbolik, Poschl-Teller Trigonometrik, dan Poschl

digilib.uns.ac.id 6 Teller Termodifikasi plus potensial tensor tipe Coulomb untuk kasus Spin simetri dan Pseudospin simetri menggunakan metode polinomial Romanovski, 2. Mengetahui fungsi gelombang pada persamaan Dirac pada potensial sentral Manning Rosen Hiperbolik, Poschl-Teller Trigonometrik, dan Poschl Teller Termodifikasi plus potensial tensor tipe Coulomb untuk kasus Spin simetri dan Pseudospin simetri menggunakan metode polinomial Romanovski, 3. Mengetahui bagaiman perhitungan numerik energi relativistik ketiga potensial, 4. Mengetahui bagaimana visualisasi fungsi gelombang ketiga potensial dengan menggunakan pemprograman Matlab 2011. D. Batasan Masalah Adapun batasan masalah yang peneliti ambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Persamaan spektrum energi dan fungsi gelombang diselesaikan dengan menggunakan metode polynomial Romanovski, 2. Potensial yang digunakan adalah potensial Manning Rosen Hiperbolik, Poschl-Teller Trigonometrik, dan Poschl Teller Termodifikasi plus potensial tensor tipe Coulomb, 3. Metode yang digunakan adalah polinomial Romanovski,

digilib.uns.ac.id 7 4. Metode numerik digunakan untuk menjabarkan penyelesaian energi dari persamaan Dirac pada potensial Manning Rosen Hiperbolik, Poschl-Teller Trigonometrik, dan Poschl Teller Termodifikasi plus potensial tensor tipe Coulomb pada kasus Spin simetri dan Pseudospin simetri. E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Penyelesaian persamaan Dirac pada potensial Manning Rosen Hiperbolik, Poschl-Teller Trigonometrik, dan Poschl Teller Termodifikasi plus potensial tensor tipe Coulomb untuk kasus Spin simetri dan Pseudospin simetri dengan menggunakan metode polynomial Romanovski dapat digunakan sebagai alternatif untuk menyelesaikan berbagai macam potensial efektif lainnya seperti, potensial Rosen Morse, Scarf hiperbolik 2, Scarf hiperbolik 1, Ecakart, Coulomb dan lain- lain. 2. Manfaat Praktis a. Hasil yang didapatkan berupa visualisasi grafik diharapkan mampu memberikan pemahaman lebih lanjut mengenai mekanika kuantum khususnya pada potensial Manning Rosen Hiperbolik, Poschl-Teller Trigonometrik, dan Poschl Teller Termodifikasi plus potensial tensor tipe Coulomb untuk kasus Spin dan Pseudospin simetri. b. Sebagai wadah untuk menambah pengetahuan dan wawasan pada bidang ilmu fisika khususnya masalah gerak partikel dalam mekanika kuantum,

digilib.uns.ac.id 8 sehingga dapat memberikan kontribusi bagi keanekaragaman ilmu pengetahuan yang dimiliki.