BAB V Pengujian. Bab ini memuat tujuan dan langkah-langkah pengujian, hasil dan analisis pengujian terhadap hasil implementasi dari program GAMA.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III Analisis. Gambar III.1 Rancangan Pemrosesan

BAB IV Perancangan dan Implementasi

BAB II Dasar Teori. 2.1 Algoritma Genetika Gambaran Umum

Daftar Pustaka. [BEL00] Belkin, Alan Music Theory Online : Counterpoint. Diakses: Februari 2007.

Vukovich dinamis yang digabungkan dengan model PRoFIGA didalamnya.

BAB 1 PERSYARATAN PRODUK

BAB I PENDAHULUAN. berjalan sesuai dengan yang telah di rencanakan. penjadwalan ini merupakan proses yang menyulitkan karena proses ini

BAB V PEMBAHASAN DAN UJI COBA HASIL PENELITIAN

OPTIMALISASI PENJADWALAN ACARA TELEVISI SWASTA MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

APLIKASI UNTUK PREDIKSI JUMLAH MAHASISWA PENGAMBIL MATAKULIAH DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA, STUDI KASUS DI JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA ITS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Perumusan Masalah

Pemaksimalan Papan Sirkuit Di Pandang Sebagai Masalah Planarisasi Graf 2-Layer Menggunakan Algoritma Genetika

BAB I PENDAHULUAN. ini dibuktikan dengan adanya musik pada Quadrivium, kurikulum Phytagorean

2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Peringkasan Teks

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. antaranya Rumah Sakit Umum Daerah Ujung Berung, Rumah Sakit Hasan

BAB I PENDAHULUAN. dengan memperhatikan batasan-batasan yang ada. Pada penjadwalan terdapat

APLIKASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN KOMPOSISI BAHAN PANGAN HARIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. dari OOP (Object Oriented Programming) di mana dalam prosesnya, hal-hal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ALGORITMA GENETIKA PADA PEMROGRAMAN LINEAR DAN NONLINEAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I - 1

Generator Melodi Berdasarkan Skala dan Akord Menggunakan Algoritma Genetika

PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS BAGIAN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIK DI PT. PUTRA SEJAHTERA MANDIRI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

T I N J A U A N P U S T A K A Algoritma Genetika [5]

PEDOMAN PENGAMATAN. Pengamatan dilakukan untuk mengetahui proses pembelajaran musik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Algoritma Genetika

Kata Pengantar. Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

TAKARIR. algorithm algoritma/ kumpulan perintah untuk menyelesaikan suatu masalah. kesalahan program

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari dan juga merupakan disiplin ilmu yang berdiri sendiri serta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah aktivitas kuliah dan batasan mata kuliah ke dalam slot ruang dan waktu

Aplikasi Algoritma Genetika Untuk Menyelesaikan Travelling Salesman Problem (TSP)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Analisis Operator Crossover pada Permasalahan Permainan Puzzle

BAB III ANALISA MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

2.16. Keaslian Penelitian BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Analisa sistem Observasi Wawancara

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Berikut ini merupakan spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang

OPTIMASI RANCANGAN FILTER BANDPASS AKTIF UNTUK SINYAL LEMAH MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIK Studi Kasus: Sinyal EEG

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

PRESENTASI TUGAS AKHIR

Implementasi Sistem Penjadwalan Akademik Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Menggunakan Metode Algoritma Genetika

Bab IV Simulasi dan Pembahasan

Genetic Algorithme. Perbedaan GA

Keywords Algoritma, Genetika, Penjadwalan I. PENDAHULUAN

Tes Teori Tambahan Pengganti Nilai Kurang pada Kegiatan Praktik

Penjadwalan kegiatan merupakan pekerjaan yang tidak mudah, karena dalam. penyusunannya memerlukan perencanaan yang matang agar kegiatan tersebut

ALGORITMA GENETIKA DENGAN PENDEKATAN MODEL PULAU PADA PERMASALAHAN TRAVELLING SALESMAN

OPTIMASI PENJADWALAN BIMBINGAN BELAJAR MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA

ALGORITMA GENETIKA. Suatu Alternatif Penyelesaian Permasalahan Searching, Optimasi dan Machine Learning

Oleh : SUPRIYONO

BAB I PENDAHULUAN. telah diadopsi untuk mengurangi getaran pada gedung-gedung tinggi dan struktur

BAB III ANALISIS PENERAPAN KONSEP WALKING BASS PADA BASS ELEKTRIK. logis dan fungsional berdasarkan garis harmoni untuk membuat time feel sebaik

BAB II LANDASAN TEORI. Tahun 2001 pemilik CV. Tunas Jaya membuka usaha di bidang penjualan dan

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

APLIKASI ALGORITMA GENETIKA DALAM MENENTUKAN SPESIFIKASI PC BERDASARKAN KEMAMPUAN FINANSIAL KONSUMEN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENYELESAIKAN PERMASALAHAN PENJADWALAN DOSEN DENGAN FUZZY

BAB I PENDAHULUAN. Analisis merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh

Penggunaan Algoritma Genetik dengan Pemodelan Dua Tingkat dalam Permasalahan Penjadwalan Perawat pada Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Umum XYZ Surabaya

OPTIMASI PENJADWALAN CERDAS MENGGUNAKAN ALGORITMA MEMETIKA

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM. analisis, desain/perancangan, kode, dan pengujian/implementasi. Tahap analisis

PEMODELAN INVERSI DATA MAGNETOTELLURIK 1-D MENGGUNAKAN METODA GENETIC ALGORITHM (GA) DRAFT TESIS

BAB III KONSEP DAN PERANCANGAN APLIKASI

CARA MUDAH MENENTUKAN AKOR SUATU LAGU

PENERAPAN ALGORITMA GENETIK UNTUK OPTIMASI POLA PENYUSUNAN BARANG DALAM RUANG TIGA DIMENSI ABSTRAK

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

Zbigniew M., Genetic Alg. + Data Structures = Evolution Program, Springler-verlag.

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM (TSP)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

OPTIMALISASI LAHAN TANAH UNTUK AREA RUMAH DAN JALAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

(Penggalan frase 1, frase 2 dan frase 3 pada bagian A)

BAB 2 LANDASAN TEORI

Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

OPTIMASI PENATAAN SILINDER DALAM KONTAINER DENGAN ALGORITMA GENETIKA

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tujuan Penelitian

OPTIMASI JALUR TRANSPORTASI PRODUK HOUSING CLUTCH DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA PADA PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PLANT CAKUNG

Perancangan Sistem Penjadwalan Asisten Dosen Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus: STIKOM Bali)

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 7 Diagram alur proses mutasi.

Optimalisasi Pengantaran Barang dalam Perdagangan Online Menggunakan Algoritma Genetika

Generator Jadwal Perkuliahan Menggunakan Algoritma Genetika

Sistem Tonjur untuk Membantu Menentukan Pasangan Main Angklung ke Pemain dengan Memanfaatkan MusicXML

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

Implementasi Algoritma Genetika dalam Pembuatan Jadwal Kuliah

RANCANG BANGUN SISTEM PENENTUAN KOMPOSISI BAHAN PANGAN HARIAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

PERAMALAN HARGA EMAS MENGGUNAKAN ALGORTIMA MEMETIKA DENGAN PENCARIAN LOCAL TABU SEARCH. Iqbal Dwihanandrio

PELATIHAN FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA DENGAN METODE SELEKSI TURNAMEN UNTUK DATA TIME SERIES

BAB 1 PENDAHULUAN. disebut Univesitas Timetabling Problems (UTP). Permasalahan ini dilihat dari sisi

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PERENCANAAN LINTASAN KENDARAAN Achmad Hidayatno Darjat Hendry H L T

Transkripsi:

BAB V Pengujian Bab ini memuat tujuan dan langkah-langkah pengujian, hasil dan analisis pengujian terhadap hasil implementasi dari program GAMA. 5.1 Tujuan Pengujian Berikut ini adalah tujuan dari pengujian. 1. Mencari nilai parameter yang dapat mengoptimalkan performansi perangkat lunak. Performansi diukur dari jumlah generasi yang diperlukan dalam mencapai target batas nilai. Semakin sedikit jumlah generasi yang diperlukan, semakin baik performansi dari perangkat lunak. Nilai parameter yang diuji meliputi : a. N Populasi, yaitu jumlah kromosom dalam satu generasi b. N Persilangan, yaitu jumlah proses persilangan yang dilakukan terhadap kromosom di satu generasi c. N Mutasi, yaitu jumlah proses mutasi yang dilakukan terhadap kromosom di satu generasi 2. Melihat hubungan jumlah generasi yang diproses dengan: a. Masukan batas nilai yang berbeda-beda. b. Masukan melodi dan akor dengan jumlah frase yang berbeda-beda. 3. Melihat keragaman hasil dari perangkat lunak dari jenis lagu yang berbeda-beda. 4. Melihat konvergensi nilai fitness ke arah solusi optimal, yaitu solusi dengan nilai fitness di atas batas nilai masukan. 5.2 Rancangan Kasus Uji Tabel V-1 adalah tabel rancangan kasus uji mencakup nomor pengujian, deskripsi dan tujuan dari masing-masing pengujian. V-1

Tabel V-1 Tabel Rancangan Kasus Uji Pengujian Deskripsi Tujuan 1 2 3 4 5 6 7 Pengujian nilai parameter N Populasi Pengujian nilai parameter N Persilangan Pengujian nilai parameter N Mutasi Pengujian batas nilai masukan Pengujian jumlah frase masukan Pengujian aransemen beberapa lagu yang berbeda dengan nilai parameter Pengujian sifat konvergensi nilai fitness ke arah solusi optimal dengan menggambarkan diagram nilai fitness terbaik di setiap generasi dari pengujian nomor 6. Mencari nilai parameter N Populasi yang dapat mengoptimalkan performansi perangkat lunak berdasarkan jumlah generasi yang diproses. Mencari nilai parameter N Persilangan yang dapat mengoptimalkan performansi perangkat lunak berdasarkan jumlah generasi yang diproses. Mencari nilai parameter N Mutasi yang dapat mengoptimalkan performansi perangkat lunak berdasarkan jumlah generasi yang diproses. Melihat hubungan antara batas nilai masukan dengan jumlah generasi yang diproses. Melihat hubungan antara jumlah frase melodi masukan dengan jumlah generasi yang diproses. Melihat dan menganalisis hasil aransemen dari lagu masukan yang berbeda. Melihat apakah algoritma genetika telah bersifat konvergen untuk melakukan proses aransemen. 5.3 Langkah-Langkah Pengujian Jumlah generasi untuk setiap pengujian dibatasi sebesar sepuluh ribu (10,000) generasi. Hal ini dilakukan untuk menangani kemungkinan batas nilai evaluasi yang diharapkan tidak akan tercapai. Pengujian 1, 2 dan 3 dilakukan masing-masing sebanyak sepuluh kali untuk mendapatkan hasil yang akurat. Tabel hasil pengujian tersebut tertera dalam Lampiran E. Pengujian yang lain hanya dilakukan sebanyak satu kali. V-2

Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam pengujian. 1. Pengujian 1. Parameter N Populasi Frase yang diuji adalah frase dari Canon In D dengan target batas nilai sebesar 2700, N Persilangan sebesar 50% dan N Mutasi sebesar 50%. Nilai N Populasi yang diuji adalah sebagai berikut. a. N Populasi = 300 kromosom b. N Populasi = 500 kromosom c. N Populasi = 700 kromosom d. N Populasi = 1000 kromosom 2. Pengujian 2. Parameter N Persilangan Frase yang diuji adalah frase dari Canon In D dengan target batas nilai sebesar 2700, N Populasi sebesar 500 kromosom dan N Mutasi sebesar 50%. Nilai N Persilangan yang diuji adalah sebagai berikut. a. N Persilangan = 30% b. N Persilangan = 50% c. N Persilangan = 70% d. N Persilangan = 100% 3. Pengujian 3. Parameter N Mutasi Frase yang diuji adalah frase dari Canon In D dengan target batas nilai sebesar 2700, N Populasi sebesar 500 kromosom dan N Persilangan sebesar 50%. Nilai N Mutasi yang diuji adalah sebagai berikut. a. N Mutasi = 30% b. N Mutasi = 50% c. N Mutasi = 70% d. N Mutasi = 100% 4. Pengujian 4. Parameter Batas Nilai Frase yang diuji adalah frase dari Canon In D dengan N Populasi, N Persilangan dan N Mutasi menggunakan nilai optimal dari hasil pengujian nomor 1 3. Batas nilai yang diuji adalah sebagai berikut. a. Batas nilai = 2100 b. Batas nilai = 2400 c. Batas nilai = 2700 V-3

d. Batas nilai = 3000 5. Pengujian 5. Parameter Jumlah Frase Lagu yang diuji adalah Symphony No 9 dengan target batas nilai sebesar 2800, dan N Populasi, N Persilangan dan N Mutasi menggunakan nilai optimal dari hasil pengujian nomor 1-3. Jumlah frase yang diuji adalah sebagai berikut. a. Jumlah frase = 1 frase (4 bar) b. Jumlah frase = 2 frase (8 bar) c. Jumlah frase = 3 frase (12 bar) d. Jumlah frase = 4 frase (16 bar) 6. Pengujian 6. Aransemen Lagu Pengujian dilakukan dengan target batas nilai sebesar 3000, dan N Populasi, N Persilangan dan N Mutasi menggunakan nilai optimal dari hasil pengujian nomor 1 3. Lagu yang diuji adalah sebagai berikut a. Canon in D karya Pachelbel b. Twinkle Twinkle Little Star c. Symphony No 9 karya Ludwig van Beethoven d. Mary Had A Little Lamb 7. Pengujian 7. Sifat Konvergensi Pengujian dilakukan dengan menggambarkan nilai fitness terbaik di setiap generasi untuk Pengujian 6 ke dalam bentuk diagram. 5.4 Hasil dan Analisis Pengujian 5.4.1 Pengujian 1. Parameter N Populasi Pengujian N Populasi dilakukan terhadap frase Canon In D dengan batas nilai sebesar 2700, batas generasi sebesar 10000, N Persilangan sebesar 50% dan N Mutasi sebesar 50%. Gambar V.1 adalah bentuk diagram dari hasil pengujian. Nilai N Populasi sebesar 1000 kromosom menghasilkan jumlah generasi yang secara relatif paling sedikit, sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai tersebut adalah nilai optimal untuk parameter N Populasi. V-4

Gambar V.1 Diagram Hasil Pengujian N Populasi terhadap Jumlah Generasi Diagram hasil pengujian pada Gambar V.1 menunjukkan bahwa relatif jumlah generasi berbanding terbalik dengan nilai N Populasi. Analisis terhadap hasil tersebut adalah bahwa semakin besar nilai N Populasi (jumlah kromosom dalam satu generasi), variasi kromosom yang diproses akan semakin luas dan kemungkinan ditemukannya solusi optimal akan semakin besar dan cepat. 5.4.2 Pengujian 2. Parameter N Persilangan Pengujian N Persilangan dilakukan terhadap frase Canon In D dengan batas nilai sebesar 2700, batas generasi sebesar 10000, N Populasi sebesar 500 kromosom dan N Mutasi sebesar 50%. Gambar V.2 adalah bentuk diagram dari hasil pengujian. Nilai N Persilangan sebesar 100% menghasilkan jumlah generasi yang paling sedikit di antara nilai lain. Dapat disimpulkan bahwa 100% adalah nilai optimal untuk parameter N Persilangan. Diagram hasil pengujian pada Gambar V.2 menunjukkan bahwa nilai N Persilangan memiliki kecenderungan berbanding terbalik dengan jumlah generasi. Analisis terhadap hasil tersebut adalah bahwa operasi persilangan akan menghasilkan variasi kromosom baru sehingga dapat mempercepat ditemukannya solusi Gambar V.2 Diagram Hasil Pengujian N Persilangan terhadap Jumlah Generasi V-5

5.4.3 Pengujian 3. Parameter N Mutasi Pengujian N Mutasi dilakukan terhadap frase Canon In D dengan batas nilai sebesar 2700, batas generasi sebesar 10000, N Populasi sebesar 500 kromosom dan N Persilangan sebesar 50%. Gambar V.3 adalah bentuk diagram dari hasil pengujian. Nilai N Mutasi sebesar 100% menghasilkan jumlah generasi yang paling sedikit di antara nilai lain. Dapat disimpulkan bahwa 100% adalah nilai optimal untuk parameter N Mutasi. Gambar V.3 Diagram Hasil Pengujian N Mutasi terhadap Jumlah Generasi Diagram hasil pengujian pada Gambar V.3 menunjukkan bahwa jumlah generasi memiliki kecenderungan berbanding terbalik dengan nilai N Mutasi. Analisis terhadap hasil tersebut adalah bahwa semakin besar nilai N Mutasi maka jumlah variasi kromosom hasil mutasi akan semakin besar dan kemungkinan ditemukannya solusi optimal akan semakin besar dan cepat. 5.4.4 Pengujian 4. Parameter Batas Nilai Pengujian Batas Nilai dilakukan terhadap frase Canon In D dengan batas generasi sebesar 10000 dan nilai parameter optimal, yaitu N Populasi sebesar 1000 kromosom, N Persilangan sebesar 100%, dan N Mutasi sebesar 100%. Gambar V.4 Diagram Hasil Pengujian Batas Nilai terhadap Jumlah Generasi V-6

Gambar V.4 adalah bentuk diagram dari hasil pengujian batas nilai terhadap jumlah generasi. Hasil aransemen dari masing-masing batas nilai dapat dilihat di Lampiran F. Dari Gambar V.4 terlihat bahwa semakin tinggi batas nilai yang ditargetkan, jumlah generasi selama proses aransemen akan semakin besar. Setiap generasi memiliki waktu pemrosesan, sehingga semakin besar jumlah generasi maka waktu pemrosesan akan semakin panjang. Dilihat dari hasil aransemen yang berada di Lampiran F, aransemen akan terdengar semakin baik jika nilai fitness semakin tinggi. Berdasarkan pengujian tersebut, nilai fitness sebesar 2100, 2400, 2700 dan 3000 dapat menjadi nilai standar untuk kategori kualitas aransemen. Kategori kualitas tersebut adalah sebagai berikut. 1. Kategori Sangat Baik memiliki nilai fitness lebih besar dari 3000 2. Kategori Baik memiliki jangkauan nilai fitness antara 2700 hingga 3000 3. Kategori Sedang memiliki jangkauan nilai fitness antara 2400 hingga 2700 4. Kategori Kurang Baik memiliki nilai fitness lebih kecil dari 2100 5.4.5 Pengujian 5. Parameter Jumlah Frase Pengujian Jumlah Frase dilakukan terhadap lagu Symphony No 9. Batas generasi sebesar 10000, batas nilai sebesar 2800 dan nilai parameter optimal sesuai hasil pengujian yang telah dilakukan, yaitu N Populasi sebesar 1000 kromosom, N Persilangan sebesar 100%, dan N Mutasi sebesar 100%. Gambar V.5 merupakan diagram hasil pengujian jumlah frase terhadap jumlah generasi. Dari Gambar V.5 terlihat bahwa semakin panjang frase masukan, jumlah generasi yang diproses akan semakin besar. Hal ini menunjukkan bahwa performansi perangkat lunak akan semakin baik saat melodi masukan berjumlah satu frase untuk satu kali pemrosesan. Oleh karena itu, untuk melakukan aransemen satu lagu secara efektif, sebaiknya dilakukan dengan membagi menjadi frase-frase (biasanya satu frase terdiri dari empat bar), memproses setiap frase dengan GAMA dan kemudian menyatukan frase-frase hasil aransemen menjadi satu lagu utuh. V-7

Pengujian Jumlah Frase terhadap Jumlah Generasi Jumlah Generasi 1800 1600 1400 1200 1000 800 600 400 200 0 1 (4 bar) 2 (8 bar) 3 (12 bar) 4 (16 bar) Jumlah Frase Pengujian 1 Gambar V.5 Diagram Hasil Pengujian Jumlah Frase terhadap Jumlah Generasi 5.4.6 Pengujian 6. Aransemen Lagu Pengujian Aransemen Lagu dilakukan dengan batas generasi sebesar 10000, batas nilai sebesar 3000 dan nilai parameter optimal, yaitu N Populasi sebesar 1000 kromosom, N Persilangan sebesar 100%, dan N Mutasi sebesar 100%. Tabel V-2 menggambarkan hasil Pengujian Aransemen Lagu. Partitur hasil aransemen tertera dalam Lampiran G. Tabel V-2 Hasil Pengujian Aransemen Lagu Batas Nilai : 3000 Batas Generasi : 10000 N Populasi : 1000 N Persilangan : 100 % N Mutasi : 100 % Lagu Generasi Akhir Nilai Akhir Canon In D 111 3000 Twinkle Twinkle Little Star 60 3003 Symphony No 9 10000 2892 Mary Had a Little Lamb 232 3000 Dilihat dari Tabel V-2 jumlah generasi dalam Pengujian Aransemen Lagu memiliki rentang yang besar hingga mencapai batas nilai. Untuk lagu Symphony No 9 nilai fitness terbaik hanya mencapai 2892 di generasi maksimal. Dari hasil aransemen, terlihat bahwa hampir di setiap ketukan seperenambelas terdiri dari tiga hingga empat nada harmoni di masing-masing paranada. Nada melodi terdengar jelas dan dominan. Analisis terhadap hasil Pengujian Aransemen Lagu adalah setiap lagu masukan memiliki tingkat kesulitan masing-masing untuk diaransemen sehingga jumlah generasi yang diproses juga berbeda-beda. Untuk lagu Symphony No 9 terjadi karena melodi masukan berjumlah empat frase sehingga memerlukan jumlah generasi yang lebih besar dari generasi maksimal untuk mencapai batas nilai. V-8

Nada melodi yang terdengar jelas dan dominan, dan adanya nada harmoni dengan posisi dan jumlah yang sesuai menandakan bahwa hasil aransemen telah memenuhi aspek vertikal musik, mencakup teori melodi, teori harmoni dan teori instrumen. Namun hasil aransemen masih terdengar monoton karena masih belum memenuhi aspek horizontal musik. 5.4.7 Pengujian 7. Sifat Konvergensi Pengujian Sifat Konvergensi dilakukan dengan menganalisis nilai fitness tertinggi setiap generasi pada Pengujian Aransemen Lagu. Gambar V.6 merupakan diagram konvergensi nilai fitness menuju batas nilai. Diagram tersebut menunjukkan bahwa nilai fitness selalu meningkat seiring dengan bertambahnya generasi menuju batas nilai. Hal ini dapat terjadi karena mengaplikasikan sifat seleksi natural dalam membangun populasi baru, sehingga kromosom di populasi baru selalu relatif lebih baik dari populasi lama. Gambar V.6 Diagram Konvergensi Nilai Fitness V-9